Monumen Pancasila Sakti
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
| Monumen Pancasila Sakti | |
|---|---|
Monumen Pancasila Sakti | |
![]() | |
| Informasi umum | |
| Alamat | Jl. Raya Pondok Gede, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, DKI Jakarta[1] |
| Koordinat | 6°17′05″S 106°54′16″E / 6.284828364034824°S 106.9043705094711°E |
| Mulai dibangun | Pertengahan Agustus 1967 |
| Diresmikan | 1 Oktober 1973 |
| Direnovasi | 2013 |
| Pemilik | Pemerintah Indonesia |
| Desain dan konstruksi | |
| Arsitek | Edhi Sunarso |
Monumen Pancasila Sakti dibangun atas gagasan Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto. Monumen ini merupakan museum khusus yang berada di bawah kepemilikan TNI dan dikelola oleh Pusat Sejarah TNI.[2] Monumen ini dibangun di atas tanah seluas 14,6 hektar dengan tujuan untuk mengingat perjuangan para Pahlawan Revolusi yang berjuang mempertahankan ideologi negara Republik Indonesia, Pancasila dari ancaman ideologi komunis.[3]
Ketujuh pahlawan revolusi tersebut adalah:
- Panglima Angkatan Darat Letnan Jenderal TNI (Jenderal TNI (Anumerta)) Ahmad Yani,
- Mayor Jenderal TNI (Letnan Jenderal TNI (Anumerta)) R. Suprapto
- Mayor Jenderal TNI (Letnan Jenderal TNI (Anumerta)) M.T. Haryono
- Mayor Jenderal TNI (Letnan Jenderal TNI (Anumerta)) Siswondo Parman
- Brigadir Jenderal TNI (Mayor Jenderal TNI (Anumerta)) DI Panjaitan
- Brigadir Jenderal TNI (Mayor Jenderal TNI (Anumerta)) Sutoyo Siswomiharjo
- Letnan Satu (Kapten CZI (Anumerta)) Pierre Tendean, Ajudan Jenderal TNI A.H. Nasution
Selain ketujuh pahlawan revolusi tersebut terdapat 2 pahlawan revolusi lainnya:
- Brigadir Jenderal TNI Anumerta Katamso Darmokusumo
- Kolonel Infanteri Sugiyono Mangunwiyoto
Kedua pahlawan revolusi tersebut diperingati di Monumen Pahlawan Pancasila Yogyakarta.
Jenderal TNI A.H. Nasution juga disebut sebagai salah seorang target namun dia selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Sebaliknya, putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudan AH Nasution, Letnan Satu Pierre Tendean tewas dalam usaha pembunuhan tersebut.[4]
Monumen yang terletak di daerah Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur ini, berisikan bermacam-macam hal dari masa pemberontakan G30S - PKI, seperti pakaian asli para Pahlawan Revolusi.[5][6]
Sejarah pembangunan
Monumen ini dibangun di atas lahan seluas 14,6 Hektar, atas prakarsa Presiden ke-2 RI, Soeharto. Monumen ini dibangun untuk mengingat perjuangan para Pahlawan Revolusi yang berjuang mempertahankan ideologi negara Republik Indonesia, Pancasila dari ancaman ideologi komunis.[6]
Monumen ini terletak Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Di sebelah selatan terdapat markas besar Tentara Nasional Indonesia, Cilangkap, sebelah utara adalah Bandar Udara Halim Perdanakusuma, sedangkan sebelah timur adalah Pasar Pondok Gede, dan sebelah barat, Taman Mini Indonesia Indah.[6]
Sebelum menjadi sebuah museum sejarah, tempat ini merupakan kebun karet yang sudah tidak berfungsi lagi yang dijadikan sebagai tempat pembuangan terakhir para korban Gerakan 30 September 1965 (G30S).
Di kawasan kebun kosong itu terdapat sebuah sumur tua dengan dalam 12 meter dan diameter 75 cm. Sumur ini yang digunakan untuk membuang jenazah para korban G30S.[7]
Kompleks monumen
Monumen ini berdiri di atas lahan seluas 14,6 Hektar[8] dan terdiri dari beberapa tempat yang bersejarah seperti Museum Pengkhianatan PKI, Sumur Tua tempat membuang jenazah tujuh Pahlawan Revolusi, Rumah Penyiksaan, Pos Komando, Dapur Umum, Mobil-Mobil tua peninggalan Pahlawan Revolusi, dan Museum Paseban.[9]
Museum Pengkhianatan PKI

Museum Pengkhuanatan PKI bersisi sejarah pemberontakan-pemberontakan PKI untuk menggantikan Pancasila dengan komunis. Sejarah tersebut terekam hingga pemberontakan G30S/PKI.[10] Di pintu masuk, terdapat beberapa koleksi foto pemberontakan PKI, Pengangkatan Jenazah 7 Pahlawan Revolusi, dan beberapa diorama yang menceritakan tentang pemberontakan PKI di berbagai daerah di Indonesia.[11]

Sumur Tua
Sumur Tua ini adalah sebuah sumur tua di daerah Lubang Buaya, dekat lapangan terbang Halim Perdanakusuma, Jakarta. Pada sumur ini, ditemukan jenazah 7 Pahlawan Revolusi,[12] yaitu:
- Ahmad Yani,
- R. Suprapto
- M.T. Haryono
- Siswondo Parman
- DI Panjaitan
- Sutoyo Siswomiharjo
- Pierre Tendean
Sedangkan jenazah Katamso Darmakusumo dan Sugiyono Mangunwiyoto ditemukan di Desa Kentungan, Yogyakarta. Selain itu, gugur pula Karel Sasuit Tubun dan Ade Irma Suryani Nasution, putri dari Jenderal TNI A.H. Nasution.[13][14]

Rumah Penyiksaan
Rumah Penyiksaan adalah tempat para Pahlawan Revolusi disiksa dimana Mayor Jenderal TNI Siswondo Parman dipaksa untuk menandatangani surat pernyataan untuk mengakui bahwa mereka adalah dewan jenderal yang akan melakukan kudeta kepada presiden Soekarno Pada Hari Angkatan Bersenjata.[15] Mereka disiksa sebelum akhirnya dibunuh, ditempat ini ditampilkan diorama penyiksaan kepada 4 Perwira angkatan darat yag masih hidup, yaitu:[16]
Tempat ini dahulunya merupakan sebuah sekolah rakyat dan dialih fungsikan oleh PKI sebagai tempat penyiksaan kepada para Pahlawan Revolusi.[17]
Pos Komando
Rumah ini adalah milik seorang penduduk RW 02 Lubang Buaya bernama Haji Sueb. Tempat ini dipakai oleh pimpinan G30S/PKI yaitu Letnan Kolonel Untung dalam rangka perencanaan penculikan terhadap 7 Pahlawan Revolusi. Di dalam pos komando ini masih ada barang-barang asli yang menjadi saksi bisu pemberontakan PKI seperti: 3 buah petromaks, mesin jahit, dan lemari kaca.[18]
Dapur Umum
Tempat ini sebenarnya sebuah rumah yang dialihfungsikan oleh PKI sebagai Dapur Umum sebagai tempat sarana konsumsi anggota G30S/PKI.[19]
Museum Paseban
Museum Paseban yang terletak di Kompleks Monumen Pahlawan Revolusi ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 1 Oktober 1981 bertepatan dengan Dwi Windu Hari Kesaktian Pancasila, di dalam ruangan ini terdapat beberapa diorama[20] sebagai berikut:
- Rapat-Rapat Persiapan Pemberontakan (September 1965)
- Latihan sukarelawan di Lubang Buaya (5 Juli-30 September 1965)
- Penculikan Letnan Jenderal TNI Ahmad Yani (1 Oktober 1965)
- Penganiayaan di Lubang Buaya (1 Oktober 1965)
- Pengamanan Lanuma Halim Perdanakusuma (2 Oktober 1965)
- Pengangkatan Jenazah Pahlawan Revolusi (4 Oktober 1965)
Usaha terhadap Pemerintah RI dan mengganti dasar negara Pancasila telah dua kali dijalankan,[21] yang pertama pada tahun 1948, dikenal sebagai pemberontakan PKI di Madiun yang dipimpin oleh Muso[22] dan yang kedua ialah pemberontakan G30S/PKI dalam bulan September 1965. Selain itu tempat ini juga terdapat foto ketujuh Pahlawan Revolusi, yang ukuran foto tersebut sudah diperbesar dari aslinya.[21]
Ruang Relik
Ruang Relik merupakan tempat dipamerkannya barang-barang, terutama pakaian yang mereka kenakan ketika mereka diculik, disiksa, sampai akhirnya dibunuh, dengan hasil visum dari dokter.[butuh rujukan] Selain itu terdapat pula aqualung, sebuah alat bantu pernapasan yang digunakan untuk mengangkat jenazah 7 Pahlawan Revolusi dari dalam sumur tua.[23]
Monumen Pancasila Sakti memiliki ruang teater yang memutar film dokumenter peristiwa G 30 S/PKI yang berdurasi 30 menit. Dimulai dari peristiwa penculikan, penyiksaan, pengangkatan jenazah Pahlawan Revolusi, hingga pemakaman ke Taman Makam Pahlawan Kalibata.[butuh rujukan]
Ruang Pameran Foto
Ruang Pameran Foto menyajikan foto-foto pengangkatan jenazah Pahlawan Revolusi dan pemakamannya di Taman Makam Pahlawan Kalibata.[24]
Daftar Referensi
- ^ "DAFTAR MUSEUM KEBUDAYAAN PER KEC. CIPAYUNG". Pusdatin Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Diakses tanggal 29 Mei 2025. ;
- ^ Rusmiyati, Rusmiyati; Dewi, Murwaningrum; M. Amperawan, Marpaung; Archangela Yudi, Aprianingrum; Putri, Haryanti; Dimas Setyo, Saputro; Mita, Indraswari; Betsi Edith, Christie; Nabila, Khoirunnisa (2018). Adityayoga, Adityayoga (ed.). Katalog Museum Indonesia Jilid I (PDF). Vol. 1. Jakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan. hlm. 194. ISBN 978-979-8250-66-8.
- ^ Putri, Wiji Adinda (2020-10-02). "Monumen Lubang Buaya, Saksi Kekejaman PKI yang Punya Aura Mencekam". Okezone.com. Diakses tanggal 2021-07-03.
- ^ Supardi (2021-09-30). "Peristiwa Pengkhianatan PKI dan Keganasan PKI (Bagian: 4)". Pemerintah Kabupaten Kampar. Diakses tanggal 2025-05-30.
- ^ Wibawana, Widhia Arum. "Mengenal Museum Pengkhianatan PKI, Diorama Peristiwa G30S/PKI". detiknews. Diakses tanggal 2025-05-30.
- ^ a b c "Kunjungan Ke Monumen Pancasila Sakti - SMP NEGERI 2 NGLIPAR". smp2nglipar.pendidikan.gunungkidulkab.go.id. Diakses tanggal 2025-05-30.
- ^ Hens, Henry (2019-09-30). Mutiah, Dinny (ed.). "Asal Nama Lubang Buaya yang Jadi Lokasi Monumen Pancasila Sakti". Liputan6.com. Diakses tanggal 2021-07-03.
- ^ "8 Fakta Terkait Monumen Pancasila Sakti, Saksi Bisu Peristiwa G30S PKI". Suarajakarta.id. Diakses tanggal 2025-05-30.
- ^ "Sejarah Monumen Pancasila Sakti dan Lubang Buaya, Saksi Bisu Perjuangan Pahlawan Indonesia - News+ on RCTI+". RCTI+. Diakses tanggal 2025-05-30.
- ^ "Menengok Museum Pengkhianatan PKI, Sarat Sejarah Peristiwa G30S : Okezone Nasional". nasional.okezone.com. Diakses tanggal 2025-05-30.
- ^ Hidayat, Editor: Makmun (2019-10-31). "Berwisata Keliling Monumen Pancasila Sakti, Selami Sejarah". Dwipa News. Diakses tanggal 2025-05-30.
- ^ "Kunjungan Sumur Lubang Buaya - SMP NEGERI 2 NGLIPAR". smp2nglipar.pendidikan.gunungkidulkab.go.id. Diakses tanggal 2025-05-30.
- ^ "Kolonel Sugiyono Korban G30S, 21 Hari Kemudian Jasadnya Ditemukan". Tempo. 2022-09-30. Diakses tanggal 2025-05-30.
- ^ "Peristiwa G30S: Kematian Tragis Pahlawan Revolusi dari Yogyakarta, Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono". Tempo. 2 Oktober 2024 | 15.19 WIB. Diakses tanggal 2025-05-30.
- ^ "JAKARTA: Monumen Pancasila Sakti – Lubang Buaya". Arya's Journey. 2023-01-18. Diakses tanggal 2025-05-30.
- ^ "SUMUR MAUT LUBANG BUAYA". S-1 Pendidikan Sejarah. Diakses tanggal 2025-05-30.
- ^ "Sejarah Lubang Buaya dan Napak Tilas Tempat Pembuangan Jasad 7 Perwira TNI AD - Forum Keadilan". 2023-04-08. Diakses tanggal 2025-05-30.
- ^ Mediatama, Grahanusa. "Berita Terkini Investasi dan Ekonomi Indonesia - KONTAN". PT. Kontan Grahanusa Mediatama. Diakses tanggal 2025-05-30.
- ^ "Intip Bagian Dalam Dapur Umum di Monumen Pancasila Sakti..." Kompas.
- ^ "Kunjungan Museum Peseban - SMP NEGERI 2 NGLIPAR". smp2nglipar.pendidikan.gunungkidulkab.go.id. Diakses tanggal 2025-05-30.
- ^ a b "Peristiwa Pengkhianatan PKI danK esaktian Pancasila,(Bagian: Pertama) - Pemerintah Kabupaten Kampar". kominfosandi.kamparkab.go.id. Diakses tanggal 2025-05-30.
- ^ Zulfikar, Fahri. "Pemberontakan PKI Madiun: Latar Belakang, Tujuan, dan Tokoh yang Jadi Korban". detikedu. Diakses tanggal 2025-05-30.
- ^ "…Dipugar, Kini Museum di Kompleks Monumen Pancasila ..." Diakses tanggal 2025-05-30.
- ^ "Filateli-ku". Diakses tanggal 2025-05-30.


