Segayam, Gelumbang, Muara Enim
Segayam | |||||
|---|---|---|---|---|---|
| Negara | |||||
| Provinsi | Sumatera Selatan | ||||
| Kabupaten | Muara Enim | ||||
| Kecamatan | Gelumbang | ||||
| Kode pos | 31171 | ||||
| Kode Kemendagri | 16.03.06.2008 | ||||
| Luas | 27 km²[1] | ||||
| Jumlah penduduk | 4.712 jiwa[1] | ||||
| Kepadatan | 174,52 jiwa/km²[1] | ||||
| Jumlah RT | 17[1] | ||||
| Jumlah RW | 3[1] | ||||
| |||||
Segayam adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Indonesia. Dahulu, desa ini terkenal dengan wisata Danau Segayam. Letak Desa Segayam persis di perbatasan antara Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Ogan Ilir. Secara hidrologi, wilayah Desa Segayam merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Musi. Desa ini secara langsung dialiri oleh Sungai Kelekar, sebuah anak sungai dari Sungai Ogan.
Sejarah
Pada zaman dahulu kala, Negeri Palembang dipimpin oleh seorang raja bernama Ratu Senuhun. Ia mempunyai seorang kuli yang berasal dari Belida bernama Sang Karut. Tugas Sang Karut adalah mengambil kayu api untuk keperluan Ratu Senuhun. Sayangnya, Sang Karut mempunyai penyakit di telapak tangan sehingga setiap kali ia mengambil kayu api, tangannya selalu mengeluarkan darah.
Oleh karena itu, Sang Karut menghadap Ratu dan meminta agar ia diperbolehkan ikut berperang saja. Suatu ketika, Ratu Senuhun mengumpulkan semua hulubalangnya dan menanyakan satu per satu siapa yang mau ikut berperang memukul Negeri Banjar. Semua hulubalang tidak ada yang menyahut, kecuali Usang Karut.
Kemudian, Ratu Senuhun dan Usang Karut pergi berperang menyerang Negeri Banjar. Akhirnya Negeri Banjar mengalami kekalahan dan seluruh penduduknya tidak melakukan perlawanan apa pun.
Ratu Senuhun dan Usang Karut pun pulang ke Palembang dengan membawa dua orang tawanan (sepasang suami istri). Laki-laki tersebut bernama Bokal.
Pada suatu hari, Ratu dan Usang Karut bersama kedua tawanan itu mudik di Batanghari Kelekar untuk menangkap ikan dan berkarang. Setelah tiba di sebuah hutan yang akan mereka diami, mereka singgah dan mulai berkarang. Ternyata tempat tersebut banyak menghasilkan ikan. Tempat itu kemudian dinamakan Lubuk Senamun. Di sana mereka mendirikan sebuah rangon atau pondok serta menyimpan ikan yang berhasil mereka dapatkan. Sejak saat itu, Ratu Senuhun, Sang Karut, dan pasangan tawanan tersebut sering mudik ke sana. Akhirnya pasangan Bokal diminta untuk tinggal menetap di rangon itu bersama Usang Karut.
Lama-kelamaan, Bokal mempunyai dua orang anak laki-laki. Anak pertama diberi nama Raja Kemala dan anak kedua diberi nama Kemala Agung.
Setiap kali Ratu mudik ke rangon itu, beliau selalu membawa seekor ayam jantan. Ayam tersebut disuruh dipelihara oleh Bokal. Di tempat memelihara ayam itu terdapat sebatang kayu besar yang digunakan Bokal untuk mengikat ayam tersebut. Kayu itu dinamakan kayu saga. Oleh karena itu, tempat tersebut diberi nama oleh Ratu sebagai Saga-Ayam.
Seiring waktu, sebutan Saga-Ayam berubah menjadi Segayam hingga sekarang. Pada waktu itu, Ratu masih memerintah di Palembang. Segala sesuatu seperti pembayaran upeti atau pajak langsung dikirimkan ke Palembang, karena Dusun Segayam berada di bawah pemerintahan Ratu Senuhun. Besarnya pajak pada waktu itu adalah sepucuk padi setiap tahun, dan penyetorannya dilakukan langsung ke Palembang.
Ketika itu, wakil Ratu yang pertama kali memimpin Dusun Segayam adalah Raja Kemala. Setelah Raja Kemala meninggal dunia, ia digantikan oleh Kemala Agung dan seterusnya. Hingga kini, kepala pemerintahan di Dusun Segayam semuanya berasal dari keturunan Bokal, orang dari Negeri Banjar (Jawa).
Geografi
Desa Segayam memiliki wilayah sebesar 27,0 km². Wilayah ini berjarak 14 km dari pusat kecamatan dan 134 km dari ibukota kabupaten.[1] Desa ini merupakan pintu gerbang masuk ke Kabupaten Muara Enim dari arah Palembang karena berbatasan langsung dengan Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir.
| Arah | Batas Wilayah |
|---|---|
| Utara | Desa Bakung, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir |
| Selatan | 1. Desa Sentul, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir[Ket. 1]
2. Desa Tanjung Medang, Kecamatan Kelekar, Kabupaten Muara Enim[Ket. 1] |
| Timur | 1. Desa Tanjung Baru, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir |
| Barat | Desa Talang Taling, Kecamatan Gelumbang |
| |
Demografi
Menurut data tahun 2023, Desa Segayam memiliki jumlah penduduk sebanyak 4.712 jiwa, terdiri dari 2.419 laki-laki dan 2.293 perempuan.[1]
Wisata
Desa Segayam terkenal dengan wisata alam berupa danau yang dinamai Danau Segayam. Menurut penuturan tokoh masyarakat setempat, Danau Segayam pada masa Kesultanan Palembang pernah menjadi bagian dari jalur perdagangan air. Sungai dan danau di kawasan ini berfungsi sebagai sarana transportasi penting untuk mengangkut kayu, rempah-rempah, serta berbagai hasil bumi dari daerah pedalaman menuju Palembang.[2] Kini, eksistensi Danau Segayam mulai terlupakan karena kurang dijadikan prioritas oleh pemerintah. Namun, aktivitas warga masih berjalan, seperti kegiatan memancing ikan, berkebun, dan kamping. Kadang, ada pula warga dari luar desa melakukan kamping dan piknik di sekitar danau ini.[3]
Pendidikan
Pendidikan di Desa Segayam tergolong memadai karena terdapat sekolah dari PAUD sampai jenjang SMP. Berikut ini adalah daftar sekolah tersebut.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Taman Kanak-Kanak (TK)
Sekolah Dasar (SD)
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Pondok Pesantren (Ponpes)
Pondok Pesantren Daarus Sunniyah
Pranala luar
- (Indonesia) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-145 Tahun 2022 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode, Data Wilayah Administrasi Pemerintahan, dan Pulau tahun 2021
- (Indonesia) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan
- (Indonesia) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan
Referensi
- ^ a b c d e f g "Kecamatan Gelumbang dalam Angka 2024". BPS Kabupaten Muara Enim. Badan Pusat Statistik Kabupaten Muara Enim. 2024. Diakses tanggal 2 Agustus 2025.
- ^ "Misteri dan Sejarah Danau Segayam Gelumbang: Warisan Alam yang Tersimpan di Tengah Sumsel!". Pagar Alam Pos. 2025. Diakses tanggal 2 Agustus 2025.
- ^ "Liburan ke Muara Enim Wajib Berkunjung ke Danau Segayam, Surga Wisata Alam di Sumatera Selatan Cocok untuk Berkemah". Ayo Palembang. 2024. Diakses tanggal 2 Agustus 2025.


