More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Shantideva - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Shantideva - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Shantideva

  • مصرى
  • Български
  • বাংলা
  • བོད་ཡིག
  • Буряад
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • Eesti
  • Français
  • हिन्दी
  • Hrvatski
  • Magyar
  • Հայերեն
  • Italiano
  • 日本語
  • 한국어
  • Nederlands
  • Norsk bokmål
  • Polski
  • Русский
  • Српски / srpski
  • தமிழ்
  • ไทย
  • Türkçe
  • Tiếng Việt
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Infobox orangShantideva

Edit nilai pada Wikidata
Biografi
Kelahirank. 685 Edit nilai pada Wikidata
Kematiank. 763 Edit nilai pada Wikidata (77/78 tahun)
India Edit nilai pada Wikidata
Data pribadi
AgamaBuddhisme Edit nilai pada Wikidata
Kegiatan
SpesialisasiFilsafat Edit nilai pada Wikidata
Pekerjaanfilsuf, penerjemah, penulis, Bhiksu, penyair Edit nilai pada Wikidata
Karya kreatif
Karya terkenal
  • བྱང་ཆུབ་སེམས་དཔའི་སྤྱོད་པ་ལ་འཇུག་པ། (mul) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata

IMSLP: Category:Shantideva Modifica els identificadors a Wikidata
Bagian dari seri tentang
Buddhisme Mahāyāna
Teratai, salah satu dari delapan simbol keberuntungan dalam Mahāyāna
Ajaran
  • Bodhisatwa
  • Kebuddhaan
  • Bodhicitta
  • Benih Kebuddhaan
  • Nianfo
  • Trikaya
  • Upāya
  • Prajñāpāramitā
  • Pāramitā
  • Śūnyatā
  • Ajaran dua kebenaran
  • Yogacara
  • Triyana
  • Nirwana
  • Ekayāna
  • Sila Bodhisatwa
  • Ikrar Bodhisatwa
  • Bhūmi
  • Tanah murni
    • Sukhavati
    • Abhirati
    • Akaniṣṭha
    • Shambhala
  • Prabaswara
  • Dhāraṇī
  • Triprawartana
Buddha–Bodhisatwa
  • Sakyamuni
  • Amitābha
  • Adi Buddha
  • Akṣobhya
  • Prajñāpāramitā Devī
  • Bhaiṣajyaguru
  • Vairocana
  • Mañjuśrī
  • Avalokiteśvara
  • Vajrapāṇi
  • Vajrasattva
  • Maitreya
  • Kṣitigarbha
  • Ākāśagarbha
  • Samantabhadra
  • Tara
  • Makhluk murka
Sutra Mahāyāna
  • Sūtra Prajñāpāramitā
  • Sūtra Teratai
  • Sūtra Avataṃsaka
  • Sūtra Mahāratnakūṭa
  • Sūtra Mahāsaṃnipāta
  • Sūtra Vimalakirti
  • Sūtra Tanah Murni
  • Sūtra Lalitavistara
  • Sūtra Samādhirāja
  • Sūtra Saṃdhinirmocana
  • Sūtra Tathāgatagarbha
  • Sūtra Śrīmālādevī
  • Sūtra Mahāparinirvāṇa
  • Sūtra Śūraṅgama Samādhi
  • Sūtra Laṅkāvatāra
  • Sūtra Ghanavyūha
  • Sūtra Cahaya Emas
  • Sūtra Tathāgataguhyaka
  • Sūtra Kāraṇḍavyūha
Subaliran utama
  • Mādhyamaka
  • Yogācāra
  • Buddhisme Han
    • Chan
    • Tiantai
    • Huayan
    • Tanah Murni
    • Fo Guang Shan
    • Tzu Chi
    • Fa Gu Shan
    • Chung Tai Shan
  • Zen
  • Tendai
  • Nichiren
  • Vajrayāna
    • Shingon
    • Buddhisme Tibet
    • Dzogchen
    • Nyingma
    • Kadam
    • Kagyu
    • Sakya
    • Gelug
    • Jonang
Tokoh penting
  • Nāgārjuna
  • Aśvaghoṣa
  • Āryadeva
  • Lokakṣema
  • Kumārajīva
  • Asaṅga
  • Vasubandhu
  • Sthiramati
  • Buddhapālita
  • Dignāga
  • Bhāvaviveka
  • Dharmakīrti
  • Candrakīrti
  • Zhiyi
  • Bodhidharma
  • Huineng
  • Shandao
  • Xuanzang
  • Fazang
  • Amoghavajra
  • Saichō
  • Kūkai
  • Shāntideva
  • Śāntarakṣita
  • Wŏnhyo
  • Mazu Daoyi
  • Jinul
  • Dahui Zonggao
  • Hongzhi Zhengjue
  • Hōnen
  • Shinran
  • Dōgen
  • Nichiren
  • Śaṅkaranandana
  • Virūpa
  • Ratnākaraśānti
  • Abhayākaragupta
  • Nāropā
  • Atisha
  • Sakya Pandita
  • Dolpopa
  • Rangjung Dorje
  • Tsongkhapa
  • Longchenpa
  • Hakuin
  • Hanshan
  • Taixu
  • D.T. Suzuki
  • Sheng-yen
  • Tenzin Gyatso (Dalai Lama ke-14)
  • Thích Nhất Hạnh
Tradisi regional
  • Tiongkok
  • Taiwan
  • Jepang
  • Korea
  • Vietnam
  • Tibet
  • Nepal
  • Newar
  • Bhutan
  • Mongolia
  • Malaysia
  • Indonesia
  • Dunia Barat
  • l
  • b
  • s

Shantideva (nama lain Śantideva, Zh: 寂天) adalah seorang cendekiawan Buddhis yang berasal dari India pada abad ke-8. Ia adalah cendekiawan Universitas Nalanda dan seorang penganut filsafat Prasangika Madhyamaka.

Sekte Madhyamika Tiongkok, Chan Ssu Lun mengidentifikasi dua individu yang berlainan atas nama "Shantideva", yang pertama adalah Shantideva yang merupakan pendiri Sangha Avaivartika pada abad ke-6 dan satu lagi adalah Shantideva yang menempuh studi di Universitas Nalanda pada abad ke-8, Shantideva yang kedua inilah yang muncul dalam berbagai sumber biografi tibetan. Kutipan penemuan ini bisa dilihat di Banglapedia: National Encyclopedia of Bangladesh, situs yang dikembangkan oleh Asiatic Society of Bangladesh, atau bisa juga merujuk ke Bodhicaryavatara Historical Project Diarsipkan 2014-08-17 di Wayback Machine., Proyek riset akademik yang bermulai dari Mahabodhi Sunyata Seminary di Tarragona, Spanyol.

Shantideva lahir di Bodhgaya utara. Ayahnya bernama Gyelwey Gocha (Rompi baja pemenang), ibunya bernama Vajrayogini. Shantideva lahir dengan berbagai pertanda menakjubkan, dengan nama kecil Shiwe Gocha (Rompi baja perdamaian) Semasa kanak-kanak dia sangat menghormati kedua orang tuanya, dan teman-teman sepermainanya juga sangap respek kepadanya karena sikap dan sifatnya yang sangat luhur. Ayahnya meninggal dunia untuk menunjukkan bahwa semua makhluk mengalami ketidakkekalan, dan kemudian hari realisasi Shantideva atas ketidak-kekalan dan kematian semakin berkembang.

Ketika sang ayah meninggal, dia tidak punya pilihan lain kecuali menerima tampuk raja. Ia tidak bisa menolak, oleh karena itu ia menerima untuk naik tahta raja. Satu malam sebelum upacara, Manjusri muncul dalam mimpinya dan mengatakan: “Anda akan duduk di tahtaku. Anda adalah muridku. “ Bagaimana serorang murid dan guru duduk di tahta yang sama?

Seketika itu dia bangun dari mimpi dan sadar bahwa dirinya akan lebih bermanfaat apabila menjadi seorang biksu daripada naik tahta menjadi raja. Pada malam itu juga ia pergi ke Biara Nalanda. Setibanya di nalanda ia bertemu dengan cendekiawan tersohor Nalanda; Gyalwa Lha, dan ia juga sebagai kepala biara Nalanda, ia menerima pentahbisan dengan nama Shantideva. Dibimbing langsung oleh kepala biara, Shantideva menjadi sangat mahir dalam belajar, debat, dan banyak hal lagi.

Walaupun ia adalah seorang cendekiawan luar biasa, namun dia tidak menujukkan kepintarannya kepada orang lain. Sekelompok pelajar seperguruan di Nalanda tidak senang melihat Shantideva dan ingin mengusir dia dari biara. Mereka itu dengan lantang bilang bahwa Nalanda adalah biara yang penuh dengan cendekiawan tersohor, dan dia meremehkan Shantideva dengan mengatakan bahwa Shantideva bukanlah cendekiawan sama sekali, yang dia tahu hanya makan, tidur, kencing, dan buang air besar. Oleh karena itu mereka menantang Shantideva untuk memberikan pelajaran Dharma, jika ia tidak mau, maka ia harus segera meninggalkan biara itu.

Permintaan pertama ditolak, kemudian permintaan kedua kalinya ia terima. Mereka buat rencana untuk menghinanya di depan teman-teman seperguruan lainnya. Mereka membangun sebuah tahta yang sangat tinggi, agar Shantideva tidak bisa naik dan duduk di atas tahta itu. Biksu seperguruan itu juga mengumpulkan sejumlah biksu seperguruan lain. Ketika Shantideva berjalan menuju tahta itu, menyentuh dengan lembut dan tahta besar dan tinggi itu tiba-tiba menjadi rendah dan Shantideva bisa naik keatasnya. Sesaat itu juga mereka semua merasa aneh, bagaimana ini bisa terjadi?

Kemudian Shantideva duduk di atas tahta dan bertanya kepada mereka, “Pelajaran apa yang harus ia berikan, sesuatu yang sudah pernah diajarkan atau sesuatu yang belum pernah diajarkan?” Mereka memohon ia untuk mengajarkan pelajaran dharma yang belum pernah diajarkan sebelumnya. Oleh karena itulah Shantideva mengajarkan Pedoman Hidup Bodhisattva. (Skt. Bodhisattvacaryavatara) Ketika pelajaran ini sampai pada bab 9 (bab tentang kebijaksanaan), di bab ini ada ungkapan, “…apapun adalah eksisten dan non eksisten…” dia melayang ke atas, dan selagi masih di udara ia memberikan pelajaran bab 10. Ia kemudian menjadi tidak tampak, tetapi bagi mereka (yang memiliki realisasi) hanya mereka yang memiliki kekuatan batin yang bisa mendengar pelajaran itu.

Para biksu dan mereka yang menyenangi Shantideva merasa sedih karena ia telah hilang, dan mereka yang tidak menyenanginya merasa sangat takjub dan menyesal atas perbuatan mereka sendiri.

Shantideva sangat terkenal atas karyanya yang berjudul Bodhicaryavatara (kadang disebut Bodhisattvacaryavatara). Versi terjemahan bahasa Inggris bisa ditemukan di dunia maya, begitu juga banyak tersedia publikasi versi cetakan. Sungguh sebuah puisi panjang yang menjelaskan proses bertahap menuju pencerahan sempurna sammsambuddha dan hingga saat ini masih menjadi topik pembelajaran Mahayana dan Vajrayana.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • Shantideva. The Way of the Bodhisattva. Translated by the Padmakara Translation Group. Boston: Shambala, 1997. ISBN 1-57062-253-1.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • Engaging in Bodhisattva Behavior, full unpublished translation of the Bodhicaryavatara by Alexander Berzin
  • Commentary to Bodhicaryavatara by Patrul Rinpoche (in English ) Diarsipkan 2007-08-19 di Wayback Machine.
  • Popular Quotations from Shantideva's Bodhicaryāvatāra [pranala nonaktif permanen]
  • Santideva: a bibliography Diarsipkan 2007-06-06 di Wayback Machine.
  • Shantideva Online: Your Guide to the Bodhisattva way of Life Diarsipkan 2007-08-25 di Wayback Machine.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Shantideva&oldid=26180267"
Kategori:
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif Mei 2021
  • Mahayana
  • Tokoh Buddha India
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan label Wikidata belum diterjemahkan
  • Templat webarchive tautan wayback
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif
  • Artikel dengan paramater tanggal tidak valid pada templat
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif permanen
  • Halaman yang menggunakan pranala magis ISBN

Best Rank
More Recommended Articles