Tugu, Trenggalek
Tugu | |||||
---|---|---|---|---|---|
![]() | |||||
Negara | ![]() | ||||
Provinsi | Jawa Timur | ||||
Kabupaten | Trenggalek | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Drs. Budianto | ||||
Populasi | |||||
• Total | 49.433 jiwa | ||||
Kode pos | 66352 | ||||
Kode Kemendagri | 35.03.05 ![]() | ||||
Kode BPS | 3503120 ![]() | ||||
Luas | 74,72 km² | ||||
Desa/kelurahan | 15 | ||||
|
Tugu adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Trenggalek yang terletak di barat. Kecamatan ini terletak di perbatasan Kabupaten Ponorogo dan dilalui jalan nasional.[1] Jalan raya tersebut terdapat pusat kecamatan, tepatnya di perbatasan Desa Gondang dan Nglongsor yang terdapat pasar yang ramai bernama Pasar Gondang.[2] Tugu adalah kecamatan dengan geografi perbukitan dan menjadi lokasi proyek strategis nasional bernama Bendungan Tugu yang selesai dibangun tahun 2021. Selain untuk irigasi dan mencegah banjir, bendungan ini juga menjadi salah satu ikon wisata baru Trenggalek.[3] Tempat wisata lainnya di kecamatan ini antara lain Air terjun Kalianjlok dan Embung Banyu Lumut.[4]
Geografi

Tugu adalah kecamatan di bagian barat Kabupaten Trenggalek dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Ponorogo. Wilayahnya berupa perbukitan yang diapit oleh lereng Gunung Wilis di utara dan Pegunungan Kidul di selatan. Tugu dilalui oleh jalan nasional Trenggalek-Ponorogo. Jalan nasional ini melintasi Kecamatan Tugu dari Desa Nglinggis di perbatasan Ponorogo hingga Desa Nglongsor di ujung timur. Di perbatasan Ponorogo dan berada di tepi jalan nasional terdapat sebuah bendungan besar yaitu Bendungan Tugu yang selesai dibangun pada tahun 2021. Bendungan Tugu adalah bendungan di Desa Nglinggis yang dibangun di Sungai Keser dan diapit Gunung Temon di selatan dan Gunung Kuncung di utara.[5]
Batas wilayah Kecamatan Tugu adalah sebagai berikut:[2]
Utara | Kecamatan Bendungan dan ![]() |
Timur | Kecamatan Bendungan dan Kecamatan Karangan |
Selatan | Kecamatan Pule, Kecamatan Suruh, dan Kecamatan Karangan |
Barat | ![]() |
Daftar desa dan dusun
Kecamatan Tugu terdiri dari 15 desa yang dibagi menjadi beberapa dusun atau dukuh. Pusat kecamatan ini berada di Desa Gondang dan Nglongsor. Desa dan dusun tersebut yakni sebagai berikut:[2]
No. | Nama Desa | Nama Dusun / Dukuh | Ref |
---|---|---|---|
1 | Banaran | Krajan I, Krajan II, Ganggeng, Genengan, Kedungwatu, Tawang | [6] |
2 | Dermosari | Dermosari, Krajan, Banaran, Bonsari, Nglengkong, Puthuk, Selang | [7] |
3 | Duren | Gajah, Gebang, Jaten, Wakung | [2] |
4 | Gading | Krajan, Nglaban | [2] |
5 | Gondang | Krajan, Kalipinggir, Kebon (Kebonsari), Setono | [2] |
6 | Jambu | Krajan, Josari, Karangploso, Mojo Kidul | [2] |
7 | Ngepeh | Krajan, Beji, Gerbo, Kasihan, Ngasinan, Nglegok, Ponggok | [2] |
8 | Nglinggis | Krajan, Keser, Kucur-kucur, Pacar, Pandan, Pringombo, Tempel | [2] |
9 | Nglongsor | Krajan, Corah Mulyo, Etan Kali | [2] |
10 | Prambon | Krajan, Candi, Gebang, Glagah Ombo, Jadam, Jetaan, Klampok, Mbiru, Mblimbingan, Mloko, Ngepoh, Pakel, Sooko, Tenggar | [2] |
11 | Pucanganak | Krajan, Bubuk, Dukuh, Joho, Klampisan, Pakel, Sumber Madu (Sumbermaduh) | [2] |
12 | Sukorejo | Krajan, Gendong, Sanggrahan | [2] |
13 | Tegaren | Krajan, Tompe | [2] |
14 | Tumpuk | Krajan, Druju, Jumok, Turus | [2] |
15 | Winong | Krajan, Benggle, Cupuk, Sanggrahan, Tlogo | [2] |
Tempat terkenal

- Bendungan Tugu
- Pasar Pahing Dermosari
- Masjid Besar "Al Mubarokah Lil Ummah"
- Embung Banyu Lumut
- Embuk Slobok di Desa Ngepeh
- Air terjun Kali Anjlok
- Puskesmas Tugu
- Puskesmas Pucanganak
- Sentra industri tahu Desa Nglongsor[8]
Kebudayaan
Sinongkelan

Sinongkelan adalah tradisi turun temurun di Desa Prambon, Kecamatan Tugu yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Kemendikbud. Sinongkelan adalah upacara adat yang dilakukan masyarakat Prambon yang dilakukan bersamaan dengan kegiatan bersih desa yang dilaksanakan tiap Jumat Legi pada bulan Selo. Sinongkelan adalah ungkapan rasa syukur masyarakat terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas berkah yang diberikan. Tradisi juga merupakan penghormatan kepada pemimpin Desa Prambon terdahulu bernama Kanjeng Sinongkel yang kemudian bergelar Prabu Anom sehingga disingkat menjadi Prambon.[9]
Upacara ini dilaksanakan selama dua hari berturut-turut. Hari pertama adalah nyadran atau bersih desa yang terdiri dari pembersihan makam leluhur, tabur bunga dan puncaknya adalah kenduri bersama dengan berbagai sesaji. Kemudian malamnya dilakukan pertunjukan Sinongkelan yang dilakukan oleh 15-20 orang. Mereka memerankan tokoh-tokoh seperti Kanjeng Sinongkel, Patih Jaksa Negara, dan lainnya. Pertunjukkan ini berisi tari-tarian yang menceritakan perjuangan Kanjeng Sinongkel dalam meyejahterakan masyarakat Desa Prambon.[9]
Referensi
- ^ Adhar Muttaqin (2024-12-15). "Awas! Longsor-Banjir Terjang Jalur Utama Trenggalek-Ponorogo". DETIK.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p Kecamatan Tugu Dalam Angka 2024. BPS Kabupaten Trengalek. 2024-09-26.
- ^ Adhar Muttaqin (2021-12-01). "5 Fakta Bendungan Tugu Trenggalek yang Diresmikan Jokowi". DETIK.
- ^ Sisca Ainun Nissa (2020-03-06). "Air Terjun Kali Anjlok Trenggalek, Wisata Alam untuk Muda Mudi". TIMES INDONESIA.
- ^ Ambrosius Harto (2021-11-30). "Bendungan Gongseng dan Tugu Ikut Jaga Ketahanan Pangan di Jatim". KOMPAS.
- ^ "Sejarah Desa Banaran". banaran-tugu.trenggalekkab.go.id. Pemerintah Kabupaten Trenggalek. 2017-01-31.
- ^ Ahmad Wildan Albab Rojabi, dkk (2024). Jejak Langkah Kehidupan di Desa Dermosari. Tulungagung: Biru Atma Jaya.
- ^ Titik Purwati (2018-11-01). "Menengok Sentra Industri Tahu Trenggalek yang Manfaatkan Limbah untuk Pupuk Organik Cair". SURYA - surabaya.tribunnews.com.
- ^ a b Adhar Muttaqin (2022-01-21). "Kemendikbud Tetapkan Ritual Sinongkelan Trenggalek Warisan Budaya Tak Benda". DETIK.