Vitamin B12
![]() | |
---|---|
Nama sistematis (IUPAC) | |
α-(5,6-dimethylbenzimidazolyl)cobamidcyanide | |
Data klinis | |
AHFS/Drugs.com | monograph |
Kat. kehamilan | ? |
Status hukum | POM (UK) OTC (US) |
Rute | oral, IV, IM |
Data farmakokinetik | |
Bioavailabilitas | Mudah diserap di bagian distal ileum |
Ikatan protein | Sangat tinggi untuk protein plasma transkobalamin spesifik. Pengikatan hidroksokobalamin sedikit lebih tinggi dari sianokobalamin. |
Metabolisme | hepatik |
Waktu paruh | Sekitar 6 hari (400 hari dalam liver) |
Ekskresi | GInjal |
Pengenal | |
Nomor CAS | 68-19-9 ![]() |
Kode ATC | B03BA01 |
PubChem | CID 5479203 |
DrugBank | DB00115 |
ChemSpider | 10469504 ![]() |
KEGG | D00166 ![]() |
ChEMBL | CHEMBL1697777 ![]() |
Data kimia | |
Rumus | C63H88CoN14O14P |
Massa mol. | 1355.37 g/mol |
Vitamin B12, disebut juga kobalamin, adalah sebuah vitamin larut air yang berperan penting dalam berfungsi normalnya otak, sistem saraf, dan dalam pembentukan darah. Vitamin ini merupakan salah satu dari delapan vitamin B yang umumnya terlibat dalam metabolisme setiap sel dalam tubuh, terutama pengaruhnya pada sintesis dan regulasi DNA serta pada sintesis asam lemak dan produksi energi.
Biokimia

Vitamin B12 merupakan kumpulan senyawa-senyawa yang terhubung secara kimia, yang semuanya memiliki aktivitas sebagai vitamin. Secara struktur, vitamin B12 adalah vitamin yang paling kompleks dan mengandung elemen kobal yang jarang tersedia secara biokimia. Biosintesis dari struktur dasar vitamin ini hanya dapat dilakukan oleh bakteri, tetapi konversi antara bentuk-bentuknya yang berbeda dapat terjadi dalam tubuh. Suatu bentuk sintesis yang umum dari vitamin ini, sianokobalamin, tidak terjadi di alam, namun digunakan dalam banyak sediaan farmasi dan suplemen, dan juga sebagai bahan tambahan makanan karena kestabilannya dan harganya yang lebih murah.
Dalam tubuh, vitamin ini diubah menjadi bentuk fisiologisnya, metilkobalamin dan adenosilkobalamin, dengan membuang gugus sianida nya walaupun dalam konsentrasi minimal. Baru-baru ini, hidroksokobalamin (suatu bentuk kobalamin yang dihasilkan dari bakteri), metilkobalamin, dan adenosilkobalamin juga dapat ditemukan pada produk farmakologi dan suplemen makanan yang mahal.
Biosintesis
Vitamin B12 berasal dari kerangka struktural tetrapirolik yang dibentuk oleh enzim deaminase dan cosynthetase, yang mengubah asam aminolevulinat melalui porfobilinogen dan hidroksimetilbilana menjadi uroporfirinogen III. Senyawa terakhir ini merupakan intermediat makrosiklik pertama yang umum bagi biosintesis heme, klorofil, siroheme, dan vitamin B12 itu sendiri.[1][2]
Langkah-langkah biosintesis berikutnya—terutama dalam hal penambahan gugus metil tambahan pada struktur vitamin B12—diteliti menggunakan S-adenosil metionin berlabel metil-¹³C. Baru setelah digunakan strain hasil rekayasa genetik dari Pseudomonas denitrificans, di mana delapan gen yang terlibat dalam biosintesis vitamin tersebut diekspresikan secara berlebih, seluruh urutan metilasi dan langkah-langkah biosintetik lainnya dapat dipetakan secara lengkap. Dengan demikian, seluruh intermediat dalam jalur biosintesis vitamin B12 akhirnya berhasil diidentifikasi sepenuhnya.[3][4]
Berbagai spesies dari genus berikut diketahui dapat mensintesis vitamin B12:Propionibacterium shermanii, Pseudomonas denitrificans, Streptomyces griseus, serta spesies dari genus Acetobacterium, Aerobacter, Agrobacterium, Alcaligenes, Azotobacter, Bacillus, Clostridium, Corynebacterium, Flavobacterium, Lactobacillus, Micromonospora, Mycobacterium, Nocardia, Proteus, Rhizobium, Salmonella, Serratia, Streptococcus, dan Xanthomonas.[5][6]
Absorpsi
Penyimpanan dan ekskresi
Mekanisme aksi
Vitamin B12 berfungsi sebagai koenzim, yang berarti bahwa keberadaannya diperlukan dalam beberapa reaksi yang dikatalisis oleh enzim.[7] Tiga kelas enzim yang terkadang membutuhkan B12 untuk melakukan fungsinya (pada hewan) yaitu isomerase, metiltransferase, dan dehalogenase.
Pada isomerase, penataan ulang dimana atom hidrogen secara langsung ditransfer antara dua atom yang berdekatan dengan pertukaran bersamaan dari substituen kedua, X, yang mungkin berupa atom karbon dengan substituen, atom oksigen dari alkohol, atau amina. Ini menggunakan bentuk vitamin adoB12 (adenosilkobalamin).[8] Pada metiltransferase, gugus metil (–CH3) berpindah antara dua molekul. Ini menggunakan bentuk vitamin MeB12 (metilkobalamin).[9] Beberapa spesies bakteri anaerob mensintesis dehalogenase yang bergantung pada B12, yang memiliki aplikasi komersial potensial untuk mendegradasi polutan terklorinasi. Mikroorganisme mungkin mampu melakukan biosintesis corrinoid de novo atau bergantung pada vitamin B12 eksogen.[10][11]
Defisiensi
Dalam sejarahnya, vitamin B12 ditemukan dari hubungannya dengan penyakit anemia pernisius, sebuah penyakit autoimun yang menghancurkan sel-sel parietal dalam perut yang mensekresi faktor intrinsik. Faktor intrinsik ini sangat penting dalam absorpsi normal vitamin B12, sehingga kekurangan faktor intrinsik, yang tampak pada anemia pernisius, disebabkan oleh kekurangan vitamin B12. Kekurangan vitamin B12 juga dikaitkan dengan terjadinya sembelit, di samping ada faktor-faktor lain yang menyebabkan sembelit.[12]
Penggunaan medis

Penggantian untuk defisiensi
Defisiensi vitamin B12 yang parah dikoreksi dengan injeksi vitamin B12 dosis besar yang sering dilakukan secara intramuskular, diikuti dengan injeksi dosis pemeliharaan atau dosis oral dengan interval yang lebih lama. Di Inggris, terapi awal standar terdiri dari injeksi intramuskular 1000 g hidroksokobalamin tiga kali seminggu selama dua minggu atau sampai gejala neurologis membaik, diikuti dengan 1000 g setiap dua atau tiga bulan. Efek samping injeksi termasuk ruam kulit, gatal, menggigil, demam, muka memerah, mual dan pusing.[13]
Antidot keracunan sianida
Untuk keracunan sianida, sejumlah besar hidroksokobalamin dapat diberikan secara intravena dan kadang-kadang dalam kombinasi dengan natrium tiosulfat.[14][15] Mekanisme kerjanya: ligan hidroksikobalamin hidroksida digantikan oleh ion sianida toksik, dan sianokobalamin non-toksik yang dihasilkan diekskresikan dalam urin.[16]
Referensi
- ^ Battersby AR, Fookes CJ, Matcham GW, McDonald E (May 1980). "Biosynthesis of the pigments of life: formation of the macrocycle". Nature. 285 (5759): 17–21. Bibcode:1980Natur.285...17B. doi:10.1038/285017a0. PMID 6769048. S2CID 9070849.
- ^ Frank S, Brindley AA, Deery E, Heathcote P, Lawrence AD, Leech HK, Pickersgill RW, Warren MJ (August 2005). "Anaerobic synthesis of vitamin B12: characterization of the early steps in the pathway" (PDF). Biochemical Society Transactions. 33 (Pt 4): 811–814. doi:10.1042/BST0330811. PMID 16042604.
- ^ Battersby AR (1993). "How Nature builds the pigments of life" (PDF). Pure and Applied Chemistry. 65 (6): 1113–1122. doi:10.1351/pac199365061113. S2CID 83942303. Diarsipkan (PDF) dari versi aslinya tanggal 24 July 2018. Diakses tanggal 20 February 2020.
- ^ Battersby A (2005). "Chapter 11: Discovering the wonder of how Nature builds its molecules". Dalam Archer MD, Haley CD (ed.). The 1702 chair of chemistry at Cambridge: transformation and change. Cambridge University Press. hlm. xvi, 257–282. ISBN 0-521-82873-2.
- ^ Perlman D (1959). "Microbial synthesis of cobamides". Advances in Applied Microbiology. 1: 87–122. doi:10.1016/S0065-2164(08)70476-3. PMID 13854292.
- ^ Martens JH, Barg H, Warren MJ, Jahn D (March 2002). "Microbial production of vitamin B12". Applied Microbiology and Biotechnology. 58 (3): 275–285. doi:10.1007/s00253-001-0902-7. PMID 11935176. S2CID 22232461.
- ^ Banerjee, Ruma; Ragsdale, Stephen W. (2003-06). "The Many Faces of Vitamin B 12 : Catalysis by Cobalamin-Dependent Enzymes". Annual Review of Biochemistry (dalam bahasa Inggris). 72 (1): 209–247. doi:10.1146/annurev.biochem.72.121801.161828. ISSN 0066-4154.
- ^ Takahashi-Iñiguez, Tóshiko; García-Hernandez, Enrique; Arreguín-Espinosa, Roberto; Flores, María Elena (2012-06). "Role of vitamin B12 on methylmalonyl-CoA mutase activity". Journal of Zhejiang University. Science. B. 13 (6): 423–437. doi:10.1631/jzus.B1100329. ISSN 1862-1783. PMC 3370288. PMID 22661206.
- ^ Froese, D. Sean; Fowler, Brian; Baumgartner, Matthias R. (2019-07). "Vitamin B12 , folate, and the methionine remethylation cycle-biochemistry, pathways, and regulation". Journal of Inherited Metabolic Disease. 42 (4): 673–685. doi:10.1002/jimd.12009. ISSN 1573-2665. PMID 30693532.
- ^ Reinhold, Anika; Westermann, Martin; Seifert, Jana; von Bergen, Martin; Schubert, Torsten; Diekert, Gabriele (2012-11). "Impact of vitamin B12 on formation of the tetrachloroethene reductive dehalogenase in Desulfitobacterium hafniense strain Y51". Applied and Environmental Microbiology. 78 (22): 8025–8032. doi:10.1128/AEM.02173-12. ISSN 1098-5336. PMC 3485949. PMID 22961902.
- ^ Payne, Karl Ap; Quezada, Carolina P.; Fisher, Karl; Dunstan, Mark S.; Collins, Fraser A.; Sjuts, Hanno; Levy, Colin; Hay, Sam; Rigby, Stephen Ej (2015-01-22). "Reductive dehalogenase structure suggests a mechanism for B12-dependent dehalogenation". Nature. 517 (7535): 513–516. doi:10.1038/nature13901. ISSN 1476-4687. PMC 4968649. PMID 25327251.
- ^ "Constipation". National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. February 2015. Diarsipkan dari asli tanggal 15 Maret 2017. Diakses tanggal 14 Maret 2017.
- ^ Devalia, Vinod; Hamilton, Malcolm S.; Molloy, Anne M.; the British Committee for Standards in Haematology (2014-08). "Guidelines for the diagnosis and treatment of cobalamin and folate disorders". British Journal of Haematology (dalam bahasa Inggris). 166 (4): 496–513. doi:10.1111/bjh.12959.
- ^ M.D, Eric Toner. "01-02-2007: FDA Approves Hydroxycobalamin for Cyanide Poisoning". Clinicians' Biosecurity News | Johns Hopkins Center for Health Security (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal 2022-03-07. Diakses tanggal 2022-03-07.
- ^ Meillier, Andrew; Heller, Cara (2015). "Acute Cyanide Poisoning: Hydroxocobalamin and Sodium Thiosulfate Treatments with Two Outcomes following One Exposure Event". Case Reports in Medicine (dalam bahasa Inggris). 2015: 1–4. doi:10.1155/2015/217951. ISSN 1687-9627. PMC 4620268. PMID 26543483. Pemeliharaan CS1: DOI bebas tanpa ditandai (link) Pemeliharaan CS1: Format PMC (link)
- ^ Dart, Richard C. (2006). "Hydroxocobalamin for acute cyanide poisoning: new data from preclinical and clinical studies; new results from the prehospital emergency setting". Clinical Toxicology (Philadelphia, Pa.). 44 Suppl 1: 1–3. doi:10.1080/15563650600811607. ISSN 1556-3650. PMID 16990188.