More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Injourney Airports - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Injourney Airports - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Injourney Airports

Tambah pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Angkasa Pura II)
Artikel ini bukan mengenai Angkasa Pura I.
Untuk kegunaan lain, lihat Angkasa Pura.
PT Angkasa Pura Indonesia
Nama dagang
Injourney Airports
Nama sebelumnya
Perusahaan Umum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng (1984-1986)
Perusahaam Umum Angkasa Pura II (1986-1993)
PT Angkasa Pura II (Persero) (1993–2021)
PT Angkasa Pura II (2021–2024)
Jenis perusahaan
Perseroan terbatas
IndustriAviasi
PendahuluPT Angkasa Pura I[a]
Didirikan13 Agustus 1984; 40 tahun lalu (1984-08-13)
Kantor pusatTangerang, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Faik Fahmi[1]
(Direktur Utama)
Novie Riyanto[1]
(Komisaris Utama)
JasaPengelolaan bandar udara
PendapatanRp 5,447 triliun (2021)[2]
Laba bersih
Rp -3,809 triliun (2021)[2]
Total asetRp 41,764 triliun (2021)[2]
Total ekuitasRp 17,511 triliun (2021)[2]
PemilikPT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) (secara langsung dan melalui PT Angkasa Pura Nusantara (dahulu PT Angkasa Pura Indonesia inkarnasi pertama))
Pemerintah Indonesia juga memiliki saham dwiwarna
Karyawan
5.411 (2021)[2]
Anak usahaPT Angkasa Pura Aviasi
PT Bandara Internasional Batam
Situs webinjourneyairports.id

Inkarnasi kedua dari PT Angkasa Pura Indonesia (berbisnis dengan nama Injourney Airports, sebelumnya bernama PT Angkasa Pura II)[b] adalah anak usaha dari Injourney yang bergerak di bidang pengelolaan bandara. Hingga akhir tahun 2024, perusahaan ini mengelola 36 bandara yang tersebar di seantero Indonesia.[1]

Sejarah

[sunting | sunting sumber]
Bagian ini berisi konten yang ditulis dengan gaya sebuah iklan. Bantulah memperbaiki artikel ini dengan menghapus konten yang dianggap sebagai spam dan pranala luar yang tidak sesuai, dan tambahkan konten ensiklopedis yang ditulis dari sudut pandang netral dan sesuai dengan kebijakan Wikipedia. (Oktober 2022)

Perusahaan ini didirikan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1984 sebagai sebuah perusahaan umum (Perum) dengan nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng untuk mengelola Bandara Soekarno-Hatta.[3] Pada tahun 1985, penerbangan berjadwal di Bandara Halim Perdanakusuma dan Bandara Kemayoran mulai dipindah ke Bandara Soekarno-Hatta. Pada tahun 1986, perusahaan ini diubah namanya menjadi Perum Angkasa Pura II dan ditugaskan untuk mengelola bandara yang terletak di Indonesia bagian barat.[4] Pada tahun 1991, perusahaan ini mulai mengelola Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dan Bandara Supadio.[5] Pada tahun 1993, status perusahaan ini diubah menjadi persero.[6] Setahun kemudian, perusahaan ini mulai mengelola Bandara Polonia, Bandara Simpang Tiga, Bandara Husein Sastranegara, Bandara Blang Bintang, dan Bandara Tabing.[7] Pada tahun 1999, perusahaan ini mengubah nama Bandara Simpang Tiga menjadi Bandara Sultan Syarif Kasim II. Setahun kemudian, perusahaan ini juga mulai mengelola Bandara Kijang.

Pada tahun 2004, perusahaan ini meresmikan terminal khusus haji di Bandara Soekarno-Hatta. Pada tahun 2005, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Bandara Internasional Minangkabau. Pada tahun 2006, Wakil Presiden Jusuf Kalla meletakkan batu pertama pembangunan Bandara Kualanamu. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemudian juga meresmikan lounge khusus TKI di Bandara Soekarno-Hatta. Pada tahun 2006 juga, perusahaan ini mendirikan PT Railink bersama PT Kereta Api Indonesia. Pada tahun 2007, perusahaan ini mulai mengelola Bandara Depati Amir dan Bandara Sultan Thaha. Pada tahun 2009, perusahaan ini meresmikan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Setahun kemudian, perusahaan ini juga meluncurkan kembali Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta. Pada tahun 2011, perusahaan ini meletakkan batu pertama pembangunan terminal di Bandara Depati Amir dan Bandara Supadio. Setahun kemudian, perusahaan ini meresmikan terminal baru di Bandara Sultan Syarif Kasim II. Pada tahun 2013, perusahaan ini mulai mengelola Bandara Silangit, serta mulai mengoperasikan Bandara Kualanamu dan terminal baru di Bandara Raja Haji Fisabilillah. Pada tahun 2016, perusahaan ini mulai mengoperasikan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta.

Pada bulan Januari 2017, perusahaan ini mulai mengoperasikan terminal internasional baru di Bandara Husein Sastranegara dan terminal baru di Bandara Depati Amir. Pada bulan September 2017, perusahaan ini mulai membangun Airport Operation Control Center (AOCC) dan mulai mengoperasikan kalayang di Bandara Soekarno-Hatta. Pada bulan November 2017, perusahaan ini mulai mengelola Bandara Jenderal Besar Sudirman. Pada bulan November 2017 juga, Presiden Joko Widodo meresmikan Bandara Silangit. Pada bulan Desember 2017, PT Railink mulai mengoperasikan KA Bandara Soekarno-Hatta. Pada bulan Desember 2017 juga, Presiden Joko Widodo meresmikan Terminal Ultimate Bandara Supadio dengan didampingi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Pada bulan yang sama, perusahaan ini juga mulai mengelola Bandara Banyuwangi. Pada tahun 2018, perusahaan ini mulai mengoperasikan Bandara Kertajati. Pada bulan Oktober 2019, perusahaan ini juga mulai mengelola Bandara Radin Inten II, Bandara H.A.S. Hanandjoeddin, dan Bandara Fatmawati Soekarno.[2][1]

Pada bulan Oktober 2021, pemerintah resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke Aviasi Pariwisata Indonesia (Injourney), sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang aviasi dan pariwisata.[8] Pada bulan Desember 2023, perusahaan ini menyerahkan seluruh saham Angkasa Pura Solusi, Angkasa Pura Propertindo, dan Gapura Angkasa yang mereka pegang ke PT Angkasa Pura Kargo, sebagai bagian dari upaya untuk membentuk subholding di internal Injourney yang bergerak di bidang pendukung operasional bandara. Nama perusahaan tersebut kemudian juga diubah menjadi PT Integrasi Aviasi Solusi (Injourney Aviation Services). Pada bulan Januari 2024, perusahaan ini resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan tersebut ke Injourney. Pada bulan Juli 2024, nama perusahaan ini diubah menjadi seperti sekarang dan Angkasa Pura I digabung ke dalam perusahaan ini, sebagai bagian dari upaya untuk membentuk subholding di internal Injourney yang bergerak di bidang pengelolaan bandara.[9] Perusahaan ini kemudian menyerahkan mayoritas saham PT Angkasa Pura Hotel dan PT Angkasa Pura Properti ke Injourney Aviation Services.

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Perusahaan ini telah berhasil memperoleh berbagai penghargaan dari berbagai instansi. Penghargaan yang diperoleh merupakan bentuk apresiasi kepercayaan masyarakat atas performance Perusahaan dalam memberikan pelayanan, di antaranya adalah:

  • “The Best BUMN in Logistic Sector” dari Kementerian Negara BUMN RI (2004-2006).
  • “The Best I in Good Corporate Governance” (2006).
  • Juara I “Annual Report Award” kategori BUMN Non-Keuangan Non-Listed (2007).
  • BUMN Terbaik dan Tepercaya dalam bidang Good Corporate Governance pada Corporate Governance Perception Index Award (2007).
  • 1st The Best Non Listed Company dari Anugerah Business Review (2009).
  • The World 2nd Most On Time Airport untuk Bandara Soekarno-Hatta dari Forbestraveller.com (2009).
  • Juara III Annual Report Award kategori BUMN Non- Keuangan Non-Listed (2009).
  • The Best Prize ‘INACRAFT Award in category natural fibers (2010).
  • GCG Award as Trusted Company Based on Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2010 (2011).
  • Penghargaan Penggunaan Bahasa Indonesia dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2011).
  • Penghargaan untuk Bandara Internasional Minangkabau Padang sebagai Indonesia Leading Airport dalam Indonesia Travel & Tourism Award (2011).
  • Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident) selama 2.084.872 jam kerja terhitung mulai 1 Januari 2009 - 31 Desember 2011 untuk Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dalam Indonesia Travel & Tourism Award (2011).
  • Serta berbagai penghargaan pada tahun 2012 dari Majalah Bandara kategori Best Airport 2012 untuk Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru) dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), kategori Good Airport Services untuk Bandara Internasional Minangkabau dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta Terminal 3 (Cengkareng) dan kategori Progressive Airport Service 2012 untuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta Terminal 3 (Cengkareng).

Kelolaan

[sunting | sunting sumber]

Hingga akhir tahun 2024, perusahaan ini mengelola 36 bandara sebagai berikut:[10]

Milik sendiri

[sunting | sunting sumber]
  • Bandar udara internasional
    • Indonesia bagian barat
      • Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda (Kota Banda Aceh)
      • Bandar Udara Internasional Kualanamu (Kota Medan–Binjai–Deli Serdang, Sumatera Utara)
      • Bandar Udara Internasional Minangkabau (Kota Padang, Sumatera Barat)
      • Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II (Kota Pekanbaru, Riau)
      • Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II (Kota Palembang, Sumatera Selatan)
      • Bandar Udara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin (Pulau Belitung, Kepulauan Bangka Belitung)
      • Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta (DKI Jakarta)[c]
      • Bandar Udara Internasional Yogyakarta (Daerah Istimewa Yogyakarta)
    • Indonesia bagian timur
      • Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai (Kota Denpasar, Bali)
      • Bandar Udara Internasional Lombok (Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat)
      • Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor (Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan)
      • Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (Kota Balikpapan, Kalimantan Timur dan Nusantara (ibu kota terencana))
      • Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin (Kota Makassar, Sulawesi Selatan)
  • Bandar udara domestik
    • Indonesia bagian barat
      • Bandar Udara Sisingamangaraja XII (Tapanuli Utara, Sumatera Utara)
      • Bandar Udara Sultan Thaha (Kota Jambi, Jambi)
      • Bandar Udara Depati Amir (Kota Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung)
      • Bandar Udara Fatmawati Soekarno (Kota Bengkulu)
      • Bandar Udara Radin Inten II (Kota Bandar Lampung, Lampung)
    • Indonesia bagian timur
      • Bandar Udara Adi Soemarmo (Kota Surakarta, Jawa Tengah)
      • Bandar Udara Banyuwangi (Banyuwangi, Jawa Timur)
      • Bandar Udara Tjilik Riwut (Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah)

Milik pihak ketiga

[sunting | sunting sumber]
  • Bandar udara internasional
    • Indonesia bagian barat
      • Bandar Udara Internasional Hang Nadim[d] (Pulau Batam, Kepulauan Riau)
      • Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma (DKI Jakarta)[c]
      • Bandar Udara Internasional Kertajati (Kota Bandung–Cirebon, Jawa Barat)[e]
      • Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani (Kota Semarang, Jawa Tengah)
      • Bandar Udara Internasional Supadio (Kota Pontianak, Kalimantan Barat)
    • Indonesia bagian timur
      • Bandar Udara Internasional Juanda (Kota Surabaya–Malang, Jawa Timur)
      • Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi (Kota Manado, Sulawesi Utara)
      • Bandar Udara Internasional Dortheys Hiyo Eluay (Kota Jayapura, Papua)
  • Bandar udara domestik
    • Indonesia bagian barat
      • Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah (Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau)
      • Bandar Udara Husein Sastranegara (Kota Bandung, Jawa Barat)
      • Bandar Udara Jenderal Besar Sudirman (Banyumas, Jawa Tengah)
      • Bandar Udara Adisutjipto (Daerah Istimewa Yogyakarta)
    • Indonesia bagian timur
      • Bandar Udara Dhoho (Kota Kediri, Jawa Timur)[f]
      • Bandar Udara El Tari (Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur)
      • Bandar Udara Frans Kaisiepo (Pulau Biak, Papua)
      • Bandar Udara Pattimura (Pulau Ambon, Maluku)
Catatan
  • Pihak ketiga adalah bandar udara yang dimiliki oleh angkatan militer dan perusahaan swasta, meskipun dioperasikan oleh InJourney Airports.
  1. ^ Sebelumnya bernama:
    Perusahaan Negara Angkasa Pura Kemayoran (1962-1965)
    Perusahaan Negara Angkasa Pura (1965-1974)
    Perusahaan Umum Angkasa Pura (1974-1986)
    Perusahaan Umum Angkasa Pura I (1986-1992)
    PT Angkasa Pura I (Persero) (1992–2021)
  2. ^ Inkarnasi pertama perusahaan dengan nama sama kini bernama PT Angkasa Pura Nusantara.
  3. ^ a b Termasuk Kabupaten–Kota Bekasi, Kabupaten–Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten–Kota Tangerang, serta Kota Tangerang Selatan yang merupakan wilayah penyangga dari Provinsi DKI Jakarta meskipun secara administrasi bagian dari Provinsi Jawa Barat dan Banten
  4. ^ Dimiliki oleh konsorsium Injourney, PT Wijaya Karya Tbk, dan Incheon International Airport Corporation
  5. ^ Dimiliki oleh PT Bandarudara Internasional Jawa Barat, perusahaan badan usaha milik daerah milik Provinsi Jawa Barat
  6. ^ Dimiliki oleh konsorsium PT Gudang Garam Tbk dan InJourney

Catatan

[sunting | sunting sumber]

Galeri logo

[sunting | sunting sumber]

Logo Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II awalnya sama, tetapi kemudian masing-masing perusahaan menggunakan logo barunya sendiri-sendiri.

  • Logo mulai tahun 1984 hingga 2014. Logo ini juga dipakai oleh Angkasa Pura I sebelum ganti logo.
    Logo mulai tahun 1984 hingga 2014. Logo ini juga dipakai oleh Angkasa Pura I sebelum ganti logo.
  • Logo mulai tahun 2014 hingga 2024
    Logo mulai tahun 2014 hingga 2024

Referensi

[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d "Profil Perusahaan". PT Angkasa Pura Indonesia. Diakses tanggal 18 Maret 2025.
  2. ^ a b c d e f Laporan Tahunan 2021. PT Angkasa Pura II (Report). Jakarta: PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero). Diakses tanggal 6 Maret 2023.
  3. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun 1984" (PDF). Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Diakses tanggal 6 Maret 2023.
  4. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 26 tahun 1986" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 6 Maret 2023.
  5. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 10 tahun 1991" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 6 Maret 2023.
  6. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 14 tahun 1992" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 6 Maret 2023.
  7. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 26 tahun 1994" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 6 Maret 2023.
  8. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 104 tahun 2021" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 12 Oktober 2021.
  9. ^ Mahardhika, Lorenzo Anugrah (24 Juli 2024). "Skema Merger Angkasa Pura: Ganti Nama hingga Pembubaran Entitas AP I". Bisnis Indonesia. Diakses tanggal 4 Agustus 2024.
  10. ^ "Our Airports". Jakarta: PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero).

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • (Indonesia) (Inggris) Situs web resmi Angkasa Pura II Diarsipkan 2019-12-13 di Wayback Machine.
  • l
  • b
  • s
Injourney
  • Injourney Airports
  • Injourney Aviation Services
  • Injourney Destination Management
  • Injourney Hospitality
  • Injourney Tourism Development Corporation
  • Sarinah
  • l
  • b
  • s
Mantan badan usaha milik negara di Indonesia (daftar)
Menjadi anak usaha
BUMN lain
  • Aneka Tambang
  • Angkasa Pura
    • I
    • II
  • Asuransi Jasa Indonesia
  • Asuransi Kredit Indonesia
  • Bahtera Adhiguna
  • Balai Pustaka
  • Berdikari
  • Bukit Asam
  • Dahana
  • Dirgantara Indonesia
  • Energy Management Indonesia
  • Garam
  • Hotel Indonesia Natour
  • Inalum
  • Indofarma
  • Industri Nuklir Indonesia
  • Inhutani
    • I
    • II
    • III
    • IV
    • V
  • Jamkrindo
  • Jasa Raharja
  • Kawasan Berikat Nusantara
  • Kawasan Industri Medan
  • Kawasan Industri Makassar
  • Kawasan Industri Wijayakusuma
  • Kertas Padalarang
  • Kimia Farma
  • Kliring Berjangka Indonesia
  • Mega Eltra
  • Nindya Karya
  • PAL Indonesia
  • Pegadaian
  • Pengembangan Pariwisata Indonesia
  • Pengerukan Indonesia
  • Perikanan Indonesia
  • Permodalan Nasional Madani
  • Perkebunan Nusantara
    • I
    • II
    • IV
    • V
    • VI
    • VII
    • VIII
    • IX
    • X
    • XI
    • XII
    • XIII
    • XIV
  • Perusahaan Gas Negara
  • Perusahaan Pengelola Aset
  • Perusahaan Perdagangan Indonesia
  • Petrokimia Gresik
  • Pindad
  • Pupuk Iskandar Muda
  • Pupuk Kalimantan Timur
  • Pupuk Kujang
  • Rekayasa Industri
  • Sang Hyang Seri
  • Sarana Karya
  • Sarinah
  • Semen Baturaja
  • Semen Padang
  • Semen Tonasa
  • Sucofindo
  • Surveyor Indonesia
  • Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko
  • Timah
Digabung ke/dengan
BUMN lain
  • Aduma Niaga
  • Aneka Niaga
  • Arta Yasa
  • Asam Arang
  • Bank Bumi Daya
  • Bank Dagang Negara
  • Bank Ekspor Impor Indonesia
  • Bank Industri Negara
  • Bank Pembangunan Indonesia
  • Barata
  • Bhanda Ghara Reksa
  • Bhinneka Kina Farma
  • Bina Mulya Ternak
  • Bisma
  • Boma
  • Bonded Warehouses Indonesia
  • Dharma Niaga
  • Dirga Niaga
  • Dok dan Perkapalan Tanjung Priok
  • Dok dan Galangan Kapal Nusantara
  • Hasil Laut
  • Indra
  • Industri Sandang I
  • Karya Cotas
  • Logam Mulia
  • Natour
  • Nakula Farma
  • Panca Niaga
  • Pelita Bahari
  • Pelabuhan Daerah
    • I
    • II
    • III
    • IV
    • V
    • VI
    • VII
    • VIII
    • IX
  • Pelabuhan Indonesia
    • I
    • III
    • IV
  • Pembangunan Niaga
  • Pengangkutan Penumpang Djakarta
  • Pengelola Kawasan Berikat Indonesia
  • Peprida
  • Percetakan Kebayoran
  • Perikanan Nusantara
  • Perikanan Maluku
  • Perikanan Samodra Besar
  • Perikani
  • Perikani
    • Jawa Tengah
    • Jawa Timur
    • Riau
    • Sulawesi Selatan/Tenggara
  • Perkebunan
    • I
    • II
    • III
    • IV
    • V
    • VI
    • VII
    • VIII
    • IX
    • X
    • XI
    • XII
    • XIII
    • XV–XVI
    • XVIII
    • XIX
    • XX
    • XXI–XXII
    • XXIII
    • XXIV–XXV
    • XXVI
    • XXVII
    • XXVIII
    • XXIX
    • XXXI
    • XXXII
  • Permata Nusantara
  • Permina
  • Pertamin
  • Pertani
  • Pradnya Paramita
  • Raja Farma
  • Reasuransi Umum Indonesia
  • Sabang Merauke
  • Sapta Motor
  • Sari Husada
  • Sasana Bhanda
  • Satya Niaga
  • Tambang Batubara Mahakam
  • Tambang Batubara Ombilin
  • Tambang Bauksit Indonesia
  • Tambang Emas Cikotok
  • Tirta Raya Mina
  • Zatas
Dijual ke swasta
  • Aneka Gas Industri
  • Indosat
  • Gaya Motor
  • Intirub
  • Industri Marmer Indonesia Tulungagung
  • Jado Trading Corporation
  • Kertas Basuki Rachmat
  • Kertas Blabak
  • Leppin
  • Pengeringan Tembakau Bojonegoro
  • Semen Madura
Diubah statusnya
  • Askes
  • Bank Ekspor Indonesia
  • Jamsostek
  • RRI
  • TVRI
  • Pusat Jantung Nasional Harapan Kita
  • RS Hasan Sadikin
  • RS Kanker Dharmais
  • RSAB Harapan Kita
  • RSUP dr. Cipto Mangunkusumo
  • RSUP dr. Kariadi
  • RSUP dr. M. Djamil
  • RSUP dr. M. Hoesin
  • RSUP dr. Sardjito
  • RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo
  • RSUP Fatmawati
  • RSUP Persahabatan
  • RSUP Sanglah
Dibubarkan
  • Aneka Bhakti
  • Bahana Pakarya Industri Strategis
  • Budi Bhakti
  • Buwana Karya
  • Dayaza
  • Fajar Bhakti
  • Fajar Ternak
  • Gita Karya
  • Gula Bone
  • Iglas
  • Industri Mesin Perkakas Indonesia
  • Industri Sandang Nusantara
  • Industri Soda Indonesia
  • Istaka Karya
  • Jaya Bhakti
  • Karya Mina
  • Karya Nusantara
  • Kerta Niaga
  • Kertas Gowa
  • Kertas Kraft Aceh
  • Kertas Kraf Cilacap
  • Kertas Leces
  • Kertas Martapura
  • Kertas Pematang Siantar
  • Kumala Karya
  • Lokananta
  • Marga Bhakti
  • Metrika
  • Merpati Nusantara Airlines
  • Nabuka Karya
  • PANN Multi Finance
  • Perhotelan dan Perkantoran Indonesia
  • Perhutani
    • Aceh
    • Jawa Barat
    • Kalimantan Barat
    • Maluku
    • Riau
    • Sumatera Utara
    • Sumatera Selatan
    • Sulawesi Selatan/Tenggara
  • Perkapalan dan Dok Alirmenjaya
  • Perkebunan Kapas Indonesia
  • Perkebunan XVII
  • Perkebunan XXX
  • Permigan
  • Perusahaan Mekanisasi Pertanian Negara
    • I
    • II
    • III
    • IV
    • V
    • VI
    • VII
  • Perusahaan Peternakan Negara
  • Pusat Perkayuan Marunda
  • Sejati Bhakti
  • Sinar Bhakti
  • Tambang Batubara
  • Tri Bhakti
  • Tulus Bhakti
  • Daftar BUMN aktif
  • Kategori
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Injourney_Airports&oldid=27365785"
Kategori:
  • Artikel yang membutuhkan perubahan gaya penulisan from Oktober 2022
  • InJourney
  • Bandar udara di Indonesia
  • Perusahaan transportasi Indonesia
  • Perusahaan yang didirikan tahun 1984
  • Pendirian tahun 1984 di Indonesia
  • Operator bandar udara Indonesia
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Articles with invalid date parameter in template
  • Semua artikel yang membutuhkan perubahan gaya penulisan
  • Templat webarchive tautan wayback

Best Rank
More Recommended Articles