More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Bahasa Jawa Pekalongan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bahasa Jawa Pekalongan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bahasa Jawa Pekalongan

  • Jawa
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bahasa Jawa Pekalongan
ꦧꦱꦗꦮꦥꦏꦭꦺꦴꦔꦤ꧀
Basa Jawa Pakalongan
Dituturkan diIndonesia
WilayahPetanglong, sebagian barat Kabupaten Kendal dan sebagian utara Pegunungan Serayu Utara (Jawa Tengah)
EtnisJawa
Penutur
Rumpun bahasa
Lihat sumber templat}}
Beberapa pesan mungkin terpotong pada perangkat mobile, apabila hal tersebut terjadi, silakan kunjungi halaman ini
Klasifikasi bahasa ini dimunculkan secara otomatis dalam rangka penyeragaman padanan, beberapa parameter telah ditanggalkan dan digantikam oleh templat.
  • Austronesia Lihat butir Wikidata
    • Melayu-Polinesia Lihat butir Wikidata
      • Jawanik Lihat butir Wikidata
        Cari tahu mengapa.Halaman Jawanik masuk dalam cabang rumpun dari Sunda-Sulawesi yang oleh ahli linguistika dianggap usang dan telah digantikan oleh Melayu-Polinesia.
        • Jawa Lihat butir Wikidata
          • Dialek Barat
            • Pesisir Utara
              • Jawa Pekalongan
Tampilkan klasifikasi manual
  • bahasa manusia
    • Sundik
      • Sunda–Sulawesi
        • Javanik
          • Jawa
            • Jawa Tengah Edit nilai pada Wikidata
              • Jawa Pekalongan
Tampilkan klasifikasi otomatis
Posisi bahasa Jawa Pekalongan dalam dialek-dialek bahasa Jawa Sunting klasifikasi ini

Catatan:

Simbol "†" menandai bahwa bahasa tersebut telah atau diperkirakan telah punah
  • Jawa Modern
    • Barat
      • Banten-Cirebon
        • Banten Utara
        • Indramayu
        • Cirebon
      • Pesisir Lor
        • Tegal-Brebes
        • Pemalang
      • Pekalongan
      • Banyumasan
    • Tengah
      • Bagelen-Kedu
        • Bagelen
        • Kedu
      • Mataram
        • Solo-Yogya
        • Semarang-Demak-Kudus-Jepara
          • Semarang
          • Kudus
      • Blora
      • Madiun-Kediri
    • Timur
      • Arekan
        • Jombang
        • Surabaya
        • Malang-Pasuruan
        • Lumajang
      • Gresik
        • Diponggo
      • Tengger
      • Using-Banyuwangi
    • Mancadwipa
      • Karibia
      • Kaledonia Baru
Sistem penulisan
Aksara Jawa
Abjad Pegon
Alfabet Latin
Status resmi
Diatur olehBalai Bahasa Provinsi Jawa Tengah
Kode bahasa
ISO 639-3–
Glottologpeka1244[1]
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat
Cari artikel bahasa
Cari artikel bahasa
 
Cari berdasarkan kode ISO 639 (Uji coba)
 
Kolom pencarian ini hanya didukung oleh beberapa antarmuka
Artikel bahasa sembarang
Halaman bahasa acak

Bahasa Jawa Pekalongan atau Dialek Pekalongan (bahasa Jawa: ꦧꦱꦗꦮꦥꦏꦭꦺꦴꦔꦤ꧀ translit. Basa Jawa Pakalongan) adalah dialek bahasa Jawa modern yang dituturkan di pesisir utara Jawa Tengah terutama di wilayah Petanglong, sebagian barat Kabupaten Kendal dan sebagian utara Pegunungan Serayu Utara.[2] Bahasa Jawa Pekalongan juga merupakan turunan dari Bahasa Jawa Pertengahan yang juga memiliki kemiripan dengan dialek bahasa Jawa modern lainya terutama ragam dialek kulonan maupun dialek tengahan karena letak dialek Pekalongan merupakan peralihan antara dialek kulon dengan tengah.

Dialek Pekalongan termasuk dialek bahasa Jawa yang sederhana namun komunikatif. Meskipun berada di Jawa Tengah, dialek ini berbeda dengan daerah pesisir Jawa lainnya. Namun, oleh orang Semarang, Surakarta dan Yogyakarta dialek ini termasuk agak sulit dimengerti, sementara oleh orang Tegal dianggap termasuk dialek yang berkerabat hanya saja juga agak sulit dimengerti karena menggunakan logat bandek (vokal o dan medhok) serta punya banyak kosakata khas yang tidak ditemui di dialek lainya, sehingga membuat dialek Pekalongan mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan dialek di sekitarnya.

Ciri khas

[sunting | sunting sumber]

Dialek Pekalongan memiliki fonetik (bunyi bahasa) yang khas, sebab merupakan pertemuan antara dialek bahasa Jawa Semarang (bandek) dan dialek bahasa Jawa Tegal (mirip dialek ngapak). Dalam penuturannya dialek ini menggunakan logat bandek dan terkesan agak ngapak. Logat bandek merupakan fonetik bahasa Jawa yang dalam mengeja huruf /a/ menjadi /ɔ/, misalnya kata apa dieja menjadi ɔpɔ.

Meskipun dialek Pekalongan banyak menggunakan kosakata yang sama dengan dialek bahasa Jawa Tegal dan Bahasa Jawa Semarangan, namun secara fonetik (pengucapan) dialek ini dipengaruhi oleh dialek bahasa Jawa Semarang. Dari pertemuan dua kutub itulah, dialek Pekalongan eksis dengan dinamika dan ciri khasnya tersendiri.

Contoh kosakata yang sama dengan Dialek Tegal, misalnya: bae, nyong, manjing, kuwe, namun pengucapannya tak begitu "kental" melainkan lebih "datar" dalam pengucapannya.

Demikian pula adanya istilah yang khas, seperti: singo-singoho artinya terserah, kokuwe artinya "sepertimu", Tak ndangka'i artinya "aku kira", jebhul no'o artinya "ternyata", Lha mbuh artinya "tidak tau", ora dermoho artinya "tak sengaja", wegah ah artinya "tak mau", nghang priye artinya "bagaimana", Di bya bae ra artinya "dihadapi saja".

Dialek Pekalongan memiliki beberapa unsur-unsur leksikal khas yang dipergunakan di wilayah penuturannya. Di antaranya yaitu penggunaan imbuhan ri, ra, pɔ'ɔ, ha'ah, pɔ', lha, ye pada setiap kalimatnya. Beberapa huruf vokal dan konsonan dalam dialek Pekalongan diucapkan agak kental, umumnya dengan menambahkan huruf /h/ dalam pengucapannya:

Contoh penggunaan:

  • banyu (air): diucapkan bhanyu
  • iwak (ikan): diucapkan iwhak
  • enyong (saya): diucapkan enyhong
  • bali (pulang): diucapkan bhalhi
  • bayar (membayar): diucapkan mbhéyar
  • dadi (jadi): diucapkan dhêdi

Wilayah penggunaan

[sunting | sunting sumber]

Dialek Pekalongan adalah bahasa Jawa yang digunakan antara daerah Pemalang (bagian timur), Pekalongan (sebagian besar wilayah) Batang (bagian utara) dan Kendal (bagian barat)

Berikut adalah daerah/wilayah pengguna dialek Pekalongan:

  • Kabupaten Pemalang: dituturkan di daerah timur Kab. Pemalang, seperti kecamatan Petarukan, Comal, Ulujami, Ampelgading, Bodeh dan sebagian masyarakat di Kecamatan Taman bagian timur seperti di desa: Asemdoyong, Banjardawa, Jebed, Kedungbanjar dan Sokowangi.
  • Kabupaten Pekalongan: hampir seluruh wilayah Kabupaten Pekalongan, kecuali wilayah selatan Kabupaten Pekalongan seperti Kecamatan Paninggaran, Kandangserang, Petungkriyono, dan Lebakbarang yang menggunakan Bahasa Jawa Banyumasan.
  • Kota Pekalongan: seluruh wilayah kota Pekalongan.
  • Kabupaten Batang: seluruh wilayah utara termasuk wilayah kecamatan (kota) batang, kecuali sebagian tengah dan selatan yang menggunakan percampuran dialek Pekalongan dengan Banyumasan
  • Kabupaten Kendal: bagian barat, menggunakan percampuran Dialek Pekalongan dengan Bahasa Jawa Semarangan, seperti kecamatan Rowosari, Weleri, Pageruyung, Plantungan, Sukorejo dan sebagian barat Patean.

Kosakata

[sunting | sunting sumber]

Kosakata khas Pekalongan yang tidak dapat ditemui di Bahasa Jawa Baku :

  • ambat = tarik
  • ambi / kambi = dengan
  • angot = kumat
  • ail = bosan, percuma
  • anjut = terus-terusan
  • athik = menggunakan
  • bandangan = mendapatkan sesuatu tidak sengaja
  • baseng = bau
  • bayong = ikan gabus
  • bêsusu = bengkoang
  • bijik = menghentakkan kaki
  • blaik = hayo, mampus
  • blêdhig = kejar
  • blindhingên = kembung
  • bonggan = salah sendiri
  • cacak = coba
  • cecek = nangka muda
  • cemed = sialan
  • cunthel = bodoh
  • cathak/caplak = kutu rambut
  • dahon = rokok
  • dhaplok = dewasa
  • dhêlês = asli
  • dhomane = mentang-mentang
  • dhong = ketika
  • dhongglong = tinggi
  • ewodhene = biarpun
  • gledhak = jatuh
  • jêgok = duduk
  • jubin / jobin = lantai
  • kacuak = kecoak
  • kadi = dari
  • kamigilan = ketakutan
  • kapiran = terlunta
  • karang = memang
  • kêdarung = terlanjur
  • keli = hanyut
  • kêtip = tinggi sekali
  • kêdrimoho = sengaja
  • kiyêng = rajin
  • kotomono = seumpama
  • korop = sanggup
  • liron = ganti rugi
  • ladhak = galak
  • mangklehe = akhire
  • mbhedhut = nakal
  • mayah = bikin susah
  • mbåpå = siapa tahu
  • mårå-mårå = tiba-tiba
  • mêntålå = tega
  • ncrekal = ngeyel
  • ndharak / ndherek = dikira
  • ndhangkai = dikira
  • ndhlangu = bosen
  • ndhrenges = tertawa
  • ngendho = menghindar
  • neratak = ketakutan
  • ngedrel = memaksakan
  • nggagar = mampus
  • nggêndhu = tidak bisa dinasehati
  • ngorong = haus
  • nono = tidak ada
  • pak bau = kepala dusun
  • pengilon = kaca cermin
  • pijaran = seharusnya tidak dilakukan
  • rahat = menyenangkan
  • sêbeh = ayah
  • nyemeh = ibu
  • semelet = panas banget
  • sêmromong = kepanasan
  • selang / nyelang = meminjam
  • slêpi = dompet
  • tabikan = bersalaman
  • tambêng = nakal
  • tapeknå = tetapi
  • têmumulên = sakit di jempol
  • titis = akurat, tepat sasaran
  • tuli = setelah itu
  • wadhak = galak
  • wangan = selokan
  • kulup = panggilan laki-laki
  • sibêng = panggilan perempuan

Perbandingan Kosakata

[sunting | sunting sumber]

Perbandingan kosakata dialek bahasa Jawa Pekalongan, Tegal, Banyumasan, Indramayu dan Banten:

Dialek Pekalongan Dialek Tegal Dialek Banyumasan Dialek Indramayu Dialek Banten Bahasa Indonesia
nyong, aku ênyong, nyong inyong, nyong kula, réang, isun kulê, kitê, aku, saya
sampéyan, kowé sampéyan, rika, kowên rika, ko sira, ira, ko sirê, irê, kamu, kau
awaké dhéwék awaké dhéwék awaké dhéwék kita kabeh kitê kami
kowe kabèh kowên kabèh rika kabèh sira kabèh sirê kabèh kalian
iki, kiyé kiyé, iki kiyé kién, iki kién, puniki, iki ini
kuwi, ikuh kuwé, ikuh kuwé, ikuh, iku kuèn, kuh, iku kuèn, iku itu
kéné, méné/mréné kéné, méné kéné, mengené kéné, méné kéné, mérené sini
kana, mono/mrono kana, mana kana, mengana kana, mana kana, merana sana
kêpriyé kêprimén, kêpribén kêpriwé, kêpribé kêpribén, kêpriwén, kêpriyén kêprémén, kêlipun,

kelemen

bagaimana
ora, udu, beleh, séjén ora, dudu, belih, séjén ora, udu, séjén ora, dudu, bêlih, bli, séjén orê, udu tidak, bukan
pak pan arep arep arep akan/hendak
nono/longko laka langka, ora nana laka lakê tidak ada
cacak, jajal cacak, jajal jajal cak, jajal cak, jajal coba
rìng maring, aring maring, mêng mêng maring Pergi Ke
manìng, menìng, meneh maning maning maning maning Lagi
manjìng, mlêbu manjing mlêbu manjing manjing Masuk
jêgok, jagong jagong jagong dodok, jagong dodok Duduk
be, bae bae bae, baen bae bae, saos Saja
tuli tolih tulih toli - lalu, setelah itu
ngorong ngorong ngelak ngorong - haus
kiyêng kiyêng srêgep kiyêng - rajin
kaplak kaplak - kaplak - tua
kapiran kapiran - kapiran - terlunta-lunta

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • iconPortal Bahasa
  • flagPortal Indonesia
  • Portal Jawa
  • Bahasa Jawa Semarang
  • Bahasa Jawa Banyumasan
  • Bahasa Jawa Tegal
  • Bahasa Jawa Indramayu

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Jawa Pekalongan". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. ; ;
  2. ^ Hananto, Akhyari. "Bahasa Jawa, dan Berbagai Variasinya yang Luar Biasa". www.goodnewsfromindonesia.id. Diakses tanggal 2022-01-16.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • Pedoman Umum Ejaan Bahasa Jawa (PUEBJ)
  • Leksikon bahasa Jawa di Sastra.org
  • Bausastra Jawa oleh W.J.S. Poerwadarminta
  • Kamus bahasa Indonesia-Jawa
  • Kamus bahasa Jawa-Inggris di SEAlang Projects
  • l
  • b
  • s
Bahasa Jawa
Penulisan
  • Buda
  • Carakan
  • Cacarakan
  • Kawi
  • Latin
  • Pegon
  • Rikasara
Aksara Jawa
Tingkatan
Bahasa
  • Ngoko
    • lugu
    • alus
  • Krama
    • lugu
    • alus
Kosakata
  • Ngoko
  • Krama-ngoko
  • Krama
    • krama madya
  • Krama inggil
    • krama andhap
Dialek
Bagian Barat
  • Banten
  • Indramayu
  • Cirebon
Bagian Tengah
  • Banyumas
  • Kedu
  • Mataram (standar)
  • Mataraman
Pesisiran
  • Tegal
  • Pekalongan
  • Semarang
  • Muria
Bagian Timur
  • Jombang
Arekan
  • Surabaya
  • Malang
Bahasa terkait
  • Bagongan
  • Jawa Kuno
    • Kawi (kesusastraan)
  • Osing
  • Suriname
  • Tengger
Topik terkait
  • Angka
  • Jawanisme
  • Sastra Jawa
  • Kongres
    • bahasa
    • aksara
  • Wikipedia
  • Blok Unicode


Ikon rintisan

Artikel bertopik bahasa ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bahasa_Jawa_Pekalongan&oldid=27806080"
Kategori:
  • Galat CS1: nama tampilan
  • Bahasa Jawa
  • Dialek bahasa Jawa
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Galat CS1: pranala luar
  • Artikel mengandung aksara Jawa
  • Artikel yang menggunakan kotak info yang tidak memiliki baris data
  • Artikel bahasa tanpa jumlah penutur
  • Artikel bahasa tanpa kode ISO 639-3 tetapi memiliki kode Glottolog
  • Artikel bahasa dengan kode Glottolog yang tidak bernama
  • Artikel bahasa September 2025
  • Semua artikel bahasa
  • Artikel bahasa dengan field infobox yang tidak didukung
  • Artikel bahasa dengan kotak info bahasa
  • Artikel mengandung bahasa Jawa
  • Semua artikel rintisan
  • Semua artikel rintisan selain dari biografi
  • Rintisan bertopik bahasa
  • Semua artikel rintisan September 2025

Best Rank
More Recommended Articles