More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Dukun AS - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dukun AS - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dukun AS

  • العربية
  • Čeština
  • Deutsch
  • English
  • Español
  • فارسی
  • Français
  • עברית
  • Italiano
  • 한국어
  • Nederlands
  • Português
  • Русский
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ahmad Suradji
Lahir(1949-01-10)10 Januari 1949[1]
Medan, Sumatera Utara, Indonesia
Meninggal10 Juli 2008(2008-07-10) (umur 59)[2]
Kabupaten Deli Serdang, Indonesia
Sebab meninggalEksekusi oleh regu tembak
KebangsaanIndonesia
Nama lainDukun AS
PekerjaanPetani
Tahun aktif1986–1994[3]
Dikenal atasPembunuhan berantai terhadap 42 orang wanita

Ahmad Suradji, populer dipanggil Dukun AS, juga dikenal dengan nama Nasib Kelewang, Datuk; (10 Januari 1949 – 10 Juli 2008) adalah seorang pelaku pembunuhan terhadap 42 orang wanita yang mayatnya dikuburkan di perkebunan tebu di Desa Sei Semayang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara dari tahun 1986 hingga 1997.

Riwayat Hidup

[sunting | sunting sumber]

Masa muda

[sunting | sunting sumber]

Ahmad Suradji dilahirkan pada tanggal 10 Januari 1949 dengan nama Nasib.[butuh rujukan] Ia hanya menamatkan pendidikan hingga sekolah dasar.[butuh rujukan] Masa mudanya dilalui sebagai pencuri lembu di Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat. Ketika mencuri, Ahmad Suradji sering menggunakan kelewang. Karena itu, ia menerima julukan "Nasib Kelewang" oleh rekan sesama pencuri.[4] Nasib Kelewang kemudian ditangkap dan dipenjarakan karena kasus pencurian lembu. Setelah dibebaskan dari penjara, ia menerima julukan sebagai "Ahmad Suradji".[butuh rujukan]

Pernikahan

[sunting | sunting sumber]

Ahmad Suradji juga menikah dengan tiga kakak beradik kandung dan tinggal serumah. Karena itu, Ia menerima julukan sebagai Datuk.[butuh rujukan] Dari ketiga istrinya, ia memiliki sembilan anak.[butuh rujukan]

Kasus pembunuhan

[sunting | sunting sumber]

Ahmad Suradji ditangkap atas kasus pembunuhan seorang wanita muda berusia 21 tahun yang bernama Sri Kemala Dewi. Ia ditangkap setelah pihak kepolisian menemukan mayat Dewi pada tanggal 27 April 1997. Penemuan mayat ini diperkuat oleh saksi mata yang menyatakan bahwa sebelum Dewi menghilang, ia mengantarkannya ke rumah Ahmad Suradji. Penangkapan diadakan setelah di dalam rumah Suradji ditemukan setumpuk pakaian dan perhiasan milik Dewi.[butuh rujukan]

Sebuah laporan mengemukakan bahwa pembunuhan yang dilakukan oleh Suradji dilandasi oleh penuntutan ilmu hitam. Ia mempelajarinya dari ayahnya sendiri pada usia 12 tahun dan memulai praktiknya pada usia 20 tahun. Dalam praktiknya, ia harus membunuh 70 orang wanita dan mengisap air liur korban.[butuh rujukan]

Vonis mati dan eksekusi

[sunting | sunting sumber]

Suradji divonis hukuman mati pada tanggal 27 April 1998 oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam. Vonis ini ditetapkan karena Suradji terbukti bersalah melakukan pembunuhan terhadap 42 wanita. Pada hari Kamis tanggal 10 Juli 2008 pukul 22.00, Suradji dihukum mati oleh tim eksekusi Brigadir Mobil Kepolisian Daerah Sumatera Utara.[butuh rujukan]

Pemfilman

[sunting | sunting sumber]

Kasus pembunuhan yang diadakan oleh Ahmad Suradji telah difilmkan. Judul filmnya ialah Kisah Nyata Dukun AS (Misteri Kebun Tebu). Dalam film, Dukun AS diperankan oleh Wawan Wanisar.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Suwarjono. "Kisah Dukun Suraji, Demi Kesaktian Telanjangi dan Bunuh 42 Wanita". Suara.com.
  2. ^ "Dukun AS Tewas Ditembus 3 Peluru". detikcom.
  3. ^ "Sejarah Kekejian Dukun AS Membantai 42 Perempuan demi quot Kesaktian quot". Tirto.id.
  4. ^ Warga Masih Meragukan Kuburan Dukun AS: Polisi akan Tindak Tegas Pelaku Perusakan Kuburan Dukun AS, Analisis,

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • (Indonesia) "Dukun AS Tewas Ditembus 3 Peluru"
  • (Indonesia) "Dukun AS Siap Dihukum Mati"[pranala nonaktif permanen], diakses 12 Februari 2006
  • (Indonesia) "Menolak Vonis Mati, Dukun AS Tetap Menampik Tuduhan Membantai 42 Wanita"[pranala nonaktif permanen], diakses 12 Februari 2006
  • (Inggris) "Mourning in the Land of Magic"[pranala nonaktif permanen], diakses 12 Februari 2006
  • l
  • b
  • s
Kasus peradilan terkenal Indonesia
Terkait HAM
  • Marsinah
  • Munir Said Thalib
Korupsi
  • Eddy Tansil
  • BLBI
  • Bank Bali
  • Kasus dugaan korupsi Soeharto
  • Gayus Tambunan
  • Pengadaan Al-Qur'an
  • e-KTP
  • Bank Century
  • Wisma Atlet Hambalang
  • Indosat Mega Media
  • BTS 4G
  • Timah
  • Pertamina Patra Niaga 2025
Sosial
  • Kasus Tibo
Kerusakan alam
  • Lumpur Lapindo
Pembunuhan
  • Dukun AS
  • Robot Gedek
  • Wayan Mirna Salihin
    • film
  • Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu
  • Yosua Hutabarat
  • Ignatius Dwi Frisco Sirage
  • Setyo Herlambang
Penganiayaan
  • David Ozora Latumahina
Terorisme
  • Bom Bali
    • 2002
    • 2005
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dukun_AS&oldid=26996864"
Kategori:
  • Kelahiran 1949
  • Kematian 2008
  • Meninggal usia 59
  • Pembunuh Indonesia
  • Pembunuh berantai
  • Kekerasan terhadap perempuan di Indonesia
  • Tokoh Indonesia yang dieksekusi
  • Tokoh Jawa
  • Tokoh Sumatera Utara
  • Tokoh dari Deli Serdang
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter kosong tidak dikenal
  • Artikel biografi dengan tabel penghargaan
  • Articles with hCards
  • Semua orang yang sudah meninggal
  • Tanggal kelahiran 10 Januari
  • Tanggal kematian 10 Juli
  • Artikel dengan templat lahirmati
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi Maret 2025
  • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan
  • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan Maret 2025
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif permanen

Best Rank
More Recommended Articles