More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Hematometra - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hematometra - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Hematometra

  • العربية
  • Deutsch
  • English
  • Español
  • Français
  • עברית
  • Português
  • Српски / srpski
  • Sunda
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hematometra
Ultrasonografi transvagina pada hematometra setelah persalinan, hipoekoik tampak dengan warna yang lebih gelap di dalam rongga rahim. Serviks terletak di sebelah kiri dalam gambar ini, sedangkan fundus berada di sebelah kanan.
Informasi umum
Nama lainHemometra
SpesialisasiGinekologi

Hematometra adalah kondisi medis yang melibatkan pengumpulan atau retensi darah dalam uterus. Hematometra paling sering disebabkan oleh selaput imperforata atau septum vagina melintang.

Tanda dan gejala

[sunting | sunting sumber]

Hematometra biasanya ditandai dengan rasa nyeri siklik dan kram di sekitar garis tengah panggul atau perut bagian bawah.[1] Beberapa pasien juga dapat mengalami frekuensi urine dan retensi urine.[2] Wanita pramenopause yang menderita hematometra sering mengalami pendarahan vagina yang abnormal, termasuk dismenore (nyeri selama menstruasi) atau amenore (kurang menstruasi), sedangkan wanita postmenopause lebih cenderung tanpa gejala.[3] Karena akumulasi darah dalam rahim, pasien dapat mengalami tekanan darah rendah atau respons vasovagal.[4] Saat dipalpasi, rahim biasanya akan terasa kencang dan membesar.[4]

Patofisiologi

[sunting | sunting sumber]

Hematometra berkembang ketika rahim menggelembung berisi darah sekunder karena adanya obstruksi (penyumbatan) atau atresia (keadaan tidak adanya atau tertutupnya lubang karena pembawaan sejak lahir) pada saluran reproduksi bagian bawah yaitu uterus, serviks, atau vagina, yang sebaliknya akan menjadi jalur keluar darah menstruasi.[2] Hal ini paling sering disebabkan oleh kelainan bawaan, termasuk selaput imperforata, septum vagina melintang atau hipoplasia vagina. Penyebab lainnya dikarenakan oleh stenosis serviks, perlekatan intrauterin, kanker endometrium, dan kanker serviks.[3]

Selain itu, hematometra dapat berkembang sebagai akibat dari komplikasi operasi rahim atau serviks seperti ablasi endometrium, ketika jaringan parut di endometrium "menutup dinding" bagian kelenjar endometrium dan stroma sehingga menyebabkan darah menumpuk di rongga rahim.[1] Hematometra juga dapat berkembang setelah melakukan aborsi,[4] demikian juga setelah melahirkan, dan akibat praktik mutilasi genital wanita.

Diagnosis

[sunting | sunting sumber]

Meskipun hematometra acapkali dapat didiagnosis murni hanya berdasarkan pada riwayat amenore dan gejala nyeri perut siklik yang dialami oleh pasien saja, dan massa pelvis dapat diraba atau dirasakan pada saat pemeriksaan, diagnosis dapat juga dapat dikonfirmasi dengan menggunakan ultrasound, yang akan menunjukkan darah yang terkumpul di dalam rahim dan pembesaran rongga rahim.[4][5] Pielogram atau laparoskopi dapat membantu mendiagnosis kelainan bawaan apa pun yang diduga menjadi penyebab hematometra.[2]

Manajemen perawatan

[sunting | sunting sumber]

Hematometra biasanya dirawat dengan cara pembedahan pelebaran serviks untuk mengalirkan darah dari rahim.[3] Perawatan lainnya adalah untuk mencari penyebab hematometra, misalnya tindakan histeroskopi mungkin diperlukan untuk mereseksi (pemotongan) adhesi (pita berserat yang terbentuk antara jaringan dan organ) yang telah berkembang setelah menjalani operasi sebelumnya.[1] Jika penyebab hematometra tidak jelas, maka biopsi jaringan endometrium dapat diambil untuk menguji keberadaan neoplasma (kanker).[5] Antibiotik dapat diberikan sebagai langkah profilaksis terhadap kemungkinan terjadinya infeksi.[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c Bradley, Linda D.; Falcone, Tommasco (2008). Hysteroscopy: Office Evaluation and Management of the Uterine Cavity. Elsevier. ISBN 9780323074667.
  2. ^ a b c Conry, Jeanne A. (2002). "The Enlarged Uterus". Manual of Outpatient Gynecology (Edisi 4th). Lippincott Williams & Wilkins. ISBN 9780781732789.
  3. ^ a b c d Smith, Roger (2008). Netter's Obstetrics and Gynecology. Elsevier. hlm. 287. ISBN 9781416056829.
  4. ^ a b c d Ogburn, Tony; Taylor, Betsy (2013). Procedures in the Office Setting, An Issue of Obstetric and Gynecology Clinics. Elsevier. ISBN 9780323261135.
  5. ^ a b Lentz, Gretchen M.; Lobo, Rogerio A.; Gershenson, David M.; Katz, Vern L. (2012). Comprehensive Gynecology (Edisi 6th). Elsevier. hlm. 406–407. ISBN 9780323091312.
  • l
  • b
  • s
Penyakit panggul dan kelamin pada wanita
Interna
Adneksa
Ovarium
  • Endometriosis ovarium
  • Infertilitas wanita
    • Anovulasi
    • Penurunan cadangan ovarium
  • Mittelschmerz
  • Ooforitis
  • Apopleksi ovarium
  • Kista ovarium
    • Kista Corpus luteum
    • Kista folikel ovarium
    • Kista teka lutein
  • Sindrom hiperstimulasi ovarium
  • Torsi ovarium
Tuba fallopi
  • Infertilitas wanita
    • Obstruksi tuba fallopi
  • Hematosalping
  • Hidrosalping
  • Salpingitis
Uterus
Endometrium
  • Sindrom Asherman
  • Perdarahan uterus abnormal
  • Hiperplasia endometrium
  • Polip endometrium
  • Endometriosis
  • Endometritis
Menstruasi
  • Aliran
    • Amenore
    • Hipomenore
    • Oligomenore
  • Nyeri
    • Dismenore
    • PMS
  • Waktu
    • Menometroragia
    • Menoragia
    • Metroragia
  • Infertilitas wanita
    • Keguguran berulang
Miometrium
  • Adenomiosis
  • Uterine fibroid
Parametrium
  • Parametritis
Serviks
  • Displasia serviks
  • Inkompetensi serviks
  • Polip serviks
  • Servisitis
  • Infertilitas wanita
    • Stenosis serviks
  • Kista nabothi
Umum
  • Hematometra / Pyometra
  • Inversio uteri
  • Fistula vesikouterus
Vagina
  • Hematokolpos / Hidrokolpos
  • Keputihan
  • Vaginitis
    • Vaginitis atropi
    • Vaginosis bakterialis
    • Vulvovaginitis candida
  • Hidrokolpos
Disfungsi seksual
  • Dispareunia
  • Gangguan seksual hipoaktif
  • Gangguan gairah seksual
  • Vaginismus
  • Fistula urogenital
    • Ureterovaginal
    • Vesikovaginal
    • Fistula obstetri
  • Fistula rektovagina
  • Prolaps
    • Sistokel
    • Enterokel
    • Rektokel
    • Sigmoidokel
    • Uretrokel
  • Perdarahan vagina
    • Perdarahan pasca koitus
Lainnya
  • Sindrom kongesti panggul
  • Penyakit radang panggul
Eksterna
Vulva
  • Kista Bartholin
  • Vulva kraurosis
  • Papillomatosis vestibula
  • Vulvitis
  • Vulvodinia
Klitoris
  • Gangguan rangsangan seksual persisten
Ikon rintisan

Artikel bertopik biologi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hematometra&oldid=25233040"
Kategori:
  • Penyakit
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Semua artikel rintisan
  • Semua artikel rintisan selain dari biografi
  • Rintisan bertopik biologi
  • Semua artikel rintisan Januari 2024

Best Rank
More Recommended Articles