More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Keputihan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Keputihan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Keputihan

  • Alemannisch
  • العربية
  • Български
  • বাংলা
  • Català
  • Čeština
  • Dansk
  • Deutsch
  • English
  • Español
  • Euskara
  • فارسی
  • Français
  • हिन्दी
  • Kreyòl ayisyen
  • Հայերեն
  • 日本語
  • Jawa
  • ქართული
  • 한국어
  • Latina
  • Madhurâ
  • Македонски
  • മലയാളം
  • Nederlands
  • Norsk nynorsk
  • ଓଡ଼ିଆ
  • Polski
  • Português
  • Русский
  • Simple English
  • Soomaaliga
  • Српски / srpski
  • Svenska
  • Tagalog
  • Türkçe
  • Українська
  • اردو
  • Oʻzbekcha / ўзбекча
  • Tiếng Việt
  • 中文
  • 粵語
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Informasi dalam artikel ini hanya boleh digunakan untuk penjelasan ilmiah; bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis. Wikipedia tidak memberikan konsultasi medis. Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat, berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional.

Keputihan atau vaginal discharge merupakan cairan atau lendir (selain darah) yang keluar dari kemaluan wanita. Pada dasarnya, keputihan merupakan suatu kondisi normal yang dialami oleh wanita, dimana cairan lendir bening kental keluar dari vagina untuk menjaga kebersihan, kelembapan, serta melindungi dari infeksi. Keputihan akan menjadi kondisi yang tidak normal ketika organ reproduksi bermasalah. Untuk menjaga kesehatan reproduksi dan mencegah penyebaran penyakit, perlu diperhatikan tekstur keputihannya, bentuk dan aroma cairan vagina, serta yang paling penting ialah menjaga sistem reproduksi agar dapat mencegah penyebaran penyakit. Karena keputihan normal terjadi selama siklus kehidupan wanita, keputihan ubnormal bisa dilihat melalui tanda-tanda seperti: jumlah yang banyak, warna keputihan tidak biasa, disertai dengan bau yang tidak sedap, sampai disertai dengan gatal dan perih di sekitar vagina. Keputihan abnormal bisa disebabkan oleh jamur, bakteri, dan juga parasit.

Penyebab

[sunting | sunting sumber]

Beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya keputihan yaitu: faktor hormonal, kelelahan mental dan fisik, serta adanya benda asing dalam organ reproduksi. Faktor lain yang juga menjadi penyebab terjadinya keputihan yaitu: faktor penggunaan antiseptik yang mengganggu keseimbangan pH, penggunaan pembalut yang kurang tepat, serta faktor kebersihan yang kurang baik. Infeksi vagina dan keputihan sangat rentan dialami wanita karena beberapa faktor seperti penggunaan pil KB atau obat kortikosteroid, adanya riwayat diabetes, hubungan seksual tanpa kondom, kelemahan daya tahan tubuh, iritasi di sekitar vagina, menopause, serta penggunaan sabun dan parfum, atau penggunaan antiseptik yang berlebihan dalam membersihkan area kewanitaan.[1][2]

Jenis

[sunting | sunting sumber]

Keputihan pada wanita dapat dibagi menjadi dua jenis, pertama, keputihan normal yang merupakan kondisi alami yang dialami oleh setiap wanita. Jumlah, warna, dan tekstur keputihan dapat bervariasi antara individu, tergantung pada perubahan hormon dalam tubuh. Keputihan normal biasanya terjadi sekitar enam bulan sebelum menstruasi pertama, dipengaruhi oleh perubahan hormon. Selain itu, keputihan normal juga bisa terjadi pada wanita dewasa saat merasakan rangsangan seksual, sedang menyusui, atau mengalami stres. Pada bayi baru lahir, keputihan yang disertai sedikit darah juga bisa terjadi, namun hal ini akan hilang dalam waktu dua minggu. Kedua, keputihan tidak normal adalah keputihan tidak normal sering kali merupakan tanda adanya infeksi jamur, bakteri, atau parasit. Infeksi ini dapat terbagi menjadi dua jenis, yaitu infeksi tidak menular dan infeksi menular. Contoh infeksi tidak menular termasuk vaginosis bakterialis dan candidiasis, sementara infeksi menular bisa disebabkan oleh Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti chlamydia, trikomoniasis, dan gonore. Selain itu, keputihan abnormal juga dapat menjadi gejala kanker pada rahim atau leher rahim (serviks).[2]

Pemeriksaan

[sunting | sunting sumber]

Untuk mendiagnosis keputihan, dokter akan melakukan pemeriksaan panggul untuk mengevaluasi kondisi organ reproduksi wanita, seperti vagina, serviks, dan rahim. Selain itu, dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan tambahan seperti tes pH, untuk mengetahui tingkat keasaman lendir vagina dan mendeteksi tanda infeksi; Pemeriksaan sampel cairan vagina, untuk mendeteksi keberadaan jamur, bakteri, atau parasit penyebab keputihan; Tes infeksi menular seksual, untuk mengidentifikasi infeksi menular seksual seperti gonore, chlamydia, dan trikomoniasis; dan pap smear, untuk mendeteksi kelainan pada jaringan leher rahim (serviks).[2]

Penanganan

[sunting | sunting sumber]

Keputihan normal umumnya tidak memerlukan penanganan medis khusus. Cukup dengan menjaga kebersihan area kewanitaan menggunakan air secara rutin. Sementara itu, penanganan keputihan abnormal tergantung pada penyebabnya, dengan pilihan pengobatan: Antibiotik, untuk menghilangkan bakteri penyebab keputihan. Antibiotik dapat diberikan dalam bentuk pil atau krim oles; Antijamur, untuk mengatasi infeksi jamur yang menyebabkan keputihan. Obat antijamur tersedia dalam bentuk krim atau gel yang dioleskan di dalam vagina; dan Metronidazole atau tinidazole, untuk mengatasi keputihan yang disebabkan oleh parasit penyebab penyakit trikomoniasis. Obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Putri, Arizki Amalia; Kusumawardhani, Paramitha Amelia; Cholifah, Siti (2021-03-29). "The Relationship between Personal Hygiene Behavior with Vaginal Discharge in Young Women :". Jurnal Kebidanan Midwiferia (dalam bahasa Inggris). 7 (1): 1–8. doi:10.21070/midwiferia.v7i1.954. ISSN 2548-2246.
  2. ^ a b c d "Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan". yankes.kemkes.go.id. Diakses tanggal 2024-03-16.
  • l
  • b
  • s
Penyakit panggul dan kelamin pada wanita
Interna
Adneksa
Ovarium
  • Endometriosis ovarium
  • Infertilitas wanita
    • Anovulasi
    • Penurunan cadangan ovarium
  • Mittelschmerz
  • Ooforitis
  • Apopleksi ovarium
  • Kista ovarium
    • Kista Corpus luteum
    • Kista folikel ovarium
    • Kista teka lutein
  • Sindrom hiperstimulasi ovarium
  • Torsi ovarium
Tuba fallopi
  • Infertilitas wanita
    • Obstruksi tuba fallopi
  • Hematosalping
  • Hidrosalping
  • Salpingitis
Uterus
Endometrium
  • Sindrom Asherman
  • Perdarahan uterus abnormal
  • Hiperplasia endometrium
  • Polip endometrium
  • Endometriosis
  • Endometritis
Menstruasi
  • Aliran
    • Amenore
    • Hipomenore
    • Oligomenore
  • Nyeri
    • Dismenore
    • PMS
  • Waktu
    • Menometroragia
    • Menoragia
    • Metroragia
  • Infertilitas wanita
    • Keguguran berulang
Miometrium
  • Adenomiosis
  • Uterine fibroid
Parametrium
  • Parametritis
Serviks
  • Displasia serviks
  • Inkompetensi serviks
  • Polip serviks
  • Servisitis
  • Infertilitas wanita
    • Stenosis serviks
  • Kista nabothi
Umum
  • Hematometra / Pyometra
  • Inversio uteri
  • Fistula vesikouterus
Vagina
  • Hematokolpos / Hidrokolpos
  • Keputihan
  • Vaginitis
    • Vaginitis atropi
    • Vaginosis bakterialis
    • Vulvovaginitis candida
  • Hidrokolpos
Disfungsi seksual
  • Dispareunia
  • Gangguan seksual hipoaktif
  • Gangguan gairah seksual
  • Vaginismus
  • Fistula urogenital
    • Ureterovaginal
    • Vesikovaginal
    • Fistula obstetri
  • Fistula rektovagina
  • Prolaps
    • Sistokel
    • Enterokel
    • Rektokel
    • Sigmoidokel
    • Uretrokel
  • Perdarahan vagina
    • Perdarahan pasca koitus
Lainnya
  • Sindrom kongesti panggul
  • Penyakit radang panggul
Eksterna
Vulva
  • Kista Bartholin
  • Vulva kraurosis
  • Papillomatosis vestibula
  • Vulvitis
  • Vulvodinia
Klitoris
  • Gangguan rangsangan seksual persisten
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keputihan&oldid=27422734"
Kategori:
  • Penyakit urogenital
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • AC dengan 0 elemen

Best Rank
More Recommended Articles