More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Kerajaan Kalingga - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kerajaan Kalingga - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kerajaan Kalingga

  • Betawi
  • বাংলা
  • English
  • Français
  • Jawa
  • Basa Banyumasan
  • മലയാളം
  • Bahasa Melayu
  • ଓଡ଼ିଆ
  • Sunda
  • தமிழ்
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini berisi tentang kerajaan bersejarah di Jawa Tengah. Untuk kegunaan lain, lihat Keling (disambiguasi).
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus.
Cari sumber: "Kerajaan Kalingga" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
Kerajaan Kalingga

Ho-ling
Abad ke-4–Abad ke-7
Peta kerajaan Kalingga
Peta kerajaan Kalingga
Ibu kotaKeling ( Jepara )
Bahasa yang umum digunakanJawa Kuno (utama), Sansekerta (keagamaan)
Agama
Hindu dan Buddha
DemonimOrang Jawa
PemerintahanMonarki
• Abad ke-4
Ratu Shima
Sejarah 
• Didirikan
Abad ke-4
• Runtuh
Abad ke-7
Didahului oleh
Digantikan oleh
krjKerajaan
Yava
krjKerajaan
Medang
Sekarang bagian dari Indonesia
Catatan sejarah berdasarkan naskah-naskah dan catatan perdagangan Tiongkok.
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Kerajaan Kalingga (bahasa Jawa: ꦏꦫꦠꦺꦴꦤ꧀ꦏꦭꦶꦔ꧀ꦒ) ( ꦏꦺꦫꦗꦴꦤ꧀ ꦏꦭꦶꦤ꧀ꦒ꧀ꦒ ) atau kerajaan Keling adalah kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang pertama muncul di pantai utara Jawa Tengah pada abad ke-4 Masehi atau tahun (424 - 716 M) Hampir bersamaan dengan Kerajaan Kutai Martapura, Kerajaan Tarumanagara pada abad ke 4 dan Kerajaan Sriwijaya abad ke-6

Historiografi

[sunting | sunting sumber]
Bagian dari seri mengenai
Sejarah Indonesia
Prasejarah
Manusia Jawa 1.000.000 BP
Manusia Flores 94.000–12.000 BP
Bencana alam Toba 75.000 BP
Kebudayaan Buni 400 SM
Kerajaan Hindu-Buddha
Kerajaan Kutai 400–1635
Kerajaan Kalingga 424–782
Tarumanagara 450–900
Kerajaan Melayu 671–1347
Sriwijaya 671–1028
Kerajaan Sunda 662–1579
Kerajaan Galuh 669–1482
Kerajaan Bima 709–1621
Mataram Kuno 716–1016
Kerajaan Bali 914–1908
Kerajaan Kahuripan 1019–1046
Kerajaan Janggala 1042–1135
Kerajaan Kadiri 1042–1222
Kerajaan Singasari 1222–1292
Majapahit 1293–1478
Kerajaan Islam
Lihat: Penyebaran Islam di Nusantara
Kesultanan Peureulak 840–1292
Kerajaan Haru 1225–1613
Kesultanan Ternate 1257–1914
Kesultanan Samudera Pasai 1267–1521
Kesultanan Bone 1300–1905
Kerajaan Kaimana 1309–1963
Kesultanan Gowa 1320–sekarang
Kesultanan Limboto 1330–1863
Kerajaan Pagaruyung 1347–1833
Kesultanan Brunei 1368–1888, sekarang Brunei
Kesultanan Gorontalo 1385–1878
Kesultanan Melaka 1405–1511
Kesultanan Sulu 1405–1851
Kesultanan Cirebon 1445–1677
Kesultanan Demak 1475–1554
Kerajaan Giri 1481–1680
Kesultanan Bolango 1482–1862
Kesultanan Aceh 1496–1903
Kerajaan Balanipa 1511–sekarang
Kesultanan Banten 1526–1813
Kesultanan Banjar 1526–sekarang
Kerajaan Kalinyamat 1527–1599
Kesultanan Johor 1528–1877
Kesultanan Pajang 1568–1586
Kesultanan Mataram 1586–1755
Kerajaan Fatagar 1600–1963
Kesultanan Jambi 1615–1904
Kesultanan Bima 1620–1958
Kesultanan Palembang 1659–1823
Kesultanan Sumbawa 1674–1958
Kesultanan Kasepuhan 1679–1815
Kesultanan Kanoman 1679–1815
Kesultanan Siak 1723–1945
Kesunanan Surakarta 1745–sekarang
Kesultanan Yogyakarta 1755–sekarang
Kesultanan Kacirebonan 1808–1815
Kesultanan Deli 1814–1946
Kesultanan Lingga 1824–1911
Negara lainnya
Lihat: Kerajaan-kerajaan Kristen di Nusantara
Kerajaan Soya 1200–sekarang
Kerajaan Bolaang Mongondow 1320–1950
Kerajaan Manado 1500–1670
Kerajaan Siau 1510–1956
Kerajaan Larantuka 1515–1962
Kerajaan Sikka
Kerajaan Tagulandang 1570–1942
Kerajaan Manganitu 1600–1944
Republik Lanfang 1777–1884
Kerajaan Lore 1903–sekarang
Kolonialisme Eropa
Portugis 1512–1850
VOC 1602–1800
Jeda kekuasaan Prancis dan Britania 1806–1815
Hindia Belanda 1800–1949
Munculnya Indonesia
Kebangkitan Nasional 1908–1942
Pendudukan Jepang 1942–1945
Revolusi Nasional 1945–1949
Republik Indonesia
Awal Kemerdekaan 1945–1949
Republik Indonesia Serikat 1949–1950
Demokrasi Liberal 1950–1959
Demokrasi Terpimpin 1959–1965
Transisi 1965–1966
Orde Baru 1966–1998
Reformasi 1998–sekarang
Menurut topik
  • Arkeologi
  • Mata uang
  • Ekonomi
  • Militer
Garis waktu
 Portal Indonesia
  • l
  • b
  • s

Temuan arkeologis dan catatan sejarah dari kerajaan ini langka, dan lokasi persis ibu kota kerajaan tidak diketahui. Diperkirakan ada di suatu daerah antara Pekalongan dan Jepara saat ini. Sebuah tempat bernama Kecamatan Keling ditemukan di pantai utara Kabupaten Jepara, namun beberapa temuan arkeologis di dekat Kabupaten Pekalongan dan Batang menunjukkan bahwa Kabupaten Pekalongan adalah pelabuhan kuno, nama Pekalongan mungkin merupakan nama yang diubah dari Pe-Kaling-an. Kalingga ada antara abad ke-6 dan ke-7, dan itu adalah salah satu kerajaan Hindu-Buddha paling awal yang didirikan di Jawa Tengah.[1]

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Sumber lokal

[sunting | sunting sumber]

Nama Ho-ling diperkirakan muncul pada abad ke-4 (kemudian disebut Keling) yang diperkirakan terletak di utara Jawa Tengah. Keterangan tentang Kerajaan Ho-ling didapat Juga dari catatan dari Tiongkok. Pernah berkunjung sekitar Pada tahun 752, Kerajaan Ho-ling menjadi pesaing Kerajaan Kutai Martapura dan Kedatuan Sriwijaya dikarenakan kerajaan ini menjadi bagian jaringan perdagangan, bersama Kerajaan Melayu dan Kerajaan Tarumanagara Ketiga kerajaan tersebut menjadi pesaing kuat jaringan perdagangan Sriwijaya.[2] Tidak ada bukti peperangan antara sriwijaya dan kalingga.

Teori Lainnya

Berikut Perkiraan Raja Raja dan Ratu Yang memerintah di Jawa ,

Yava, Dapunta Santanu -+(280 - 351 M)

Yavadwipa, Dapunta Syailendra (351-424 M)

Kalingga, Prabhu Wasumurti (424-475 M) Kalingga, Prabhu Wasugeni (475-502 M) Kalingga, Prabhu Wasudewa (502-546 M) Kalingga, Prabhu Wasukawi (546 - 594 M) Kalingga, Prabhu Kirathasingha (594–648 M)

Kalingga, Prabhu Kartikeyasingha (648-674 M)

Kalingga, Ratu Shima (674-695 Masehi),

Kalingga, Ratu Parwati (695-709 Masehi),

Kalingga, Ratu Sanna (709-716 Masehi),

Medang, Sanjaya (717-746 Masehi),

Medang, Rakai Panangkaran (746-784 Masehi), dan seterusnya Kurang lebih nya seperti itu jika benar adanya, kesimpulan dari Prasasti Sojomerto

Kisah Ratu Shima

[sunting | sunting sumber]

Terdapat kisah yang berkembang di Jawa Tengah mengenai seorang ratu legendaris yang menjunjung tinggi prinsip 'keadilan' dan 'kebenaran' dengan keras tanpa pandang bulu. Kisah legenda ini bercerita mengenai Ratu Shima yang mendidik rakyatnya agar selalu berlaku jujur dan menindak tegas kejahatan pencurian. Ia menerapkan hukuman yang tegas yaitu pemotongan tangan bagi siapa saja yang mencuri.

Pada suatu ketika seorang raja dari seberang lautan mendengar mengenai kemasyhuran rakyat Kalingga yang terkenal jujur dan taat hukum. Untuk mengujinya ia meletakkan sekantung uang emas di persimpangan jalan dekat pasar. Tak ada seorang pun rakyat Kalingga yang berani menyentuh apalagi mengambil barang yang bukan miliknya. Hingga tiga tahun kemudian kantung itu disentuh oleh putra mahkota dengan kakinya. Ratu Shima demi menjunjung hukum menjatuhkan hukuman mati kepada putranya. Dewan menteri memohon agar Ratu mengampuni kesalahan putranya. Karena kaki sang pangeranlah yang menyentuh barang yang bukan miliknya, maka sang pangeran dijatuhi hukuman potong kaki.[3]

Berita Tiongkok

[sunting | sunting sumber]

Berita keberadaan Ho-ling juga dapat diperoleh dari berita yang berasal dari zaman dinasti Tang dan catatan I-Tsing, seorang biksu Buddha yang berkelana lewat laut ke India melalui jalur sutra.

Catatan dari zaman Dinasti Tang

[sunting | sunting sumber]

Catatan pada zaman Dinasti Tang, memberikan keterangan tentang keberadaan Ho-ling sebagai berikut.

  • Ho-ling atau Jawa terletak di seberang lautan selatan. Di sebelah utaranya terletak Ta Hen La (Kamboja), di sebelah timurnya terletak Po-Li (Bali) dan di sebelah barat terletak Sumatra.[4]
  • Ibu kota Ho-ling dikelilingi oleh tembok yang terbuat dari tonggak kayu.
  • Raja tinggal di suatu bangunan besar bertingkat, beratap daun palem, dan singgasananya terbuat dari gading.
  • Penduduk Ho-ling sudah pandai membuat minuman keras dari bunga kelapa.
  • Daerah Ho-ling menghasilkan kulit penyu, emas, perak, cula badak dan gading gajah.

Catatan dari berita Tiongkok ini juga menyebutkan bahwa sejak tahun 674, rakyat Ho-ling diperintah oleh penguasa perempuan yang disebut Hsi-mo (Ratu Shima). Ia adalah seorang ratu yang sangat adil dan bijaksana. Pada masa pemerintahannya Ho-ling sangat aman dan tentram.

Catatan I-Tsing

[sunting | sunting sumber]

Catatan I-Tsing (tahun 664/665 M) menyebutkan bahwa pada abad ke-7 tanah Jawa telah menjadi salah satu pusat pengetahuan agama Buddha. Di Ho-ling ada pendeta Tionghoa bernama Hwining, yang menerjemahkan salah satu kitab agama Buddha ke dalam bahasa Tionghoa. Ia bekerjasama dengan pendeta Jawa bernama Janabadra. Kitab terjemahan itu antara lain memuat cerita tentang Nirwana, tetapi cerita ini berbeda dengan cerita Nirwana dalam agama Buddha Hinayana.

Kutipan

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Mengenal Kerajaan Kalingga[1]
  2. ^ Munoz, Paul Michel (2006). Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula. Singapore: Editions Didier Millet. hlm. pages 171. ISBN 981-4155-67-5.
  3. ^ Drs. R. Soekmono, (1973 edisi cetak ulang ke-5 1988). Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2, 2nd ed. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. hlm. 37. Pemeliharaan CS1: Tahun (link) Pemeliharaan CS1: Tanda baca tambahan (link)
  4. ^ Groeneveldt, W.P (2018). Nusantara dalam Catatan Tionghoa. Depok: Komunitas Bambu. hlm. 17. ISBN 978-602-9402-92-6. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • Sudiono (2000). Peninggalan Prasejarah di Kabupaten Purworejo. Jakarta: Puslitkernas: Majalah Kalpataru Majalah Arkeologi 14 29-50.
  • Munoz, Paul Michel (2006). Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula. Singapore: Editions Didier Millet. hlm. pages 171. ISBN 981-4155-67-5.
  • Drs. R. Soekmono, (1973 edisi cetak ulang ke-5 1988). Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2, 2nd ed. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. hlm. 37. Pemeliharaan CS1: Tahun (link) Pemeliharaan CS1: Tanda baca tambahan (link)
  • Ary Sulistyo (2008). Situs-situs Megalitik di Daerah Tenggara Gunung Slamet Purbalingga Jawa Tengah: Kajian Linguistik Fisik dan Karakteristik Situs (dalam bahasa Indonesia). Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)


Didahului oleh:
Tarumanagara
Kerajaan Hindu-Budha
594 - 782
Diteruskan oleh:
Medang
  • l
  • b
  • s
Kerajaan di Jawa
Sebelum 600 M
(Hindu-Buddha pra-Mataram)
  • Tarumanagara
  • Kalingga
  • Sunda
600–1500 (Hindu-Buddha)
  • Mataram Kuno
    • Syailendra
    • Isyana
  • Kanjuruhan
  • Kahuripan
  • Janggala
  • Kadiri
  • Singasari
  • Majapahit
  • Blambangan
1500–sekarang (Islam)
  • Banten
  • Demak
  • Cirebon
    • Kasepuhan
    • Kanoman
    • Kacirebonan
  • Muara Beres
  • Sumedang Larang
  • Kalinyamat
  • Pajang
  • Mataram Islam
    • Surakarta
    • Yogyakarta
    • Mangkunagaran
    • Pakualaman
Ikon rintisan

Artikel bertopik sejarah Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kerajaan_Kalingga&oldid=27723322"
Kategori:
  • Pemeliharaan CS1: Tahun
  • Kerajaan di Nusantara
  • Kerajaan di Jawa Tengah
  • Kerajaan di Jawa
  • Sejarah Indonesia
Kategori tersembunyi:
  • Galat CS1: teks tambahan: halaman
  • Galat CS1: tanggal
  • Pemeliharaan CS1: Tanda baca tambahan
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • Halaman yang menggunakan pranala magis ISBN
  • Artikel yang membutuhkan referensi tambahan
  • Semua artikel yang membutuhkan referensi tambahan
  • Artikel mengandung bahasa Jawa
  • Galat CS1: periode diabaikan
  • Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui
  • Semua artikel rintisan
  • Semua artikel rintisan selain dari biografi
  • Rintisan bertopik sejarah Indonesia
  • Semua artikel rintisan Agustus 2025

Best Rank
More Recommended Articles