More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Sejarah Nusantara pada era kerajaan Islam - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sejarah Nusantara pada era kerajaan Islam - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sejarah Nusantara pada era kerajaan Islam

  • Minangkabau
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bagian dari seri mengenai
Sejarah Indonesia
Prasejarah
Manusia Jawa 1.000.000 BP
Manusia Flores 94.000–12.000 BP
Bencana alam Toba 75.000 BP
Kebudayaan Buni 400 SM
Kerajaan Hindu-Buddha
Kerajaan Kutai 400–1635
Kerajaan Kalingga 424–782
Tarumanagara 450–900
Kerajaan Melayu 671–1347
Sriwijaya 671–1028
Kerajaan Sunda 662–1579
Kerajaan Galuh 669–1482
Kerajaan Bima 709–1621
Mataram Kuno 716–1016
Kerajaan Bali 914–1908
Kerajaan Kahuripan 1019–1046
Kerajaan Janggala 1042–1135
Kerajaan Kadiri 1042–1222
Kerajaan Singasari 1222–1292
Majapahit 1293–1478
Kerajaan Islam
Lihat: Penyebaran Islam di Nusantara
Kesultanan Peureulak 840–1292
Kerajaan Haru 1225–1613
Kesultanan Ternate 1257–1914
Kesultanan Samudera Pasai 1267–1521
Kesultanan Bone 1300–1905
Kerajaan Kaimana 1309–1963
Kesultanan Gowa 1320–sekarang
Kesultanan Limboto 1330–1863
Kerajaan Pagaruyung 1347–1833
Kesultanan Brunei 1368–1888, sekarang Brunei
Kesultanan Gorontalo 1385–1878
Kesultanan Melaka 1405–1511
Kesultanan Sulu 1405–1851
Kesultanan Cirebon 1445–1677
Kesultanan Demak 1475–1554
Kerajaan Giri 1481–1680
Kesultanan Bolango 1482–1862
Kesultanan Aceh 1496–1903
Kerajaan Balanipa 1511–sekarang
Kesultanan Banten 1526–1813
Kesultanan Banjar 1526–sekarang
Kerajaan Kalinyamat 1527–1599
Kesultanan Johor 1528–1877
Kesultanan Pajang 1568–1586
Kesultanan Mataram 1586–1755
Kerajaan Fatagar 1600–1963
Kesultanan Jambi 1615–1904
Kesultanan Bima 1620–1958
Kesultanan Palembang 1659–1823
Kesultanan Sumbawa 1674–1958
Kesultanan Kasepuhan 1679–1815
Kesultanan Kanoman 1679–1815
Kesultanan Siak 1723–1945
Kesunanan Surakarta 1745–sekarang
Kesultanan Yogyakarta 1755–sekarang
Kesultanan Kacirebonan 1808–1815
Kesultanan Deli 1814–1946
Kesultanan Lingga 1824–1911
Negara lainnya
Lihat: Kerajaan-kerajaan Kristen di Nusantara
Kerajaan Soya 1200–sekarang
Kerajaan Bolaang Mongondow 1320–1950
Kerajaan Manado 1500–1670
Kerajaan Siau 1510–1956
Kerajaan Larantuka 1515–1962
Kerajaan Sikka
Kerajaan Tagulandang 1570–1942
Kerajaan Manganitu 1600–1944
Republik Lanfang 1777–1884
Kerajaan Lore 1903–sekarang
Kolonialisme Eropa
Portugis 1512–1850
VOC 1602–1800
Jeda kekuasaan Prancis dan Britania 1806–1815
Hindia Belanda 1800–1949
Munculnya Indonesia
Kebangkitan Nasional 1908–1942
Pendudukan Jepang 1942–1945
Revolusi Nasional 1945–1949
Republik Indonesia
Awal Kemerdekaan 1945–1949
Republik Indonesia Serikat 1949–1950
Demokrasi Liberal 1950–1959
Demokrasi Terpimpin 1959–1965
Transisi 1965–1966
Orde Baru 1966–1998
Reformasi 1998–sekarang
Menurut topik
  • Arkeologi
  • Mata uang
  • Ekonomi
  • Militer
Garis waktu
 Portal Indonesia
  • l
  • b
  • s

Kerajaan Islam di Nusantara khususnya Indonesia kejayaannya diperkirakan berlangsung antara abad ke-12 sampai dengan abad ke-13.[1] Berkembangnya kerajaan-kerajaan tersebut salah satunya dikarenakan maraknya lalu lintas perdagangan laut yang terjadi. Pedagang-pedagang Islam dari Arab, India, Persia, Tiongkok, berbaur dengan masyarakat Indonesia yang menyebabkan menyebarnya agama Islam di Indonesia. Kerajaan tersebut tersebar pesat di beberapa daerah di Indonesia yaitu di Sumatra, Jawa, Maluku, dan Sulawesi.[2] Masuknya Islam di Indonesia menandai munculnya era baru dalam berbagai aspek kehidupan yang berkembang di masyarakat. Aturan-aturan hidup yang mulai menjadi bagian yang tidak terpisahkan mulai dipraktikkan atau diimplementasikan dalam setiap aspek kehidupan. Aturan-aturan hidup tersebut tidak hanya berkaitan dengan aspek legalitas formal yang bernuansa hukum, melainkan pula nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran agama Islam yang berkaitan dengan aspek kehidupan ekonomi, budaya, sosial kemasyarakatan bahkan politik yang menjadi bagian dari bagaimana Islam mendekatkan diri pada masyarakat Nusantara.[3]

Awal masuknya Islam ke Indonesia tidak bersamaan, karena ada beberapa daerah yang sejak dini telah dimasuki oleh Islam dan ada belum pernah dimasuki Islam. Sejarawan Islam berpendapat bahwa Islam pertama kali masuk ke Indonesia adalah di daerah pulau Sumatera (sekitar abad ke-7 dan 8 M). Sedangkan, Islam masuk ke Jawa pada waktu dikuburkan Fatimah binti Maimun di Laren (Gresik) sekitar tahun 475 H (1082 M). Kedatangan Islam ke belahan Indonesia bagian Timur ke Maluku juga tidak dapat dipisahkan dari kegiatan perdagangan, yang diperkirakan masuk pada abad ke 14 Masehi. Di Kalimantan, khususnya di daerah Banjarmasin, proses Islamisasi di daerah ini terjadi kira-kira pada 1550 M. Adapun di pulau Sulawesi terutama di bagian selatan telah didatangi pedagang muslim pada abad ke-15 M. Sedangkan sekitar abad ke-12 masyarakat muslim tersebut selanjutnya menumbuhkan kerajaan Islam dan tercatatlah sejumlah kerajaan-kerajaan Islam di nusantara seperti Perlak, Pasai, Aceh Darussalam, Pagaruyung, Kepaksian Sekala Brak, Banten, Demak, Mataram, dan lain sebagainya. Tercatat pula kerajaan Gowa, Tallo, Bone di Sulawesi, Ternate, dan Tidore di Maluku.[4]

Dari berbagai kerajaan Islam yang ada di Indonesia, kerajaan Samudera Pasai adalah kerajaan Islam pertama yang muncul pada abad pertengahan yaitu pada tahun 1267 M, bukti bahwa kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam dapat dilihat dari salah satu pendapat petualang muslim asal Maroko yang bernama Abu Abdullah Ibnu Batuthah pada tahun 1304 M–1368 M yang melakukan perjalanan ke Samudera Pasai.[5] Kerajaan Samudera Pasai menjadi salah satu penyebar agama Islam pada abad ke 11-12 yang dapat membuat jumlah penganut agama Islam melampaui jumlah penganut agama Corak Hindu dan Buddha yang sebelumnya merupakan agama yang paling dominan di Jawa, sebagian di Sumatera, serta Bali dan pulau-pulau Timur Indonesia.[6] Kerajaan Samudera Pasai juga menjadi salah satu pusat studi Islam di Indonesia karena adanya campur tangan atau kerja keras dari tokoh atau pemimpin yang ada di kerajaan Samudera Pasai itu sendiri. Tokoh atau pemimpin kerajaan Samudera Pasai yang terkenal dalam penyebaran agama Islam adalah Sultan Malik Al–Shaleh. Sultan Malik Al- Shaleh merupakan putra Gayo, bekas prajurit kesultanan Daya Pasai, pada mulanya ia bernama Meurah Silu dan belum menganut agama Islam. Namun, tidak lama setelah Raja Merah Silu bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad SAW, ia kemudian masuk agama Islam dan mengganti namanya.[7]

Sejak akhir abad ke-15 M dan permulaan abad ke-16 M, pusat-pusat perdagangan di pesisir utara, seperti Gresik, Demak, Dermayu, Cirebon, dan Banten telah menunjukkan kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh para wali di Jawa. Kegiatan itu kemudian muncul sebagai kekuatan politik dengan adanya kerajaan Demak sebagai penguasa Islam pertama di Jawa yang berhasil menyerang ibukota Majapahit. Para wali dengan bantuan kerajaan Demak, Pajang, dan Mataram dapat mengembangkan Islam ke seluruh daerah-daerah penting di Jawa, bahkan di luar Jawa, seperti ke Banjarmasin, Hitu, Ternate, Tidore, dan Lombok.[8] Perkembangan Islam secara struktural atau pada level birokrasi diawali dengan masuk Islamnya para raja-raja yang kemudian diikuti oleh rakyatnya. Perpindahan agama para penguasa ini memfasilitasi percepatan perkembangan Islam secara kuantitatif. Bahkan, dengan masuknya Islam dalam kelompok bangsawan dan raja, pada akhirnya mereka akan mendalami dan memahami Islam dalam komunitasnya dan ini awal munculnya sosok sultan yang menjadi ulama.[9]

Pada akhir abad 16 M, tidak terjadi kemunduran dalam hal penyebaran Islam melalui kerajaan-kerajaan. Hal ini tidak membawa pengaruh yang cukup luas pada perubahan Hukum Islam, walaupun tetap menjadi bagian yang hidup dalam masyarakat Indonesia. Pengaruh tidak ada kemunduran kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia berbanding lurus dengan munculnya V.O.C (Vereenigde Oostindische Compagnie) sebagai perwakilan kolonialisme dengan motif perniagaan (perdagangan). Masa peralihan penguasaan wilayah Indonesia dari kerajaan-kerajaan Islam ke V.O.C dan Kerajaan Belanda, tidak secara langsung mengubah keadaan masyarakat Indonesia dalam mengamalkan aturan-aturan Islam yang telah menyatu dalam ritualitas kehidupan beragama muslim Indonesia. Kondisi tersebut ditunjukkan dengan sikap penguasa Kolonial tetap mempertahankan lembaga peradilan agama di wilayah Aceh, Jambi, Kalimantan Selatan dan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Gajo, Alas, Tapanuli dan Sumatera Selatan, dan Jawa, walaupun tetap berada di bawah pengadilan negeri.[10]

Sejarah Kerajaan Islam di Nusantara

[sunting | sunting sumber]

Masuknya agama islam ke Nusantara (indonesia) pada abad 7 akhir dibawa oleh Para Al - Mujahid periode I atau Fase Pertama, telah membawa banyak perubahan dan perkembangan pada masyarakat, adat dan budaya dan pemerintahan. Perubahan dan Perkembangan tersebut terlihat jelas dengan berdirinya kerajaan-kerajaan yang bermula bercorak hindu dan menganut animisme mengadopsi agama Islam, antara lain sebagai berikut:

Kerajaan Islam di Sumatra

[sunting | sunting sumber]
  • Kerajaan Jeumpa(770-880)
  • Kesultanan Peureulak(840-1292)
  • Kesultanan Samudera Pasai(1267-1521)
  • Kesultanan Lamuri(800-1503)
  • Kerajaan Linge(1025-Kini)
  • Kerajaan Siguntur(1250-Kini)
  • Kesultanan Indrapura(1347-1792)
  • Kerajaan Pagaruyung(1347-1825)
  • Kerajaan Pedir(1400-1524)
  • Kerajaan Daya(1480-Kini)
  • Kesultanan Aceh(1496-1903)
  • Kerajaan Sungai Pagu(1500-Kini)
  • Kerajaan Bungo Setangkai
  • Kesultanan Jambi(1615-Kini)
  • Kesultanan Asahan(1630-Kini)
  • Kesultanan Serdang(1723-Kini)
  • Kesultanan Deli(1632-Kini)
  • Kesultanan Langkat(1568-Kini)
  • Kesultanan Siak (1723-Kini)
  • Kesultanan Palembang(1455-Kini)
  • Kesultanan Riau Lingga(1824-1911)
  • Kesultanan Kota Pinang(1630-1946)
  • Kesultanan Pelalawan(1725-1946)
  • Kerajaan Indragiri(1347-1945)
  • Kerajaan Aru(1200-1613)
  • Kesultanan Barus(1300-1858)
  • Kerajaan Padang(1630-1946)
  • Kerajaan Tamiang(1330-1558)
  • Kerajaan Tulang Bawang
  • Kerajaan Padang Laweh, Dharmasraya (1213-1901)
  • Kerajaan Sekala Brak(1289-1909)
  • Kerajaan Sidabutar

Kerajaan Islam di Jawa

[sunting | sunting sumber]
  • Kesultanan Cirebon (1430 - 1666) [11][12][13][14]
  • Kesultanan Demak (1475 - 1554)
  • Kesultanan Dermayu (1478 - 1628)[15]
  • Kedatuan Giri (1481 - 1680)
  • Kesultanan Banten (1524 - 1813)
  • Kerajaan Kalinyamat (1527 - 1599)
  • Kesultanan Pajang (1554 - 1568)
  • Kesultanan Sumedang Larang (1585 - 1620)
  • Kesultanan Mataram (1586 - 1755)
  • Kasunanan Surakarta Hadiningrat (1745-sekarang)
  • Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat (1755-sekarang)
  • Kadipaten Mangkunagaran (1757-sekarang)
  • Kadipaten Pakualaman (1813-sekarang)
  • Kasultanan Kasepuhan Cirebon
  • Kasultanan Kanoman Cirebon
  • Kapangeranan Kacaribonan
  • Peguron Kaprabon

Kerajaan Islam di Maluku

[sunting | sunting sumber]
  • Kesultanan Ternate (1257–sekarang)
  • Kesultanan Tidore (1081–sekarang)
  • Kesultanan Jailolo
  • Kesultanan Bacan
  • Kerajaan Tanah Hitu (1470–1682)
  • Kerajaan Iha
  • Kerajaan Huamual
  • Kerajaan Loloda
  • Kenegerian Bicoli

Kerajaan Islam di Sulawesi

[sunting | sunting sumber]
  • Kerajaan Bantaeng (1254-Kini)
  • Kerajaan Banggai (1648-Kini)
  • Kesultanan Buton (1332-Kini)
  • Kesultanan Bone (1300-Kini)
  • Kesultanan Gowa (1300-Kini)
  • Kesultanan Gorontalo (1300-1878)
  • Kesultanan Bolango (1482-1862)
  • Kesultanan Makassar (1607-1667)
  • Kerajaan Konawe (1500-1916)
  • Kerajaan Toli-Toli (1812-Kini)
  • Kerajaan Muna(1210-Kini)
  • Kerajaan Buol (1328-Kini)
  • Kerajaan Wajo (1400-Kini)
  • Kedatuan Luwu (1300-Kini)
  • Kerajaan Tallo (1460-1760)
  • Kerajaan Palu (1796-1960)
  • Kerajaan Parigi(1515-1960)
  • Kerajaan Soppeng (1550-Kini)
  • Kerajaan Bungku (1672-1950)
  • Kerajaan Siang (1500-Kini)
  • Kerajaan Bolaang Mongondow (1832-1950)
  • Kerajaan Tawaeli (1550-Kini)
  • Kerajaan Balanipa (1750-Kini)
  • Kerajaan Banggae (1600-1950)
  • Kerajaan Binuang (1610-Kini)
  • Kerajaan Alitta (1600-1908)
  • Kerajaan Balanipa (1750-Kini)
  • Kerajaan Banawa (1485-1959)
  • Kerajaan Bolangitang (1793-1912)

Kerajaan Islam di Nusa Tenggara Barat & Timur

[sunting | sunting sumber]
  • Kesultanan Bima (1620-Kini)
  • Kesultanan Sumbawa (1674-Kini)
  • Kerajaan Adonara (1650-Kini)
  • Kerajaan Taliwang (1623-Kini)
  • Kesultanan Dompu (1545-1958)
  • Kesultanan Sanggar, Bima (1700-1926)
  • Kerajaan Selaparang (1400-1672)
  • Kerajaan Lamakera (1932-Kini)

Kerajaan Islam di Kalimantan

[sunting | sunting sumber]
  • Kerajaan Selimbau(600-Kini)
  • Kerajaan Sintang(1500-Kini)
  • Kerajaan Mempawah(1740-Kini)
  • Kerajaan Tanjungpura(800-1590)
  • Kerajaan Landak(1292-Kini)
  • Kerajaan Kubu(1772-Kini)
  • Kerajaan Bangkalaan(1780-1905)
  • Kerajaan Sanggau(1310-Kini]
  • Kerajaan Tayan(1780-Kini)
  • Kerajaan Kusan(1785-1912)
  • Kesultanan Pasir (1516-1905)
  • Kesultanan Banjar (1526-1905) (2010-kini)
  • Kesultanan Kotawaringin(1615-Kini)
  • Kerajaan Pagatan (1750)
  • Kesultanan Sambas (1671-Kini)
  • Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura(1300-Kini)
  • Kesultanan Berau (1377-1830)
  • Kesultanan Sambaliung (1810-1960)
  • Kesultanan Gunung Tabur (1800-1953)
  • Kesultanan Pontianak (1771-Kini)
  • Kerajaan Tidung(1515-1916)
  • Kerajaan Tidung Kuno (1076-1551)
  • Dinasti Tengara (1551-1916)
  • Kesultanan Bulungan (1731-1964)

Kerajaan Islam di Papua

[sunting | sunting sumber]
  • Kerajaan Sekar (1600-Kini)
  • Kerajaan Patipi (1600-Kini
  • Kerajaan Fatagar (1600-Kini)
  • Kerajaan Kaimana (1309-Kini)

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Yasmin, Puti. "3 Teori Masuknya Islam ke Indonesia Lengkap". detikcom. Diakses tanggal 2020-08-26.
  2. ^ "7 Kerajaan Islam Tertua di Indonesia | Indonesia Baik". indonesiabaik.id. Diakses tanggal 2020-08-26.
  3. ^ Alma’arif 2015, hlm. 284.
  4. ^ Susmihara 2018, hlm. 14-15.
  5. ^ Poncowati et al 2017, hlm. 2.
  6. ^ Gunawan 2018, hlm. 15.
  7. ^ Yakin 2015, hlm. 274.
  8. ^ Jannah dan Hadi 2018, hlm. 32.
  9. ^ Nasution 2020, hlm. 42.
  10. ^ Fadhly 2017, hlm. 387-388.
  11. ^ Rosmalia. Dini. 2013. Identifikasi Pengaruh Kosmologi pada Lanskap Kraton Kasepuhan di Kota Cirebon. Bandung: Institut Teknologi Bandung
  12. ^ Susilaningrat. R. Chaidir. 2013. Dalem Agung Pakungwati Kraton Kasepuhan Cirebon
  13. ^ Hardhi. TR. 2014. Dakwah Sunan Gunung Jati dalam Proses Islamisasi Kesultanan Cirebon Tahun 1479-1568. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
  14. ^ Fajar, Rizky Nur. 2013. Perancangan Komunikasi Visual Publikasi Buku Seri Keraton Cirebon. Jakarta: Universitas Bina Nusantara
  15. ^ "Kesultanan Dermayu". Diakses tanggal 1983.

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Alma’arif, A. (2015). "Islam Nusantara: Studi Epistemologis Dan Kritis" (PDF). Jurnal Studi Keislaman. 15 (2): 265–291. doi:10.24042/ajsk.v15i2.724.
  • Fadhly, F (2017). "Islam Dan Indonesia Abad XIII-XX M Dalam Perspektif Sejarah Hukum". Veritas et Justitia. 3 (2): 384-413. doi:10.25123/vej.2683. ISSN 2460-0555. Pemeliharaan CS1: Ref menduplikasi bawaan (link)
  • Gunawan, S. (2018). "PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA (Suatu Diskursus Tentang Awal Mula Islam Ke Nusantara)". Jurnal Hukum Ekonomi. 4 (1): 13–29. ISSN 2580-5134. Pemeliharaan CS1: Ref menduplikasi bawaan (link)
  • Jannah M., &, Hadi M. N. (2018). "ISLAMISASI NUSANTARA DAN PROSES PEMBENTUKAN MASYARAKAT MUSLIM". Journal MULTICULTURAL of Islamic Edication. 2 (1): 27–38. ISSN 2548-1371.
  • Nasution, F. (2020). "Kedatangan dan Perkembangan Islam di Indonesia" (PDF). Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan. 11 (1): 26–46. doi:10.32923/maw.v11i1.995. Pemeliharaan CS1: Ref menduplikasi bawaan (link)
  • Poncowati, Y., Salihah, D., Wahyuni, S., Nisak, J., &, Budiman, M. (2017). "SEJARAH PERADABAN ISLAM ABAD PERTENGAHAN DI INDONESIA" (PDF). Jurnal Agama Islam: 1–8. ISSN 2549-8401. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  • Susmihara (2018). "Pendidikan Islam Masa Kerajaan Islam di Nusantara". Jurnal Sejarah dan Kebudayaan. 6 (1): 13–32. ISSN 2580-5762. Pemeliharaan CS1: Ref menduplikasi bawaan (link)
  • Yakin, A. U. (2015). "Islamisasi dan Syariatisasi Samudera-Pasai Abad ke-14 Masehi". Jurnal Studi Keislaman. 9 (2): 269–294. doi:10.15642/islamica.2015.9.2.269-294. Pemeliharaan CS1: Ref menduplikasi bawaan (link)

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]
  • Yusuf, Mundzirin; Sejarah Peradaban Islam di Indonesia; Yogyakarta: Penerbit PUSTAKA, 2006.
  • l
  • b
  • s
Topik Indonesia
Sejarah Nusantara
(pra-Indonesia)
  • Garis waktu
  • Prasejarah
  • Kerajaan Hindu-Buddha
  • Kerajaan Islam
  • Kerajaan Kristen
  • Era kolonial Portugis
  • Era VOC
  • Era Hindia Belanda
  • Era pendudukan Jepang
Sejarah Indonesia
  • Sejarah nama
  • Proklamasi
  • Era transisi
    • Revolusi nasional
    • KMB
    • Pengakuan Belanda
  • Era RIS
  • Era demokrasi liberal
    • Dekret Presiden 5 Juli 1959
    • Pemilihan Umum 1955
  • Era demokrasi terpimpin
    • Politik Mercusuar
    • Trikora
    • Konfrontasi ke Malaysia
    • G30S
  • Era orde baru
    • Supersemar
    • Pendudukan di Timor Timur
    • Gerakan 1998
  • Era reformasi
    • Referendum Timor Timur
Geografi
  • Air terjun
  • Bendungan dan waduk
  • Danau
  • Pegunungan
    • Gunung berapi
  • Pulau dan kepulauan
    • menurut provinsi
    • abjad A-L
    • M-Z
  • Perairan
    • Laut
    • Pantai
    • Selat
    • Sungai
    • Teluk
  • Tanjung
  • Tempat
  • Titik-titik garis pangkal
  • Wilayah
Politik dan
pemerintahan
  • Ibu kota negara
  • Lembaga negara
  • Pemerintah
  • Presiden
    • Kementerian
  • MPR
    • DPR
    • DPD
  • Kekuasaan kehakiman
    • MA
    • MK
    • KY
  • BPK
  • Perwakilan di luar negeri
  • Kepolisian
  • Militer
  • Administratif (Provinsi
  • Kabupaten/kota
  • Kecamatan dan kelurahan/desa)
  • Hubungan luar negeri
  • Hukum
  • Undang-undang
  • Pemilu
  • Partai politik
  • Kewarganegaraan
Ekonomi
  • APBN
  • APBD
  • Bank
  • Pasar modal
    • IDX
    • JFX
  • Pariwisata
  • Pertanian dan perkebunan
  • Perusahaan
    • BUMN
  • Sains dan teknologi
  • Transportasi
    • Penerbangan
    • Perkeretaapian
Demografi
  • Suku bangsa
  • Bahasa nasional
  • Bahasa daerah
  • Agama
  • Nama orang
  • Tokoh
  • Kesehatan
    • Kesehatan hewan
    • Pelayanan kesehatan
  • Pendidikan
  • Olahraga
Budaya
  • Seni
    • Film
    • Tari
    • Sastra
    • Musik
    • Lagu
    • Teater
    • Bela diri
  • Masakan
  • Mitologi
  • Permainan tradisional
  • Busana daerah
  • Arsitektur
    • Bandar udara
    • Pelabuhan
    • Stasiun kereta api
    • Terminal
    • Pembangkit listrik
  • Warisan Budaya
    • UNESCO
    • Wayang
    • Batik
    • Keris
    • Angklung
    • Tari Saman
    • Noken
Simbol
  • Sang Saka Merah Putih
  • Garuda Pancasila
  • Ibu Pertiwi
  • Nusantara
Flora dan fauna
  • Fauna Indonesia
    • Binatang endemik
    • Identitas nasional dan regional
  • Flora Indonesia
    • Tumbuhan endemik
    • Identitas nasional dan regional
  • Burung
    • endemik
  • Ikan
  • Cagar alam
  • Suaka margasatwa
  • Taman nasional
  • Terumbu karang
Lainnya
  • Media
  • Telekomunikasi
    • Internet
    • Permainan video
  • Penyiaran
    • Televisi
      • Terestrial
      • Berlangganan
    • Radio
  • Tanda kehormatan
  • Kode pos
  • Kode telepon
  • Kode kendaraan
  • Hari penting
Outline Garis besar • Portal Portal
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sejarah_Nusantara_pada_era_kerajaan_Islam&oldid=27514416"
Kategori:
  • Sejarah Nusantara
  • Sejarah Islam di Indonesia
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: tanggal
  • Pemeliharaan CS1: Ref menduplikasi bawaan
  • Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list

Best Rank
More Recommended Articles