More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Narada - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Narada - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Narada

  • অসমীয়া
  • বাংলা
  • Deutsch
  • English
  • Español
  • فارسی
  • Français
  • ગુજરાતી
  • हिन्दी
  • Italiano
  • Jawa
  • ភាសាខ្មែរ
  • ಕನ್ನಡ
  • Lietuvių
  • മലയാളം
  • मराठी
  • Bahasa Melayu
  • नेपाली
  • नेपाल भाषा
  • Nederlands
  • Norsk nynorsk
  • ଓଡ଼ିଆ
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Polski
  • پنجابی
  • Português
  • Русский
  • संस्कृतम्
  • Slovenščina
  • தமிழ்
  • తెలుగు
  • ไทย
  • Українська
  • اردو
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Narada
Dewa Hindu
Resi pengelana
Ejaan Dewanagariनारद
Ejaan IASTNārada
Nama lainNarada Muni
GolonganDewaresi; awatara
  • l
  • b
  • s

Narada (Dewanagari: नारद; ,IAST: Nārada, नारद) atau Narada Muni adalah seseorang yang bijaksana dalam tradisi Hindu, yang memegang peranan penting dalam kisah-kisah Purana, khususnya Bhagawatapurana. Narada digambarkan sebagai pendeta yang suka mengembara dan memiliki kemampuan untuk mengunjungi planet-planet dan dunia yang jauh. Ia selalu membawa alat musik yang dikenal sebagai tambura, yang pada mulanya dipakai oleh Narada untuk mengantarkan lagu pujian, doa-doa, dan mantra-mantra sebagai rasa bakti terhadap Dewa Wisnu atau Kresna. Dalam tradisi Waisnawa ia memiliki rasa hormat yang istimewa dalam menyanyikan nama Hari dan Narayana dan proses pelayanan didasari rasa bakti yang diperlihatkannya, dikenal sebagai bhakti yoga seperti yang dijelaskan dalam kitab yang merujuk kepadanya, yang dikenal sebagai Narad Bhakti Sutra.

Putra Brahma

[sunting | sunting sumber]

Menurut legenda, Narada dipandang sebagai Manasputra, merujuk kepada kelahirannya 'dari pikiran Dewa Brahma', atau makhluk hidup pertama seperti yang digambarkan dalam alam semesta menurut Purana. Ia dihormati sebagai Triloka sanchaari, atau pengembara sejati yang mengarungi tiga dunia yaitu Swargaloka (surga), Mrityuloka (bumi) dan Patalloka (alam bawah). Ia melakukannya untuk menemukan sesuatu mengenai kehidupan dan kemakmuran orang. Ia orang pertama yang melakukan Natya Yoga. Ia juga dikenal sebagai Kalahapriya.

Narada Muni memiliki posisi penting yang istimewa di antara tradisi Waisnawa. Dalam kitab-kitab Purana, ia termasuk salah satu dari dua belas Mahajana, atau 'pemuja besar' Dewa Wisnu. Karena ia adalah gandharva dalam kehidupan dahulu sebelum ia menjadi Resi, ia berada dalam kategori Dewaresi.

Pencerahan

[sunting | sunting sumber]
Lukisan Resi Narada yang terbang menuju planet Dewa-Dewi yang jauh.

Bhagawatapurana menceritakan pencerahan spiritual yang dialami Narada: Dalam kehidupannya yang dulu, Narada adalah gandarwa (sejenis malaikat) yang dikutuk agar lahir di planet bumi karena melanggar sesuatu. Maka ia kemudian lahir sebagai putera seorang pelayan yang khusus melayani pendeta suci (brahmin). Para pendeta yang berkenan dengan pelayanan Narada dan ibunya, memberkahinya dengan mengizinkannya memakan sisa makanan mereka (prasad) yang sebelumnya dipersembahkan kepada dewa mereka, yaitu Wisnu.

Perlahan-lahan Narada menerima berkah dan berkah lagi dari para pendeta tersebut, dan mendengarkan mereka memperbincangkan banyak topik mengenai spiritual. Lalu pada suatu hari, ibunya meninggal karena digigit ular, dan karena menganggap itu adalah perbuatan Dewa (Wisnu), ia memutuskan untuk pergi ke hutan demi mencari pencerahan agar memahami 'Kebenaran yang paling mutlak'.

Ketika di dalam hutan, Narada menemukan tempat yang tenang, dan setelah melepaskan dahaga dari sungai terdekat, ia duduk di bawah pohon dan bermeditasi (yoga), berkonsentrasi kepada wujud paramatma Wisnu di dalam hatinya, seperti yang pernah diajarkan oleh para pendeta yang pernah dilayaninya. Setelah beberapa lama, Narada melihat sebuah penampakan, dimana Narayana (Wisnu) muncul di depannya, tersenyum, dan berkata bahwa 'meskipun ia memiliki anugerah untuk melihat wujud tersebut pada saat itu juga, Narada tidak akan dapat melihat wujudnya (Wisnu) lagi sampai ia mati'. Narayana kemudian menjelaskan bahwa kesempatan yang diberikan agar Narada dapat melihat wujudnya disebabkan oleh keindahan dan rasa cintanya, dan akan menjadi sumber inspirasi dan membakar keinginannya yang terlelap untuk bersama sang dewa lagi. Setelah memberi tahu Narada dengan cara tersebut, Wisnu kemudian menghilang dari pandangannya. Narada bangun dari meditasinya dengan terharu sekaligus kecewa.

Selama sisa hidupnya Narada memusatkan rasa baktinya, bermeditasi, dan menyembah Wisnu. Setelah kematiannya, Wisnu menganugerahinya dengan wujud spiritual "Narada", yang kemudian dikenal banyak orang. Dalam beberapa susastra Hindu, Narada dianggap sebagai penjelmaan (awatara) dewa, dan berkuasa untuk melakukan tugas-tugas yang ajaib atas nama Wisnu.

Versi pewayangan

[sunting | sunting sumber]
Wayang Narada bergaya Surakarta.

Narada dalam pewayangan, antara lain yang berkembang di Jawa, dilukiskan dengan bentuk tubuh cebol bulat, berwajah tua, dengan kepala menengadah ke atas. Dalam versi ini narada menduduki jabatan penting dalam kahyangan, yaitu sebagai penasihat dan "tangan kanan" Batara Guru, raja kahyangan versi Jawa.

Menurut naskah Paramayoga, Batara Narada adalah putra Sanghyang Caturkaneka. Ayahnya adalah sepupu Sanghyang Tunggal, ayah dari Batara Guru. Pada mulanya Narada berwujud tampan. Ia bertapa di tengah samudera sambil memegang pusaka pemberian ayahnya, bernama cupu Linggamanik. Hawa panas yang dipancarkan Narada sempat membuat kahyangan geger. Batara Guru mengirim putra-putranya untuk membangunkan Narada dari tapanya. Akan tetapi tidak seorang pun dewa yang mampu memenuhi perintah tersebut. Mereka terpaksa kembali dengan tangan hampa. Batara Guru memutuskan untuk berangkat sendiri untuk menghentikan tapa Narada. Narada pun terbangun. Keduanya kemudian terlibat perdebatan seru. Batara Guru yang merasa kalah pandai marah dan mengutuk Narada sehingga berubah wujud menjadi jelek. Sebaliknya, karena Narada telah dikutuk tanpa penyebab yang jelas, Batara Guru pun menderita cacad berlengan empat.(Sebenarnya bertangan 4 ini adalah pengejewantahan dari sedulur papat lima pancer). Ia pun sadar bahwa Narada memang lebih pandai darinya. Maka, ia pun memohon maaf dan meminta Narada supaya sudi tinggal di kahyangan sebagai penasihatnya.

Dalam pentas pedalangan, tempat tinggal Batara Narada disebut dengan nama Kahyangan Sidiudal-udal. Atau Sidik pangudal udal.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • (Inggris) Kitab Narada-Bhakti-Sutra yang lengkap Diarsipkan 2006-12-01 di Wayback Machine.
  • (Inggris) Gambar Bagawan Narada
  • (Inggris) Narada's Instructions on Srimad-Bhagavatam for Vyasadeva Diarsipkan 2007-09-26 di Wayback Machine.
  • (Inggris) Translation from Sanskrit of Narada Bhakti Sutras at www.urday.com/narad.htm
  • (Inggris) References to Narada in Gaudiya Vaishnava texts Diarsipkan 2007-02-08 di Wayback Machine.
  • l
  • b
  • s
Awatara Wisnu dalam Purana
Dasawatara
Matsya • Kurma • Waraha • Narasinga • Wamana • Parasurama • Rama • Kresna • Buddha* • Baladewa (Balarama)* • Kalki
Wisnu
Awatara lainnya
Catursana • Narada • Nara dan Narayana • Kapila • Dattatreya • Yadnya • Resaba • Pertu • Dhanwantari • Mohini • Byasa • Hayagriwa • Presnigarba • Angsa
*Anggapan bahwa Buddha dan Baladewa sebagai awatara Wisnu kesembilan tergantung tradisi. Buddha lebih diutamakan di India Utara, sementara Baladewa lebih diutamakan di India Selatan.
  • l
  • b
  • s
Tokoh dalam mitologi dan sastra Hindu
Manu
  • Swayambu
  • Swarocisa
  • Utama
  • Tamasa
  • Raiwata
  • Caksusa
  • Waiwaswata
  • Sawarni
  • Daksasawarni
  • Brahmasawarni
  • Darmasawarni
  • Rudrasawarni
  • Rocya (Dewasawarni)
  • Botya (Indrasawarni)
Kesatria
Keturunan
Swayambu Manu
Keturunan Priyabrata
  • Agnidra
  • Nabi
  • Resaba
  • Jadabarata
Keturunan Utanapada
  • Druwa
  • Utama
  • Utkala
  • Watsara
  • Utama Manu
  • Angga
  • Wena
  • Pertu
  • Pracinawari
  • Praceta
Dinasti Surya
  • Waiwaswata Manu
  • Ikswaku
  • Wikuksi
  • Puranjaya (Kakutsa)
  • Kubalayaswa
  • Yuwanaswa
  • Mandata
  • Mucukunda
  • Purukutsa
  • Trayaruni
  • Satyabrata (Trisangku)
  • Hariscandra
  • Rohita
  • Bahu
  • Sagara
  • Angsuman
  • Dilipa putra Angsuman
  • Bhagiratha
  • Dilipa putra Duliduha
  • Raghu
  • Aja
  • Dasarata
  • Rama
  • Kusa dan Lawa
Dinasti Candra
  • Pururawa
  • Ayu
  • Nahusa
  • Yayati
  • Puru
  • Janamejaya putra Puru
  • Pracinwan
  • Duswanta
  • Bharata
  • Bumanyu
  • Hasti
  • Ajamida
  • Reksa
  • Sambarana
  • Kuru
  • Pratipa
  • Santanu
  • Citrānggada
  • Wicitrawirya
  • Pandu
  • Dretarastra
  • Yudistira
  • Parikesit
  • Janamejaya putra Parikesit
Brahmana
dan Resi
  • Agastya
  • Anggira
  • Animandaya (Mandawya)
  • Aruni (Udalaka)
  • Astawakra
  • Astika
  • Aswatama (Droni)
  • Atri
  • Bharadwaja
  • Bregu
  • Brenggi
  • Byasa
  • Cyawana
  • Dadici
  • Dewapi
  • Domya
  • Drona
  • Durwasa
  • Galawa
  • Gotama
  • Gretsamada
  • Jahnu
  • Jaimini
  • Jamadagni
  • Jaratkaru
  • Kaca
  • Kanada
  • Kapila
  • Kardama
  • Kasyapa
  • Kindama
  • Kratu
  • Krepa
  • Lomasa
  • Marici
  • Markandeya
  • Merkanda
  • Naciketa
  • Narada
  • Parasara
  • Parasurama
  • Patanjali
  • Pulaha
  • Pulastya
  • Sakti
  • Sandipani
  • Satananda
  • Resyasrengga (Srenggi)
  • Saptaresi
  • Sonaka
  • Sukadewa
  • Suta (Sauti)
  • Ugrasrawa
  • Upamanyu
  • Utangka
  • Walmiki
  • Wararuci
  • Wasista
  • Wibandaka
  • Wisrawa
  • Wiswamitra
  • Wyagrapada
Lihat pula: Tokoh Mahabharata · Tokoh Ramayana
  • l
  • b
  • s
Wiracarita Mahabharata
Kitab
  • Delapan belas Parwa
    1. Adi
    2. Sabha
    3. Wana
    4. Wirata
    5. Udyoga
      • Sanatsujatiya
    6. Bhisma
      • Bhagawadgita
    7. Drona
    8. Karna
    9. Salya
    10. Sauptika
    11. Stri
    12. Santi
    13. Anusasana
    14. Aswamedika
    15. Asramawasika
    16. Mosala
    17. Prasthanika
    18. Swargarohana
  • Hariwangsa


  • Tokoh
Wangsa
Candra
Leluhur
  • Pururawa
  • Ayu
  • Nahusa
  • Yayati
  • Puru
  • Pracinwan
  • Duswanta
  • Sakuntala
  • Bharata
  • Bumanyu
  • Hasti
  • Ajamida
  • Reksa
  • Sambarana
  • Kuru
Keluarga Kuru
(Korawa)
  • Abimanyu
  • Ambika
  • Ambalika
  • Arjuna
  • Bahlika
  • Banowati
  • Bima (Wrekodara)
  • Bisma (Dewabrata)
  • Citraksa
  • Citrānggada
  • Dewapi
  • Dretarastra
  • Dropadi
  • Dursasana
  • Dursilawati
  • Duryodana
  • Gandari
  • Janamejaya
  • Kunti
  • Laksmana
  • Laksmanakumara
  • Madri
  • Nakula
  • Pancakumara (Pratiwindya, Sutasoma, Satanika, Srutasena, Srutakarma)
  • Pandu
  • Parikesit
  • Pratipa
  • Sadewa
  • Santanu
  • Satyawati
  • Wicitrawirya
  • Widura
  • Wikarna
  • Yudistira
  • Yuyutsu
Keluarga Yadu
(Yadawa)
  • Akrura (Babru)
  • Aniruda
  • Bajra
  • Baladewa (Balarama)
  • Basudewa (Anakadundubi)
  • Cekitana
  • Dantawakra
  • Dewaki
  • Jembawati
  • Kangsa
  • Kertawarma
  • Kresna
  • Kunti (Perta)
  • Kuntiboja
  • Nanda
  • Pradyumna
  • Rewati
  • Rohini (istri Basudewa)
  • Rohini (istri Kresna)
  • Rukmini
  • Samba
  • Satyabama
  • Satyaka
  • Satyaki
  • Sisupala
  • Subadra
  • Surasena
  • Udawa
  • Ugrasena
  • Yasoda
Tokoh lain
Brahmana
  • Astika
  • Aswatama
  • Byasa
  • Domya
  • Drona
  • Durwasa
  • Kindama
  • Krepa
  • Lomasa
  • Markandeya
  • Narada
  • Parasara
  • Parasurama
  • Sanatkumara
  • Sonaka
  • Sukra
  • Ugrasrawa
  • Utangka
  • Wesampayana
  • Wrehaspati
Kesatria
  • Amba
  • Babruwahana
  • Bagadata
  • Bajradata
  • Bismaka
  • Burisrawa
  • Citrānggadā
  • Drestadyumna
  • Drupada
  • Irawan
  • Jarasanda
  • Jayadrata
  • Karna
  • Kicaka
  • Rukma
  • Salya
  • Sangkuni
  • Satyajit
  • Somadata
  • Srikandi
  • Sudaksina
  • Sudesna
  • Susarma
  • Sweta
  • Uluka
  • Utamoja
  • Utara
  • Utari
  • Wirata
  • Wratsangka
  • Wrehadbala
  • Wresasena
  • Yudamanyu
Lainnya
  • Adirata
  • Ekalawya
  • Purocana
  • Radha (ibu Karna)
  • Sanjaya
Non-manusia
  • Alambusa
  • Bakasura
  • Citrasena
  • Gangga
  • Gatotkaca
  • Hanoman
  • Hidimba
  • Hidimbi
  • Indra
  • Jatasura
  • Kirmira
  • Mayasura
  • Mukasura
  • Niwatakawaca
  • Surya
  • Taksaka
  • Ulupi
  • Urwasi
Cerita
berbingkai
  • Animandaya
  • Damayanti
  • Dewayani
  • Galawa
  • Garuda
  • Jaratkaru
  • Kaca
  • Kadru
  • Kakudmi
  • Kalmasapada
  • Kasyapa
  • Madawi
  • Mucukunda
  • Nala
  • Sandili
  • Sarmista
  • Satyawan
  • Sawitri
  • Srenggi
  • Sunda dan Upasunda
  • Tilotama
  • Winata
  • Wresaparwa
  • Topik terkait
Lokasi
Kerajaan
  • Anga
  • Bahlika
  • Chedi
  • Gandhara
  • Kashi
  • Kuru
  • Magadha
  • Matsya
  • Panchala
  • Sindhu
  • Surasena
  • (selengkapnya ...)
Kota dan
desa
  • Dwaraka
  • Ekachakra
  • Hastinapura
  • Indraprastha
  • Kampilya
  • Kurukshetra
  • Mathura
  • Upaplawya
  • Wiratanagara
Bentang
alam
  • Hutan Dwaita
  • Hutan Kamyaka
  • Hutan Khandawa
  • Hutan Nemisa
  • Pegunungan Himalaya
  • Sungai Gangga
  • Sungai Yamuna
Keluarga
  • Wangsa Candra
  • Paurawa
  • Dinasti Kuru
    • Pandawa
    • Korawa
    • Silsilah Pandawa dan Korawa
  • Yadawa
  • Bahlika
  • Istri Karna
Konsep dan
peristiwa
  • Aksayapatra
  • Aksohini
  • Aswamedha
  • Bharatayuddha
  • Cakrabyuha
  • Laksagreha
  • Pasupati
  • Perang Kurukshetra
  • Rajasuya
  • Yaksaprasna
Portal Mahabharata
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Narada&oldid=18684921"
Kategori:
  • Awatara
  • Waisnawa
  • Tokoh Mahabharata
  • Resi
Kategori tersembunyi:
  • Templat webarchive tautan wayback

Best Rank
More Recommended Articles