More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Perjanjian Hudaibiyyah - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perjanjian Hudaibiyyah - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Perjanjian Hudaibiyyah

  • العربية
  • مصرى
  • Azərbaycanca
  • Башҡортса
  • বাংলা
  • Bosanski
  • Català
  • کوردی
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • فارسی
  • Français
  • Hausa
  • עברית
  • हिन्दी
  • Italiano
  • 日本語
  • ქართული
  • Қазақша
  • മലയാളം
  • Bahasa Melayu
  • Nederlands
  • پنجابی
  • پښتو
  • Português
  • Русский
  • سنڌي
  • سرائیکی
  • Slovenščina
  • Soomaaliga
  • Shqip
  • Svenska
  • ไทย
  • Türkçe
  • اردو
  • Oʻzbekcha / ўзбекча
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Perjanjian Hudaybiyyah)
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus.
Cari sumber: "Perjanjian Hudaibiyyah" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR

Perjanjian Hudaibiyyah (bahasa Arab: صلح الحديبية) adalah sebuah perjanjian yang diadakan di wilayah Hudaibiyyah [1] Mekkah pada Maret, 628 M (Dzulqa'dah, 6 H). Hudaibiyah terletak 22 KM arah Barat dari Mekkah menuju Jeddah, sekarang terdapat Masjid Ar-Ridhwân. Nama lain Hudaibiyah adalah Asy-Syumaisi yang diambil dari nama Asy-Syumaisi yang menggali sumur di Hudaibiyah.[2]

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]
Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Bab atau bagian ini akan dihapus bila tidak tersedia referensi ke sumber tepercaya dalam bentuk catatan kaki atau pranala luar.
Lihat pula: Baiat Ridwan

Pada tahun 628 M, sekitar 1400 Muslim berangkat ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah umrah. Namun karena saat itu kaum Quraisy di Mekkah sangat anti terhadap kaum Muslim Madinah (terkait kekalahan dalam Perang Khandaq), maka Mekkah tertutup untuk kaum Muslim. Quraisy, walaupun begitu, menyiagakan pasukannya untuk menahan Muslim agar tidak masuk ke Mekkah. Pada waktu ini, bangsa Arab benar benar bersiaga terhadap kekuatan militer Islam yang sedang berkembang. Nabi Muhammad mencoba agar tidak terjadi pertumpahan darah di Mekkah, karena Mekkah adalah tempat suci.

Akhirnya kaum Muslim menyetujui langkah Nabi Muhammad, bahwa jalur diplomasi lebih baik daripada berperang. Kejadian ini diabadikan dalam Alquran sebagai berikut.

(24) Dan Dia-lah yang menahan tangan mereka dari (membinasakan) kamu dan (menahan) tangan kamu dari (membinasanakan) mereka di tengah kota Mekah sesudah Allah memenangkan kamu atas mereka, dan adalah Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.[3] وَهُوَ الَّذِي كَفَّ أَيْدِيَهُمْ عَنكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ عَنْهُم بِبَطْنِ مَكَّةَ مِن بَعْدِ أَنْ أَظْفَرَكُمْ عَلَيْهِمْ ۚ وَكَانَ اللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرًا ​
—Qur'an Al-Fath:24

Perjanjian

[sunting | sunting sumber]
Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Bab atau bagian ini akan dihapus bila tidak tersedia referensi ke sumber tepercaya dalam bentuk catatan kaki atau pranala luar.

Garis besar Perjanjian Hudaibiyah berisi:

Atas nama Tuhan Semesta Alam Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Ini perjanjian antara Muhammad dan Suhail bin Amr, perwakilan Quraisy. Tidak ada peperangan dalam jangka waktu sepuluh tahun. Siapapun yang ingin mengikuti Muhammad, diperbolehkan secara bebas. Dan siapapun yang ingin mengikuti Quraisy, diperbolehkan secara bebas. Seorang pemuda, yang masih berayah atau berpenjaga, jika mengikuti Muhammad tanpa izin, maka akan dikembalikan lagi ke ayahnya dan penjaganya. Bila seorang mengikuti Quraisy, maka ia tidak akan dikembalikan. Tahun ini Muhammad akan kembali ke Madinah. Tapi tahun depan, mereka dapat masuk ke Mekkah, untuk melakukan tawaf disana selama tiga hari. Selama tiga hari itu, penduduk Quraisy akan mundur ke bukit-bukit. Mereka haruslah tidak bersenjata saat memasuki Mekkah

Manfaat perjanjian

[sunting | sunting sumber]
Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Bab atau bagian ini akan dihapus bila tidak tersedia referensi ke sumber tepercaya dalam bentuk catatan kaki atau pranala luar.

Manfaat Hudaibiyah bagi kaum Muslim adalah:

  • Bebas dalam menunaikan agama Islam
  • Tidak ada teror dari Quraisy
  • Mengajak kerajaan-kerajaan luar seperti Ethiopia-Afrika untuk masuk Islam

Hasil

[sunting | sunting sumber]
Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Bab atau bagian ini akan dihapus bila tidak tersedia referensi ke sumber tepercaya dalam bentuk catatan kaki atau pranala luar.

Perjanjian Hudaibiyah ternyata dilanggar oleh Quraisy, tetapi kaum Muslim bisa membalasnya dengan penaklukan Mekkah (Fathul Makkah) pada tahun 630 M

Kaum Muslim berpasukan sekitar 10000 tentara. Di Mekkah, mereka hanya menemui sedikit rintangan. Setelah itu, mereka meruntuhkan segala simbol keberhalaan di depan Ka'bah

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Muhammad
  • Muhammad sebagai diplomat
  • Sejarah Islam
  • Surat-surat Muhammad untuk kepala negara

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Drs. M. Ma'ruf Misbah (1998) "Perdamaian Hudaibiyah" Buletin Al Turas Vol 4 No 1
  2. ^ (Arab)Al-Biladi, Atiq ibn Ghaits: "Nasbu Harbin", halaman 299. Dar Makkah: 1404. Cetakan ke-8.
  3. ^ Al Qur'an dan Terjemahannya, halaman 841. Percetakan Al-Qur'an Raja Fahd.
  • l
  • b
  • s
Muhammad
Keluarga
Orang tua
  • Abdullah bin Abdul Muthalib
  • Aminah
Orang tua asuh
  • Tsuwaibah
  • Halimah as-Sa'diyah
Saudara-saudara dan kerabat lainnya
  • Hamzah bin Abdul Muthalib (paman)
  • Abu Salamah
  • Abu Sufyan bin al-Harits
Istri
  • Khadijah binti Khuwailid
  • Saudah binti Zam'ah
  • Aisyah
  • Hafshah binti Umar
  • Zainab binti Khuzaimah
  • Ummu Salamah
  • Zainab binti Jahsy
  • Juwairiyah binti al-Harits
  • Maria al-Qibtiyyah
  • Ramlah binti Abu Sufyan
  • Shafiyah binti Huyay
  • Maimunah binti al-Harits
Keturunan
Anak
  • Qasim bin Muhammad
  • Abdullah bin Muhammad
  • Ibrahim bin Muhammad
  • Zainab binti Muhammad
  • Ruqayyah binti Muhammad
  • Ummu Kultsum binti Muhammad
  • Fatimah az-Zahra
  • Zaid bin Haritsah (anak angkat)
Cucu
  • Hasan bin Ali
  • Husain bin Ali
  • Muhsin bin Ali
  • Zainab binti Ali
  • Ummi Kultsum binti Ali
  • Umamah binti Zainab
Mukjizat
  • Al-Qur'an
  • Terbelahnya bulan
  • Isra Mikraj
Peristiwa
  • Hijrah
  • Ekspedisi
  • Haji Wadak
    • Khotbah Ghadir Khum
  • Muhammad di Madinah
  • Tahun Dukacita
  • Baiat Aqabah
  • Kunjungan Muhammad ke Tha'if
Tokoh-tokoh terkait
  • Abu Bakar
  • Umar bin Khattab
  • Utsman bin Affan
  • Ali bin Abi Thalib
  • Ja'far bin Abi Thalib
  • Hamzah bin Abdul Muthalib
  • Abu Thalib
  • Abu Lahab
  • Abbas bin Abdul Muthalib
  • Abdul Muthalib
  • Ibnu Abbas
  • Abu Sufyan bin Harb
  • Waraqah bin Naufal
  • Zaid bin Haritsah
  • Hasan bin Tsabit
  • Bilal bin Rabah
  • Anas bin Malik
  • Ummu Aiman
Topik lainnya
  • Maulid
  • Naat
  • Durood
  • Salam
  • Al-Burdah
  • Thala' al-Badru 'Alayna
  • Silsilah keluarga Muhammad
  • Surat-surat Muhammad
  • Nama dan gelar
  • Hadis
  • Muhammad dan Alkitab
Hal-hal terkait
  • Harta Muhammad
  • Relik Suci (Istana Topkapı)
  • Mimbar
  • Qaswa (Unta)
  • Segel Muhammad
  • Standar Hitam
Kitab
Hadis
  • Shahih al-Bukhari
  • Shahih Muslim
  • Jami' at-Tirmidzi
  • Sunan Ibnu Majah
  • Sunan Abu Dawud
  • Sunan an-Nasa'i
  • Kitab al-Kafi
Kitab sejarah
  • Sirah Ibnu Hisyam
  • Al-Muwahib al-Ladunniyyah
  • Sirah Nabawiyah
  • Ar-Rahiq Al-Makhtum
Sirah Nabawiyah
  • Asy-Syifa
  • Syama'il Muhammadiyah
Selawat
  • Selawat Ibrahimiyah
  • Dalail al-Khairat
Tempat
Kota
  • Makkah
  • Madinah
  • Tha'if
  • Khaibar
  • Yerusalem
  • Habasyah
  • Mutah
  • Tabuk
Tempat khusus
  • Jabal an-Nur
  • Gunung Uhud
  • Jabal Tsur
  • Mina
  • Muzdalifah
  • Gunung Arafah
  • Kubah Hijau
  • Pemakaman Baqi
Masjid
  • Aqsa
  • Haram
  • Nabawi
  • Qiblatain
  • Quba
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perjanjian_Hudaibiyyah&oldid=27444710"
Kategori:
  • Perjanjian damai
  • Sejarah Islam
Kategori tersembunyi:
  • Semua artikel yang membutuhkan referensi tambahan
  • Artikel yang membutuhkan referensi tambahan Juni 2025
  • Artikel mengandung aksara Arab
  • Artikel yang tidak memiliki referensi Juni 2025

Best Rank
More Recommended Articles