More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Ekspedisi Tabuk - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ekspedisi Tabuk - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ekspedisi Tabuk

  • العربية
  • مصرى
  • Azərbaycanca
  • বাংলা
  • کوردی
  • Deutsch
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • Euskara
  • فارسی
  • Français
  • हिन्दी
  • Italiano
  • Қазақша
  • Македонски
  • മലയാളം
  • Bahasa Melayu
  • Nederlands
  • پنجابی
  • پښتو
  • Română
  • Русский
  • سنڌي
  • سرائیکی
  • Slovenščina
  • Svenska
  • தமிழ்
  • Türkçe
  • اردو
  • Oʻzbekcha / ўзбекча
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Pertempuran Tabuk)
Ekspedisi Tabuk

wilayah Tabuk di Arab Saudi
Tanggal630 M
LokasiTabuk
Pihak terlibat
Muslimin Byzantium
Ghassaniyah
Tokoh dan pemimpin
Muhammad Heraclius
Kekuatan
30.000[1] atau 70.000[2] 200.000
Korban
0 0
  • l
  • b
  • s
Pertempuran Muhammad
Ghazwah (turun langsung dalam pertempuran)
  • Waddan
  • Buwath
  • Safwan
  • Asyirah
  • Badar
  • Sawiq
  • Qaynuqa
  • Bahran
  • Al-Kidr
  • Hamra' al-Asad
  • Uhud
  • Dzi Amr
  • Dzatu al-Riqa`
  • Dumatul Jandal
  • Khandaq
  • Bani Quraizhah
  • Bani Mustaliq
  • Bani Lahyan
  • Al-Gabah
  • Fathu Makkah
  • Khaybar
  • Hunayn
  • Tha'if
  • Tabuk
  • Eid
  • Zakat
  • Thi Amr
  • Ghatfan
  • Bahran
  • Al-Asad
  • Badru Ukhra
  • Bani Nadhir
  • Thi Qerd
  • Hudaybiyyah
  • Awtas
  • Hawazan
Sariyyah (Pertempuran atas perintahnya)
  • Penyergapan
  • Qirdah
  • Mu'tah
  • Dzatu as-Salasil
  • Yarmuk
  • Pengepungan Nakhla
  • Penyergapan Najd
  • Penyergapan Al-Is
  • Bani Sulaim
  • Invasi al-Khabt
  • Ekspedisi Batn Edam
  • Ekspedisi Qatan

Ekspedisi Tabuk, juga dikenal sebagai Ekspedisi Usra atau Perang Tabuk, adalah sebuah ekspedisi militer yang diprakarsai oleh Nabi Islam Muhammad pada bulan Oktober 630 M (9 H).[3] Dia memimpin pasukan sebanyak 30.000[4][5] pasukan yang menuju ke wilayah Tabuk, dekat Teluk Aqaba, di barat laut Arab Saudi.[5]

Persiapan

[sunting | sunting sumber]

Mengikuti desas-desus tentang invasi Bizantium,[4] kaum Muslim dan sekutu nabi Muhammad menerima seruan mendesak untuk bergabung dalam kampanye, tetapi orang Arab di gurun menunjukkan sedikit minat. Banyak yang datang dengan alasan untuk tidak berpartisipasi. Sekumpulan orang munafik di rumah Suwailim berupaya menghalangi sebagian muslimin untuk bergabung, lantas Muhammad mengutus Thalhah bin Ubaidillah untuk membakar rumah Suwailim.[6]

Nabi Muhammad lalu memberikan ajakan untuk membujuk orang Arab muslimin untuk bergabung dan memberi banyak bantuan.[7] Utsman bin Affan lalu membantu dengan 200 unta dan uang 1.000 dinar (sekitar 4 miliar rupiah).[3] Beberapa ayat al-Quran diturunkan berkaitan dengan peristiwa Tabuk pada at-Taubah ayat 79-92. Ekspedisi ini cukup berat karena jarak yang sangat jauh dan panasnya terik matahari di sepanjang gurun pasir yang dilintasi.[3]

Ekspedisi

[sunting | sunting sumber]
Peta Lokasi Tabuk.

Nabi Muhammad dan pasukannya menuju ke Tabuk di utara pada hari kamis, dekat Teluk Aqaba pada bulan Oktober 630[5][8] (Rajab 9 H) dengan membawa 30.000 pasukan. Ekspedisi ini adalah ekspedisi militer terbesar dan terakhirnya.[5] Ali bin Abi Thalib, yang biasanya berpartisipasi dalam beberapa ekspedisi Muhammad lainnya, kali ini tidak berpartisipasi dalam ekspedisi Tabuk atas instruksi Muhammad, karena dia ditugaskan untuk memegang komando di Madinah.[9]

Dalam perjalanan mereka melintasi wilayah al-Hijr (Wadil Qura) tempat tinggal kaum Tsamud jaman dahulu yang tersisa puing bangunan. lbnu Umar berkata, "Saat Nabi melewati Al-Hijr (dekat Al-Ula), beliau bersabda, 'Janganlah kalian memasuki tempat-tempat yang dahulunya orang-orang Tsamud itu menganiaya diri mereka, sehingga kalian tertimpa musibah seperti yang menimpa mereka, kecuali jika kalian adalah orang-orang yang suka menangis."[3] Lalu Nabi mempercepat langkahnya. Seorang sahabat Abu Khaitsamah, tertinggal beberapa hari di belakang dan menyusul seorang diri ke Tabuk.[10] Abu Dzar juga tertinggal di tengah perjalan lalu menyusul kemudian sehingga dikatakan Muhammad,"Abu Dzar berjalan sendiri dan akan wafat sendirian." Hal tersebut terbukti di kemudian hari di masa Utsman. Sepanjang perjalan menuju Tabuk dan sekitarnya, Muhammad berkali-kali diganggu oleh beberapa orang-orang munafik yang ikut bersamanya.[10]

Setelah tiba di Tabuk dan berkemah di sana, pasukan Muhammad bersiap untuk menghadapi pertempuran dengan Bizantium.[11] Muhammad menghabiskan dua puluh hari di Tabuk, mengintai daerah itu, membuat aliansi dengan kepala suku setempat.[8] Nabi didatangi Yuhannah bin Ru'bah, pemimpin Ailah, menawarkan perjanjian perdamaian dengan Nabi dan siap menyerahkan jizyah (pajak) kepada Nabi. Begitu pula yang dilakukan penduduk Jarba' dan Adruj. Nabi menulis selembar perjanjian yang kemudian mereka pegang.[3] Adapun isi surat perjanjiannya sebagai berikut :

Gurun di Tabuk.

"Bismillahirrahmanirrahim. Ini merupakan surat perjanjian keamanan dari Allah dan Muhammad, Nabi dan Rasul Allah, kepada Yuhannah bin Ru'bah dan penduduk Ailah. Perahu dan kendaraan-kendaraan mereka di daratan dan di lautan berhak mendapatkan jaminan perlindungan Allah dan Muhammad sang Nabi, juga berlaku bagi siapa pun yang bersamanya dari penduduk Syam dan penduduk di pesisir pantai. Siapa pun di antara mereka yang melanggar perjanjian, maka hartanya tidak akan dapat melindungi dirinya, yang berarti siapa pun boleh mengambilnya. Mereka tidak boleh dirintangi untuk mengambil air yang biasa mereka ambil dan jalan mereka di darat maupun di laut tidak boleh dirintangi."[3]

Nabi lalu mengutus Khalid bin Al-Walid ke Ukaidir Dumatul Jandal bersama 420 penunggang kuda. Sehingga mendapatkan perjanjian dan jizyah dari penduduk Ukaidir.[3]

Ketika dia tidak melihat tanda-tanda kedatangan tentara Bizantium,[5] dia memutuskan untuk kembali ke Madinah dengan menghabiskan total 50 hari tiba pada bulan Ramadhan di Madinah.[4][3] Meskipun Muhammad tidak menghadapi tentara Bizantium di Tabuk, menurut Ensiklopedia Oxford Dunia Islam, "unjuk kekuatan ini menunjukkan niatnya untuk menantang Bizantium untuk menguasai bagian utara rute kafilah dari Mekkah ke Suriah".[5]

Setibanya di Madinah Muhammad menghukum beberapa sahabatnya yang tidak ikut beranjak ke Tabuk, seperti Ka'ab bin Malik, Mirarah bin Rabi dan Hilal bin Umayyah, yang diisolasi selama 50 hari dari pergaulan sampai selesai menjalani hukuman.[3] Kepergian Nabi selama 50 hari juga dimanfaatkan oleh orang-orang munafik (mengaku Islam tapi memusuhi Muhammad), untuk konsolidasi dan membuat membuat masjid Dhirar sebagai masjid tandingan, lalu dirubuhkan Nabi setibanya di Madinah.[3] Pengaruh ekspedisi Tabuk yang membawa pasukan besar ini juga membuat banyaknya suku-suku Arab berbondong-bondong masuk Islam. Termasuk datangnya Adi bin Hatim untuk berislam.[10]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Utendi wa Tambuka, cerita Swahili mengenai ekspedisi Tabuk dan peristiwa lain yang berkaitan
  • Amul Wufud

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ The Expedition of Tabuk di Al-Islam.org
  2. ^ Abu Zur’ah Ar Razi menjelaskan: “Empat puluh ribu orang sahabat nabi ikut berhaji wada bersama rasulullah. Pada masa sebelumnya 70.000 orang sahabat nabi ikut bersama nabi dalam perang Tabuk, dan ketika rasulullah wafat, ada sejumlah 114.000 orang sahabat nabi. Al Ba’its Al Hatsits (1/25).
  3. ^ a b c d e f g h i j Syaikh, Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri (2012). Sirah Nabawiyah. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, hal. 525-538. ISBN 978-602-98968-3-1
  4. ^ a b c George F. Nafziger; Mark W. Walton (2003), Islam at War: A History, Praeger Publishers, hlm. 13
  5. ^ a b c d e f Welch, Alford T.; Moussalli, Ahmad S. (2009). "Muḥammad". Dalam Esposito, John L. (ed.). The Oxford Encyclopedia of the Islamic World. Oxford University Press.
  6. ^ Katsir, Ibnu (2012). Terjemah Al Bidayah wa an-Nihayah. Jakarta: Pustaka Azzam. ISBN 978-602-236-044-5
  7. ^ Muir, William (10 August 2003). Life of Mahomet. Kessinger Publishing Co. hlm. 454. ISBN 978-0766177413.
  8. ^ a b Richard A. Gabriel (2007), Muhammad: Islam’s First Great General, University of Oklahoma Press, hlm. 197, ISBN 978-0-8061-3860-2
  9. ^ Sachedina, Abdulaziz (2009). "ʿAlī ibn Abī Ṭālib". Dalam Esposito, John L. (ed.). The Oxford Encyclopedia of the Islamic World. Oxford University Press.
  10. ^ a b c Tabhari, Imam (2012). Terjemah Tarikh ath-Thabari. Jakarta: Pustaka Azzam. ISBN 978-602-8439-68-8
  11. ^ "The Expedition of Tabuk". Al-Islam.org. Diakses tanggal 7 August 2016.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • The Expedition of Tabuk di Al-Islam.org
Ikon rintisan

Artikel bertopik Islam ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ekspedisi_Tabuk&oldid=27638543"
Kategori:
  • Sejarah Islam
  • Pertempuran Muhammad
  • Pertempuran yang melibatkan Kekaisaran Romawi Timur
  • 630
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Halaman yang menggunakan pranala magis ISBN
  • Semua artikel rintisan
  • Semua artikel rintisan selain dari biografi
  • Rintisan bertopik Islam
  • Semua artikel rintisan Agustus 2025

Best Rank
More Recommended Articles