More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Penyatuan kembali Jerman - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Penyatuan kembali Jerman - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Penyatuan kembali Jerman

  • አማርኛ
  • العربية
  • Asturianu
  • Azərbaycanca
  • Башҡортса
  • Беларуская
  • Беларуская (тарашкевіца)
  • Български
  • বাংলা
  • Brezhoneg
  • Bosanski
  • Català
  • Čeština
  • Dansk
  • Deutsch
  • Ελληνικά
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • Eesti
  • Euskara
  • فارسی
  • Suomi
  • Võro
  • Français
  • Galego
  • עברית
  • हिन्दी
  • Hrvatski
  • Kreyòl ayisyen
  • Magyar
  • Հայերեն
  • Íslenska
  • Italiano
  • 日本語
  • ქართული
  • 한국어
  • Latina
  • Lingua Franca Nova
  • Lietuvių
  • Latviešu
  • Minangkabau
  • Македонски
  • മലയാളം
  • Монгол
  • मराठी
  • Bahasa Melayu
  • नेपाली
  • Nederlands
  • Norsk bokmål
  • Ирон
  • Polski
  • پښتو
  • Português
  • Română
  • Русский
  • Sardu
  • Sicilianu
  • Scots
  • Srpskohrvatski / српскохрватски
  • Simple English
  • Slovenčina
  • Slovenščina
  • Shqip
  • Српски / srpski
  • Svenska
  • Kiswahili
  • தமிழ்
  • ไทย
  • Tagalog
  • Türkçe
  • Українська
  • اردو
  • Tiếng Việt
  • Winaray
  • 吴语
  • 中文
  • 粵語
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Reunifikasi Jerman)
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus.
Cari sumber: "Penyatuan kembali Jerman" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
Bagian dari seri mengenai
Sejarah Jerman
Topik
  • Lini masa
  • Historiografi
  • Sejarah militer
  • Sejarah ekonomi
  • Sejarah wanita
  • Perubahan wilayah
  • Daftar penguasa Jerman
Permulaan sejarah
  • Bangsa Jermanik
  • Periode Migrasi
  • Kerajaan Franka
Abad Pertengahan
  • Franka Timur
  • Kerajaan Jerman
  • Kekaisaran Romawi Suci
  • Ostsiedlung
Permulaan zaman modern
  • Seksionalisme
  • Abad ke-18
  • Kerajaan Prusia
Unifikasi
  • Konfederasi Rhein
    • Konfederasi Jerman
    • Zollverein
  • Revolusi Jerman 1848
  • Konfederasi Jerman Utara
Reich Jerman
Kekaisaran Jerman1871–1918
Perang Dunia I1914–1918
Republik Weimar1918–1933
Jerman Nazi1933–1945
Perang Dunia II1939–1945
Jerman masa kini
  • Pendudukan
  • Ostgebiete
1945–1952
Pengusiran orang Jerman1944–1950
  • Barat-Timur pembagian
1949–1990
  • Perkembangan wilayah
1990
Sejarah modernsejak 1990
  •  Portal Jerman
  •  Portal Sejarah
  • l
  • b
  • s
Papan peringatan yang bertuliskan "Jerman dan Eropa dibagi di sini hingga 10 Desember 1989 pukul 10:15." Terletak di perbatasan Thüringen dan Niedersachsen.

Penyatuan kembali Jerman atau Reunifikasi Jerman (Jerman Deutsche Wiedervereinigung) berlangsung pada tanggal 3 Oktober 1990, ketika mantan daerah Republik Demokratis Jerman (Jerman Timur) digabungkan ke dalam Republik Federal Jerman (Jerman Barat).

Selepas pemilihan umum bebas pertama Jerman Timur pada tanggal 18 Maret 1990, perundingan di antara Jerman Timur dan Jerman Barat selesai dalam satu kesatuan perjanjian, manakala perundingan di antara Jerman Timur dan Jerman Barat serta empat kuasa pendudukan menghasilkan kononnya "Perjanjian Dua Plus Empat" yang menegaskan kedaulatan penuh kepada negara kesatuan Jerman.

Negara Jerman yang telah bersatu menjadi anggota Komunitas Eropa (kemudian Uni Eropa) dan NATO. Istilah "penyatuan kembali" digunakan berbeda dengan persatuan awal negara Jerman pada tahun 1871. Walaupun biasanya disebut dengan istilah "penyatuan kembali", ia sebenarnya suatu "penyatuan" bagi negeri Jerman kepada satu entitas yang lebih besar, yang tidak pernah ada sebelum ini (lihat Sejarah Jerman). Para politikus Jerman sendiri menghindari pemakaian istilah seperti ini dan lebih suka menyebutnya sebagai die Wende.

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]
Pemisahan Jerman Barat dan Jerman Timur

Setelah berakhirnya Perang Dunia II di Eropa, Negara Jerman dibagi-bagi menjadi empat zona pendudukan. Ibu kota lama Berlin sebagai pusat Dewan Kontrol Tentara Sekutu sendiri dibagi menjadi empat zona. Meskipun niat awal pendudukan adalah untuk mengawal Jerman bersama-sama dari tahun 1947, kedatangan Perang Dingin menyebabkan Prancis, Britania Raya, dan Amerika Serikat menggabungkan zona-zona mereka ke dalam Republik Federal Jerman (dan Berlin Barat) pada 1949, tidak termasuk zona Uni Soviet yang kemudian menjadi Republik Demokratik Jerman (termasuk Berlin Timur) pada tahun yang sama. Selain itu, sejajar dengan syarat-syarat Konferensi Yalta pada Februari 1945, wilayah-wilayah timur Pomerania dan Silesia, serta separuh daripada selatan Prusia Timur, diberikan kepada Polandia dan separuh daripada utara Prusia Timur (kini dikenal sebagai Kaliningrad Oblast) diberikan kepada Uni Soviet.

Jerman Barat dan Jerman Timur mengklaim sebagai pengganti sah Kerajaan Jerman yang lama (Deutsches Reich). Tetapi, Jerman Timur mengubah pendapatnya selepas itu dan menyatakan bahwa Negara Jerman telah berhenti ada pada tahun 1945 serta menyatakan bahwa Jerman Barat dan Jerman Timur adalah negara baru.

Rencana pertama untuk menyatukan bagian-bagian wilayah Jerman diajukan oleh Josef Stalin pada 1952 di bawah syarat-syarat sebagaimana yang kemudian diambil untuk Austria (lihat Perjanjian Negeri Austria). Ia memerlukan penciptaan satu Negara Jerman yang netral dengan sebuah perbatasan timur yang disebut sebagai Perbatasan Oder-Neisse dan semua pasukan bersekutu dipindahkan pada tahun yang sama. Pemerintahan Jerman Barat di bawah Kanselir Konrad Adenauer lebih menyukai integrasi lebih dekat dengan Eropa Barat dan meminta penyatuan kembali dirundingkan dengan syarat pemilihan umum seluruh Jerman dan dipantau dunia internasional. Syarat ini ditolak oleh Uni Soviet. Satu lagi rencana Stalin ialah melibatkan penyatuan kembali Negara Jerman dengan mengikuti perbatasan sesuai tanggal 31 Desember 1937 di bawah syarat bahwa Negara Jerman bergabung dengan Pakta Warsawa (Blok Timur).

Pendudukan Jerman pada 1945

Mulai 1949 dan seterusnya, Republik Federal Jerman dibangun menjadi suatu negara barat kapitalis dengan sebuah "ekonomi pasar sosial" dan pemerintahan demokratis berparlemen. Pertumbuhan ekonomi berkepanjangan bermula pada 1950 dan menghasilkan satu "keajaiban ekonomi" 30 tahun (Wirtschaftswunder). Manakala di Republik Demokratis Jerman menubuhkan suatu pemerintahan otoriter dengan meniru gaya ekonomi Uni Soviet. Walaupun Jerman Timur menjadi negara paling kaya dan maju di Blok Timur, banyak dari warganya yang masih melihat ke Barat untuk kebebasan politik dan kemakmuran ekonomi. Pelarian orang Jerman Timur ke negara non-komunis melalui Berlin Barat menyebabkan Jerman Timur menegakkan satu sistem penjagaan perbatasan ketat (yang mana Tembok Berlin adalah bagian darinya) pada 1961 untuk mencegah pelarian massal ini.

Pemerintahan Jerman Barat dan sekutu NATO-nya pada mulanya tidak mengakui Republik Demokratis Jerman (Jerman Timur) atau Republik Rakyat Polandia, mengikut Doktrin Hallstein. Hubungan antara Jerman Timur dan Jerman Barat senantiasa dingin sehingga Kanselir Barat Willy Brandt melancarkan pemulihan hubungan baik yang kontroversial dengan Jerman Timur (Ostpolitik) pada tahun 1970-an.

Berakhirnya pemisahan (die Wende)

[sunting | sunting sumber]

Pada pertengahan tahun 1980-an, penyatuan kembali Jerman oleh rakyat Jerman Barat dan Timur secara luas dianggap sebagai suatu cita-cita atau harapan tinggi tak terhingga yang sulit dicapai. Namun harapan untuk penyatuan Jerman tiba-tiba muncul kembali dengan reformasi politik yang digelindingkan oleh pemimpin Soviet, Mikhail Gorbachev pada tahun 1985. Setelah ini, angin perubahan mulai berhembus di Blok Timur dan memunculkan harapan baru di dalam Jerman Timur.

Pada bulan Agustus 1989, pemerintahan reformis Hungaria menghilangkan peraturan ketat di perbatasannya dengan Austria dan pada September lebih dari 13.000 warga Jerman Timur bisa melarikan diri ke Barat melalui Hungaria. Ribuan warga Jerman Timur berusaha mencapai Jerman Barat dengan mengadakan aksi pendudukan kantor-kantor perwakilan diplomatik Jerman Barat di ibu kota negara-negara Eropa Timur, terutama di Praha, Cekoslowakia. Pemerintahan Republik Demokratis Jerman (Jerman Timur) lalu mengumumkan akan memberikan fasilitas dengan mengoperasikan kereta-kereta api ekstra yang membawa mereka ke Jerman Barat dan menyatakan bahwa mereka mengusir "para pengkhianat antisosial yang tak bertanggung jawab dan kaum kriminal".[1] Sementara itu, demonstrasi menentang rezim Jerman Timur berawal di tanah air sendiri, terutama yang paling penting adalah demonstrasi-demonstrasi Senin di Leipzig.

Pada tanggal 6–7 Oktober 1989, Gorbachev melawat ke Jerman Timur untuk memperingati hari ulang tahun Jerman Timur yang ke-40 dan mendorong para pemimpin Jerman Timur untuk menerima perubahan. Berhadapan dengan huru-hara, pemimpin Jerman Timur Erich Honecker telah dipaksa untuk meletakkan jabatan pada 18 Oktober 1989 oleh anggota Politburonya sendiri dan digantikan oleh Egon Krenz. Hal ini diikuti dengan pengunduran diri besar-besaran anggota kabinet Jerman Timur yang akhirnya jatuh pada tanggal 7 November. Gunther Schwabowski sebagai juru bicara pemerintahan Jerman Timur pada tanggal 9 November malam mengumumkan di televisi bahwa semua restriksi perjalanan ke Jerman Barat dihilangkan. Semula, warga Jerman Timur kurang mengerti maksud pernyataannya. Setelah itu, jutaan warga Jerman Timur berbondong-bondong pergi ke pos-pos perbatasan yang kemudian dibuka oleh para penjaga perbatasan. Setelahnya, banyak warga Jerman baik Barat dan Timur memberanikan diri merusak Tembok Berlin. Peristiwa ini menjadi salah satu peristiwa berita mengesankan pada abad ke-20.

Pada tanggal 18 Maret 1990, pemilihan umum bebas pertama dan satu-satunya dalam sejarah Jerman Timur telah dilaksanakan. Pemerintahan yang dipilih diberi mandat utama untuk berunding dengan Jerman Barat mengenai masalah persatuan dan membubarkan dirinya sendiri. Seorang ahli ideologi ternama Jerman Timur pada 1989 menyatakan "Polandia akan tetap menjadi Polandia meskipun komunisme runtuh, tetapi tanpa komunisme negara Jerman Timur tidak mempunyai alasan untuk tetap berdiri."[2]

Di bawah Perdana Menteri Lothar de Maizière, Jerman Timur berunding dengan Jerman Barat, Britania Raya, Prancis, Amerika Serikat, dan Uni Soviet mengenai syarat-syarat untuk penyatuan kembali Jerman. Karena Uni Soviet keberatan jika Jerman Timur diangkat menjadi anggota NATO, sebuah perjanjian dibuat bahwa Jerman yang bersatu tetap boleh menjadi anggota NATO, namun tentara NATO tidak boleh ditaruh di Jerman Timur. Selain itu, Kanselir Helmut Kohl meyakinkan para pemimpin Prancis dan Britania Raya bahwa mereka tidak perlu khawatir bahwa sebuah Jerman yang bersatu akan mengancam mereka dengan berjanji bahwa sebuah Negara Jerman bersatu akan lebih berusaha berintegrasi dengan Uni Eropa.

Paralel dengan perundingan multilateral, perundingan bilateral antara pemerintahan Timur dan Barat berlangsung dan menuju pada penandatanganan perjanjian pada tanggal 18 Mei 1990 untuk uni ekonomi, sosial, dan moneter yang berlaku mulai tanggal 1 Juli 1990. Pada tanggal 23 Agustus, 𝘝𝘰𝘭𝘬𝘴𝘬𝘢𝘮𝘮𝘦𝘳 (Parlemen Jerman Timur) mengesahkan tanggal 3 Oktober 1990 sebagai tanggal bergabungnya Jerman Timur dengan Jerman Barat.

𝘌𝘪𝘯𝘪𝘨𝘶𝘯𝘨𝘴𝘷𝘦𝘳𝘵𝘳𝘢𝘨 (Perjanjian Persatuan) telah ditandatangani pada tanggal 31 Agustus 1990 oleh wakil-wakil Jerman Barat dan Jerman Timur. Pada tanggal 12 September 1990, Perjanjian Penyelesaian Akhir yang Berkenaan dengan Negara Jerman (Perjanjian Dua Plus Empat) telah ditandatangani dan secara resmi mendirikan ulang kedaulatan kedua negara Jerman.

Penyatuan kembali

[sunting | sunting sumber]

Negara Jerman secara resmi dipersatukan kembali pada tanggal 3 Oktober 1990 ketika enam negara bagian Jerman Timur (𝘉𝘶𝘯𝘥𝘦𝘴𝘭ä𝘯𝘥𝘦𝘳); Brandenburg, Mecklenburg-Vorpommern, Sachsen, Sachsen-Anhalt, Thüringen, dan Berlin bersatu secara resmi bergabung dengan Republik Federal Jerman (Jerman Barat) dengan memilih salah satu dari dua opsi yang diterapkan dalam Konstitusi Jerman Barat (𝘎𝘳𝘶𝘯𝘥𝘨𝘦𝘴𝘦𝘵𝘻). Dengan masuknya secara resmi lima negara bagian Jerman yang kembali didirikan ke Jerman Barat sesuai Pasal 23, wilayah di mana 𝘎𝘳𝘶𝘯𝘥𝘨𝘦𝘴𝘦𝘵𝘻 (Undang-undang Dasar) berlaku diperluas untuk memuat mereka. Alternatifnya ialah Jerman Timur bergabung secara keseluruhan dalam rangka persatuan resmi antara dua negara Jerman, yang antara lain harus membuat konstitusi baru bagi negara yang baru saja didirikan. Meski opsi yang dipilih lebih sederhana, hal ini telah menjadi alasan adanya sentimen-sentimen tertentu di Timur bahwa mereka telah "diduduki" atau "dianeksasi" oleh Republik Federal Jerman yang lama (Jerman Barat).

Untuk memudahkan proses ini dan untuk meyakinkan negara-negara lain, Jerman Barat membuat beberapa perubahan terhadap Undang-undang Dasar. Pasal 146 diubah sehingga Pasal 23 dari konstitusi yang berlaku bisa dipakai untuk penyatuan kembali. Lalu, jika lima negara bagian yang telah didirikan ulang di Jerman Timur sudah bergabung, maka Undang-Undang Dasar bisa diubah lagi untuk menyatakan bahwa tidak ada daerah Jerman lainnya yang ada di luar wilayah negara kesatuan yang belum bergabung. Namun konstitusi ini bisa diubah lagi di masa depan dan hal ini masih memungkinkan diambilnya sebuah konstitusi lain di masa depan oleh bangsa Jerman.

Pada tanggal 14 November 1990, pemerintah Jerman menandatangani sebuah perjanjian dengan Polandia yang menyangkut perbatasan mereka yang dikenal sebagai Perbatasan Oder-Neisse, dan demikian, melepaskan tuntutan mereka untuk Silesia, Pomerania, Danzig (Gdańsk), dan Prusia Timur. Bulan berikutnya, pemilihan umum bebas pertama bagi seluruh rakyat Jerman semenjak tahun 1932 diadakan. Hasil pemilu ialah mayoritas yang bertambah besar bagi pemerintahan koalisi Helmut Kohl.

Efek persatuan ulang

[sunting | sunting sumber]
Di seantero mantan wilayah Jerman Timur ditemukan banyak fasilitas-fasilitas militer yang telah ditinggalkan. Barak Nedlitz dekat Potsdam, seperti dilihat pada bulan Agustus 2002, sedang dikembangkan kembali.

Biaya persatuan ulang telah menimbulkan suatu beban yang berat kepada ekonomi Jerman dan telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Jerman menjadi tersendat-sendat dalam tahun-tahun terakhir ini. Biaya persatuan ulang diperkirakan berjumlah lebih dari €15 triliun (pernyataan 𝘍𝘳𝘦𝘪𝘦 𝘜𝘯𝘪𝘷𝘦𝘳𝘴𝘪𝘵ä𝘵 𝘉𝘦𝘳𝘭𝘪𝘯). Jumlah ini lebih besar daripada hutang negara Jerman.

Sebab utama untuk biaya yang sangat besar ini adalah lemahnya ekonomi Jerman Timur, khususnya jika dibandingkan dengan Jerman Barat; lalu nilai tukar di antara mata uang Jerman Timur dan Jerman Barat yang secara artifisial ditinggikan demi alasan politik, dengan hasil Jerman Barat harus melunasi rekening ini.

Walaupun dilakukan investasi besar-besaran oleh Jerman Barat, banyak perusahaan Jerman Timur hancur ketika harus bersaing dengan Jerman Barat. Malah sampai sekarang, pemerintah Jerman memberikan lebih dari €10 miliar demi perkembangan negara-negara bagian yang terletak di eks Jerman Timur.

Selama tahun 1980-an, ekonomi kapitalis Jerman Barat menjadi makmur, sedangkan ekonomi komunis Jerman Timur merosot. Sesudah itu, suplai barang-barang dan jasa ke Jerman Timur menegangkan sumber penghasilan Barat.

Industri yang dulu tidak perlu bersaing karena didukung oleh pemerintah Jerman Timur harus diswastanisasikan yang sering kali menghasilkan kebangkrutan mereka.

Sebagai akibat dari persatuan ulang, kebanyakan eks daerah Jerman Timur telah kehilangan industrinya dan menyebabkan pengangguran sebesar kira-kira 25% di beberapa daerah. Semenjak itu, ratusan ribu mantan warga Jerman Timur secara berkesinambungan hijrah ke wilayah barat untuk mencari pekerjaan. Hal ini menyebabkan wilayah timur kehilangan tenaga-tenaga kerja profesional.

Menurut Bank Sentral Jerman (𝘉𝘶𝘯𝘥𝘦𝘴𝘣𝘢𝘯𝘬), sebab dari banyak masalah di ekonomi Jerman sejatinya berakar pada persatuan ulang ini dan bukannya introduksi mata uang Euro pada tahun 2002 seperti dinyatakan oleh banyak ekonom.[3]

Catatan kaki dan referensi

[sunting | sunting sumber]
Wikimedia Commons memiliki media mengenai German reunification.
  1. ^ "World Book - Events of 1989". Diarsipkan dari asli tanggal 2015-06-10. Diakses tanggal 2021-05-18.
  2. ^ Mark Almond, 2002, Uprising: Political Upheavals that have Shaped the World. London: Mitchell Beazley.
  3. ^ "Deutsche Bundesbank: Public finances in crisis - the causes and the need for action" (PDF). Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2006-10-13. Diakses tanggal 2006-09-20.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Reunifikasi
  • l
  • b
  • s
Topik Jerman 
Sejarah
  • Garis waktu
  • Historiografi
  • Sejarah militer
  • Rakyat Jerman
  • Periode Migrasi
  • Kekaisaran Franka
  • Kekaisaran Romawi Suci
  • Ostsiedlung (Kolonialisasi Timur)
  • Konfederasi Rhine
  • Konfederasi Jerman
  • Konstitusi Frankfurt
  • Konfederasi Jerman Utara
  • Penyatuan Jerman
  • Kekaisaran Jerman
  • Perang Dunia I
  • Republik Weimar
  • Nazi Jerman
  • Perang Dunia II
  • Divided Germany
  • Pendudukan Sekutu
  • Pembuangan dan Pengusiran
  • Jerman Barat
  • Jerman Timur
  • Penyatuan kembali
  • Jerman bersatu kembali
Geografi
  • Pembagian Administratif
    • negara
    • Distrik
  • Kota
  • Gempa
  • Geologi
  • Pulau
  • Danau
  • Pegunungan
  • Sungai
Politik
  • Bundestag
  • Bundesrat
  • Bundeswehr (militer)
  • Kabinet
  • Kanselir
  • Konstitusi
  • Kehakiman
  • Pemilihan umum
  • Hubungan luar negeri
  • Hak asasi manusia
  • Hukum
  • Pelaksana hukum
  • Partai politik
  • Presiden
Ekonomi
  • Pertanian
  • Industri Otomatif
  • Perbankan
    • Bank sentral
  • Segitiga kimia
  • Sejarah ekonomi
  • Energi
  • Ekspor
  • German model
  • Negara bagian Jerman berdasarkan GDP
  • Pertambangan
  • Perusahaan Mittelstand
  • Iptek
  • Stock exchange
  • Perpajakan
  • Telekomunikasi
  • Pariwisata
  • Persatuan dagang
  • Transportasi
  • Kesejahteraan
Masyarakat
  • Kejahatan
  • Demografi
  • Pendidikan
  • Orang Jerman
    • Grup etnik
  • Kesehatan
  • Imigrasi
  • Pensiun
  • Agama
  • Permasalahan sosial
Kebudayaan
  • Lagu kebangsaan
  • Arsitektur
  • Seni
  • Kesenian
  • Sinema
  • Lambang
  • Makanan
  • Tarian
  • Fashion
  • Festival
  • Bendera
  • Bahasa
  • Literatur
  • Internet
  • Media
  • Musik
  • Nama
  • Filsafat
  • Olahraga
  • Televisi
  • Warisan dunia
  • Kategori
  • Portal
  • l
  • b
  • s
Perang Dingin
  • Amerika Serikat
  • Uni Soviet
  • ANZUS
  • NATO
  • Gerakan Non-Blok
  • SEATO
  • Pakta Warsawa
  • Perang Dingin II
1940-an
  • Rencana Morgenthau
  • Pemberontakan Hukbalahap
  • Konflik Jamaika
  • Dekemvriana
  • Perjanjian persentase
  • Konferensi Yalta
  • Perang Gerilya di Negara Baltik
    • Saudara Hutan
    • Operasi Priboi
    • Operasi Rimba
    • Pendudukan negara-negara Baltik
  • Prajurit terkutuk
  • Operasi Unthinkable
  • Operasi Downfall
  • Konferensi Potsdam
  • Skandal Gouzenko
  • Pembagian Korea
  • Operasi Masterdom
  • Operasi Beleaguer
  • Operasi Blacklist Forty
  • Krisis Iran 1946
  • Perang Saudara Yunani
  • Insiden Selat Corfu
  • Krisis Selat Turki
  • Pernyataan Kembali Kebijakan Terhadap Jerman
  • Perang Indocina Pertama
  • Doktrin Truman
  • Konferensi Hubungan Asia
  • Krisis Mei 1947
  • Rencana Marshall
  • Comecon
  • Kudeta Cekoslowakia 1948
  • Pemberontakan Al-Wathbah
  • Perang Palestina 1947–1949
    • Perang Saudara di Mandat Britania atas Palestina 1947–1948
    • Perang Arab-Israel 1948
    • Eksodus Palestina 1948
  • Perpecahan Tito–Stalin
  • Blokade Berlin
  • Pengkhianatan Barat
  • Tirai Besi
  • Blok Timur
  • Blok Barat
  • Perang Saudara Tiongkok (kedua)
  • Kedaruratan Malaya
  • Subversi Albania
1950-an
  • Konflik Papua
  • Tirai Bambu
  • Perang Korea
  • McCarthyisme
  • Perang Aljazair
  • Revolusi Mesir 1952
  • Kudeta Iran 1953
  • Pemberontakan Jerman Timur 1953
  • Amandemen Bricker
  • Kudeta Guatemala 1954
  • Pembagian Vietnam
  • Perang Jebel Akhdar
  • Perang Vietnam
  • Krisis Selat Taiwan Pertama
  • Kedaruratan Siprus
  • Konferensi Tingkat Tinggi Jenewa (1955)
  • Konferensi Bandung
  • Unjuk rasa Poznań 1956
  • Revolusi Hungaria 1956
  • Kekerasan klan Yaman–Aden
  • Krisis Suez
  • "We will bury you"
  • Perang Ifni
  • Operasi Gladio
  • Perang Dingin Arab
  • Krisis Suriah 1957
    • Krisis Lebanon 1958
    • Revolusi Juli Irak
  • Krisis Sputnik
  • Krisis Selat Taiwan Kedua
  • Pemberontakan Tibet 1959
  • Pemberontakan Mosul 1959
  • Perdebatan Dapur
  • Perpecahan Tiongkok-Soviet
1960-an
  • Krisis Kongo
  • Pemberontakan Simba
  • Insiden U-2 1960
  • Invasi Teluk Babi
  • Kudeta Turki 1960
  • Perpecahan Soviet–Albania
  • Konflik Irak–Kurdi
    • Perang Irak–Kurdi Pertama
  • Krisis Berlin 1961
  • Tembok Berlin
  • Perang Kotor (Meksiko)
  • Perang Kolonial Portugal
    • Perang Kemerdekaan Angola
    • Perang Kemerdekaan Guinea-Bissau
    • Perang Kemerdekaan Mozambik
  • Krisis Rudal Kuba
  • Perang Tiongkok-India
  • Pemberontakan Komunis di Sarawak
  • Revolusi Ramadan Irak
  • Perang Kemerdekaan Eritrea
  • Perang Pasir
  • Perang Saudara Yaman Utara
  • Kudeta Suriah 1963
  • Kebuntuan Israel-Amerika Serikat
  • Pembunuhan John F. Kennedy
  • Kedaruratan Aden
  • Krisis Siprus 1963–1964
  • Perang Vietnam
  • Perang Shifta
  • Perang Saudara Guatemala
  • Konflik Kolombia
  • Kudeta Brasil 1964
  • Perang Saudara Dominika
  • Perang Semak Rhodesia
  • Perang Perbatasan Afrika Selatan
  • Transisi ke Orde Baru
  • Teori domino
  • Deklarasi ASEAN
  • Perang Saudara Laos
  • Kudeta Suriah 1966
  • Revolusi Argentina
  • Konflik Zona Demiliterisasi Korea
  • Junta militer Yunani 1967–1974
  • Tahun-Tahun Timbel (Italia)
  • Insiden USS Pueblo
  • Perang Enam Hari
  • Perang Atrisi
  • Pemberontakan Dhofar
  • Perang Al-Wadiah
  • Perang Saudara Nigeria
  • Protes 1968
  • Mei Prancis
  • Pembantaian Tlatelolco
  • Revolusi Kebudayaan
  • Musim Semi Praha
  • Krisis politik Polandia 1968
  • Pemberontakan Komunis di Malaysia
  • Invasi Cekoslowakia
  • Revolusi Ba'athis Irak
  • Kudeta Libya 1969
  • Perang Sepak Bola
  • Komunisme Goulash
  • Konflik perbatasan Tiongkok-Soviet
  • Pemberontakan Komunis di Filipina
  • Tindakan Perbaikan
1970-an
  • Détente
  • Perjanjian Nonproliferasi Senjata Nuklir
  • September Hitam di Yordania
  • Gerakan Perbaikan (Suriah)
  • Konflik Sahara Barat
  • Revolusi Nikaragua
  • Perang Saudara Kamboja
  • Perang Vietnam
  • Kerusuhan Koza
  • Realpolitik
  • Diplomasi ping-pong
  • Revolusi Perbaikan (Mesir)
  • Memorandum militer Turki 1971
  • Kudeta Sudan 1971
  • Perjanjian Empat Negara di Berlin
  • Perang Pembebasan Bangladesh
  • Kunjungan Nixon ke Tiongkok 1972
  • Konflik perbatasan Yaman Utara-Yaman Selatan 1972
  • Perang Yaman 1972
  • Pemberontakan Komunis di Bangladesh
  • Perang Saudara Eritrea
  • Kudeta Uruguay 1973
  • Kudeta Chili 1973
  • Perang Yom Kippur
  • Krisis minyak 1973
  • Revolusi Anyelir
  • Transisi Spanyol
  • Metapolitefsi
  • Perundingan pembatasan senjata strategis
  • Perang Irak-Kurdi Kedua
  • Invasi Turki ke Siprus
  • Perang Saudara Angola
  • Perang Saudara Mozambik
  • Konflik Oromo
  • Perang Ogaden
  • Perang Sahara Barat
  • Perang Saudara Etiopia
  • Perang Saudara Lebanon
  • Perpecahan Tiongkok-Albania
  • Perang Kamboja–Vietnam
  • Revolusi Iran
  • Operasi Condor
  • Perang Kotor (Argentina)
  • Kudeta Argentina 1976
  • Perang Libya–Mesir
  • Musim Gugur Jerman
  • Korean Air Lines Penerbangan 902
  • Perang Uganda–Tanzania
  • Pemberontakan NDF
  • Konflik Chad–Libya
  • Perang Yaman 1979
  • Pendudukan Masjidil Haram
  • Revolusi Iran
  • Revolusi Saur
  • Perang Tiongkok-Vietnam
  • Gerakan New Jewel
  • Pemberontakan Herat 1979
  • Tujuh Hari ke Sungai Rhine
  • Perjuangan melawan penyalahgunaan politik psikiatri di Uni Soviet
1980-an
  • Perang Soviet-Afganistan
  • Pemboikotan Olimpiade Musim Panas 1980 dan 1984
  • Konflik Peru
  • Kudeta Turki 1980
  • Insiden Teluk Sidra
  • Konflik Casamance
  • Perang Semak Uganda
  • Pemberontakan Pasukan Perlawanan Tuhan
  • Perang Saudara Eritrea
  • Perang Perbatasan Etiopia–Somalia 1982
  • Perang Ndogboyosoi
  • Invasi Amerika Serikat ke Grenada
  • Able Archer 83
  • Star Wars
  • Perang Iran–Irak
  • Pemberontakan Somalia
  • Insiden Laut Hitam 1986
  • Perang Saudara Yaman Selatan
  • Perang Toyota
  • Insiden penyerempetan Laut Hitam 1988
  • Perang Saudara Bougainville
  • Pemberontakan 8888
  • Solidaritas
    • Reaksi Soviet
  • Contras
  • Krisis Amerika Tengah
  • RYAN
  • Korean Air Lines Penerbangan 007
  • Revolusi Kekuatan Rakyat
  • Glasnost
  • Perestroika
  • Perang Nagorno-Karabakh
  • Perang Saudara Afganistan
  • Invasi Amerika Serikat ke Panama
  • Pemogokan Polandia 1988
  • Unjuk rasa Tiananmen 1989
  • Revolusi 1989
  • Keruntuhan Tembok Berlin
  • Kejatuhan perbatasan Jerman dalam
  • Revolusi Velvet
  • Revolusi Rumania 1989
  • Revolusi Damai
1990-an
  • Revolusi Mongolia 1990
  • Perang Teluk
  • Penyatuan kembali Jerman
  • Penyatuan Yaman
  • Kejatuhan komunisme di Albania
  • Pembubaran Yugoslavia
  • Pembubaran Uni Soviet
  • Pembubaran Cekoslowakia
Konflik beku
  • Abkhazia
  • Tiongkok
  • Korea
  • Puerto Riko
  • Kosovo
  • Nagorno-Karabakh
  • Ossetia Selatan
  • Transnistria
  • Sengketa perbatasan Tiongkok-India
  • Sengketa Borneo Utara
Kebijakan luar negeri
  • Doktrin Truman
  • Pembendungan
  • Doktrin Eisenhower
  • Teori domino
  • Doktrin Hallstein
  • Doktrin Kennedy
  • Koeksistensi damai
  • Ostpolitik
  • Doktrin Johnson
  • Doktrin Brezhnev
  • Doktrin Nixon
  • Doktrin Ulbricht
  • Doktrin Carter
  • Doktrin Reagan
  • Dorong balik
  • Kedaulatan Puerto Riko pada Perang Dingin
Ideologi
Kapitalisme
  • Liberalisme
  • Mazhab Chicago
  • Keynesianisme
  • Monetarisme
  • Ekonomi neoklasik
  • Reaganomics
  • Ekonomi sisi penawaran
  • Thatcherisme
Komunisme
  • Sosialisme
  • Marxisme–Leninisme
  • Castroisme
  • Eurokomunisme
  • Guevarisme
  • Hoxhaisme
  • Juche
  • Maoisme
  • Naxalisme
  • Stalinisme
  • Titoisme
Lainnya
  • Imperialisme
  • Anti-imperialisme
  • Nasionalisme
  • Ultranasionalisme
  • Chauvinisme
  • Nasionalisme etnis
  • Rasisme
  • Zionisme
  • Fasisme
  • Neo-Nazisme
  • Islamisme
  • Totaliterisme
  • Otoritarianisme
  • Autokrasi
  • Demokrasi liberal
  • Demokrasi iliberal
  • Demokrasi terpimpin
  • Demokrasi sosial
  • Third-Worldisme
  • Supremasi kulit putih
  • Nasionalisme kulit putih
  • Separatisme kulit putih
  • Apartheid
Organisasi
  • NATO
  • Pakta Warsawa
  • Komunitas Andes
  • ASEAN
  • CIA
  • Comecon
  • EEC
  • KGB
  • MI6
  • Gerakan Non-Blok
  • SAARC
  • Safari Club
  • Stasi
Propaganda
  • Tindakan aktif
  • Amerika
  • Pembasmian untuk Kebebasan
  • Izvestia
  • Pravda
  • Radio Free Europe/Radio Liberty
  • Ketakutan Merah
  • Soviet Life
  • TASS
  • Voice of America
  • Voice of Russia
Perlombaan
  • Perlombaan senjata
  • Perlombaan senjata nuklir
  • Perlombaan Antariksa
Sejarawan
  • Gar Alperovitz
  • Thomas A. Bailey
  • Michael Beschloss
  • Archie Brown
  • Warren H. Carroll
  • Adrian Cioroianu
  • John Costello
  • Michael Cox
  • Nicholas J. Cull
  • Willem Drees
  • Robert D. English
  • Herbert Feis
  • Robert Hugh Ferrell
  • André Fontaine
  • Anneli Ute Gabanyi
  • John Lewis Gaddis
  • Lloyd Gardner
  • Timothy Garton Ash
  • Gabriel Gorodetsky
  • Fred Halliday
  • Jussi Hanhimäki
  • John Earl Haynes
  • Patrick J. Hearden
  • Tvrtko Jakovina
  • Tony Judt
  • Harvey Klehr
  • Gabriel Kolko
  • Walter LaFeber
  • Walter Laqueur
  • Melvyn Leffler
  • Geir Lundestad
  • Mary Elise Sarotte
  • Vojtech Mastny
  • Jack F. Matlock Jr.
  • Thomas J. McCormick
  • Timothy Naftali
  • Marius Oprea
  • David S. Painter
  • William B. Pickett
  • Ronald E. Powaski
  • Yakov M. Rabkin
  • Arthur M. Schlesinger Jr.
  • Ellen Schrecker
  • Giles Scott-Smith
  • Shen Zhihua
  • Athan Theoharis
  • Andrew Thorpe
  • Vladimir Tismăneanu
  • Patrick Vaughan
  • Alex von Tunzelmann
  • Odd Arne Westad
  • William Appleman Williams
  • Jonathan Reed Winkler
  • Rudolph Winnacker
  • Ken Young
Lihat pula
  • Intervensi Sekutu dalam Perang Saudara Rusia
  • Daftar agen Blok Timur di Amerika Serikat
  • Spionase Soviet di AS
  • Hubungan Amerika Serikat dengan Uni Soviet
  • Konferensi AS–Soviet
  • Spionase Rusia di AS
  • Spionase Amerika di Uni Soviet dan Federasi Rusia
  • Hubungan NATO dengan Rusia
  • Brinkmanship
  • CIA dan Perang Dingin Kebudayaan
  • Perang Dingin II
  • Revolusi Rusia
  • Kategori
  • Commons
  • Garis waktu
  • Daftar konflik
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyatuan_kembali_Jerman&oldid=27366876"
Kategori:
  • Sejarah Jerman
  • Unifikasi
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • Semua artikel yang membutuhkan referensi tambahan
  • Artikel yang membutuhkan referensi tambahan Juni 2025
  • Pranala kategori Commons ada di Wikidata

Best Rank
More Recommended Articles