More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Revolusi Kebudayaan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revolusi Kebudayaan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Revolusi Kebudayaan

  • Afrikaans
  • Alemannisch
  • Aragonés
  • العربية
  • অসমীয়া
  • Asturianu
  • Azərbaycanca
  • تۆرکجه
  • Башҡортса
  • Žemaitėška
  • Беларуская
  • Беларуская (тарашкевіца)
  • Български
  • বাংলা
  • བོད་ཡིག
  • Brezhoneg
  • Bosanski
  • Буряад
  • Català
  • 閩東語 / Mìng-dĕ̤ng-ngṳ̄
  • Нохчийн
  • کوردی
  • Čeština
  • Cymraeg
  • Dansk
  • Deutsch
  • Ελληνικά
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • Eesti
  • Euskara
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • Frysk
  • Gaeilge
  • Kriyòl gwiyannen
  • Galego
  • Avañe'ẽ
  • Hausa
  • 客家語 / Hak-kâ-ngî
  • עברית
  • हिन्दी
  • Fiji Hindi
  • Hrvatski
  • Magyar
  • Հայերեն
  • Interlingua
  • Ilokano
  • Ido
  • Íslenska
  • Italiano
  • 日本語
  • Patois
  • ქართული
  • Қазақша
  • ភាសាខ្មែរ
  • 한국어
  • Къарачай-малкъар
  • Kernowek
  • Кыргызча
  • Latina
  • Lombard
  • ລາວ
  • Lietuvių
  • Latviešu
  • Македонски
  • മലയാളം
  • Монгол
  • Bahasa Melayu
  • မြန်မာဘာသာ
  • नेपाली
  • Nederlands
  • Norsk nynorsk
  • Norsk bokmål
  • Occitan
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Polski
  • Piemontèis
  • پنجابی
  • پښتو
  • Português
  • Română
  • Русский
  • Русиньскый
  • Саха тыла
  • Scots
  • Srpskohrvatski / српскохрватски
  • Simple English
  • Slovenčina
  • Slovenščina
  • Shqip
  • Српски / srpski
  • Svenska
  • Kiswahili
  • தமிழ்
  • తెలుగు
  • ไทย
  • Tagalog
  • Türkçe
  • Українська
  • اردو
  • Vepsän kel’
  • Tiếng Việt
  • Winaray
  • 吴语
  • ייִדיש
  • Vahcuengh
  • 中文
  • 文言
  • 閩南語 / Bân-lâm-gí
  • 粵語
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini berisi tentang Revolusi Kebudayaan Tiongkok. Untuk Iran, lihat Revolusi Kebudayaan Iran. Untuk Libya, lihat Revolusi Kebudayaan (Libya). Untuk Rumania, lihat Tesis-Tesis Juli.
Revolusi Kebudayaan

Ahfaz bersama para petani pada masa revolusi kebudayaan Tiongkok
Hanzi: 文化大革命
Makna harfiah: "Revolusi Kebudayaan Besar"
Alih aksara
Mandarin
- Hanyu Pinyin: Wénhuà dàgémìng
- Wade-Giles: Wen2-hua4 ta4-ko2-ming4
- Gwoyeu Romatzyh: Wenhuah dahgerminq
Min Nan
- Romanisasi POJ: Bûn-hoà tāi-kek-bēng
Wu
- Romanisasi: Ven平ho去 du去 keh入min去
Yue (Kantonis)
- Romanisasi Yale: Màhn-faa daaih-gaak-mihng
- Jyutping: Man4-faa3 daai6-gaak3-ming6
Formal name
Hanzi tradisional: 無產階級文化大革命
Hanzi sederhana: 无产阶级文化大革命
Makna literal: "Revolusi Kebudayaan Proletariat Besar"
Alih aksara
Mandarin
- Hanyu Pinyin: Wúchǎnjiējí wénhuà dàgémìng
Min
- Romanisasi Min-nan : Bô-sán-kai-kip bûn-huà tuā kik-miā
Wu
- Romanisasi: Vu平tshae上cia平cih入 ven平ho去 du去 keh入min去
Yue (Kantonis)
- Jyutping: Mou4-caan2 gaai1-kap1 man4-faa3 daai6 gaak3-ming6

Revolusi Kebudayaan, yang secara resmi disebut Revolusi Besar Kebudayaan Proletar, adalah sebuah gerakan sosiopolitik yang terjadi di Tiongkok dari 1966 sampai 1976. Digerakkan oleh Mao Zedong, Ketua Partai Komunis Tiongkok pada masa itu, tujuannya adalah menyajikan ideologi komunis yang 'benar' di negara tersebut dengan menyapu sisa-sisa unsur kapitalis dan tradisional dari masyarakat Tiongkok, dan mendirikan kembali pemikiran Maois sebagai ideologi dominan pada Partai tersebut. Revolusi tersebut menandai kembalinya Mao Zedong ke sebuah posisi berkuasa setelah Lompatan Jauh Kedepan. Gerakan tersebut bersifat politik dan berdampak negatif bagi ekonomi dan masyarakat negara tersebut pada tingkat signifikan.

Revolusi tersebut diluncurkan pada Mei 1966, setelah Mao menuduh bahwa unsur-unsur borjuis telah menginfiltrasi pemerintah dan masyarakat pada garis besar dengan bertujuan untuk memulihkan kapitalisme. Ia menyatakan bahwa "kaum revisionis" akan dihapuskan melalui kekerasan perjuangan kelas. Kaum muda Tiongkok menanggapi pernyataan Mao dengan membentuk kelompok-kelompok Pertahanan Merah di seluruh negara tersebut. Gerakan tersebut menyebar ke dalam militer, buruh perkotaan, dan kepemimpinan Partai Komunis itu sendiri. Hal tersebut mengakibatkan merebaknya perjuangan faksional di seluruh ranah kehidupan. Pada kepemimpinan teratas, hal tersebut berujung pada pembersihan massal terhadap para pejabat senior, termasuk Liu Shaoqi dan Deng Xiaoping. Pada masa yang sama, kultus personalitas Mao bertumbuh.

Mulai dari "Agustus Merah" di Beijing, pembantaian terjadi di seluruh daratan Cina.[1][2] Jutaan orang dianiaya dalam perjuangan kekerasan yang terjadi di seluruh negara tersebut, dan mengakibatkan serangkaian besar pelecehan yang meliputi humiliasi publik, penahanan arbitrari, penyiksaan, penghinaan, dan perampasan properti. Sejumlah besar penduduk diusir paksa, kebanyakan ditransfer dari kawasan perkotaan muda ke kawasan pedesaan saat Gerakan Jatuhnya Sisi Negara. Situs budaya dan keagamaan dirusak.

Mao secara resmi mendeklarasikan Revolusi Kebudayaan berakhir pada 1969, namun fase aktifnya berlangsung sampai kematian pemimpin militer Lin Biao pada 1971. Setelah kematian Mao dan penangkapan Geng Empat pada 1976, para reformator yang dipimpin oleh Deng Xiaoping secara bertahap mulai melucuti kebijakan-kebijakan Maois yang berkaitan dengan Revolusi Kebudayaan. Deng memulai program "Boluan Fanzheng" untuk memperbaiki kesalahan Revolusi Kebudayaan dan pada tahun 1978 meluncurkan program "Reformasi dan Pembukaan", yang membawa Tiongkok ke era baru.[3][4] Pada 1981, Partai tersebut mendeklarasikan bahwa Revolusi Kebudayaan "bertanggung jawab atas penggantian rugi paling besar dan kehilangan paling parah yang dialami oleh Partai, negara, dan rakyat sejak pembentukan Republik Rakyat".[5]

Korban tewas

[sunting | sunting sumber]

Perkiraan korban tewas selama Revolusi Kebudayaan sangat bervariasi, dari ratusan ribu hingga 20 juta.[1][6][7][8][9]

Pembantaian dan kanibalisme

[sunting | sunting sumber]

Selama Revolusi Kebudayaan, pembantaian terjadi di seluruh daratan China. Yang utama termasuk:[1]

  • Pembantaian Guangxi, di mana kanibalisme skala besar juga terjadi.
  • Insiden Mongolia Dalam
  • Kasus Mata-Mata Zhao Jianmin
  • Agustus Merah (Beijing)
  • Insiden Shadian
  • Pembantaian Ruijin

Catatan

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c Song, Yongyi (2011-08-25). "Chronology of Mass Killings during the Chinese Cultural Revolution (1966-1976)". Sciences Po (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-30. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  2. ^ Wang, Youqin (2001). "Student Attacks Against Teachers: The Revolution of 1966" (PDF). Universitas Chicago. Diarsipkan (PDF) dari versi aslinya tanggal 2020-04-17.
  3. ^ Denmark, Abraham. "40 years ago, Deng Xiaoping changed China — and the world". Washington Post (dalam bahasa American English). ISSN 0190-8286. Diakses tanggal 2021-04-14.
  4. ^ "40 years of reform and opening up in China". South China Morning Post. Diakses tanggal 2021-04-14.
  5. ^ "Resolution on Certain Questions in the History of Our Party Since the Founding of the People's Republic of China," adopted by the Sixth Plenary Session of the Eleventh Central Committee of the Communist Party of China on June 27, 1981 Resolution on CPC History (1949–81). (Beijing: Foreign Languages Press, 1981). p. 32.
  6. ^ Pye, Lucian W. (1986). "Reassessing the Cultural Revolution". The China Quarterly. 108 (108): 597–612. doi:10.1017/S0305741000037085. ISSN 0305-7410. JSTOR 653530.
  7. ^ Foundation, World Peace. "China: the Cultural Revolution | Mass Atrocity Endings". Diarsipkan dari versi aslinya tanggal November 28, 2019. Diakses tanggal 2019-11-29.
  8. ^ Strauss, Valerie; Southerl, Daniel (1994-07-17). "HOW MANY DIED? NEW EVIDENCE SUGGESTS FAR HIGHER NUMBERS FOR THE VICTIMS OF MAO ZEDONG'S ERA". The Washington Post. ISSN 0190-8286. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2019-05-09. Diakses tanggal 2019-05-09.
  9. ^ "Source List and Detailed Death Tolls for the Primary Megadeaths of the Twentieth Century". Necrometrics. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal August 4, 2012. Diakses tanggal November 9, 2014.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • "Li Peng, the 'Butcher of Tiananmen,' was 'Ready to Die' to Stop the Student Turmoil". AsiaNews.it. 2003. Retrieved August 21, 2011.
  • Barnouin, Barbara and Yu Changgen. Zhou Enlai: A Political Life. Hong Kong: Chinese University of Hong Kong, 2006. ISBN 962-996-280-2. Retrieved on March 12, 2011.
  • Ewing, Kent. (2011, June 4). "Mao's Army on the Attack". Asia Times Online. Asia Times Online (Holdings). Retrieved at <http://www.atimes.com/atimes/China/MF04Ad01.html Diarsipkan 2016-03-03 di Wayback Machine.> on June 16, 2011.
  • Fong Tak-ho. (2006, May 19). "Cultural Revolution? What Revolution?" Asia Times Online. Asia Times Online (Holdings). Retrieved at <http://www.atimes.com/atimes/China/HE19Ad01.html Diarsipkan 2011-06-24 di Wayback Machine.> on June 15, 2011.
  • Gao, Mobo (2008). The Battle for China's Past: Mao and the Cultural Revolution. London: Pluto Press. ISBN 978-0-7453-2780-8. Retrieved at <http://www.strongwindpress.com/pdfs/EBook/The_Battle_for_Chinas_Past.pdf Diarsipkan 2012-11-03 di Wayback Machine.> on September 2, 2012.
  • Richard King, ed. (2010). Art in Turmoil: The Chinese Cultural Revolution, 1966–76. University of British Columbia Press. ISBN 978-0774815437.
  • MacFarquhar, Roderick; Schoenhals, Michael (2006). Mao's Last Revolution. Harvard University Press. ISBN 978-0-674-02332-1. ;
  • Spence, Jonathan D. (1999). The Search for Modern China, New York: W.W. Norton and Company. ISBN 0-393-97351-4.
  • Thurston, Anne F. (1988). Enemies of the People: The Ordeal of Intellectuals in China's Great Cultural Revolution. Cambridge: Harvard University Press.
  • Teiwes, Frederick C. & Sun, Warren. (2004). "The First Tiananmen Incident Revisited: Elite Politics and Crisis Management at the End of the Maoist Era". Pacific Affairs. Vol. 77, No. 2, Summer. 211–235. Retrieved from <http://www.jstor.org/stable/40022499> on March 11, 2011.
  • Zhao Ziyang. Prisoner of the State: The Secret Journal of Premier Zhao Ziyang. Trans & Ed. Bao Pu, Renee Chiang, and Adi Ignatius. New York: Simon and Schuster. 2009. ISBN 1-4391-4938-0

Bacaan tambahan

[sunting | sunting sumber]

Umum

[sunting | sunting sumber]
  • Michael Schoenhals, ed., China's Cultural Revolution, 1966–1969: Not a Dinner Party (Armonk, N.Y.: M.E. Sharpe, 1996. An East Gate Reader). xix, 400p. ISBN 1-56324-736-4.
  • Richard Curt Kraus. The Cultural Revolution: A Very Short Introduction. New York: Oxford University Press, Very Short Introductions Series, 2012. xiv, 138p. ISBN 978-0-19-974055-0.
  • MacFarquhar, Roderick and Schoenhals, Michael. Mao's Last Revolution. Harvard University Press, 2006. ISBN 0-674-02332-3
  • Jiaqi Yan; Gao Gao (1996). Turbulent Decade: A History of the Cultural Revolution (Edisi 1st). University of Hawai'i Press. ISBN 978-0824816957.
  • Morning Sun, "Bibliography," Morningsun.org Books and articles of General Readings and Selected Personal Narratives on the Cultural Revolution.

Specific topics

[sunting | sunting sumber]
  • Andreas, Joel (2009). Rise of the Red Engineers: The Cultural Revolution and the Origins of China's New Class. Stanford: Stanford University Press.
  • Chan, Anita. 1985. Children of Mao: Personality Development and Political Activism in the Red Guard Generation. Seattle: University of Washington Press.
  • Leese, Daniel (2011). Mao Cult: Rhetoric and Ritual in the Cultural Revolution. Cambridge: Cambridge University Press.
  • Li, Jie and Enhua Zhang, eds. Red Legacies in China: Cultural Afterlives of the Communist Revolution (Harvard University Asia Center, 2016) 409 pages; Scholarly studies on cultural legacies and continuities from the Maoist era in art, architecture, literature, performance, film, etc.
  • Fox Butterfield, China: Alive in the Bitter Sea, (1982, revised 2000), ISBN 0-553-34219-3, an oral history of some Chinese people's experience during the Cultural Revolution.
  • Chang, Jung; Halliday, Jon (2005). Mao: The Unknown Story. New York: Knopf. ISBN 0679422714.
  • Xing Lu (2004). Rhetoric of the Chinese Cultural Revolution: The Impact on Chinese Thought, Culture, and Communication. University of South Carolina Press. ISBN 978-1570035432.
  • Ross Terrill, The White-Boned Demon: A Biography of Madame Mao Zedong Stanford University Press, 1984 ISBN 0-8047-2922-0; rpr. New York: Simon & Schuster, 1992 ISBN 0-671-74484-4.
  • Wu, Yiching (2014). The Cultural Revolution at the Margins: Chinese Socialism in Crisis. Cambridge, MA: Harvard University Press.

Komentar

[sunting | sunting sumber]
  • Simon Leys (penname of Pierre Ryckmans) Broken Images: Essays on Chinese Culture and Politics (1979). ISBN 0-8052-8069-3
  • Simon Leys. Chinese Shadows (1978). ISBN 0-670-21918-5; ISBN 0-14-004787-5.
  • Simon Leys. The Burning Forest: Essays on Chinese Culture and Politics (1986). ISBN 0-03-005063-4; ISBN 0-586-08630-7; ISBN 0-8050-0350-9; ISBN 0-8050-0242-1.
  • Simon Leys. The Chairman's New Clothes: Mao and the Cultural Revolution (1977; revised 1981). ISBN 0-85031-208-6; ISBN 0-8052-8080-4; ISBN 0-312-12791-X; ISBN 0-85031-209-4; ISBN 0-85031-435-6 (revised ed.).
  • Liu, Guokai. 1987. A Brief Analysis of the Cultural Revolution. edited by Anita Chan. Armonk, N.Y.: M. E. Sharpe.

Pernyataan fiksi

[sunting | sunting sumber]
  • Sijie Dai, translated by Ina Rilke, Balzac and the Little Chinese Seamstress (New York: Knopf: Distributed by Random House, 2001). 197p. ISBN 0-375-41309-X
  • Xingjian Gao, translated by Mabel Lee, One Man's Bible: A Novel (New York: HarperCollins, 2002). 450p.
  • Hua Gu, A Small Town Called Hibiscus (Beijing, China: Chinese Literature: distributed by China Publications Centre, 1st, 1983. Panda Books). Translated by Gladys Yang. 260p. Reprinted: San Francisco: China Books.
  • Hua Yu, To Live: A Novel (New York: Anchor Books, 2003). Translated by Michael Berry. 250p.
  • Ying Chang Compestine, Revolution Is Not a Dinner Party: A Novel. (New York: Holt, 2007). ISBN 0-8050-8207-7. Young adult novel.

Memoir oleh partisipan Tiongkok

[sunting | sunting sumber]
  • Liu Ping, My Chinese Dream - From Red Guard to CEO (San Francisco, June 2012). 556 pages ISBN 978-0-8351-0040-3
  • Nien Cheng, Life and Death in Shanghai (Grove, May 1987). 547 pages ISBN 0-394-55548-1
  • Jung Chang, Wild Swans: Three Daughters of China (New York: Simon & Schuster, 1991). 524 p. LCCN 91-20696
  • Heng Liang Judith Shapiro, Son of the Revolution (New York: Knopf: Distributed by Random House, 1983).
  • Yuan Gao, with Judith Polumbaum, Born Red: A Chronicle of the Cultural Revolution (Stanford, CA: Stanford University Press, 1987).
  • Jiang Yang Chu translated and annotated by Djang Chu, Six Chapters of Life in a Cadre School: Memoirs from China's Cultural Revolution [Translation of Ganxiao Liu Ji] (Boulder: Westview Press, 1986).
  • Bo Ma, Blood Red Sunset: A Memoir of the Chinese Cultural Revolution (New York: Viking, 1995). Translated by Howard Goldblatt.
  • Guanlong Cao, The Attic: Memoir of a Chinese Landlord's Son (Berkeley: University of California Press, 1996).
  • Ji-li Jiang, Red Scarf Girl: A Memoir of the Cultural Revolution (New York: HarperCollins, 1997).
  • Anchee Min, Red Azalea (New York: Pantheon Books, 1994). ISBN 1-4000-9698-7.
  • Rae Yang, Spider Eaters: A Memoir (Berkeley: University of California Press, 1997).
  • Weili Ye, Xiaodong Ma, Growing up in the People's Republic: Conversations between Two Daughters of China's Revolution (New York: Palgrave Macmillan, 2005).
  • Lijia Zhang, "Socialism Is Great": A Worker's Memoir of the New China (New York: Atlas & Co, Distributed by Norton, 2007).
  • Emily Wu, Feather in the Storm (Pantheon, 2006). ISBN 978-0-375-42428-1.
  • Xinran Xue, The Good Women of China: Hidden Voices (Chatto & Windus, 2002). Translated by Esther Tyldesley. ISBN 0-7011-7345-9
  • Ting-Xing Ye, Leaf In A Bitter Wind (England, Bantam Books, 2000)
  • Zhang Xianliang, Grass Soup, ISBN 0-7493-9774-8

Film berlatar belakang Revolusi Kebudayaan

[sunting | sunting sumber]
  • Xie Jin, Hibiscus Town (1984))
  • Zhang Yimou, Red Sorghum (1987)
  • Chen Kaige, Farewll My Concubine (1992)
  • Zhang Yimou, Story of Qiu Ju (1992)
  • Tian Zhuangzhuang Blue Kite (1993)
  • Zhang Yimou, To Live (1993)
  • Jiang Wen, In the Heat of the Sun (1994)

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Cari tahu mengenai Revolusi Kebudayaan pada proyek-proyek Wikimedia lainnya:
Definisi dan terjemahan dari Wiktionary
Gambar dan media dari Commons
Buku dari Wikibuku
  • Encyclopædia Britannica. The Cultural Revolution
  • History of The Cultural Revolution Diarsipkan 2007-04-29 di Wayback Machine.
  • Chinese propaganda posters gallery (Cultural Revolution, Mao, and others)
  • Hua Guofeng's speech to the 11th Party Congress, 1977
  • Morning Sun – A Film and Website about Cultural Revolution and the photographs of the subject available from the film's site.
  • Memorial for Victims of the Chinese Cultural Revolution
  • "William Hinton on the Cultural Revolution" by Dave Pugh
  • "Student Attacks Against Teachers: The Revolution of 1966" by Youqin Wang
  • A Tale of Red Guards and Cannibals by Nicholas D. Kristof. The New York Times, January 6, 1993.
  • l
  • b
  • s
Perang Dingin
  • Amerika Serikat
  • Uni Soviet
  • ANZUS
  • NATO
  • Gerakan Non-Blok
  • SEATO
  • Pakta Warsawa
  • Perang Dingin II
1940-an
  • Rencana Morgenthau
  • Pemberontakan Hukbalahap
  • Konflik Jamaika
  • Dekemvriana
  • Perjanjian persentase
  • Konferensi Yalta
  • Perang Gerilya di Negara Baltik
    • Saudara Hutan
    • Operasi Priboi
    • Operasi Rimba
    • Pendudukan negara-negara Baltik
  • Prajurit terkutuk
  • Operasi Unthinkable
  • Operasi Downfall
  • Konferensi Potsdam
  • Skandal Gouzenko
  • Pembagian Korea
  • Operasi Masterdom
  • Operasi Beleaguer
  • Operasi Blacklist Forty
  • Krisis Iran 1946
  • Perang Saudara Yunani
  • Insiden Selat Corfu
  • Krisis Selat Turki
  • Pernyataan Kembali Kebijakan Terhadap Jerman
  • Perang Indocina Pertama
  • Doktrin Truman
  • Konferensi Hubungan Asia
  • Krisis Mei 1947
  • Rencana Marshall
  • Comecon
  • Kudeta Cekoslowakia 1948
  • Pemberontakan Al-Wathbah
  • Perang Palestina 1947–1949
    • Perang Saudara di Mandat Britania atas Palestina 1947–1948
    • Perang Arab-Israel 1948
    • Eksodus Palestina 1948
  • Perpecahan Tito–Stalin
  • Blokade Berlin
  • Pengkhianatan Barat
  • Tirai Besi
  • Blok Timur
  • Blok Barat
  • Perang Saudara Tiongkok (kedua)
  • Kedaruratan Malaya
  • Subversi Albania
1950-an
  • Konflik Papua
  • Tirai Bambu
  • Perang Korea
  • McCarthyisme
  • Perang Aljazair
  • Revolusi Mesir 1952
  • Kudeta Iran 1953
  • Pemberontakan Jerman Timur 1953
  • Amandemen Bricker
  • Kudeta Guatemala 1954
  • Pembagian Vietnam
  • Perang Jebel Akhdar
  • Perang Vietnam
  • Krisis Selat Taiwan Pertama
  • Kedaruratan Siprus
  • Konferensi Tingkat Tinggi Jenewa (1955)
  • Konferensi Bandung
  • Unjuk rasa Poznań 1956
  • Revolusi Hungaria 1956
  • Kekerasan klan Yaman–Aden
  • Krisis Suez
  • "We will bury you"
  • Perang Ifni
  • Operasi Gladio
  • Perang Dingin Arab
  • Krisis Suriah 1957
    • Krisis Lebanon 1958
    • Revolusi Juli Irak
  • Krisis Sputnik
  • Krisis Selat Taiwan Kedua
  • Pemberontakan Tibet 1959
  • Pemberontakan Mosul 1959
  • Perdebatan Dapur
  • Perpecahan Tiongkok-Soviet
1960-an
  • Krisis Kongo
  • Pemberontakan Simba
  • Insiden U-2 1960
  • Invasi Teluk Babi
  • Kudeta Turki 1960
  • Perpecahan Soviet–Albania
  • Konflik Irak–Kurdi
    • Perang Irak–Kurdi Pertama
  • Krisis Berlin 1961
  • Tembok Berlin
  • Perang Kotor (Meksiko)
  • Perang Kolonial Portugal
    • Perang Kemerdekaan Angola
    • Perang Kemerdekaan Guinea-Bissau
    • Perang Kemerdekaan Mozambik
  • Krisis Rudal Kuba
  • Perang Tiongkok-India
  • Pemberontakan Komunis di Sarawak
  • Revolusi Ramadan Irak
  • Perang Kemerdekaan Eritrea
  • Perang Pasir
  • Perang Saudara Yaman Utara
  • Kudeta Suriah 1963
  • Kebuntuan Israel-Amerika Serikat
  • Pembunuhan John F. Kennedy
  • Kedaruratan Aden
  • Krisis Siprus 1963–1964
  • Perang Vietnam
  • Perang Shifta
  • Perang Saudara Guatemala
  • Konflik Kolombia
  • Kudeta Brasil 1964
  • Perang Saudara Dominika
  • Perang Semak Rhodesia
  • Perang Perbatasan Afrika Selatan
  • Transisi ke Orde Baru
  • Teori domino
  • Deklarasi ASEAN
  • Perang Saudara Laos
  • Kudeta Suriah 1966
  • Revolusi Argentina
  • Konflik Zona Demiliterisasi Korea
  • Junta militer Yunani 1967–1974
  • Tahun-Tahun Timbel (Italia)
  • Insiden USS Pueblo
  • Perang Enam Hari
  • Perang Atrisi
  • Pemberontakan Dhofar
  • Perang Al-Wadiah
  • Perang Saudara Nigeria
  • Protes 1968
  • Mei Prancis
  • Pembantaian Tlatelolco
  • Revolusi Kebudayaan
  • Musim Semi Praha
  • Krisis politik Polandia 1968
  • Pemberontakan Komunis di Malaysia
  • Invasi Cekoslowakia
  • Revolusi Ba'athis Irak
  • Kudeta Libya 1969
  • Perang Sepak Bola
  • Komunisme Goulash
  • Konflik perbatasan Tiongkok-Soviet
  • Pemberontakan Komunis di Filipina
  • Tindakan Perbaikan
1970-an
  • Détente
  • Perjanjian Nonproliferasi Senjata Nuklir
  • September Hitam di Yordania
  • Gerakan Perbaikan (Suriah)
  • Konflik Sahara Barat
  • Revolusi Nikaragua
  • Perang Saudara Kamboja
  • Perang Vietnam
  • Kerusuhan Koza
  • Realpolitik
  • Diplomasi ping-pong
  • Revolusi Perbaikan (Mesir)
  • Memorandum militer Turki 1971
  • Kudeta Sudan 1971
  • Perjanjian Empat Negara di Berlin
  • Perang Pembebasan Bangladesh
  • Kunjungan Nixon ke Tiongkok 1972
  • Konflik perbatasan Yaman Utara-Yaman Selatan 1972
  • Perang Yaman 1972
  • Pemberontakan Komunis di Bangladesh
  • Perang Saudara Eritrea
  • Kudeta Uruguay 1973
  • Kudeta Chili 1973
  • Perang Yom Kippur
  • Krisis minyak 1973
  • Revolusi Anyelir
  • Transisi Spanyol
  • Metapolitefsi
  • Perundingan pembatasan senjata strategis
  • Perang Irak-Kurdi Kedua
  • Invasi Turki ke Siprus
  • Perang Saudara Angola
  • Perang Saudara Mozambik
  • Konflik Oromo
  • Perang Ogaden
  • Perang Sahara Barat
  • Perang Saudara Etiopia
  • Perang Saudara Lebanon
  • Perpecahan Tiongkok-Albania
  • Perang Kamboja–Vietnam
  • Revolusi Iran
  • Operasi Condor
  • Perang Kotor (Argentina)
  • Kudeta Argentina 1976
  • Perang Libya–Mesir
  • Musim Gugur Jerman
  • Korean Air Lines Penerbangan 902
  • Perang Uganda–Tanzania
  • Pemberontakan NDF
  • Konflik Chad–Libya
  • Perang Yaman 1979
  • Pendudukan Masjidil Haram
  • Revolusi Iran
  • Revolusi Saur
  • Perang Tiongkok-Vietnam
  • Gerakan New Jewel
  • Pemberontakan Herat 1979
  • Tujuh Hari ke Sungai Rhine
  • Perjuangan melawan penyalahgunaan politik psikiatri di Uni Soviet
1980-an
  • Perang Soviet-Afganistan
  • Pemboikotan Olimpiade Musim Panas 1980 dan 1984
  • Konflik Peru
  • Kudeta Turki 1980
  • Insiden Teluk Sidra
  • Konflik Casamance
  • Perang Semak Uganda
  • Pemberontakan Pasukan Perlawanan Tuhan
  • Perang Saudara Eritrea
  • Perang Perbatasan Etiopia–Somalia 1982
  • Perang Ndogboyosoi
  • Invasi Amerika Serikat ke Grenada
  • Able Archer 83
  • Star Wars
  • Perang Iran–Irak
  • Pemberontakan Somalia
  • Insiden Laut Hitam 1986
  • Perang Saudara Yaman Selatan
  • Perang Toyota
  • Insiden penyerempetan Laut Hitam 1988
  • Perang Saudara Bougainville
  • Pemberontakan 8888
  • Solidaritas
    • Reaksi Soviet
  • Contras
  • Krisis Amerika Tengah
  • RYAN
  • Korean Air Lines Penerbangan 007
  • Revolusi Kekuatan Rakyat
  • Glasnost
  • Perestroika
  • Perang Nagorno-Karabakh
  • Perang Saudara Afganistan
  • Invasi Amerika Serikat ke Panama
  • Pemogokan Polandia 1988
  • Unjuk rasa Tiananmen 1989
  • Revolusi 1989
  • Keruntuhan Tembok Berlin
  • Kejatuhan perbatasan Jerman dalam
  • Revolusi Velvet
  • Revolusi Rumania 1989
  • Revolusi Damai
1990-an
  • Revolusi Mongolia 1990
  • Perang Teluk
  • Penyatuan kembali Jerman
  • Penyatuan Yaman
  • Kejatuhan komunisme di Albania
  • Pembubaran Yugoslavia
  • Pembubaran Uni Soviet
  • Pembubaran Cekoslowakia
Konflik beku
  • Abkhazia
  • Tiongkok
  • Korea
  • Puerto Riko
  • Kosovo
  • Nagorno-Karabakh
  • Ossetia Selatan
  • Transnistria
  • Sengketa perbatasan Tiongkok-India
  • Sengketa Borneo Utara
Kebijakan luar negeri
  • Doktrin Truman
  • Pembendungan
  • Doktrin Eisenhower
  • Teori domino
  • Doktrin Hallstein
  • Doktrin Kennedy
  • Koeksistensi damai
  • Ostpolitik
  • Doktrin Johnson
  • Doktrin Brezhnev
  • Doktrin Nixon
  • Doktrin Ulbricht
  • Doktrin Carter
  • Doktrin Reagan
  • Dorong balik
  • Kedaulatan Puerto Riko pada Perang Dingin
Ideologi
Kapitalisme
  • Liberalisme
  • Mazhab Chicago
  • Keynesianisme
  • Monetarisme
  • Ekonomi neoklasik
  • Reaganomics
  • Ekonomi sisi penawaran
  • Thatcherisme
Komunisme
  • Sosialisme
  • Marxisme–Leninisme
  • Castroisme
  • Eurokomunisme
  • Guevarisme
  • Hoxhaisme
  • Juche
  • Maoisme
  • Naxalisme
  • Stalinisme
  • Titoisme
Lainnya
  • Imperialisme
  • Anti-imperialisme
  • Nasionalisme
  • Ultranasionalisme
  • Chauvinisme
  • Nasionalisme etnis
  • Rasisme
  • Zionisme
  • Fasisme
  • Neo-Nazisme
  • Islamisme
  • Totaliterisme
  • Otoritarianisme
  • Autokrasi
  • Demokrasi liberal
  • Demokrasi iliberal
  • Demokrasi terpimpin
  • Demokrasi sosial
  • Third-Worldisme
  • Supremasi kulit putih
  • Nasionalisme kulit putih
  • Separatisme kulit putih
  • Apartheid
Organisasi
  • NATO
  • Pakta Warsawa
  • Komunitas Andes
  • ASEAN
  • CIA
  • Comecon
  • EEC
  • KGB
  • MI6
  • Gerakan Non-Blok
  • SAARC
  • Safari Club
  • Stasi
Propaganda
  • Tindakan aktif
  • Amerika
  • Pembasmian untuk Kebebasan
  • Izvestia
  • Pravda
  • Radio Free Europe/Radio Liberty
  • Ketakutan Merah
  • Soviet Life
  • TASS
  • Voice of America
  • Voice of Russia
Perlombaan
  • Perlombaan senjata
  • Perlombaan senjata nuklir
  • Perlombaan Antariksa
Sejarawan
  • Gar Alperovitz
  • Thomas A. Bailey
  • Michael Beschloss
  • Archie Brown
  • Warren H. Carroll
  • Adrian Cioroianu
  • John Costello
  • Michael Cox
  • Nicholas J. Cull
  • Willem Drees
  • Robert D. English
  • Herbert Feis
  • Robert Hugh Ferrell
  • André Fontaine
  • Anneli Ute Gabanyi
  • John Lewis Gaddis
  • Lloyd Gardner
  • Timothy Garton Ash
  • Gabriel Gorodetsky
  • Fred Halliday
  • Jussi Hanhimäki
  • John Earl Haynes
  • Patrick J. Hearden
  • Tvrtko Jakovina
  • Tony Judt
  • Harvey Klehr
  • Gabriel Kolko
  • Walter LaFeber
  • Walter Laqueur
  • Melvyn Leffler
  • Geir Lundestad
  • Mary Elise Sarotte
  • Vojtech Mastny
  • Jack F. Matlock Jr.
  • Thomas J. McCormick
  • Timothy Naftali
  • Marius Oprea
  • David S. Painter
  • William B. Pickett
  • Ronald E. Powaski
  • Yakov M. Rabkin
  • Arthur M. Schlesinger Jr.
  • Ellen Schrecker
  • Giles Scott-Smith
  • Shen Zhihua
  • Athan Theoharis
  • Andrew Thorpe
  • Vladimir Tismăneanu
  • Patrick Vaughan
  • Alex von Tunzelmann
  • Odd Arne Westad
  • William Appleman Williams
  • Jonathan Reed Winkler
  • Rudolph Winnacker
  • Ken Young
Lihat pula
  • Intervensi Sekutu dalam Perang Saudara Rusia
  • Daftar agen Blok Timur di Amerika Serikat
  • Spionase Soviet di AS
  • Hubungan Amerika Serikat dengan Uni Soviet
  • Konferensi AS–Soviet
  • Spionase Rusia di AS
  • Spionase Amerika di Uni Soviet dan Federasi Rusia
  • Hubungan NATO dengan Rusia
  • Brinkmanship
  • CIA dan Perang Dingin Kebudayaan
  • Perang Dingin II
  • Revolusi Rusia
  • Kategori
  • Commons
  • Garis waktu
  • Daftar konflik
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Revolusi_Kebudayaan&oldid=26032342"
Kategori:
  • Revolusi
  • Sejarah Republik Rakyat Tiongkok
  • Represi politik di Tiongkok
Kategori tersembunyi:
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • CS1 sumber berbahasa American English (en-us)
  • Articles with hatnote templates targeting a nonexistent page
  • Artikel mengandung aksara Tionghoa
  • Templat webarchive tautan wayback
  • Galat CS1: parameter kosong tidak dikenal
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Galat CS1: nilai parameter tidak valid
  • Halaman yang menggunakan pranala magis ISBN

Best Rank
More Recommended Articles