More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Teknologi reproduksi berbantuan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Teknologi reproduksi berbantuan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Teknologi reproduksi berbantuan

  • العربية
  • বাংলা
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • Eesti
  • Euskara
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • עברית
  • Hrvatski
  • Italiano
  • 日本語
  • 한국어
  • Madhurâ
  • മലയാളം
  • मराठी
  • Bahasa Melayu
  • Norsk bokmål
  • Polski
  • Português
  • Română
  • Русский
  • Srpskohrvatski / српскохрватски
  • Српски / srpski
  • Svenska
  • தமிழ்
  • Українська
  • Tiếng Việt
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Teknologi reproduksi berbantuan
Intervensi
Ilustrasi yang menggambarkan injeksi sperma intrasitoplasmik (ICSI), salah satu contoh teknologi reproduksi berbantuan.
MeSHD027724
[sunting di Wikidata]

Teknologi reproduksi berbantuan (bahasa Inggris: assisted reproductive technology, ART), disingkat TRB, adalah teknologi yang digunakan untuk mendapatkan kehamilan dengan menggunakan prosedur seperti pengobatan fertilitas, fertilisasi in vitro ("bayi tabung", IVF), dan surogasi. Teknologi reproduksi ini utamanya digunakan untuk perawatan infertilitas atau ketidaksuburan, dan juga dikenal sebagai "perawatan fertilitas". Teknologi ini secara khusus termasuk dalam bidang infertilitas dan endrokinologi reproduksi, dan mungkin juga meliputi injeksi sperma intrasitoplasmik (ICSI) dan kriopreservasi. Beberapa bentuk TRB juga digunakan dengan melibatkan pasangan subur karena alasan genetik (diagnosis genetik praimplantasi). TRB juga digunakan pada pasangan yang dianggap berselisih karena penyakit menular tertentu; HIV misalnya untuk mengurangi risiko infeksi apabila kehamilan diinginkan.

Risiko

[sunting | sunting sumber]

Dikatakan bahwa kebanyakan bayi yang dikandung menggunakan metode IVF ("bayi tabung") tidak memiliki kelainan bawaan atau cacat lahir.[1] Tetapi, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa teknologi reproduksi berbantu meningkatkan risiko cacat lahir.[2][3] Dalam penelitian dengan skala terluas di Amerika Serikat, yang menggunakan data registrasi cacat lahir dari seluruh negara bagian,[4] 6,2% anak yang dikandung dengan IVF memiliki cacat besar, dibandingkan dengan 4,4% anak yang dikandung secara alami menggunakan kesesuaian data usia maternal dan faktor lainnya (rasio peluang 1,3; interval kepercayaan 95%, 1,00-1,67).[1] TRB disertai dengan risiko mengalami kehamilan heterotopik (kehamilan di luar rahim dan di dalam rahim secara bersamaan).[5]

Risiko-risiko yang utama misalnya:

  • Kelainan genetik
  • Berat lahir rendah.[butuh rujukan] Dalam metode IVF dan ICSI, salah satu faktor risikonya yaitu penurunan ekspresi protein dalam metabolisme energi, rantai ringan Feritin, dan ATP5A1.[6]
  • Kelahiran prematur. Rendahnya berat badan bayi saat kelahiran dan kelahiran prematur sangat erat hubungannya dengan banyak masalah kesehatan, misalnya gangguan penglihatan dan kelumpuhan otak (cerebral palsy). Anak-anak yang dilahirkan menggunakan metode IVF diperkirakan dua kali lebih mungkin menderita kelumpuhan otak.[7]

Faktor risiko yang lain misalnya:

  • Kerusakan membran,[butuh rujukan] yang dapat tercermin oleh peningkatan ekspresi protein fusi membran NAPA dan Annexin A3.[6]

Data saat ini menunjukkan sedikit atau tidak ada peningkatan risiko depresi pasca persalinan di antara para wanita yang menggunakan TRB.[8]

Penggunaan teknologi reproduksi berbantu seperti stimulasi ovarium dan fertilisasi in vitro diasosiasikan dengan peningkatan risiko keseluruhan kanker pada anak dalam keturunan yang dihasilkan, yang mungkin disebabkan oleh penyakit awal yang sama ataupun kondisi yang menyebabkan infertilitas atau subfertilitas pada sang ibu atau sang ayah.[9]

Penggunaan

[sunting | sunting sumber]

Prosedur-prosedur teknologi reproduksi dengan bantuan yang dilakukan di Amerika Serikat dilaporkan meningkat dua kali lipat selama 10 tahun terakhir, dengan 140.000 prosedur yang dilakukan pada tahun 2006,[10] menghasilkan 55.000 kelahiran.[10]

Di Australia, dikabarkan bahwa 3,1% kelahiran merupakan hasil TRB.[11]

Dalam kasus penghentian perawatan fertilitas, diperkirakan bahwa alasan-alasan yang paling umum adalah: penundaan perawatan (39%), beban psikologis maupun fisik (19%, beban psikologis 14%, beban fisik 6,32%), masalah pribadi maupun relasional (17%, masalah pribadi 9%, masalah realsional 9%), penolakan terhadap perawatan (13%), serta masalah-masalah pada organisasi (12%) dan klinik (8%).[12]

Etika

[sunting | sunting sumber]
Lihat pula: Fertilisasi in vitro § Etika, dan Surogasi § Masalah etika

Sejumlah pasangan merasa sulit untuk menghentikan perawatan yang dilakukan meski prognosisnya sangat buruk, sehingga berakhir pada kesia-siaan. Hal ini mungkin memberikan para penyedia jasa TRB suatu keputusan yang sulit apakah akan melanjutkan atau menolak perawatan.[13]

Sejumlah teknologi reproduksi berbantuan sebenarnya dapat membahayakan sang ibu maupun anaknya. Terdapat risiko kesehatan fisik dan juga psikologis, yang dapat berdampak pada pelaksanaan perawatan yang sedang berlangsung. Semua efek yang merugikan dapat mengakibatkan kekhawatiran, dan seharusnya diatur secara ketat agar kandidat yang tidak siap secara fisik maupun mental tidak diperkenankan untuk menjalani perawatan.[14]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Bank sperma
  • Inseminasi buatan
  • Kloning manusia
  • Tanggapan keagamaan terhadap teknologi reproduksi berbantuan

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b (Inggris) Van Voorhis BJ (2007). "Clinical practice. In vitro fertilization". N Engl J Med. 356 (4): 379–86. doi:10.1056/NEJMcp065743. PMID 17251534.
  2. ^ (Inggris) Kurinczuk JJ, Hansen M, Bower C (2004). "The risk of birth defects in children born after assisted reproductive technologies". Current Opinion in Obstetrics and Gynecology. 16 (3): 201–9. doi:10.1097/00001703-200406000-00002. PMID 15129049.
  3. ^ (Inggris) Hansen M, Bower C, Milne E, de Klerk N, Kurinczuk JJ (2005). "Assisted reproductive technologies and the risk of birth defects—a systematic review" (PDF). Hum Reprod. 20 (2): 328–38. doi:10.1093/humrep/deh593. PMID 15567881.
  4. ^ (Inggris) Olson CK, Keppler-Noreuil KM, Romitti PA, Budelier WT, Ryan G, Sparks AE, Van Voorhis BJ (2005). "In vitro fertilization is associated with an increase in major birth defects". Fertil Steril. 84 (5): 1308–15. doi:10.1016/j.fertnstert.2005.03.086. PMID 16275219.
  5. ^ (Inggris) MD, Daniel M. Avery, MD, Marion D. Reed, MD, William L. Lenahan,. "What you should know about heterotopic pregnancy : OBG Management". www.obgmanagement.com. Diakses tanggal 2016-07-28. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Tanda baca tambahan (link)
  6. ^ a b (Inggris) Zhang Y, Zhang YL, Feng C, et al. (September 2008). "Comparative proteomic analysis of human placenta derived from assisted reproductive technology". Proteomics. 8 (20): 4344–56. doi:10.1002/pmic.200800294. PMID 18792929.
  7. ^ (Inggris) Hvidtjørn D, Schieve L, Schendel D, Jacobsson B, Sværke C, Thorsen P (2009). "Cerebral palsy, autism spectrum disorders, and developmental delay in children born after assisted conception: a systematic review and meta-analysis". Arch Pediatr Adolesc Med. 163 (1): 72–83. doi:10.1001/archpediatrics.2008.507. PMID 19124707.
  8. ^ (Inggris) Ross, L. E.; McQueen, K.; Vigod, S.; Dennis, C.-L. (2010). "Risk for postpartum depression associated with assisted reproductive technologies and multiple births: A systematic review". Human Reproduction Update. 17 (1): 96–106. doi:10.1093/humupd/dmq025. PMID 20605900.
  9. ^ (Inggris) Hargreave, Marie; Jensen, Allan; Toender, Anita; Andersen, Klaus Kaae; Kjaer, Susanne Krüger (2013). "Fertility treatment and childhood cancer risk: A systematic meta-analysis". Fertility and Sterility. 100 (1): 150–61. doi:10.1016/j.fertnstert.2013.03.017. PMID 23562045.
  10. ^ a b (Inggris) chicagotribune.com Infertility by the numbers Diarsipkan 2009-07-05 di Wayback Machine. Colleen Mastony. June 21, 2009
  11. ^ (Inggris) 'More IVF babies but less multiple births' Diarsipkan 2009-09-24 di Wayback Machine. THE AUSTRALIAN. September 24, 2009
  12. ^ (Inggris) Gameiro, S.; Boivin, J.; Peronace, L.; Verhaak, C. M. (2012). "Why do patients discontinue fertility treatment? A systematic review of reasons and predictors of discontinuation in fertility treatment". Human Reproduction Update. 18 (6): 652–69. doi:10.1093/humupd/dms031. PMC 3461967. PMID 22869759.
  13. ^ (Inggris) Ethics Committee of the American Society for Reproductive Medicine (2009). "Fertility treatment when the prognosis is very poor or futile". Fertility and Sterility. 92 (4): 1194–7. doi:10.1016/j.fertnstert.2009.07.979. PMID 19726040.
  14. ^ (Inggris) Noah, Lars (2003). "Assisted Reproductive Technologies and the Pitfalls of Unregulated Biomedical Innovation". Florida Law Review. 55 (2): 604–609.
  • l
  • b
  • s
Teknologi reproduksi berbantuan
Infertilitas
  • Wanita
  • Pria
  • Klinik kesuburan
  • Pengujian kesuburan
  • Pariwisata kesuburan
Pengobatan kesuburan
  • Antagonis estrogen
    • Aromatase inhibitor
    • Klomifen
  • FSH
  • GnRH agonis
  • Gonadotropin
    • Menotropin
  • hCG
Fertilisasi in vitro (IVF)
dan perluasan
  • Penetasan zona berbantuan
  • Kokultur endometrium autologus
  • Transfer sitoplasma
  • Transfer embrio
  • Pembawa gestasional
  • Pematangan in vitro
  • Injeksi sperma Intrasitoplasmik
  • Seleksi oosit
  • Hiperstimulasi ovarium
  • Diagnosis genetik praimplantasi
  • Anak kepingan salju
  • Pengambilan ovum transvaginal
  • Transfer intrafallopian zigot
Metode lain
  • Inseminasi buatan
    • Donor sperma
  • Kriopreservasi
    • Embrio
    • Oosit
    • Jaringan ovarium
    • Semen
  • Transfer intrafallopian gamet
  • Pembedahan reproduksi
    • Pembalikan vasektomi
  • Koleksi semen
  • Seleksi jenis kelamin
  • Penyewaan rahim
Donor
  • Pendaftaran donor
  • Pendaftaran saudara donor
  • Donor telur
  • Embrio
  • Sperma
  • Bank sperma
Etika
  • Inses kebocoran
  • Tanggapan keagamaan
  • Donor mitokondria
Dalam fiksi
  • Lihat subbab di dalam Donor sperma
  • Reproduksi dan kehamilan dalam fiksi spekulatif
  • l
  • b
  • s
Kehamilan dan Kelahiran
Perencanaan
  • Kontrol kelahiran
  • Keluarga berencana alami
  • Konseling pra-konsepsi
Pembuahan
  • Teknologi reproduksi berbantuan
    • inseminasi buatan
    • penipuan kesuburan
    • obat kesuburan
    • fertilisasi in vitro
    • reproduksi dengan bantuan pasangan
  • Kesadaran kesuburan
  • Kehamilan yang tidak diinginkan
Tes
  • USG 3D
  • USG Obstetri
  • Tes kehamilan
    • pengujian di rumah
  • Pengujian pralahir
  • Pencitraan medis
Jenis
  • Serviks
  • Kriptik
  • Ektopik
  • Perut
  • Heterotopik
  • Molar
  • Ovarium
  • Hamil lewat waktu
  • Tidak diinginkan
  • Interstitial
  • Tanduk rudimenter
Persalinan
Persiapan
  • Metode Bradley
  • Hypnobirthing
  • Lamaze
  • Insting bersarang
Peran
  • Ibu
  • Bayi Baru Lahir
    • kelahiran prematur
  • Kehamilan lewat waktu
  • Doula
  • Penolong Kelahiran
  • Peran laki-laki
  • Bidan
    • Bidan perawat bantu
  • Dokter Obstetri
  • Perawat perinatal
  • Penolong persalinan tradisional
Kelahiran
  • Pelvimetri / Skor Bishop
    • pelebaran serviks
    • penipisan serviks
    • posisi
  • Pertunjukan berdarah
  • Kontraksi rahim
  • Persalinan normal
  • Presentasi
    • sungsang
    • cephalic
    • bahu
  • Pecahnya selaput
  • Caesar
  • Posisi Melahirkan
  • Melahirkan di rumah
  • Induksi persalinan
  • Kelahiran ganda
  • Persalinan alami
  • Kelahiran tanpa suara
  • Melahirkan tanpa bantuan
  • Persalinan di air
  • Pengusiran plasenta
  • Gentle birth
  • Lotus Birth
Sebelum melahirkan
Anatomi
  • Air ketuban
  • Kantung ketuban
  • Endometrium
  • Plasenta
Perkembangan
  • Janin
  • Tinggi fundus
  • Usia kehamilan
  • Embriogenesis manusia
  • Perubahan fisiologis ibu
  • Perubahan fisiologis setelah melahirkan
Perawatan
  • Nutrisi
    • peracunan lingkungan
    • dalam kehamilan
    • prenatal
  • Imunisasi
  • Kondisi bersamaan
    • Anemia
    • Hipertensi
    • Hiperkoagulabilitas
    • Penggunaan zat
      • Merokok
      • Alkohol
      • Ganja
    • Penyakit endokrin
      • Diabetes
      • Penyakit tiroid
    • Penyakit hati
      • Perlemakan hati akut
      • Kolestasis intrahepatik
    • Infeksi
      • HIV
      • COVID-19
      • Hepatitis C
      • Malaria
    • Penyakit kulit
      • Lupus
      • Folikulitis pruritus
      • Dermatosis
    • Yang lain
      • Obat
      • Flora vagina
      • Pendarahan
      • Emisi kendaraan bermotor
      • Penyakit yang sudah ada sebelumnya
Prosedur
  • Amniosentesis
  • Kardiotokografi
  • Pengambilan sampel chorionic villus
  • Uji nonstres
  • Aborsi
Pascapersalinan
Ibu
  • Perawatan setelah melahirkan
  • Kurungan setelah melahirkan
  • Seks setelah kehamilan
  • Gangguan kejiwaan saat melahirkan
  • Perubahan fisiologis setelah melahirkan
Peran
  • Doula
  • Pengunjung kesehatan
  • Konsultan laktasi
  • Perawat bulanan
  • Pengasuh bayi
Anak
  • Adaptasi dengan kehidupan ekstrauterin
  • Skor APGAR
  • Penitipan anak
  • Kelainan bawaan
Riwayat kebidanan
  • Graviditas dan paritas
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Teknologi_reproduksi_berbantuan&oldid=25803689"
Kategori:
  • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan January 2014
  • Teknologi reproduksi berbantuan
  • Hak reproduksi
  • Prosedur obstetrik
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list
  • Pemeliharaan CS1: Tanda baca tambahan
  • Templat webarchive tautan wayback
  • Semua artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan
  • Artikel dengan paramater tanggal tidak valid pada templat

Best Rank
More Recommended Articles