More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Tionghoa di Bukittinggi - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tionghoa di Bukittinggi - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tionghoa di Bukittinggi

Tambah pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Tionghoa Bukittinggi)
Gedung perkumpulan Himpunan Bersatu Teguh di Kota Bukittinggi

Tionghoa Bukittinggi adalah orang-orang dengan etnis Tionghoa yang bertempat tinggal di Kota Bukittingi, Sumatera Barat. Kota Bukittinggi sendiri memiliki penduduk dengan beragam etnis seperti Minangkabau, Tionghoa, India, Jawa dan Batak.

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Awal kedatangan masyarakat Tionghoa di Bukittinggi belum diketahui tahun pastinya, tetapi pada masa pemerintahan kolonial Belanda sudah ditetapkan perkampungan untuk etnis Tionghoa, tepatnya di Kelurahan Benteng Pasar Atas. Penetapan tempat tinggal masyarakat Tionghoa di Bukittinggi oleh pemerintah kolonial diatur dalam peraturan wijkenstelsel yang dikeluarkan oleh Belanda pada 1856. Sejak saat itu, masyarakat Tionghoa mulai menetap di Bukittinggi. Masyarakat Tionghoa diberi hak untuk membangun toko dan rumah mereka sehingga perkampungan Tionghoa menjadi lokasi berdagang dan juga tempat tinggal mereka. Sebagian besar dari masyarakat Tionghoa Bukittinggi berprofesi sebagai pedagang, disamping bergerak di bidang jasa dan pegawai negeri.[1]

Kebudayaan

[sunting | sunting sumber]

Lokasi tempat tinggal masyarakat Tionghoa di Bukittinggi dikenal dengan nama Kampung Cina. Bentuk tempat tinggal etnis Tionghoa di Kampung Cina hampir sama. Terdiri dari dua atau tiga tingkat dan dibangun secara berderet memanjang dan terletak di jalan pusat kota pertokoan. Lantai dasar digunakan sebagai tempat berdagang dan lantai atas sebagai tempat tinggal.

Keberadaan perkumpulan etnis Tionghoa di Kota Bukittinggi cenderung menciptakan kultur tersendiri. Aktivitas sosial budaya, sistem sosial dan karakteristik masyarakat berbeda dengan etnis lainnya. Keberadaan etnis Tionghoa di Kota Bukittinggi sudah lama, tetapi perjuangan mereka untuk terus bisa beradapatasi dengan penduduk lokal tetap berlangsung. Sosial budaya masyarakat etnis Tionghoa yang beraneka ragam menjadi sumbangan besar bagi pengembangan budaya Indonesia khususnya Kota Bukittinggi.[1]

Sosial ekonomi

[sunting | sunting sumber]

Kehidupan sosial ekonomi pedagang etnis Tionghoa Bukittinggi menunjukkan peningkatan tiap tahunnya. Hal itu dapat dilihat dari segi fasilitas hidup yang dari sebagian besar mereka memiliki kemajuan gaya hidup dibandingkan dengan masyarakat pribumi. Selain itu, dalam bidang pendidikan, anak-anak mereka disekolahkan sampai ke tingkat perguruan tinggi di luar Sumatera Barat. Perekonomian Tionghoa semakin berkembang dan memuncak pada awal abad ke-19. Keberhasilan etnis Tionghoa di bidang ekonomi dan perdagangan dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya adalah etos kerja etnis Tionghoa yang berdasarkan kepada kepercayaan mereka, kebijakan pemerintahan Belanda pada masa penjajahan, kebijakan pemerintah Indonesia pada zaman setelah kemerdekaan, serta kondisi lingkungan setempat.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c Rhahima Khaidir, Rhahima (2014). Etnis Tionghoa di Bukittinggi (Thesis).
  • l
  • b
  • s
Topik tentang Tionghoa-Indonesia
Daerah persebaran
  • Aceh
  • Babel
  • Sumatera Barat (Bukittinggi
  • Padang)
  • Sumatera Utara (Medan)
  • Sumatera Selatan (Palembang)
  • Banten (Benteng)
  • Jakarta
  • Jawa Tengah (Tionghoa Jawa
  • Lasem)
  • Bali
  • Jawa Timur (Madura)
  • Sulawesi Utara (Manado)
  • Papua
  • Kalimantan Selatan (Parit)
  • Maluku
Bahasa
  • Daftar bahasa Tionghoa
  • Bahasa Pecinan Surabaya
  • Bahasa Tionghoa Peranakan
  • Bahasa Hakka Kalbar
  • Medan Hokkien
  • Bagan Hokkien
  • Daftar kata serapan
Budaya dan kesenian
  • Sastra Tionghoa-Indonesia
  • Sastra Jawa-Tionghoa
  • Hidangan
  • Wayang Gantung
  • Gambang keromong
  • Potehi
  • Lamkoan
  • Sincia
  • Kuntau
  • Barongsai
Arsitektur
  • Kelenteng
  • Ruko
  • Makam
Agama dan kepercayaan
  • Tatung (Lok Thung)
  • Thai Pak Kung
  • Sanshan Guowang
  • Matakin
  • Ritual Bakar Tongkang
Media
  • Keng Po
  • Sin Po
  • Metro Xin Wen
  • Guoji Ribao
  • Qiandao Ribao
  • Harian Indonesia
Studi Tionghoa-Indonesia
  • Demografi
    • Tokoh Tionghoa
    • Diskriminasi
  • Sejarah
  • Orang Peranakan
  • Republik Lanfang
  • Kongsi Timah Bangka-Belitung
  • Geger Pacinan
  • Tionghoa Udik
Organisasi
  • Tiong Hoa Hwee Koan
  • PGTI
  • Hollandsche Chineesche School
  • PSMTI
  • Partai Tionghoa Indonesia
  • PITI
  • Himpunan Bersatu Teguh
Ekonomi
  • Oei Tiong Ham Concern
Hari Raya
  • Tahun Baru Imlek
  • Cap Go Meh
  • Ceng Beng
  • Peh Cun
  • Tiong Ciu
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tionghoa_di_Bukittinggi&oldid=27674207"
Kategori:
  • Tionghoa-Indonesia
  • Kota Bukittinggi
  • Kebudayaan

Best Rank
More Recommended Articles