More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Filsafat modern - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Filsafat modern - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Filsafat modern

  • አማርኛ
  • العربية
  • Azərbaycanca
  • Башҡортса
  • Български
  • বাংলা
  • Bosanski
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Ελληνικά
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • Eesti
  • Euskara
  • فارسی
  • Français
  • Galego
  • हिन्दी
  • Hrvatski
  • Հայերեն
  • Italiano
  • 日本語
  • Қазақша
  • 한국어
  • Latina
  • Македонски
  • Nederlands
  • Norsk bokmål
  • Polski
  • پښتو
  • Português
  • Română
  • Русский
  • Srpskohrvatski / српскохрватски
  • Slovenčina
  • Slovenščina
  • Српски / srpski
  • Türkçe
  • Українська
  • Tiếng Việt
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sejarah
filsafat Barat
Bagian dari "Sekolah Athena" oleh Raphael (Raffaelo Sanzio, 1483-1520)
Fresko Mazhab Athena karya Rafael
Filsafat Barat
Berdasarkan era
  • Pra-Sokrates
  • Kuno
  • Abad pertengahan
  • Renaisans
  • Modern
  • Kontemporer
Berdasarkan abad
  • 16
  • 17
  • 18
  • 19
  • 20
Lihat pula
Filsafat religius
  • Kristen
  • Yahudi
  • Islam
  • Hindu
  • Sikh
  • Buddha
Filsafat Timur
  • Tionghoa
  • India
  • Iran
  • Jepang
  • Korea
  • Budaya Barat
  • Dunia Barat
  • l
  • b
  • s
René Descartes

Filsafat modern adalah pembagian dalam sejarah Filsafat Barat yang menjadi tanda berakhirnya era skolastisisme.[1][2]Waktu munculnya filsafat modern adalah abad ke-17 hingga awal abad ke-20 di Eropa Barat dan Amerika Utara.[3] Filsafat Modern ini pun dimulai sejak munculnya rasionalisme lewat pemikiran Descartes, seorang filsuf terkemuka pada zaman Modern.[3][4]Bapak filsafat modern Rane Descartes

Latar Belakang

[sunting | sunting sumber]

Masa modern menjadi identitas di dalam filsafat Modern.[1] Pada masa ini rasionalisme semakin dipikirkan.[1] Tidak gampang untuk menentukan mulai dari kapan Abad Pertengahan berhenti.[1] Namun, dapat dikatakan bahwa Abad Pertengahan itu berakhir pada abad 15 dan 16 atau pada akhir masa Renaisans.[1] Masa setelah Abad Pertengahan adalah masa Modern.[2] Sekalipun, memang tidak jelas kapan berakhirnya Abad Pertengahan itu.[2] Akan tetapi, ada hal-hal yang jelas menandai masa Modern ini, yaitu berkembang pesat berbagai kehidupan manusia Barat, khususnya dalam bidang kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan ekonomi.[2][5] Usaha untuk menghidupkan kembali kebudayaan klasik Yunani-Romawi.[2] Kebudayaan ini pulalah yang diresapi oleh suasana kristiani. Di bidang Filsafat, terdapat aliran yang terus mempertahankan masa Klasik.[2] Aliran-aliran dari Kungfu dan mazhab Stoa menjadi aliran-aliran yang terus dipertahankan.[6] Pada masa Renaissance ini tidak menghasilkan karya-karya yang penting.[6]

Satu hal yang menjadi perhatian pada masa Renaissance ini adalah ketika kita melihat perkembangan pemikirannya.[1] Perkembangan pada masa ini menimbulkan sebuah masa yang amat berperan di dalam dunia filsafat.[1] Inilah yang menjadi awal dari masa modern.[1] Timbulnya ilmu pengetahuan yang modern, berdasarkan metode eksperimental dan matematis.[1] Segala sesuatunya, khususnya di dalam bidang ilmu pengetahuan mengutamakan logika dan empirisme.[1] Aristotelian menguasai seluruh Abad Pertengahan ini melalui hal-hal tersebut.[1]

Pada masa Modern terjadi perkembangan yang pesat pada bidang ekonomi.[2] Hal ini terlihat dari kota-kota yang berkembang menjadi pusat perdagangan, pertukaran barang, kegiatan ekonomi monoter, dan perbankan.[2] Kaum kelas menengah melakukan upaya untuk bangkit dari keterpurukan dengan mengembangkan suatu kebebasan tertentu.[2] Kebebasan ini berkaitan dengan syarat-syarat dasar kehidupan.[2] Segala macam barang kebutuhan bisa dibeli dengan uang.[2] Makanisme pasar pun sudah mulai mengambil peranan penting untuk menuntut manusia untuk rajin, cerdik, dan cerdas.[2] Dari sudut pandang sosio-ekonomi menjelaskan bahwa individu berhadapan dengan tuntutan-tuntutan baru dan praktis yang harus dijawab berdasarkan kemampuan akal budi yang mereka miliki.[2] Kemampuan ini tanpa harus mengacu kepada otoritas lain, entah itu dari kekuasaan gereja, tuntutan tuan tanah feodal, maupun ajaran muluk-muluk dari para filsuf.[2]

Dari sudut pandang sejarah Filsafat Barat melihat bahwa masa modern merupakan periode dimana berbagai aliran pemikiran baru mulai bermunculan dan beradu dalam kancah pemikiran filosofis Barat.[1] Filsafat Barat menjadi penggung perdebatan antar filsuf terkemuka.[1] Setiap filsuf tampil dengan gaya dan argumentasinya yang khas.[1] Argumentasi mereka pun tidak jarang yang bersifat kasar dan sini, kadang tajam dan pragmatis, ada juga yang sentimental.[1] Sejarah filsafat pada masa modern ini dibagi ke dalam tiga zaman atau periode, yaitu: zaman Renaissans (Renaissance), zaman Pencerahan Budi (Aufklarung), dan zaman Romantik, khususnya periode Idealisme Jerman.[1]

Ada beberapa tokoh yang menjadi perintis yang membuka jalan baru menuju perkembangan ilmiah yang modern.[1] Mereka adalah Leonardo da Vinci (1452-1519), Nicolaus Copernicus (1473-1543), Johannes Kepler (1571-1630) dan Galileo Galilei (1564-1643).[1] Sedangkan Francis Bacon (1561-1623) merupakan filsuf yang meletakkan dasar filosofisnya untuk perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan.[1] Dia merupakan bangsawan Inggris yang terkenal dengan karyanya yang bermaksud untuk menggantikan teori Aristoteleles tentang ilmu pengetahuan dengan teori baru.[1]

Sekalipun demikian, Rene Descartes merupakan filsuf yang paling terkenal pada masa filsafat modern ini.[1] Rene Descartes (1596-1650) diberikan gelar sebagai bapa filsafat modern.[1] Dia adalah seorang filsuf Perancis.[1] Descartes belajar filsafat pada Kolese yang dipimpin Pater-pater Yesuit di desa La Fleche.[1] Descartes menulis sebuah buku yang terkenal, yaitu Discours de la method pada tahun 1637.[1] Bukunya tersebut berisi tentang uraian tentang metode perkembangan intelektuilnya.[1] Dia dengan lantang menyatakan bahwa tidak merasa puas dengan filsafat dan ilmu pengetahuan yang menjadi bahan pendidikannya.[1] Dia juga menjelaskan bahwa di dalam dunia ilmiah tidak ada sesuatu pun yang dianggapnya pasti.[1] Segala sesuatu dapat dipersoalkan dan pada kenyataannya memang dipersoalkan juga.[1]

Tokoh-tokoh Filsafat Modern

[sunting | sunting sumber]

Empirisisme

[sunting | sunting sumber]
  • John Locke
  • George Berkeley
  • David Hume

Filsafat Politik

[sunting | sunting sumber]
  • Thomas Hobbes
  • John Locke
  • Jean-Jacques Rousseau
  • Karl Marx
  • Friedrich Engels
  • John Stuart Mill
  • Jeremy Bentham
  • James Mill

Idealisme

[sunting | sunting sumber]
  • Immanuel Kant
  • Georg Wilhelm Friedrich Hegel
  • Arthur Schopenhauer
  • Francis Herbert Bradley

Eksistensialisme

[sunting | sunting sumber]
  • Søren Kierkegaard
  • Friedrich Nietzsche

Fenomenologi

[sunting | sunting sumber]
  • Edmund Husserl
  • Martin Heidegger

Pragmatisme

[sunting | sunting sumber]
  • Charles Sanders Pierce
  • William James
  • John Dewey

Filsafat Analitis

[sunting | sunting sumber]
  • Rudolf Carnap
  • Gottlob Frege
  • George Edward More
  • Bertrand Russell
  • Ghozwatul Fikri A
  • Moritz Schlick
  • Ludwig Wittgenstein

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Filsafat
  • Filsafat Barat
  • Filsafat Timur
  • Zaman Helenistis
  • Zaman Skolastik
  • Zaman Renaissans
  • Zaman Pencerahan

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac Bertens, Kees (1976). Ringkasan Sejarah Filsafat. Yogyakarta: Kanisius. hlm. 42-89. ISBN 9789794130834.
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n Tjahjadi, Simon Petrus L. (2004). Petualangan Intelektual: Konfrontasi dengan Para Filsuf dari Zaman Yunani hingga Zaman Modern. Pustaka Filsafat. Yogyakarta: Kanisius. hlm. 175–184. ISBN 9789792104608.
  3. ^ a b Baird, Forrest E. (2008). From Plato to Derrida. Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Prentice Hall. ISBN 0-13-158591-6.
  4. ^ Borchert, Donald M. (1996). The Encyclopedia of Philosophy (dalam bahasa bahasa Inggris). Simon & Schuster Macmillan. hlm. 127–128. ISBN 9780028646299. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  5. ^ Hunnex, Milton D. (1986). Chronological and Thematic Charts of Philosophies and Philosophers (dalam bahasa bahasa Inggris). Grand Rapids, MI: Zondervan. hlm. 3-21. ISBN 9780310462811. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  6. ^ a b Bertens, Kees (1988). Sejarah Filsafat Yunani. Yogyakarta: Kanisius. hlm. 127–169. ISBN 979-413-351-5.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • (Inggris) Filsafat modern di Indiana Philosophy Ontology Project
  • l
  • b
  • s
Filsafat
Cabang
Tradisional
  • Metafisika
  • Epistemologi
  • Logika
  • Etika
  • Estetika
Jenis
  • Aksi
  • Seni
    • Budaya
    • Desain
    • Musik
    • Film
  • Keberadaan
  • Bisnis
  • Dialog
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Futilitas
  • Kesehatan
  • Sejarah
  • Sifat manusia
  • Humor
  • Bahasa
  • Sastra
  • Matematika
  • Pikiran
    • Sakit
    • Psikologi
  • Filsafat
  • Agama
  • Sains
    • Fisika
    • Kimia
    • Biologi
    • Geografi
  • Seksualitas
  • Ilmu sosial
    • Ekonomi
    • Keadilan
    • Hukum
    • Politik
    • Masyarakat
  • Ruang dan waktu
  • Olahraga
  • Teknologi
    • Ilmu komputer
    • Rekayasa
    • Informasi
  • Peran
Mazhab
Zaman
  • Kuno
  • Barat
    • Abad pertengahan
    • Pencerahan
    • Modern awal
    • Modern
    • Kontemporer
Kuno
Tiongkok
  • Agrikulturalisme
  • Konfusianisme
  • Legalisme
  • Logikawan
  • Mohisme
  • Naturalisme Tiongkok
  • Neotaoisme
  • Taoisme
  • Yangisme
  • Zen
Yunani-Romawi
  • Aristotelianisme
  • Sinisisme
  • Epikureanisme
  • Hermeneutika
  • Neoplatonisme
  • Peripatetik
  • Platonisme
  • Prasokrates
  • Pitagoreanisme
  • Sofisme
  • Stoikisme
India
  • Buddha
  • Cārvāka
  • Hindu
  • Jain
Persia
  • Mazdakisme
  • Zoroastrianisme
  • Zurvanisme
Abad pertengahan
padding-top:0.2em;line-height:1.1em;font-weight:normal;
Eropa
  • Filsafat Kristen
  • Skolastisisme
  • Thomisme
  • Humanisme renaisans
Asia Timur
  • Konfusianisme Korea
  • Rigaku
  • Neo-Konfusianisme
India
  • Navya-Nyāya
  • Vishishtadvaita
  • Dvaita
Islam
  • Averroisme
  • Avicennisme
  • Iluminasionisme Persia
  • Kalam
  • Sufi
Yahudi
  • Yahudi-Islam
Modern
padding-top:0.2em;line-height:1.1em;font-weight:normal;
tokoh
  • Neo-Thomisme
  • Cartesianisme
  • Kantianisme
  • Neo-Kantianisme
  • Hegelianisme
  • Marxisme
Ideal / Material
  • Idealisme
  • Idealisme absolut
  • Rasionalisme
  • Empirisisme
  • Utilitarianisme
  • Pragmatisme
Lainnya
  • Liberalisme
  • Anarkisme
  • Modernisme
  • Fenomenologi
  • Transendentalisme
  • Eksistensialisme
  • Kokugaku
  • Konfusianisme Baru
Kontemporer
padding-top:0.2em;line-height:1.1em;font-weight:normal;
Analitis
  • Feminisme analitis
  • Konsekuensionalisme
  • Filsafat eksperimental
  • Internalisme dan Eksternalisme
  • Falsifikasionisme
  • Pondasionalisme / Koherentisme
  • Positivisme logika
  • Positivisme hukum
  • Naturalisme Quinean
  • Filsafat bahasa biasa
  • Quietisme
  • Rawlsian
  • Epistemologi tereformasi
  • Filsafat pascaanalitis
  • Utilitarianisme kontemporer
  • Neo-Aristotelian
  • Lingkaran Wina
  • Wittgensteinian
Kontinental
  • Teori kritis
  • Dekonstruksi
  • Eksistensialisme
  • Feminis
  • Mazhab Frankfurt
  • Pascamodernisme
  • Pascastrukturalisme
  • Konstruksionisme sosial
  • Strukturalisme
Lainnya
  • Mazhab Kyoto
  • Objektivisme
  • Kosmisme Rusia
  • lainnya...
Posisi
Estetika
  • Formalisme
  • Institusionalisme
  • Tanggapan estetik
Etika
  • Konsekuensialisme
  • Deontologi
  • Kebajikan
Kehendak bebas
  • Kompatibilisme
  • Determinisme
  • Libertarianisme
Metafisika
  • Atomisme
  • Dualisme
  • Monisme
  • Naturalisme
Epistemologi
  • Konstruktivisme
  • Empirisisme
  • Idealisme
  • Partikularisme
  • Fideisme
  • Rasionalisme / Reasonisme
  • Skeptisisme
  • Solipsisme
Pikiran
  • Behaviorisme
  • Eliminativisme
  • Epifenomenalisme
  • Fungsionalisme
  • Objektivisme
  • Subjektivisme
Normativitas
  • Absolutisme
  • Partikularisme
  • Relativisme
  • Nihilisme
  • Skeptisisme
  • Universalisme
Ontologi
  • Aksi
  • Peristiwa
  • Proses
Realitas
  • Anti-realisme
  • Conceptualisme
  • Idealisme
  • Materialisme
  • Naturalisme
  • Nominalisme
  • Realisme
  • Filsafat menurut wilayah
  • Daftar terkait filsafat
Wilayah
  • Afrika
  • Ethiopia
  • Aztec
  • Pribumi Amerika
  • Timur
  • Tiongkok
  • Mesir
  • Ceko
  • India
  • Indonesia
  • Iran
  • Jepang
  • Korea
  • Vietnam
  • Pakistan
  • Barat
  • Amerika Serikat
  • Britania Raya
  • Denmark
  • Prancis
  • Jerman
  • Yunani
  • Italia
  • Polandia
  • Rumania
  • Rusia
  • Slovenia
Daftar
  • Garis besar
  • Indeks
  • Tahun
  • Masalah
  • Aliran
  • Glosarium
  • Filsuf
  • Gerakan
  • Publikasi
  • Portal
  • Kategori
  • ProyekWiki
  • Perubahan
Pengawasan otoritas Sunting ini di Wikidata
Perpustakaan nasional
  • Amerika Serikat
  • Latvia
  • Jepang
  • Republik Ceko
Lain-lain
  • Microsoft Academic
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Filsafat_modern&oldid=26609993"
Kategori:
  • Galat CS1: judul hilang
  • Filsafat
  • Filsafat Barat
  • Filsafat menurut periode
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui
  • Halaman yang menggunakan Templat:Longitem dengan parameter gaya yang tidak mempunyai nama
  • Artikel Wikipedia dengan penanda LCCN
  • Artikel Wikipedia dengan penanda LNB
  • Artikel Wikipedia dengan penanda NDL
  • Artikel Wikipedia dengan penanda NKC
  • Artikel Wikipedia dengan penanda MA

Best Rank
More Recommended Articles