More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Intervensi Belanda di Bali (1858) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Intervensi Belanda di Bali (1858) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Intervensi Belanda di Bali (1858)

  • English
  • Italiano
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Intervensi Belanda di Bali (1858)
Tanggal1858
LokasiBali
Pihak terlibat
 Hindia Belanda Kerajaan Buleleng
Tokoh dan pemimpin
van Hasselt
Karel Felix van Steijn van Hensbroek
Njoman Gempol
Kekuatan
707 infanteri
3 kapal perang
3 kapal pengangkut
2 kruisboten
?
  • l
  • b
  • s
Intervensi Belanda di Bali
  • Bali Utara (1846)
  • Bali Utara (1848)
  • Bali (1849)
  • Bali (1858)
  • Lombok dan Karangasem (1894)
  • Bali Selatan (1906)
  • Bali Selatan (1908)
  • l
  • b
  • s
Konflik kolonial Belanda
abad ke-17
  • Banten (1601)
  • Melaka (1606)
  • Tanjung Rachado (1606)
  • Kepulauan Banda (1609―1621)
  • Makau (1622)
  • Pescadores (1622―1624)
  • Bahia (1624)
  • Teluk Persia (1625)
  • Elmina (1625)
  • Kuba (1628)
  • Batavia (1628―1629)
  • Recife (1630)
  • Albrolhos (1631)
  • Teluk Liao luo (1633)
  • Taiwan (1635—1636)
  • Pulau Lamey (1636)
  • Elmina (1637)
  • Vietnam (1637—1643)
  • Goa (1638)
  • Bahia I (1638)
  • Bahia II (1638)
  • Mormugão (1639)
  • Itamaracá (1640)
  • Ceylon (1640)
  • Melaka (1641)
  • Luanda (1641)
  • Taiwan (1641)
  • Taiwan (1642)
  • Chili (1643)
  • Kamboja (1643—1644)
  • Belanda Baru (1643–1645)
  • Tabocas (1645)
  • Filipina (1646)
  • Kombi (1647)
  • Guararapes (1648)
  • Guararapes (1649)
  • Taiwan (1652)
  • Kolombo ke-2 (1654)
  • Belanda Baru (1659—1663)
  • Taiwan (1661–1662)
  • Jawa (1674—1680)
Abad ke-18
  • Jawa (1704–1707)
  • Jawa (1719–1723)
  • India (1739–1741)
  • Jawa (1741–1743)
  • Penfui (1749)
  • Jawa (1749–1757)
  • Sumatra (1781)
  • India (1781)
  • Ceylon (1782)
  • Pantai Emas (1782)
  • Tanjung Koloni (1795)
Abad ke-19
  • Suriname (1804)
  • Tanjung Koloni (1806)
  • Jawa (1810—1811)
    • Batavia (1811)
  • Maluku (1810)
  • Jawa (1811)
  • Algiers (1816)
  • Palembang I (1819)
  • Palembang II (1821)
  • Sumatra (1821–1837)
  • Borneo (1823)
  • Bone (1824)
  • Bone (1825)
  • Diponegoro (1825–1830)
  • Aceh (1831)
  • Ahanta (1837–1839)
  • Bali I (1846)
  • Bali II (1848)
  • Bali III (1849)
  • Palembang (1851–1859)
  • Montrado (1854–1855)
  • Nias (1855–1864)
  • Bali IV (1858)
  • Bone (1859-1860)
  • Borneo (1859–1863)
  • Jepang (1863–1864)
  • Pasoemah (1864–1868)
  • Pantai Emas (1869–1870)
  • Aceh (1873–1913)
  • Mandor (1884–1885)
  • Jambi (1885)
  • Idi (1890)
  • Lombok dan Karangasem (1894)
  • Pedir (1897–1898)
Abad ke-20
  • Kerinci (1903)
  • Bone (1905–1906)
  • Bali (1906)
  • Bali (1908)
  • Venezuela (1908)
  • Perang dengan Jepang (1941–1945)
  • Revolusi Indonesia (1945–1949)
van Steijn van Hensbroek

Intervensi Belanda di Bali pada 10 sampai dengan 26 Desember 1858 adalah ekspedisi hukuman keempat Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) di pulau Bali. Ekspedisi ini ditujukan terhadap pemimpin (punggawa) Buleleng yang sedang mengobarkan pemberontakan dan melawan bupati yang ditunjuk oleh Belanda.

Setelah campur tangan Belanda tahun 1849, pangeran Kerajaan Bangli diberi tugas atas administrasi di Buleleng. Karena tidak dapat memenangkan kepercayaan dari pemimpin atau penduduknya, ia mengundurkan diri pada tahun 1854 dan Belanda menunjuk bupati di bawah pengawasan Controleur Belanda (pengawas keuangan Belanda). Di Jembrana, para penduduk setempat memberontak melawan penindasan pangeran Jembrana yang dipulihkan Belanda, dan Belanda menggantinya dengan seorang bupati dan dua penasihat lainnya, satu orang Belanda yang lain yang disetujui oleh kepala suku setempat.

Ketika pangeran Jembrana terguling, yang semula berada dalam pengasingan di Buleleng, menyerang mantan pangerannya, para penduduk gagal mendukungnya. Belanda telah mengusir raja Buleleng dari Bali. Salah satu punggawa, Njoman Gempol dari Bandjar Djawa, menentang hal ini dan mencoba menimbulkan keresahan rakyat melawan Belanda dengan menyebarkan rumor tentang kesalahan Belanda di Jawa.[1] Dipanggil oleh pemerintah Belanda, ia menolak untuk hadir, dan ketika para pemimpin setempat diminta untuk mengekstradisinya, mereka menolak. Menjelang akhir tahun 1858, tiga kapal perang, tiga kapal pengangkut dan dua kruisboten (kapal pemotong) di bawah Kapten Letnan (Kapitein-luitenant ter zee) van Hasselt meninggalkan Jawa menuju Buleleng dengan sebuah pasukan yang terdiri dari Batalyon Infanteri ke-13 dan dua mortir di bawah Letnan Kolonel Karel Felix van Steijn van Hensbroek. Jumlah total tentara mencapai 707 orang infanteri di bawah 12 perwira.[1] Kontrol politik ekspedisi tersebut jatuh ke tangan asisten warga Bosch dan van Bloemen Waanders.

Pada tanggal 11 Desember 1858, pasukan Belanda mendarat tanpa perlawanan dan mulai menduduki Bandjar Djawa. Mereka bermaksud menangkap Njoman Gempol, namun ia melarikan diri ke kampung. Pertunjukan kekuatan — dan penjarahan desa — sudah cukup untuk membuat para pemimpin di daerah tersebut untuk mematuhi perintah agar mengekstradisi Gempol. Ia dikhianati oleh beberapa petani dan diserahkan pada Belanda. Pada akhir Desember 1858, pasukan Belanda kembali ke Surabaya. Gempol dan rekannya, Ida Mahe Rai, diasingkan ke Jawa.[1]

Catatan

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c Hanna, Willard A. (2004). Bali Chronicles: Fascinating People and Events in Balinese History. Singapore: Periplus.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • W. A. Terwogt. 1900. Het land van Jan Pieterszoon Coen. Geschiedenis van de Nederlanders in oost-Indië. Hoorn: P. Geerts.
  • G. Kepper. 1900. Wapenfeiten van het Nederlands Indische Leger, 1816–1900. The Hague: M. M. Cuvee.
  • A. J. A. Gerlach. 1876. Nederlandse heldenfeiten in Oost Indë. 3 vols. The Hague: Gebroeders Belinfante.
  • l
  • b
  • s
Sejarah konflik di Nusantara
Pra-kolonial
  • Perang Medang–Sriwijaya
  • Invasi Sriwijaya oleh Medang
  • Pemberontakan Wurawari
  • Invasi Chola ke Sriwijaya
  • Ekspedisi Pamalayu
  • Pemberontakan Jayakatwang
  • Serbuan Yuan-Mongol ke Jawa
  • Pemberontakan Ra Kuti
  • Invasi Nan Sarunai ke Majapahit [en]
  • Perang Bubat
  • Penjarahan Singapura
  • Perang Regreg
  • Perang Demak–Majapahit [en]
Kolonial Portugis
  • Perang Ternate-Spanyol
  • Konflik Aceh–Portugal
  • Perang Ternate–Portugal
Kolonial VOC
  • Perang Jayakarta (1619)
  • Kejatuhan Jayakarta
  • Konflik Mataram–Belanda
  • Penyerbuan ke Batavia (1628)
  • Pertempuran Melaka (1641)
  • Perang Takhta Jawa Pertama
  • Perang Takhta Jawa Kedua
  • Geger Pacinan
  • Perang Jawa (1741–43)
  • Perang Kuning (1741-50)
  • Perang Takhta Jawa Ketiga
  • Perang Bayu
  • Pembantaian Amboyna
  • Perang Makassar
Kolonial Belanda
  • Perang Padri (1821–37)
  • Perang Pattimura
  • Pemberontakan Ronggo (1810)
  • Geger Sepehi (1812)
  • Perang Diponegoro (1825–30)
  • Ekspedisi Palembang
    • 1819
    • 1821
  • Invasi Belanda ke Pantai Barat Sumatera (1831)
  • Ekspedisi Sumatera Pertama
  • Perang Aceh Pertama
  • Perang Aceh (1873–1913) (Ekspedisi Tanah Gayo, Alas, dan Batak)
  • Perang Bali
    • 1846
    • 1848
    • 1849
    • 1858
    • 1894
    • 1906
    • 1908
  • Pemberontakan di Kalimantan Barat
    • 1823
    • 1850–54
    • 1854–55
  • Pemberontakan Batipuh
  • Perang Banjar (1859–63)
  • Perang Bone
    • 1824
    • 1825
    • 1859
  • Penyerbuan Jawa 1811
    • Penyerbuan Meester Cornelis
  • Perang Tapanuli
  • Ekspedisi Palembang (1851–59)
  • Nias (1855–64)
  • Besemah (1864–68)
  • Mandor (1884–85)
  • Jambi (1885)
  • Ekspedisi Idi (1890)
  • Ekspedisi Pidie (1897–98)
  • Ekspedisi Kerinci (1903)
  • Ekspedisi Sulawesi (1905–06)
  • Perang Belasting
    • Perang Kamang
    • Perang Manggopoh
Pendudukan Jepang
  • Kampanye Hindia Belanda
  • Pembantaian Sook Ching
  • Peristiwa Mandor
  • Peristiwa Loa Kulu
  • Pertempuran Lima Hari
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Intervensi_Belanda_di_Bali_(1858)&oldid=19664522"
Kategori:
  • Konflik dalam tahun 1858
  • Sejarah Bali
  • Penaklukan Belanda di Indonesia
  • Perang yang melibatkan Belanda
  • Hindia Belanda dalam tahun 1858
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension

Best Rank
More Recommended Articles