More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Kias (fikih) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kias (fikih) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kias (fikih)

  • العربية
  • Azərbaycanca
  • Башҡортса
  • বাংলা
  • Bosanski
  • Català
  • کوردی
  • Dansk
  • Deutsch
  • Zazaki
  • English
  • Español
  • فارسی
  • Français
  • हिन्दी
  • Italiano
  • Jawa
  • Қазақша
  • Kurdî
  • മലയാളം
  • Bahasa Melayu
  • Norsk bokmål
  • Polski
  • پنجابی
  • پښتو
  • Português
  • Русский
  • Shqip
  • Svenska
  • Kiswahili
  • Türkçe
  • Українська
  • اردو
  • Oʻzbekcha / ўзбекча
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus.
Cari sumber: "Kias" fikih – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
(Oktober 2019)
Bagian dari seri
Islam
Rukun Iman
  • Keesaan Allah
  • Malaikat
  • Kitab-kitab Allah
  • Nabi dan Rasul Allah
  • Hari Kiamat
  • Qada dan Qadar
Rukun Islam
  • Syahadat
  • Salat
  • Zakat
  • Puasa
  • Haji
  • Sumber hukum Islam
  • al-Qur'an
  • Sunnah (Hadis, Sirah)
  • Tafsir
  • Akidah
  • Fikih
  • Syariat
Sejarah
  • Garis waktu
  • Muhammad
  • Ahlulbait
  • Sahabat Nabi
  • Khulafaur Rasyidin
  • Khalifah
  • Imamah
  • Ilmu pengetahuan Islam abad pertengahan
  • Penyebaran Islam
  • Penerus Muhammad
Budaya dan masyarakat
  • Akademik
  • Akhlak
  • Anak-anak
  • Dakwah
  • Demografi
  • Ekonomi
  • Feminisme
  • Filsafat
  • Hari raya
  • Hewan
  • Kalender
  • Khitan
  • LGBT
  • Madrasah
  • Masjid
  • Musik
  • Pendidikan
  • Perbankan syariah
  • Rukiah
  • Firkah, manhaj, dan mazhab
  • Seni
  • Politik
  • Puisi/syair
  • Perbudakan
  • Sains
  • Tasawuf
  • Wanita
Topik lainnya
  • Murtad
  • Kritik
    • Muhammad
    • al-Qur'an
    • Hadis
  • Agama lain
  • Islamisme
  • Kekerasan
    • Terorisme
    • Perang
  • Islamofobia
  • Jihad
    • Jihadisme
    • Peraturan perang
  • Daftar istilah
  •  Portal Islam
  • l
  • b
  • s
Bagian dari seri bertopik Islam
Ushul fikih
Sumber-sumber hukum Islam
  • Al-Qur'an
  • Hadis
  • Ijmak
  • Qiyas
  • Istihsan
  • Ijtihad
  • Urf
Fikih
  • Taqlid
  • Mazhab
  • Bidah
  • Madrasah
  • Ijazah
  • Istihlal
Ahkam
  • Fardu
  • Mustahab
  • Mubah
  • Makruh
  • Haram

  • Muharabah
  • Jihad
  • Halal
  • Sah
  • Batal
  • Taqiyyah
  • Fasiq
  • Bid'ah
Gelar teologis
  • Ayatullah
  • Allamah
  • Faqih
  • Ghazi
  • Hafiz
  • Haji
  • Hakim
  • Hujjah
  • Hujjatul Islam
  • Imam
  • Imam Besar al-Azhar
  • Khalifah
  • Marbot
  • Muazin
  • Mufti
  • Mujahidin
  • Mujtahid
  • Mullah
  • Mufassir
  • Muhaddits
  • Murid
  • Mursyid
  • Penghulu
  • Qadi
  • Sayyid
  • Syahid
  • Syarif
  • Syekh
  • Syekhul Islam
  • Ulama
  • Ustaz
Portal Islam • Proyek Artikel Islam
  • l
  • b
  • s

Kias (bahasa Arab: قياس, translit. qiyās, har. 'menggabungkan atau menyamakan') adalah penetapan suatu hukum dan perkara baru yang belum ada pada masa sebelumnya namun memiliki kesamaan dalam sebab, manfaat, bahaya dan berbagai aspek dengan perkara terdahulu sehingga dihukumi sama.

Dalam Islam, Ijmak dan Kias sifatnya darurat, bila memang terdapat hal hal yang ternyata belum ditetapkan pada masa-masa sebelumnya

Rukun Kias

[sunting | sunting sumber]

Rukun kias ada empat;

Al-ashl (pokok)

Al-ashl ialah sesuatu yang telah ditetapkan ketentuan hukumnya berdasarkan nas,baik berupa Quran maupun Sunnah.

Mengenai rukun ini, para ulama menetapkan beberapa persyaratan sebagai berikut:

1. Al-ashl tidak mansukh. Artinya hukum syarak yang akan menjadi sumber pengiasan itu masih berlaku pada masa hidup Rasulullah. Apabila telah dihapuskan ketentuan hukumnya, ia tidak dapat menjadi al-ashl.

2. Hukum syarak. Persyaratan ini sangat jelas dan mutlak, sebab yang hendak ditemukan ketentuan hukumnya melalui kias adalah hukum syarak, bukan ketentuan hukum yang lain.

3. Bukan hukum yang dikecualikan. Jika al-ashl tersebut merupakan pengecualian, tidak dapat menjadi wadah kias.

Al-far'u (cabang)

Al-far'u ialah masalah yang hendak dikiaskan yang tidak ada ketentuan nash yang menetapkan hukumnya.

Mengenai rukun ini, para ulama menetapkan beberapa persyaratan sebagai berikut:

1. Sebelum dikiaskan tidak pernah ada nas lain yang menentukan hukumnya.

2. Ada kesamaan antara 'illah yang terdapat dalam al-ashl dan yang terdapat dalam al-far'u.

3. Tidak terdapat dalil qath'i yang kandungannya berlawanan dengan al-far'u.

4. Hukum yang terdapat dalam al-ashl bersifat sama dengan hukum yang terdapat dalam al-far'u.

Hukum Ashl

Hukum Ashl adalah hukum yang terdapat dalam masalah yang ketentuan hukumnya itu ditetapkan oleh nash tertentu, baik dari Quran maupun Sunnah.

Mengenai rukun ini, para ulama menetapkan beberapa persyaratan sebagai berikut:

1. Hukum tersebut adalah hukum syara', bukan yang berkaitan dengan hukum aqliyyah atau adiyyah dan/atau lughawiyah.

2. 'Illah hukum tersebut dapat ditemukan, bukan hukum yang tidak dapat dipahami 'illahnya.

3. Hukum ashl tidak termasuk dalam kelompok yang menjadi khushshiyyah Rasulullah.

4. Hukum ashl tetap berlaku setelah waftnya Rasulullah, bukan ketentuan hukum yang sudah dibatalkan.

'Illah

'Illah adalah suatu sifat yang nyata dan berlaku setiap kali suatu peristiwa terjadi, dan sejalan dengan tujuan penetapan hukum dari suatu peristiwa hukum.

Mengenai rukun ini, agar dianggap sah sebagai 'illah, para ulama menetapkan beberapa persyaratan sebagai berikut:

1. Zhahir, yaitu 'illah mestilah suatu sifat yang jelas dan nyata, dapat disaksikan dan dapat dibedakan dengan sifat serta keadaan yang lain.

2. 'Illah harus mengandung hikmah yang sesuai dengan kaitan hukum dan tujuan hukum. Dalam hal ini, tujuan hukum adalah jelas, yaitu kemaslahatan mukalaf di dunia dan akhirat, yaitu melahirkan manfaat atau menghindarkan kemudaratan.

3. Mundhabithah, yaitu 'illah mestilah sesuatu yang dapat diukur dan jelas batasnya.

4. Mula'im wa munasib, yaitu suatu 'illah harus memiliki kelayakan dan memiliki hubungan yang sesuai antara hukum dan sifat yang dipandang sebagai 'illah.

5. Muta'addiyah, yaitu suatu sifat yang terdapat bukan hanya pada peristiwa yang ada nas hukumnya, tetapi juga terdapat pada peristiwa-peristiwa lain yang hendak ditetapkan hukumnya.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Portal Islam
  • Al Qur'an
  • Hadits
  • Ijmak
  • Ijtihad

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • "Usul Fiqh", oleh A. Hanafie, M.A., Cetakan ketiga 1962, halaman 128-140
  • "Ushul Fiqh", oleh Drs. H Abd. Rahman Dahlan, M.A., Cetakan pertama 2010, halaman 162-165
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kias_(fikih)&oldid=18965565"
Kategori:
  • Artikel yang membutuhkan referensi tambahan Oktober 2019
  • Hukum Islam
Kategori tersembunyi:
  • Articles with invalid date parameter in template
  • Semua artikel yang membutuhkan referensi tambahan
  • Artikel mengandung aksara Arab

Best Rank
More Recommended Articles