More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Pemilihan Presiden Indonesia 1998 - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pemilihan Presiden Indonesia 1998 - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pemilihan Presiden Indonesia 1998

Tambah pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pemilihan Presiden Indonesia 1998
Sebelum
1993
Sebelum
1999
10 Maret 1998
649 suara anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia[a]
433 suara anggota[1][b] untuk menang
Kandidat
 
Calon Soeharto
Partai Golkar
Suara elektoral 604
Persentase 93.06%
Hasil suara




Peta persebaran suara
Suara Majelis Permusyawaratan Rakyat
  Soeharto: 604 kursi
  Abstain: 45 kursi
Presiden petahana
Soeharto

Golkar

Presiden terpilih

Soeharto
Golkar

Pemilihan presiden Indonesia 1998 adalah suatu pemungutan suara untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk masa jabatan 1998–2003. Secara tradisi, Golongan Karya sebagai fraksi dengan kursi terbanyak di Majelis Permusyawaratan Rakyat sejak 1971 mengusung Soeharto sebagai calon presiden. Alhasil, Soeharto kembali mempertahankan kursi kekuasaan dan dilaksanakan pelantikan pada 10 Maret 1998.

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]

Menjelang pemilihan presiden 1998, sosok Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) menjadi simbol perlawanan terhadap rezim Orde Baru. Kondisi ini kemudian menyebabkan terjadinya konflik internal di PDI, hingga terjadinya Peristiwa Kudatuli pada 27 Juli 1996. Kerusuhan ini terjadi karena kelompok pro-Megawati menguasai kantor utama DPP PDI di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Kelompok yang mengaku sebagai pendukung Soerjadi, kemudian menyerang dan berusaha menguasai DPP PDI. Setelah peristiwa tersebut, perlawanan terhadap Soeharto semakin masif. Pendukung PDI yang kemudian bergabung dengan pendukung Partai Persatuan Pembangunan merasa jenuh dengan kepemimpinan Soeharto menggaungkan Mega-Bintang pada pemilihan umum 1997.

Namun, upaya ini gagal setelah Golongan Karya berhasil memenangkan pemilihan umum 1997. Setelah itu, Soeharto juga kembali terpilih sebagai presiden dalam Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat pada Maret 1998 yang membuat perlawanan semakin masif. Mahasiswa kemudian melakukan Aksi Demonstrasi di Jakarta, Surakarta dan Medan. Alhasil, Tekanan Internasional maupun dalam negeri membuat Pengunduran diri Soeharto sebagai presiden pada Mei 1998 dan Bacharuddin Jusuf Habibie terpilih menjadi Wakil Presiden.

Setelah kejadian tersebut, Wakil Presiden, Bacharuddin Jusuf Habibie, Diangkat menjadi presiden Indonesia, Sampai pilpres selanjutnya. [2] [3]

Perhitungan suara

[sunting | sunting sumber]

Pemilihan Presiden

[sunting | sunting sumber]
s • b Ringkasan hasil pemilihan Presiden Indonesia 10 Maret 1998
Calon Partai Fraksi Suara %
Soeharto Golongan Karya Fraksi Karya Pembangunan
Fraksi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
604 93,06
Total 604 100%
Suara sah 604 93,06
Suara tidak sah 0 0,0
Abstain 45 6,94

Pemilihan Wakil Presiden

[sunting | sunting sumber]
s • b Ringkasan hasil pemilihan Wakil Presiden Indonesia 11 Maret 1998
Calon Partai Fraksi Suara %
Bacharuddin Jusuf Habibie Golongan Karya Fraksi Karya Pembangunan
Fraksi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
649 100,00
Total 649 100%
Suara sah 645 100,0
Suara tidak sah 0 0,0
Abstain 0 0,0

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Pemilihan umum legislatif Indonesia 1997

Catatan

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Jumlah anggota MPR adalah hasil dari penjumlahan Anggota DPR, yaitu 500 anggota dan Anggota Fraksi Urusan Daerah sebanyak 149 anggota, yang berlaku dari 1988-1998.
  2. ^ Jumlah untuk menyetujui calon presiden agar menjadi presiden adalah 2/3 anggota dari seluruh anggota

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Penerangan, Republik Indonesia, Departemen. Ketetapan-ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, tahun 1973. hlm. 49. Diakses tanggal 29 December 2022.
  2. ^ Pratama, Aswab Nanda (8 Januari 2019). Galih, Bayu (ed.). "Saat Para Capres Alternatif Diusung untuk Melawan Soeharto". Kompas.com. Kompas.com. Diakses tanggal 10 Oktober 2020.
  3. ^ Firdausi, Fadrik Aziz (24 April 2019). ""Sejarah Pemilu 1997: Usaha Gagal Melanggengkan Kuasa Soeharto"". Tirto.id. hlm. all. Diakses tanggal 8 September 2021.
  • l
  • b
  • s
Pemilihan di Indonesia
Umum
Presiden
Tidak langsung
  • 1945
  • 1963
  • 1968
  • 1973
  • 1978
  • 1983
  • 1988
  • 1993
  • 1998
  • 1999
  • 2001 (Wapres)
Langsung
  • 2004
  • 2009
  • 2014
  • 2019
  • 2024
  • 2029
Legislatif
  • 1955
  • 1971
  • 1977
  • 1982
  • 1987
  • 1992
  • 1997
  • 1999
  • 2004
  • 2009
  • 2014
  • 2019
  • 2024
  • 2029
Lokal
Legislatif
daerah
  • 1957–1958
  • 2031
Kepala
daerah
  • 2005
  • 2006
  • 2007
  • 2008
  • 2010
  • 2011
  • 2012
  • 2013
  • 2015
  • 2017
  • 2018
  • 2020
  • 2024
  • 2031
Lainnya
  • Konstituante (1955)
  • l
  • b
  • s
Pemilihan umum presiden dan wakil presiden di Indonesia
1945
  1. Soekarno
  2. Mohammad Hatta
1963
  1. Soekarno
1968
  1. Soeharto
1973
  1. Soeharto
  2. Hamengkubuwana IX
1978
  1. Soeharto
  2. Adam Malik
  3. Ali Sadikin
  4. Judilherry Justam
1983
  1. Soeharto
  2. Umar Wirahadikusumah
1988
  1. Soeharto
  2. Soedharmono
  3. Jaelani Naro
1993
  1. Soeharto
  2. Try Sutrisno
1998
  1. Soeharto
  2. Bacharuddin Jusuf Habibie
1999
  1. Abdurrahman Wahid
  2. Megawati Soekarnoputri
  3. Hamzah Haz
2004
  1. Wiranto-Salahuddin Wahid
  2. Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi
  3. Amien Rais-Siswono Yudo Husodo
  4. Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla
  5. Hamzah Haz-Agum Gumelar
2009
  1. Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto
  2. Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono
  3. Jusuf Kalla-Wiranto
2014
  1. Prabowo Subianto-Hatta Rajasa
  2. Joko Widodo-Jusuf Kalla
2019
  1. Joko Widodo-Ma'ruf Amin
  2. Prabowo Subianto-Sandiaga Uno
2024
  1. Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar
  2. Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming
  3. Ganjar Pranowo-Mahfud MD
2029
  • calon terpilih belum diketahui
nama yang ditebalkan adalah calon terpilih dari setiap siklus pemilihan


Artikel bertopik Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pemilihan_Presiden_Indonesia_1998&oldid=27850386"
Kategori:
  • Pemilihan presiden di Indonesia
  • Indonesia dalam tahun 1998
Kategori tersembunyi:
  • Pemilihan umum yang menggunakan suara elektoral
  • Semua artikel rintisan
  • Semua artikel rintisan selain dari biografi
  • Rintisan bertopik Indonesia
  • Semua artikel rintisan September 2025

Best Rank
More Recommended Articles