More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Tanda salib - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tanda salib - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tanda salib

  • Afrikaans
  • Bikol Central
  • Български
  • Català
  • Čeština
  • Чӑвашла
  • Dansk
  • Deutsch
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • Eesti
  • Euskara
  • Suomi
  • Français
  • Galego
  • עברית
  • Hrvatski
  • Հայերեն
  • Interlingua
  • Jaku Iban
  • Italiano
  • 日本語
  • 한국어
  • Latina
  • Lombard
  • Lingála
  • Bahasa Melayu
  • Nederlands
  • Norsk bokmål
  • Polski
  • Português
  • Русский
  • Simple English
  • Slovenščina
  • Svenska
  • தமிழ்
  • ไทย
  • Türkçe
  • Українська
  • Vèneto
  • Tiếng Việt
  • 中文
  • 粵語
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Tanda Salib)
Tata cara membuat tanda salib dalam Gereja Katolik, khususnya dalam Ritus Latin.

Tanda salib (Bahasa Latin: signum crucis) adalah sebuah gerakan tangan ritual yang dilakukan oleh para anggota dari banyak namun tidak semua cabang Kekristenan. Tanda salib dapat dilakukan diiringi pengucapan rumusan trinitarian. Bagi umat Kristiani, gerakan tangan tersebut melambangkan Salib di Kalvari karena membentuk salib di udara atau di permukaan tubuh seseorang. Ada dua bentuk utama, bentuk pertama diikuti oleh Gereja-Gereja Ortodoks Timur, dan bentuk kedua oleh Gereja-Gereja Barat (Gereja Anglikan, Gereja Lutheran, dan Gereja Katolik Romawi) dan Ortodoksi Oriental. Tanda salib tidak digunakan oleh umat Protestan.

Maksud

[sunting | sunting sumber]

Tanda salib merupakan sebuah tindakan fisik yang dimaksudkan untuk mengindikasikan relevansi dari salib, yakni pengorbanan Yesus, dalam kehidupan umat Kristiani yang menggunakan tubuhnya untuk menegaskan apa yang diyakininya.

Gerakan

[sunting | sunting sumber]

Tangan

[sunting | sunting sumber]
Posisi jari saat membentuk tanda salib dalam tradisi Kekristenan Timur.

Tangan kanan terbuka digunakan dalam Gereja-Gereja Barat. Kelima jari yang terbuka melambangkan lima luka Kristus. Sekalipun ini merupakan metode paling umum dalam membuat tanda salib oleh umat Kristiani Barat, bentuk-bentuk lainnya kadang-kadang digunakan pula. Umat Kristen di Barat juga melakukan "tanda salib kecil" yakni menyentuh dahi, bibir, dan dada dengan ibu jari yang digerakkan membentuk salib kecil sambil membisikkan kalimat "Semoga sabda Kristus berdiam dalam pikiran, bibir, dan hatiku". Tanda salib kecil ini dilakukan saat pembacaan Injil dalam Misa dan umum pula digunakan untuk memberkati diri dengan air suci pada saat memasuki atau meninggalkan gedung Gereja. Dalam Gereja-Gereja Ortodoks dan Katolik Timur, ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah terancung dan dirapatkan, melambangkan Trinitas (Bapa, Putra, dan Roh Kudus, ketiga pribadi yang sehakikat), dua jari sisanya dirapatkan dan tertekuk ke telapak tangan melambangkan sifat insaniah dan ilahiah dari Kristus. Sekalipun demikian, umat Kristen Ortodoks Rusia pada masa lampau menggunakan dua jari terancung dan tiga jari tertekuk. Kaum Pemercaya tradisi Lama Rusia masih menggunakan cara ini. Umat Ortodoks Oriental (Armenia, Koptik, Ethiopia, dll.) umumnya menggunakan cara "Barat", sekalipun dengan formasi jari ala Byzantium.

Detail dari lukisan Boyarynya Morozova karya Vasily Surikov yang memperlihatkan seorang anggota Kaum Percaya Lama yang mengancungkan dua jari (bukannya tiga jari) tatkala ditahan.

Di Rusia sampai era reformasi Patriark Nikon pada abad ke-17, sudah menjadi kelaziman untuk membuat tanda salib dengan dua jari terancung (melambangkan dwi-hakikat Kristus). Pemberlakuan tanda salib dengan tiga jari merupakan salah satu alasan terjadinya skisma dengan pihak Kaum Pemercaya tradisi Lama yang anggota-anggotanya meneruskan tanda salib dengan dua jari.

Gerakan

[sunting | sunting sumber]

Tanda salib dilakukan dengan menyentuhkan jemari tangan pada dahi, dada atau perut, dan kedua bahu, diiringi pengucapan rumusan Trinitarian: di dahi: "Dalam nama Bapa", di dada atau perut: "dan Putra", dari bahu satu ke bahu lain: "dan Roh Kudus", dan diakhiri dengan pengucapan: "Amin". Untuk gerakan bahu ke bahu, Kekristenan Barat umumnya melakukan gerakan menyentuh bahu kiri ke bahu kanan dan Kekristenan Timur melakukan gerakan sebaliknya (dari kanan ke kiri).

Ada beberapa penafsiran, menurut para Bapa Gereja:[1] dahi melambangkan Surga; perut melambangkan bumi; bahu merupakan tempat dan tanda kekuatan. Serta, tangan di dahi melambangkan doa kepada Allah Bapa memohon kebijaksanaan; tangan di perut melambangkan doa kepada Allah Putera yang berinkarnasi; dan tangan pada bahu melambangkan doa kepada Allah Roh Kudus.

Ada beberapa variasi: sebagai contoh, seseorang dapat lebih dahulu mencelupkan jari tangan kanan ke dalam air suci. sesudah menggerakkan tangan dari satu bahu ke bahu yang lain, tangan boleh diposisikan kembali ke perut. Gerekan ini dapat diiringi pengucapan doa misalnya Doa Yesus, atau cukup "Tuhan Kasihanilah Kami".

Urutan

[sunting | sunting sumber]

Paus Innosensius III (1198-1216) memberi petunjuk sebagai berikut:

Tanda salib dibuat dengan tiga jari, karena tanda ini dilakukan sambil menyeru nama Tritunggal. ... Beginilah cara melakukannya: dari atas ke bawah, dan dari kanan ke kiri, karena Kristus turun dari surga ke atas bumi, dan dari bangsa Yahudi (kanan) Dia berpindah ke bangsa-bangsa lain (kiri).

Meskipun demikian, orang-orang lain membuat tanda salib dari kiri ke kanan, karena dari sengsara (kiri) kita harus menyeberang menuju kemuliaan (kanan), sama seperti Kristus menyeberang dari kematian menuju kehidupan, dan dari Alam Maut ke Firdaus. [Beberapa imam] membuat tanda salib dengan cara ini agar mereka dan umat dapat melakukannya dengan cara yang sama. Kamu dengan mudah dapat menyelidiki kebenaran hal ini — perhatikan imam yang menghadap umat untuk memberi berkat — bila kita membuat tanda salib ke arah umat, gerakannya adalah dari kiri ke kanan...

Para penulis seperti Herbert Thurston, penulis artikel tanda salib di Catholic Encyclopedia menafsirkan bahwa petunjuk tersebut mengindikasikan bahwa pada masa itu umat Kristiani baik Timur maupun Barat menggerakkan tangannya dari pundak kanan ke kiri. Meskipun demikian, Thurston mengakui bahwa poin ini tidak sepenuhnya jelas. Dia mengutip pakar liturgi lain yang mengacu pada opini bahwa petunjuk dari Innocentius III (De myst. Alt., II, xlvi), dari Belethus (xxxix), Sicardus (III, iv) dan Durandus (V, ii, 13), yang biasanya digunakan untuk membuktikan hal ini, para penulis tersebut membayangkan salib kecil pada dahi atau objek-objek eksternal, di mana tangan secara alamiah bergerak dari kanan ke kiri, dan bukan salib besar yang dibuat dari satu pundak ke pundak yang lain.

Kini, umat Kristiani Barat dan Ortodoks Oriental menyentuh bahu kiri sebelum yang kanan. Umat Kristen Ortodoks menggunakan gerakan dari dari bahu kanan ke bahu kiri.[2]

Penggunaan

[sunting | sunting sumber]

Gereja Katolik

[sunting | sunting sumber]

Dalam Gereja Katolik, tanda salib merupakan sebuah bentuk doa, pemberkatan, dan sakramen. Sebagai sebuah sakramen, tanda salib merupakan sebuah cara menyiapkan diri dalam menerima rahmat ataupun berkat. Umat Katolik mengawali dan mengakhiri hari, doa, dan kegiatannya dengan tanda salib sambil mengucapkan rumusan Tritunggal: "Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin." (bahasa Latin: In nomine Patris et Filii et Spiritus Sancti. Amen.)[3] Rumusan ini bermakna mendedikasikan hari, doa, dan kegiatannya untuk Tuhan dan juga sebagai tanda berserah diri terhadap kuasa Tuhan.[4]

Gereja Ortodoks Timur

[sunting | sunting sumber]
Ikon Kristus Pantokrator yang menampilkan tangan Kristus yang membentuk posisi memberkati

Dalam tradisi Kekristenan Timur, membuat tanda salib sangat sering dilakukan oleh para pemimpin liturgi dan para jemaat liturgi. Sudah menjadi kebiasaan dalam Gereja Ortodoks Timur untuk membuat tanda salib saat terdapat permohonan dalam sebuah litani, atau saat devosi pada para orang suci didaraskan. Tanda salib pun juga dilakukan saat hendak memasuki dan meninggalkan gereja, ketika hendak memulai dan mengakhiri doa secara pribadi, ketika melewati altar utama, serta saat mendekati dan menghormati ikon.

Saat seorang pendeta atau uskup melakukan pemberkatan dengan tanda salib, mereka membentuk jemari tangan kanan mereka dengan posisi yang serupa dengan posisi tangan kristus pada ikon Kristus Pantokrator, yaitu dengan posisi jari telunjuk dan jari tengah hampir tegak, jari manis dan jari kelingking yang menekuk ke bawah, serta ibu jari yang menyilang bersentuhan dengan jari manis.

Ketika melakukan pemberkatan dengan tanda salib, para pendeta mereka mengangkat tangan mereka dengan posisi jemari seperti yang telah dijelaskan di atas, kemudian menurunkan tangan kanannya, lalu mengarahkan tangan kanannya ke kiri dan ke kanan. Saat seorang pendeta hendak melakukan pemberkatan dengan tanda salib dan dengan menggunakan kedua tangannya, maka posisi dan gerakan tangan kanannya serupa, tetapi gerakan tangan kirinya adalah dari atas kemudian turun, lalu mengarahkan tangan kirinya ke kanan dan ke kiri, dan gerakan kedua tangannya dilakukan secara bersamaan.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Buku Doa, diedit oleh Gereja Ortodoks Romania, beberapa edisi (Carte de rugăciuni - Editura Institutului biblic şi de misiune al Bisericii ortodoxe române, 2005),
  2. ^ Sebuah buku teks kateketik Yunani mencoba menerangkan perbedaan kebiasaan Latin dari kebiasaan Yunani dengan mengatakan bahwa sisi kanan melambangkan kekudusan, dan hati (di sisi kri) melambangkan roh, dengan demikian orang-orang yang menyebut Roh Kudus dalam Bahasa Latin yakni "Spiritus Sancti" (nomina mendahului adjektiva) menyentuh sisi kiri sebelum kanan, sedangkan orang-orang yang menyebut Roh Kudus dalam Bahasa Yunani yakni "τοῦ Ἁγίου Πνεύματος" (adjektiva mendahului nomina) berbuat sebaliknya.
  3. ^ Puji Syukur No. 9. Komisi Liturgi KWI.
  4. ^ CCC §2157
  • l
  • b
  • s
Doa dalam Gereja Katolik
Doa dalam Misa
  • Anak Domba Allah
  • Bapa Kami
  • Kemuliaan
  • Kidung Kemuliaan
  • Kudus
  • Pernyataan Tobat
  • Syahadat Nicea
  • Syahadat Para Rasul
  • Tanda Salib
  • Tuhan Kasihanilah Kami
Kanak-kanak Samuel sedang berdoa
Doa Maria
  • Alma Redemptoris Mater
  • Ave Maris Stella
  • Ave Regina Caelorum
  • Doa Fatima
  • Malaikat Tuhan
  • Magnificat
  • Memorare
  • Ratu Surga
  • Rosario
  • Salam Maria
  • Salve Regina
  • Sub Tuum Praesidium
  • Tiga Salam Maria
Doa lainnya
  • Adorasi Ekaristi
  • Adoro Te Devote
  • Angele Dei
  • Ave Verum Corpus
  • Datanglah, Roh Kudus
  • Doa di depan Salib Kristus
  • Doa pagi
  • Doa Santo Fransiskus
  • Doa Santo Mikael
  • Doa Tobat
  • Doa Yesus
    • Doa hening
  • Jalan Salib
  • Jiwa Kristus
  • Kidung Simeon
  • Kidung Zakharia
  • Komuni Spiritual
  • Litani
    • Litani Orang Kudus
  • Kredo Athanasius
  • Mazmur Pertobatan
    • De Profundis
    • Miserere mei
  • O salutaris hostia
  • Requiem Aeternam
  • Syukur atas Komuni
  • Tantum Ergo
  • Terpujilah Allah
  • Te Deum
  • Triduum
  • Veni Creator Spiritus
  • Veni Sancte Spiritus
Catatan: Doa-doa yang dicetak miring dapat mendatangkan indulgensi
  •  Portal Kristen
  • Category Kategori
  • l
  • b
  • s
Puji Syukur Gereja Katolik
Halaman-halaman Awal
  • Pengantar (vi)
  • Isi Buku (vii)
  • Petunjuk Penggunaan Buku (xvii)
  • Daftar Singkatan (xxvi)
  • Daftar Singkatan Alkitab (xxvii)
Sampul Puji Syukur
Pokok-Pokok Iman dan Pedoman Hidup Kristen
  • Pengakuan Iman Para Rasul (1)
  • Pengakuan Iman Kristen (2)
  • Hukum Kasih (3)
  • Amal Kasih (4)
  • Sabda Bahagia (5)
  • Sepuluh Perintah Allah (6)
  • Lima Perintah Gereja (7)
Kebiasaan Orang Kristen
  • Berhimpun untuk Perayaan Ekaristi/Sabda
  • Membaca Kitab Suci
  • Melaksanakan Ibadat Harian
  • Berdoa bersama dalam Keluarga
  • Berdoa secara Pribadi
  • Terlibat dalam Kehidupan Jemaat
  • Terlibat dalam Masyarakat
  • Berpuasa dan Berpantang
  • Memeriksa Batin
  • Mengaku Dosa di Hadapan Imam
Doa-Doa Dasar
  • Tanda Salib (9)
  • Bapa Kami 1 (Missale Romanum) (10)
  • Bapa Kami 2 (Mat 6:9-13) (11)
  • Bapa Kami 3 (Luk 11:2c-4) (12)
  • Kemuliaan (13)
  • Salam Maria (14)
  • Malaikat Tuhan (Angelus) (15)
  • Ratu Surga (Regina Caeli) (16)
  • Kidung Zakharia (Benedictus) (17)
  • Kidung Maria (Magnificat) (18)
  • Kidung Simeon (Nunc Dimittis) (19)
  • Terpujilah (20)
  • Doa Iman (21)
  • Doa Harapan (22)
  • Doa Kasih 1 (23)
  • Doa Kasih 2 (24)
  • Doa Tobat 1 (25)
  • Doa Tobat 2 (26)
  • Syukur Atas Pengampunan (27)
  • Madah "Allah" Tuhan Kami" (Te Deum) (28)
Doa-Doa Liturgis
Lingkaran Harian
  • Ibadat Pagi (Laudes) (29-47)
  • Doa Pagi (1) (48)
  • Doa Pagi (2) (49)
  • Doa Pagi (3) (50)
  • Ibadat Sore (Vesper) (51-66)
  • Doa Sore (1) (67)
  • Doa Sore (2) (68)
  • Ibadat Penutup (Completorium) (69-79)
  • Doa Malam (1) (80)
  • Doa Malam (2) (81)
  • Doa Malam (3) (82)
Lingkaran Mingguan
  • Bacaan (83)
  • Doa (84)
  • Doa Persatuan Anggota Tubuh Kristus (85)
Lingkaran Tahun Gereja
  • Doa Masa Adven (86)
  • Doa Masa Natal (87)
  • Doa Masa Prapaskah (88)
  • Doa Masa Paskah (89)
  • Novena Roh Kudus (90-92)
  • Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus (93)
  • Doa Roh Kudus (94)
Puji Syukur - editio typica cetakan tahun 2012
Disusun oleh Komisi Liturgi Konferensi Waligereja Indonesia
  •  Portal Katolik
  • Category Kategori
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tanda_salib&oldid=27563427"
Kategori:
  • Kristen
  • Doa Katolik
  • Salib
  • Gestur
Kategori tersembunyi:
  • Artikel mengandung aksara Latin

Best Rank
More Recommended Articles