Batalyon Kavaleri 5
Batalyon Kavaleri 5/Dwipangga Ceta | |
---|---|
Dibentuk | 9 Februari 1950 |
Cabang | Kavaleri |
Tipe unit | Satuan Tempur |
Peran | Pasukan Lapis Baja |
Bagian dari | Kodam II/Sriwijaya |
Markas | Gelumbang, Muara Enim, Sumatera Selatan |
Julukan | Yonkav 5/DPC |
Moto | Jaya dimasa Perang Berguna dimasa Damai |
Baret | Hitam |
Maskot | Gajah Sumatera |
Ulang tahun | 9 Februari |
Alutsista | Tank AMX-13 75mm, Tank AMX-13 105mm, Tank AMX-13 APC dan Tank Harimau |
Batalyon Kavaleri 5/Dwipangga Ceta atau Yonkav 5/DPC merupakan satuan tempur pasukan Kavaleri dibawah Komando Kodam II/Sriwijaya yang dibentuk pada 9 Februari 1950 dan bermarkas di Gelumbang, Muara Enim, Sumatera Selatan Dan sejak kelahirannya pada tanggal 9 Februari 1950 sampai saat ini satuan ini melaksanakan pengabdiannya kepada Bangsa dan Negara. Sejarah singkat kesatuan untuk memberikan gambaran selintas tentang pengabdian selama ini sehingga dapat dimanfaatkan sebagai upaya menumbuhkan kebanggaan, kecintaan dan kesetiaan yang mendalam bagi Prajurit Yonkav 5/DPC terhadap kesatuannya.
Satuan
- Kompi Kavaleri 51/Agresor
- Kompi Kavaleri 52/Macan Cakti
- Kompi Kavaleri 53/Elang Perkasa
- Kompi Markas/Krenggo
Sejarah
Kelahiran satuan Yonkav 5/DPC sebagai salah satu bagian dari keluarga besar Kavaleri TNI AD yang telah memiliki peranan yang penting dalam mempertahankan kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan sampai dengan sekarang. Keberadaan satuan Yonkav 5/DPC di Palembang dan perkembangannya selalu seiring dengan perkembangan Kavaleri TNI AD yang dimulai dari penyerahan kendaraan tempur Ex Belanda pada akhir tahun 1949 di Palembang. Pada tanggal 26 Juli 1950 di Bandung, Letkol KGPH Soerjo Soejarwo mengambil alih secara simbolis dari KNIL antara lain adalah ”Opleidings Centrum
Der Panzer Troepen” dan empat eskuadron Vecthwagens yang berada di Bandung, Padalarang, Magelang dan Palembang dengan kendaraan lapis baja sisa perang dunia II. Pada masa itu telah diadakan pendidikan tersebar, diantaranya di eskadron Vecthwagens di Palembang. Hal tersebut kemudian dilanjutkan dengan pembentukan Pasukan Berlapis Baja pada tanggal 9 Februari 1950 di Padalarang Bandung sesuai Surat Keputusan Kasad Nomor 5/SKAD/PNTP/50 tanggal 9 Februari 1950. Dengan dasar pengesahan tersebut maka pada tanggal 9 Februari 1950 merupakan hari Kelahiran satuan Berlapis Baja TT II sehingga tanggal 9 Februari merupakan hari jadi Yonkav 5/DPC yang selalu diperingati setiap tahunnya.
Pada Tahun 1949 Berdasarkan Surat Perintah Panglima TT II Sumsel telah dilaksanakan serah terima materiil Ex Belanda kepada Pemerintah Indonesia (TNI AD). Khusus materiil Kendaraan lapis baja berupa 25 unit Bren Carrier yang ada di Palembang di organisasikan dalam bentuk Satuan Detasemen. Pada tanggal 10 Januari 1950 telah terealisasi detasemen lapis baja yang dipimpin oleh Lettu Rahman Nawawi Nrp 13816.
Pada tanggal 9 Februari 1950 Berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor 5/KSAD/PNTP/50 dibentuk satuan berlapis baja, dengan dasar tersebut maka pada tanggal 9 Februari 1950 Detasemen yang berada di Palembang berubah nama menjadi Detasemen Bren Carrier Pasukan Berlapis Baja TT II.
Pada Tahun 1954, telah ditetapkan perubahan-perubahan dari Pasukan Berlapis Baja menjadi Eskadron Kavaleri IV TT II.
Pada Tahun 1963, Berdasarkan Surat Keputusan Pangdam IV/Sriwidjaja Nomor KPTS-438-2/6/1963 tanggal 10 Juni 1963 Nama Yonkav-5/Sriwidjaja ditambah nama “ Dwipangga Yudha Karya“
Pada Tahun 1975 Yonkav-5/Sriwidjaja dirubah menjadi Yonkav- 5/Intai Kodam IV/Sriwidjaja
Pada Tahun 1983 Berdasarkan Surat Keputusan Pangdam II/Swj Nomor KPTS/85/XII/1983 tanggal 3 Desember 1983 nama Yonkav 5/Intai diubah menjadi Yon kav-5/Serbu Dam II/Swj sesuai TOP ROK 80. Sampai dengan sekarang disesuaikan dengan perubahan Kodam IV ke Kodam II/Swj maka namanya menjadi Yonkav 5/Serbu Kodam II/Sriwijaya.[1]
Pada Tahun 2016 Yonkav 5/Serbu Kodam II/Swj dirubah menjadi Yonkav 5/ Dwipangga Ceta Kodam II/Sriwijaya.[1] sesuai TOP/DSPP Rok 2011 berdasarkan Perkasad Nomor 95 Tahun 2014
Komandan
- Lettu Kav Rahman Nawawi (1950 s.d 1952)
- Kapten Kav W Manopo (1952 s.d 1956)
- Kapten Kav Awam (1956 s.d 1958)
- Letkol Kav Herawan (1958 s.d 1961)
- Letkol Kav Soekemi Sumantri (1961 s.d 1963)
- Letkol Kav Sahuntung (1963 s.d 1965)
- Mayor Kav R. Moch Soepono (1965 s.d 1968)
- Letkol Kav R. Soedarto W (1968 s.d 1971)
- Mayor Kav Soekarto (1971 s.d 1973) ⭐⭐⭐
- Mayor Kav Koesmono (1973 s.d 1974)
- Mayor Kav A. Kori B (1974 s.d 1975)
- Letkol Kav R. Pramono (1975 s.d 1978) ⭐⭐
- Letkol Kav Abdul Muis Lubis (1978 s.d 1980) ⭐⭐
- Mayor Kav Syamsul Huda (1980 s.d 1981) ⭐
- Letkol Kav Rahmad Farid (1981 s.d 1983)
- Letkol Kav Sulistyono (1983 s.d 1986)
- Letkol Kav V. Bambang Pratito (1986 s.d 1987)
- Letkol Kav IGN Suharmono (1987 s.d 1988)
- Letkol Kav Sunardi (1988 s.d 1989) ⭐
- Letkol Kav Suhana Arifin (1989 s.d 1993)
- Letkol Kav Kalyono (1993 s.d 1994)
- Letkol Kav Suwarno Tahun (1994 s.d 1996) ⭐⭐
- Letkol Kav Bambang Sriyono (1996 s.d 1997)
- Letkol Kav Sudono (1997 s.d 1999) ⭐
- Letkol Kav Hikmatullah (1999 s.d 2000)
- Letkol Kav Andi Darmawangsa (2000 s.d 2002) ⭐
- Letkol Kav Ferry Supriyanto (2002 s.d 2004) ⭐
- Letkol Kav Gigih Nugroho (2004 s.d 2006)
- Letkol Kav Kav Susanto, SI.P. (2006 s.d 2009) ⭐
- Letkol Kav Siswono (2009 s.d 2010)
- Letkol Kav Oktaheroe Ramsi, S.IP, M.Sc. (2010 s.d 2011) ⭐⭐
- Letkol Kav Sugi Mulyanto (2011 s.d 2013)
- Letkol Kav Rio Hendrawan AP, S.IP. (2013 s.d 2014) ⭐
- Letkol Kav Dwi Irbaya S, S.Sos. (2014 s.d 2015)
- Letkol Kav Dodi Syamsurizal, S.H. (2015 s.d 2016)
- Letkol Kav Budi Wirman, S.Sos. (2016 s.d 2017)
- Letkol Kav Robinson Octovianus B (2017 s.d 2018)
- Letkol Kav Shawaf Al Amien, S.E. (2018 s.d 2020)
- Letkol Kav Muslim Rahim T., S.H., M.Si. (2020 s.d 2022)
- Letkol Kav Delvy Marico, S.E. (2022 s.d 2023)
- Letkol Kav Fredy Christoma Pramono Putra (2023 s.d 2025)
- Mayor Kav Sahid Winagiri (2025 s.d sekarang)
Referensi
Pranala luar
- Website resmi[pranala nonaktif permanen]
- Batalyon Kavaleri[pranala nonaktif permanen]
- Mengenal Korp Batalyon Kavaleri TNI AD[pranala nonaktif permanen]
- Ringkasan Sejarah Kavaleri TNI AD[pranala nonaktif permanen]