More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Peritonitis infeksius kucing - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Peritonitis infeksius kucing - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Peritonitis infeksius kucing

  • العربية
  • Български
  • Català
  • Čeština
  • Dansk
  • Deutsch
  • Ελληνικά
  • English
  • Español
  • Eesti
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • हिन्दी
  • Magyar
  • Italiano
  • 日本語
  • 한국어
  • Lombard
  • Nederlands
  • Norsk bokmål
  • Polski
  • Português
  • Slovenčina
  • ไทย
  • Türkçe
  • Tiếng Việt
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Feline infectious peritonitis)
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Informasi dalam artikel ini hanya boleh digunakan untuk penjelasan ilmiah; bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis. Wikipedia tidak memberikan konsultasi medis. Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat, berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional.
Peritonitis infeksius kucing
Gambaran histopatologis ginjal kucing yang terinfeksi FIP. Terlihat reaksi radang.
Informasi umum
SpesialisasiKedokteran hewan
PenyebabCoronavirus kucing

Peritonitis infeksius kucing (bahasa Inggris: feline infectious peritonitis; disingkat FIP) atau radang peritoneum infeksius pada kucing adalah penyakit menular pada kucing akibat infeksi virus Feline Coronavirus (FCoV). Manifestasi klinis yang paling sering ditemukan adalah radang pada peritoneum, selaput tipis yang melapisi rongga perut. Penyakit ini bersifat mematikan, dapat menyerang semua jenis kucing pada semua umur, dan kasusnya dilaporkan di seluruh dunia.

Penyebab

[sunting | sunting sumber]
Ilustrasi Coronavirus

Penyakit FIP disebabkan oleh virus dari famili Coronaviridae, kelompok virus RNA rantai tunggal beramplop yang mampu menginfeksi berbagai spesies makhluk hidup. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh Coronavirus di antaranya sindrom pernapasan akut berat (SARS) dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) pada manusia, bronkitis infeksius pada burung, gastroenteritis menular pada babi, dan radang peritoneum infeksius pada kucing (FIP).

Feline Coronavirus terbagi menjadi dua jenis, yaitu Feline Enteric Coronavirus (FECV) yang kurang patogenik dan Feline Infectious Peritonitis Virus (FIPV) yang sifatnya lebih patogenik.[1] Virus FECV menginfeksi sel epitelial usus yang menyebabkan diare atau bahkan tidak memunculkan tanda klinis sama sekali. Dalam tubuh kucing, virus FECV dapat mengalami mutasi genetik menjadi FIPV yang menyebabkan penyakit FIP yang mematikan.[2]Itulah kenapa, FIP merupakan virus corona yang sudah bermutasi.[3] Sekitar 12% kucing terinfeksi FCoV berkembang menjadi FIP. Virus FIPV sendiri bereplikasi dalam sel darah putih seperti monosit dan makrofag.[4] Berdasarkan sifat genetiknya, FCoV terbagi menjadi tipe I dan tipe II.[1]

Penularan

[sunting | sunting sumber]

Feses yang dikeluarkan oleh kucing terinfeksi merupakan sumber penularan utama. Kotak feses menjadi sumber infeksi pada kucing-kucing yang dipelihara secara berkelompok, misalnya pada peternakan kucing. Kucing sehat kemungkinan besar akan terinfeksi secara oral setelah mengalami kontak dengan partikel virus sehingga transmisi terjadi secara tidak langsung dengan rute fekal–oral.[1] FCoV jarang ditemukan di air liur kucing sehat sehingga penularan melalui kontak langsung atau berbagi air minum diduga bukan merupakan cara penularan penyakit.[5] Virus FECV sendiri dapat bertahan selama kurang lebih enam pekan di lingkungan.[6]

Anak kucing umumnya mulai terinfeksi pada usia beberapa pekan, ketika antibodi maternal yang diturunkan dari induknya telah menurun. Setelah virus ditelan oleh kucing, misalnya akibat menjilat kaki yang mengandung virus akibat menyentuh kotak feses, virus akan masuk dan bereplikasi di dalam sel epitelial pada vili usus halus. Kucing terinfeksi kemudian mulai meluruhkan virus (shedding) di dalam fesesnya dalam waktu dua hari setelah terinfeksi.[7] Hal ini dapat berlangsung hingga beberapa bulan. Kucing muda lebih rentan terhadap penyakit ini; sekitar 70% kasus dilaporkan pada kucing berusia kurang dari 1,5 tahun dan 50% kasus dilaporkan pada kucing berusia kurang dari tujuh bulan.[8]

Bentuk penyakit

[sunting | sunting sumber]

Peritonitis infeksius kucing bermanifestasi dalam dua bentuk, yaitu tipe basah (atau efusif) dan tipe kering (atau nonefusif). Tipe basah lebih sering ditemui dan sifatnya lebih ganas dari tipe kering. Meskipun demikian, banyak kucing yang menunjukkan kombinasi dua bentuk penyakit ini. Kucing yang menderita tipe basah dapat berubah menjadi tipe kering dan begitu pula sebaliknya.[8]

Tanda klinis

[sunting | sunting sumber]

Kucing yang terpapar FCoV biasanya tidak menunjukkan tanda klinis yang jelas. Sebagian kucing menunjukkan gangguan pernapasan ringan, seperti bersin, mata berair, dan lendir hidung yang berlebihan, sementara kucing lainnya menunjukkan gangguan pencernaan ringan seperti diare. Pada sebagian kecil kucing, FCoV dalam tubuhnya berkembang hingga menyebabkan terjadinya FIP. Perkembangan ini dapat berlangsung dalam hitungan minggu, bulan, atau tahun setelah pertama kali terpapar virus.

Pada kucing yang menderita FIP, tanda klinis dapat muncul secara mendadak dan menjadi semakin berat dalam beberapa pekan, hingga berujung pada kematian. Tanda klinis yang pertama kali muncul sifatnya tidak spesifik, seperti kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, depresi, rambut kasar, anemia, dan demam persisten yang tidak menanggapi terapi antibiotika.

Pada FIP bentuk basah terjadi asites atau akumulasi cairan di rongga perut (pada sebagian kasus hingga rongga dada) hingga menyebabkan pembengkakan (biasanya tanpa rasa sakit) disertai kesulitan bernafas. Pada FIP bentuk kering, cairan yang menumpuk relatif sedikit dan tanda klinis yang muncul tergantung pada organ yang terinfeksi virus. Oleh karena itu, FIP bentuk kering lebih sulit didiagnosis. Sebagian kasus bentuk kering menyebabkan gangguan mata, gangguan saraf (lumpuh, cara berjalan yang tidak stabil, dan kejang-kejang), dan gangguan organ pada rongga perut (hati, ginjal, pankreas, limpa, kelenjar getah bening, dan usus), hingga muntah dan jaundis. Terkadang, tanda klinis FIP bentuk basah juga muncul bersamaan dengan bentuk kering.

Pencegahan dan pengobatan

[sunting | sunting sumber]

Kucing yang dipelihara secara berkelompok lebih berisiko terkena FIP. Menjaga higiene dan kebersihan merupakan cara pencegahan yang disarankan karena penularan FIP terjadi melalui rute fekal–oral. Pemeliharaan kucing dalam kelompok-kelompok kecil di ruangan yang berbeda, penempatan kotak feses yang jauh dari kotak pakan dan minum, membuang feses dari kotaknya sesering mungkin, serta rutin membersihkan kandang dan peralatan kucing dengan sabun, deterjen, atau disinfektan dapat mengurangi risiko FIP. Kesehatan kucing secara umum dapat dijaga dengan pemberian nutrisi yang cukup dan berkualitas.

Hingga saat ini, baru satu jenis vaksin FIP komersial yang tersedia di Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa. Efektivitas vaksin ini masih diperdebatkan. Vaksin FIP tersebut belum tersedia di Indonesia.

Kucing yang menderita FIP biasanya berujung pada kematian. Terapi yang diberikan hanya bersifat suportif untuk mengurangi tanda klinis yang muncul dan memperpanjang usia kucing, misalnya terapi infus untuk mengatasi dehidrasi, antibiotika untuk infeksi sekunder, pembedahan untuk mengeluarkan cairan dari rongga perut dan dada, serta pemberian antimuntah, antiradang, dan interferon.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c Addie, Diane; Tasker, Séverine (2021). "Feline Infectious Peritonitis". ABCD Cats Vets. Diakses tanggal 9 Februari 2022.
  2. ^ Addie, Diane; Belák, Sándor; Boucraut-Baralon, Corine; Egberink, Herman; Frymus, Tadeusz; Gruffydd-Jones, Tim; Hartmann, Katrin; Hosie, Margaret J; Lloret, Albert (2009). "Feline Infectious Peritonitis: ABCD Guidelines on Prevention and Management". Journal of Feline Medicine and Surgery. 11 (7): 594–604. doi:10.1016/j.jfms.2009.05.008. ISSN 1098-612X. PMC 7129471. PMID 19481039. Pemeliharaan CS1: Format PMC (link)
  3. ^ "Feline Infectious Peritonitis (FIP) berasal dari Feline Coronavirus (FCoV) yang bermutasi" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-02-21.
  4. ^ Barker, Emi N.; Tasker, Séverine (2020). "Advances in Molecular Diagnostics and Treatment of Feline Infectious Peritonitis". Advances in Small Animal Care. 1: 161–188. doi:10.1016/j.yasa.2020.07.011.
  5. ^ Addie, D.D.; Jarrett, O. (2001). "Use of a reverse-transcriptase polymerase chain reaction for monitoring the shedding of feline coronavirus by healthy cats". Veterinary Record. 148 (21): 649–653. doi:10.1136/vr.148.21.649.
  6. ^ "Feline Infectious Peritonitis". PDHB drh. Cucu Kartini S, dkk. 13 September 2013. Diakses tanggal 9 Februari 2022.
  7. ^ Meli, M; Kipar, A; Müller, C; Jenal, K; Gönczi, E; Borel, N; Gunn-Moore, D; Chalmers, S; Lin, F (2004). "High viral loads despite absence of clinical and pathological findings in cats experimentally infected with feline coronavirus (FCoV) type I and in naturally FCoV-infected cats". Journal of Feline Medicine and Surgery. 6 (2): 69–81. doi:10.1016/j.jfms.2003.08.007. ISSN 1098-612X. PMC 7128724. PMID 15123151. Pemeliharaan CS1: Format PMC (link)
  8. ^ a b "Feline Infectious Peritonitis". Cornell University College of Veterinary Medicine. 4 Oktober 2017. Diakses tanggal 9 Februari 2022.

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]
  • Hartmann, Katrin (2005). "Feline infectious peritonitis". Veterinary Clinics of North America: Small Animal Practice. 35 (1): 39–79. doi:10.1016/j.cvsm.2004.10.011. PMC 7114919. PMID 15627627. Pemeliharaan CS1: Format PMC (link)


  • l
  • b
  • s
link = kucing Kucing domestik
Felinologi
  • Anak kucing
  • Anatomi kucing
  • Genetika kucing
  • Indera kucing
  • Kucing bermata ganjil
  • Kucing kerdil
  • Kucing polidaktil
  • Kucing tupai
  • Mutasi genetik
Genetika bulu
Kucing belang tiga
Kucing biru
Kucing dua warna
Kucing hitam
Kucing putih
Kucing solid
Kucing tabi
Kucing tempurung kura-kura
Kucing warna poin
Kesehatan
Perawatan
  • Anestesi
  • Makanan
  • Pencabutan cakar
  • Peneuteran dan pemandulan
  • Vaksinasi
Penyakit
  • AIDS
  • Asma
  • Cacing gelang
  • Cacing jantung
  • Gangguan kulit
  • Herpes
  • Jerawat
  • Kalisivirus
  • Kurap
  • Kutu
  • Leukemia
  • Lipidosis hati
  • Panleukopenia
  • Penuaan
  • Penyakit saluran kencing bagian bawah
  • Rabies
  • Radang selaput rongga perut dan dada
  • Toksokariasis
  • Toksoplasmosis
Perilaku
  • Bahasa tubuh
  • Berkelahi
  • Bermain dan mainan
  • Kecerdasan
  • Komunikasi (Meong)
  • Kucingan
  • Memijat
  • Mendengkur
  • Refleks meluruskan
Interaksi manusia
–kucing
  • Ailurofobia
  • Daging kucing
  • Kafe kucing
  • Kontes kucing
  • Kucing anjing
  • Kucing dan Islam
  • Kucing di Mesir kuno
  • Kucing jalanan
  • Kucing kapal
  • Kucing pekerja
  • Kucing pertanian
  • Penggambaran budaya
  • Peternakan kucing
  • Terapi bantuan hewan
Pendaftaran
  • American Cat Fanciers Association
  • Associazione Nazionale Felina Italiana
  • Canadian Cat Association
  • Cat Aficionado Association
  • Cat Fanciers' Association
  • Emirates Feline Federation
  • Fédération Internationale Féline
  • Governing Council of the Cat Fancy
  • Southern Africa Cat Council
  • The International Cat Association
  • World Cat Federation
Ras
(Daftar lengkap)
(Ras percobaan)
Domestik
  • Abisinia
  • Anatolia
  • Anggora turki
  • Asia
  • Bahraini dilmun
  • Bali
  • Berhias california
  • Birma
  • Biru rusia
  • Bulu dawai amerika
  • Bulu dua warna oriental
  • Bulu panjang oriental
  • Bulu pendek amerika
  • Bulu pendek brasil
  • Bulu pendek britania
  • Bulu pendek eksotis
  • Bulu pendek eropa
  • Bulu pendek oriental
  • Bulu pendek titik warna
  • Bulu setengah panjang asia
  • Burma
  • Burmilla
  • Chantilly
  • Chartreux
  • Cokelat havana
  • Cokelat york
  • Cymric
  • Dragon li
  • Dwelf
  • Ekor bundel jepang
  • Ekor bundel kurilia
  • Ekor bundel mekong
  • Ekor cincin amerika
  • Genetta
  • Himalaya
  • Hutan norwegia
  • Telinga ikal amerika
  • Jawa
  • Kabut australia
  • Kasymir
  • Keuda amerika
  • Khao manee
  • Korat
  • Lambkin
  • Laperm
  • Levkoy ukraina
  • Telinga Lipat skotlandia
  • Lykoi
  • Maine coon
  • Malaysia
  • Manx
  • Mau arab
  • Mau mesir
  • Minskin
  • Munchkin
  • Napoleon
  • Nebelung
  • Ocicat
  • Ojos azules
  • Persia
  • Peterbald
  • Pixiebob
  • Raas
  • Ragamuffin
  • Ragdoll
  • Rex cornish
  • Rex devon
  • Rex jerman
  • Rex oregon
  • Rex selkirk
  • Sailan
  • Sfinks
  • Sfinks don
  • Siam
  • Siberia
  • Singapura
  • Skookum
  • Snowshoe
  • Somali
  • Thai
  • Tiffanie australia
  • Tonkin
  • Toyger
  • Van turki
Hibrida
  • Bengal
  • Chausie
  • Cheetoh
  • Sabana
  • Kucing serengeti
  • Ussuri
Ras lokal
  • Aegea
  • Domestik berbulu panjang
  • Domestik berbulu pendek
  • Kellas
  • Siprus
  • Sokoke
  • Van
Topik terkait
  • Hari Kucing
    • AS
    • Internasional
    • Jepang
  • Garukan kucing
  • Kandang kucing
  • Kotak kotoran
  • Pohon kucing
  • Tokoh kucing
  • Commons page Commons
  • Kategori
  • Portal Portal
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peritonitis_infeksius_kucing&oldid=26747096"
Kategori:
  • Penyakit kucing
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Pemeliharaan CS1: Format PMC
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)

Best Rank
More Recommended Articles