More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Patrialis Akbar - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Patrialis Akbar - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Patrialis Akbar

  • مصرى
  • English
  • Jawa
  • Minangkabau
  • Polski
  • Русский
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Patrialis Akbar
Hakim Konstitusi Republik Indonesia
Masa jabatan
13 Agustus 2013 – 27 Januari 2017
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Joko Widodo
Sebelum
Pendahulu
Achmad Sodiki
Pengganti
Saldi Isra
Sebelum
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia ke-28
Masa jabatan
22 Oktober 2009 – 19 Oktober 2011
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Sebelum
Pendahulu
Mohammad Andi Mattalatta
Pengganti
Amir Syamsuddin
Sebelum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
Masa jabatan
1 Oktober 1999 – 1 Oktober 2009
Daerah pemilihanSumatera Barat
(1999—2004)
Sumatera Barat I
(2004—2009)
Informasi pribadi
Lahir31 Oktober 1958 (umur 66)
Padang, Sumatera Barat, Indonesia
Partai politikPartai Amanat Nasional (1999—2013)
Suami/istriSufriyeni
Anak5
Almamater
  • Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • Universitas Gajah Mada
  • Universitas Padjadjaran
Profesi
  • Advokat
  • Politikus
  • Bintang Mahaputera Edit nilai pada Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Patrialis Akbar (lahir 31 Oktober 1958) adalah seorang advokat dan politikus yang pernah menjabat sebagai Hakim Konstitusi Mahkamah Konstitusi Indonesia periode 2013–2017.[1] Ia memiliki karier yang lengkap pada tiga cabang kekuasaan negara, yakni legislatif, eksekutif dan yudikatif. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat selama dua periode (1999–2004 dan 2004–2009) dari Partai Amanat Nasional.[2] Ia turut terlibat dalam pembahasan amendemen konstitusi pada Panitia Ad Hoc I Majelis Permusyawaratan Rakyat dan kemudian sebagai Menteri Hukum dan HAM pada Kabinet Indonesia Bersatu II (2009–2011).[3][4].

Kehidupan

[sunting | sunting sumber]

Patrialis Akbar dilahirkan pada keluarga veteran, meskipun berasal dari keluarga berkecukupan, ia tetap diajarkan untuk membantu usaha yang dijalankan sang ayah, Letda (Purn) H. Ali Akbar, di Desa Kampung Jua, Lubuk Begalung, Padang. Usai lulus STM, ia memutuskan untuk merantau ke Jakarta untuk menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, meski akhirnya diterima di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Patrialis mendapat kesempatan untuk menjadi pengajar disana. Salah seorang dosen pembimbing skripsinya menawarkannya untuk menjadi staf pengajar maka iapun menjadi asisten dosen filsafat hukum di Ilmu Filsafat Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta.[3]

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Pendidikan yang telah ditempuh olehnya:[3]

  • Sekolah Dasar Muhammadiyah, Padang (1971)
  • SMP Negeri 2 Padang, (1974)
  • Sekolah 4 Tahun Pendidikan Guru Agama Negeri, Padang (1975)
  • Sekolah 2 Tahun Pendidikan Guru Agama Negeri, Padang (1977)
  • Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, STM Negeri II, Padang (1977)
  • S1 Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta (1983)
  • S2 Program Magister Hukum Universitas Gadjah Mada (2010)
  • S3 Doktor (Hukum) Universitas Padjadjaran, Bandung (2012)

Karier

[sunting | sunting sumber]
Patrialis Akbar saat menjabat Hakim Konstitusi

Pada awal kariernya Patrialis Akbar sempat bekerja menjadi sopir angkutan kota (angkot) jurusan Pasar Senen-Jatinegara Jakarta, dan sopir taksi di ibu kota. Setelah meraih gelar sarjana hukum di Universitas Muhammadiyah Jakarta, iapun menekuni profesi pengacara selama beberapa waktu sebelum akhirnya mulai terjun ke dunia politik, dan bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN), yang kemudian mengantarkan dirinya menjadi anggota DPR-RI dua periode 1999-2004 dan 2004-2009 dari daerah pemilihan Sumatera Barat.[5]

Selama di Senayan, Patrialis sempat tergabung di DPR maupun MPR. Di MPR, Patrialis tercatat sebagai salah satu pelaku perubahan UUD 1945 tahun 1999 – 2002 dengan menjadi Anggota BP MPR, PAH III, serta PAH I. PAH III (1999) maupun PAH I (2000-2002) inilah yang merancang perubahan UUD 1945. Sementara di DPR, Patrialis tercatat menjadi komisi III yang salah satunya membidangi masalah hukum. Pada masa pemerintah presiden SBY ia terpilih menjadi Menteri Hukum dan HAM Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Pria berdarah Minang dan ayah dari lima anak ini akhirnya menjadi Hakim Konstitusi setelah mengucap sumpah jabatannya sebagai hakim konstitusi masa jabatan 2013 – 2018 pada 13 Agustus di Istana Negara, Jakarta.[3]

Beberapa jabatan yang pernah dijabat olehnya:[3]

  • Dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta (1989 – 1992)
  • Pengacara dan Penasehat Hukum (1989 – 1999)
  • Wakil Ketua Fraksi Refomasi DPR RI; Anggota Panitia Ad Hoc I BP MPR RI; Anggota Komisi II DPR RI, dan Kuasa Hukum DPR RI (1999 – 2004)
  • Ketua Fraksi PAN MPR RI; Pimpinan Sub Tim Kerja I MPR RI; Anggota Komisi III DPR RI; Kuasa Hukum DPR RI; dan Juri Cerdas Cermat UUD NKRI Tahun 1945 tingkat SLTA se Indonesia (2004 - 2009)
  • Menkumham RI KIB II (Okt 2009 - Okt 2011)
  • Anggota Kompolnas (Okt 2009 - Okt 2011)
  • Komisaris Utama PT. Bukit Asam Tbk (Des 2011 - Juli 2013)
  • Hakim Konstitusi (2013-2017).

Kontroversi

[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 4 September 2017, Patrialis Akbar divonis hukuman delapan tahun penjara dan denda 300 juta oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi karena terbukti menerima suap sebesar USD 10.000 dan Rp 4.043.000 dari Basuki Hariman dan stafnya, Ng Fenny.[6] Pada tanggal 6 September 2022, Patrialis Akbar bersama 23 narapidana Tipikor lainnya dibebaskan dari tahanan atas dasar pemberian hak bersyarat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).[7]

Rujukan

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Patrialis Akbar Kembali Jadi Advokat Diarsipkan 2009-10-03 di Wayback Machine., diakses pada 18 Oktober 2009
  2. ^ Patrialis Akbar Diarsipkan 2010-07-20 di Wayback Machine., diakses pada 18 Oktober 2009
  3. ^ a b c d e "Profil Hakim Dr. H. Patrialis Akbar, S.H., M.H. - Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia". Diakses tanggal 26 June 2016.
  4. ^ Artikel: "Inilah Susunan Kabinet hasil Reshuffle", di Kompas.com
  5. ^ Burhani, Ruslan, ed. (20 October 2009). "Patrialis Akbar dari Sopir ke Anggota Kabinet?". ANTARA News. Diakses tanggal 26 June 2016.
  6. ^ [1], Kompas, 12 September 2017, diakses 10 September 2018.
  7. ^ "5 Dari 23 Napi Koruptor Terkenal Bebas". radarbabel.com. 2022-09-10. Diakses tanggal 2022-09-10.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • Profil Diarsipkan 2010-07-20 di Wayback Machine.
Jabatan politik
Didahului oleh:
Mohammad Andi Mattalatta
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia
2009–2011
Diteruskan oleh:
Amir Syamsuddin
  • l
  • b
  • s
Kabinet Indonesia Bersatu II (2009–2014)
Presiden: Susilo Bambang Yudhoyono | Wakil Presiden: Boediono
  • Kementerian di bawah Menko Polhukam: Djoko Suyanto
  • Mendagri: Gamawan Fauzi
  • Menlu: Marty Natalegawa
  • Menhan: Purnomo Yusgiantoro
  • Menkumham: Patrialis Akbar, Amir Syamsuddin
  • Menkominfo: Tifatul Sembiring, Djoko Suyanto (plt.)
  • Menteri PANRB: E.E. Mangindaan, Azwar Abubakar
  • Kementerian di bawah Menko Perekonomian: Hatta Rajasa, Chairul Tanjung
  • Menkeu: Sri Mulyani Indrawati, Agus Martowardojo, Hatta Rajasa (plt.), Muhammad Chatib Basri
  • Menteri ESDM: Darwin Zahedy Saleh, Jero Wacik, Chairul Tanjung (plt.)
  • Menperin: M. S. Hidayat
  • Mendag: Mari Elka Pangestu, Gita Wirjawan, Bayu Krisnamurthi (plt.), Muhammad Lutfi
  • Mentan: Suswono
  • Menhut: Zulkifli Hasan, Chairul Tanjung (plt.)
  • Menhub: Freddy Numberi, E.E. Mangindaan, Bambang Susantono (plt.)
  • Menlutkan: Fadel Muhammad, Sharif Cicip Sutarjo
  • Menteri PU: Djoko Kirmanto
  • Menkop UKM: Syarief Hasan, Muhammad Lutfi (plt.)
  • Menteri BUMN: Mustafa Abubakar, Dahlan Iskan
  • Menpera: Suharso Monoarfa, Djan Faridz
  • Menristek: Suharna Surapranata, Gusti Muhammad Hatta
  • Kementerian di bawah Menko Kesra: Agung Laksono
  • Menakertrans: Muhaimin Iskandar, Armida Alisjahbana (plt.)
  • Menristek: Suharna Surapranata, Gusti Muhammad Hatta
  • Menkes: Endang Rahayu Sedyaningsih, Ali Ghufron Mukti (plt.), Nafsiah Mboi
  • Mendikbud (bernama Mendiknas sampai Oktober 2011): Mohammad Nuh
  • Mensos: Salim Segaf Al-Jufri
  • Menag: Suryadharma Ali, Agung Laksono (plt.), Lukman Hakim Saifuddin
  • Menparekraf: Jero Wacik, Mari Elka Pangestu
  • Menteri LH: Gusti Muhammad Hatta, Balthasar Kambuaya
  • Menteri PPPA: Linda Amalia Sari
  • Menteri PDT: Helmy Faishal Zaini, Armida Alisjahbana (plt.)
  • Menpora: Andi Mallarangeng, Agung Laksono (plt.), Roy Suryo
Menteri dan pejabat setingkat menteri yang dibawahi langsung oleh Presiden:
  • Mensesneg: Sudi Silalahi
  • Menteri PPN/Kepala Bappenas: Armida Alisjahbana
  • Jakgung : Hendarman Supandji, Darmono (plt.), Basrief Arief
  • Panglima TNI: Djoko Santoso, Agus Suhartono, Moeldoko
  • Kapolri: Bambang Hendarso Danuri, Timur Pradopo, Sutarman
  • Kepala UKP4: Kuntoro Mangkusubroto
Sekretaris Kabinet: Dipo Alam
  • l
  • b
  • s
Hakim Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
  1. A. Roestandi (2003–08)
  2. Soedarsono (2003–08)
  3. A.S. Natabaya (2003–08)
  4. A.M. Fadjar (2003–09)
  5. J. Asshiddiqie (2003–09)
  6. M. Siahaan (2003–09)
  7. M.L. Marzuki (2003–08, 2008–09)
  8. Harjono (2003–08, 2008–14)
  9. I.D.G. Palguna (2003–08, 2015–20)
  10. M.A. Sanusi (2008–11)
  11. M. Mahfud MD (2008–13)
  12. A. Sodiki (2008–13)
  13. A. Mochtar (2008–13)
  14. M. Alim (2008–15)
  15. Maria F. Indrati (2008–18)
  16. H. Zoelva (2010–15)
  17. A.F. Sumadi (2010–15)
  18. A. Usman (2011–kini)
  19. P. Akbar (2013–17)
  20. A. Hidayat (2013–kini)
  21. Aswanto (2014–2022)
  22. W. Adams (2014–kini)
  23. Suhartoyo (2015–kini)
  24. M.M.P Sitompul (2015–2023)
  25. S. Isra (2017–kini)
  26. E. Nurbaningsih (2018–kini)
  27. D.Y.P. Foekh (2020–kini)
  28. M.G. Hamzah (2022–kini)
  29. R. Mansyur (2023–kini)
  30. A. Sani (2024–kini)
Dicetak tebal menandakan Ketua
  • l
  • b
  • s
Menteri Hukum
Kementerian Hukum
Menteri Kehakiman
(1945–1999)
  • Soepomo
  • Soewandi
  • Soesanto Tirtoprodjo
  • Lukman Hakim
  • Soesanto Tirtoprodjo
  • Soepomo (RIS)
  • Susanto Tirtoprojo
  • Abdoel Gaffar Pringgodigdo
  • Wongsonegoro
  • Mohammad Yamin
  • Lukman Wiriadinata
  • Djodi Gondokusumo
  • Moeljatno
  • Gustaaf Adolf Maengkom
  • Saharjo
  • Astrawinata
  • Wirjono Prodjodikoro
  • Oemar Seno Adji
  • Mochtar Kusumaatmadja
  • Mudjono
  • Ali Said
  • Ismail Saleh
  • Oetojo Oesman
  • Muladi
Menteri Hukum dan Perundang-undangan
(1999–2001)
  • Yusril Ihza Mahendra
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
(2001–2004)
  • Baharuddin Lopa
  • Marsillam Simanjuntak
  • Mahfud MD
  • Yusril Ihza Mahendra
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
(2004–2024)
  • Hamid Awaluddin
  • Mohammad Andi Mattalatta
  • Patrialis Akbar
  • Amir Syamsuddin
  • Yasonna Laoly
Menteri Hukum
(2024–sekarang)
  • Supratman Andi Agtas
Kategori
  • l
  • b
  • s
Koruptor Indonesia tahun 2015-2019
Anggota DPR & DPRD
  • Damayanti Wisnu Putranti
  • Fuad Amin Imron
  • Sutan Bhatoegana
  • Yan Anton Ferdian
Mentri
  • Idrus Marham
  • Suryadharma Ali
Pemimpin daerah
Gubernur
  • Gatot Pujo Nugroho
  • Ratu Atut Chosiyah
  • Zumi Zola
Walikota/Bupati
  • Ade Irawan
  • Adriatma Dwi Putra
  • Agung Ilmu Mangkunegara
  • Dzulmi Eldin
  • Irvan Rivano Muchtar
  • Ilham Arief Sirajuddin
  • Samanhudi Anwar
  • Sunjaya Purwadi Sastra
  • Tubagus Iman Ariyadi
Penegak hukum
  • Patrialis Akbar
◀ 2010-2014 2020-2024 ▶
Catatan : Berdasarkan jabatan mengenai kasus korupsinya, termasuk wakil bagi pejabat daerah
Pengawasan otoritas Sunting ini di Wikidata
Umum
  • ISNI
    • 1
  • VIAF
    • 1
  • WorldCat (via VIAF)
Perpustakaan nasional
  • Amerika Serikat
  • Belanda
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Patrialis_Akbar&oldid=27496356"
Kategori:
  • Orang hidup berusia 67
  • Kelahiran 1958
  • Tokoh hukum Indonesia
  • Dosen Indonesia
  • Pengajar hukum Indonesia
  • Hakim Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
  • Alumni Universitas Padjadjaran
  • Alumni Universitas Gadjah Mada
  • Alumni Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • Tokoh Sumatera Barat
  • Tokoh dari Padang
  • Tokoh Muhammadiyah
  • Politikus Indonesia
  • Politikus Minangkabau
  • Politikus Partai Amanat Nasional
  • Menteri Indonesia
  • Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II
  • Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia
  • Anggota DPR RI 1999–2004
  • Anggota DPR RI 2004–2009
  • Koruptor Indonesia
  • Koruptor Indonesia tahun 2017
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Templat webarchive tautan wayback
  • Artikel biografi dengan tabel penghargaan
  • Semua orang hidup
  • Tanggal kelahiran 31 Oktober
  • Artikel dengan templat lahirmati
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi Juli 2025
  • Artikel Wikipedia dengan penanda ISNI
  • Artikel Wikipedia dengan penanda VIAF
  • Artikel Wikipedia dengan penanda LCCN
  • Artikel Wikipedia dengan penanda NTA
  • Artikel Wikipedia dengan penanda WorldCat-VIAF

Best Rank
More Recommended Articles