More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Tragedi Simpang KKA - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tragedi Simpang KKA - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tragedi Simpang KKA

  • English
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Bentrok Jayanti 2014
Tanggal29 Januari 20214
LokasiMimika
SebabPertikaian tersebut dimulai oleh kelompok warga yang dipimpin Yulius Hanau dan kelompok yang dipimpin Pinus Murib mengenai sengketa tanah ulayat di Jayanti, Kampung Mimika Gunung, Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika.
HasilKedua kubu yang bertikai sempat berdamai pada 21 Februari 2014, tetapi konflik kembali pecah pada Selasa, 4 Maret 2014. Akibat pertikaian tersebut, tujuh warga tercatat tewas dan setidaknya 300 orang terluka.
Pihak terlibat
kelompok warga yang dipimpin Yulius Hanau
kelompok yang dipimpin Pinus Murib
Tokoh utama
Pinus Murib
Yulius Hanau
Jumlah korban
7 Orang Meninggal Dunia
300 Orang Luka-luka

Tragedi Simpang KKA, juga dikenal dengan nama Insiden Dewantara atau Tragedi Krueng Geukueh, adalah sebuah peristiwa yang berlangsung saat konflik Aceh pada tanggal 3 Mei 1999[1] di Kecamatan Dewantara, Aceh. Saat itu, pasukan militer Indonesia menembaki kerumunan warga yang sedang berunjuk rasa memprotes insiden penganiayaan warga yang terjadi pada tanggal 30 April di Cot Murong, Lhokseumawe.[2]

Simpang KKA adalah sebuah persimpangan jalan dekat pabrik PT Kertas Kraft Aceh di Kecamatan Dewantara, Aceh Utara.[3] Insiden ini terus diperingati masyarakat setempat setiap tahunnya.[4][5] Hingga saat ini belum ada pelaku yang ditangkap dan diadili atas peristiwa ini.[1][6]

Kronologi

[sunting | sunting sumber]

Awalnya berkembang kabar mengenai hilangnya anggota TNI dari Kesatuan Den Rudal 001/Pulo Rungkom pada tanggal 30 April 1999.[7] Anggota tersebut diklaim menyusup ke acara peringatan 1 Muharam yang diadakan warga desa Cot Murong.[8] Klaim ini diperkuat oleh kesaksian warga yang sedang mempersiapkan acara ceramah magrib tersebut. Pasukan militer Detasemen Rudal menanggapi hilangnya anggota tersebut dengan melancarkan operasi pencarian masif yang melibatkan berbagai satuan, termasuk brigadir mobil (Brimob). Saat melakukan penyisiran di desa, aparat melakukan penangkapan terhadap sekitar 20 orang lalu melakukan aksi kekerasan. Para korban mengaku dipukul, ditendang, dan diancam oleh aparat. Warga desa kemudian mengirim utusan ke komandan TNI setempat untuk bernegosiasi. Komandan TNI berjanji aksi ini tidak akan terulang lagi.[2][9]

Tanggal 3 Mei 1999, satu truk tentara memasuki desa Cot Murong dan Lancang Barat, tetapi diusir oleh masyarakat setempat. Warga desa yang berunjuk rasa bergerak ke markas Korem 011 untuk menuntut janji yang diberikan komandan sehari sebelumnya. Pada siang hari, pengunjuk rasa berhenti di persimpangan Kertas Kraft Aceh, Krueng Geukueh, yang lokasinya dekat dengan markas Korem, kemudian mengirimkan lima orang untuk berdialog dengan komandan. Ketika dialog sedang berlangsung, jumlah tentara yang mengepung warga semakin banyak, dan warga pun melempar batu ke markas Korem 011 dan membakar dua sepeda motor.[2] Setelah itu, dua truk tentara dari Arhanud yang dijaga Detasemen Rudal 001/Lilawangsa dan Yonif 113/Jaya Sakti datang dari belakang dan mulai menembaki kerumunan pengunjuk rasa.[6][7][10][11]

Setelah insiden Dewantara, beberapa kantong berisi mayat yang diberi pemberat batu ditemukan di dasar sungai. Pola pembuangan mayat ini diduga mengikuti pola yang diterapkan pada insiden sebelumnya di Idi Cut.[2]

Tanggapan

[sunting | sunting sumber]

Koalisi NGO HAM Aceh mencatat sedikitnya 46 warga sipil tewas, 156 mengalami luka tembak, dan 10 orang hilang dalam peristiwa itu. Tujuh dari korban tewas adalah anak-anak.[7][12][13] Sebuah monumen didirikan di tempat penembakan Simpang KKA, desa Cot Murong, Lhokseumawe.[1]

Wiranto, Menteri Pertahanan sekaligus Kepala Angkatan Bersenjata, mengatakan di sebuah stasiun televisi swasta bahwa, "Tidak logis jika aparat negara menindas rakyat Aceh karena mereka dikirim ke sana untuk melindungi rakyat."[2] Pihak militer yang terlibat dalam penembakan ini mengklaim menggunakan peluru karet sebagai bentuk pertahanan diri karena warga melempari markas Koramil dengan batu. Meski begitu, sejumlah dokter di rumah sakit mengaku menemukan peluru timah di 38 jenazah dan 115 korban luka.[8][14] Walaupun banyak bukti empiris, Wiranto mengumumkan bahwa tentara PPRM akan dikerahkan ke Aceh untuk menangkap para "provokator" misterius yang bertanggung jawab atas pembantaian Dewantara.[8]

Tahun 2000, telah dilakukan penyelidikan dan pengkajian oleh Komisi Independen Pengusutan Tindak Kekerasan di Aceh yang dibentuk melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 88/1999. Dalam laporannya, komisi independen ini menyebutkan sebanyak 39 warga sipil tewas (termasuk seorang anak berusia 7 tahun), 156 sipil mengalami luka tembak, dan sekitar 10 warga sipil dinyatakan hilang.[9]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Tragedi Arakundo
  • Tragedi Idi Cut
  • Tragedi Jambo Keupok
  • Tragedi Gedung KNPI Aceh Utara
  • Tragedi Peudada
  • Tragedi Relawan LSM RATA

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • Kronologi dan Daftar Korban Tragedi Simpang KKA Diarsipkan 2012-06-16 di Wayback Machine. oleh Koalisi NGO HAM Aceh

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c "In Aceh there is peace but no justice | Amnesty's global human rights blog". Amnesty International. Diarsipkan dari asli tanggal 2013-07-03. Diakses tanggal 3 Mei 2013.
  2. ^ a b c d e "Aceh for Beginners".
  3. ^ "Pelanggaran HAM Berat dalam Tragedi Simpang KKA, 24 Tahun Lalu - Acehkini.ID". 2023-05-03. Diakses tanggal 2023-10-04.
  4. ^ "Aksi Renungan Tragedi Simpang KKA di Simpang Lima". Atjehlink.com. Diakses tanggal 9 Mei 2013.
  5. ^ "Peringati Tragedi Simpang KKA, Ratusan Warga Gelar Doa Bersama". RRI. Diakses tanggal 9 Mei 2013.[pranala nonaktif permanen]
  6. ^ a b "Public Commemoration for Victims of the Aceh Conflict". Fabian Junge. Diarsipkan dari asli tanggal 2014-02-24. Diakses tanggal 3 Mei 2014.
  7. ^ a b c "Mahasiswa Kenang Penembakan Massal Tragedi Simpang KKA". Okezone. Diakses tanggal 9 Mei 2013.
  8. ^ a b c Miller, Michelle Ann (2008). Rebellion and Reform in Indonesia: Jakarta's Security and Autonomy Policies in Aceh. Routledge. hlm. 36–37. ISBN 9781134051212. Diakses tanggal 3 Mei 2014.
  9. ^ a b "14 tahun Peristiwa Simpang KKA Aceh". KontraS Aceh. Diakses tanggal 3 Mei 2014.
  10. ^ "Korban Tragedi Simpang Aceh Masih Trauma". Tempo. Diarsipkan dari asli tanggal 2014-05-03. Diakses tanggal 3 Mei 2014.
  11. ^ "KORBAN KRUENG GEUKUEH MENJADI 31 ORANG". Kompas, 06 Mei 1999. Diakses tanggal 17 Juni 2014.
  12. ^ "Kronologi Tragedi Simpang KKA". Koalisi NGO HAM Aceh. Diarsipkan dari asli tanggal 2012-06-16. Diakses tanggal 9 Mei 2013.
  13. ^ "Mahasiswa di Banda Aceh gelar aksi peringati 14 tahun tragedi Simpang KKA". Atjeh Post. Diakses tanggal 9 Mei 2013.[pranala nonaktif permanen]
  14. ^ "Rights abuse victims speak of atrocities". The Jakarta Post. Diakses tanggal 3 Mei 2014.
  • l
  • b
  • s
Konflik Aceh (1976-2005)
Latar Belakang
Perang Cumbok · Pemberontakan DI/TII di Aceh
Pihak Terlibat
Gerakan Aceh Merdeka · Tentara Nasional Indonesia · Kepolisian Republik Indonesia
Operasi Militer
Operasi Jaring Merah · Operasi Terpadu
Pelanggaran HAM
Insiden Alue Nireh · Insiden Krueng Tuan · Insiden Lhok Nibong · Insiden Sama Dua · Tragedi Beutong Ateuh · Tragedi Gedung KNPI Aceh Utara · Tragedi Idi Cut · Tragedi Kandang · Tragedi Peudada · Tragedi Rumoh Geudong · Tragedi Simpang KKA · Tragedi Bumi Flora · Tragedi Relawan LSM RATA
Tokoh Aceh
Hasan di Tiro  · Muzakir Manaf  · Sofyan Ibrahim Tiba · Irwandi Yusuf · Zaini Abdullah · Daud Beureueh · Dayan Dawood · Malik Mahmud · Nasrudin Daud · Zubir Mahmud · Sufrin Sulaiman · Sukardi · Teuku Djohan · Daud Paneuk · Zakaria Saman · Usman Lampoh Awe · Ishak Daud · Abdullah Syafi'i (GAM) · Said Adnan · Sofyan Dawood
Tokoh Non-Aceh
Martti Ahtisaari · Soeharto · Megawati Soekarnoputri · Susilo Bambang Yudhoyono · Jusuf Kalla · Hamid Awaluddin
Perdamaian
Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 · Perundingan Damai Helsinki 2005 · Aceh Monitoring Mission · Badan Reintegrasi Aceh
  • l
  • b
  • s
Bencana alam, kecelakaan, dan kerusuhan di Indonesia tahun 1990–1999
Bencana alam
Banjir & longsor
  • Banjir Jakarta 1996
Gempa bumi
  • Gempa bumi Sulawesi Tengah 1996
  • Gempa bumi Biak 1996
  • Gempa bumi Kerinci 1995
  • Gempa bumi dan tsunami Jawa Timur 1994
  • Gempa bumi Liwa 1994
  • Gempa bumi Flores 1992
  • Gempa bumi Kalabahi 1991
Kecelakaan
Kereta api
  • Ratujaya
Pesawat terbang
  • Garuda 152
  • SilkAir 185
  • Garuda 152
  • Sempati Air 304
  • Garuda 865
  • Merpati 6715
  • Merpati 422
  • Mandala 660
  • Kecelakaan C-130 Angkatan Udara Indonesia 1991
  • Merpati Nusantara Airlines Penerbangan 5601
  • Merpati Nusantara Airlines Penerbangan 106
  • Dirgantara 5940
  • Merpati 724
Kerusuhan
  • Mei 1998
  • Konflik sektarian Maluku
  • Penculikan aktivis 1997/1998
  • Krisis Timor Timur 1999
  • Kerusuhan Situbondo
  • Peristiwa Sanggoledo 1996
  • Kerusuhan Banjarmasin
  • Peristiwa Sanggoledo
  • Gerakan mahasiswa Indonesia 1998
  • Pendudukan Gedung DPR/MPR
  • Peristiwa Cimanggis
  • Peristiwa Gejayan
  • Kerusuhan Poso
  • Tragedi Semanggi
  • Tragedi Trisakti
  • Kerusuhan Sambas
  • Tragedi Lampung
  • Tragedi Simpang KKA
Lain-lain
  • Kebakaran mal Klender 1998
  • Krisis finansial Asia 1997
  • Reformasi Indonesia (1998–sekarang)
  • Operasi militer Indonesia di Aceh 1990-1998
  • Insiden Penembakan Timika 1996
  • Krisis sandera Mapenduma
  • Peristiwa 27 Juli
  • Penyerangan Hotel Wisata
  • Pengeboman Masjid Istiqlal 1999
  • Resolusi 1272 Dewan Keamanan PBB
◀ 1980-an 2000-an ▶
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tragedi_Simpang_KKA&oldid=27297695"
Kategori:
  • Konflik Aceh
  • Sejarah militer Indonesia
  • Konflik dalam tahun 1999
  • Pemberontakan
  • Pemisahan wilayah di Indonesia
  • Perang yang melibatkan Indonesia
  • Orde Baru
  • Era Reformasi
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif permanen
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • Templat webarchive tautan wayback

Best Rank
More Recommended Articles