More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Kerusuhan Sambas - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kerusuhan Sambas - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kerusuhan Sambas

  • English
  • Jaku Iban
  • Bahasa Melayu
  • Português
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. Silakan kembangkan artikel ini semampu Anda. Merapikan artikel dapat dilakukan dengan wikifikasi atau membagi artikel ke paragraf-paragraf. Jika sudah dirapikan, silakan hapus templat ini. (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus.
Cari sumber: "Kerusuhan Sambas" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
Konflik Sambas
Tanggal1999
LokasiKabupaten Sambas, Kalimantan Barat[Catatan 1]
Pihak terlibat
Suku Melayu dan Suku Dayak[1] Suku Madura[2]
Korban
  • 1.189 terbunuh
  • 168 orang luka berat
  • 34 orang luka ringan
  • 29.823 warga Madura mengungsi

Kerusuhan Sambas merujuk kepada peristiwa kerusuhan antar etnis pada tahun 1999 di wilayah Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Kerusuhan Sambas sudah berlangsung sekitar tujuh kali sejak 1970, tetapi kerusuhan tahun 1999 adalah yang terbesar dan merupakan dari akumulasi kejengkelan Melayu dan Dayak terhadap ulah para oknum pendatang dari Madura. Akibatnya, orang-orang keturunan Madura yang sudah bermukim di Sambas sejak awal 1900-an, ikut menjadi korban.[3] Korban akibat kerusuhan Sambas terdiri dari 1.189 orang tewas, 168 orang luka berat, 34 orang luka ringan, 3.833 rumah dibakar dan dirusak, 12 mobil dan 9 motor dibakar/dirusak, 8 masjid/madrasah dirusak/dibakar, 2 sekolah dirusak, 1 gudang dirusak, dan 29.823 warga Madura mengungsi.

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]
  • Awal peristiwa dilatarbelakangi oleh kasus pencurian ayam oleh seorang warga suku Madura yang ditangkap dan dianiaya oleh warga masyarakat suku Melayu.
  • Peristiwa berkembang dengan bergabungnya ratusan warga suku Madura dan menyerang beberapa warga suku Melayu yang berakibat 3 orang suku Melayu meninggal dunia dan 2 orang luka-luka. Peristiwa ini dikenal dengan istilah "Ketupat Berdarah" merujuk kejadian pada hari raya Idul Fitri di Dusun Parit Setia Jawai.
  • Selain itu, terjadi pula kasus perkelahian antara kenek angkot warga suku Melayu dengan penumpang angkot warga suku Madura yang tidak mau membayar ongkos.
  • Akibatnya, terjadi saling balas membalas antara warga lokal yakni suku Melayu dan suku Dayak menghadapi warga suku Madura dalam bentuk perkelahian, penganiayaan dan pengrusakan.
  • Peristiwa berkembang dengan terjadinya kerusuhan, pembakaran, pengrusakan, perkelahian, penganiayaan dan pembunuhan antara warga suku Melayu dan warga suku Dayak menghadapi warga suku Madura, yang meluas sampai ke daerah sekitarnya.
  • Telah terjadi pengungsian warga suku Madura secara besar-besaran. Kemudian isu ini dieksploitir oleh kelompok-kelompok tertentu untuk kepentingannya.
  • Peristiwa ini adalah kejadian yang kesepuluh sejak tahun 1970 dan juga pernah terjadi terhadap etnis yang lain.

Kronologi

[sunting | sunting sumber]
  • Pada tanggal 17 Januari 1999 pukul 01.30 WIB telah ditangkap dan dianiaya pelaku pencurian ayam warga suku Madura oleh warga suku Melayu.
  • Pada tanggal 19 Januari 1999 sekitar 200 orang suku madura dari suatu desa menyerang warga suku Melayu desa lainnya.
  • Hari berikutnya terjadi perkelahian antara warga suku Madura dan warga suku Melayu karena tidak membayar ongkos angkot. Kejadian ini berkembang menjadi perkelahian antara kelompok dan antara desa yang disertai pembakaran, pengrusakan dan tindak kekerasan lainnya.
  • Warga suku Melayu dan suku Dayak melakukan penyerangan, pembakaran, pengrusakan, penganiayaan dan pembunuhan terhadap warga suku Madura dan selanjutnya saling membalas.
  • Peristiwa berkembang dengan terjadinya pengungsian warga Madura dalam jumlah besar menuju Singkawang dan Pontianak.

Tindakan aparat keamanan antara lain:

  • Melokalisir dan mencegah meluasnya kejadian,
  • Membantu evakuasi para pengungsi, melakukan pencarian dan penyelamatan suku Madura yang melarikan diri ke hutan,
  • Membantu para pengungsi ditempat penampungan,
  • Mengadakan dialog dengan tokoh masyarakat dan pemuka agama, serta
  • Melakukan upaya penegakan hukum terhadap para pelaku kriminal.

Proses hukum

[sunting | sunting sumber]

Pelaku yang ditangkap 208 orang dan dalam proses peradilan sebanyak 59 orang, yang terdiri dari suku Madura 13 orang, suku Melayu 42 orang dan suku Dayak 4 orang. Barang bukti yang disita terdiri dari 607 pucuk senjata api rakitan, 2.336 senjata tajam, 76 bom molotov, 86 ketapel, 969 anak panah, 8 botol dan 8 toples obat mesiu, 443 butir peluru timah, 79 peluru pipa besi, 349 butir peluru standar ABRI dan 441 butir peluru gotri.[4]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Sampit Berdarah, Dayak 2001.
  2. ^ Konflik Sampit, Madura 2001.
  3. ^ http://zkarnain.tripod.com/MELETUS.HTM
  4. ^ "Departemen Pertahanan RI - Peristiwa Sambas". Diarsipkan dari asli tanggal 2002-11-08. Diakses tanggal 2010-03-22.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • Tempo - Mereka Lari ke Malaysia[pranala nonaktif permanen]
  • Tali Kepala Merah Kembali Dikenakan Diarsipkan 2010-09-19 di Wayback Machine.
  1. ^ tidak ada data pasti untuk daerah lain
  • l
  • b
  • s
Bencana alam, kecelakaan, dan kerusuhan di Indonesia tahun 1990–1999
Bencana alam
Banjir & longsor
  • Banjir Jakarta 1996
Gempa bumi
  • Gempa bumi Sulawesi Tengah 1996
  • Gempa bumi Biak 1996
  • Gempa bumi Kerinci 1995
  • Gempa bumi dan tsunami Jawa Timur 1994
  • Gempa bumi Liwa 1994
  • Gempa bumi Flores 1992
  • Gempa bumi Kalabahi 1991
Kecelakaan
Kereta api
  • Ratujaya
Pesawat terbang
  • Garuda 152
  • SilkAir 185
  • Garuda 152
  • Sempati Air 304
  • Garuda 865
  • Merpati 6715
  • Merpati 422
  • Mandala 660
  • Kecelakaan C-130 Angkatan Udara Indonesia 1991
  • Merpati Nusantara Airlines Penerbangan 5601
  • Merpati Nusantara Airlines Penerbangan 106
  • Dirgantara 5940
  • Merpati 724
Kerusuhan
  • Mei 1998
  • Konflik sektarian Maluku
  • Penculikan aktivis 1997/1998
  • Krisis Timor Timur 1999
  • Kerusuhan Situbondo
  • Peristiwa Sanggoledo 1996
  • Kerusuhan Banjarmasin
  • Peristiwa Sanggoledo
  • Gerakan mahasiswa Indonesia 1998
  • Pendudukan Gedung DPR/MPR
  • Peristiwa Cimanggis
  • Peristiwa Gejayan
  • Kerusuhan Poso
  • Tragedi Semanggi
  • Tragedi Trisakti
  • Kerusuhan Sambas
  • Tragedi Lampung
  • Tragedi Simpang KKA
Lain-lain
  • Kebakaran mal Klender 1998
  • Krisis finansial Asia 1997
  • Reformasi Indonesia (1998–sekarang)
  • Operasi militer Indonesia di Aceh 1990-1998
  • Insiden Penembakan Timika 1996
  • Krisis sandera Mapenduma
  • Peristiwa 27 Juli
  • Penyerangan Hotel Wisata
  • Pengeboman Masjid Istiqlal 1999
  • Resolusi 1272 Dewan Keamanan PBB
◀ 1980-an 2000-an ▶
  • l
  • b
  • s
Bacharuddin Jusuf Habibie
  • Presiden Indonesia ke-3
  • Wakil Presiden Indonesia ke-7
  • Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia ke-4
Keluarga
Orang tua
Alwi Abdul Jalil Habibie (ayah) dan Tuti Marini Puspowardojo (ibu)
Suku
Suku Gorontalo (ayah) dan Suku Jawa (ibu)
Pasangan dan saudara
Ainun Habibie (istri) • Fanny Habibie (adik)
Generasi ke-2
Ilham (anak) • Thareq (anak) • Adrie (keponakan) • Rusli (keponakan)
Almameter
Universitas Indonesia Bandung (sekarang ITB) • Universitas Teknologi Rhein Westfalen Aachen
Masa Kekuasaan
Reformasi Indonesia (Tragedi Semanggi • Tragedi Lampung • Pemilihan umum legislatif Indonesia 1999) • Kerusuhan Sambas • Konflik sektarian Maluku • Referendum kemerdekaan Timor Leste 1999 (Krisis Timor Timur 1999)
Setelah kekuasaan
Regio Aviasi Industri • Monumen B.J. Habibie • Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun
← Didahului: Soeharto
Digantikan: Abdurrahman Wahid →
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kerusuhan_Sambas&oldid=27316810"
Kategori:
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif Mei 2021
  • Indonesia dalam tahun 1999
  • Sejarah Kalimantan
  • Sejarah Kalimantan Barat
  • Kabupaten Sambas
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • Semua halaman yang perlu dirapikan
  • Artikel yang belum dirapikan Mei 2025
  • Artikel yang membutuhkan referensi tambahan
  • Semua artikel yang membutuhkan referensi tambahan
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif
  • Artikel dengan paramater tanggal tidak valid pada templat
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif permanen
  • Templat webarchive tautan wayback

Best Rank
More Recommended Articles