More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Zhuge Liang - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Zhuge Liang - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Zhuge Liang

  • العربية
  • مصرى
  • Беларуская
  • བོད་ཡིག
  • Català
  • 閩東語 / Mìng-dĕ̤ng-ngṳ̄
  • کوردی
  • Čeština
  • Deutsch
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • فارسی
  • Français
  • Galego
  • Bahasa Hulontalo
  • 客家語 / Hak-kâ-ngî
  • Hrvatski
  • Italiano
  • 日本語
  • ភាសាខ្មែរ
  • 한국어
  • Malagasy
  • Bahasa Melayu
  • မြန်မာဘာသာ
  • Nederlands
  • Norsk bokmål
  • Polski
  • Português
  • Română
  • Русский
  • Srpskohrvatski / српскохрватски
  • Simple English
  • Slovenščina
  • Svenska
  • ไทย
  • Türkçe
  • ئۇيغۇرچە / Uyghurche
  • Українська
  • Tiếng Việt
  • 吴语
  • 中文
  • 文言
  • 閩南語 / Bân-lâm-gí
  • 粵語
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Zhuge Liang
諸葛亮
Ilustrasi Zhuge Liang
Kanselir Kekaisaran Shu Han
Masa jabatan
229 (229) – September atau Oktober 234
Penguasa monarkiLiu Shan
Pengganti
Jabatan dihapus
Sebelum
Masa jabatan
May 221 – 228 (228)
Penguasa monarkiLiu Bei / Liu Shan
Jenderal Kanan
Masa jabatan
228 (228) – 229 (229)
Penguasa monarkiLiu Shan
Gubernur Provinsi Yi
Masa jabatan
223 (223) – September or October 234
Penguasa monarkiLiu Shan
Pengganti
Jiang Wan (sebagai Inspektur)
Sebelum
Kolonel-Direktur Pengawal
Masa jabatan
221 (221) – September or October 234
Penguasa monarkiLiu Bei / Liu Shan
Sebelum
Pendahulu
Zhang Fei
Pengganti
Jabatan dihapus
Sebelum
Wakil Ketua Sekretariat
Masa jabatan
221 (221) – September or October 234
Penguasa monarkiLiu Bei / Liu Shan
Pengganti
Jiang Wan
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir181
Yinan, Shandong
MeninggalSeptember atau Oktober 234 (usia 53)[a][1]
Dataran Wuzhang, Shaanxi
MakamGunung Dingjun, Shaanxi
Suami/istriNyonya Huang
Hubungan
  • Zhuge Jin (kakak)
  • Zhuge Dan (sepupu)
  • Zhuge Xuan (sepupu)
Anak
  • Zhuge Qiao (adopsi)
  • Zhuge Zhan
  • Zhuge Huai
  • Zhuge Guo
Orang tua
  • Zhuge Gui (ayah)
PekerjaanNegarawan, jenderal, politikus, cedekiawan, penemu
Nama kehormatanKong Ming (孔明)
Nama anumertaMarquis Zhongwu (忠武侯)
Gelar bangsawanMarquis Distrik Wu
(武鄉侯)
Nama panggilanNaga Tidur
(臥龍 / 伏龍)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini
Zhuge Liang
Hanzi tradisional: 諸葛亮
Hanzi sederhana: 诸葛亮
Alih aksara
Mandarin
- Hanyu Pinyin: Zhūgě Liàng
- Wade-Giles: Chu1-ko3 Liang4
- Gwoyeu Romatzyh: Ju-ger Lianq
Min Nan
- Romanisasi POJ: Chu-kat Liōng
Wu
- Romanisasi: Tsü-keʔ Liang
Yue (Kantonis)
- Romanisasi Yale: Jyū-got Leuhng
- Jyutping: Zyu1-got3 Loeng6
Courtesy name
Hanzi: 孔明
Alih aksara
Mandarin
- Hanyu Pinyin: Kǒngmíng
- Wade-Giles: Kʻung3-ming2
- Gwoyeu Romatzyh: Koong-ming
Min
- Romanisasi Min-nan : Khóng-bîng
Yue (Kantonis)
- Romanisasi Yale: Húng-mìhng
- Jyutping: Hung2-ming4

Zhuge Liang (Hanzi: 诸葛亮 ; Pinyin: Zhūgě Liàng) (181–234 AD),[a] juga dikenal dengan nama kehormatan Kongming, adalah seorang politikus, ahli strategi militer, dan penemu yang hidup di Tiongkok kuno yang terkenal pada periode Tiga Kerajaan (220–280 AD). Ia menjabat sebagai perdana menteri Shu Han dengan kaisarnya bernama Liu Bei. Ia bernama lengkap Zhuge Kongming dan nama julukan Wòlóng, juga dikenal sebagai Chu-Khe-Liang atau Kong Ming di kalangan Tionghoa Indonesia. Ia mengabdi kepada Liu Bei setelah tergerak oleh keteguhan tekad dan ambisi Liu Bei untuk merestorasi dinasti Han yang saat itu mendekati keruntuhan. Walaupun saat itu Liu Bei belum memiliki satu jengkal pun tanah kekuasaan, bahkan sebelumnya Liu Bei beserta pasukannya harus terus berpindah pindah karena sering kali dikalahkan dalam berbagai pertempuran melawan Cao Cao. Namun di kemudian hari berkat sumbangsih taktik dan strategi perang Zhuge Liang, terbukti mampu membantu Liu Bei menaklukkan berbagai wilayah Tiongkok secara signifikan termasuk sebagian besarnya adalah wilayah kekuasaan Cao Cao, hingga akhirnya Liu Bei berhasil mendirikan negara Shu Han dan menjadi kaisar.

Zhuge Liang memerintah dengan paham Legalisme[2] dan Konfusianisme.[3] Ia kritis terhadap pemikiran Legalis Shang Yang,[4] dan menganjurkan kebajikan dan pendidikan sebagai prinsip menjadi seorang penguasa.[5] Ia membandingkan dirinya dengan Guan Zhong[2] yang mengembangkan pertanian dan industri Shu menjadi kekuatan regional. Dia sangat mementingkan karya Shen Buhai dan Han Fei,[3] menolak memanjakan elit lokal dan mengadopsi hukum yang ketat namun adil dan jelas. Untuk mengenang pemerintahannya, masyarakat setempat memelihara tempat suci untuknya selama berabad-abad.[6]

Marga Zhuge adalah marga dua aksara yang cukup langka di kalangan masyarakat Tionghoa. Pada tahun 760, saat Kaisar Suzong dari Tang hendak membangun sebuah kuil untuk menghormati Jiang Ziya, ia memerintah untuk memahat patung 10 tokoh militer Tiongkok yang terkemuka untuk mengapit patung Jiang Ziya: Zhuge Liang, Bai Qi, Han Xin, Li Jing, Li Shiji, Zhang Liang, Sima Rangju, Sun Tzu, Wu Qi dan Yue Yi.[7]

Latar belakang keluarga

[sunting | sunting sumber]

Keluarga besar Zhuge Liang berasal dari Kecamatan Yangdu di Kabupaten Langya, dekat wilayah moderen Yinan atau Yishui di Shandong.[8] Ada dua catatan lain tentang asal-usul leluhurnya di Wu Shu (吳書) dan Fengsu Tongyi (風俗同意).

Wu Shu mencatat bahwa nama keluarga leluhurnya sebenarnya adalah Ge (葛) dan leluhurnya berasal dari Kabupaten Zhu (諸縣; barat daya Zhucheng saat ini, Shandong) sebelum mereka menetap di Kabupaten Yangdu. Karena sudah ada keluarga Ge lain di Kabupaten Yangdu sebelum mereka datang, penduduk setempat menyebut pendatang baru itu sebagai Zhuge – menggabungkan Zhu (Kabupaten) dan Ge – untuk membedakan mereka dari keluarga Ge lainnya. Seiring berjalannya waktu, leluhur Zhuge Liang mengadopsi Zhuge sebagai nama keluarga mereka.[Sanguozhi zhu 1]

Fengsu Tongyi mencatat bahwa leluhur Zhuge Liang adalah Ge Ying (zh:葛嬰), yang melayani di bawah Chen Sheng, seorang pemimpin pemberontak yang memimpin pemberontakan Dazexiang terhadap dinasti Qin. Chen Sheng kemudian mengeksekusi Ge Ying.[9] Pada awal Dinasti Han Barat, Kaisar Wen menganggap bahwa Ge Ying dihukum mati secara tidak adil sehingga ia mengangkat cucu Ge Ying sebagai Marquis dari Daerah Zhu untuk menghormati Ge Ying. Seiring berjalannya waktu, keturunan Ge Ying mengadopsi Zhuge sebagai nama keluarga mereka dengan menggabungkan Zhu (Daerah) dan Ge.[Sanguozhi zhu 2]

Zhuge Liang memiliki seorang kakak laki-laki, Zhuge Jin,[Sanguozhi 1] seorang adik laki-laki, Zhuge Jun,[Sanguozhi 2] dan dua kakak perempuan. Kakak perempuan yang lebih tua menikah dengan Kuai Qi, seorang keponakan Kuai Yue dan Kuai Liang,[10] sementara yang lebih muda menikahi Pang Shanmin, sepupu Pang Tong.[Sanguozhi zhu 3]

Penampakan fisik

[sunting | sunting sumber]

Penampakan fisik Zhuge Liang hanya dicatat dalam Sanguozhi yang mencatat bahwa Zhuge Liang memiliki tinggi sebesar delapan chi (kira-kira 1.84 meter) dengan "penampilan luar biasa".[Sanguozhi 3]

Di terjemahan Moss Roberts dalam karya Kisah Tiga Negara, Zhuge Liang memiliki tampang berikut:

Kongming terlihat sangat tinggi, dengan wajah berkilau seperti batu giok dan pita sutra yang dikepang di kepalanya. Berbalut bulu burung bangau, dia memiliki aura spiritual yang luar biasa.

Teks original bahasa Tionghoa mencatat bahwa Zhuge Liang selalu digambarkan memakai sebuah guanjin (semacam topi atau jilbab) dan hechang (pakaian yang dipakai oleh pendeta Taoisme).[11]

Kehidupan awal (181-207)

[sunting | sunting sumber]
Lukisan Zhang Feng (1654) yang menggambarkan Zhuge Liang sedang berbaring di sofa

Zhuge Liang pada masa kecilnya hidup sebagai anak yatim piatu. Ia dibesarkan oleh salah satu sepupu ayahnya, Zhuge Xuan. Ia menemani Zhuge Xuan ke Kabupaten Yuzhang (豫章郡; di wilayah modern Nanchang, Jiangxi) saat Zhuge Xuan ditunjuk sebagai bupati pada pertengahan 190-an.[Sanguozhi 2] Setelah pemerintahan pusat Dinasti Han menunjuk Zhu Hao sebagai bupati baru, Zhuge Xuan membawa Zhuge Liang dan Zhuge Jun menuju ke Provinsi Jing untuk menetap bersama Liu Biao, yang merupakan sahabat lamanya.[Sanguozhi 4][1]

Setelah Zhuge Xuan wafat, Zhuge Liang pindah ke Kecamatan Deng (鄧縣) di Kabupaten Nanyang (南陽郡), dan menetap di Longzhong (隆中), sebuah daerah 20 li dari ibukota Provinsi Jing, Xiangyang.[Sanguozhi zhu 4] Di Longzhong, ia hidup sederhana bagaikan seorang petani dan menghabiskan waktu luangnya membaca dan berpergian. Ia sering membaca Liangfu Yin (梁父吟),[Sanguozhi 5] sebuah lagu daerah yang terkenal di daerah kampung halamannya di Shandong. Zhuge Liang memiliki hubungan persahabatan dengan berbagai cedekiawan seperti Sima Hui, Pang Tong dan Huang Chengyan.[1] Namun, sastrawan lokal lainnya mencemoohnya ketika mereka mengetahui bahwa dia sering membandingkan dirinya dengan Guan Zhong dan Yue Yi. Hanya sedikit yaitu Cui Zhouping (崔州平), Xu Shu, Shi Tao (石韜) dan Meng Jian (孟建) yang berhubungan baik dengannya dan menyetujui bahwa Zhuge Liang bisa dibandingkan dengan Guan Zhong dan Yue Yi.[Sanguozhi 6][Sanguozhi zhu 5]

Antara akhir tahun 190an dan awal tahun 200an, Zhuge Liang sering belajar dan bepergian bersama Xu Shu, Shi Guangyuan, dan Meng Gongwei. Setiap kali dia membaca, dia hanya mengambil poin-poin penting dan melanjutkan. Sebaliknya, ketiga temannya fokus pada detail dan terkadang bahkan menghafalkannya.[Sanguozhi zhu 5] Sepanjang berada di Longzhong, dia menjalani kehidupan tanpa beban dan meluangkan waktunya untuk melakukan sesuatu. Dia sering duduk dengan tangan melingkari lutut, sesekali menghela nafas sambil berpikir keras. Ia pernah bercerita kepada ketiga temannya bahwa mereka akan menjadi administrator komando atau gubernur provinsi jika mereka bertugas di pemerintahan. Ketika ditanya apa ambisinya, dia hanya tertawa dan tidak memberikan jawaban.[Sanguozhi zhu 6]

Bertemu Liu Bei (207-208)

[sunting | sunting sumber]

Rekomendasi Xu Shu dan Sima Hui

[sunting | sunting sumber]

Saat itu, Liu Bei menetap di Xinye sebagai tamu bagi Liu Biao, Gubernur Provinsi Jing. Saat itu, Liu Bei bertemu dengan Sima Hui, seorang petapa, dan berkonsultasi dengannya mengenai kondisi politik negara. Sima Hui berpesan kepada Liu Bei: "Apa cedekiawan Konfusius dan pelajar tahu mengenai situasi negara sekarang? Hanya orang yang hebat dapat mengetahuinya. Di wilayah ini terdapat dua orang hebat: Naga Tidur dan Burung Phoenix Muda". Liu Bei menanyakan siapakah kedua orang tokoh itu dan Sima Hui menjawab bahwa keduanya adalah Zhuge Liang dan Pang Tong.[Sanguozhi zhu 7] Xu Shu yang sangat dihormati Liu Bei juga merekomendasikan Zhuge Liang dengan menyatakan bahwa Zhuge Liang adalah Naga Tidur yang dimaksud Sima Hui.[Sanguozhi 7] Liu Bei meminta kepada Xu Shu untuk mengadakan pertemuan dengan Zhuge Liang namun Xu Shu menyarankan bahwa Liu Bei harus bertemu dengannya secara pribadi.[Sanguozhi 8]

Tiga Kunjungan Liu Bei

[sunting | sunting sumber]
Lukisan Kongming Meninggalkan Pegunungan (detail, dinasti Ming), menggambarkan Zhuge Liang (kiri, menunggang kuda) meninggalkan tempat peristirahatan pedesaannya untuk mengabdi pada Liu Bei (kanan, menunggang kuda)

Sanguozhi mencatat bahwa Liu Bei mengunjungi Zhuge Liang sebanyak tiga kali[b] dan bertemunya.[Sanguozhi 9] Zizhi Tongjian mencatat bahwa tiga kunjungan tersebut terjadi pada tahun 207.[12] Chen Shou juga mencatat tiga kunjungan tersebut dalam biografi tentang Zhuge Liang yang ditambahkan ke memoar yang disusun Chen Shou.[Sanguozhi 10]

Dalam tiga pertemuan tersebut, Liu Bei dan Zhuge Liang mendiskusikan mengenai kondisi politik Dinasti Han dan Liu Bei meminta saran dari Zhuge Liang mengenai bagaimana caranya untuk mengalahkan para penguasa dan membangkitkan kembali Dinasti Han yang sekarat.[Sanguozhi 11] Zhuge Liang menjelaskan Rencana Longzhong kepada Liu Bei, dimana ia menerawang visi dimana Dinasti Han akan terbagi menjadi tiga di antara Liu Bei, Cao Cao dan Sun Quan. Menurut rencana tersebut, Liu Bei harus merebut kekuasaan Provinsi Jing (sekarang wilayah Hubei dan Hunan modern) dari Liu Biao dan Provinsi Yi (yang mencakupi wilayah Sichuan dan Chongqing) dari Liu Zhang untuk membentuk sebuah pondasi kokoh untuk membangkitkan kembali Dinasti Han di barat daya. Liu Bei kemudian harus membentuk aliansi dengan Sun Quan yang memerintah Tiongkok Timur untuk melawan Cao Cao yang menguasai wilayah utara dan ibukota Han, Luoyang dan Chang'an.[Sanguozhi 12]

Setelah pertemuan itu, Liu Bei memohon Zhuge Liang untuk bergabung kepadanya dan memintanya untuk merealisasikan rencana tersebut bersama-sama demi menegakkan kembali Dinasti Han. Zhuge Liang yang terharu kepada keikhlasan dan kemurnian hati Liu Bei yang setiap kali terus memikirkan nasib rakyat pada zaman peperangan tersebut menyatakan ketersediaannya untuk menghambakan diri kepada Liu Bei. Sejak itu, keduanya sering rapat bersama dan menjadi teman dekat, membuat Guan Yu dan Zhang Fei kecewa. Liu Bei menyadari dan menasihati kedua saudara angkatnya "Sekarang karena saya memiliki Kongming, saya merasa seperti seekor ikan yang menemukan air. Saya harap kalian berdua tidak melontarkan komentar yang tidak menyenangkan". Guan Yu dan Zhang Fei berhenti mengeluh sejak itu.[Sanguozhi 13]

Pembentukan Aliansi Sun-Liu (208-209)

[sunting | sunting sumber]

Evakuasi Liu Bei ke Xiakou

[sunting | sunting sumber]
Lihat pula: Pertempuran Changban
Peta pertempuran Changban

Pada musim gugur 208,[12] tidak lama sebelum Liu Biao wafat, Cao Cao melancarkan kampanye selatan untuk menguasai Provinsi Jing. Saat ia mencapai Xiangyang, putra bungsu Liu Biao, Liu Cong yang menggantikan ayahnya sebagai gubernur, menyerah tanpa perlawanan kepada Cao Cao. Setelah mendengarkan berita penyerahan tersebut, Liu Bei melakukan evakuasi pasukan berserta rakyat dari Fancheng menuju Xiakou yang diduduki oleh putra sulung Liu Biao, Liu Qi. Sepanjang perjalanan, pasukan Cao Cao berhasil mengejar pengungsi Liu Bei dan mengalahkannya di Pertempuran Changban. Dengan hanya beberapa pengikut, Liu Bei berhasil kabur dan selamat sampai di Xiakou. Sesampai disana, Liu Bei mengutus Zhuge Liang untuk bertemu dengan Sun Quan untuk membahas aliansi melawan Cao Cao.[12][Sanguozhi 14]

Bertemu Sun Quan

[sunting | sunting sumber]

Saat itu, Sun Quan berada di Chaisang (柴桑; barat daya dari kota Jiujiang, Jiangxi moderen) dan mengamati secara dekat mengenai apa yang terjadi di Provinsi Jing.[Sanguozhi 15] Saat Zhuge Liang bertemu dengan Sun Quan, ia berkata:

Negara sedang mengalami kekacauan. Jenderal, Anda mengangkat tentaramu dan menguasai Jiangdong, sementara Liu Bei mengumpulkan pasukan di bagian selatan Sungai Han. Kalian berdua sedang bersiap untuk bersaing dengan Cao Cao untuk menguasai seluruh Tiongkok. Sekarang, Cao Cao telah menyelesaikan ancaman internalnya, kurang lebih sudah mengamankan wilayahnya, dan sekarang memimpin pasukannya selatan untuk menguasai Provinsi Jing. Kekaisaran gemetar karena kekuatannya. Seorang pahlawan tanpa kesempatan untuk menunjukkan kehebatannya, Liu Bei telah mundur ke sini. Saya harap Anda, Jenderal, menilai kekuatan Anda dengan cermat dan memutuskan tindakan selanjutnya. Jika Anda memutuskan untuk memimpin pasukan Anda dari wilayah Wu dan Yue untuk melawan kekuatan pusat, Anda harus cepat memutuskan hubungan [dengan Cao Cao]. Jika Anda tidak bisa melawannya, kenapa tidak Anda meletakkan senjatamu, lepaskan baju bajamu, posisikan dirimu sebagai bawahan, dan layani dia? Jendral, walaupun dari penampilanmu Anda tampak siap untuk berjanji setia pada Cao Cao, dalam hatimu kau masih menyimpan pemikiran tentang kebebasan. Jika Anda tidak bisa mengambil keputusan pada saat genting seperti itu, tidak akan ada waktu lagi sampai Anda menemui bencana![Sanguozhi 16]

Saat Sun Quan bertanya kenapa Liu Bei tidak menyerah kepada Cao Cao, Zhuge Liang menjelaskan:[Sanguozhi 17]

Tian Heng hanyalah seorang prajurit dari negara Qi, tetapi ia tetap setia kepada negaranya dan tidak menyerah. Bukankah kita seharusnya berharap lebih kepada Liu Bei, seorang keturunan keluarga kekaisaran Han? Heroisme dan bakatnya sudah dikenal sedunia. Tuan-tuan dan rakyat jelata semuanya menghormati dan mengaguminya. Seperti aliran sungai yang kembali ke laut; Seperti pergolakan dalam urusan zaman kita, inilah kehendakan Tuhan. Bagaimana dia bisa mengabaikan hal itu dan melayani Cao Cao?[13]

Sun Quan yang geram mendengarkan pernyataan Zhuge Liang kemudian menyatakan bahwa ia tidak akan membiarkan siapapun selain dirinya untuk menguasai wilayah dan rakyat Wu. Sun Quan kembali bertanya bagaimana cara Liu Bei mengalahkan Cao Cao walaupun dengan kekalahan berat di Pertempuran Changban. Zhuge Liang kembali menjawab:[Sanguozhi 18]

Pasukan Liu Bei mungkin saja kalah di Changban, tetapi sekarang banyak prajurit yang ditelantarkan pada pertempuran itu perlahan-lahan kembali ke dia, dan juga 10,000 pasukan elit marinir yang dipimpin Guan Yu, bergabung dengan pasukan bawahan Liu Qi sebesar 10,000 di Jiangxia. Pasukan Cao Cao telah berjalan jauh dan sudah lelah. Saya dengar bahwa kavaleri ringannya telah berjalan sebanyak 300 li dalam 24 jam untuk mengejar Liu Bei. Ini cocok dengan pepatah: 'bahkan sebuah panah kuat di akhir penerbangannya tidak bisa tembus sebuah kain sutra dari Lu'. Pertempuran seperti ini seharusnya dihindari menurut strategi militer yang menyatakan bahwa "ini akan menghasilkan kekalahan yang pasti untuk komandannya". Orang utara juga tidak begitu familiar dengan perang di perairan. Walaupun rakyat Provinsi Jing telah menyerah kepada Cao Cao, mereka dipaksa untuk bertekuk lutut dan tidak sepenuhnya loyal kepada Cao Cao. Sekarang, Jenderal, jika Anda mengirimkan jenderal-jenderal hebatmu untuk memimpin barisan depanmu yang luas agar dapat satukan tujuan dan bergabung dengan Liu Bei, maka kekalahan Cao Cao bisa dipastikan. Begitu kalah, Cao Cao akan terpaksa kembali ke utara, dan Provinsi Jing dan Wu akan bertahan kokoh seperti kaki tungku perunggu raksasa. Pemicu kemenangan dan kekalahan bergantung kepada Anda hari ini.[14]

Rekomendasi Zhang Zhao

[sunting | sunting sumber]

Yuanzi karya Yuan Zhun mencatat bahwa ketika Zhuge Liang berada di Chaisang, Zhang Zhao merekomendasikan agar dia mengalihkan kesetiaan dari Liu Bei ke Sun Quan, tetapi Zhuge Liang menolak. Ketika Zhang Zhao menanyakan alasannya, Zhuge Liang berkata, "[Sun Quan] adalah pemimpin yang baik. Namun, dari apa yang saya amati tentang karakternya, dia akan memanfaatkan kemampuan saya dengan baik tetapi tidak sepenuhnya. Itu adalah kenapa aku tidak ingin mengabdi di bawahnya."[Sanguozhi zhu 8]

Pei Songzhi mencatat betapa berbedanya episode ini menggambarkan hubungan khusus dan sui generis Zhuge Liang dengan Liu Bei, dan menunjukkan bahwa kesetiaannya kepada Liu Bei begitu kuat sehingga tidak ada yang akan membuatnya beralih kesetiaan kepada Sun Quan— bahkan jika Sun Quan dapat mewujudkannya sepenuhnya. penggunaan kemampuannya. Pei Songzhi kemudian mengutip contoh serupa tentang bagaimana Guan Yu, selama pelayanan singkatnya di bawah Cao Cao, mempertahankan kesetiaan yang tak tergoyahkan kepada Liu Bei meskipun Cao Cao memperlakukannya dengan sangat murah hati.[Sanguozhi zhu 9]

Pertempuran Chibi

[sunting | sunting sumber]
Pertempuran Tebing Merah, dan mundurnya Cao Cao. Lokasi medan perang ditandai di lokasi dekat Kota Chibi; lihat Lokasi Tebing Merah.
Informasi lebih lanjut: Pertempuran Chibi dan Pertempuran Jiangling (208)

Sun Quan yang awalnya tidak setuju dengan proposal aliansi dengan Liu Bei kemudian melakukan serangkaian konsultasi dengan Zhou Yu dan Lu Su yang condong pro-aliansi.[15] Sun Quan akhirnya menyetujui proposal Zhuge Liang dan mengerahkan 30,000 pasukan yang dipimpin Zhou Yu, Lu Su dan Cheng Pu untuk bergabung dengan Liu Bei dan Liu Qi untuk melawan invasi Cao Cao.[Sanguozhi 19] Sun Quan dan Liu Bei berhasil memenangkan pertempuran yang penting tersebut di Pertempuran Chibi.[12] Cao Cao kemudian mundur ke Ye (sekarang Handan, Hebei) setelah kekalahannya.[Sanguozhi 20]

Konsolidasi wilayah Provinsi Jing bagian selatan (209-211)

[sunting | sunting sumber]

Setelah Pertempuran Tebing Merah, Liu Bei menominasikan Liu Qi sebagai Inspektur Provinsi Jing dan mengirim pasukannya untuk menaklukkan empat kabupaten di selatan Provinsi Jing: Wuling (武陵; dekat Changde, Hunan), Changsha, Guiyang (桂陽; dekat Chenzhou, Hunan) dan Lingling (零陵; dekat Yongzhou, Hunan). Para bupati keempat kabupaten tersebut menyerah kepada Liu Bei. Setelah Liu Qi meninggal pada tahun 209, atas saran Lu Su, Sun Quan setuju untuk "meminjamkan" wilayah di Provinsi Jing kepada Liu Bei dan mencalonkannya untuk menggantikan Liu Qi sebagai Gubernur Provinsi Jing.

Setelah menjadi gubernur Provinsi Jing selatan pada tahun 209, Liu Bei menunjuk Zhuge Liang sebagai Penasihat Militer Jenderal Rumah Tangga (軍師中郎將) dan menugaskannya untuk mengumpulkan pendapatan pajak dari komando Lingling, Guiyang, dan Changsha untuk pasukan militernya.[Sanguozhi 21] Selama masa ini, Zhuge Liang ditempatkan di Kabupaten Linzheng (臨烝縣; sekarang Hengyang, Hunan) di Changsha.[Sanguozhi zhu 10]

Penaklukkan Provinsi Yi (211-214)

[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Perebutan Provinsi Yi oleh Liu Bei

Pada 211, Gubernur Provinsi Yi (mencakupi wilayah masa kini Sichuan dan Chongqing) Liu Zhang mengundang Liu Bei untuk memimpin pasukan menyerang rivalnya, Zhang Lu di Hanzhong. Saat Liu Bei pergi kesana, ia meninggalkan Provinsi Jing kepada Guan Yu dan Zhuge Liang serta perwira lainnya untuk menjaga wilayah Liu Bei.[Sanguozhi 22]

Liu Bei dikhianati oleh Liu Zhang dan rekan strategisnya, Pang Tong, dibunuh oleh pasukan Liu Zhang. Liu Bei yang marah memutuskan untuk mengambil alih Provinsi Yi dari Liu Zhang dan Zhuge Liang serta Zhang Fei, Zhao Yun dan yang lain untuk pergi mendukung Liu Bei dan sepanjang jalan, Zhang Fei, Zhao Yun, Zhuge Liang dan yang lain menduduki banyak kabupaten dan pada akhirnya bergabung dengan Liu Bei saat mengepung Chengdu, ibukota provinsi.[Sanguozhi 23]

Setelah Liu Zhang menyerah, Liu Bei menjadi Gubernur Provinsi Yi pada 214.[16] Zhuge Liang kemudian diangkat sebagai Jenderal Penasihat Militer (軍師將軍) dan anggota staf untuk posisi Jenderal Kiri (左將軍), jabatan yang diambil Liu Bei secara nominal dari pemerintah Han pusat.[c] Setiap kali Liu Bei melancarkan kampanye militer, Zhuge Liang tetap berada di Chengdu dan menjaga persediaan agar persediaan tetap bercukupan dan dijaga ketat untuk kepentingan Liu Bei.[Sanguozhi 25]

Penobatan Liu Bei (214-223)

[sunting | sunting sumber]
Liu Bei mendeklarasikan dirinya sebagai raja, portret di Galeri Panjang di Istana Musim Panas, Beijing

Pada akhir tahun 220, beberapa bulan setelah kematian Cao Cao, putra dan penerusnya Cao Pi merebut tahta Kaisar Xian, mengakhiri Dinasti Han Timur, dan mendirikan negara Wei dengan dirinya sebagai kaisar baru. Peristiwa ini menandai dimulainya periode Tiga Kerajaan di Tiongkok.[17] Pengikut Liu Bei meminta agar Liu Bei mendeklarasikan dirinya sebagai Kaisar untuk melawan legitimasi Cao Pi, tetapi Liu Bei sering kali menolak.[Sanguozhi 26]

Zhuge Liang menulis kepada Liu Bei untuk membujuknya:

Di masa lalu, saat Wu Han, Geng Yan dan yang lain membujuk Kaisar Guangwu untuk menduduki tahta kaisar, ia menolak sebanyak empat kali. Geng Chun kemudian berkata kepadanya: "Pata pahlawan dunia ini membutuhkan udara segar, mengharapkan apapun yang bisa diharapkan. Jika anda tidak mendengarkan pengikutmu, maka mereka akan mencari majikan lain dan tidak ada yang akan mengikutimu." Kaisar Guangwu merasa pernyataan Geng Chun sebagai pernyataan yang benar jadi ia akhirnya menerima tahta kaisar. Sekarang, keluarga Cao telah merebut tahta kaisar secara tidak sah, dan Tiongkok tidak memiliki kepala negara. Yang Mulia[d], dari keluarga kekaisaran Liu yang agung, Anda telah bangkit untuk mengatasi zaman. Tindakan yang tepat bagimu adalah mengambil posisi sebagai Kaisar. Pengikutmu akan mengikuti Yang Mulia di saat yang sangat sulit dan usaha yang besar karena mereka juga mengharapkan kesuksesan kecil, seperti apa yang dikatakan Geng Chun.[Sanguozhi 27]

Pada 221, Liu Bei akhirnya mendeklarasikan dirinya sebagai Kaisar Zhaolie dan membentuk Shu Han sebagai penerus Dinasti Han. Ia menunjuk Zhuge Liang sebagai kanselir agung (丞相) melalui titah berikut:

Karena kemalangan keluarga kami yang bangkrut, kami telah diangkat ke jabatan yang memiliki otoritas besar. Dengan hati-hati kita mendekati upaya besar ini, tidak pernah berani menganggap enteng atau tenteram, memikirkan kebutuhan masyarakat, tetapi kita takut diri kita sendiri tidak mampu membawa kedamaian bagi mereka. Maka! Kanselir Kekaisaran Zhuge Liang akan memahami niat kami, tanpa kenal lelah memperbaiki kekurangan kami, dan membantu menyebarkan cahaya kebajikan kami, sehingga dapat menerangi seluruh Tiongkok. Tuan, karena itu Anda diperintahkan untuk melakukannya![Sanguozhi 28]

Zhuge Liang juga memegang penunjukan tambahan Lu Shangshu Shi (錄尚書事), Pengawas Sekretariat Kekaisaran, dan memiliki wewenang penjabat penuh kekaisaran. Setelah kematian Zhang Fei pada pertengahan tahun 221,[17] Zhuge Liang mendapat penunjukan tambahan sebagai Kolonel-Direktur Pengikut (司隷校尉), yang sebelumnya dipegang oleh Zhang Fei.[Sanguozhi 29]

Penunjukkan sebagai Wali Penguasa (223)

[sunting | sunting sumber]
Ilustrasi Zhuge Liang, abad ke-20

Setelah kekalahannya di Pertempuran Xiaoting di 222,[17] Liu Bei mundur ke Kecamatan Yong'an dan menderita sakit kronis pada awal 223.[Sanguozhi 30] Ia memanggil Zhuge Liang dari Chengdu dan berkata; "Tuan, Anda 10 kali lebih hebat dibandingkan Cao Pi. Kamu tentu bisa membawa perdamaian di seluruh kekaisaran dan menyelesaikan misi hebat kita. Jika penerus saya bisa dibantu, maka bantulah dia; Jika ia ternyata bodoh, kamu boleh menentukan apa yang akan kamu lakukan."[Sanguozhi 31]

Zhuge Liang dengan air mata yang berlinang menjawab: "Saya akan melakukan apapun yang bisa saya lakukan dengan kesetiaan penuh hingga wafat". [Sanguozhi 32] Liu Bei kemudian berpesan kepada Pangeran Mahkota Liu Shan, putra dan penerusnya: "Jika kamu bekerja sama dengan Kanselir Kekaisaran Zhuge Liang, perlakukanlah dia seperti Ayahmu".[Sanguozhi 33] Liu Bei kemudian menunjuk Zhuge Liang sebagai wali Liu Shan, dan Li Yan sebagai wakil wali. Liu Bei wafat pada 10 Juni 223.[Sanguozhi 34]

Perintah terakhir Liu Bei terhadap Zhuge Liang diterjemah secara literal sebagai "kamu boleh mengambil keputusan sendiri" (君可自取) kedengaran ambigu. Chen Shou berkomentar bahwa Liu Bei memercayai Zhuge Liang sepenuhnya dan memperbolehkan dia untuk mengasumsi kekuasaan. Yi Zhongtian dalam "Analisis Tiga Kerajaan" menyajikan beberapa interpretasi atas pesan Liu Bei. Beberapa interpretasi menyatakan bahwa perintah ini adalah ujian kepada Zhuge Liang karena kakaknya Zhuge Jin bekerja untuk Sun Quan. Yang lain berkomentar bahwa frasa ambigu tersebut tidak berarti Zhuge Liang diizinkan naik takhta untuk dirinya sendiri, tetapi ia diizinkan, ketika situasinya menuntut, untuk menggantikan Liu Shan dengan di antara dua anak Liu Bei lainnya, yakni Liu Yong dan Liu Li.

Setelah kematian Liu Bei, Liu Shan naik takhta dan menggantikan ayahnya sebagai kaisar Shu. Setelah penobatannya, Liu Shan mengangkat Zhuge Liang sebagai Marquis Distrik Wu (武鄉侯) dan membentuk staf pribadi untuk membantunya. Kemudian, Zhuge Liang mendapat penunjukan tambahan sebagai Gubernur Provinsi Yi (益州牧). Dia secara pribadi mengawasi semua urusan negara dan mengambil keputusan terakhir dalam semua keputusan kebijakan.[Sanguozhi 35]

Ketika pemberontakan pecah di wilayah Nanzhong di Shu selatan, Zhuge Liang tidak segera mengambil tindakan militer untuk menekan pemberontakan tersebut karena menurutnya hal itu tidak pantas dilakukan mengingat kematian Liu Bei baru-baru ini. Pada akhir tahun 223, ia mengirim Deng Zhi sebagai duta besar Shu ke Wu Timur untuk berdamai dan membangun kembali aliansi Wu–Shu melawan Cao Wei.[18][Sanguozhi 36]

Pada masa pemerintahannya, Zhuge Liang menetapkan tujuan Shu sebagai pemulihan Dinasti Han, melanjutkan tujuan Liu Bei. Dia menunjuk sejumlah besar elit lokal sebagai pejabat tingkat rendah, meningkatkan hubungan antara birokrasi penaklukan Liu Bei, elit lokal, dan masyarakat Shu.[19]

Menolak tunduk kepada Wei (223-225)

[sunting | sunting sumber]

Tidak lama setelah menjadi penjaga bagi Liu Shan, Zhuge Liang menerima beberapa surat dari pejabat Cao Wei, termasuk dari Hua Xin, Wang Lang, Chen Qun, Xu Zhi dan Zhuge Zhang yang meminta agar Shu menyerah dan menjadi bagian dari Dinasti Wei. Zhuge Liang mengeluarkan sebuah pesan yang bernama Zheng Yi (正議; "Dorongan untuk Bertindak Perbaikan") yang bernada berikut:

Pada masa lalu, Xiang Yu tidak tidak bertindak berdasarkan kebajikan, jadi meskipun ia mendominasi Huaxia dan memiliki kekuatan untuk menjadi kaisar, ia meninggal dan direbus menjadi sup. Kejatuhannya telah menjadi kisah peringatan bagi banyak generasi. Wei tidak belajar dari contoh ini dan telah mengikuti jejaknya. Bahkan jika mereka memiliki keberuntungan untuk menghindarinya secara pribadi, malapetaka akan menimpa putra dan cucu mereka. Banyak dari mereka yang meminta saya untuk menyerah kepada Wei sudah berusia tua, mendorong kertas-kertas untuk melayani seorang penipu.

Mereka seperti Chen Chong dan Sun Song, yang menjilat Wang Mang, bahkan mendukungnya dalam perebutan tahta, namun berusaha menghindari hukuman mereka. Ketika Kaisar Guangwu membabat habis akar mereka, beberapa ribu prajuritnya yang lemah bangkit untuk menghancurkan pasukan ekspedisi Wang Mang yang berjumlah 400.000 orang di luar Kunyang. Ketika menegakkan Jalan dan menghukum orang jahat, jumlah tidaklah penting.

Begitu pula dengan Cao Cao, dengan segala kelicikan dan kekuatannya. Ia mengerahkan ratusan ribu pasukan untuk menyelamatkan Zhang He di Yanping, yang kekuatannya telah menyusut dan pilihan-pilihannya patut disesalkan. Setelah hampir tidak dapat melarikan diri, Cao Cao mempermalukan pasukannya yang gagah berani, dan menyerahkan wilayah Hanzhong kepada Liu Bei. Baru pada saat itulah Cao Cao menyadari bahwa Bejana Ilahi dari otoritas kekaisaran bukanlah sesuatu yang dapat diambil sesuka hati. Sebelum ia dapat menyelesaikan perjalanan pulang, niat jahatnya membunuhnya dari dalam. Cao Pi sangat ahli dalam kejahatan, yang ia tunjukkan dengan merebut takhta.

Andaikan mereka yang meminta penyerahanku sama fasih dan persuasifnya seperti Su Qin dan Zhang Yi, bahkan sampai memiliki kefasihan seperti Huan Dou yang dapat menipu Langit itu sendiri. Jika mereka ingin memfitnah Kaisar Tang dan mengkritisi Yu dan Hou Ji, mereka hanya akan menyia-nyiakan kemampuan mereka dengan meneteskan tinta yang tidak berguna dari kuas yang terlalu banyak digunakan. Ini adalah sesuatu yang tidak akan dilakukan oleh pria sejati atau pria Konfusianis.

Perintah Militer mengatakan: "Dengan 10.000 orang yang rela mati, Anda dapat menaklukkan dunia." Jika di masa lalu Huang Di – seluruh pasukannya berjumlah sekitar 50.000 orang – menguasai setiap wilayah dan menstabilkan seluruh dunia, betapa lebih hebat lagi jika dibandingkan dengan jumlah sepuluh kali lipatnya, yang memegang Jalan yang benar, berdiri di atas para penjahat ini?[Sanguozhi zhu 11]

Kampanye Selatan (225-227)

[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Kampanye Selatan Zhuge Liang
Kampanye Selatan Zhuge Liang

Zhuge Liang ingin memimpin pasukan Shu secara pribadi dalam kampanye selatan ke wilayah Nanzhong untuk menumpas pemberontakan yang meletus pada tahun 223, sekaligus untuk menenangkan dan mendapatkan kesetiaan suku-suku Nanman yang tinggal di sana. Wang Lian, kepala juru tulis Zhuge Liang, sangat menentang keikutsertaan atasannya dalam kampanye tersebut karena terlalu berbahaya. Ia berpendapat bahwa mengingat status penting Zhuge Liang di Shu, ia seharusnya tidak melakukan usaha berisiko seperti itu. Namun, Zhuge Liang bersikeras untuk memimpin kampanye tersebut secara pribadi karena ia khawatir tidak ada jenderal Shu yang cukup kompeten untuk menghadapi para pemberontak sendirian.[Sanguozhi 37] Penasehatnya, Ma Su, menyarankan Zhuge Liang untuk berperang mengunakan peperangan psikologis dengan memenangkan hati rakyat di Nanzhong agar tidak ada pemberontakan yang meletus pada kedepannya. Zhuge Liang menerima saran Ma Su.[18]

Pada musim semi 225, Zhuge Liang memimpin pasukan ke Nanzhong. Ia mengalahkan pemimpin pemberontak Yong Kai (雍闓), Gao Ding (高定) dan Zhu Bao (朱褒), serta mengamankan tiga komando Jianning (建寧; sekitar Qujing, Yunnan), Yuexi/Yuesui (越巂; sekitar Xichang, Sichuan) dan Zangke (牂柯; sekitar Guiyang atau Fuquan, Guizhou).[18] Setelah itu, Zhuge Liang mengambil perhatian ke Meng Huo, seorang kepala suku lokal yang mendukung para pemberontak. Zhuge Liang mengetahui bahwa Meng Huo adalah tokoh adat yang sangat dihormati warga pribumi serta warga Han lokal disana, jadi Zhuge Liang memutuskan hanya menangkapnya hidup-hidup dan melepaskannya setiap kali Meng Huo ditangkap. Pada penangkapan pertamanya, Zhuge Liang memperlakukan Meng Huo seperti tamu dan mengajaknya berkeliling di bentengnya. Saat melepaskannya, Zhuge Liang bertanya kepada Meng Huo mengenai pasukannya. Meng Huo menjawab, "Sebelum ini, saya tidak tahu apa-apa mengenai pasukanmu makanya saya kalah. Sekarang karena kamu membawa saya melihat pasukanmu, saya mengetahui kondisi pasukanmu dan saya yakin saya akan menang dengan mudah". Zhuge Liang ketawa, melepaskan Meng Huo dan mempersilakannya kembali berperang melawannya. Meng Huo ditangkap sebanyak tujuh kali. Pada kali ketujuh, Meng Huo menyerah kepada Zhuge Liang dan berkata kepadanya, "Tuanku, dengan Surga sebagai saksi, rakyat selatan bersumpah tidak akan memberontak kembali." Zhuge Liang kemudian menuntun pasukannya ke Danau Dian dalam kemenangan.[Sanguozhi zhu 12] Wilayah Nanzhong secara keseluruhan telah diamankan pada musim gugur 225.[Sanguozhi 38]

Sebelum menarik pasukan, Zhuge Liang berkata kepada Meng Huo dan pemimpin lokal lainnya bahwa ia hanya ingin mereka membayar upeti berupa emas, perak, sapi, kuda perang, dan lain-lain. Ia juga menunjuk penduduk setempat seperti Li Hui dan Lü Kai untuk bertugas sebagai administrator komando yang baru, sementara para pemimpin lokal dan kepala suku diizinkan untuk terus memerintah rakyat dan suku mereka masing-masing.[18] Setelah kampanye selatan, negara Shu menjadi lebih makmur karena wilayah Nanzhong menjadi sumber pendanaan dan pasokan yang stabil bagi militer Shu. Di bawah arahan Zhuge Liang, militer Shu juga mulai melatih tentara, menimbun senjata dan sumber daya, dll., sebagai persiapan untuk kampanye mendatang melawan musuh mereka, Wei.[Sanguozhi 39]

Ekspedisi Utara

[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Kampanye Utara Zhuge Liang

Memberikan Chu Shi Biao

[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Chu Shi Biao
Chu Shi Biao Lama, diukir di Kuil Marquis Wu di Chengdu, Sichuan

Pada tahun 227, Zhuge Liang memerintahkan pasukan dari seluruh Shu untuk dimobilisasi dan berkumpul di Komando Hanzhong dalam persiapan untuk kampanye militer skala besar melawan Cao Wei. Sebelum berangkat, ia menulis sebuah memorabilia, yang disebut Chu Shi Biao ("memorial tentang alasan untuk berperang"), dan menyerahkannya kepada Liu Shan. Memorabilia tersebut, antara lain, berisi alasan Zhuge Liang untuk melakukan kampanye melawan Wei dan nasihat pribadinya kepada Liu Shan tentang masalah pemerintahan.[Sanguozhi 40] Setelah Liu Shan menyetujuinya, Zhuge Liang memerintahkan pasukan Shu untuk ditempatkan di Mianyang (沔陽; sekarang Kabupaten Mian, Shaanxi).[Sanguozhi 41]

Pemberontakan Tianshui dan Pertempuran Jieting

[sunting | sunting sumber]
Jiang Wei menyerah kepada Zhuge Liang. Potret di Koridor Panjang Istana Musim Panas, Beijing
Cetakan balok kayu Dinasti Ming yang menggambarkan Zhuge Liang sedang menyiapkan Baguazhen, atau "Formasi Delapan (Trigram)" (八卦阵).
Artikel utama: Pertempuran Tianshui dan Pertempuran Jieting

Pada musim semi 228, Zhuge Liang memerintahkan Zhao Yun dan Deng Zhi untuk memimpin detasemen pasukan dari Lembah Ji (箕谷) untuk berpura-pura menyerang Kecamatan Mei (郿縣; wilayah tenggara Fufeng, Shaanxi) melalui Lembah Xie (斜谷). Zhao dan Deng diperintah untuk menghalau pasukan Wei sementara pasukan utama Zhuge Liang menyebrang untuk menyerang Gunung Qi (祁山; sebuah wilayah pegunungan di Kecamatan Li, Gansu) Sampai di Gunung Qi, pasukannya dikerahkan dalam formasi yang teratur dan diarahkan dengan perintah yang jelas dan tegas. Tiga wilayah komando yang dikuasai Wei – Nan'an (南安; di sekitar Kabupaten Longxi, Gansu), Tianshui, dan Anding (安定; di sekitar Kabupaten Zhenyuan, Gansu) – merespons invasi tersebut dengan membelot ke pihak Shu. Berita invasi Shu menggemparkan seluruh wilayah Guanzhong.[Sanguozhi 42]

Pemerintah Wei terkejut ketika mengetahui invasi Shu dan sama sekali tidak siap menghadapinya karena mereka telah menurunkan kewaspadaan terhadap Shu setelah kematian Liu Bei pada tahun 223 dan tidak mendengar kabar apa pun dari Shu sejak saat itu. Mereka bahkan lebih takut dan terkejut ketika mendengar pembelotan tiga komandan tersebut.[Sanguozhi zhu 13] Sebagai respon, Cao Rui memindahkan ibukota dari Luoyang menuju Chang'an agar dapat mengawasi pertahanan di wilayah Guanzhong dan memberi dukungan. Ia kemudian memerintah Zhang He untuk menyerang Gunung Qi[20] dan Cao Zhen untuk menyerang Zhao Yun dan Deng Zhi di Lembah Ji.[Sanguozhi 43]

Zhao Yun dan Deng Zhi dikalahkan oleh Cao Zhen, namun kekalahan mereka sudah diantisipasi oleh Zhuge Liang sebagai strategi untuk menyerang Wei dengan memberikan mereka pasukan yang lemah sementara pasukan yang kuat menyerang melewati Gunung Qi. Namun demikian, Zhao Yun mengumpulkan anak buahnya untuk berjuang keras, meminimalisir kekalahan.[Sanguozhi 43] Sementara di Gunung Qi, Zhuge Liang memerintah Ma Su untuk memimpin pasukan pelopor dan menyerang musuh. Di Jieting, Ma Su bukan hanya melawan perintah Zhuge Liang, namun juga salah taktik, sehingga pasukan pelopornya dikalahkan secara hebat oleh pasukan Zhang He. Zhang He juga mengambil kesempatan untuk merebut kembali Nan'an, Tianshui dan Anding untuk Wei.[Sanguozhi 44][Sanguozhi 45]

Zhuge Liang menangis saat memerintah anak buahnya untuk menghukum mati Ma Su

Setelah mengetahui kekalahan Shu di Lembah Ji dan Jieting, Zhuge Liang menarik kembali pasukan Shu dan mundur ke Komando Hanzhong, tempat ia memukimkan kembali ribuan keluarga yang mereka rebut di Kabupaten Xi (西縣; sekarang Kabupaten Li, Gansu) yang dikuasai Wei selama kampanye militer. Peristiwa ini terjadi pada akhir musim semi tahun 228.[21] Sebagai hukuman kekalahan, Zhuge Liang memerintah eksekusi Ma Su karena mengabaikan perintah dan untuk menenangkan kemarahan tentara.[Sanguozhi 46] Ia kemudian menganalisa kekalahan tersebut dan berkata kepada anak buahnya:

Pasukan kita di Gunung Qi dan Lembah Ji jika digabungkan lebih unggul dari musuh dalam jumlah, namun kita kalah dalam pertempuran. Ini bukan karena kita kekurangan pasukan, melainkan karena satu orang. Sekarang, kita harus mengurangi jumlah pasukan dan perwira, menanamkan disiplin yang lebih besar dalam militer, dan merenungkan kesalahan kita, agar dapat beradaptasi dan mempersiapkan diri untuk masa depan. Jika kita tidak dapat melakukan ini, itu tidak akan membantu bahkan jika kita memiliki lebih banyak pasukan! Mulai hari ini, silakan sampaikan kekhawatiran apa pun yang Anda miliki tentang Negara, dan tunjukkan kesalahan dan kekurangan saya. Dengan begitu, kita dapat lebih tegas dan mampu mengalahkan musuh serta bergerak lebih dekat menuju kemenangan dan kesuksesan.[Sanguozhi zhu 14]

Ia juga mengirimkan sebuah surat kepada Liu Shan dan mengambil tanggung jawab sepenuhnya atas kekalahan di Jieting dan Lembah Ji, mengakui kesalahannya dan gagal dalam menilai keputusan serta meminta Liu Shan untuk menghukumnya dengan penurunan tiga pangkat.[Sanguozhi 47] Liu Shan setuju dan secara simbolis menghukum Zhuge Liang dengan penurunan pangkat menjadi Jenderal Kanan (右將軍) namun ia masih diperbolehkan untuk mengambil tugas Kanselir Agung seperti sebelum kampanye.[Sanguozhi 48]

Pengepungan Chencang

[sunting | sunting sumber]
Peta yang menunjukkan Kampanye Utara Zhuge Liang pertama dan kedua
Artikel utama: Pengepungan Chencang

Antara akhir musim semi dan awal musim dingin 228, Zhuge Liang menyusun kembali pasukannya, menegakkan disiplin tentara dan melatih pasukan dalam upaya mempersiapkan militer untuk kembali menyerang Wei.[Sanguozhi zhu 15] Saat itu, ia menerima berita bahwa Dong Wu telah mengalahkan Wei di Pertempuran Shiting sekitar September 228.[21] Dari ini, ia menilai bahwa situasi pertahanan Wei di Guanzhong tidak dijaga ketat karena Wei telah memobilisasi pasukan elitnya untuk menyerang Wu di timur.[Sanguozhi zhu 16]

Pada bulan Desember 228 Zhuge Liang diduga menulis surat kedua Chu Shi Biao kepada Liu Shan untuk mendesak perang melawan Wei.[Sanguozhi zhu 17] Namun, sejarawan seperti Qian Dazhao (錢大昭) telah meragukan keaslian Chu Shi Biao kedua dan berpendapat bahwa itu secara keliru dikaitkan dengan Zhuge Liang. Di antara perbedaan lainnya, Chu Shi Biao kedua sangat berbeda dari Chu Shi Biao pertama dalam hal nada, dan sudah menyebutkan kematian Zhao Yun ketika Sanguozhi mencatat bahwa ia meninggal pada tahun 229.[Sanguozhi 49]

Pada musim dingin tahun 228–229, Zhuge Liang melancarkan Ekspedisi Utara kedua dan memimpin pasukan Shu keluar dari Terusan San (utara Pegunungan Qin di selatan Baoji, Shaanxi) untuk menyerang benteng Wei di Chencang (陳倉; timur Baoji). Sebelum kampanye, Zhuge Liang sudah tahu bahwa Chencang dijaga ketat dan sulit direbut, jadi ketika ia tiba, ia terkejut melihat bahwa benteng itu juga dijaga dengan sangat baik. Bahkan, setelah invasi Shu pertama, jenderal Wei Cao Zhen telah meramalkan bahwa Zhuge Liang akan menyerang Chencang sehingga ia menugaskan Hao Zhao, seorang jenderal Wei dengan reputasi yang garang di wilayah Guanzhong, untuk bertanggung jawab mempertahankan Chencang dan memperkuat pertahanannya.[22][Sanguozhi 50]

Zhuge Liang pertama memerintah pasukannya untuk mengepung Chencang, kemudian mengutus teman lama Hao Zhao, Jin Xiang, untuk membujuk Hao Zhao untuk menyerah. Hao Zhao menolak rayuan tersebut dua kali.[Sanguozhi zhu 18] Walaupun hanya memiliki 1,000 tentara, Hao Zhao tetap tegar menangkal serangan Zhuge Liang. Selama 20 hari, Zhuge Liang menggunakan serangkaian taktik untuk menjatuhkan Hao Zhao seperti tangga pengepungan, pendobrak, menara pengepungan, dan terowongan bawah tanah, namun seluruh taktik tersebut ditangkis oleh pasukan Hao Zhao.[Sanguozhi zhu 19] Akhirnya, setelah mendengar bahwa Cao Zhen telah memerintah Zhang He dan Fei Yao untuk membantu Hao Zhao dan bala bantuan Wei sudah mendekat, Zhuge Liang memerintah pasukannya untuk mundur dan kembali ke markas.[Sanguozhi zhu 20] Namun ini hanya sebuah upaya untuk memancing pasukan Wei keluar, dimana Wang Shuang, seorang perwira Wei yang haus akan pencapaian, termakan pancingan tersebut dan mengejar pasukan Shu yang mundur menuju ke Qinling. Wang Shuang dibunuh oleh pasukan Zhuge Liang setelah disergap.[Sanguozhi 51]

Pertempuran Jianwei

[sunting | sunting sumber]
Peta yang menunjukkan Pertempuran Jianwei
Artikel utama: Pertempuran Jianwei

Pada musim semi tahun 229, Zhuge Liang melancarkan Ekspedisi Utara ketiga dan memerintahkan Chen Shi untuk memimpin pasukan Shu menyerang wilayah Wudu (武都; di sekitar Kabupaten Cheng, Gansu saat ini) dan Yinping (陰平; Kabupaten Wen, Gansu saat ini) yang dikuasai Wei. Jenderal Wei, Guo Huai, memimpin pasukannya untuk melawan Chen Shi. Ia mundur ketika mendengar bahwa Zhuge Liang telah memimpin pasukan Shu ke Jianwei (建威; di Longnan, Gansu saat ini). Pasukan Shu kemudian menaklukkan wilayah Wudu dan Yinping.[Sanguozhi 52][21]

Sekembalinya Zhuge Liang dari kampanye, Liu Shan mengeluarkan dekrit kekaisaran untuk memberikan ucapan selamat kepada Zhuge Liang atas keberhasilannya mengalahkan Wang Shuang dalam Ekspedisi Utara Kedua dan merebut wilayah Wudu dan Yinping dalam Ekspedisi Utara Ketiga. Ia juga mengangkat Zhuge Liang kembali ke posisi Kanselir Kekaisaran.[Sanguozhi 53]

Penobatan Sun Quan menjadi Kaisar

[sunting | sunting sumber]

Pada Mei 229,[21] penguasa negara sekutu Shu, Sun Quan dari Dong Wu, mendeklarasikan dirinya sebagai kaisar dan menetapkannya setara terhadap kaisar Wei dan Shu. Saat berita tersebut sampai di pemerintahan pusat Shu, banyak pejabat menjadi geram dan meminta agar Shu memutus hubungan dengan Wu karena Sun Quan tidak berhak untuk menyatakan dirinya setara.[Sanguozhi zhu 21] Zhuge Liang mengerti bahwa Sun Quan sendiri kekurangan legitimasi,[e] namun ia juga menganggap bahwa bersekutu dengan Wu adalah bagian penting dalam kelangsungan negara Shu dan kepentingan Shu untuk jangka panjang karena Shu bisa menekan Wei dari barat dan Wu menekan Wei dari timur. Ia memutuskan untuk tidak mengkritik Sun Quan dan menetapkan bahwa aliansi Shu-Wu harus tetap berjalan,[Sanguozhi zhu 22] dan mengutus Chen Zhen dalam sebuah misi diplomatik ke Wu untuk mengakui keabsahan klaim Sun Quan dan memberikan ucapan selamat.[Sanguozhi zhu 23]

Kampanye Ziwu

[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Kampanye Ziwu

Pada Agustus 230,[21] Cao Zhen memimpin pasukan dari Chang'an untuk menyerang Shu dari Lembah Ziwu (子午谷) dan saat yang sama wali penguasa Wei Sima Yi atas perintah Cao Rui memimpin armada sungai Wei dari Provinsi Jing untuk bergabung dengan Cao Zhen melalui Sungai Han. Direncanakan bahwa Cao Zhen dan Sima Yi berkumpul di Nanzheng (南鄭縣; di wilayah modern Hanzhong, Shaanxi). Pasukan Wei lain juga diperkirakan bergabung untuk menyerang dari Lembah Xie (斜谷) atau Komanderi Wuwei.[Sanguozhi 54]

Zhuge Liang setelah menerima berita pergerakan pasukan ini kemudian memerintah Li Yan untuk memimpin 20,000 pasukan ke Komanderi Hanzhong untuk menghalau invasi Wei, dimana Li Yan dengan enggan menerimanya setelah beberapa kali dibujuk.[Sanguozhi 55] Saat Xiahou Ba memimpin pasukan utama ekspedisi ini di Lintasan Ziwu (子午道) yang berjarak 330km, warga setempat melaporkannya kepada pasukan Shu. Xiahou Ba secara tipis berhasil mundur setelah bala bantuan dari pasukan utama.[Sanguozhi zhu 24]

Zhuge Liang juga mempersilakan Wei Yan untuk menyerang musuh dari belakang di Yangxi (陽谿; barat daya wilayah modern Wushan County, Gansu) untuk membujuk orang Qiang untuk bergabung dengan Shu Han melawan Wei. Wei Yan mengalahkan pasukan Wei pimpinan Guo Huai dan Fei Yao.[Sanguozhi 56] Setelah peristiwa-peristiwa tersebut, konflik berubah menjadi kebuntuan berkepanjangan dengan sedikit pertempuran kecil. Setelah lebih dari sebulan kemajuan yang lambat dan kekhawatiran akan kerugian besar serta pemborosan sumber daya, semakin banyak pejabat Wei yang mengirimkan peringatan untuk mengakhiri kampanye. Situasi semakin diperparah oleh topografi yang sulit dan hujan lebat yang terus-menerus berlangsung lebih dari 30 hari. Cao Rui memutuskan untuk membatalkan kampanye dan memanggil kembali para perwira pada bulan Oktober 230.[21][Sanguozhi 57]

Pertempuran Gunung Qi

[sunting | sunting sumber]
Peta yang menunjukkan pergerakan pasukan di Gunung Qi dan Dataran Wuzhang
Diagram Wubei Zhi tentang "formasi Delapan Trigram (militer)" (八卦陣) yang digunakan oleh Zhuge Liang selama kampanye militer[1

]

Artikel utama: Pertempuran Gunung Qi

Pada 230,[23] Zhuge Liang kembali melancarkan kampanye militer melawan Wei melalui Gunung Qi (祁山; sebuah wilayah pegunungan di Kecamatan Li, Gansu) sekali lagi. Ia menciptakan gerobak tangan untuk membawa persediaan makanan ke medan perang.[Sanguozhi 58] Pasukan Shu kemudian menyerang Komanderi Tianshui dan mengepung Gunung Qi yang dijaga ketat oleh perwira Wei Jia Si (賈嗣) dan Wei Ping (魏平).[Jin Shu 1] Di Gunung Qi, ia juga mengajak Kebineng, seorang kepala suku barbar Xianbei untuk mendukung Shu dalam pertempuran melawan Wei. Kebineng kemudian menyerang Komanderi Beidi (北地郡; sekitar Shaanxi tengah masa kini) untuk menggalang dukungan dari penduduk setempat.[Sanguozhi zhu 25]

Saat itu, Marsekal Agung Cao Zhen sedang sakit kronis dan tidak bisa memimpin pasukan. Kaisar Cao Rui mengerahkan Sima Yi menuju ke Chang'an untuk mengawasi kesiapan pertahanan Wei di wilayah Guanzhong melawan invasi Shu. Setelah membuat persiapan, Sima Yi bersama Zhang He, Fei Yao, Dai Ling (戴陵) dan Guo Huai yang menjadi bawahannya memimpin pasukan Wei menuju ke Yumi (隃麋縣; sebelah timur Kecamatan Qianyang, Shaanxi) dan bersiaga disana.[Jin Shu 2] Ia kemudian meninggalkan Fei Yao dan Dai Ling dengan 4,000 tentara untuk menjaga Kecamatan Shanggui (上邽縣; sekarang Tianshui, Gansu) dan memimpin pasukan sisa untuk membantu Jia Si dan Wei Ping.[Sanguozhi zhu 26]

Ketika Zhuge Liang mengetahui kedatangan pasukan Wei, ia membagi pasukannya menjadi dua kelompok – satu kelompok tetap di Gunung Qi sementara ia memimpin kelompok lainnya untuk menyerang Kabupaten Shanggui. Ia mengalahkan Guo Huai, Fei Yao, dan Dai Ling dalam pertempuran dan memerintahkan pasukannya untuk memanen di Kabupaten Shanggui. Sebagai tanggapan, Sima Yi berbalik dari Gunung Qi, menuju Kabupaten Shanggui, dan tiba dalam dua hari. Saat itu, Zhuge Liang dan pasukannya telah selesai memanen gandum dan bersiap untuk berangkat.[Jin Shu 3] Zhuge Liang bertemu Sima Yi di Hanyang (漢陽) di sebelah timur Kabupaten Shanggui, tetapi mereka tidak terlibat dalam pertempuran: Zhuge Liang memerintahkan pasukannya untuk memanfaatkan medan dan mengambil posisi bertahan; Sima Yi memerintahkan pasukannya untuk membentuk formasi, sementara Niu Jin dikirim untuk memimpin detasemen kavaleri ringan ke Gunung Qi. Kebuntuan berakhir ketika Zhuge Liang dan pasukan Shu mundur ke Lucheng (鹵城), menguasai perbukitan di utara dan selatan, dan menggunakan sungai sebagai penghalang alami.[Sanguozhi zhu 27][Jin Shu 4]

Meskipun bawahannya berulang kali mendesaknya untuk menyerang musuh, Sima Yi ragu-ragu setelah melihat susunan kamp Shu di perbukitan. Namun, ia akhirnya mengalah ketika Jia Si dan Wei Ping mengejeknya dan mengatakan ia akan menjadi bahan tertawaan jika menolak menyerang.[Sanguozhi zhu 28] Sima Yi kemudian mengerahkan Zhang He untuk menyerang ke perkemahan militer Shu dari selatan yang dijaga oleh Wang Ping sementara Sima Yi memimpin pasukan untuk menyerang Lucheng secara langsung.[Sanguozhi zhu 29] Menanggapi hal ini, Zhuge Liang mengerahkan Wei Yan, Wu Ban, dan Gao Xiang untuk memimpin pasukan menghadap musuh diluar Lucheng. Zhuge Liang menang dan pasukan Wei kehilangan 3,000 pasukan dan persediaan yang banyak.[Sanguozhi zhu 30]

Meskipun memenangkan pertempuran, Zhuge Liang tidak bisa menggunakan momentum kemenangan untuk melanjutkan serangan ke Wei karena persediaan makanan yang semakin sedikit dan pergerakan persediaan yang lambat karena Li Yan yang bertanggung jawab atas logistik makanan secara keliru menyatakan bahwa Kaisar Liu Shan memerintah Zhuge Liang untuk mundur. Kitab Jin mencatat bahwa saat Zhuge Liang dan pasukannya mundur pada malam hari, Sima Yi memimpin pasukan untuk mengejarnya dan membunuh 10,000 pasukan Zhuge Liang.[Jin Shu 5] Catatan ini diragukan oleh beberapa sejarahwan[Jin Shu 6][24] dan tidak dimasukan ke catatan sejarah abad ke-11 Zizhi Tongjian.

Apapun alasannya, menurut Sanguozhi dan Zizhi Tongjian, Zhuge Liang terpaksa mundur karena persediaan makanan yang terbatas, bukan karena kekalahan militer.[Sanguozhi 59][25] Saat ia mundur, Zhang He memimpin pasukan dan mengejarnya. Zhang He gugur akibat serangan sergapan Zhuge Liang.[Sanguozhi 59]

Dataran Wuzhang

[sunting | sunting sumber]
Ilustrasi dari edisi novel sejarah Romance of the Three Kingdoms dari Dinasti Qing yang menunjukkan lembu kayu dan kuda yang mengalir (木牛流馬) yang digunakan oleh tentara Shu untuk mengangkut perbekalan.
Artikel utama: Pertempuran Dataran Wuzhang

Pada musim semi 234, Zhuge Liang kembali memimpin pasukan sebanyak 100,000 keluar dari Lembah Xie (斜谷) dan berkemah di Dataran Wuzhang di tepi selatan Sungai Wei dekat Kecamatan Mei (郿縣; sekarang sebelah selatan Kabupaten Fufeng, Shaanxi) dengan tujuan menduduki Chang'an. Selain menggunakan kuda yang mengalir untuk mengangkut pasokan makanan ke garis depan, ia menerapkan kebijakan tuntian dengan memerintahkan pasukannya untuk bercocok tanam bersama warga sipil di tepi selatan Sungai Wei. Ia juga melarang pasukannya mengambil hasil panen warga sipil.[Sanguozhi 60]

Pada awal kedatangan Shu ke daerah ini, Zhuge Liang sudah jatuh sakit dan berita ini sampai ke Sima Yi. Sebelum mulai perang terbuka, Zhuge Liang mengirimkan surat kepada kaisar Wu, Sun Quan, meminta untuk menyerang Wei dengan harapan Wei akan kekurangan pasukan ketika melawan Shu di Wuzhang nanti. Kerajaan Wu memenuhi permintaan tersebut namun tidak dengan sepenuh hati dikarenakan hanya untuk menghargai aliansi Wu-Shu. Sun Quan mengerahkan 100,000 pasukan Wu untuk menyerang Hefei namun dikalahkan oleh Man Chong. Tapi bagaimanapun perang di Wuzhang harus tetap dimulai.

Zhuge Liang kemudian mengumumkan perang terbuka melawan Wei. Sebagai tanggapan, Wei mengerahkan Sima Yi dan sebanyak 20,000 tentara bala bantuan menuju ke Dataran Wuzhang untuk menangkal musuh. Walaupun sakit, Zhuge Liang tetap memimpin pasukan. Setelah beberapa penyerangan[Jin Shu 7] dan serangan malam ke kemah Shu,[Jin Shu 8] Sima Yi diperintahkan oleh Kaisar Cao Rui untuk hanya bertahan dan tidak menyerang pasukan Shu. Pertempuran kemudian mencapai sebuah kebuntuan. Zhuge Liang beberapa kali berupaya untuk memancing Sima Yi agar ia keluar. Bahkan, Zhuge Liang mengoloknya dengan memberikan pakaian wanita kepada Sima Yi. Sima Yi yang sangat geram meminta izin kepada Cao Rui untuk menyerang Zhuge Liang namun Cao Rui menolak dan mengutus Xin Pi sebagai perwakilannya agar Sima Yi tetap menjalankan titah kaisar. Zhuge Liang menilai bahwa Sima Yi hanya berpura-pura marah karena ia ingin menunjukkan kepada pasukannya bahwa ia siap memimpin mereka bertempur dan ia tidak akan gampang terpancing oleh ejekkan Zhuge Liang.[Jin Shu 9][Sanguozhi zhu 31]

Saat kebuntuan tersebut, Zhuge Liang mengirim surat kepada Sima Yi dan kembali mengoloknya untuk keluar bertempur. Saat seorang pengirim surat itu memberikannya kepada Sima Yi, Sima Yi bertanya kepada pengirim surat mengenai kehidupan sehari-hari Zhuge Liang. Utusan tersebut menjawab kepadanya bahwa Zhuge Liang hanya memakan tiga sampai empat sheng gandum setiap hari dan dia mengatur hampir segalanya secara rinci, kecuali masalah-masalah sepele seperti hukuman untuk pelanggaran-pelanggaran kecil. Mendengar ini, Sima Yi berkata, "Bagaimana mungkin Zhuge Kongming bisa bertahan lama? Dia akan segera meninggal."[Jin Shu 10][Sanguozhi zhu 32]

Kematian

[sunting | sunting sumber]
Ilustrasi Dinasti Qing mengenai "Zhuge yang meninggal menakuti Zhongda yang hidup"

Kebuntuan perang di Dataran Wuzhang berlangsung selama 100 hari.[Sanguozhi 61] Sewaktu diantara 11 September sampai 10 Oktober 234,[a] Zhuge Liang sakit kronis dan meninggal di kamp militer. Saat itu, Zhuge Liang berusia 54 tahun (menurut penghitungan usia Asia Timur) saat ia meninggal dunia.

Jin Yangqiu (晉陽秋) dari Sun Sheng mencatat kisah berikut ini:

Sebuah meteorit merah menyala jatuh dari langit sepanjang arah timur laut ke barat daya menuju perkemahan (Zhuge) Liang, memantul dari tanah dan mendarat lagi tiga kali, mengembang ukurannya ketika memantul dan menyusut ukurannya saat mendarat. (Zhuge) Liang meninggal tidak lama kemudian.[Sanguozhi zhu 33]

Kitab Wei (魏書) dan Han–Jin Chunqiu (漢晉春秋) memberikan catatan yang berbeda tentang tempat Zhuge Liang meninggal. Kitab Wei mencatat bahwa Zhuge Liang muntah darah karena frustrasi ketika pasukannya kehabisan persediaan selama kebuntuan, dan ia memerintahkan pasukannya untuk membakar perkemahan mereka dan mundur ke sebuah lembah. Di sana, ia jatuh sakit dan meninggal.[Sanguozhi zhu 34] Yang terakhir mencatat bahwa ia meninggal di kediaman keluarga Guo tertentu.[Sanguozhi zhu 35] Dalam anotasinya pada biografi Zhuge Liang, Pei Songzhi menunjukkan bahwa catatan Wei Shu dan Han–Jin Chunqiu salah, dan bahwa Zhuge Liang sebenarnya tewas di kamp di Dataran Wuzhang. Ia juga membantah catatan Wei Shu sebagai berikut:

"Berdasarkan situasi (di Pertempuran Dataran Wuzhang), tidak jelas pihak mana yang menang dan mana yang kalah. (Wei Shu) melebih-lebihkan ketika mengatakan bahwa (Zhuge) Liang muntah darah. Mengingat kecerdasan Kongming, mungkinkah ia muntah darah karena Zhongda?[f] Pernyataan berlebihan ini berawal dari sebuah catatan yang ditulis oleh Kaisar Yuan dari Jin yang mengatakan '(Zhuge) Liang kalah dalam pertempuran dan muntah darah'. Alasan mengapa ('Wei Shu') mengatakan bahwa Zhuge Liang meninggal di sebuah lembah adalah karena pasukan Shu baru mengumumkan kematian Zhuge Liang setelah mereka memasuki lembah tersebut.[Sanguozhi zhu 36]

Ketika Sima Yi mendengarkan berita dari penduduk setempat bahwa Zhuge Liang telah meninggal dunia karena sakit dan pasukan Shu telah membakar kemah mereka dan mundur, Sima Yi memimpin pasukannya untuk mengejar pasukan Shu yang baru kehilangan panglima mereka. Komando pasukan diberikan kepada Jiang Wei. Jiang Wei memerintahkan untuk menutupi kematian Zhuge Liang dari Wei. Namun Sima Yi yang merasakan keganjilan akan strategi yang Shu pakai berkesimpulan kalau Zhuge Liang sudah wafat. Dengan kesimpulan tersebut, dia membuat tentara Wei makin bersemangat dan membuat Jiang Wei harus mundur kembali ke Shu Han. Pasukan Shu pimpinan Jiang Wei dan Yang Yi bersiap menghadap musuh dan memukul Sima Yi mundur dengan sebuah kereta kayu yang diduduki oleh patung Zhuge Liang seakan-akan ia masih hidup. Sima Yi terkejut dan memerintah pasukannya mundur. Jiang Wei kemudian mundur kembali ke Shu.

Setelah beberapa hari, Sima Yi mengunjungi reruntuhan benteng Shu yang hangus terbakar dan berkata "Dia ini sangat jenius!".[Sanguozhi 63] Berdasarkan pengamatan musuh yang ia hadapi, Sima Yi menyimpulkan bahwa Zhuge Liang memang sudah meninggal, melihat bagaimana tentara Shu mundur dengan sangat tidak teratur. Sima Yi kembali memerintah pasukannya untuk mengejar. Saat mencapai Chi'an (赤岸), Sima Yi bertanya kepada penduduk setempat mengenai Zhuge Liang dan mendengar bahwa ada pepatah: "Zhuge yang meninggal menakuti Zhongda[f] yang hidup". Mendengarkan itu, Sima Yi ketawa, "Saya bisa membaca pikiran orang yang hidup, tetapi saya tidak bisa membaca pikiran orang mati".[Sanguozhi zhu 37][Jin Shu 11] Bahkan setelah meninggal, Sima Yi memuji Zhuge Liang dan menghormatinya.

Kematian Zhuge Liang menjadi awal kemunduran bangsa Shu yang akhirnya menyerah kepada Wei pada tahun 263 AD (sekitar 30 tahun setelah Zhuge Liang wafat). Pada tahun 265 AD menteri negara Wei bernama Sima Yan (cucu dari Sima Yi) merebut kekuasaan dari keluarga Cao dan mendirikan negara Jin. Akhirnya pada tahun 280 AD Cina resmi dipersatukan di bawah Dinasti Jin yang akan berkuasa selama lebih dari 150 tahun berikutnya.

Kebesaran Zhuge Liang menyebabkannya digelari salah satu dari 6 perdana menteri terbesar dalam sejarah Tiongkok.

Penguburan dan penghargaan anumerta

[sunting | sunting sumber]
Patung Zhuge Liang di Kuil Marquis Wu di Chengdu, Sichuan

Sebelum kematiannya, Zhuge Liang menyatakan bahwa ia ingin jasadnya dikubur secara sederhana di Gunung Dingjun dan kuburannya hanya cukup besar untuk peti matinya. Ia ingin dikubur dengan pakaian yang ia pakai saat ia wafat dan tidak mau dikubur dengan ornamen atau barang dekoratif apapun.[Sanguozhi 64] Liu Shan menerbitkan sebuah dekrit dan memuliakan Zhuge Liang, memberikan gelar kehormatan "Marquis Zhongwu" (忠武侯).[Sanguozhi 65]

Zhuge Liang pernah menulis sebuah pesan wasiat kepada Liu Shan dan berpegang teguh kepada janjinya hingga saat ia meninggal:[Sanguozhi 66]

(Saya memiliki) 800 pohon murbai dan 15 qing lahan pertanian di Chengdu, dan keluarga saya hidup bercukupan untuk makan dan berpakaian. Saat saya sedang keluar (dari Chengdu) untuk menjalankan tugas, saya tidak memakai biaya lebih. Saya hanya bergantung pada gaji saya untuk pengeluaran pribadi. Saya tidak mendirikan sebuah perusahaan sendiri untuk menambahkan pendapatan tambahan. Jika pada saya meninggal saya masih memiliki kain sutra dan uang lebih, maka saya benar benar mengecewakan Yang Mulia.[Sanguozhi 67]

Pada musim semi 263, Liu Shan memerintahkan pembangunan kuil peringatan untuk Zhuge Liang di Kabupaten Mianyang (沔陽縣; sekarang Kabupaten Mian, Shaanxi).[Sanguozhi 68] Awalnya, ketika Zhuge Liang wafat pada tahun 234, banyak orang menginginkan agar pemerintah Shu membangun kuil peringatan untuk menghormatinya. Namun, setelah berdiskusi, pemerintah memutuskan untuk tidak melakukannya karena tidak sesuai dengan aturan kepatutan Konfusianisme. Dalam karyanya, Sima Guang mencatat bahwa pada masa Dinasti Han, hanya kaisar yang disembah di kuil.[26] Karena tidak ada saluran resmi untuk memuja Zhuge Liang, masyarakat pun mengadakan upacara peringatan pribadi untuk Zhuge Liang pada acara-acara khusus. Beberapa waktu kemudian, beberapa orang menyarankan pembangunan kuil peringatan untuk Zhuge Liang di Chengdu, tetapi Kaisar Shu, Liu Shan, menolak. Dua pejabat, Xi Long (習隆) dan Xiang Chong, kemudian menulis surat peringatan untuk Liu Shan dan berhasil meyakinkannya untuk membangun kuil peringatan di Kabupaten Mianyang.[Sanguozhi zhu 38]

Pada musim gugur 263 saat Penaklukan Shu oleh Wei, jenderal Wei Zhong Hui melewati kuil Zhuge Liang di Mianyang di perjalanan dan memberi hormat kepada kuburan Zhuge Liang. Ia memerintah pasukannya untuk tidak bertani dan menebang pohon disekitar kuburan Zhuge Liang di Gunung Dingjun.[Sanguozhi 69]

Keluarga Zhuge Liang

[sunting | sunting sumber]
  • Zhuge Gui
    • Zhuge Jin
      • Zhuge Ke
        • Zhuge Zhuo
        • Zhuge Song
        • Zhuge Jian
      • Zhuge Qiao
      • Zhuge Rong
    • Zhuge Liang
      • Zhuge Qiao (adopsi)
        • Zhuge Pan
          • Zhuge Xian
      • Zhuge Zhan
        • Zhuge Shang
        • Zhuge Jing
    • Zhuge Jun
  • Zhuge Xuan

Zhuge Luo

Aula Yueying yang didedikasikan untuk Huang Yueying di Kuil Marquis Wu, Dataran Wuzhang

Istri

[sunting | sunting sumber]

Zhuge Liang menikah dengan Huang Yueying, putri dari Huang Chengyan, seorang sarjana penyendiri yang tinggal di selatan Sungai Han. Xiangyang Ji (襄陽記) mencatat bahwa Huang Chengyan pernah bertanya kepada Zhuge Liang, "saya dengar Anda sedang mencari seorang istri. Saya memiliki seorang putri yang jelek dengan rambut kuning dan kulit gelap, tetapi bakatnya cocok dengan Anda". Saat itu, ada pepatah di desa tersebut, "Jangan seperti Kongming saat memilih istri. Ia berakhir dengan putri jelek [Huang Chengyan]".[Sanguozhi zhu 39] Huang Yueying hanya sebuah nama budaya populer, nama aslinya tidak dicatat dalam sejarah.

Anak

[sunting | sunting sumber]
  • Zhuge Qiao (諸葛喬; 199–223), keponakan dan anak angkat Zhuge Liang. Karena awalnya Zhuge Liang tidak mempunyai anak kandung, ia mengadopsi anak kedua dari kakaknya Zhuge Jin sebagai anaknya sendiri. Zhuge Qiao mengabdi sebagai perwira militer Shu Han dan meninggal muda.[Sanguozhi 70]
  • Zhuge Zhan (諸葛瞻; 227–263), putra pertama Zhuge Liang yang bekerja sebagai perwira militer Shu Han dan menikahi putri Kaisar Liu Shan. Ia gugur di pertempuran pada 263 saat Invasi Wei ke Shu.[Sanguozhi 71]
  • Zhuge Huai (諸葛懷), putra ketiga Zhuge Liang. Ia hanya disebutkan dalam Silsilah Keluarga Zhuge (諸葛氏譜) yang dikutip dalam terbitan tahun 1960 Kumpulan Karya Zhuge Liang (諸葛亮集). Pada 269 saat Dinasti Jin, Kaisar Wu memanggil seluruh keturunan pejabat terkemuka Dinasti Han (seperti Xiao He dan Cao Shen dsb) untuk diberikan gelar kehormatan untuk mereka. Saat keturunan Zhuge Liang tidak hadir, Kaisar Wu memerintah pejabat untuk mencari keturunan Zhuge Liang. Mereka menemukan Zhuge Huai di Chengdu dan membawanya ke hadapan Kaisar Wu. Zhuge Huai menolak gelar bangsawan yang diberikan oleh Kaisar Wu karena ia merasa puas dengan harta kekayaan yang dimilikinya saat itu. Kaisar Wu tersentuh mendengarkan alasan Zhuge Huai dan tidak memaksanya untuk menerima gelar kehormatan tersebut.[27]

Cucu dan cicit

[sunting | sunting sumber]
  • Zhuge Pan (諸葛攀), putra Zhuge Qiao. Pada 253, setelah Zhuge Ke dan keluarganya (yang membentuk silsilah keluarga Zhuge Jin) dimusnahkan akibat kudeta di Dong Wu, Zhuge Pan memutuskan untuk kembali ke garis keturunan kandungnya dan pergi menetap di Dong Wu untuk meneruskan silsilah keluarga Zhuge Jin.[Sanguozhi 72]
  • Zhuge Shang (諸葛京), putra kedua Zhuge Zhan. Ia gugur bersama ayahnya saat Wei menginvasi Shu pada 263.[Sanguozhi 73]

Sepupu lainnya

[sunting | sunting sumber]
  • Zhuge Dan (諸葛誕; wafat 258), sepupu Zhuge Liang, bertugas di Cao Wei sebagai jenderal militer berpangkat tinggi pada pertengahan periode Tiga Kerajaan. Antara tahun 257 dan 258, ia memulai pemberontakan di Shouchun melawan Bupati Wei, Sima Zhao, tetapi akhirnya dikalahkan dan dibunuh.[Sanguozhi 74]

Di Kisah Tiga Negara

[sunting | sunting sumber]

Dalam Kisah Tiga Negara karya Luo Guanzhong, Zhuge Liang diwatak sebagai seorang strategis yang brilian yang bisa melakukan hal fantastis yang mirip seperti sihir seperti memanggil angin atau membuat labirin batu.

Ada beberapa bagian di cerita dimana kisah nyatanya tidak bisa dibedakan dengan kisah fiksi. Secara minimal, Siasat Pengosongan Kota didasarkan pada catatan sejarah, meskipun tidak dikaitkan dengan Zhuge Liang secara historis. Bagi masyarakat Tiongkok, pertanyaan ini sebagian besar tidak relevan, karena pengetahuan Zhuge Liang dipandang sebagai dalang, yang teladannya terus mempengaruhi banyak lapisan masyarakat Tiongkok. Mereka juga berpendapat, bersama dengan The Art of War karya Sun Tzu, masih sangat mempengaruhi pemikiran strategis, militer, dan keseharian Tiongkok modern.[28]

Di karya terjemahan oleh Moss Roberts, deskripsi fisik Zhuge Liang dideskripsikan sebagai berikut:

Kongming terlihat luar biasa tingginya, dengan wajah seperti batu giok berkilauan dan pita sutra yang dianyam di sekeliling kepalanya. Dengan mengenakan jubah bangau, dia memiliki aura spiritual yang transenden.

Teks asli Tiongkok dalam novel tersebut menyebutkan bahwa Zhuge Liang mengenakan guanjin (綸巾; sejenis topi) dan hechang (鶴氅; jubah yang biasa dikenakan oleh penganut Tao).[29]

Pertempuran Bowang

[sunting | sunting sumber]

Secara historis Zhuge Liang tidak terlibat dalam pertempuran ini, namun di Kisah Tiga Negara pertempuran ini adalah sebuah perkenalan bagi pembaca terhadap sebagaimana pintarnya Zhuge Liang di bidang militer. Saat mendengarkan bahwa Cao Cao mengirimkan 100,000 pasukan dibawah komando Xiahou Dun untuk menyerang Liu Bei. Zhuge Liang memberikan siasat namun Zhang Fei dan Guan Yu enggan menuruti rencana Zhuge Liang. Maka Zhuge Liang meminta kepada Liu Bei untuk meminjam pedang dan stempel resminya sebagai simbol otoritas dan kemudian memerintah Guan Yu dan Zhang Fei untuk masing-masing membawa 1,000 pasukan untuk melakukan penyergapan sementara memerintah Guan Ping dan Liu Feng untuk membakar kemah musuh di Bowang. Zhao Yun diperintah untuk melawan Xiahou Dun dan mengelabuinya, sementara Liu Bei diberi perintah untuk membawa pasukan bala bantuan. Zhuge Liang juga meminta Liu Bei untuk menyiapkan jamuan makanan untuk merayakan kemenangan.

Strategi Zhuge Liang mujur dan bekerja dengan baik, Xiahou Dun menang melawan Zhao Yun tetapi ia juga dibawa Zhao Yun jauh dari pasukannya sendiri. Meskipun Yu Jin dan Li Dian memeringati Xiahou Dun untuk tidak terjebak dalam siasat musuh, Xiahou Dun dengan nada egois mengejar Zhao Yun dan Liu Bei yang tidak lama kemudian membantu Zhao Yun. Ini kemudian menyebabkan Xiahou Dun terjebak karena Zhang Fei dan Guan Yu melakukan serangan api terhadap gerbong persediaan Xiahou Dun, memaksanya mundur. Setelah pertempuran tersebut, Zhang Fei dan Guan Yu berubah sikap dan mulai menghormati Zhuge Liang secara penuh.

Misi diplomatik ke Jiangdong

[sunting | sunting sumber]

Zhuge Liang diutus Liu Bei untuk berunding dengan Sun Quan untuk membentuk aliansi bersamanya untuk melawan Cao Cao. Ia ditemani oleh Lu Su yang pulang membawanya ke Wu. Sampai di Jiangdong, Lu Su memperkenalkan pegawai-pegawai Sun Quan kepada Zhuge Liang. Kebanyakan dari mereka mendukung untuk menyerah kepada Cao Cao dan mereka mulai berdebat dengan Zhuge Liang yang mendiamkan mereka satu persatu. Mereka yang berdebat antara lain adalah Zhang Zhao, Yu Fan, Bu Zhi, Xue Zong, Lu Ji, Yan Jun, dan Cheng Bing. Zhang Wen dan Luo Tong juga ingin berdebat namun mereka dihentikan oleh Huang Gai yang datang menyambutnya.[30]

Lu Su kemudian memperkenalkan Zhou Yu dan ketiganya berbincang di kediaman Zhou Yu. Zhuge Liang berkata kepada Zhou Yu bahwa ia ada rencana untuk menghentikan perang dengan Cao Cao: Kirimkanlah Qiao bersaudara. Ia juga berpura-pura tidak tahu bahwa Da Qiao adalah janda Sun Ce dan Xiao Qiao adalah istri Zhou Yu. Zhou Yu menanyakan bukti kepada Zhuge Liang dan Zhuge Liang membacakan sebuah puisi yang ditulis oleh Cao Zhi dan menjelaskan dimana bait puisi yang membuktikan hasrat nafsu Cao Cao terhadap Qiao bersaudara. Hal ini menyulut emosi Zhou Yu dan mengeraskan hasratnya untuk ganyang Cao Cao.[31]

Meminjam anak panah dengan perahu jerami

[sunting | sunting sumber]

Zhou Yu merasa iri dengan bakat Zhuge Liang dan ia merasa bahwa Zhuge Liang akan menjadi ancaman besar bagi Sun Quan, maka ia memikirkan cara untuk membunuh Zhuge Liang agar ia tidak menahan hasrat ambisi Sun Quan. Saat ia meminta Zhuge Liang untuk membuat sebanyak 100,000 anak panah dalam 10 hari, Zhuge Liang dengan lugu berkata bahwa ia bisa membuatnya dalam 3 hari dan berjanji ia akan dihukum mati jika gagal menunaikan janji tersebut. Zhou Yu setuju dan Zhuge Liang mengambil sumpah, tetapi sebenarnya Zhou Yu sangat bahagia karena ia merasa Zhuge Liang tidak bisa menyelesaikan tugas itu dan berharap ia akan gagal.

Pada hari ketiga, Zhuge Liang dengan bantuan Lu Su menyiapkan 20 kapal yang ditutupi oleh jerami dan dilengkapi dengan manusia jerami. Pada dini hari, mereka berlayar menuju ke kamp Cao Cao pada saat kabut tebal. Ia kemudian memerintah awak kapal untuk membunyikan gendang perang dan pasukan Cao Cao menembak anak panah menuju ke kapal jerami tersebut karena mereka tidak bisa melihat posisi musuh di kabut yang tebal ini. Anak panah yang mendarat ke tutupan jerami tersebut membuat kapal mulai karam sebelah, maka Zhuge Liang memerintah awak kapal untuk berpindah sisi agar pasukan Cao Cao dapat menstabilkan kapal jerami Zhuge Liang dengan menembak sisi yang tidak tersentuh. Di dalam kapal, Zhuge Liang dan Lu Su menikmati teh mereka dan mereka berlayar kembali saat kabut mulai menghilang. Saat mereka kembali ke kamp, Zhuge Liang berhasil mengumpulkan lebih dari 100,000 anak panah, jadi Zhou Yu tidak bisa menghukumnya mati.[32]

Penilaian dan warisan

[sunting | sunting sumber]

Reformasi hukum dan moral

[sunting | sunting sumber]

Zhuge Liang adalah seorang penganut supremasi hukum di Shu Han. Sejarahwan Yi Zhongtian mengomentari bahwa supremasi hukum dan "pemerintahan nominal oleh raja dan pemerintahan langsung oleh kanselir" adalah dua peninggalan Zhuge Liang yang "sayangnya tidak banyak orang yang mengetahuinya".[33] Setelah Liu Bei menaklukkan Provinsi Yi, Zhuge Liang bersama Fa Zheng, Liu Ba, Li Yan dan Yi Ji menulis norma hukum untuk Shu.[Sanguozhi 75]

Demi mengekang korupsi dan dekadensi yang menyertainya di kalangan bangsawan Yi setempat, Zhuge Liang menerapkan kebijakan Legalis dengan hukum yang ketat, adil, dan transparan, serta membatasi kekuasaan keluarga kaya. Zhuge Liang bersedia menghukum hakim-hakim berpangkat tinggi seperti Li Yan, rekan-rekan dekatnya sendiri seperti Ma Su, dan bahkan rela menurunkan jabatannya demi menjaga ketertiban hukum. Namun, ia juga menghindari penyalahgunaan hukuman dan menuntut kehati-hatian yang ekstrem dalam penegakan hukum. Xi Zuochi memuji kebijakan hukum Zhuge Liang, bahwa "sejak era Qin dan Han, tak ada yang setara." Bahkan hakim-hakim yang dihukum seperti Li Yan dan Liao Li sangat menghormati Zhuge Liang dan sangat yakin bahwa ia akan mempekerjakan mereka kembali setelah hukumannya cukup.[Sanguozhi 76][34]

Pendidikan dan meritokrasi

[sunting | sunting sumber]

Zhuge Liang sangat mementingkan pendidikan, jadi ia sangat memperhatikan sistem pendidikan negara agar ia dapat mencari bakat unggul untuk bekerja dalam pemerintahan Shu Han. Ia mendirikan posisi Asisten Dorongan Pembelajaran (勸斈從事), yang dipegang oleh banyak kaum intelektual lokal terkemuka seperti Qiao Zhou, yang memegang jabatan ini dalam waktu yang sangat lama dan sangat berpengaruh. Chen Shou merupakan salah satu muridnya. Kemudian, Zhuge Liang mendirikan Great Education Residence (太斈府), sebuah fasilitas pelatihan yang menggunakan literatur Konfusianisme sebagai buku teks. Ia juga membangun banyak "tempat tinggal buku bacaan" baik di Chengdu maupun di perkemahannya selama ekspedisi utara; fasilitas-fasilitas tersebut berfungsi sebagai tempat di mana orang-orang berbakat dapat ditemukan dan direkrut. Yao Tian, ​​gubernur distrik Guanghan di bawah Shu Han, berhasil merekomendasikan banyak orang berbakat kepada pemerintah, yang disambut dengan pujian meriah dari Zhuge Liang.[35]

Zhuge Liang juga membuat mekanisme "Biro Diskusi" yang berfungsi untuk mengumpulkan semua diskusi mengenai suatu kebijakan, mendorong para hakim untuk menerima kritik dari bawahannya, dan memanfaatkan bakat seluruh pegawai untuk mencapai keputusan terbaik. Zhuge Liang menerapkan sistem promosi meritokratis, yang mempromosikan dan menilai seseorang berdasarkan prestasi dan kemampuan, alih-alih ketenaran atau latar belakang.[35]

Penemuan

[sunting | sunting sumber]

Zhuge Liang kerap dipercayai oleh masyarakat luas sebagai penemu makanan mantou, ranjau darat dan alat transportasi otomatis yang misterius namun efisien (awalnya digunakan untuk biji-bijian) yang disebut sebagai "sapi kayu dan kuda terbang" (木牛流馬), yang terkadang diidentikkan dengan gerobak dorong.

Ia juga dikenal sebagai penemu senjata Chu-Ko-Nu (諸葛弩) yang memiliki kemampuan memanah semi otomatis, namun sebenarnya versi yang dibuat oleh Zhuge Liang adalah sebuah perbaikan dari panah berulang yang dipakai di zaman Negara-negara Berperang. Ada sebuah perdebatan mengenai versi yang dibuat saat zaman negara berperang mengenai pertanyaan apakah panah berulang tersebut memiliki kemampuan semi otomatis atau bisa menembak beberapa anak panah dengan waktu yang sama. Namun secara jelas, versi yang dibuat Zhuge Liang dapat menembak lebih jauh dan lebih cepat.[36]

Kutipan penting

[sunting | sunting sumber]

Frasa "Han dan bandit tidak berdiri bersama" (Han sederhana: 汉贼不两立; Han tradisional: 漢賊不兩立; pinyin: Hàn zéi bù liǎng lì) dari karya tulisnya Chu Shi Biao Baru sering digunakan untuk menarik garis di pasir dan menyatakan situasi di mana seseorang tidak tahan terhadap kejahatan. Kerap kali frasa ini digunakan oleh Generalissimo Chiang Kai-shek sebagai frasa favoritnya untuk menegaskan ideologi antikomunisme yang dianutnya.

Ungkapan lainnya, "penghormatan dan kehati-hatian, sampai pada titik yang menipis, tidak akan pernah berakhir sampai mati" (鞠躬尽瘁,死而后已; 鞠躬盡瘁,死而後已; jū gōng jìn cuì, sǐ ér hòu yǐ) yang berasal dari Chu Shi Biao Baru diartikan sebagai komitmen dan kegigihan untuk mencapai hasil kerja yang maksimal.

Penyembahan Zhuge Liang

[sunting | sunting sumber]

Ada banyak kuil dan tempat suci yang dibangun untuk mengenang Zhuge Liang. Beberapa yang paling terkenal antara lain Kuil Marquis Wu di Chengdu, dan Kuil Marquis Wu di Baidicheng.

Selain itu, Zhuge Liang juga disembah sebagai Men Shen. Ia biasanya dipasangkan dengan musuh buyutannya, Sima Yi dari Wei.

Di budaya populer

[sunting | sunting sumber]

Kerap kali Zhuge Liang digambarkan sebagai seorang cedekiawan yang memakai baju pendeta Taoisme dan memegang kipas tangan yang terbuat dari bulu bangau.[37]

Seri televisi dan film

[sunting | sunting sumber]

Zhuge Liang dimainkan oleh beberapa aktor berikut:

  • Tang Guoqiang di Romance of the Three Kingdoms (1994)
  • Takeshi Kaneshiro di Red Cliff (2008-2009)
  • Wang Luoyong di The Advisors Alliance (2015)
  • Mukai Osamu di Paripi Komei (2023)

Video game

[sunting | sunting sumber]

Zhuge Liang bisa dimainkan sebagai seorang karakter di series Dynasty Warriors, Warriors Orochi, dan Kessen II. Ia juga muncul sebagai seorang karakter di Fate/Grand Order sebagai seorang karakter kelas Caster. Namanya juga disebut di permainan Civilization IV dan Civilization V karya Firaxis Games, dan Destiny of an Emperor dari Capcom

Komik

[sunting | sunting sumber]

Di manga dan serial anime Jepang Ya Boy Kongming!, Zhuge Liang direinkarnasi ke jaman modern dan membantu Eiko Tsukimi untuk menjadi penyanyi terkenal sebagai "ahli strateginya" dan juga bekerja paruh waktu sebagai seorang bartender di BB Lounge, menggunakan talenta militernya untuk menguncang industri musik.

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c Sanguozhi mencatat bahwa Zhuge Liang jatuh sakit dan meninggal pada bulan lunar ke-8 tahun ke-12 era Jianxing pada masa pemerintahan Liu Shan.[Sanguozhi 62] Bulan ini bertepatan dengan tanggal 11 September hingga 10 Oktober 234 dalam kalender Gregorian.
  2. ^ Sanguozhi memang mencatat bahwa Liu Bei mengunjunginya sebanyak tiga kali, namun tiga kali tersebut bisa juga diartikan sebagai sebuah metafora yang menggambarkan bahwa Liu Bei berkali-kali mengunjunginya. Istilah Tionghoa 一而再,再而三 bisa diartikan sebagai "sesuatu yang dilakukan berulang kali".
  3. ^ Liu Bei diangkat sebagai Jenderal Kiri (左將軍) pada 199 oleh pemerintah pusat Han setelah membantu Cao Cao dalam mengalahkan Lü Bu di Pertempuran Xiapi.[Sanguozhi 24]
  4. ^ Liu Bei saat itu sudah mengambil gelar Raja Hanzhong setelah Kampanye Hanzhong berlangsung
  5. ^ Shu Han memiliki legitimasi berdasarkan hubungan keluarga dengan keluarga kekaisaran Dinasti Han, sementara Cao Wei memiliki legitimasi karena Cao Cao mengendalikan pemerintahan pusat sebelum berdirinya Wei. Sun Quan, di situasi ini, tidak memiliki alasan yang kuat untuk membuktikan legitimasinya.
  6. ^ a b Zhongda adalah nama kehormatan Sima Yi

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Sanguozhi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Chen and Pei & 429, 52.1231–1242.
  2. ^ a b Chen and Pei & 429, 35.911: "亮早孤,從父玄為袁術所署豫章太守,玄將亮及亮弟均之官。"
  3. ^ Chen and Pei & 429, 35.911: "亮少有逸眾之才,英霸之器,身長八尺,容貌甚偉,時人異焉。"
  4. ^ Chen and Pei & 429, 35.911: "會漢朝更選朱皓代玄。玄素與荊州牧劉表有舊,往依之。"
  5. ^ Chen and Pei & 429, 35.911: "玄卒,亮躬耕隴畒,好為梁父吟。"
  6. ^ Chen and Pei & 429, 35.911: "每自比於管仲、樂毅,時人莫之許也。惟博陵崔州平、潁川徐庶元直與亮友善,謂為信然。"
  7. ^ Chen and Pei & 429, 35.912: "時先主屯新野。徐庶見先主,先主器之,謂先主曰:「諸葛孔明者,卧龍也,將軍豈願見之乎?」"
  8. ^ Chen and Pei & 429, 35.912: "先主曰:「君與俱來。」庶曰:「此人可就見,不可屈致也。將軍宜枉駕顧之。」"
  9. ^ Chen and Pei & 429, 35.912: "由是先主遂詣亮,凡三往,乃見。"
  10. ^ Chen and Pei & 429, 35.930
  11. ^ Chen and Pei & 429, 35.912: "因屏人曰:「漢室傾頹, ...君謂計將安出?」"
  12. ^ Chen and Pei & 429, 35.912: "亮荅曰:「自董卓已來,豪傑並起,跨州連郡者不可勝數。 ...誠如是,則霸業可成,漢室可興矣。」"
  13. ^ Chen and Pei & 429, 35.913: "於是與亮情好日密。關羽、張飛等不恱,先主解之曰:「孤之有孔明,猶魚之有水也。願諸君勿復言。」羽、飛乃止。"
  14. ^ Chen and Pei & 429, 35.914–915: "會黃祖死,得出,遂為江夏太守。俄而表卒,琮聞曹公來征,遣使請降。先主在樊聞之,率其衆南行,亮與徐庶並從,為曹公所追破, ...先主至于夏口,亮曰:「事急矣,請奉命求救於孫將軍。」"
  15. ^ Chen and Pei & 429, 35.915: "時權擁軍在柴桑,觀望成敗。"
  16. ^ Chen and Pei & 429, 35.915: "亮說權曰:「海內大亂,將軍起兵據有江東,劉豫州亦收衆漢南,與曹操並爭天下。今操芟夷大難,略已平矣,遂破荊州,威震四海。英雄無所用武,故豫州遁逃至此。將軍量力而處之:若能以吳、越之衆與中國抗衡,不如早與之絕;若不能當,何不案兵束甲,北面而事之!今將軍外託服從之名,而內懷猶豫之計,事急而不斷,禍至無日矣!」"
  17. ^ Chen and Pei & 429, 35.915: "權曰:「苟如君言,劉豫州何不遂事之乎?」"
  18. ^ Chen and Pei & 429, 35.915: "權勃然曰:「吾不能舉全吳之地,十萬之衆,受制於人。吾計決矣!非劉豫州莫可以當曹操者,然豫州新敗之後,安能抗此難乎?」"
  19. ^ Chen and Pei & 429, 35.915: "權大恱,即遣周瑜、程普、魯肅等水軍三萬,隨亮詣先主,幷力拒曹公。"
  20. ^ Chen and Pei & 429, 35.915: "曹公敗於赤壁,引軍歸鄴。"
  21. ^ Chen and Pei & 429, 35.915–916: "先主遂收江南,以亮為軍師中郎將,使督零陵、桂陽、長沙三郡,調其賦稅,以充軍實。"
  22. ^ Chen and Pei & 429, 35.916: "建安十六年,益州牧劉璋遣法正迎先主,使擊張魯。亮與關羽鎮荊州。"
  23. ^ Chen and Pei & 429, 35.916: "先主自葭萌還攻璋,亮與張飛、趙雲等率衆泝江,分定郡縣,與先主共圍成都。"
  24. ^ Chen and Pei & 429, 32.874: "曹公自出東征,助先主圍布於下邳,生禽[呂]布。先主復得妻子,從曹公還許。表先主為左將軍。"
  25. ^ Chen and Pei & 429, 35.916: "成都平,以亮為軍師將軍,署左將軍府事。先主外出,亮常鎮守成都,足食足兵。"
  26. ^ Chen and Pei & 429, 35.916: "二十六年,羣下勸先主稱尊號,先主未許。"
  27. ^ Chen and Pei & 429, 35.916: "亮說曰:「昔吳漢、耿弇等初勸世祖即帝位,世祖辭讓,前後數四,耿純進言曰:『天下英雄喁喁,冀有所望。如不從議者,士大夫各歸求主,無為從公也。』世祖感純言深至,遂然諾之。今曹氏篡漢,天下無主,大王劉氏苗族,紹世而起,今即帝位,乃其宜也。士大夫隨大王久勤苦者,亦欲望尺寸之功如純言耳。」"
  28. ^ Chen and Pei & 429, 35.916–917: "先主於是即帝位,策亮為丞相曰:「朕遭家不造,奉承大統,兢兢業業,不敢康寧,思盡百姓,懼未能綏。於戲!丞相亮其悉朕意,無怠輔朕之闕,助宣重光,以照明天下,君其勖哉!」"
  29. ^ Chen and Pei & 429, 35.917: "亮以丞相錄尚書事,假節。張飛卒後,領司隷校尉。"
  30. ^ Chen and Pei & 429, 35.918: "章武三年春,先主於永安病篤,召亮於成都,屬以後事。"
  31. ^ Chen and Pei & 429, 35.918: "謂亮曰:「君才十倍曹丕,必能安國,終定大事。若嗣子可輔,輔之;如其不才,君可自取。」"
  32. ^ Chen and Pei & 429, 35.918: "亮涕泣曰:「臣敢竭股肱之力,效忠貞之節,繼之以死!」"
  33. ^ Chen and Pei & 429, 35.918: "先主又為詔勑後主曰:「汝與丞相從事,事之如父。」"
  34. ^ Chen and Pei & 429, 32.891: "先主病篤,託孤於丞相亮,尚書令李嚴為副。[章武三年]夏四月癸巳,先主殂于永安宮,時年六十三。"
  35. ^ Chen and Pei & 429, 35.918: "建興元年,封亮武鄉侯,開府治事。頃之,又領益州牧。政事無巨細,咸決於亮。"
  36. ^ Chen and Pei & 429, 35.918: "南中諸郡,並皆叛亂,亮以新遭大喪,故未便加兵,且遣使聘吳,因結和親,遂為與國。"
  37. ^ Chen and Pei & 429, 41.1009–1010, biography of Wang Lian: "時南方諸郡不賔,諸葛亮將自征之,連諫以為「此不毛之地,疫癘之鄉,不宜以一國之望,冒險而行」。亮慮諸將才不及己,意欲必往,而連言輒懇至,故停留者久之。"
  38. ^ Chen and Pei & 429, 35.919: "[建興]三年春,亮率衆南征,其秋悉平。"
  39. ^ Chen and Pei & 429, 35.919: "軍資所出,國以富饒,乃治戎講武,以俟大舉。"
  40. ^ Chen and Pei & 429, 35.919–920: "[建興]五年,率諸軍北駐漢中,臨發,上疏曰:..."
  41. ^ Chen and Pei & 429, 35.920: "遂行,屯于沔陽。"
  42. ^ Chen and Pei & 429, 35.922: "[建興]六年春,揚聲由斜谷道取郿,使趙雲、鄧芝為疑軍,據箕谷,魏大將軍曹真舉衆拒之。亮身率諸軍攻祁山,戎陣整齊,賞罰肅而號令明,南安、天水、安定三郡叛魏應亮,關中響震。"
  43. ^ a b Chen and Pei & 429, 36.949, biography of Zhao Yun: "[建興]五年,隨諸葛亮駐漢中。明年,亮出軍,揚聲由斜谷道,曹真遣大衆當之。亮令雲與鄧芝往拒,而身攻祁山。雲、芝兵弱敵彊,失利於箕谷,然歛衆固守,不至大敗。"
  44. ^ Chen and Pei & 429, 17.526, biography of Zhang He: "諸葛亮出祁山。加郃位特進,遣督諸軍,拒亮將馬謖於街亭。謖依阻南山,不下據城。郃絕其汲道,擊,大破之。南安、天水、安定郡反應亮,郃皆破平之。"
  45. ^ Chen and Pei & 429, 35.922: "亮使馬謖督諸軍在前,與郃戰于街亭。謖違亮節度,舉動失宜,大為郃所破。"
  46. ^ Chen and Pei & 429, 35.922: "亮拔西縣千餘家,還于漢中,戮謖以謝衆。"
  47. ^ Chen and Pei & 429, 35.922: "上疏曰:「臣以弱才,叨竊非據,親秉旄鉞以厲三軍,不能訓章明法,臨事而懼,至有街亭違命之闕,箕谷不戒之失,咎皆在臣授任無方。臣明不知人,恤事多闇,春秋責帥,臣職是當。請自貶三等,以督厥咎。」"
  48. ^ Chen and Pei & 429, 35.922: "於是以亮為右將軍,行丞相事,所總統如前。"
  49. ^ Chen and Pei & 429, 36.950, biography of Zhao Yun: "[建興]七年卒。"
  50. ^ Chen and Pei & 429, 9.281, biography of Cao Zhen: "[曹]眞以亮懲於祁山,後出必從陳倉,乃使將軍郝昭、王生守陳倉,治其城。明年春,亮果圍陳倉,已有備而不能克。"
  51. ^ Chen and Pei & 429, 35.924: "冬,亮復出散關,圍陳倉,曹真拒之,亮糧盡而還。魏將王雙率騎追亮,亮與戰,破之,斬雙。"
  52. ^ Chen and Pei & 429, 35.924: "[建興]七年,亮遣陳戒攻武都、陰平。魏雍州刺史郭淮率衆欲擊戒,亮自出至建威,淮退還,遂平二郡。"
  53. ^ Chen and Pei & 429, 35.924: "詔策亮曰:「街亭之役,咎由馬謖,而君引愆,深自貶抑,重違君意,聽順所守。前年耀師,馘斬王雙;今歲爰征,郭淮遁走;降集氐、羌,興復二郡,威鎮凶暴,功勳顯然。方今天下騷擾,元惡未梟,君受大任,幹國之重,而乆自挹損,非所以光揚洪烈矣。今復君丞相,君其勿辭。」"
  54. ^ Chen and Pei & 429, 9.282, biography of Cao Zhen: "眞以八月發長安,從子午道南入。司馬宣王泝漢水,當會南鄭。諸軍或從斜谷道,或從武威入。"
  55. ^ Chen and Pei & 429, 40.999, biography of Li Yan: "八年,遷驃騎將軍。以曹真欲三道向漢川,亮命嚴將二萬人赴漢中。亮表嚴子豐為江州都督督軍,典嚴後事。"
  56. ^ Chen and Pei & 429, 40.1002, biography of Wei Yan: "八年,使延西入羌中,魏後將軍費瑤、雍州刺史郭淮與延戰于陽谿,延大破淮等,遷為前軍師征西大將軍,假節,進封南鄭侯。"
  57. ^ Chen and Pei & 429, 9.282, biography of Cao Zhen: "會大霖雨三十餘日,或棧道斷絕,詔眞還軍。"
  58. ^ Chen and Pei & 429, 35.925: "[建興]九年,亮復出祁山,以木牛運。"
  59. ^ a b Chen and Pei & 429, 35.925: "糧盡退軍,與魏將張郃交戰,射殺郃。"
  60. ^ Chen and Pei & 429, 35.925: "亮每患糧不繼,使己志不申,是以分兵屯田,為久駐之基。耕者雜於渭濵居民之間,而百姓安堵,軍無私焉。"
    Chen and Pei & 429, 35.925: "[建興]十二年春,亮悉大衆由斜谷出,以流馬運,據武功五丈原,與司馬宣王對於渭南。"
  61. ^ Chen and Pei & 429, 35.925: "相持百餘日。"
  62. ^ Chen and Pei & 429, 35.925: "其年八月,亮疾病,卒于軍,時年五十四。"
  63. ^ Chen and Pei & 429, 35.925: "及軍退,宣王案行其營壘處所,曰:「天下奇才也!」"
  64. ^ Chen and Pei & 429, 35.927: "亮遺命葬漢中定軍山,因山為墳,冢足容棺,歛以時服,不須器物。"
  65. ^ Chen and Pei & 429, 35.927: "詔策曰:「惟君體資文武,明叡篤誠,受遺託孤,匡輔朕躬,繼絕興微,志存靖亂;爰整六師,無歲不征,神武赫然,威鎮八荒,將建殊功於季漢,參伊、周之巨勳。如何不弔,事臨垂克,遘疾隕喪!朕用傷悼,肝心若裂。夫崇德序功,紀行命謚,所以光昭將來,刊載不朽。今使使持節左中郎將杜瓊,贈君丞相武鄉侯印綬,謚君為忠武侯。魂而有靈,嘉茲寵榮。嗚呼哀哉!嗚呼哀哉!」"
  66. ^ Chen and Pei & 429, 35.927: "及卒,如其所言。"
  67. ^ Chen and Pei & 429, 35.927: "初,亮自表後主曰:「成都有桑八百株,薄田十五頃,子弟衣食,自有餘饒。至於臣在外任,無別調度,隨身衣食,悉仰於官,不別治生,以長尺寸。若臣死之日,不使內有餘帛,外有贏財,以負陛下。」"
  68. ^ Chen and Pei & 429, 35.928: "景耀六年春,詔為亮立廟於沔陽。"
  69. ^ Chen and Pei & 429, 35.928: "秋,魏鎮西將軍鍾會征蜀,至漢川,祭亮之廟,令軍士不得於亮墓所左右芻牧樵採。"
  70. ^ Chen and Pei & 429, 35.931
  71. ^ Chen and Pei & 429, 35.932
  72. ^ Chen and Pei & 429, 35.931–932
  73. ^ Chen and Pei & 429, 35.932
  74. ^ Chen and Pei & 429, 28.769–774, biography of Zhuge Dan
  75. ^ Chen and Pei & 429, 38.971, biography of Yi Ji: "[伊籍]與諸葛亮、法正、劉巴、李嚴共造《蜀科》;《蜀科》之製,由此五人焉。"
  76. ^ Chen and Pei & 429, 40.1001 n. 2, biography of Li Yan: "諸葛亮又與平[i.e. Li Yan]子豐教曰:「吾與君父子戮力以獎漢室,此神明所聞,非但人知之也。表都護典漢中,委君於東關者,不與人議也。謂至心感動,終始可保,何圖中乖乎!昔楚卿屢絀,亦乃克復,思道則福,應自然之數也。原寬慰都護,勤追前闕。今雖解任,形業失故,奴婢賓客百數十人,君以中郎參軍居府,方之氣類,猶為上家。若都護思負一意,君與公琰推心從事者,否可複通,逝可複還也。詳思斯戒,明吾用心,臨書長嘆,涕泣而已。」"

Sanguozhi zhu

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Wei, Book of Wu: "其先葛氏,本琅邪諸縣人,後徙陽都。陽都先有姓葛者,時人謂之諸葛,因以為氏。" Cited in Chen and Pei & 429, 52.1232 n. 1, biography of Zhuge Jin.
  2. ^ Ying, Fengsu Tongyi: "葛嬰為陳涉將軍,有功而誅,孝文帝追錄,封其孫諸縣侯,因幷氏焉。此與吳書所說不同。" Cited in Chen and Pei & 429, 52.1232 n. 1, biography of Zhuge Jin.
  3. ^ Xi, Xiangyang Ji: "[龐]德公子山民,亦有令名,娶諸葛孔明小姊。" Cited in Chen and Pei & 429, 37.954 n. 1, continued from previous page, biography of Pang Tong.
  4. ^ Xi, Han–Jin Chunqiu: "亮家于南陽之鄧縣,在襄陽城西二十里,號曰隆中。" Cited in Chen and Pei & 429, 35.911 n. 2.
  5. ^ a b Yu, Weilüe: "亮在荊州,以建安初與潁川石廣元、徐元直、汝南孟公威等俱游學,三人務於精熟,而亮獨觀其大略。" Cited in Chen and Pei & 429, 35.911 n. 3.
  6. ^ Yu, Weilüe: "每晨夜從容,常抱膝長嘯,而謂三人曰:「卿諸人仕進可至郡守刺史也。」三人問其所志,亮但笑而不言。" Cited in Chen and Pei & 429, 35.911 n. 3.
  7. ^ Xi, Xiangyang Ji: "劉備訪世事於司馬德操。德操曰:「儒生俗士,豈識時務?識時務者在乎俊傑。此間自有伏龍、鳳雛。」備問為誰,曰:「諸葛孔明、龐士元也。」" Cited in Chen and Pei & 429, 35.913 n. 1.
  8. ^ Yuan, Yuanzi: "張子布薦亮於孫權,亮不肯留。人問其故,曰:「孫將軍可謂人主,然觀其度,能賢亮而不能盡亮,吾是以不留。」" Cited in Chen and Pei & 429, 35.916 n. 1.
  9. ^ Pei Songzhi, in Chen and Pei & 429, 35.916 n. 1: "臣松之以為袁孝尼著文立論,甚重諸葛之為人,至如此言則失之殊遠。觀亮君臣相遇,可謂希世一時,終始以分,誰能間之?寧有中違斷金,甫懷擇主,設使權盡其量,便當翻然去就乎?葛生行己,豈其然哉!關羽為曹公所獲,遇之甚厚,可謂能盡其用矣,猶義不背本,曾謂孔明之不若雲長乎!"
  10. ^ Lingling Xianxian Zhuan: "亮時住臨烝。" Cited in Chen and Pei & 429, 35.916 n. 2.
  11. ^ Chen Shou, Zhuge Liang ji: "亮遂不報書,作正議曰:「昔在項羽,起不由德,雖處華夏,秉帝者之勢,卒就湯鑊,為後永戒。魏不審鑒,今次之矣;免身為幸,戒在子孫。而二三子各以耆艾之齒,承偽指而進書,有若崇、竦稱莽之功,亦將偪于元禍苟免者邪!昔世祖之創迹舊基,奮羸卒數千,摧莽彊旅四十餘萬於昆陽之郊。夫據道討淫,不在衆寡。及至孟德,以其譎勝之力,舉數十萬之師,救張郃於陽平,勢窮慮悔,僅能自脫,辱其鋒銳之衆,遂喪漢中之地,深知神器不可妄獲,旋還未至,感毒而死。子桓淫逸,繼之以篡。縱使二三子多逞蘇、張詭靡之說,奉進驩兜滔天之辭,欲以誣毀唐帝,諷解禹、稷,所謂徒喪文藻煩勞翰墨者矣。夫大人君子之所不為也。又軍誡曰:『萬人必死,橫行天下。』昔軒轅氏整卒數萬,制四方,定海內,況以數十萬之衆,據正道而臨有罪,可得干擬者哉!」" Cited in Chen and Pei & 429, 35.918–919 n. 2.
  12. ^ Xi, Han–Jin Chunqiu: "亮至南中,所在戰捷。聞孟獲者,為夷、漢所服,募生致之。旣得,使觀於營陣之間,曰:「此軍何如?」獲對曰:「向者不知虛實,故敗。今蒙賜觀看營陣,若祇如此,即定易勝耳。」亮笑,縱使更戰,七縱七禽,而亮猶遣獲。獲止不去,曰:「公,天威也,南人不復反矣。」遂至滇池。" Cited in Chen and Pei & 429, 35.921 n. 2.
  13. ^ Yu, Weilüe: "始,國家以蜀中惟有劉備。備旣死,數歲寂然無聞,是以略無備預;而卒聞亮出,朝野恐懼,隴右、祁山尤甚,故三郡同時應亮。" Cited in Chen and Pei & 429, 35.922 n. 1.
  14. ^ Xi, Han–Jin Chunqiu: "或勸亮更發兵者,亮曰:「大軍在祁山、箕谷,皆多於賊,而不能破賊為賊所破者,則此病不在兵少也,在一人耳。今欲減兵省將,明罰思過,校變通之道於將來;若不能然者,雖兵多何益!自今已後,諸有忠慮於國,但勤攻吾之闕,則事可定,賊可死,功可蹻足而待矣。」" Cited in Chen and Pei & 429, 35.923 n. 3.
  15. ^ Xi, Han–Jin Chunqiu: "於是考微勞,甄烈壯,引咎責躬,布所失於天下,厲兵講武,以為後圖,戎士簡練,民忘其敗矣。" Cited in Chen and Pei & 429, 35.923 n. 3.
  16. ^ Xi, Han–Jin Chunqiu: "亮聞孫權破曹休,魏兵東下,關中虛弱。" Cited in Chen and Pei & 429, 35.923 n. 3.
  17. ^ Xi, Han–Jin Chunqiu: "十一月,上言曰:「先帝慮漢賊不兩立, ... 非臣之明所能逆覩也。」於是有散關之役。此表,亮集所無,出張儼默記。" Cited in Chen and Pei & 429, 35.923–924 n. 3, with a comment that the quoted text does not appear in Chen Shou's Zhuge Liang ji, coming rather from Zhang Yan's "notes".
  18. ^ Yu, Weilüe: "亮圍陳倉,使昭鄉人靳詳於城外遙說之, ...詳以昭語告亮,亮又使詳重說昭,言人兵不敵,無為空自破滅。 ...詳乃去。" Cited in Chen and Pei & 429, 3.95 n. 4.
  19. ^ Yu, Weilüe: "亮自以有眾數萬,而昭兵才千餘人,又度東救未能便到,乃進兵攻昭,起雲梯衝車以臨城。昭於是以火箭逆射其雲梯,梯然,梯上人皆燒死。昭又以繩連石磨壓其衝車,衝車折。亮乃更為井闌百尺以射城中,以土丸填壍,欲直攀城,昭又於內築重牆。亮足為城突,欲踊出於城裏,昭又於城內穿地橫截之。" Cited in Chen and Pei & 429, 3.95 n. 4.
  20. ^ Yu, Weilüe: "晝夜相攻拒二十餘日,亮無計,救至,引退。" Cited in Chen and Pei & 429, 3.95 n. 4.
  21. ^ Xi, Han–Jin Chunqiu: "是歲,孫權稱尊號,其羣臣以並尊二帝來告。議者咸以為交之无益,而名體弗順,宜顯明正義,絕其盟好。" Cited in Chen and Pei & 429, 35.924 n. 1.
  22. ^ Xi, Han–Jin Chunqiu: "亮曰:「權有僭逆之心久矣, ...權僭之罪,未宜明也。」" Cited in Chen and Pei & 429, 35.924 n. 1.
  23. ^ Xi, Han–Jin Chunqiu: "乃遣衞尉陳震慶權正號。" Cited in Chen and Pei & 429, 35.925 n. 1 (continued from p. 924).
  24. ^ Yu, Weilüe: "黃初中為偏將軍。子午之役,霸召為前鋒,進至興勢圍,安營在曲谷中。蜀人望知其是霸也,指下兵攻之。霸手戰鹿角間,賴救至,然後解。" Cited in Chen and Pei & 429, 9.272 n. 1, biography of Xiahou Yuan.
  25. ^ Xi, Han–Jin Chunqiu: "亮圍祁山,招鮮卑軻比能,比能等至故北地石城以應亮。" Cited in Chen and Pei & 429, 35.925 n. 1.
  26. ^ Xi, Han–Jin Chunqiu: "於是魏大司馬曹真有疾,司馬宣王自荊州入朝, ...乃使西屯長安,督張郃、費曜、戴陵、郭淮等。宣王使曜、陵留精兵四千守上邽,餘衆悉出,西救祁山。" Cited in Chen and Pei & 429, 35.925 n. 1.
  27. ^ Xi, Han–Jin Chunqiu: "亮分兵留攻,自逆宣王于上邽。郭淮、費曜等徼亮,亮破之,因大芟刈其麥,與宣王遇于上邽之東,斂兵依險,軍不得交,亮引而還。宣王尋亮至于鹵城。" Cited in Chen and Pei & 429, 35.925 n. 1.
  28. ^ Xi, Han–Jin Chunqiu: "張郃曰:「彼遠來逆我,請戰不得,謂我利在不戰,欲以長計制之也。且祁山知大軍以在近,人情自固,可止屯於此,分為奇兵,示出其後,不宜進前而不敢偪,坐失民望也。今亮縣軍食少,亦行去矣。」宣王不從,故尋亮。旣至,又登山掘營,不肯戰。賈栩、魏平數請戰,因曰:「公畏蜀如虎,柰天下笑何!」宣王病之。諸將咸請戰。" Cited in Chen and Pei & 429, 35.925 n. 1.
  29. ^ Xi, Han–Jin Chunqiu: "[建興九年]五月辛巳,乃使張郃攻无當監何平於南圍,自案中道向亮。" Cited in Chen and Pei & 429, 35.925 n. 1.
  30. ^ Xi, Han–Jin Chunqiu: "亮使魏延、高翔、吳班赴拒,大破之,獲甲首三千級、玄鎧五千領、角弩三千一百張,宣王還保營。" Cited in Chen and Pei & 429, 35.925–926 n. 1.
  31. ^ Xi, Han–Jin Chunqiu: "亮自至,數挑戰。宣王亦表固請戰。使衞尉辛毗持節以制之。姜維謂亮曰:「辛佐治仗節而到,賊不復出矣。」亮曰:「彼本無戰情,所以固請戰者,以示武於其衆耳。將在軍,君命有所不受,苟能制吾,豈千里而請戰邪!」" Cited in Chen and Pei & 429, 35.926 n. 3.
  32. ^ Sun, Wei Shi Chunqiu: "亮使至,問其寢食及其事之煩簡,不問戎事。使對曰:「諸葛公夙興夜寐,罰二十以上,皆親擥焉;所噉食不至數升。」宣王曰:「亮將死矣。」" Cited in Chen and Pei & 429, 35.926 n. 3.
  33. ^ Sun, Jin Yangqiu: "有星赤而芒角,自東北西南流,投于亮營,三投再還,往大還小。俄而亮卒。" Cited in Chen and Pei & 429, 35.926 n. 4.
  34. ^ Wang, Book of Wei: "亮糧盡勢窮,憂恚歐血,一夕燒營遁走,入谷,道發病卒。" Cited in Chen and Pei & 429, 35.926 n. 4.
  35. ^ Xi, Han–Jin Chunqiu: "亮卒于郭氏塢。" Cited in Chen and Pei & 429, 35.926 n. 4.
  36. ^ Pei Songzhi, in Chen and Pei & 429, 35.926–927 n. 4: "臣松之以為亮在渭濵,魏人躡跡,勝負之形,未可測量,而云歐血,蓋因亮自亡而自誇大也。夫以孔明之略,豈為仲達歐血乎?及至劉琨喪師,與晉元帝箋亦云「亮軍敗歐血」,此則引虛記以為言也。其云入谷而卒,緣蜀人入谷發喪故也。"
  37. ^ Xi, Han–Jin Chunqiu: "楊儀等整軍而出,百姓奔告宣王,宣王追焉。姜維令儀反旗鳴鼓,若將向宣王者,宣王乃退,不敢偪。於是儀結陣而去,入谷然後發喪。宣王之退也,百姓為之諺曰:「死諸葛走生仲達。」或以告宣王,宣王曰:「吾能料生,不便料死也。」" Cited in Chen and Pei & 429, 35.927 n. 5.
  38. ^ Xi, Xiangyang Ji: "亮初亡,所在各求為立廟,朝議以禮秩不聽,百姓遂因時節私祭之於道陌上。言事者或以為可聽立廟於成都者,後主不從。步兵校尉習隆、中書郎向充等共上表曰:「臣聞周人懷召伯之德,甘棠為之不伐;越王思范蠡之功,鑄金以存其像。自漢興以來,小善小德而圖形立廟者多矣。況亮德範遐邇,勳蓋季世,王室之不壞,實斯人是賴,而蒸甞止於私門,廟像闕而莫立,使百姓巷祭,戎夷野祀,非所以存德念功,述追在昔者也。今若盡順民心,則瀆而無典,建之京師,又偪宗廟,此聖懷所以惟疑也。臣愚以為宜因近其墓,立之於沔陽,使所親屬以時賜祭,凡其臣故吏欲奉祠者,皆限至廟。斷其私祀,以崇正禮。」於是始從之。" Cited in Chen and Pei & 429, 35.928–929 n. 1.
  39. ^ Xi, Xiangyang Ji: "黃承彥者,高爽開列,為沔南名士,謂諸葛孔明曰:「聞君擇婦;身有醜女,黃頭黑色,而才堪相配。」孔明許,即載送之。時人以為笑樂,鄉里為之諺曰:「莫作孔明擇婦,止得阿承醜女。」" Cited in Chen and Pei & 429, 35.929 n. 2.

Kitab Jin

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Book of Jin & 648, vol. 1: "明年,諸葛亮寇天水,圍將軍賈嗣、魏平於祁山。"
  2. ^ Book of Jin & 648, vol. 1: "乃使帝西屯長安,都督雍、梁二州諸軍事,統車騎將軍張郃、後將軍費曜、征蜀護軍戴淩、雍州刺史郭淮等討亮。 ...遂進軍隃麋。"
  3. ^ Book of Jin & 648, vol. 1: "亮聞大軍且至,乃自帥衆將芟上邽之麥。 ...於是卷甲晨夜赴之,亮望塵而遁。"
  4. ^ Book of Jin & 648, vol. 1: "進次漢陽,與亮相遇,帝列陣以待之。使將牛金輕騎餌之,兵才接而亮退,追至祁山。亮屯鹵城,據南北二山,斷水為重圍。"
  5. ^ Book of Jin & 648, vol. 1: "帝攻拔其圍,亮宵遁,追擊破之,俘斬萬計。"
  6. ^ Book of Jin & 648, vol. 1: "縱其後出,不復攻城,當求野戰,必在隴東,不在西也。"
  7. ^ Book of Jin & 648, vol. 1: "遣將軍胡遵、雍州剌史郭淮共備陽遂,與亮會于積石。臨原而戰,亮不得進,還于五丈原。"
  8. ^ Book of Jin & 648, vol. 1: "會有長星墜亮之壘,帝知其必敗,遣奇兵掎亮之後,斬五百餘級,獲生口千餘,降者六百餘人。"
  9. ^ Book of Jin & 648, vol. 1: "時朝廷以亮僑軍遠寇,利在急戰,每命帝持重,以候其變。亮數挑戰,帝不出,因遺帝巾幗婦人之飾。帝怒,表請決戰,天子不許,乃遣骨鯁臣衞尉辛毗杖節為軍師以制之。"
  10. ^ Book of Jin & 648, vol. 1: "先是,亮使至,帝問曰:「諸葛公起居何如,食可幾米?」對曰:「三四升。」次問政事,曰:「二十罰已上皆自省覽。」帝既而告人曰:「諸葛孔明其能久乎!」"
  11. ^ Book of Jin & 648, vol. 1: "與之對壘百餘日,會亮病卒,諸將燒營遁走,百姓奔告,帝出兵追之。亮長史楊儀反旗鳴皷,若將距帝者。帝以窮寇不之逼,於是楊儀結陣而去。經日,乃行其營壘,觀其遺事,獲其圖書、糧穀甚衆。帝審其必死, ...追到赤岸,乃知亮死審問。時百姓為之諺曰:「死諸葛走生仲達。」帝聞而笑曰:「吾便料生,不便料死故也。」"

Referensi lain

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c de Crespigny (2007), hlm. 1172.
  2. ^ a b Dillon (1998), hlm. 389.
  3. ^ a b Guo & Guo (2008), hlm. 38.
  4. ^ Chen and Pei & 429, 35.916: "亮說曰:「昔吳漢、耿弇等初勸世祖即帝位,世祖辭讓,前後數四,耿純進言曰:『天下英雄喁喁,冀有所望。如不從議者,士大夫各歸求主,無為從公也。』世祖感純言深至,遂然諾之。今曹氏篡漢,天下無主,大王劉氏苗族,紹世而起,今即帝位,乃其宜也。士大夫隨大王久勤苦者,亦欲望尺寸之功如純言耳。」"
  5. ^ (故为君之道,以教令为先,诛罚为后,不教而战,是谓弃之。) Zhuge Liang ji, vol. 3.
    (君臣之政,其犹天地之象,天地之象明,则君臣之道具矣。君以施下为仁,臣以事上为义。二心不可以事君,疑政不可以授臣。上下好礼,则民易使,上下和顺,则君臣之道具矣。君以礼使臣,臣以忠事君。君谋其政,臣谋其事。政者,正名也,事者,劝功也。) Zhuge Liang ji, vol. 3.
  6. ^ Auyang (2014), hlm. 290.
  7. ^ Ouyang Xiu; Song Qi, ed. (1060). "vol. 15: treatise 5 on rites and music". Xin Tang Shu 新唐書. 上元元年,尊太公為武成王,祭典與文宣王比,以歷代良將為十哲象坐侍。秦武安君白起、漢淮陰侯韓信、蜀丞相諸葛亮、唐尚書右僕射衛國公李靖、司空英國公李勣列於左,漢太子少傅張良、齊大司馬田穰苴、吳將軍孫武、魏西河守吳起、燕晶國君樂毅列於右,以良為配。
  8. ^ Knechtges (2014), hlm. 2329.
  9. ^ Shiji, vol. 48: "葛嬰至東城,立襄彊為楚王。嬰後聞陳王已立,因殺襄彊,還報。至陳,陳王誅殺葛嬰。"
  10. ^ Xi Zuochi, Xiangyang Qijiu Ji vol. 2: "[蒯]欽從祖祺婦,卽諸葛孔明之大姊也。"
  11. ^ (玄德見孔明身長八尺,面如冠玉,頭戴綸巾,身披鶴氅,飄飄然有神仙之概。) Sanguo Yanyi ch. 38.
  12. ^ a b c d Zizhi Tongjian (1084), vol. 65.
  13. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :0
  14. ^ Chen and Pei & 429, 35.915: "亮曰:「豫州軍雖敗於長阪,今戰士還者及關羽水軍精甲萬人,劉琦合江夏戰士亦不下萬人。曹操之衆遠來疲弊,聞追豫州,輕騎一日一夜行三百餘里,此所謂『彊弩之末,勢不能穿魯縞』者也。故兵法忌之,曰『必蹶上將軍』。且北方之人,不習水戰;又荊州之民附操者,偪兵勢耳,非心服也。今將軍誠能命猛將統兵數萬,與豫州協規同力,破操軍必矣。操軍破,必北還,如此則荊、吳之勢彊,鼎足之形成矣。成敗之機,在於今日。」"
  15. ^ de Crespigny (2010), hlm. 270.
  16. ^ Zizhi Tongjian (1084), vol. 67.
  17. ^ a b c Zizhi Tongjian (1084), vol. 69.
  18. ^ a b c d Zizhi Tongjian (1084), vol. 70.
  19. ^ J. Michael Farmer (2019). "3. Shu-Han". Dalam Dien, Albert E.; Knapp, Keith N. (ed.). Cambridge History of China. Vol. 2: The Six Dynasties, 220–589. Cambridge University Press. hlm. 66–78. doi:10.1017/9781139107334. ISBN 9781139107334.
  20. ^ Chen and Pei & 429, 35.922: "魏明帝西鎮長安,命張郃拒亮。"
  21. ^ a b c d e f Zizhi Tongjian (1084), vol. 71.
  22. ^ (大和中,魏遣將軍郝昭築城陳倉城。適訖,會諸葛亮來攻。亮本聞陳倉城惡,及至,怪其整頓,聞知昭在其中,大驚愕。) Taiping Huanyu Ji vol. 30.
  23. ^ Zizhi Tongjian (1084), vol. 72.
  24. ^ (時宣王等糧亦盡) Huayangguo Zhi vol. 7.
  25. ^ Zizhi Tongjian 1084, vol. 72: "六月,亮以糧盡退軍"
  26. ^ (及秦非笑圣聖人荡灭典礼,务尊君卑臣,于是天子之外无敢营宗庙者.) Song Wen Jian (宋文鉴; Siku Quanshu edition), vol. 76 and Chuan Jia Ji (传家集; Siku Quanshu edition), vol. 79
  27. ^ (《諸葛氏譜》:晋泰始五年己丑,王覽爲太傅,詔錄故漢名臣子孫蕭、曹、鄧、吳等後,皆赴闕受秩。孔明之後獨不至。訪知其第三子懷,公車促至,欲爵之。懷辭曰:"臣家成都,有桑八百株,薄田十五頃,衣食自有餘饒。材同欞櫟,無補于國,請得歸老牖下,實隆賜也。"晋主悅而從之。) Zhuge Liang ji, Gushi vol. 1.
  28. ^ Nojonen (2009).
  29. ^ (玄德見孔明身長八尺,面如冠玉,頭戴綸巾,身披鶴氅,飄飄然有神仙之概。) Sanguo Yanyi ch. 38.
  30. ^ Sanguo Yanyi ch. 43.
  31. ^ Sanguo Yanyi ch. 44.
  32. ^ Sanguo Yanyi ch. 46.
  33. ^ Yi Zhongtian (2010). Analysis of the Three Kingdoms 品三國. Vol. 2 (Edisi Vietnamese). Publisher of People's Public Security.
  34. ^ Chen Wende. Great story of Kongming Zhuge Liang. Vietnamese translation: Nguyễn Quốc Thái. Labor Publisher. 2018. Chapter 27: Agriculture and Legalism.
  35. ^ a b Chen Wende. Great story of Kongming Zhuge Liang. Vietnamese translation: Nguyễn Quốc Thái. Labor Publisher. 2018. Chapter 28: Talents promotion.
  36. ^ Needham (1994), hlm. 8.
  37. ^ "Ancient Cultivation Stories: Zhuge Liang's Cultivation Practise". ClearHarmony.net. Falun Dafa. 28 July 2005. Diakses tanggal 2 August 2023.

Bacaan lanjut

[sunting | sunting sumber]
  • Chen Shou (1959) [280s or 290s]. Records of the Three Kingdoms. Beijing: Zhonghua Shuju.dikutip sebagai Sanguozhi
  • l
  • b
  • s
Topik Dinasti Han
Sejarah
  • Pertarungan Chu–Han (Pesta di Gerbang Hong)
  • Gangguan Klan Lü
  • Pemberontakan Tujuh Negara
  • Perang Han–Xiongnu
  • Penaklukan Gojoseon oleh Han
  • Ekspansi ke arah selatan (Perang Han–Minyue
  • Penaklukan Nanyue oleh Han
  • Penaklukan Dian oleh Han
  • Dominasi Tiongkok pertama di Vietnam
  • Pemberontakan Trung bersaudari
  • Dominasi Tiongkok kedua di Vietnam)
  • Dinasti Xin
  • Alis Merah dan Lulin
  • Chengjia
  • Perang Goguryeo–Han
  • Musibah Pelarangan Dangren
  • Wu Dou Mi Dao
  • Pemberontakan Serban Kuning
  • Akhir Dinasti Han
Potret dari dekat sebuah kuda keramik Dinasti Han
Masyarakat dan budaya
  • Ban Gu
  • Sima Qian
  • Catatan Sejarawan Agung
  • Kitab Han
  • Kuda Terbang Gansu
  • Huainanzi
  • Delapan Dewa Huainan
  • Naskah Sutra Mawangdui
  • Embun Kelimpahan Sejarah Musim Semi dan Musim Gugur
  • Yiwu Zhi
  • Naskah Kuno
  • Puisi Han
    • Fu
Pemerintahan dan militer
  • Ban Chao
  • Lu Bode
  • Ma Yuan
  • Kaisar
    • Daftar
    • Silsilah
  • Tiga Penguasa dan Sembilan Menteri
    • Sembilan Menteri
    • Tiga Adipati
  • Raja
  • Empat Jun
  • Protektorat Kawasan Barat (Pejabat Tertinggi)
  • Daftar gelar pemerintahan
Ekonomi
  • Koin Tiongkok kuno
  • Jalur Sutra
  • Hubungan Romawi dengan Tiongkok
Ilmu pengetahuan dan teknologi
  • Cai Lun
  • Ding Huan
  • Du Shi
  • Hua Tuo
  • Ma Jun
  • Wang Chong
  • Zhang Heng
  • Zhang Zhongjing
  • Zhuge Liang
Naskah
  • Wacana Seimbang
  • Kitab Asal-Usul
  • Buku tentang Bilangan dan Perhitungan
  • Resep Esensial dari Kabinet Emas
  • Sembilan Bab tentang Seni Matematis
  • Huangdi Neijing
  • Jin Gui Yao Lue
  • Risalah tentang Cedera Dingin dan Gangguan Serbaneka
  • Zhoubi Suanjing
  • l
  • b
  • s
Tokoh dalam Kisah Tiga Negara
Ningrat
Wei
Cao Ang • Cao Cao • Cao Chong • Cao Fang • Cao Gong • Cao Huan • Cao Jian • Cao Ju (Pangeran Pengcheng) • Cao Lin (Pangeran Donghai) • Cao Lin (Pangeran Pei) • Cao Mao • Cao Pi • Cao Rui • Cao Zhang • Cao Zhi • Cao Zhi (Yungong) • Zhen Ji
Shu
Liu Bei • Liu Chen • Liu Li • Liu Shan • Liu Xuan • Liu Yong
Wu
Sun Jian • Sun Ce • Sun Deng • Sun Quan • Sun Shangxiang • Sun Liang • Sun Xiu • Sun Hao • Sun Ba • Sun Lutang • Sun Luyu • Sun Shao • Da dan Xiao Qiao • Bu Lianshi
Lainnya
Bao Xin • Ding Yuan • Dong Cheng • Dong Zhuo • Gongsun Du • Gongsun Kang • Gongsun Zan • Han Fu • Han Sui • He Jin • Kong Rong • Liu Biao • Liu Chong • Liu Cong • Liu Dai • Liu Qi • Liu Yan • Liu Yao • Liu Zhang • Lü Bu • Ma Teng • Meng Huo • Shi Xie • Tao Qian • Yuan Shao • Yuan Shang • Yuan Shu • Yuan Tan • Yuan Xi • Zhang Jiao • Zhang Lu • Zhang Xiu • Zhao Fan
Penasihat
Wei
Bi Chen • Bi Gui • Cang Ci • Chen Deng • Chen Qun • Cheng Yu • Cui Lin • Cui Yan • Dong Zhao • Gaotang Long • Guo Jia • Han Ji • Hua Xin • Huan Fan • Huan Jie • Jia Chong • Jia Xu • Jiang Ji • Liu Shao • Man Chong • Sima Fang • Sima Fu • Sima Lang • Sima Shi • Sima Yi • Sima Zhao • Sima Zhi • Wang Lang • Xiahou He • Xiahou Xuan • Xun You • Xun Yu • Yang Fu • Yang Jun • Zhang Hua • Zhang Miao
Shu
Chang Ji • Chang Xu • Chen Zhen • Dong Yun • Fa Zheng • Fei Yi • Guo Youzhi • Jian Yong • Jiang Wan • Jiang Wei • Liu Ba • Ma Liang • Ma Su • Mi Zhu • Pang Tong • Peng Yang • Qiao Zhou • Qin Mi • Ren Xi • She Yuan • Sima Shengzhi • Sun Qian • Wang Chong • Wang Fu • Wang Hua • Wang Lian • Wen Li • Xu Ci • Xu Jing • Yang Hong • Yin Mo • Zhang Song • Zhuge Liang • Zhuge Qiao
Wu
Bu Zhi • Gu Yong • Kan Ze • Lu Su • Lu Xun • Pan Jun • Puyang Xing • Shi Xie • Sun Jun • Sun Shao • Xue Zong • Yu Fan • Zhang Ti • Zhang Wen • Zhang Zhao • Zhou Yu • Zhu Ju • Zhuge Jin
Lainnya
Chen Gong • Gao Pei • Guo Tu • Han Xuan • Jin Xuan • Ju Hu • Ju Shou • Kuai Liang • Li Ru • Lu Zhi • Ma Midi • Pang Ji • Shen Pei • Tian Feng • Wang Yun • Xu Gong • Xun Chen • Zhang Song
Jenderal
Wei
Bao Xun • Cai Mao • Cao Hong • Cao Ren • Cao Shuang • Cao Xiu • Cao Zhen • Chen Tai • Deng Ai • Deng Yang • Dian Wei • Du Yu • Fei Yao • Gongsun Yuan • Guanqiu Jian • Guo Huai • Han Hao • Hao Zhao • Huang Quan • Jia Kui • Li Dian • Man Chong • Meng Da • Niu Jin • Pang De • Qin Lang • Qian Hong • Sima Wang • Sima Zhou • Song Xian • Sun Li • Tian Yu • Wang Jun • Wang Ling • Wang Shuang • Wei Guan • Wen Qin • Wen Yang • Wu Zhi • Xiahou Ba • Xiahou Dun • Xiahou En • Xiahou Mao • Xiahou Shang • Xiahou Yuan • Xin Pi • Xu Chu • Xu Huang • Yang Hu • Yang Qiu • Yu Jin • Yue Jin • Zang Ba • Zao Zhi • Zhang He • Zhang Liao • Zhong Hui • Zhu Ling • Zhuge Dan
Shu
Chen Dao • Cheng Ji • Deng Zhi • Feng Xi • Fu Rong • Gao Xiang • Guan Yu • Guan Ping • Guan Xing • Huang Zhong • Jiang Wei • Ju Fu • Li Yan • Liao Hua • Liu Feng • Liu Yan • Liu Yin • Ma Chao • Ma Dai • Ma Zhong • Ren Kui • Wei Yan • Wu Ban • Xiahou Ba • Xiang Chong • Zhang Fei • Zhang Nan • Zhao Lei • Zhao Yun • Zhuge Shang • Zhuge Zhan • Zong Yu
Wu
Chen Biao • Cheng Pu • Ding Feng • Gan Ning • Guo Ma • Han Dang • Huang Gai • Jiang Qin • Ling Tong • Lü Fan • Lü Meng • Luo Tong • Mi Fang • Pan Jun • Pan Zhang • Quan Cong • Song Qian • Sun Ben • Taishi Ci • Wen Qin • Wen Yang • Wu Jing • Xu Sheng • Zhu Huan • Zhu Ran • Zhou Fang • Zhou Tai • Zhuge Ke • Zhuge Rong • Zu Mao
Lainnya
Bian Zhang • Cao Xing • Chunyu Qiong • Dong Min • Fan Chou • Gao Shun • Gongsun Fan • Guo Si • Hu Zhen • Hua Xiong • Huang Zu • Huangfu Song • Ji Ling • Jiang Xu • Li Jue • Li Meng • Liang Xing • Liu Hu • Lu Bu • Niu Fu • Shan Jing • Tian Kai • Wen Chou • Xu Rong • Yan Liang • Yang Feng • Zhou Ang • Zhou Yu (Renming) • Zhu Jun
Lainnya
Budugen • Cai Wenji • Cai Yong • Diaochan • Du Kui • Guan Lu • Hua Tuo • Huangfu Mi • Huchuquan • Ji Ben • Kang Tai • Kebineng • Liu Bao • Meng Huo • Murong Muyan • Putri Triệu • Shamoke • Tuoba Liwei • Wang Bi • Wang Yuanji • Xiahou Hui • Zhang Chunhua • Zhi Qian • Zhu Rong • Zuo Ci
  • l
  • b
  • s
Enam perdana menteri besar Tiongkok
Guan Zhong · Shang Yang · Zhuge Liang · Wang Meng · Wang Anshi · Zhang Zuzheng
Sejarah Tiongkok
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zhuge_Liang&oldid=27898103"
Kategori:
  • Kelahiran 181
  • Kematian 234
  • Tokoh Zaman Tiga Negara
  • Tokoh Dinasti Han
  • Politikus Tiongkok
  • Tokoh Shu Han
  • Marga Zhuge
  • Tokoh militer Tiongkok
  • Strategis militer
  • Politikus dari Linyi
  • Wali penguasa Shu Han
  • Tokoh dari Shandong
  • Penemu Tiongkok
Kategori tersembunyi:
  • Artikel mengandung aksara Tionghoa
  • Halaman dengan kesalahan referensi
  • CS1 menggunakan skrip berbahasa Tionghoa (zh)
  • CS1: volume bernilai panjang
  • Artikel biografi dengan tabel penghargaan
  • Articles with hatnote templates targeting a nonexistent page
  • Artikel mengandung aksara Han sederhana
  • Artikel mengandung aksara Han tradisional

Best Rank
More Recommended Articles