More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. A.M. Hendropriyono - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
A.M. Hendropriyono - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

A.M. Hendropriyono

  • Deutsch
  • English
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari AM Hendropriyono)
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia.
Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus.
Artikel biografi ini berkualitas rendah karena ditulis menyerupai resume atau daftar riwayat hidup (Curriculum Vitae). Tolong bantu perbaiki agar netral dan ensiklopedis.
A.M. Hendropriyono
Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Ke-4
Masa jabatan
27 Agustus 2016 – 13 April 2018
Sebelum
Pendahulu
Isran Noor (Plt.)
Pengganti
Diaz Hendropriyono
Sebelum
Kepala Badan Intelijen Negara Ke-12
Masa jabatan
10 Agustus 2001 – 8 Desember 2004
PresidenMegawati Soekarnoputri
Susilo Bambang Yudhoyono
Sebelum
Pendahulu
Arie J. Kumaat (Ka BAKIN)
Pengganti
Syamsir Siregar
Sebelum
Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan Republik Indonesia Ke-10
Masa jabatan
14 Maret 1998 – 20 Oktober 1999
PresidenSoeharto
B. J. Habibie
Sebelum
Pendahulu
Siswono Yudohusodo
Pengganti
Tidak ada, jabatan dihapuskan
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir7 Mei 1945 (umur 80)
Yogyakarta, Hindia Belanda yang diduduki Jepang
Partai politik  PKPI
HubunganAndika Perkasa (menantu)
Anak3, termasuk Diaz Hendropriyono
AlmamaterAkademi Militer (1967)
Pekerjaan
  • Tentara
  • Politikus
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1967–2000
Pangkat Jenderal TNI (Kehormatan)
SatuanInfanteri (Kopassus)
Pertempuran/perang
  • Pemberontakan Komunis di Sarawak
  • Operasi Seroja
    • Pemberontakan di Timor Timur
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Abdullah Mahmud Hendropriyono atau sering disebut A.M. Hendropriyono (lahir 7 Mei 1945) adalah seorang tokoh intelijen dan militer Indonesia. Hendropriyono adalah Kepala Badan Intelijen Negara pertama, ia dijuluki the master of intelligence karena menjadi "Profesor di bidang ilmu Filsafat Intelijen" pertama di dunia.[1] Ia juga pernah menjadi Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan Republik Indonesia, Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan Republik Indonesia dalam Kabinet Pembangunan VII dan Menteri Transmigrasi dan PPH Kabinet Reformasi Pembangunan yang kemudian merangkap sebagai Menteri Tenaga Kerja ad-interim. Ia menjadi Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dari tanggal 27 Agustus 2016 hingga 13 April 2018.[2][3]

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Hendropriyono menempuh pendidikan dasarnya di SR Muhammadiyah, Kemayoran, Jakarta kemudian pindah ke SR Negeri Jalan Lematang, Jakarta, SMP Negeri 5 bagian B (Ilmu Pasti) di Jalan Dr. Sutomo, Jakarta dan menyelesaikan SMA Negeri 2 bagian B (Ilmu Pasti) di Jalan Gajah Mada, Jakarta.

Pendidikan militer

[sunting | sunting sumber]

Selanjutnya ia melanjutkan pendidikan militer di Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang (lulus 1967), Australian Intelligence Course di Woodside (1971), United States Army Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Amerika Serikat (1980), Sekolah Staf dan Komando ABRI (Sesko ABRI), yang lulus terbaik pada 1989 bidang akademik dan kertas karya perorangan dengan mendapat anugerah Wira Karya Nugraha. Selanjutnya ia lulus Kursus Singkat Angkatan VI Lembaga Ketahanan Nasional (KSA VI Lemhannas). Keterampilan militer yang pernah diikutinya antara lain adalah Para-Komando, terjun tempur statik, terjun bebas militer (Military Free Fall) dan penembak mahir.

Pendidikan tinggi

[sunting | sunting sumber]

Pendidikan umum Hendropriyono menjadikannya sebagai sarjana dalam bidang administrasi dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara (STIA-LAN), Sarjana Hukum dari Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM), Sarjana Ilmu Politik dari Universitas Terbuka (UT) Jakarta, Sarjana Teknik Industri dari Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Bandung. Ia juga meraih gelar magister administrasi niaga dari University of the City of Manila, Filipina, mendapat gelar magister di bidang hukum dari STHM dan pada bulan Juli 2009 dan meraih gelar doktor filsafat di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dengan predikat Cum Laude.

Pada 7 Mei 2014, ia dikukuhkan sebagai guru besar di bidang ilmu Filsafat Intelijen[4] dari Sekolah Tinggi Intelijen Negara.[5] Ia menjadi satu-satunya dan pertama di dunia yang menjadi Guru Besar Intelijen.[6] Atas gelar ini, ia tercatat masuk dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).[7] Pengukuhan ini sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 2576f/A4.3/KP/2014.

Karier

[sunting | sunting sumber]

Sepanjang hidupnya, Hendropriyono mengalami tiga karier, sebagai militer, politikus, dan intelijen. Ia juga mengajar di beberapa tempat. Ia juga mengetuai Komisi Tinju Indonesia pada rentang waktu 1994 hingga 1998.

Karier militer

[sunting | sunting sumber]

Karier militer Hendropriyono diawali sebagai Komandan Peleton dengan pangkat Letnan Dua Infanteri di Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha) yang kini bernama Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD. Ia kemudian menjadi Komandan Detasemen Tempur Para-Komando, Asisten Intelijen Komando Daerah Militer Jakarta Raya/Kodam Jaya (1986), Komandan Resor Militer 043/Garuda Hitam Lampung (1988-1991), Direktur Pengamanan VIP dan Objek Vital, Direktur Operasi Dalam Negeri Badan Intelijen Strategis (Bais) ABRI (199I-1993), Panglima Daerah Militer Jakarta Raya dan Komandan Kodiklat TNI AD.

Semasa menjabat sebagai Danrem 043/Garuda Hitam, Hendropriyono yang saat itu berpangkat Kolonel, berhasil mengeliminasi kelompok Warsidi di kawasan Talangsari, Lampung.[8] Kejadian tersebut kemudian dikenal dengan Peristiwa Talangsari 1989.[9]

Berbagai operasi militer yang diikutinya adalah Gerakan Operasi Militer (GOM) VI, dua kali terlibat dalam Operasi Sapu Bersih III dan dua kali dalam Operasi Seroja di Timor Timur (sekarang bernama Timor Leste).

Berikut jenjang karier militer A.M. Hendropriyono:

  • 1968-1972 - Komandan Peleton Puspassus AD (Pusat Pasukan Khusus Angkatan Darat) di Magelang
  • 1972-1974 - Komandan Kompi Prayudha Kopassandha (Komando Pasukan Sandi Yudha)
  • 1981-1983 - Komandan Detasemen Tempur 13
  • 1983-1985 - Wakil Asisten Personel Kopasandha merangkap sebagai Wakil Asisten Operasi
  • 1985-1987 - Asisten Intelijen Kodam Jayakarta
  • 1987-1991 - Danrem 043/Garuda Hitam Lampung
  • 1991-1993 - Direktur D Badan Intelijen Strategis ABRI
  • 1993-1994 - Direktur A Badan Intelijen Strategis ABRI
  • 1993-1994 - Panglima Kodam Jayakarta
  • 1994-1996 - Komandan Kodiklat TNI AD

Karier politik

[sunting | sunting sumber]

Dalam birokrasi pemerintahan RI, Hendropriyono pernah memangku berbagai jabatan yang berturut-turut: Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan Republik Indonesia (1996-1998), Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan (PPH) dalam Kabinet Pembangunan VII dan sebagai Menteri Transmigrasi dan PPH dalam Kabinet Reformasi Pembangunan yang kemudian merangkap sebagai Menteri Tenaga Kerja ad-interim.

Karier intelijen

[sunting | sunting sumber]

Pada periode tahun 2001-2004 sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di Kabinet Gotong Royong. Hendropriyono merupakan penggagas lahirnya Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) di Sentul, Bogor, Dewan Analis Strategis (DAS) Badan Intelijen Negara, Sumpah Intelijen, Mars Intelijen, menetapkan hari lahir badan intelijen, mencipta Logo dan Pataka BIN, mempopulerkan bahwa intelijen sebagai "ilmu" dan menggali "filsafat intelijen", serta menggagas berdirinya tugu Soekarno-Hatta di BIN.

Sekarang ini Hendropriyono menjadi pengamat terorisme dan intelijen, yang kerap diminta untuk menjadi narasumber oleh media massa dan berbagai lembaga, giat menulis bermacam pemikirannya dalam artikel-artikel di berbagai koran, majalah, radio dan televisi.

Karier akademis

[sunting | sunting sumber]

Ia mendedikasikan ilmunya dengan mengajar Filsafat Hukum di Sekolah Tinggi Hukum Militer Jakarta dan di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, dengan jabatan Rektor Kepala terhitung sejak tanggal 1 Maret 2002 sampai sekarang. Selain itu ketika menjadi Kepala BIN, Hendropriyono juga mendirikan Sekolah Tinggi Intelijen Negara di Sentul, Bogor.

Bisnis

[sunting | sunting sumber]

Selain berkarier, AM Hendropriyono juga duduk di posisi penting beberapa perusahaan.

  • 2014 - sekarang - Chief Executive PT Adiperkasa Citra Lestari.[10][11][12]
  • 2010 - sekarang - Chairman Andalusia Group.
  • 2010 - sekarang - Commissioner Carrefour Indonesia.
  • 2009 - sekarang - Presdir PT Mahagaya.
  • 2009 - 2012 - Chairman Blitzmegaplex.
  • 2004 - sekarang - Chairman Hendropriyono & Associates.
  • 2000 - 2001 - Chairman Hendropriyono Law Office.
  • 1999 - 2001 - Presiden Komisaris PT KIA Mobil Indonesia.

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Ia juga penyandang berbagai kehormatan negara RI, dalam wujud bintang dan tanda jasa antara lain: Bintang Mahaputera Indonesia Adipradana, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya-prestasi, Bintang Bhayangkara Utama, Bintang Yudha Dharma, Bintang Dharma, Satyalancana Bhakti untuk luka-luka di medan pertempuran, serta anggota Legiun Veteran Pembela Republik Indonesia (Pembela/E, NPV: 21.157.220).

Ia juga dinobatkan sebagai Man Of The Year oleh Majalah Editor pada tahun 1993.

Tanda Jasa

[sunting | sunting sumber]
Baris ke-1 Bintang Mahaputera Adipradana (13 Agustus 1999)[13] Bintang Dharma (19 Februari 1998)[14]
Baris ke-2 Bintang Bhayangkara Utama Bintang Yudha Dharma Pratama (1997)[15] Bintang Kartika Eka Paksi Pratama
Baris ke-3 Bintang Yudha Dharma Nararya Bintang Kartika Eka Paksi Nararya Bintang Kartika Eka Paksi Nararya (Ulangan I)
Baris ke-4 Satyalancana Bhakti Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun Satyalancana Kesetiaan 16 Tahun
Baris ke-5 Satyalancana Kesetiaan 8 Tahun Satyalancana G.O.M VIII Satyalancana Penegak
Baris ke-6 Satyalancana Seroja Bintang Legiun Veteran Republik Indonesia (2024)[16] Medal of Merit - Timor Leste (2022)[17]

Brevet

[sunting | sunting sumber]
  • Brevet Komando Kopassus
  • Brevet Terjun Bebas
  • Brevet Jump Master
  • Brevet Hirbak
  • Brevet Hiu Kencana
  • Wing Penerbang TNI AU
  • Air Assault Badge (US Army)
  • Pathfinder Badge (US Army)
  • US Army Command And General Staff College Graduate Badge.

Keluarga

[sunting | sunting sumber]

Ayahnya bernama Raden Wakyani Mangkuprabowo yang lahir di Purworejo pada 18 Maret 1915 dan Kakeknya bernama Raden Mangkusudarmo, seorang Mantri Guru yang mengajar mengkaji Al-Qur'an di Loano Kulon Purworejo.

Ia memiliki seorang isteri bernama Taty Mulya Sutarja dengan 3 orang anak, yaitu Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati istri dari Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa, Rony Hendropriyono dan Diaz Hendropriyono yang menjabat sebagai Wakil Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia.[18]

Griya Anti Narkoba

[sunting | sunting sumber]

Pada 25 Juni 2014, Ia bersama Komjen Pol (Purn) Gories Mere dan Irjen (Purn) Benny Mamoto mendirikan museum yang diberi nama Griya Anti Narkoba. Griya Anti Narkoba ini berdiri di lahan seluas hampir 1 hektar dan merupakan museum narkoba pertama di Jakarta. Terletak di Taman Indraloka, Jalan Mandor Hasan No. 45, Ceger, Cipayung, Jakarta Timur. Di Griya Anti Narkoba ini, pengunjung bisa melihat-lihat berbagai macam jenis obat-obatan yang mengandung zat berbahaya serta melihat dampak pemakaiannya. Museum yang didukung pula oleh didukung oleh Asosiasi Purnawira Penegak Hukum Narkotika Indonesia (AP2HNI) serta Yayasan Wale Anti Narkoba Indonesia (YWANI), ini beroperasi mulai pukul 10.00-17.00 WIB setiap hari serta hari libur nasional. Untuk masuk, tidak dipungut biaya.[19]

Kontroversi

[sunting | sunting sumber]

Dengan keterlibatannya dalam kampanye pemenangan Pemilihan Presiden 2014 di pihak Jokowi dan Jusuf Kalla, serta dalam tim transisi, sebagian relawan pendukung Jokowi menyatakan kecewa karena masa lalu Hendropriyono.[20] Ia sering dikaitkan dengan kasus Talangsari dengan dugaan penembakan membabi buta yang dilakukan anak buahnya. Namun ternyata gerombolan Talangsari yang semuanya berasal dari Pulau Jawa tersebut yang mendahului membunuh Komandan Koramil Kapten Sutiman, ketika ia sedang membujuk mereka untuk meninggalkan pemukiman liar di atas tanah masyarakat yang mereka duduki dan mengganggu warga desa dengan menegakan aturan-aturan gerombolan mereka sendiri. Pembunuhan terhadap Danramil berlanjut dengan pembunuhan Kepala Pos Polisi Pelda Sudargo dan Kepala Kampung Sidorejo yang bernama Santoso Arifin. Dalam pemberontakan mereka juga melakukan pembunuhan terhadap seorang tentara bernama Budi Waluyo, hampir bersamaan waktunya dengan pelemparan bom molotov terhadap kantor surat kabar Lampung Post di Kota Bandar Lampung.

Peristiwa talangsari telah diselesaikan melalui Islah yaitu perdamaian abadi secara Agama Islam, dan pada tahun 1998 mereka ditempatkan masing-masing di berbagai daerah lain sebagai Transmigran, untuk itu mereka telah memperoleh dua setengah hektar tanah guna bercocok tanam dan dihuni, beberapa diantaranya memilih mendapatkan rurmah untuk kembali ke Jakarta, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lampung Timur juga telah mengeluarkan surat keputusan Nomor : 170/3/2/XII/SK/DPRD-LTM/2000 tentang Peristiwa Talangsari Way Jepara Kabupaten Lampung Timur yang mana dalam keputusan tersebut salah satunya menyatakan semua persoalan telah selesai.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ AM Hendropriyono Profesor Intelijen Pertama di Dunia Diarsipkan 2017-03-26 di Wayback Machine., Pos Kota, 7 Mei 2014
  2. ^ Aklamasi, Hendropriyono Terpilih sebagai Ketua Umum PKPI, Kompas, 28 Agustus 2016
  3. ^ PKPI Lolos Pemilu 2019, AM Hendropriyono Mundur dari Ketua Umum, Tempo, 13 April 2018
  4. ^ "AM Hendropriyono Profesor Intelijen Pertama di Dunia". Poskota News (dalam bahasa Inggris). 2014-05-07. Diarsipkan dari asli tanggal 2018-12-13. Diakses tanggal 2018-12-13.
  5. ^ "Artikel:"Ulang Tahun ke-69, Mantan Kepala BIN 'Dikado' Gelar Guru Besar" di metrotvnews.com". Metrotvnews.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2015-02-09. Diakses tanggal 2015-02-09.
  6. ^ Artikel:"Hendropriyono Jadi Guru Besar Intelijen Pertama di Dunia" di viva.co.id
  7. ^ Artikel:"Jadi 'Mahaguru' Intelijen Pertama di Dunia, Hendropriyono Masuk MURI " di detik.com
  8. ^ "30 Tahun Tragedi Talangsari Lampung Tanpa Pertanggungjawaban". KontraS. 2019-02-08. Diakses tanggal 2019-09-12.
  9. ^ Matanasi, Petrik. "Mengenang Pembantaian Umat di Talangsari". Tirto.id. Diakses tanggal 2019-09-12.
  10. ^ Artikel:"Hendropriyono, Mobil Nasional, dan Keluarga" di Kompas.com
  11. ^ Artikel:"Didukung Jokowi, Hendropriyono Garap Mobnas Bareng Proton Malaysia" di detik.com
  12. ^ Artikel:"Hendropriyono Gandeng Proton Saat Penjualan Mobilnya Lesu" di cnnindonesia.com
  13. ^ Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 (PDF). Diakses tanggal 4 Oktober 2021.
  14. ^ "46 PATI ABRI MEMPEROLEH BINTANG JASA". Mimbar Kekaryaan ABRI. Vol. XXVIII (Edisi 329). Staf Karyawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia: hlm. 68. Februari 1998. ISSN 0125-9067.
  15. ^ Departemen Pertahanan Keamanan, Staf Pembinan Karyawan, Indonesia (1994). Mimbar kekaryaan ABRI. Edisi 315-324. Indonesia: Indonesia. Angkatan Bersenjata. hlm. 67. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  16. ^ detikcom, Tim. "AM Hendropriyono Dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang LVRI". detiknews. Diakses tanggal 2024-04-25.
  17. ^ Liputan6.com (2022-08-22). "Hendropriyono Terima Anugerah Bintang Tertinggi dari Timor Leste". liputan6.com. Diakses tanggal 2023-06-14. Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list (link)
  18. ^ Artikel:"Hendropriyono: Yang Sebut Saya Dimanjakan Jokowi, Mulutnya Busuk!" di Okezone.com
  19. ^ Artikel:"Belajar Bahaya Narkoba di Griya Anti Narkoba Milik AM Hendropriyono" di detik.com
  20. ^ Polemik Hendropriyono. Diakses dari situs berita BBC pada tanggal 14 November 2014

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Abdullah Mahmud Hendropriyono.
  • (Indonesia) Profil di tokohindonesia.com Diarsipkan 2006-03-07 di Wayback Machine.
  • (Indonesia) Situs web resmi
  • Video di YouTube Mantan Kepala BIN Terima Gelar dari Kesultanan Banjar
Jabatan pemerintahan
Didahului oleh:
Arie J. Kumaat
sebagai Ka BAKIN
Kepala Badan Intelijen Negara
2001–2004
Diteruskan oleh:
Syamsir Siregar
Jabatan politik
Didahului oleh:
Siswono Yudohusodo
Menteri Transmigrasi dan
Pemukiman Perambah Hutan

1998–1999
Diteruskan oleh:
Al Hilal Hamdi
sebagai Menteri Negara Transmigrasi
dan Kependudukan
Jabatan militer
Jabatan baru Komandan Kodiklat TNI−AD
1994–1996
Diteruskan oleh:
Achfas Mufti
Didahului oleh:
Kentot Harseno
Panglima Kodam Jaya
1993–1994
Diteruskan oleh:
Wiranto
  • l
  • b
  • s
Kabinet Gotong Royong (2001–2004)
  • Presiden: Megawati Soekarnoputri
  • Wakil Presiden: Hamzah Haz
  • Menko Polkam: Susilo Bambang Yudhoyono, Hari Sabarno (plt.)
  • Menko Perekonomian: Dorodjatun Kuntjoro-Jakti
  • Menko Kesra: Jusuf Kalla, Abdul Malik Fadjar (plt.)
  • Menkehham: Yusril Ihza Mahendra
  • Menhan: H Matori Abdul Djalil
  • Mendagri: Hari Sabarno
  • Menlu: Hassan Wirajuda
  • Menkes: Achmad Sujudi
  • Mendiknas: Abdul Malik Fadjar
  • Mensos: Bachtiar Chamsyah
  • Menag: Said Agil Husin Al Munawar
  • Menakertrans: Jacob Nuwa Wea
  • Menkeu: Boediono
  • Menperindag: Rini Soewandi
  • Menteri ESDM: Purnomo Yusgiantoro
  • Menhub: Agum Gumelar, Soenarno (plt.)
  • Mentan: Bungaran Saragih
  • Menhut: Mohamad Prakosa
  • Menkimpraswil: Soenarno
  • Menlutkan: Rokhmin Dahuri
  • Menneg PAN: Muhammad Feisal Tamin
  • Menneg Budpar: I Gede Ardhika
  • Menneg Perpemkatim: Manuel Kaisiepo
  • Menneg PPN/Kepala Bappenas: Kwik Kian Gie
  • Menneg Kominfo: Syamsul Mu'arif
  • Menneg BUMN: Laksamana Sukardi
  • Menneg Ristek/Kepala BPPT: Hatta Rajasa, (jk.)
  • Menneg Kop-UKM: Alimarwan Hanan
  • Menneg Pemwan: Sri Redjeki Sumarjoto
  • Menneg LH: Nabiel Makarim
  • Sesneg: Bambang Kesowo
  • Kepala BIN: A.M. Hendropriyono
  • Jakgung: Suparman (plt.), M.A. Rachman
Sekretaris Kabinet: Marzuki Darusman
  • l
  • b
  • s
Kabinet Reformasi Pembangunan (1998–1999)
Presiden: Bacharuddin Jusuf Habibie
Menko Polkam: Feisal Tanjung • Menko Ekuin: Ginandjar Kartasasmita, Hartarto Sastrosoenarto (Plt.) • Menko PP-PAN: Hartarto Sastrosoenarto • Menko Kesra : Haryono Suyono • Mendagri: Syarwan Hamid, Feisal Tanjung (Plt.) • Menlu: Ali Alatas • Menhankam/Panglima ABRI: Wiranto • Menhak: Muladi • Menteri Penerangan: Yunus Yosfiah • Menkeu: Bambang Subianto • Menperindag: Rahardi Ramelan • Mentan: Soleh Solahudin • Mentamben: Kuntoro Mangkusubroto • Menhutbun: Muslimin Nasution • Menteri PU: Rachmadi Bambang Sumadhijo • Menhub: Giri Suseno Hadihardjono • Menparsenbud: Marzuki Usman, Giri Suseno Hadihardjono (Plt.) • Menkopukm: Adi Sasono • Menaker: Fahmi Idris, A.M. Hendropriyono (Plt.) • Menteri Trans-PPH: A.M. Hendropriyono • Menkes: Faried Anfasa Moeloek • Mendikbud: Juwono Soedarsono • Menag: Abdul Malik Fadjar • Mensos: Justika Baharsjah • Menteri PPN: Boediono • Menristek: Muhammad Zuhal • Menteri BUMN: Tanri Abeng • Menteri P dan H: A.M. Saefuddin, Soleh Solahudin (Plt.) • Menteri Kependudukan: Ida Bagus Oka • Menves: Hamzah Haz, Marzuki Usman, Muhammad Zuhal (Plt.) • Menteri Agraria: Hasan Basri Durin • Menpera: Theo L. Sambuaga, Rachmadi Bambang Sumadhijo (Plt.) • Menteri LH: Panangian Siregar • Menperwan: Tuti Alawiyah • Menpora: Agung Laksono, Juwono Soedarsono (Plt.) • Jaksa Agung: Soedjono C. Atmonegoro, Andi Muhammad Ghalib • Mensesneg: Akbar Tandjung, Muladi (Plt.)
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=A.M._Hendropriyono&oldid=27330631"
Kategori:
  • Orang hidup berusia 80
  • Kelahiran 1945
  • Tokoh tinju Indonesia
  • Tokoh intelijen Indonesia
  • Kepala BIN
  • Tokoh TNI
  • Tokoh militer Indonesia
  • Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat
  • Tokoh Kopassus
  • Panglima Komando Daerah Militer Jaya
  • Alumni Universitas Terbuka
  • Alumni Universitas Jenderal Achmad Yani
  • Alumni Universitas Gadjah Mada
  • Tokoh Jawa
  • Tokoh Banjar
  • Tokoh Yogyakarta
  • Politikus Indonesia
  • Menteri Indonesia
  • Politikus Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
  • Penerima Bintang Mahaputera Adipradana
  • Penerima Bintang Dharma
  • Penerima Bintang Kartika Eka Paksi
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Templat webarchive tautan wayback
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • Galat CS1: teks tambahan: volume
  • CS1: volume bernilai panjang
  • Galat CS1: karakter tidak terlihat
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list
  • Artikel yang perlu dikembangkan tetapi tidak memiliki batasan waktu
  • Artikel yang perlu dikembangkan Mei 2025
  • Artikel yang ditulis seperti resume
  • Artikel biografi dengan tabel penghargaan
  • Semua orang hidup
  • Tanggal kelahiran 7 Mei
  • Artikel dengan templat lahirmati
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi Mei 2025
  • Pranala kategori Commons dari Wikidata
  • Situs web resmi tidak ada di Wikidata

Best Rank
More Recommended Articles