More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Rini Soemarno - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Rini Soemarno - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Rini Soemarno

  • مصرى
  • English
  • Français
  • Jawa
  • Русский
  • Sunda
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Biografi ini memerlukan lebih banyak catatan kaki untuk pemastian. Bantulah untuk menambahkan referensi atau sumber tepercaya. Materi kontroversial atau trivial yang sumbernya tidak memadai atau tidak bisa dipercaya harus segera dihapus, khususnya jika berpotensi memfitnah.
Cari sumber: "Rini Soemarno" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
(Agustus 2023) (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)
Rini Soemarno
potret, 2014
Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia ke-7
Masa jabatan
27 Oktober 2014 – 20 Oktober 2019
PresidenJoko Widodo
Sebelum
Pendahulu
Dahlan Iskan
Pengganti
Erick Thohir
Sebelum
Menteri Perindustrian dan Perdagangan Indonesia
Masa jabatan
10 Agustus 2001 – 20 Oktober 2004
PresidenMegawati Soekarnoputri
Sebelum
Pendahulu
Luhut Binsar Panjaitan
Pengganti
Mari Elka Pangestu (sebagai Menteri Perdagangan)
Andung A. Nitimiharja (sebagai Menteri Perindustrian)
Informasi pribadi
Lahir
Rini Mariani Soemarno

9 Juni 1958 (umur 67)
Maryland, Amerika Serikat
Partai politikIndependen
Suami/istriSoewandi (cerai)
Anak3
Orang tuaSoemarno (ayah)
Raden Ayu Soetrepti Martonagoro
Almamater
  • Wellesley College
  • Massachusetts
  • Amerika Serikat
Pekerjaan
  • Ekonom
  • Birokrat
  • Tatler 500 Indonesia Edit nilai pada Wikidata
X: rinisoemarnoid Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Rini Mariani Soemarno, B.A. (lahir 9 Juni 1958), adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara dalam Kabinet Kerja periode 2014–2019 oleh Presiden Joko Widodo sejak 26 Oktober 2014 sampai 20 Oktober 2019. Sarjana Ekonomi lulusan 1981 dari Wellesley College, Massachusetts, Amerika Serikat ini adalah termasuk salah seorang menteri yang diangkat dari kalangan profesional.[1] Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan pada Kabinet Gotong Royong tahun 2001 hingga tahun 2004. Saat ia masih menjadi Menteri BUMN, ia dikenal sebagai pencetus pembangunan kereta cepat di Indonesia.[2]

Keluarga

[sunting | sunting sumber]

Pada masa kecilnya, Rini pernah berpindah-pindah antara Amerika Serikat, Jakarta, dan Belanda karena tugas ayahnya. Rini mendalami studi ekonomi di Wellesley College, Masschusetts, Amerika Serikat pada tahun 1981. Setelah lulus, Rini sempat magang di Departemen Keuangan Amerika Serikat dan memulai kariernya dengan bekerja di Citibank Jakarta pada tahun 1982.

Ayahnya, Soemarno, merupakan Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Keuangan Kabinet Kerja III periode 1960-1962. Pada tahun 1962-1963, Soemarno masih menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia dan juga Menteri Urusan Bank Sentral Kabinet Kerja IV. Kemudian mulai 1964-1966, Soemarno menjabat sebagai Menteri Koordinator Kompartimen Keuangan di empat kabinet yang berbeda. Alasan ditunjuknya sebagai Gubernur Bank Indonesia ialah karena Soemarno pernah menjabat sebagai Eksekutif Direktur Bank Internasional untuk Rekontruksi dan Pembangunan di Washington mulai 1 November 1958 hingga Oktober 1960.

Ibu Rini, Raden Ayu Soetrepti Martonagoro, merupakan puteri Kanjeng Raden Mas Tumenggung Iskak Martonagoro, yang menjadi Bupati Klaten di tahun 1930-an, dan RA. Hendrarsi Soerjokoesoemo. RA. Hendrarsi Soerjokoesoemo adalah cucu Mangkunegara V dari puteranya Kanjeng Pangeran Haryo Soerjokoesoemo, yang menikah dengan Bendoro Raden Ayu Catharina Bertha, wanita berdarah Indo-Belanda. Dari isteri lain yang merupakan puteri Wreksoadiningrat, patih Kasunanan Surakarta, KPH. Soerjokoesomo memiliki seorang puteri bernama RA. Soenitoeti, yang menjadi permaisuri Mangkunegara VIII.

Saudara kandung RA. Soetrepti Martonagoro antara lain adalah RA. Noek Soedarti Martonagoro, yang menikah dengan Raden Mas Soedjarwadi, seorang dokter yang namanya diabadikan menjadi nama rumah sakit jiwa di Kabupaten Klaten. RM. Soedjarwadi adalah adik kandung dari KRMT. Wongsonegoro, yang pernah menjadi Wakil Perdana Menteri Indonesia dalam Kabinet Ali Sastroamidjojo I. Di samping RA. Noek Soedarti Martonagoro, RA. Soetrepti Martonagoro juga memiliki saudara kandung bernama RM. Soedarmo Martonagoro, yang merupakan menantu dari Hoessein Djajadiningrat, orang Indonesia pertama yang meraih gelar profesor, melalui puterinya Partoeti Djajadiningrat.

Karier

[sunting | sunting sumber]

Tahun 1982, setelah mendapat kesempatan bekerja magang di Departemen Keuangan AS, Rini memutuskan kembali ke Indonesia. Rini bekerja di Citibank Jakarta. Kariernya terus melesat hingga menggapai kursi Vice President yang menangani Divisi Coorporate Banking, Marketing and Trainning. Sukses di Citibank tak membuat Rini lantas berpangku tangan malah menginginkan tantangan yang lebih besar. Karena itu, pada 1989 ia kemudian memilih pindah ke PT Astra Internasional untuk dapat terus mengembangkan dirinya. Tahun 1990 ia dipercaya William Soeryadjaya, komisaris Astra Internasional, menduduki kursi Direktur Keuangan Astra Internasional sampai 1998.

Awal 1998, Rini ditarik ke jajaran birokrasi. Ia dipilih Menteri Keuangan saat itu, Fuad Bawazier, untuk membantunya menjadi asisten bidang Hubungan ekonomi Keuangan Internasional. Pada tahun yang sama, tepatnya bulan April, pemerintah juga mengangkatnya menjadi Wakil Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Dua jabatan itu hanya dijalani Rini dalam hitungan bulan. Rini mengundurkan diri dari dua jabatan tadi dan kembali ke Astra Internasional.

Rini kembali ke Astra saat perusahaan itu mengalami badai krisis ekonomi hampir membuat karam. Kerugian induk perusahaan otomotif terbesar di Indonesia itu pada semester pertama 1998 mencapai Rp 7,36 trilliun. Ketika itu, jika berkaca pada laporan Presiden Direktur Astra dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSBL) 8 Februari 1998, boleh dibilang perusahaan itu sudah bangkrut. Sahamnya sendiri di Bursa Efek Jakarta hanya bernilai Rp 225,- per lembar saham pada September 1998. Bandingkan dengan saat go public menjelang akhir 80-an yang mencapai belasan ribu rupiah.

Beberapa langkah segera Rini ambil, seperti program efisiensi usaha melalui pemotongan gaji jajaran eksekutif, penutupan jaringan distribusi yang kurang strategis, serta pengurangan 20 persen karyawan dari 100 ribu karyawan Astra saat itu. Selain itu, Rini juga mengajak karyawan menjadi bagian dari pemegang saham Astra sehingga kepentingan pemegang saham, perusahaan dan karyawan bisa selaras. Langkah lainnya adalah merestrukturisasi utang Astra Internasional yang mencapai US$ 1 milliar dan Rp 1 trilliun. Akibat langkah-langkah itu, keuntungan Astra untuk seluruh tahun 1999 mencapai Rp 800 milliar dari kerugian mencapai Rp 1,976 trilliun tahun 1998.

Namun, kerja keras dan prestasi Rini itu berbenturan dengan pemegang kebijakan. Kapal yang dinakhodainya dinilai Cacuk Sudaryanto, kepala BPPN yang baru, sebagai tidak kooperatif. Ini berkait dengan rencana BPPN melepas saham Astra yang dipegang pemerintah. Rini dinilai tidak memuluskan pelepasan saham itu karena tidak suka pada investor yang dipilih BPPN.

Rini sempat berang dengan tudingan itu dan mengirim surat kepada Presiden Abdurrahman Wahid. Isinya membantah apa yang diungkapkan Cacuk. Buntutnya terjadi silang pendapat soal rencana penjualan saham Astra dan penggantian dirinya. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 8 Februari 2000, dua tahun setelah ia dipilih dalam ajang yang sama, Rini harus merelakan kursi Presiden Direktur Astra Internasional kepada Theodore Permadi Rachmat. Mantan atasannya ketika ia masih menjabat sebagai direktur keuangan perusahaan itu.

Rini masuk ke perusahaan multimedia Agrakom yang dikenal sebagai pemilik situs Detikcom sebagai komisaris.

Politik

[sunting | sunting sumber]

Rini Soemarno merupakan menteri yang bukan berasal dari partai, tetapi kedekatannya dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang juga Presiden Republik Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri, membuat dia sering dikaitkan dengan partai berlambang kepala banteng itu. Mantan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo pun membantah bahwa Rini adalah anggota atau kader partai. Menurut Tjahjo, Rini sudah dekat jauh sebelum menjadi Menteri Perdagangan dan Perindustrian era Megawati Soekarnoputri. Rini pun membenarkan perihal kedekatannya dengan Megawati. Rini menceritakan sejarah kedekatan ayahnya dengan Presiden Soekarno, ayah Megawati. Dia mengatakan kakak tertuanya seumuran dan bersahabat dengan Guntur Soekarnoputera (kakak Megawati). Kakak perempuannya satu sekolah dengan Sukmawati Soekarnoputri (adik Megawati). Namun secara pribadi, Rini mengaku tak banyak berinteraksi dengan mereka karena umur jauh berbeda. Setelah menjadi menteri, Rini baru intens berinteraksi dengan Megawati. Rini membantah kedekatannya dengan Megawati membuat dia terpilih menjadi Kepala Tim Transisi Pemerintahan Jokowi-JK.

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]
  • Pemimpin Puncak Terpuji 1995 dari Majalah Swa Sembada (1995)

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • (Indonesia) Tokoh Indonesia: Biografi Rini Soemarno Diarsipkan 2010-02-05 di Wayback Machine.
  • (Indonesia) Apa dan siapa Rini Soemarno Diarsipkan 2010-10-24 di Wayback Machine.
  • (Indonesia) The Globalist: Profil Rini Soemarno Diarsipkan 2012-10-16 di Wayback Machine.
  • (Indonesia) [1] Profil Merdeka.com Rini Soemarno
  • Website

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Kompas: "Rini Soemarno, Sosok Pekerja Keras yang Dipilih Jadi Menteri BUMN"
  2. ^ "Indonesia defends bidding process for high-speed rail project after Japan angered at being rejected". The Strait Times. Singapore. 2 October 2015. Diakses tanggal 2 October 2015.
Jabatan politik
Didahului oleh:
Dahlan Iskan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia Diteruskan oleh:
Erick Thohir
Didahului oleh:
Luhut Binsar Panjaitan
Menteri Perindustrian dan Perdagangan Indonesia
2001–2004
Diteruskan oleh:
Mari Elka Pangestu
sebagai Menteri Perdagangan
Diteruskan oleh:
Andung A. Nitimiharja
sebagai Menteri Perindustrian
  • l
  • b
  • s
Kabinet Kerja (2014–2019)
Presiden: Joko Widodo | Wakil Presiden: Jusuf Kalla
  • Kementerian di bawah Menko Polhukam: Tedjo Edhy Purdijatno, Luhut Binsar Panjaitan, Wiranto
  • Mendagri: Tjahjo Kumolo
  • Menlu: Retno Marsudi
  • Menhan: Ryamizard Ryacudu
  • Menkumham: Yasonna Laoly
  • Menkominfo: Rudiantara
  • Menteri PAN-RB: Yuddy Chrisnandi, Asman Abnur, Syafruddin
  • Kementerian di bawah Menko Perekonomian: Sofyan Djalil, Darmin Nasution
  • Menkeu: Bambang Brodjonegoro, Sri Mulyani Indrawati
  • Menperin: Saleh Husin, Airlangga Hartarto
  • Mendag: Rachmad Gobel, Thomas Trikasih Lembong, Enggartiasto Lukita
  • Menaker: Hanif Dhakiri
  • Menkop UKM: Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga
  • Menteri BUMN: Rini Soemarno
  • Menteri ATR/Kepala BPN: Ferry Mursyidan Baldan, Sofyan Djalil
  • Menteri LHK: Siti Nurbaya Bakar
  • Mentan: Amran Sulaiman
  • Menteri PUPR: Basuki Hadimuljono
  • Kementerian di bawah Menko Kemaritiman: Indroyono Soesilo, Rizal Ramli, Luhut Binsar Panjaitan
  • Menhub: Ignasius Jonan, Budi Karya Sumadi
  • Menlutkan: Susi Pudjiastuti
  • Menpar: Arief Yahya
  • Menteri ESDM: Sudirman Said, Arcandra Tahar, Ignasius Jonan
  • Kementerian di bawah Menko PMK: Puan Maharani
  • Menkes: Nila Moeloek
  • Mensos: Khofifah Indar Parawansa, Idrus Marham, Agus Gumiwang Kartasasmita
  • Menag: Lukman Hakim Saifuddin
  • Menteri PPPA: Yohana Yembise
  • Mendes PDTT: Marwan Ja'far, Eko Putro Sandjojo
  • Menpora: Imam Nahrawi
  • Mendikbud: Anies Baswedan, Muhadjir Effendy
  • Menristekdikti: Mohamad Nasir
Menteri dan pejabat setingkat menteri yang dibawahi langsung oleh Presiden:
  • Mensesneg: Pratikno
  • Menteri PPN/Kepala Bappenas: Andrinof Chaniago, Sofyan Djalil, Bambang Brodjonegoro
  • Jakgung: Andhi Nirwanto (plt.), Muhammad Prasetyo
  • Kepala BIN: Marciano Norman, Sutiyoso, Budi Gunawan
  • Panglima TNI: Moeldoko, Gatot Nurmantyo, Hadi Tjahjanto
  • Kapolri: Sutarman, Badrodin Haiti, Tito Karnavian
  • Kepala Staf Kepresidenan: Luhut Binsar Panjaitan, Teten Masduki, Moeldoko
Sekretaris Kabinet: Andi Widjajanto, Pramono Anung
  • l
  • b
  • s
Kabinet Gotong Royong (2001–2004)
  • Presiden: Megawati Soekarnoputri
  • Wakil Presiden: Hamzah Haz
  • Menko Polkam: Susilo Bambang Yudhoyono, Hari Sabarno (plt.)
  • Menko Perekonomian: Dorodjatun Kuntjoro-Jakti
  • Menko Kesra: Jusuf Kalla, Abdul Malik Fadjar (plt.)
  • Menkehham: Yusril Ihza Mahendra
  • Menhan: H Matori Abdul Djalil
  • Mendagri: Hari Sabarno
  • Menlu: Hassan Wirajuda
  • Menkes: Achmad Sujudi
  • Mendiknas: Abdul Malik Fadjar
  • Mensos: Bachtiar Chamsyah
  • Menag: Said Agil Husin Al Munawar
  • Menakertrans: Jacob Nuwa Wea
  • Menkeu: Boediono
  • Menperindag: Rini Soewandi
  • Menteri ESDM: Purnomo Yusgiantoro
  • Menhub: Agum Gumelar, Soenarno (plt.)
  • Mentan: Bungaran Saragih
  • Menhut: Mohamad Prakosa
  • Menkimpraswil: Soenarno
  • Menlutkan: Rokhmin Dahuri
  • Menneg PAN: Muhammad Feisal Tamin
  • Menneg Budpar: I Gede Ardhika
  • Menneg Perpemkatim: Manuel Kaisiepo
  • Menneg PPN/Kepala Bappenas: Kwik Kian Gie
  • Menneg Kominfo: Syamsul Mu'arif
  • Menneg BUMN: Laksamana Sukardi
  • Menneg Ristek/Kepala BPPT: Hatta Rajasa, (jk.)
  • Menneg Kop-UKM: Alimarwan Hanan
  • Menneg Pemwan: Sri Redjeki Sumarjoto
  • Menneg LH: Nabiel Makarim
  • Sesneg: Bambang Kesowo
  • Kepala BIN: A.M. Hendropriyono
  • Jakgung: Suparman (plt.), M.A. Rachman
Sekretaris Kabinet: Marzuki Darusman
  • l
  • b
  • s
Menteri Perindustrian Indonesia
Kementerian Perindustrian
  • Tandiono Manu
  • Soemitro Djojohadikoesoemo
  • Soejono Hadinoto
  • F. J. Inkiriwang
  • Soeharto Sastrosoeyoso
  • Chaerul Saleh
  • Abdul Azis Saleh
  • Ashari Danudirdjo
  • Sjaifun
  • M. Jusuf
  • Hadi Thayeb
  • Suharnoko Harbani
  • Mardanus
  • Jacob Salatun
  • Muhammad Sanusi
  • Abdoel Raoef Soehoed
  • Hartarto Sastrosoenarto
  • Tungki Ariwibowo
  • Muhammad Bob Hasan
  • Rahardi Ramelan
  • Muhammad Jusuf Kalla
  • Luhut Binsar Panjaitan
  • Rini Mariani Soemarno
  • Andung A. Nitimiharja
  • Fahmi Idris
  • Mohamad Suleman Hidayat
  • Saleh Husin
  • Airlangga Hartarto
  • Agus Gumiwang Kartasasmita
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rini_Soemarno&oldid=27387125"
Kategori:
  • Orang hidup berusia 67
  • Kelahiran 1958
  • Ekonom Indonesia
  • Politikus perempuan Indonesia
  • Menteri Kabinet Kerja
  • Menteri Perindustrian Indonesia
  • Menteri Perdagangan Indonesia
  • Alumni Wellesley College
  • Tokoh Indonesia keturunan Belanda
  • Tokoh dari Maryland
  • Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Semua artikel biografi yang tidak memiliki referensi
  • Artikel biografi yang tidak memiliki referensi Juni 2025
  • Semua orang hidup
  • Artikel biografi dengan tabel penghargaan
  • Tanggal kelahiran 9 Juni
  • Artikel dengan templat lahirmati
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi Juni 2025
  • Templat webarchive tautan wayback

Best Rank
More Recommended Articles