More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Bahasa Hokkien Medan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bahasa Hokkien Medan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bahasa Hokkien Medan

  • Ελληνικά
  • English
  • Esperanto
  • Ilokano
  • Português
  • 中文
  • 閩南語 / Bân-lâm-gí
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bahasa Hokkien Medan
棉蘭福建話
Mî-lân Hok-kiàn-oā (POJ)
Dituturkan diIndonesia
WilayahMedan, Binjai, Kisaran, Rantau Prapat, Tebing Tinggi, Kabupaten Karo, Deli Serdang, Tanjungbalai, Jakarta
EtnisTionghoa Indonesia
(Tionghoa Medan)
Penutur
Rumpun bahasa
  • Sinitik
    • Min
      • Bahasa Min Selatan
        • Cuan-Ciang
          • Dialek Zhangzhou
            • Dialek Haiteng
              • Bahasa Hokkien Medan-Pinang
                • Hokkien Medan
Tampilkan klasifikasi manual
  • bahasa manusia
    • Rumpun bahasa Sino-Austronesia
      • Sino-Tibet
        • bahasa Tionghoa
          • Min
            • Coastal Min (en) Terjemahkan
              • Min Selatan
                • Hokkien
                  • dialek Zhangzhou Edit nilai pada Wikidata
                    • Hokkien Medan
Tampilkan klasifikasi otomatis
Kode bahasa
ISO 639-3–
Linguasfer79-AAA-jek
Informasi penggunaan templat turunan
Sampel
Sampel teks
 Silang merah (Apa ini?)
Wa su-kak ciak ang-ku kue, ta-pi bo su-kak lai-bin lek-tau e. Wa khak su-kak lai-bin tho-tau e. Na-si bo, iaⁿ cham ba-tak t’hng e pun ho-ciak.
Terjemahan: 
Saya suka makan kue Angku, tapi tidak suka yang berisi kacang hijau. Saya lebih suka yang berisi kacang tanah. Kalaupun tidak ada, yang berisi kelapa bercampur gula Batak (merah) juga lezat.
Sampel teks lainnya
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat
Tentang artikel
Pemberitahuan
Templat ini mendeteksi bahwa artikel bahasa ini masih belum dinilai kualitasnya oleh ProyekWiki Bahasa dan ProyekWiki terkait dengan subjek.
Perhatian: untuk penilai, halaman pembicaraan artikel ini telah diisi sehingga penilaian akan berkonflik dengan isi sebelumnya. Harap salin kode dibawah ini sebelum menilai.

{{PW Bahasa|importance=|class=}}


Terjadi [[false positive]]? Silakan laporkan kesalahan ini.

00.52, Selasa, 28 Oktober, 2025 (UTC) •
hapus singgahan
Sebanyak 1.589 artikel belum dinilai
Artikel ini belum dinilai oleh ProyekWiki Bahasa
Cari artikel bahasa
Cari artikel bahasa
 
Cari berdasarkan kode ISO 639 (Uji coba)
 
Kolom pencarian ini hanya didukung oleh beberapa antarmuka
Artikel bahasa sembarang
Halaman bahasa acak

Hokkien Medan adalah variasi lokal dari Bahasa Hokkien yang dipakai antara Tionghoa Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Bahasa tersebut merupakan lingua franca di kota Medan dan juga kota-kota sekitar Sumatera Utara. Hokkien Medan juga digunakan oleh komunitas perantau asal Medan seperti di Jakarta. Hokkien Medan dianggap sebagai subdialek dari Hokkien Ciangciu, khususnya subdialek Haiteng namun sudah menyerap banyak kata dari bahasa Tiociu, Melayu Deli dan Bahasa Indonesia.

Hokkien Medan pada umumnya adalah dialek lisan, yang diturunkan secara lisan dan jarang ditulis dalam ortografi Hokkien sastra. Terlebih lagi, rezim Orde Baru menerapkan penekanan dan melarang aksara Tionghoa dan tradisi Tionghoa di muka umum.[1] Walaupun demikian, sejalan berkembangnya media sosial, Hokkien Medan sering ditulis dengan Ejaan Yang Disempurnakan, dan mengabaikan tanda nada sekaligus.[2]

Contoh bahasa Hokkien Medan yang direkam oleh Wikitongues.

Kemiripan dengan Hokkien Penang

[sunting | sunting sumber]

Bila membandingkan Hokkien Medan dengan dialek Hokkien yang digunakan di negara lain seperti Malaysia dan Singapura, Hokkien medan kurang lebih dapat dimengerti. Bagaimanapun juga, Hokkien Medan paling mirip dengan Hokkien Penang. Sebegitu miripnya kedua dialek tersebut sehingga sangat sulit bagi kaum awam membedakannya, kecuali bila pengguna Hokkien medan tidak banyak mencampur kata serapan Melayu Deli dan Bahasa Indonesia dalam penuturannya.

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Asal muasal penutur Hokkien medan secara linguistik dapat ditelusur balik ke Hokkien Penang[3] dan Kedah.[4] Petanda awal datangnya Tionghoa ke Medan terbukti dalam penemuan arkeologi di Pulau Kampai[5] and Kota China,[6] menunjukkan kehadiran pedagang Tionghoa sedini abad ke-12 masehi. Ketika John Anderson dikirim untuk misi diplomatis ke pesisir timur Sumatera pada tahun 1823, ia mencatat adanya orang Tionghoa dalam jumlah sangat kecil di tanah Deli,[7] dan sekitar 50 sampai 100 orang Tionghoa di Asahan.[8] Perdagangan antara pesisir timur Sumatera dengan Penang dan Melaka sudah terjalin dan berkembang pada masa itu.

Bangkitnya Deli sebagai eksportir utama tembakau membawa influks Kuli Tionghoa dari Penang. Pada tahun 1880, Kuli Tionghoa di Sumatera Timur telah mencapai angka 53,806.[9] Pentingnya peran Penang bagi ekonomi Deli dan pengaruh kaum elit Babanyonya Penang dan Lima Kongsi Besar tidak dapat dipungkiri. Cheah Choo Yew (1841-1931) ialah salah satu pelopor dari Cheah Kongsi yang berkelahiran Langkat, Sumatera Timur. Khoo Cheow Teong (1840-1916) ialah cicitnya Koh Lay Huan (Kapitan Cina Penang yang pertama) dan cucu dari Khoo Wat Seng (perintis Khoo Kongsi). Ia menjabat sebagai Kapitan Cina di Asahan selama 26 tahun. Saudagar ternama Penang Cheong Fatt Tze juga merupakan saudara sekampung dari Kapitan Cina Medan Tjong A Fie dan Tjong Yong Hian, dan ketiganya memonopolisir berbagai komoditas utama di Sumatera Timur. Hubungan kebudayaan antara Penang dan Medan melampaui jarak. Kita dapat menemukan banyak kesamaan seperti tradisi pemujaan Datuk dan kuliner Peranakan yang sama.

Russel Jones, dalam artikelnya 'The Chiangchew Hokkiens, the true pioneers in Nanyang' mengambil upaya untuk memastikan kehadiran awal Hokkien Zhangzhou, bukan hanya di Penang, tetapi juga di Melaka, Batavia dan kepulauan sekitarnya.[10] Terlebih lagi, kemiripan kata serapan bahasa Melayu (batu, mana, binatang, tapi), Hokkienisasi istilah Melayu (Lokun, Sukak) dan juga dialek Kedah (gatai) dalam Hokkien Penang yang telah menjadi integral dalam kosakata Hokkien Medan membuktikan silsilah linguistik.

Medan Hokkien juga cukup dipengaruhi oleh Bahasa Tiochiu, oleh sebab kehadiran kuli Tiociu yang dominan pada zaman emas tembakau. Peristiwa invasi Jepang, revolusi Sumatera Timur dan rezim Orde Baru memupuskan kekerabatan lintas selat antara kedua kota. Sejak itu, kedua dialek tersebut bercabang dan berevolusi bersendiri, dimana Hokkien Penang lebih dipengaruhi oleh bahasa Mandarin dan Inggris, dan Hokkien Medan sangat dipengaruhi oleh Bahasa Indonesia.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Suryadinata, L. (1976). Indonesian Policies toward the Chinese Minority under the New Order. Asian Survey, 16(8), 770–787. https://doi.org/10.2307/2643578
  2. ^ "KUMPULAN KALIMAT DENGAN BAHASA HOKKIEN". Diakses tanggal 2023-10-13.
  3. ^ "2. Penang and the Big Five in Regional Context", Penang Chinese Commerce in the 19th Century, ISEAS Publishing, hlm. 14–46, 2015-12-31, diakses tanggal 2023-10-13
  4. ^ Wilson, H. E.; Khoo, Gilbert; Lo, Dorothy (1980). "Asian Transformation. A History of South-East, South and East Asia". Pacific Affairs. 53 (2): 306. doi:10.2307/2757476. ISSN 0030-851X.
  5. ^ Dussubieux, Laure; Soedewo, Ery (2018). "The glass beads of Kampai Island, Sumatra". Archaeological and Anthropological Sciences (dalam bahasa Inggris). 10 (5): 1129–1139. doi:10.1007/s12520-016-0438-5. ISSN 1866-9557.
  6. ^ McKinnon, E. E. (1977). "Research at Kota Cina, a Sung-Yüan period trading site in East Sumatra". Archipel. 14 (1): 19–32. doi:10.3406/arch.1977.1355.
  7. ^ Anderson, John (1826). Mission to the east coast of Sumatra, in 1823, under the direction of the Government of Prince of Wales Island. United Kingdom: Edinburgh : Blackwood ; London : Cadell. hlm. 296.
  8. ^ Anderson, John (1826). Mission to the east coast of Sumatra, in 1823, under the direction of the Government of Prince of Wales Island. United Kingdom: Edinburgh : Blackwood ; London : Cadell. p. 318
  9. ^ Anthony Reid, An Indonesian Frontier: Acehnese & Other Histories of Sumatra (Singapore: Singapore University Press, 2005), p. 223.
  10. ^ Jones, R. (2009). The Chiangchew Hokkiens, the True Pioneers in the Nanyang. Journal of the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society, 82(2 (297)), 46. http://www.jstor.org/stable/41493748
  • l
  • b
  • s
Rumpun bahasa Min Selatan
Hokkien
Xiamen
  • Xiamen Perkotaan
  • Heshan
Quanzhou
  • Quanzhou Perkotaan
  • Jinjiang
  • Hui'an
  • Nan'an
  • Tong'an
    • Kinmen
    • Jimei
    • Xingguan
  • Anxi
  • Yongchun
    • Semenanjung Malaysia Selatan
  • Datian
  • Youxi
  • Fuqing
  • Hong Kong
  • Filipina
  • Brunei
  • Sabah
  • Sarawak
  • Bagansiapiapi
Zhangzhou
  • Zhangzhou Perkotaan
  • Haicheng
  • Shima
  • Changtai
  • Zhangpu
  • Yunxiao
  • Dongshan
  • Zhao'an
  • Pinghe
  • Lamcheng
  • Guiping
  • Medan–Pinang
    • Medan
    • Pulau Pinang
    • Phuket
  • Myanmar
Longyan
  • Longyan Perkotaan
  • Zhangping
Toubei
  • Xialu
(lainnya)
  • Sichuan[1]
  • Taiwan
  • Singapura
(campuran)
  • Cakap Pisang Taiwan
  • Hokaglish
  • Peranakan Jawa
  • Peranakan Kelantan
閩南語範圍與分支
Haklau1
  • Haifeng
  • Lufeng
  • Huizhou Xuelaohua
  • Hong Kong
Tiochiu
Chaoshan
  • Chaozhou
  • Raoping
  • Nan'ao
  • Shantou
  • Chenghai
  • Jieyang
    • Jiedong
    • Jiexi
    • Rongcheng
Chaopuhui
  • Teoyeo
  • Puning
  • Huilai
Hong Kong–Taiwan
  • Hong Kong
  • Taiwan
Asia Tenggara
  • Pontianak
  • Singapura
  • Vietnam
Datian
  • Qianlu
    • Datian Xian
    • Qiandao
  • Taoyuan
  • Houlu
    • Xinqiao
    • Houdao
  • Youxi
  • Zhongxian
Zhongshan
  • Longdu
  • Dongxiang
    • Dedu
    • Nanlang
    • Qi'ao
  • Sanxiang
  • Gongbei
Zhenan2
  • Beigang
  • Dongtou
  • Kanmen
  • Ningde
  • Fuqing
Jiangxi3
  • Jiangxi Timur Laut
  • Nanping
    • Pushang
(campuran)
  • Kongfu
Catatan 1:Genealogi Haklau masih diperdebatkan, dan beberapa pakar juga menggolongkannya sebagai cabang Zhangzhou dari bahasa Hokkien, cabang dari bahasa Tiochiu, ataupun bahasa transisi antara Hokkien dan Tiochiu

Catatan 2:Genealogi Zhenan digolongkan sebagai subdialek Zhejiang Tenggara dari dialek Min dalam Atlas Bahasa Tiongkok. Beberapa pakar juga menggolongkannya sebagai cabang Quanzhou dari bahasa Hokkien.
Catatan 3:Genealogi Jiangxi digolongkan sebagai cabang langsung bahasa Min dalam Atlas Bahasa Tionghoa. Beberapa pakar juga menggolongkannya sebagai cabang Quanzhou dari bahasa Hokkien.

  1. ^ "四川閩語(摘自《四川方言與巴蜀文化》)" [Dialek Min Sichuan (dari Dialek Sichuan dan Budaya Bashu)].
  • l
  • b
  • s
Topik tentang Tionghoa-Indonesia
Daerah persebaran
  • Aceh
  • Babel
  • Sumatera Barat (Bukittinggi
  • Padang)
  • Sumatera Utara (Medan)
  • Sumatera Selatan (Palembang)
  • Banten (Benteng)
  • Jakarta
  • Jawa Tengah (Tionghoa Jawa
  • Lasem)
  • Bali
  • Jawa Timur (Madura)
  • Sulawesi Utara (Manado)
  • Papua
  • Kalimantan Selatan (Parit)
  • Maluku
Bahasa
  • Daftar bahasa Tionghoa
  • Bahasa Pecinan Surabaya
  • Bahasa Tionghoa Peranakan
  • Bahasa Hakka Kalbar
  • Medan Hokkien
  • Bagan Hokkien
  • Daftar kata serapan
Budaya dan kesenian
  • Sastra Tionghoa-Indonesia
  • Sastra Jawa-Tionghoa
  • Hidangan
  • Wayang Gantung
  • Gambang keromong
  • Potehi
  • Lamkoan
  • Sincia
  • Kuntau
  • Barongsai
Arsitektur
  • Kelenteng
  • Ruko
  • Makam
Agama dan kepercayaan
  • Tatung (Lok Thung)
  • Thai Pak Kung
  • Sanshan Guowang
  • Matakin
  • Ritual Bakar Tongkang
Media
  • Keng Po
  • Sin Po
  • Metro Xin Wen
  • Guoji Ribao
  • Qiandao Ribao
  • Harian Indonesia
Studi Tionghoa-Indonesia
  • Demografi
    • Tokoh Tionghoa
    • Diskriminasi
  • Sejarah
  • Orang Peranakan
  • Republik Lanfang
  • Kongsi Timah Bangka-Belitung
  • Geger Pacinan
  • Tionghoa Udik
Organisasi
  • Tiong Hoa Hwee Koan
  • PGTI
  • Hollandsche Chineesche School
  • PSMTI
  • Partai Tionghoa Indonesia
  • PITI
  • Himpunan Bersatu Teguh
Ekonomi
  • Oei Tiong Ham Concern
Hari Raya
  • Tahun Baru Imlek
  • Cap Go Meh
  • Ceng Beng
  • Peh Cun
  • Tiong Ciu
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bahasa_Hokkien_Medan&oldid=27905978"
Kategori:
  • Artikel Bahasa belum dinilai NA
  • Bahasa di Sumatera Utara
  • Bahasa Hokkien
  • Kota Medan
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • Halaman dengan label Wikidata belum diterjemahkan
  • Artikel yang menggunakan kotak info yang tidak memiliki baris data
  • Halaman artikel bahasa dengan sampel teks tanpa rujukan
  • Halaman artikel bahasa dengan sampel teks
  • Artikel bahasa tanpa jumlah penutur
  • Artikel bahasa tanpa kode ISO 639-3 tetapi memiliki kode Linguasphere
  • Artikel bahasa tanpa kode Glottolog
  • Artikel bahasa Oktober 2025
  • Semua artikel bahasa
  • Artikel bahasa dengan field infobox yang tidak didukung
  • Artikel bahasa yang membutuhkan penilaian
  • Artikel bahasa dengan kotak info bahasa

Best Rank
More Recommended Articles