More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Bom Bali 2005 - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bom Bali 2005 - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bom Bali 2005

  • বাংলা
  • Deutsch
  • English
  • Suomi
  • עברית
  • हिन्दी
  • 日本語
  • Jawa
  • 한국어
  • Bahasa Melayu
  • Nederlands
  • Norsk bokmål
  • Polski
  • Русский
  • Svenska
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Bom Bali II)
Bom Bali 2005
LokasiKuta, Jimbaran, Bali
Tanggal1 Oktober 2005
19.40 WITA (UTC +8)
Jenis serangan
Bom bunuh diri
Korban tewas
23
Korban luka
122
PelakuJamaah Islamiyah

Pengeboman Bali 2005 (disebut juga Bom Bali II) adalah serangkaian pengeboman yang terjadi di Bali pada 1 Oktober 2005. Terjadi tiga pengeboman, satu di Kuta dan dua di Jimbaran dengan sedikitnya 23 orang tewas dan 122 lainnya luka-luka. Bom bunuh diri ini memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap pariwisata di Bali mengingat pada 12 Oktober 2002 lalu terjadi serangan bom serupa dan menewaskan 202 orang.

Pengeboman

[sunting | sunting sumber]

Pengeboman terjadi dalam tiga lokasi terpisah:

  • Kafé Nyoman
  • Kafé Menega
  • Restoran R.AJA’s, Kuta Square

Menurut Kepala Desk Antiteror Kantor Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Inspektur Jenderal (Purn.) Ansyaad Mbai, bukti awal menandakan bahwa serangan ini dilakukan oleh paling tidak tiga pengebom bunuh diri dalam model yang mirip dengan pengeboman tahun 2002. Serpihan ransel dan badan yang hancur berlebihan dianggap sebagai bukti pengeboman bunuh diri. Namun ada juga kemungkinan ransel-ransel tersebut disembunyikan di dalam restoran sebelum diledakkan.[1][2][3]

Komisioner Polisi Federal Australia Mick Keelty mengatakan bahwa jenis bom yang digunakan tampaknya berbeda dari ledakan sebelumnya yang terlihat kebanyakan korban meninggal dan terluka diakibatkan oleh "serpihan tajam" (shrapnel), dan bukan ledakan kimia. Pejabat medis menunjukan hasil sinar-x bahwa ada benda asing yang digambarkan sebagai "pellet" di dalam badan korban dan seorang korban melaporkan bahwa bola bearing masuk ke belakang tubuhnya.[4]

Korban

[sunting | sunting sumber]
Lokasi Jimbaran dan Kuta di pulau Bali.

23 korban tewas terdiri dari:

  • 15 warga  Indonesia
  • 1 warga  Jepang
  • 4 warga  Australia
  • tiga lainnya adalah para pelaku pengeboman: Muhammad Salik Firdaus, Misno alias Wisnu, dan Ayib Hidayat.

122 Korban luka terdiri dari:

  • 64 warga Indonesia  IDN
  • 20 warga Australia  AUS
  • 2 warga Jepang  JPN
  • 4 warga Amerika Serikat  USA
  • 7 warga Korea Selatan  KOR
  • 1 warga Prancis  FRA
  • 1 warga Jerman  DEU
  • 22 lainnya belum teridentifikasi.

Nama-nama korban tewas

[sunting | sunting sumber]

Tim forensik Rumah Sakit Umum Sanglah berhasil mengidentifikasi seluruh korban tewas:[5]

  •  Aiko Kawasaki (Jepang)
  •  Colin Zwolinsky (Australia)
  •  Fiona Zwolinsky (Australia)
  •  Brandon Fitzegrald (Australia)
  •  Jennifer Gail Williamson (Australia)
  •  Deffansyah Ramadhan (Indonesia)
  •  I Gusti Ketut Sudana (Indonesia)
  •  Edwin Sindu (Indonesia)
  •  RM Darmawan (Indonesia)
  •  Mien Mintarsih (Indonesia)
  •  Ratih Tedjoyanti (Indonesia)
  •  Kojarwati (Indonesia)
  •  Eni Sugiarti (Indonesia)
  •  Megawati Halim (Indonesia)
  •  Wayan Sudika (Indonesia)
  •  Djuni Tresnawati (Indonesia)
  •  Fenny (Indonesia)
  •  Endri Kartika (Indonesia)
  •  Eli Sunarto (Indonesia)
  •  Arthur Calvino (Indonesia)

Pelaku

[sunting | sunting sumber]

Inspektur Jenderal Polisi Ansyaad Mbai, seorang pejabat anti-terorisme Indonesia melaporkan kepada Associated Press bahwa aksi pengeboman ini jelas merupakan "pekerjaan kaum teroris".[6]

Serangan ini "menyandang ciri-ciri khas" serangan jaringan teroris Jemaah Islamiyah, sebuah organisasi yang berhubungan dengan Al-Qaeda, yang telah melaksanakan pengeboman di hotel Marriott, Jakarta pada tahun 2003, pengeboman Kedubes Australia di Jakarta pada tahun 2004, Bom Bali 2002, Bom Bursa Efek Jakarta, Bom Malam Natal 2000, Pengeboman konsulat Filipina 2000, Bom Plaza Atrium 2001, Bom Gereja Santa Anna dan HKBP 2001, Bom Tahun Baru 2002, Bom McDonald's Makassar 2002, Bom Bandar Udara Soekarno-Hatta 2003, Pengeboman bus Poso 2004, Pengeboman pasar Tentena 2005, Pengeboman pasar Palu 2005, dan Pengeboman Jakarta 2009. Kelompok teroris Islamis memiliki ciri khas melaksanakan serangan secara beruntun dan pada waktu yang bertepatan seperti pada 11 September 2001.

Pada 10 November 2005, Polri menyebutkan nama dua orang yang telah diidentifikasi sebagai para pelaku:

  • Muhammad Salik Firdaus, dari Cikijing, Majalengka, Jawa Barat - pelaku peledakan di Kafé Nyoman
  • Misno alias Wisnu (30), dari Desa Ujungmanik, Kecamatan Kawunganten, Cilacap, Jawa Tengah - pelaku peledakan di Kafé Menega

Kemudian pada 19 November 2005, seorang lagi pelaku bernama Ayib Hidayat (25), dari Kampung Pamarikan, Ciamis, Jawa Barat berhasil diidentifikasi sebagai pelaku peledakan di Restoran R.AJA’s.

Pengusutan dan penyelidikan

[sunting | sunting sumber]
(Kiri-kanan) Ayib, Misno dan Salik dalam video yang direkam para pengebom yang ditemukan di tempat Dr. Azahari dibunuh.

Pada acara konferensi pers, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengemukakan telah mendapat peringatan mulai bulan Juli 2005 akan adanya serangan terorisme di Indonesia. Namun aparat mungkin menjadi lalai karena pengawasan adanya kenaikan harga BBM, sehingga menjadi kurang peka.

Dalam konferensi pers pada 2 Oktober, Inspektur Jenderal Made Mangku Pastika menunjukkan video salah satu pengebom memasuki Restoran Raja di Kuta dengan menyanggul ransel, dan meledakkannya.[7]

Pada 9 November 2005, polisi melakukan penyergapan di sebuah vila di Kota Batu. Dalam peristiwa tersebut, Dr. Azahari, buronan asal Malaysia yang diduga merupakan orang yang membuat bom dalam dua kali pengeboman di Bali, tewas ditembak polisi.

Kemudian pada hari yang sama di Semarang, dilakukan penyergapan dan perburuan di tempat persembunyian buronan lainnya, Noordin M. Top. Di situ, polisi menemukan sejumlah barang bukti milik para pelaku Bom Bali 2005, di antaranya rekaman kesaksian ketiga pelaku bom bunuh diri di Bali dan dua kartu tanda penduduk milik dua pelaku pengeboman tersebut. Dalam rekaman video tersebut, salah seorang pelaku mengatakan bahwa perbuatan yang mereka lakukan akan membawa mereka masuk surga. Rekaman kaset tersebut lalu digunakan untuk mencocokkan wajah pelaku dengan kepala para pengebom yang ditemukan di lokasi pengeboman.

Selain itu, pada 16 November, kaset tersebut juga diputarkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada 12 kiai Jawa Timur. Melalui pemutaran tersebut, diharapkan para kiai dapat menyosialisasikan kepada masyarakat tentang pengertian mengenai ajaran Islam yang salah dari para pengebom.

Dampak

[sunting | sunting sumber]

Peristiwa kali ini tidak menyebabkan pengaruh sebesar Bom Bali 2002. Pemandangan para wisatawan asing yang langsung eksodus ke negara asalnya sehari setelah kejadian tahun 2002 tidak terlalu terlihat pada peristiwa ini.

Mata uang Rupiah sempat melemah pada pembukaan pedagangan sehari setelah kejadian sekitar 100 poin ke kisaran Rp10.400, tetapi pelemahan ini berkurang pada penutupan perdagangan ke Rp10.305, sehingga total pelemahan adalah 15 poin. Hal yang sama juga terjadi pada IHSG Bursa Efek Jakarta yang mampu pulih dari pengaruh pengeboman di akhir perdagangan sehari setelah peristiwa tersebut.

Secara nasional, perekonomian Indonesia juga diperkirakan tak akan banyak terpengaruh Bom Bali. Sektor pariwisata hanya menyumbangkan sekitar 5% dari perekonomian Indonesia, sehingga dampaknya diyakini kecil.[8]

Selain itu, dampak tragedi ini juga terdapat pada maskapai penerbangan. Paska musibah ini, Air Paradise bangkrut.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2006-05-23. Diakses tanggal 2006-05-23.
  2. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2008-03-05. Diakses tanggal 2008-03-05.
  3. ^ [1]
  4. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2007-07-28. Diakses tanggal 2007-07-28.
  5. ^ "Semua Korban Tewas Bom Bali Teridentifikasi". Tempo. Diakses tanggal 20 November 2023.
  6. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2006-02-13. Diakses tanggal 2006-02-13.
  7. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2008-10-11. Diakses tanggal 2011-02-16.
  8. ^ [2][pranala nonaktif permanen]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Bom Bali 2002
  • Pengeboman Hotel Marriott 2003
  • Pengeboman Kedutaan Besar Australia 2004
  • Pengeboman Malam Natal Indonesia 2000
  • Pengeboman Jakarta 2009
  • Daftar serangan teroris di Indonesia

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Wikinews bahasa Inggris memberitakan: Lethal explosions hit Bali
  • (Indonesia) Berita Kompas Diarsipkan 2005-12-22 di Wayback Machine.
  • (Inggris) Berita CNN
  • (Indonesia) Foto-foto ketiga pelaku yang dikeluarkan Polri (Oktober 2005)[pranala nonaktif permanen]
  • (Indonesia) "Tersangka Bom Bali Misno dan Salik Firdaus", KOMPAS, 11 November 2005
  • (Indonesia) "Rekaman Video Pelaku Bom Bali II Ditemukan"[pranala nonaktif permanen], Liputan 6, 11 November 2005
  • (Indonesia) "Video Teroris Diputar di Rumah Wapres", KOMPAS, 17 November 2005
  • (Indonesia) "Pesan-Pesan Terakhir Pengebom Jimbaran-Kuta"[pranala nonaktif permanen], Liputan 6, 17 November 2005
  • (Indonesia) "Ayib Hidayat, Pelaku Bom Bunuh Diri di Jimbaran"[pranala nonaktif permanen], Detikcom, 19 November 2005
  • (Indonesia) Artikel dari dudung.net
  • (Inggris) Indonesia suspects al-Qaeda links to Bali bombings
  • (Indonesia) Bali Tetap Menjadi Target Terorisme
  • l
  • b
  • s
Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden Indonesia ke-6
Keluarga
Orang tua
  • Raden Soekotjo (ayah)
  • Siti Habibah (ibu)
  • Sarwo Edhie Wibowo (ayah mertua)
  • Sunarti Sri Hadiyah (ibu mertua)
Pasangan dan saudara
  • Kristiani Herrawati (istri)
  • Aulia Pohan (besan)
  • Hatta Rajasa (besan)
  • Pramono Edhie Wibowo (ipar)
  • Hartanto Edhie Wibowo (ipar)
  • Erwin Sudjono (ipar)
  • Hadi Utomo (ipar)
  • Gatot Mudiantoro Suwondo (ipar)
Generasi ke-2
  • Agus Harimurti Yudhoyono (anak)
  • Annisa Pohan (menantu)
  • Edhie Baskoro Yudhoyono (anak)
  • Siti Ruby Aliya Rajasa (menantu)
  • Nurcahyo Anggorojati (keponakan)
  • Bramantyo Suwondo (keponakan)
  • Indrata Nur Bayuaji (keponakan)
Generasi ke-3
  • Almira Tunggadewi Yudhoyono (cucu)
  • Airlangga Satriadhi Yudhoyono (cucu)
  • Pancasakti Maharajasa Yudhoyono (cucu)
  • Gayatri Idalia Yudhoyono (cucu)
  • Alisha Prameswari Yudhoyono (cucu)
Almamater
  • Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
  • SMA Taruna Nusantara
Masa pemerintahan
  • Pelantikan pertama Susilo Bambang Yudhoyono
  • Bom Bali 2005
  • Banjir lumpur panas Sidoarjo
  • Banjir Jakarta 2007
  • 100% Cinta Indonesia
  • Tahun Kunjungan Indonesia 2008
  • Pemilihan umum Presiden Indonesia 2009
  • Pelantikan kedua Susilo Bambang Yudhoyono
  • Pengeboman Jakarta 2009
  • Aliran dana Lembaga Penjamin Simpanan pada Bank Century
    • Panitia Khusus Hak Angket Bank Century
  • Bantuan Siswa Miskin
  • Bantuan Langsung Sementara Masyarakat
← Didahului: Megawati Soekarnoputri
Digantikan: Joko Widodo →
  • l
  • b
  • s
Terorisme di Indonesia
Sebelum 2000
  • Masjid Nurul Iman Padang 1976
  • Cicendo 1981
  • Garuda Indonesia Penerbangan 206 1981
  • Candi Borobudur 1985
2000–2009
  • Konsulat Filipina 2000
  • Bursa Efek Jakarta 2000
  • Malam Natal 2000
  • Plaza Atrium 2001
  • Gereja Santa Anna dan HKBP 2001
  • Tahun Baru 2002
  • Bali 2002
  • Makassar 2002
  • Kompleks Mabes Polri 2003
  • Bandara Soekarno-Hatta 2003
  • JW Marriott 2003
  • Palopo 2004
  • Kedubes Australia 2004
  • Bali 2005
  • Tentena 2005
  • Palu 2005
  • Jakarta 2009
2010–2019
  • Cirebon 2011
  • Gading Serpong 2011
  • Solo 2011
  • Jakarta 2016
  • Solo 2016
  • Samarinda 2016
  • Singkawang 2016
  • Bandung 2017
  • Jakarta 2017
  • Depok 2018
  • Surabaya 2018
  • Riau 2018
  • Sibolga 2019
  • Percobaan pembunuhan Wiranto 2019
  • Medan 2019
2020–2029
  • Sigi 2020
  • Makassar 2021
  • Mabes Polri 2021
  • Istana Negara 2022
  • Bandung 2022
  • l
  • b
  • s
Sejarah konflik di Indonesia
Konflik politik
  • Revolusi Sosial Sumatra Timur
  • Perang Cumbok
  • Peristiwa Madiun
  • Kudeta APRA
  • Pemberontakan DI/TII
  • Peristiwa Andi Azis
  • Sinterklas Hitam
  • Gerakan 30 September
  • Pembantaian 1965-1966
  • Peristiwa 19 Agustus 1966
  • Pemberontakan di Aceh
  • Konflik Papua
  • Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia
  • Permesta
  • Aksi 5 Agustus 1989
  • Peristiwa 27 Juli
  • Kerusuhan Mei 1998
    • Pendudukan Gedung DPR/MPR
    • Peristiwa Cimanggis
    • Peristiwa Gejayan
Konflik sosial
  • Revolusi Sosial Sumatera Timur 1946
  • Kerusuhan Anti Tionghoa di Bandung 1963
  • Peristiwa Mangkuk Merah 1967
  • Peristiwa Malari 1974
  • Kerusuhan Solo 1980
  • Peristiwa Talangsari 1989
  • Kerusuhan Situbondo 1996
  • Kerusuhan Banjarmasin 1997
  • Kerusuhan Mei 1998
  • Kerusuhan Poso
  • Konflik sektarian Maluku
  • Konflik Sampit 2001
  • Kerusuhan Koja April 2010
  • Kerusuhan Tarakan September 2010
  • Unjuk rasa dan kerusuhan Jakarta 2019
  • Pembatasan penggunaan internet di Indonesia 2019
  • Bentrok Jayanti
  • Kerusuhan Haruku 2022
Konflik sumber daya alam
  • Konflik Wadas
Kejahatan kemanusiaan
  • Pembantaian Rawagede
  • Pembantaian Westerling
  • Tragedi Mergosono
  • Pembantaian Rengat
  • Pembantaian simpatisan komunis 1965/1966
  • Penembakan misterius
  • Peristiwa Tanjung Priok
  • Pembantaian Santa Cruz
  • Peristiwa 27 Juli
  • Penculikan aktivis 1997/1998
  • Tragedi Trisakti
  • Tragedi Semanggi
  • Tragedi Simpang KKA
  • Tragedi Beutong Ateuh
  • Insiden Alastlogo
  • Penembakan Cebongan
  • Unjuk rasa dan kerusuhan Jakarta 2019
  • Unjuk rasa dan kerusuhan Indonesia September 2019
  • Pembatasan penggunaan internet di Indonesia 2019
  • Tragedi Gelora Bandung Lautan Api 2022
  • Tragedi Stadion Kanjuruhan 2022


Lihat pula: Pelanggaran hak asasi manusia oleh Tentara Nasional Indonesia

Terorisme
  • Templat:Terorisme di Indonesia
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bom_Bali_2005&oldid=27342622"
Kategori:
  • Pengeboman bunuh diri di Indonesia
  • Terorisme tahun 2005
  • Indonesia dalam tahun 2005
  • Serangan bom
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif permanen
  • Templat webarchive tautan wayback

Best Rank
More Recommended Articles