More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Peristiwa Andi Azis - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Peristiwa Andi Azis - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Peristiwa Andi Azis

  • English
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini berisi tentang the 1950 conflict in Indonesia. Untuk the 1686 conflict in Siam, lihat Makassar revolt of 1686.

Pemberontakan Makassar
Bagian dari Revolusi Nasional Indonesia

Batalyon Worang dari pemerintah pusat, menduduki Pelabuhan Makassar, 20-21 April 1950
Tanggal5–21 April 1950
LokasiMakassar; Jakarta
Hasil Mempercepat integrasi negara-negara bagian Republik Indonesia Serikat ke dalam Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1950.
Pihak terlibat
Indonesia Republik Indonesia Negara Indonesia Timur
Tokoh dan pemimpin
Alex Kawilarang
Hamengkubuwana IX
Andi Azis (POW)
Pasukan
Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL)
Korban
Tidak ada korban jiwa
  • l
  • b
  • s
Revolusi Nasional Indonesia
1945
  • Bersiap
    • Kotabaru
    • Semarang
  • Medan
  • Surabaya
  • Kolaka
  • Ambarawa
  • Cumbok

1946

  • Lengkong
  • Sumatra Timur
  • Bandung
  • 3 Juli
  • Margarana
  • Sulawesi Selatan

1947–1948

  • 3 Maret
  • Agresi Militer Belanda I
    • Rawagede
  • Mergosono
  • Madiun
  • Agresi Militer Belanda II
    • Rengat

1949

  • Situjuah
  • Yogyakarta
  • Surakarta
Bagian dari seri mengenai
Sejarah Indonesia
Prasejarah
Manusia Jawa 1.000.000 BP
Manusia Flores 94.000–12.000 BP
Bencana alam Toba 75.000 BP
Kebudayaan Buni 400 SM
Kerajaan Hindu-Buddha
Kerajaan Kutai 400–1635
Kerajaan Kalingga 424–782
Tarumanagara 450–900
Kerajaan Melayu 671–1347
Sriwijaya 671–1028
Kerajaan Sunda 662–1579
Kerajaan Galuh 669–1482
Kerajaan Bima 709–1621
Mataram Kuno 716–1016
Kerajaan Bali 914–1908
Kerajaan Kahuripan 1019–1046
Kerajaan Janggala 1042–1135
Kerajaan Kadiri 1042–1222
Kerajaan Singasari 1222–1292
Majapahit 1293–1478
Kerajaan Islam
Lihat: Penyebaran Islam di Nusantara
Kesultanan Peureulak 840–1292
Kerajaan Haru 1225–1613
Kesultanan Ternate 1257–1914
Kesultanan Samudera Pasai 1267–1521
Kesultanan Bone 1300–1905
Kerajaan Kaimana 1309–1963
Kesultanan Gowa 1320–sekarang
Kesultanan Limboto 1330–1863
Kerajaan Pagaruyung 1347–1833
Kesultanan Brunei 1368–1888, sekarang Brunei
Kesultanan Gorontalo 1385–1878
Kesultanan Melaka 1405–1511
Kesultanan Sulu 1405–1851
Kesultanan Cirebon 1445–1677
Kesultanan Demak 1475–1554
Kerajaan Giri 1481–1680
Kesultanan Bolango 1482–1862
Kesultanan Aceh 1496–1903
Kerajaan Balanipa 1511–sekarang
Kesultanan Banten 1526–1813
Kesultanan Banjar 1526–sekarang
Kerajaan Kalinyamat 1527–1599
Kesultanan Johor 1528–1877
Kesultanan Pajang 1568–1586
Kesultanan Mataram 1586–1755
Kerajaan Fatagar 1600–1963
Kesultanan Jambi 1615–1904
Kesultanan Bima 1620–1958
Kesultanan Palembang 1659–1823
Kesultanan Sumbawa 1674–1958
Kesultanan Kasepuhan 1679–1815
Kesultanan Kanoman 1679–1815
Kesultanan Siak 1723–1945
Kesunanan Surakarta 1745–sekarang
Kesultanan Yogyakarta 1755–sekarang
Kesultanan Kacirebonan 1808–1815
Kesultanan Deli 1814–1946
Kesultanan Lingga 1824–1911
Negara lainnya
Lihat: Kerajaan-kerajaan Kristen di Nusantara
Kerajaan Soya 1200–sekarang
Kerajaan Bolaang Mongondow 1320–1950
Kerajaan Manado 1500–1670
Kerajaan Siau 1510–1956
Kerajaan Larantuka 1515–1962
Kerajaan Sikka
Kerajaan Tagulandang 1570–1942
Kerajaan Manganitu 1600–1944
Republik Lanfang 1777–1884
Kerajaan Lore 1903–sekarang
Kolonialisme Eropa
Portugis 1512–1850
VOC 1602–1800
Jeda kekuasaan Prancis dan Britania 1806–1815
Hindia Belanda 1800–1949
Munculnya Indonesia
Kebangkitan Nasional 1908–1942
Pendudukan Jepang 1942–1945
Revolusi Nasional 1945–1949
Republik Indonesia
Awal Kemerdekaan 1945–1949
Republik Indonesia Serikat 1949–1950
Demokrasi Liberal 1950–1959
Demokrasi Terpimpin 1959–1965
Transisi 1965–1966
Orde Baru 1966–1998
Reformasi 1998–sekarang
Menurut topik
  • Arkeologi
  • Mata uang
  • Ekonomi
  • Militer
Garis waktu
 Portal Indonesia
  • l
  • b
  • s

Peristiwa Andi Azis adalah sebuah pertempuran di Makassar, Sulawesi, antara mantan tentara Angkatan Darat Hindia Belanda di bawah pimpinan Kapten Andi Azis dan pemerintah Republik Indonesia Serikat. Tujuan pemberontakan ini adalah untuk menentang penggabungan negara-negara bagian federasi Republik Indonesia Serikat ke dalam Republik Indonesia. Namun, pemberontakan ini berhasil dipadamkan dalam waktu kurang dari dua minggu ketika pasukan di bawah pimpinan Letnan Kolonel Soeharto dan Kolonel Alex Kawilarang tiba di Makassar dan hanya mendapat perlawanan ringan.[1]

Pemerintah Indonesia Timur menolak untuk memaafkan tindakan Azis dan dia kemudian ditangkap di Jakarta pada tanggal 14 April ketika mencoba bernegosiasi dengan pemerintah republik. Pemberontakan Makassar hanya memfasilitasi kontrol republik atas negara-negara bagian.

Awal gerakan

[sunting | sunting sumber]

Andi Azis adalah seorang mantan perwira KNIL yang bergabung menjadi perwira APRIS (ABRI), kemudian ia diterima sebagai perwira APRIS. Pelantikannya disaksikan oleh Letkol Ahmad Yunus Mokoginta, yang merupakan Panglima Tentara Teritorium Negara Indonesia Timur. Namun kemudian, ia justru menggerakkan pasukannya dari para mantan perwira KL/KNIL lainnya untuk menyerang markas APRIS dan menyandera sejumlah perwira APRIS, termasuk Letkol A. Y. Mokoginta. Setelah menguasai Makassar, ia menyatakan bahwa Negara Indonesia Timur harus dipertahankan. Ia menuntut agar para perwira APRIS (dari kalangan mantan anggota KNIL) harus bertanggung jawab terhadap gangguan keamanan di wilayah Indonesia Timur yang menurutnya didalangi oleh pemerintah.

Pada tanggal 8 April 1950, pemerintah membuat ultimatum yang meminta Andi Azis agar segera datang ke Jakarta. Karena, apabila ia tidak mengindahkan ultimatum tersebut, maka Kapal Angkatan Laut Hang Tuah akan mem-bom kota Makassar. Selain itu, ultimatum pemerintah tersebut juga meminta agar Andi Azis mempertanggungjawabkan perbuatannya dalam waktu 4 x 24 jam, tetapi ultimatum tersebut tetap juga tidak diindahkan. Setelah batas waktu terlewati, pemerintah mengirimkan pasukan di bawah Kolonel Alex Kawilarang. Dan akhirnya, pada tanggal 15 April 1950, Andi Azis datang ke Jakarta dengan perjanjian dari Sri Sultan Hamengkubuwana IX bahwa ia tidak akan ditangkap. Namun, ketika Andi Azis datang ke Jakarta, ia justru langsung ditangkap.

Pertempuran

[sunting | sunting sumber]

Gerakan ini diawali dengan kegiatan pasukan APRIS (ABRI) yang diganggu oleh KL/KNIL dan kerap kali melakukan provokasi serta konflik dengan pasukan APRIS. Pertempuran keduanya meletus pada tanggal 5 Agustus 1950. Tentara KL/KNIL berhasil ditaklukkan oleh APRIS dengan mengerahkan seluruh kekuatan pasukan dari angkatan darat, laut, dan udara.

  • l
  • b
  • s
Sejarah konflik di Indonesia
Konflik politik
  • Revolusi Sosial Sumatra Timur
  • Perang Cumbok
  • Peristiwa Madiun
  • Kudeta APRA
  • Pemberontakan DI/TII
  • Peristiwa Andi Azis
  • Sinterklas Hitam
  • Gerakan 30 September
  • Pembantaian 1965-1966
  • Peristiwa 19 Agustus 1966
  • Pemberontakan di Aceh
  • Konflik Papua
  • Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia
  • Permesta
  • Aksi 5 Agustus 1989
  • Peristiwa 27 Juli
  • Kerusuhan Mei 1998
    • Pendudukan Gedung DPR/MPR
    • Peristiwa Cimanggis
    • Peristiwa Gejayan
Konflik sosial
  • Revolusi Sosial Sumatera Timur 1946
  • Kerusuhan Anti Tionghoa di Bandung 1963
  • Peristiwa Mangkuk Merah 1967
  • Peristiwa Malari 1974
  • Kerusuhan Solo 1980
  • Peristiwa Talangsari 1989
  • Kerusuhan Situbondo 1996
  • Kerusuhan Banjarmasin 1997
  • Kerusuhan Mei 1998
  • Kerusuhan Poso
  • Konflik sektarian Maluku
  • Konflik Sampit 2001
  • Kerusuhan Koja April 2010
  • Kerusuhan Tarakan September 2010
  • Unjuk rasa dan kerusuhan Jakarta 2019
  • Pembatasan penggunaan internet di Indonesia 2019
  • Bentrok Jayanti
  • Kerusuhan Haruku 2022
  • Kerusuhan Maluku Tenggara 2022
  • Bentrokan Bitung 2023
Konflik sumber daya alam
  • Konflik Wadas
Kejahatan kemanusiaan
  • Pembantaian Rawagede
  • Pembantaian Westerling
  • Tragedi Mergosono
  • Pembantaian Rengat
  • Pembantaian simpatisan komunis 1965/1966
  • Penembakan misterius
  • Peristiwa Tanjung Priok
  • Pembantaian Santa Cruz
  • Peristiwa 27 Juli
  • Penculikan aktivis 1997/1998
  • Tragedi Trisakti
  • Tragedi Semanggi
  • Tragedi Simpang KKA
  • Tragedi Beutong Ateuh
  • Insiden Alastlogo
  • Penembakan Cebongan
  • Unjuk rasa dan kerusuhan Jakarta 2019
  • Unjuk rasa dan kerusuhan Indonesia September 2019
  • Pembatasan penggunaan internet di Indonesia 2019
  • Tragedi Gelora Bandung Lautan Api 2022
  • Tragedi Stadion Kanjuruhan 2022


Lihat pula: Pelanggaran hak asasi manusia oleh Tentara Nasional Indonesia

Terorisme
  • Templat:Terorisme di Indonesia
  • l
  • b
  • s
Bencana alam, kecelakaan, dan kerusuhan di Indonesia tahun 1950-1959
Bencana alam
Kecelakaan
Pesawat terbang
  • Kashmir Princess 1955
Perang
  • Invasi Ambon 1950
  • Kudeta APRA 1950
  • Perebutan Benteng Victoria1950
  • Operasi Gunung Gede 1957
Lain-lain
  • Gunting Syafruddin 1950
  • Resolusi 86 Dewan Keamanan PBB 1950
  • Sinterklas Hitam 1957
  • Operasi 17 Agustus 1958
  • Operasi Sadar 1958
  • Dekrit Presiden Republik Indonesia 1959
  • Peristiwa Andi Azis 1950
◀ 1940-an 1960-an ▶


Ikon rintisan

Artikel bertopik sejarah Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]

Pada bulan April 1950, terjadi kerusuhan di Sulawesi Selatan yang disebabkan oleh demonstrasi masyarakat yang anti federal dan pro federal. Sehingga Andi Aziz merasa bahwa tanggung jawabnya adalah menstabilkan kondisi di Sulawesi Selatan. Namun ia malah ingin mempertahankan negara Indonesia Timur dan menolak bergabung dengan Republik Indonesia.

  1. ^ Clancy, Gregory Bruce (1992). A Dictionary of Indonesian History Since 1900. Sydney, Australia: Sunda Publications. hlm. 18.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peristiwa_Andi_Azis&oldid=27118751"
Kategori:
  • Use dmy dates from March 2018
  • Sejarah Indonesia
  • Peristiwa 1950
  • Indonesia dalam tahun 1950
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • Articles with hatnote templates targeting a nonexistent page
  • Artikel dengan parameter tanggal yang tidak valid pada templat
  • Semua artikel rintisan
  • Rintisan bertopik sejarah Indonesia
  • Semua artikel rintisan April 2025
  • Pages using the JsonConfig extension

Best Rank
More Recommended Articles