More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Candi Arjuna - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Candi Arjuna - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Candi Arjuna

  • Basa Bali
  • Jawa
  • Basa Banyumasan
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Candi Arjuna
ꦕꦤ꧀ꦢꦶꦄꦂꦗꦸꦤ
Sudut timur laut Candi Arjuna
Peta
Informasi umum
Gaya arsitekturCandi Jawa Tengahan
KotaKabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
NegaraIndonesia
Koordinat7°12′18″S 109°54′25″E / 7.2050892°S 109.9068403°E / -7.2050892; 109.9068403
Rampung809
Cagar budaya Indonesia
Percandian Dieng
PeringkatNasional
KategoriKawasan
No. RegnasCB.1408
Lokasi
keberadaan
Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah
No. SK
  • SK Menteri No.173/M/1998
  • SK Menteri No.007/M/2017
Tanggal SK
  • 16 Juli 1998
  • 12 Januari 2017
PemilikTanah Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakalan Jawa Tengah
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya

Candi Arjuna adalah sebuah bangunan candi Hindu yang terletak di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Indonesia.


Candi Arjuna merupakan salah satu bangunan candi di Kompleks Percandian Arjuna, Dieng. Candi Arjuna diperkirakan sebagai candi tertua dan dibangun pada abad 8 Masehi oleh Dinasti Sanjaya dari Mataram Kuno. Di kompleks ini juga terdapat Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra. Candi Arjuna terletak paling utara dari deretan percandian di kompleks tersebut. Sementara itu, Candi Semar adalah candi perwara atau pelengkap dari Candi Arjuna. Kedua bangunan candi ini saling berhadapan.

Seperti umumnya candi-candi di Dieng, masyarakat memberikan nama tokoh pewayangan Mahabarata sebagai nama candi.

Selain itu, tempat tersebut menjadi sebagai tuan rumah Dieng Cunture Festival.[1]

Arsitektur

[sunting | sunting sumber]

Candi Arjuna menghadap ke barat, di mana terdapat tangga menuju pintu masuk yang berada di bagian barat. Kemudian, ada delapan anak tangga menuju bagian pintu candi dan di bagian pinggir tangga terdapat penil dengan ujung berkepala naga. Bagian pintu candi memiliki bilik penampil selebar satu meter. Di atas pintu ada ukiran kalamakara. Lalu, di bagian atap dari ruang penampil berbentuk lancip seperti rumah limasan pada umumnya.[2]

Di samping ruang penampil ada bilik penampil yang berada di kedua sisi bagian depan candi. Biasanya, ada arca di bagian bilik penampil. Di atas bilik penampil juga ada ukiran kalamakara tanpa rahang yang terlihat melotot. Di bagian samping bilik penampil terdapat bingkai dengan ukiran bunga kertas khas India, sedangkan pada bagian bawah bingkai terdapat ukiran kepala naga. Di bagian utara, timur, dan selatan dinding candi terdapat relung yang biasanya digunakan untuk meletakkan arca. Di atas relung ini juga terdapat ukiran kalamakara. Lalu, di bagian sekitar relung teradapat bingkai yang mengelilingi relung. Bagian samping relung terdapat ukiran berbentuk bunga kertas. Kemudian, bagian bawah relung terbingkai dengan ukiran naga dengan mulut menganga. Setelah itu, di bawah relung, terdapat jalawara yang terletak di tengah bagian bawah candi.[2]

Bagian atap candi memiliki bentuk seperti piramida yang mengerucut tetapi lebih tinggi, dan semakin ke atas ukurannya semakin kecil. Terdapat tiga tingkat, di mana setiap tingkat memiliki bilik penampil dengan ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan bilik penampil di bagian dinding candi. Semakin ke atas, bilik penampil juga semakin kecil, berada tepat di tengah-tengah setiap sisi candi. Di setiap sudut bagian atap candi terdapat hiasan yang memiliki bentuk mahkota bulat dengan ujung runcing. Namun, saat ini hiasan di setiap ujung atap banyak yang sudah rusak.[2]

Di bagian dalam candi ini terdapat ruang untuk menaruh sesaji atau biasa disebut dengan yoni. Yoni tersebut berbentuk segi empat dengan bentuk mirip seperti meja, di mana di bagian atas lebih menjorok keluar. Di bagian atas terdapat lubang yang juga berbentuk segi empat, di mana lubang ini berfungsi untuk menampung air dari atap candi. Apabila air di lubang ini sudah penuh, air akan mengalir melalui jalur yang sudah disediakan, menuju bagian lingga yang kemudian dialirkan ke bagian luar candi.[2]

Di kelompok candi Arjuna ada bekas-bekas pondasi, bangunan-bangunan, dan benda-benda yang bernilai sejarah kepurbakalaan. Salah satu di antaranya ditemukan di belakang Candi Puntadewa, seperti periuk bundar berkaki. Di kompleks ini juga pernah ada yang menemukan inskripsi berangka tahun saka 731 atau 809 M.[3]

Pemeliharaan dan Pemanfaatan

[sunting | sunting sumber]

Lingkungan sekitar candi juga kurang mendukung pemeliharaan. Lahan sudah lama digarap penduduk untuk lahan pertanian tanaman kentang, sayur-mayur, dan bunga-bungaan.

Saat ini, para wisatawan yang mengunjungi Candi Arjuna atau juga candi-candi lain tak akan menjumpai arca atau patung yang biasa dijumpai di dalam candi. Sebagian besar arca-arca tersebut tersimpan di Museum Kailasa.[4]

Biasanya pengunjung yang datang akan dibagikan kain sebagai bentuk ciri khas wisatawan, orang-orang akan memakainya dengan mengikatkan kain di pinggang. Kain tersebut dibagikan dan dikembalikan di pintu masuk dan keluar. [5]

Mulai tahun 2010, kompleks Candi Arjuna digunakan untuk pengembangan wisata yang dikemas oleh Dinas Pariwisata Banjarnegara dan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata). Perayaan ini dinamakan Dieng Culture Festival. Selain itu, acara tahunan lain yang dilaksanakan bersamaan dengan perayaan ini adalah Jazz Atas Awan.[6]

Galeri

[sunting | sunting sumber]
  • Kesatuan Candi Arjuna dan Candi Semar.
    Kesatuan Candi Arjuna dan Candi Semar.
  • Tampak depan.
    Tampak depan.
  • Relung di sisi utara dengan cerat di bagian bawah.
    Relung di sisi utara dengan cerat di bagian bawah.
  • Prasasti Dieng 731 Saka (809 M), sekarang disimpan di Museum Nasional (no. inv. D.57)
    Prasasti Dieng 731 Saka (809 M), sekarang disimpan di Museum Nasional (no. inv. D.57)

Rujukan

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Nurlaili, Aulia Putri (2021-09-29). "15 Tempat Wisata di Banjarnegara Jawa Tengah, Nomor 6 Konon Bisa Bikin Awet Muda". iNews.ID. Diakses tanggal 2023-10-01.
  2. ^ a b c d "Sejarah Candi Arjuna Dieng Wonosobo (Jawa Tengah)". Diakses tanggal 15 Maret 2019.
  3. ^ Mertadiwangsa, S. Ardisarwono (2013). Banjarnegara, Sejarah dan Babadnya. Banjarnegara: Pemda Kabupaten Banjarnegara. hlm. 316. ISBN 978-602-991-8-32-8. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Wisata
  5. ^ Platour, Dieng; CV. "Wisata Candi Arjuna Dieng - Paket Wisata Dieng Terbaik" (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-02-23.
  6. ^ "Candi Arjuna, Pesona Mahakarya Mataram Kuno di Dataran Tinggi Dieng". Diakses tanggal 15 Maret 2019.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Candi Arjuna.
  • (Indonesia) "Kondisi Candi Arjuna Semakin Memprihatinkan" Diarsipkan 2007-03-12 di Wayback Machine., KOMPAS, 3 Oktober 2005
  • (Indonesia) "Candi Arjuna di Dieng Terancam Ambruk"[pranala nonaktif permanen], Media Indonesia, 8 Agustus 2005
  • (Indonesia) "Konservasi Situs Purbakala Dieng Masih Dilematis", KOMPAS, 8 September 2005
  • l
  • b
  • s
Cagar budaya peringkat nasional di Indonesia
Kategori
Benda

  • Arca Bhairawa
  • Arca Buddha Dipangkara
  • Arca Durga Mahisasuramardhini
  • Arca Harihara
  • Arca Prajnyaparamita
  • Bendera Pusaka
  • Biola WR Supratman
  • Bokor emas cerita Ramayana
  • Mahkota Sultan Siak
  • Kakawin Nagarakretagama
  • Lukisan Penangkapan Diponegoro
  • Lukisan Pengantin Revolusi
  • Lukisan Prambanan/Seko
  • Naskah Proklamasi
  • Prasasti Ciaruteun
  • Prasasti Cidanghiang
  • Prasasti Jambu
  • Prasasti Kebonkopi I
  • Prasasti Muara Cianten
  • Prasasti Pasir Awi
  • Prasasti Yupa
  • Teks Proklamasi
  • Tengkorak Manusia Fosil Ngawi I
Bangunan

  • Benteng Belgica
  • Benteng Duurstede
  • Benteng Marlborough
  • Benteng Van der Wijck
  • Benteng Vastenburg
  • Gedung Bank Indonesia
  • Gedung Dwi Warna
  • Gedung Merdeka
  • Gedung NIAS
  • Gedung Pancasila
  • Gedung Perundingan Linggarjati
  • Gedung Petronella
  • Gedung PTPN XI Surabaya
  • GPIB Immanuel Jakarta
  • GPIB Sion Jakarta
  • Hotel Majapahit
  • Hotel Savoy Homann
  • Candi Jabung
  • Kantor Pos Besar Bandung
  • Lawang Sewu
  • Masjid Agung Surakarta
  • Monumen Pers Nasional
  • Museum Asi Mbojo
  • Museum Geologi Bandung
  • Gedung Kebangkitan Nasional
  • Museum Nasional
  • Museum Sumpah Pemuda
  • Observatorium Bosscha
  • Pesanggrahan Ngeksiganda
  • Rumah Pengasingan Bung Hatta
  • Rumah Pengasingan Bung Karno
  • Rumah Rasuna Said
  • Eks Rumah Raden Saleh
  • RSUP dr. Kariadi
  • Rumah Tjong A Fie
  • Rumah W. R. Soepratman
  • Stasiun Yogyakarta
Struktur

  • Makam Imam Bonjol
  • Tugu Jong Soematra
  • Tugu Muda
  • Tugu Lilin
  • Tugu Pahlawan
  • Jembatan Lama Kota Kediri
Situs

  • Benteng Oranje
  • Benteng Victoria
  • Candi Ceto
  • Candi Jawi
  • Candi Penataran
  • Fort Rotterdam
  • Gereja Katedral Jakarta
  • Gua Braholo
  • Gua Sunyaragi
  • GPIB Immanuel Semarang
  • Gunung Padang
  • Istana Bung Hatta
  • Kalimbuang Bori
  • Kete Kesu
  • Leang Timpuseng
  • Liang Bua
  • Makam Kyai Mojo
  • Masjid Agung Demak
  • Masjid Istiqlal
  • Masjid Raya Al-Ma’shun
  • Museum KA Ambarawa
  • Museum Kirti Griya
  • Perahu Kuno Rembang
  • Pugung Raharjo
  • Rumah Sakit Jiwa Prof. dr. Soerojo
  • Stasiun Radio AURI
Kawasan

  • Bawomataluo
  • Borobudur
  • Candi Arjuna
  • Candi Gedong Songo
  • Candi Prambanan
  • Keraton Surakarta
  • Candi Muaro Jambi
  • Kota Lama Sawahlunto
  • Sangiran
  • Trowulan
  • l
  • b
  • s
Candi Hindu di Indonesia
Jawa
  • Abang
  • Asu
  • Adan-Adan
  • Banjarsari
  • Barong
  • Bojongmenje
  • Cangkuang
  • Ceto
  • Dawangsari
  • Kompleks Candi Dieng
    • Arjuna
    • Bima
  • Gambarwetan
  • Gatotkaca
  • Gebang
  • Gedongsongo
  • Gemekan / Masahar
  • Gunungsari
  • Gununggangsir
  • Gunung Wukir
  • Ijo
  • Jawi
  • Kadisoka
  • Keblak
  • Kedaton
  • Kedulan
  • Kethek
  • Kidal
  • Kimpulan
  • Kunir
  • Liyangan
  • Losari
  • Mantup
  • Menggung
  • Merak
  • Morangan
  • Miri
  • Mirigambar
  • Ngempon
  • Ngetos
  • Pandegong
  • Penataran
  • Situs di kaki Gunung Penanggungan
    • Belahan
    • Jalatunda
    • Jedong
    • Kendalisodo
    • Selokelir
  • Plumbangan
  • Prambanan
  • Pringapus
  • Rimbi
  • Sambisari
  • Sawentar
  • Simping
  • Singasari
  • Sirih
  • Srigading
  • Sumberbeji
  • Surawana
  • Sukuh
  • Trowulan
  • Watu Gudhig
Bali
  • Besakih
  • Gede Perancak
  • Gunung Kawi
  • Tirta Empul
  • Tanah Lot
  • Ulun Danu Bratan
  • Uluwatu
  • Pura Bukit Dharma Durga Kutri
  • Pura Tulukbiyu
Sumatra
  • Lesung Batu
Kalimantan
  • Agung
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Candi_Arjuna&oldid=26999229"
Kategori:
  • Cagar budaya di Indonesia
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif Februari 2021
  • Candi di Jawa Tengah
  • Cagar budaya peringkat nasional
  • Kawasan cagar budaya di Indonesia
  • Cagar budaya di Jawa Tengah
  • Pariwisata di Jawa Tengah
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan kesalahan referensi
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • CS1 sumber berbahasa American English (en-us)
  • Pages using gadget WikiMiniAtlas
  • Artikel biografi dengan tabel penghargaan
  • Pranala kategori Commons ada di Wikidata
  • Templat webarchive tautan wayback
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif
  • Artikel dengan paramater tanggal tidak valid pada templat
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif permanen
  • Halaman yang menggunakan ekstensi Kartographer

Best Rank
More Recommended Articles