More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Gempa bumi dan tsunami Jawa 2006 - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gempa bumi dan tsunami Jawa 2006 - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Gempa bumi dan tsunami Jawa 2006

  • Čeština
  • Deutsch
  • English
  • Español
  • فارسی
  • Français
  • हिन्दी
  • 日本語
  • 한국어
  • Bahasa Melayu
  • Nederlands
  • Norsk bokmål
  • Polski
  • Português
  • Svenska
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Gempa bumi Jawa Juli 2006)
Gempa bumi dan tsunami Pangandaran 2006
Pantai Pangandaran wilayah yang paling terdampak tsunami 2006
Gempa bumi dan tsunami Jawa 2006 di Jawa
Jakarta
Jakarta
Pangandaran
Pangandaran
Pameungpeuk
Pameungpeuk
Gempa bumi dan tsunami Jawa 2006
Waktu UTC2006-07-17 08:19:26
ISC10699442
USGS-ANSSComCat
Tanggal setempat17 Juli 2006 (2006-07-17)
Waktu setempat15:19:26 WIB
Lama185 detik[1]
Magnitudo7.7 Mw[2]
Kedalaman20 km (12 mi)
SesarSunda Megathrust
JenisThurst
Wilayah bencanaIndonesia
Jawa Barat
Jawa Tengah
Daerah Istimewa Yogyakarta
Intensitas maks.MMI V (Sedang)
TsunamiYa, setinggi 8–10 m (26–33 ft)
Korban668 tewas
9.299 luka-luka
65 hilang[3]

Gempa bumi Jawa 2006 atau Gempa bumi dan tsunami Pangandaran 2006 adalah peristiwa gempa bumi besar berkekuatan 7.7 pada skala magnitudo[4] yang melanda pulau Jawa pada hari Senin, 17 Juli 2006, pukul 15.19 WIB. Pusat gempa berada di Samudra Hindia lepas pantai Jawa Barat, berjarak sekitar 225 Km Barat Daya Kabupaten Pangandaran. Gempa bumi ini menyebabkan tsunami setinggi 8 meter (26 ft) yang menghancurkan rumah di seluruh pesisir selatan Jawa, menewaskan setidaknya 668 jiwa. Peristiwa ini terjadi pada sore hari, dimana sebagian besar masyarakat berlibur ke daerah pantai, sehingga banyak korban yang berjatuhan.

Guncangan gempa ini tidak menimbulkan dampak langsung karena intensitasnya yang sangat rendah, banyaknya korban jiwa akibat tsunami yang ditimbulkan. Karena guncangan hanya dirasakan dengan intensitas sedang di wilayah daratan, dan bahkan lebih sedikit lagi di wilayah pantai, gelombang tsunami tersebut terjadi tanpa peringatan apa pun, sehingga banyak korban jiwa berjatuhan akibat tsunami.

Faktor lain menyebabkan tsunami ini tidak terdeteksi hingga terlambat, meskipun peringatan tsunami telah dikeluarkan oleh Pusat Peringatan Dini Tsunami Pasifik dan Badan Meteorologi Jepang, namun tidak ada informasi yang disampaikan kepada masyarakat di sekitar pantai.

Ketinggian gelombang tsunami mencapai 5–7 meter (16–23 kaki) dan mengakibatkan korban jiwa lebih dari 600 orang. Namun tsunami tertinggi berada di pulau Nusa Kambangan dengan ketinggian 10–21 m (33–69 kaki), tepat di sebelah timur Pantai Pangandaran, di mana kerusakan dan korban jiwa sangat banyak.

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]
Informasi lebih lanjut: Zona subduksi Selat Sunda
Setting lempeng tektonik di Pulau Jawa

Pulau Jawa adalah pulau paling padat penduduk di dunia, dan rentan terhadap bencana gempa bumi dan letusan gunung berapi, karena lokasinya di dekat Palung Sunda, batas lempeng konvergen tempat lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah Indonesia.

Palung Sunda di bagian Selatan (Jawa) memanjang dari Selat Sunda di barat hingga ke Bali di timur. Konvergensi kerak samudra yang relatif tua terjadi dengan kecepatan 6 sentimeter (2,4 inci) per tahun di bagian barat dan 4,9 cm (1,9 inci) per tahun di bagian timur, serta penurunan Zona Benioff (sudut kemiringan). zona kegempaan yang membatasi lempengan yang bergerak ke bawah pada batas konvergen) adalah sekitar 50° dan meluas hingga kedalaman sekitar 600 kilometer (370 mil). Peristiwa pra-instrumental adalah peristiwa sangat besar pada tahun 1840, 1867, dan 1875, namun tidak seperti segmen barat laut Sumatra, tidak ada gempa bumi megathrust yang terjadi di segmen bagian Pulau Jawa dalam kurun 300 tahun terakhir.[5]

Guncangan gempa bumi

[sunting | sunting sumber]
USGS intensitas gempa bumi

Guncangan gempa bumi ini dilaporkan USGS dapat dirasakan masyarakat di sebagian besar pulau Jawa. Guncangan gempa bumi terkuat berada di pesisir Jawa Barat dan Jawa Tengah seperti Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Cianjur selatan dan Kabupaten Cilacap berupa guncangan IV-V MMI. Kemudian III-IV MMI di Kota Bandung, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Kebumen, Banten, Jakarta, Yogyakarta dan II-III MMI di Jawa Timur. Di Jakarta, guncangan berlangsung selama lebih dari satu menit dan membuat gedung-gedung tinggi bergoyang-goyang.[6]

Dengan memperhatikan lokasi episentrum dan kedalaman hiposentrum gempa bumi, tampak bahwa gempa bumi terjadi di zona subduksi dipicu pergerakan vertikal (dip-slip) kerak bumi pada dua lempeng benua Indo-Australia dan Eurasia pada kedalaman kurang dari 30 km.

Tsunami

[sunting | sunting sumber]
Peta gambar lokasi episenter

Gempa bumi ini memicu Tsunami yang menghantam desa-desa di pesisir selatan Jawa Barat di Cipatujah, Tasikmalaya dan Pangandaran, Ciamis, Jawa Tengah meliputi Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kebumen, dan Kabupaten Purworejo serta Kabupaten Bantul di Daerah Istimewa Yogyakarta.[7] BMKG telah menyatakan adanya kemungkinan tsunami lokal yang dapat memengaruhi pesisir yang terletak tidak lebih daripada 100 kilometer dari pusat gempa, menandakan ketidakmungkinan tsunami skala besar, seperti yang terjadi pada 26 Desember 2004.[8]

Ketinggian tsunami berdasarkan lokasi
Lokasi Koordinat Ketinggian
Widara Payung 7°41′53″S 109°15′51″E / 7.69806°S 109.26417°E / -7.69806; 109.26417 7,39 m (24,2 ft)
Bulak Laut 7°41′01″S 108°36′43″E / 7.68361°S 108.61194°E / -7.68361; 108.61194 7,38 m (24,2 ft)
Pameungpeuk 7°40′5″S 107°41′26″E / 7.66806°S 107.69056°E / -7.66806; 107.69056 5,98 m (19,6 ft)
Batu Hiu 7°41′31″S 108°32′09″E / 7.69194°S 108.53583°E / -7.69194; 108.53583 5,44 m (17,8 ft)
Pangandaran 7°41′37″S 108°39′06″E / 7.69361°S 108.65167°E / -7.69361; 108.65167 4,27 m (14,0 ft)
Sindongkarta 7°45′52″S 108°3′35″E / 7.76444°S 108.05972°E / -7.76444; 108.05972 3,95 m (13,0 ft)
Kato et al. 2007, hlm. 1,057

Meski begitu, India masih mengeluarkan peringatan tsunami untuk Kepulauan Andaman, yang terletak di Teluk Benggala.[9] Kepulauan ini menderita kerusakan parah akibat tsunami 26 Desember 2004. Peringatan juga dikeluarkan pemerintah Australia untuk kawasan Australia Barat[10] dan Pulau Natal. Sebuah tsunami 60 cm tercatat di alat pengukuran pasang surut Bureau of Meteorology di pulau itu. Namun menurut laporan tak ada kerusakan akibat tsunami.[11]

Menurut warga, tsunami datang sekitar 15-20 menit setelah gempa bumi terjadi. Sebelum tsunami datang, warga melihat air laut surut hingga 2-3 kali.[12] Hal ini mengagetkan masyarakat pesisir karena mereka umumnya tidak merasakan guncangan gempa yang kuat. Seorang warga Pangalengan mengatakan bahwa gelombang datang ke arah pesisir dengan kecepatan 40 kilometer per jam.[13] Ia juga berkata bahwa tsunami itu berketinggian setidaknya 5 meter. Warga lain mengatakan puluhan nelayan basah kuyup karena gelombang besar itu. Sementara itu warga Kebumen mendengar suara dentuman sebelum tsunami terjadi.[14] Hasil penelitian mengungkap tinggi tsunami lebih dari 4,8 meter dengan jarak luncur ke daratan sekitar 500 meter.

Dampak dan korban

[sunting | sunting sumber]
Citra satelit dari pantai Pangandaran menunjukkan sisa puing-puing tsunami
Korban tewas berdasarkan lokasi
Lokasi Tewas Terluka Hilang
Pangandaran-Ciamis 413 2.741 15
Cilacap 157 104 15
Tasikmalaya 62 6.124 2
Kota Banjar 15 244 -
Kebumen 10 22 33
Bantul 3 - -
Gunungkidul 3 10 -
Banyumas 1 - -
Kabupaten Garut 1 30 -
Total 668 9.299 65

Menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana bencana Gempa bumi dan tsunami ini merenggut 668 korban jiwa, 65 hilang (diasumsikan meninggal dunia) dan 9.299 lainnya luka-luka.[15] Sementara menurut BMKG korban tewas mencapai 665 orang, 9.275 luka-luka dan 65 hilang[16] tersebar di 9 kabupaten, 3 provinsi. Sebagian besar korban tewas dan kerusakan merupakan akibat terjangan gelombang tsunami. Korban terbanyak berada di Ciamis-Pangandaran yakni 413 orang. Disusul sebanyak 157 orang di Cilacap, 62 orang di Tasikmalaya, 15 orang di Kota Banjar, 10 orang di Kebumen, 3 orang di Gunung Kidul dan Bantul serta 1 orang di Garut dan Banyumas. Korban hilang terbanyak di Kebumen yakni 33 orang. Dilaporkan tempat liburan pantai di Pangandaran mengalami rusak parah.[17] Ribuan rumah dan perahu nelayan hancur.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • flagPortal Indonesia
  • Gempa bumi Yogyakarta 2006
  • Gempa bumi dan tsunami Jawa Timur 1994
  • Daftar gempa bumi di Indonesia

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Yulianto, E.; Setja Atmadja, C. M. (2009), "Predecessors of the 2006 South Java Tsunami", Estimating the recurrence interval and behavior of tsunamis in the Indian Ocean via a survey of tsunami-related sedimentation, Tsukuba International Congress Center: National Research Institute for Earth Science and Disaster Prevention, hlm. 19
  2. ^ "M 7.7 - 226 km SSW of Singaparna, Indonesia". United States Geological Survey.
  3. ^ Wahono, Tri (ed.). "10 Tahun Tsunami Pangandaran, Tsunami Dahsyat Tanpa Isyarat Gempa". Kompas.com. Kompas.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2022-12-06. Diakses tanggal 2018-10-16.
  4. ^ "Pangandaran Diterjang Gempa dan Tsunami". Diarsipkan dari asli tanggal 2022-02-24. Diakses tanggal 2018-10-16.
  5. ^ Irsyam, M.; Dangkua, D. T.; Hendriyawan; Hoedajanto, D.; Hutapea, B. M; Kertapati, E. K.; Boen, T.; Petersen, M. D. (2008), "Proposed seismic hazard maps of Sumatra and Java islands and microzonation study of Jakarta city, Indonesia" (PDF), Journal of Earth System Science, 117 (2): 868, 869, Bibcode:2008JESS..117..865I, doi:10.1007/s12040-008-0073-3, S2CID 129933598
  6. ^ "Tsunami telan 300 orang". Diarsipkan dari asli tanggal 2020-07-25. Diakses tanggal 2018-10-16.
  7. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2006-07-20. Diakses tanggal 2006-07-18.
  8. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2006-07-18. Diakses tanggal 2006-07-18.
  9. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2006-07-19. Diakses tanggal 2006-07-17.
  10. ^ http://www.news.com.au/story/0,10117,19824243-2,00.html[pranala nonaktif permanen]
  11. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2006-07-20. Diakses tanggal 2006-07-17.
  12. ^ "Ombak Menggulung Hingga 30 M". Diarsipkan dari asli tanggal 2019-04-04. Diakses tanggal 2018-10-16.
  13. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2007-10-16. Diakses tanggal 2006-07-18.
  14. ^ "Warga Kebumen Dengar Dentuman Sebelum Tsunami". Diarsipkan dari asli tanggal 2022-03-10. Diakses tanggal 2018-10-16.
  15. ^ Data WHO, 2007
  16. ^ "Rekapitulasi Gempa Bumi di Indonesia Dirasakan Jakarta Tahun 1821-2014, No. 12". Diarsipkan dari asli tanggal 2018-10-17. Diakses tanggal 2018-10-16.
  17. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2011-06-23. Diakses tanggal 2006-07-17.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Category:July 2006 Java earthquake.
Wikinews bahasa Inggris memberitakan: Many killed by Indonesian tsunami
  • Analisis Bencana Tsunami Ciamis - Cilacap 2006 Diarsipkan 2021-11-11 di Wayback Machine.
  • Studi mekanisme gempa bumi dan tsunami pangandaran secara geodetik Diarsipkan 2018-10-16 di Wayback Machine.
  • l
  • b
  • s
Gempa bumi besar di Indonesia
Sebelum 1900
  • Laut Banda 1629
  • Ambon 1674
  • Jawa 1699
  • Sumatra 1797
  • Bali 1815
  • Sumatra 1833
  • Bogor 1834
  • Nias 1843
  • Laut Banda 1852
  • Sumatra 1861
  • Jawa 1867
  • Pulau Seram 1899
1900-1999
  • Sumatra 1907
  • Kerinci 1909
  • Sulawesi-Mindanao 1913
  • Bali 1917
  • Padang Panjang 1926
  • Sumatra Barat Daya 1931
  • Sumatra 1933
  • Sumatra 1935
  • Laut Banda 1938
  • Alahan Panjang 1943
  • Jawa Tengah 1943
  • Laut Seram 1965
  • Sulteng 1968
  • Sulawesi 1969
  • Irian Jaya 1976
  • Bali 1976
  • Sumba 1977
  • Yapen 1979
  • Bali 1979
  • Irian Jaya 1981
  • Flores 1982
  • Sumut 1984
  • Irian Jaya 1989
  • Kalabahi 1991
  • Flores 1992
  • Liwa 1994
  • Jatim 1994
  • Timor 1995
  • Kerinci 1995
  • Sulteng 1996
  • Biak 1996
  • Maluku Utara 1998
  • Selat Sunda 1999
2000-2009
  • Banggai 2000
  • Enggano 2000
  • Sumatra 2002
  • Alor 2004
  • Nabire 2004
  • Sumatra 2004
  • Laut Banda 2005
  • Nias–Simeulue 2005
  • Yogya 2006
  • Jabar 2006
  • Palu 2006
  • Sumbar 2007
  • Sumatra 2007
  • Jawa 2007
  • Bengkulu 2007
  • Sulawesi 2008
  • Simeulue 2008
  • Papua Barat 2009
  • Kepulauan Talaud 2009
  • Tasikmalaya 2009
  • Sumbar 2009
  • Laut Banda 2009
  • Paser 2009
2010-2019
  • Sumsel 2010
  • Sumut 2010
  • Papua 2010
  • Mentawai 2010
  • Aceh 2010
  • Singkil 2011
  • Cilacap 2011
  • Sumut 2011
  • Bali 2011
  • Sumatra 2012
  • Sulteng 2012
  • Aceh Januari 2013
  • Lombok 2013
  • Aceh 2013
  • Halmahera 2014
  • Kebumen 2014
  • Papua 2015
  • Sorong 2015
  • Mentawai 2016
  • Pidie Jaya 2016
  • Jawa 2017
  • Lebak 2018
  • Lombok Juli 2018
  • Lombok Agustus 2018
  • Sulawesi 2018
  • Laut Banda 2019
  • Banten 2019
2020-2029
  • Sulut 2021
  • Sulbar 2021
  • Jatim April 2021
  • Jatim Mei 2021
  • Karangasem 2021
  • Pasaman Barat 2022
  • Cianjur 2022
  • Maluku 2023
  • Laut Jawa 2024
  • Jawa Barat 2024
  • l
  • b
  • s
Tsunami di Indonesia
Abad ke-17
  • Ambon 1674
  • Banda 1674
Abad ke-19
  • Bali 1815
  • Flores 1820
  • Sumatra 1861
  • Sangihe 1871
  • Krakatau 1883
  • Banda 1899
Abad ke-20
  • Simeulue 1907
  • Enggano 1931
  • Donggala 1968
  • Majene 1969
  • Sumba 1977
  • Lembata 1979
  • Flores 1992
  • Banyuwangi 1994
  • Biak 1996
Abad ke-21
  • Aceh dan Nias 2004
  • Pangandaran 2006
  • Mentawai 2010
  • Palu 2018
  • Banten 2018
Referensi : Katalog Tsunami Indonesia Tahun 416-2018
  • l
  • b
  • s
Bencana alam, kecelakaan, dan kerusuhan di Indonesia tahun 2000-2009
Bencana alam
Banjir & longsor
Banjir lumpur panas Sidoarjo · Banjir Jakarta
Gempa bumi
  • Banggai 2000
  • Bengkulu 2000
  • Alor 2004
  • Sumbar 2007
  • Paser 2009
  • Nabire 2004
  • Aceh 2004
  • Laut Banda 2005
  • Sumatera 2005
  • Jawa 2006
  • Sulawesi Jan 2006
  • Sulawesi Jul 2006
  • Yogyakarta 2006
  • Bengkulu 2007
  • Jawa 2007
  • Sumatera Barat 2007
  • Simeulue 2008
  • Sulawesi 2008
  • Jawa Barat 2009
  • Laut Banda 2009
  • Papua Barat 2009
  • Sumatera 2009
  • Sumatera Barat 2009
  • Talaud 2009
Kerusakan alam lain
  • Lesus Lempuyangan
  • Semburan lumpur panas Mataloko
  • Pembalakan hutan di Indonesia
  • Ledakan meteor Bone 2009
Kecelakaan
Pesawat terbang
Lion Air 332 · Lion Air 538 · Mandala Airlines 91 · Adam Air 172 · Adam Air 574 · Garuda Indonesia 200 · Sriwijaya Air 62 · C-130H Hercules 2009 · Mimika Air 514 · Merpati 9760 ·
Kapal
Digoel · Senopati Nusantara · Tri Star 1 · Levina I · Wahai Star · Dumai Express · Teratai Prima
Lain-lain
  • Insiden perbatasan Indonesia dan Timor Leste
  • Pengeboman Marriott 2003
  • Penyerempetan kapal Indonesia dan Malaysia
  • Insiden Alastlogo 2007
  • Insiden Monas 2008
  • Insiden Zakat Pasuruan 2008
  • Pengeboman Jakarta 2009
  • Aliran Dana Century
◀ 1990-an 2010 ▶
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gempa_bumi_dan_tsunami_Jawa_2006&oldid=27825144"
Kategori:
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif Januari 2022
  • Indonesia dalam tahun 2006
  • Gempa bumi di Indonesia tahun 2006
  • Tsunami di Indonesia
  • Sejarah Jawa Barat
  • Gempa bumi tahun 2006
Kategori tersembunyi:
  • Galat CS1: markah
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif
  • Artikel dengan paramater tanggal tidak valid pada templat
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif permanen
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • M w
  • Pages using gadget WikiMiniAtlas
  • Pranala Commons ditentukan secara lokal
  • Templat webarchive tautan wayback

Best Rank
More Recommended Articles