More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Hizbullah (Indonesia) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hizbullah (Indonesia) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Hizbullah (Indonesia)

  • English
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Untuk kegunaan lain, lihat Hizbullah (disambiguasi).
Hizbullah
  • 回教青年挺身隊
  • Kaikyō Seinen Teishintai
Aktif8 Desember 1944–3 Juni 1947
Negara
  • Kekaisaran Jepang Indonesia (pendudukan Jepang) (1944–1945)
  •  Indonesia (1945–1947)
Aliansi Masyumi
Tipe unitInfanteri
Peran
  • Pasukan cadangan bagi PETA
  • Pasukan paramiliter
Jumlah personelca 25.000 personel (1945)
MarkasCibarusah, Bekasi, Jawa Barat
JulukanSabilillah
Warna panji
  •   Hijau
  •   Merah
  •   Putih
Ulang tahun8 Desember
PertempuranRevolusi Nasional Indonesia
Tokoh
Ketua Pusat PimpinanZainul Arifin Pohan
Wakil Ketua Pusat PimpinanMohamad Roem
Komandan PelatihanMas Mansyur
Wakil Komandan PelatihanPrawoto Mangkusasmito
Bagian dari seri mengenai
Sejarah Indonesia
Prasejarah
Manusia Jawa 1.000.000 BP
Manusia Flores 94.000–12.000 BP
Bencana alam Toba 75.000 BP
Kebudayaan Buni 400 SM
Kerajaan Hindu-Buddha
Kerajaan Kutai 400–1635
Kerajaan Kalingga 424–782
Tarumanagara 450–900
Kerajaan Melayu 671–1347
Sriwijaya 671–1028
Kerajaan Sunda 662–1579
Kerajaan Galuh 669–1482
Kerajaan Bima 709–1621
Mataram Kuno 716–1016
Kerajaan Bali 914–1908
Kerajaan Kahuripan 1019–1046
Kerajaan Janggala 1042–1135
Kerajaan Kadiri 1042–1222
Kerajaan Singasari 1222–1292
Majapahit 1293–1478
Kerajaan Islam
Lihat: Penyebaran Islam di Nusantara
Kesultanan Peureulak 840–1292
Kerajaan Haru 1225–1613
Kesultanan Ternate 1257–1914
Kesultanan Samudera Pasai 1267–1521
Kesultanan Bone 1300–1905
Kerajaan Kaimana 1309–1963
Kesultanan Gowa 1320–sekarang
Kesultanan Limboto 1330–1863
Kerajaan Pagaruyung 1347–1833
Kesultanan Brunei 1368–1888, sekarang Brunei
Kesultanan Gorontalo 1385–1878
Kesultanan Melaka 1405–1511
Kesultanan Sulu 1405–1851
Kesultanan Cirebon 1445–1677
Kesultanan Demak 1475–1554
Kerajaan Giri 1481–1680
Kesultanan Bolango 1482–1862
Kesultanan Aceh 1496–1903
Kerajaan Balanipa 1511–sekarang
Kesultanan Banten 1526–1813
Kesultanan Banjar 1526–sekarang
Kerajaan Kalinyamat 1527–1599
Kesultanan Johor 1528–1877
Kesultanan Pajang 1568–1586
Kesultanan Mataram 1586–1755
Kerajaan Fatagar 1600–1963
Kesultanan Jambi 1615–1904
Kesultanan Bima 1620–1958
Kesultanan Palembang 1659–1823
Kesultanan Sumbawa 1674–1958
Kesultanan Kasepuhan 1679–1815
Kesultanan Kanoman 1679–1815
Kesultanan Siak 1723–1945
Kesunanan Surakarta 1745–sekarang
Kesultanan Yogyakarta 1755–sekarang
Kesultanan Kacirebonan 1808–1815
Kesultanan Deli 1814–1946
Kesultanan Lingga 1824–1911
Negara lainnya
Lihat: Kerajaan-kerajaan Kristen di Nusantara
Kerajaan Soya 1200–sekarang
Kerajaan Bolaang Mongondow 1320–1950
Kerajaan Manado 1500–1670
Kerajaan Siau 1510–1956
Kerajaan Larantuka 1515–1962
Kerajaan Sikka
Kerajaan Tagulandang 1570–1942
Kerajaan Manganitu 1600–1944
Republik Lanfang 1777–1884
Kerajaan Lore 1903–sekarang
Kolonialisme Eropa
Portugis 1512–1850
VOC 1602–1800
Jeda kekuasaan Prancis dan Britania 1806–1815
Hindia Belanda 1800–1949
Munculnya Indonesia
Kebangkitan Nasional 1908–1942
Pendudukan Jepang 1942–1945
Revolusi Nasional 1945–1949
Republik Indonesia
Awal Kemerdekaan 1945–1949
Republik Indonesia Serikat 1949–1950
Demokrasi Liberal 1950–1959
Demokrasi Terpimpin 1959–1965
Transisi 1965–1966
Orde Baru 1966–1998
Reformasi 1998–sekarang
Menurut topik
  • Arkeologi
  • Mata uang
  • Ekonomi
  • Militer
Garis waktu
 Portal Indonesia
  • l
  • b
  • s
Dua orang personel TNI dari Hizbullah sedang makan di pusat evakuasi di Bangil, 1948

Hizbullah (Ejaan Lama: Hizboellah atau Hisboellah, bahasa Arab: حزب الله, har. 'Tentara Allah') atau Laskar Hizbullah adalah laskar pejuang yang aktif selama masa perang kemerdekaan Indonesia. Hizbullah dibentuk pada tanggal 8 Desember 1944 oleh pemerintahan pendudukan Jepang dengan nama Kaikyō Seinen Teishintai (Jepang: 回教青年挺身隊code: ja is deprecated , 'Pasukan Sukarela Pemuda Islam'). Hizbullah didirikan sebagai pasukan cadangan bagi Pembela Tanah Air (PETA) dengan anggota yang terdiri dari pemuda-pemuda muslim. Berbeda dengan PETA yang berada di bawah komando Angkatan Darat Kekaisaran Jepang, komando Hizbullah terletak pada Partai Masyumi. Oleh karena itu, Hizbullah tidak ikut dibubarkan sebagaimana PETA ketika Jepang menyerah kepada Sekutu pada bulan Agustus 1945. Selepas peristiwa proklamasi, Hizbullah turut berjuang mempertahankan kedaulatan Indonesia yang baru berdiri bersama militer serta laskar-laskar lain, hingga seluruh kekuatan bersenjata Indonesia dilebur menjadi Tentara Nasional Indonesia pada tahun 1947.

Pembentukan

[sunting | sunting sumber]

Pembentukan Hizbullah berawal ketika tokoh dan masyarakat Indonesia mulai menyuarakan aspirasi tentang pembentukan satuan militer yang beranggotakan bangsa Indonesia. Pada tanggal 13 September 1943, permohonan pembentukan satuan militer turut diusulkan oleh sepuluh ulama: K.H. Mas Mansyur, K.H. Adnan, Dr. Abdul Malik Karim Amrullah, Guru H. Mansur, Guru H. Cholid, K.H. Abdul Madjid, Guru H. Jacob, K.H. Djunaedi, U. Mochtar, dan H. Mohammad Sadri, yang menuntut agar segera dibentuk tentara sukarela bukan wajib militer yang akan mempertahankan Pulau Jawa. Tentara ini direncanakan terdiri dari umat Islam dan diatur menurut ketentuan Islam. Usulan pembentukan satuan militer ini diwujudkan dengan dibentuknya PETA pada tanggal 3 Oktober 1943, tetapi PETA bukanlah satuan khusus bagi pemeluk Islam. Pada tanggal 25 Februari 1944, terjadi pemberontakan di Singaparna dari kalangan santri yang dipimpin oleh K.H. Zaenal Mustafa. Pemberontakan ini membuat Jepang mulai melunakkan sikap terhadap kelompok Islam. Akhirnya pada tanggal 8 Desember 1944, Hizbullah didirikan oleh pemerintahan militer Jepang sebagai pasukan yang terdiri dari pemuda-pemuda muslim, dengan fungsi menjadi kekuatan cadangan bagi PETA. Meski diresmikan oleh Jepang, komando pasukan Hizbullah berada di bawah koordinasi Partai Masyumi.[1]

Pada bulan Desember 1944 hingga Januari 1945, dibentuk Pusat Pimpinan Barisan Hizbullah untuk mempersiapkan perekrutan dan pembukaan pusat pelatihan. Dewan ini diketuai oleh K.H. Zainul Arifin Pohan dengan wakil Mohamad Roem, sedangkan urusan pelatihan dikomandani oleh K.H. Mas Mansyur dengan wakil Prawoto Mangkusasmito di bawah pengawasan Motoshige Yanagawa dari Beppan (gugus tugas khusus dari Angkatan Darat ke-16).[1] Pelatihan anggota dimulai pada tanggal 28 Februari 1945 di pusat pelatihan yang terletak di Cibarusa, Bogor (kini bagian dari Kabupaten Bekasi). Peserta pelatihan yang pertama berjumlah 500 orang, yang berasal dari berbagai pesantren di Pulau Jawa dan Madura.[2] Lulusan dari pelatihan ini kemudian dikembalikan ke daerah asal masing-masing untuk membentuk satuan Hizbullah beranggotakan pemuda setempat. Selama setahun pertama berdirinya, diperkirakan jumlah anggota Hizbullah secara keseluruhan mencapai sekitar 25.000 personel.[1]

Era Revolusi Nasional

[sunting | sunting sumber]

Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu, PETA sebagai pasukan yang didirikan oleh pemerintahan militer Jepang dibubarkan. Hizbullah, yang berada di bawah arahan Partai Masyumi, tidak terpengaruh oleh hal itu, sehingga aktivitasnya tetap berlanjut memasuki era pemerintahan Indonesia yang merdeka. Hizbullah kemudian turut berjuang di berbagai pertempuran bersama Badan Keamanan Rakyat (kemudian formasi lainnya) serta laskar-laskar atau badan perjuangan rakyat lain selama Revolusi Nasional Indonesia.

Pada masa awal revolusi, berbagai satuan Hizbullah di berbagai daerah turut melucuti persenjataan tentara Jepang untuk mempersenjatai diri. Tak jarang hal ini menimbulkan bentrok dengan tentara Jepang. Beberapa pertempuran besar yang turut dihadiri oleh personel dari Hizbullah di antaranya adalah Bandung Lautan Api, Pertempuran Lima Hari, Pertempuran Ambarawa, dan Pertempuran Surabaya.

Aktivitas Hizbullah sebagai pasukan independen selesai ketika pada tanggal 3 Juni 1947, Presiden Sukarno mengumumkan pembentukan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Pembentukan TNI dilakukan dengan menggabungkan kekuatan militer formal Tentara Republik Indonesia (TRI) dengan laskar-laskar rakyat, termasuk Hizbullah.

Tokoh dalam Hizbullah

[sunting | sunting sumber]

Beberapa tokoh dalam sejarah Indonesia yang pernah bertugas dalam Hizbullah antara lain:

  • KH. Ahmad Hanafiah (pencetus)
  • K.H. Zainul Arifin Pohan
  • Mohamad Roem
  • K.H. Mas Mansyur
  • Prawoto Mangkusasmito
  • K.H. Noer Alie (Ketua Markas Pusat Hizbullah Jakarta Raya)
  • Sangidi Mahyudin (Komandan Hizbullah Divisi Kedu)
  • Muhammad Nurdin Nasution (Komandan Batalion Hizbullah Medan Area)
  • Duski Samad (Ketua Hizbullah Sumatra Tengah)
  • Buya H. Abdul Malik Ahmad (Perintis Hizbullah Sumatra Tengah)
  • H. Hasnawi Karim (Kepala Staf Hizbullah Divisi Sumatra Tengah)
  • Arsyad Thalib Lubis (Wakil Komandan Hizbullah Sumatra Timur)
  • K.H. Muslich (Komandan Hizbullah Divisi Banyumas)
  • K.H. Abdul Wahab Hasbullah (Panglima Laskar Mujahidin)
  • K.H. Dimyathi Syafi'i (Komandan Hizbullah Blambangan Selatan)
  • Amir Fatah (Komandan Hizbullah Besuki)
  • Ali Moertopo (anggota)

Rujukan

[sunting | sunting sumber]

Catatan

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c Johari, Hendi (2018-04-16). "Hizbullah Zaman Jepang". Historia.
  2. ^ Shiraishi 1974, hlm. 33.

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Gemini, Galun Eka; Sofianto, Kunto (2015). "Peranan Lasykar Hizbullah di Priangan 1945-1948". Patanjala. 7 (3). Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat: 381–398. doi:10.30959/patanjala.v7i3.107.
  • Hidayat, Lukman; Saraswati, Ufi (2020). "Bentuk Perjuangan Laskar Hizbullah Karesidenan Kedu dalam Perang Kemerdekaan Tahun 1944-1947". Journal of Indonesian History. 9 (2). Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang: 142–153. doi:10.15294/jih.v9i2.46533.
  • Mulyaningsih, Jumeroh; Hamidah, Dedeh Nur (2018). "Laskar Santri Pejuang Negeri: Rekam Jejak Laskar Hizbullah dalam Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya". Tamaddun. 6 (2). Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah IAIN Syekh Nurjati Cirebon: 1–30. doi:10.24235/tamaddun.v6i2.3519.
  • Shiraishi, Aiko (1974). "ジャワ防衛義勇軍の設立". 東南アジア -歴史と文化- (dalam bahasa Jepang). 1974 (4). J-STAGE: 3–41. doi:10.5512/sea.1974.3.
Ikon rintisan

Artikel bertopik sejarah Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hizbullah_(Indonesia)&oldid=25359806"
Kategori:
  • Sejarah Indonesia
  • Pendudukan Jepang di Indonesia
  • Laskar pejuang kemerdekaan
Kategori tersembunyi:
  • Artikel mengandung aksara Jepang
  • Artikel mengandung aksara Arab
  • Artikel mengandung teks Jepang
  • Lang and lang-xx using deprecated ISO 639 codes
  • Galat CS1: nilai parameter tidak valid
  • CS1 sumber berbahasa Jepang (ja)
  • Semua artikel rintisan
  • Semua artikel rintisan selain dari biografi
  • Rintisan bertopik sejarah Indonesia
  • Semua artikel rintisan Februari 2024

Best Rank
More Recommended Articles