Penentangan Ortodoks Timur terhadap supremasi kepausan
Bagian dari seri tentang |
Gereja Ortodoks Timur |
---|
![]() |
Ikhtisar |
Gereja Ortodoks Timur dalam ajarannya dengan tegas menentang supremasi kepausan. Meskipun tidak mengabaikan fakta tentang Keutamaan Uskup Roma, Kekristenan Ortodoks Timur dengan tegas menyatakan bahwa keutamaan tersebut di zaman gereja mula-mula tidaklah sama dengan doktrin supremasi kepausan pada saat ini.
Pandangan Ortodoks Timur tentang Katolik
Gereja Ortodoks Timur memandang Katolik atau katolisitas sebagai suatu kepatuhan terhadap otoritas Tradisi Suci Gereja dan ketaatan terhadap kesaksian Kitab Suci yang juga merupakan hasil atau luaran dari Tradisi Suci itu sendiri. Gereja Ortodoks Timur tidak memandang Katolik sebagai suatu bentuk kepatuhan terhadap suatu tahta suci apostolik tertentu. Gereja Ortodoks Timur berpandangan bahwa mereka tidak pernah menerima Paus sebagai pemimpin "de jure" seluruh gereja. Semua uskup setara "seperti Petrus", oleh karena itu setiap gereja di bawah setiap uskup (yang ditahbiskan dalam suksesi apostolik) sepenuhnya lengkap (yang merupakan makna asli katolik).
Merujuk pada ucapan Ignatius dari Antiokh[1], disebutkan bahwa
Berbanding terbalik dengan pendapat populer, makna dari kata "katolik" sendiri bukanlah universal, melainkan bermakna lengkap, utuh, dan tidak kurang apapun. Dengan demikian, mengakui gereja sebagai yang katolik bermakna mengakui kelengkapan iman Kristen yang utuh dalam gereja itu sendiri. Namun, mengatakan bahwa Gereja Ortodoks dan Gereja Roma serupa dengan dua bagian paru-paru dari keseluruhan Gereja yang sama-sama katolik adalah bertentangan dengan ajaran dari kedua gereja tersebut.[2]
Gereja sendiri adalah penggambaran dari Allah Tritunggal[3] dan merupakan cerminan dari inkarnasi Kristus. Dengan demikian, perubahan mengenai pemahaman akan gereja sama dengan perubahan akan pemaknaan atas Allah Tritunggal dan inkarnasi Kristus itu sendiri.
Tubuh Kristus harus selalu setara dengan dirinya sendiri … Gereja lokal yang memanifestasikan tubuh Kristus tidak dapat dimasukkan ke dalam organisasi yang lebih besar yang membuatnya lebih katolik dan lebih bersatu, karena alasan sederhana bahwa prinsip katolik total dan kesatuan total sudah intrinsik di dalamnya.[4]
Rujukan
- ^ Epistle to the Smyrnaeans - Chapter VIII.-Let Nothing Be Done Without the Bishop.
- ^ Carlton, C., (1999).The Truth: What Every Roman Catholic Should know about the Orthodox Church, p. 22. Regina Orthodox Press; Salisbury, MA.
- ^ Lossky, V., (2002) The Mystical Theology of the Eastern Church, (St Vladimirs Seminary Press; Crestwood, NY), p.176
- ^ Sherrard, P., (1978) Church, Papacy and Schism: A Theological Enquiry. (Denise Harvey Publisher; Limni, Greece), p. 15