Tripurasundari
| Tripurasundari | |
|---|---|
Bunda Dewi; Suatu wujud tertinggi dari Mahadewi; Pengatur alam semesta; Parabrahman dalam aliran Sakta | |
| Anggota sepuluh Mahawidya | |
| Nama lain |
|
| Gender | wanita |
| Afiliasi | Parabrahman, Mahadewi, Mahawidya, Parwati, Kamakhya |
| Kediaman | Manidwipa / Śrī Nagara |
| Mantra | Oṃ Śrī Mātre Namaḥ |
| Pustaka | |
| Pemujaan | |
| Dipuja umat | Hindu India |
| Penganut | Sakta (sekte Kaula) |
| Wilayah | Kanchipuram and Assam (dalam wujud Kamakshi and Kamakhya) |
| Perayaan |
|
| Atribut | |
| Simbol | Sri Yantra |
| Senjata | pasa, angkusa, panah, dan busur dari batang tebu[1] |
| Wahana | singa |
| Hari | Jumat |
| Keluarga | |
| Suami | Kameswara, suatu wujud dari Siwa |
Tripurasundari (Dewanagari: त्रिपुरसुन्दरी ; IAST: Tripurasundarī), juga dikenal dengan nama Lalita, Sodasi, Kamaksi, dan Rajarajeswari, adalah salah satu dewi dalam agama Hindu―terutama dalam aliran Sakta―dan dipuja sebagai salah satu dari sepuluh Mahawidya (Dewi Kebijaksanaan).[2] Dia diyakini sebagai perwujudan dari kekuatan esensial Mahadewi. Sebagai dewi pujaan utama dalam pustaka Sakta, dia dimuliakan dalam Lalitasahasranama dan Saundaryalahari.[3] Dalam bagian Lalitopakhyana dari Brahmandapurana, dia disetarakan dengan Adiparasakti.
Istilah "Tripura" mengacu kepada konsep tiga kota atau dunia, sedangkan "Sundari" dapat diterjemahkan sebagai "wanita cantik". Dia dipuja sebagai wanita tercantik di tiga dunia, dan dikaitkan dengan simbol yoni serta kekuatan penciptaan, pemeliharaan, dan peleburan.
Menurut tradisi Srikula dalam aliran Sakta, Tripurasundari merupakan anggota Mahawidya yang paling unggul, Tuhan Mahakuasa serta dewi utama dalam perguruan Sri Vidya. Pustaka Tripura-upanisad menempatkannya sebagai Sakti (energi, kekuatan) alam semesta yang sejati.[4] Dia juga disembah sebagai kesadaran tertinggi, mengatur segalanya melampaui Brahma, Wisnu, dan Siwa.[5]
Pustaka Lalitasahasranama mengisahkan pertempuran kosmik antara Lalita Tripurasundari dan raksasa Bandasura, sebagai alegori dari keunggulan kebaikan atas kejahatan. Kitab suci tersebut memberikan rincian tentang atribut serta sifat-sifat ketuhanannya. Kuil untuk memujanya tersebar di seluruh India, dengan jumlah umat signifikan di Tripura, Benggala Barat, Tamil Nadu, Andhra Pradesh, Telangana, Jharkhand, dan Karnataka. Hari raya untuk memujanya―meliputi Lalita Jayanti dan Lalita Pancami―diselenggarakan dengan meriah, menunjukkan hubungan spiritual mendalam pada umatnya serta kandungan energi ketuhanan yang feminin dalam dirinya.
Etimologi
Kata Tripura (त्रिपुर) berarti 'tiga kota' atau 'tiga dunia', sedangkan Sundari berarti (सुन्दरी) 'wanita cantik'. Tripurasundari berarti "wanita tercantik di ketiga dunia". Tripura juga dapat berarti tiga kota yang dibangun oleh Mayasura dan dihancurkan oleh Tripurantaka (salah satu perwujudan Siwa), sehingga berarti "Wanita cantik bagi sang penghancur tiga kota". Dia dikenal sebagai Tripura karena mantra dirinya mengandung tiga gugus huruf. Ada pula anggapan bahwa dia disebut Tripura karena mewujudkan diri ke dalam Brahma, Wisnu dan Siwa sebagai pencipta, pemelihara, dan pelebur alam semesta.[5][6]
Referensi
- ^ Kinsley 1998, hlm. 112.
- ^ Kinsley 1998.
- ^ Das 2001.
- ^ Mahadevan 1975, hlm. 235.
- ^ a b Brooks 1990, hlm. 155–156.
- ^ Woodroffe 1974, hlm. 132–37.
Daftar pustaka
- Brooks, Douglas Renfrew (1992). Auspicious Wisdom: The Texts and Traditions of Srividya Sakta Tantrism in South India. SUNY Press. ISBN 978-0791411469.
- Das, J. K. (2001). "Chapter 5: Old and new political process in realization of the rights of indigenous peoples (regarded as tribals) in Tripura". Human rights and indigenous peoples. A.P.H. Publishing. hlm. 208–9. ISBN 978-81-7648-243-1.
- Kinsley, David (1998). Tantric Visions of the Divine Feminine: The Ten Mahāvidyās. Motilal Banarsidass. ISBN 978-8120815230.
- Mahadevan, T. M. P. (1975). Upaniṣads: Selections from 108 Upaniṣads. Motilal Banarsidass. ISBN 978-81-208-1611-4.
- Woodroffe, Sir John George (1974). The Serpent Power: Being the Shat-Chakra-Nirūpana and Pādukā-Panchaka, Two Works on Laya-Yoga. Dover Publications. ISBN 978-0486230580.

