More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Kemalasan (Buddhisme) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kemalasan (Buddhisme) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kemalasan (Buddhisme)

  • বাংলা
  • English
  • 日本語
  • 한국어
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Untuk faktor-mental kantuk/kelambanan (middha), lihat Kantuk (Buddhisme).
Terjemahan dari
kemalasan
Indonesiakemalasan
Inggrissloth
lethargy
gloominess
foggymindedness
Palithīna
Sanskertastyāna
Tionghoa惛沉
Tibetརྨུག་པ།
(Wylie: rmug pa;
THL: mukpa
)
Daftar Istilah Buddhis
  • l
  • b
  • s
Bagian dari Abhidhamma Theravāda
52 Cetasika
Buddhisme Theravāda
7 universal (sabbacittasādhāraṇa)
  • Phassa
  • Vedanā
  • Saññā
  • Cetanā
  • Ekaggatā (Samādhi)
  • Jīvitindriya
  • Manasikāra
6 sesekali (pakiṇṇaka)
  • Vitakka
  • Vicāra
  • Adhimokkha
  • Viriya
  • Pīti
  • Chanda
14 tidak baik (akusala)
  • 4 tidak baik universal (akusalasādhāraṇa):
  • Moha
  • Ahirika
  • Anottappa
  • Uddhacca
  • 3 keserakahan (lobha):
  • Lobha
  • Diṭṭhi
  • Māna
  • 4 kebencian (dosa):
  • Dosa
  • Issā
  • Macchariya
  • Kukkucca
  • 3 yang terakhir:
  • Thīna
  • Middha
  • Vicikicchā
25 indah (sobhana)
  • 19 indah universal (sobhanasādhāraṇa):
  • Saddhā
  • Sati
  • Hiri
  • Ottappa
  • Alobha
  • Adosa
    • Mettā
  • Tatramajjhattatā
    • Upekkhā
  • Kāyapassaddhi
  • Cittapassaddhi
  • Kāyalahutā
  • Cittalahutā
  • Kāyamudutā
  • Cittamudutā
  • Kāyakammaññatā
  • Cittakammaññatā
  • Kāyapāguññatā
  • Cittapāguññatā
  • Kāyujukatā
  • Cittujukatā
  • 3 penahanan diri (virati):
  • Sammāvācā
  • Sammākammanta
  • Sammā-ājīva
  • 2 tanpa batas (appamañña):
  • Karuṇā
  • Muditā
  • 1 indra kebijaksanaan (paññindriya):
  • Paññā
    • Amoha
  • l
  • b
  • s

Kemalasan (Pali: thīna; Sanskerta: स्त्यान, styāna) adalah suatu faktor mental dalam Buddhisme. Thīna didefinisikan sebagai kelesuan atau ketumpulan batin, yang ditandai dengan kurangnya daya dorong. Dalam aliran Theravāda, thīna dikatakan terjadi bersamaan dengan middha (kantuk), yang didefinisikan sebagai kondisi tidak sehat yang ditandai dengan ketidakmampuan, kurangnya energi, dan pertentangan terhadap aktivitas yang baik.[1] Kedua faktor mental yang berhubungan tersebut diungkapkan sebagai thīna-middha (kemalasan-kantuk). Dalam aliran Mahayana, styāna diartikan sebagai faktor mental yang menyebabkan batin menjadi menarik diri, tidak jelas, dan tidak dapat fokus.[2][3]

Kemalasan diidentifikasi dalam konteks:

  • Salah satu dari lima rintangan dalam praktik meditasi (dikombinasikan dengan middha, yaitu kantuk)
  • Salah satu dari empat belas faktor mental yang tidak baik dalam ajaran Abhidhamma Theravāda
  • Berkaitan erat dengan istilah Sanskerta kausīdya (kemalasan spiritual), yang diidentifikasi sebagai salah satu dari dua puluh faktor tidak baik sekunder dalam ajaran Abhidharma Mahayana

Definisi

[sunting | sunting sumber]

Theravāda

[sunting | sunting sumber]

Bhikkhu Bodhi menjelaskan:

Kemalasan adalah kelesuan atau kebodohan batin. Ciri khasnya adalah kurangnya daya dorong. Fungsinya adalah untuk menghilangkan energi/usaha (viriya). Kemalasan terwujud sebagai tenggelamnya batin. Penyebab langsungnya adalah perhatian yang tidak bijaksana (ayoniso manasikāra) terhadap kebosanan, rasa kantuk, dll.[1] Kemalasan dan kelambanan/kantuk (middha) selalu muncul bersamaan, dan berlawanan dengan energi (viriya). Kemalasan diidentifikasikan sebagai penyakit kesadaran (citta-gelañña), kelesuan sebagai penyakit faktor mental (kāya-gelañña). Sebagai pasangan, keduanya merupakan salah satu dari lima rintangan, yang diatasi dengan faktor-mental penempelan-awal (vitakka).

Kitab Aṭṭhasālinī (II, Kitab I, Bagian IX, Bab II, 255) menjelaskan tentang kemalasan dan kelambanan/kantuk: “Tidak adanya usaha, kesulitan karena ketidakmampuan, adalah maknanya.” Kemudian, kita membaca definisi kemalasan dan kelambanan/kantuk sebagai berikut:

Gabungan “kemalasan-kelambanan” adalah kemalasan ditambah kelambanan/kantuk; kemalasan memiliki ciri-ciri tidak adanya, atau pertentangan, terhadap energi/usaha (viriya), penghancuran energi/usaha (viriya) sebagai fungsinya, tenggelamnya keadaan-keadaan yang terkait sebagai manifestasinya; kelambanan memiliki ciri-ciri tidak terkendali, menutup pintu-pintu kesadaran sebagai fungsi, menyusut dalam menerima objek, atau kantuk sebagai manifestasi; dan keduanya memiliki pikiran yang tidak sistematis, dalam tidak membangkitkan diri dari ketidakpuasan dan kemalasan (atau pemanjaan), sebagai penyebab langsungnya.[4]

Nina van Gorkom menjelaskan:

Bila ada kemalasan dan kelambangan/kantuk, maka tidak ada energi (viriya), tidak ada semangat untuk melakukan dāna, untuk mengamalkan sīla, untuk mendengarkan Dhamma, untuk mempelajari Dhamma atau untuk mengembangkan ketenangan, tidak ada energi/usaha (viriya) untuk memperhatikan kenyataan yang muncul saat ini.[4]

Mahāyāna

[sunting | sunting sumber]

The Abhidharma-samuccaya menyatakan:

Apa itu kemalasan? Kemalasan adalah cara ketika batin tidak dapat berfungsi dengan baik dan dikaitkan dengan moha (delusi/kebodohan batin). Fungsinya adalah untuk membantu semua emosi dasar dan dekat.[2]

Mipham Rinpoche menyatakan:

Kemalasan termasuk dalam kategori delusi. Artinya menarik diri, tidak mampu berpikir, dan tidak mampu fokus pada suatu objek karena beban tubuh dan batin. Hal ini menjadi penopang bagi emosi yang mengganggu.[3]

Alexander Berzin menjelaskan:

Batin yang berkabut (rmugs-pa) merupakan bagian dari kenaifan/kebodohan batin (moha). Ini adalah perasaan berat pada tubuh dan batin yang membuat batin tidak jernih, tidak berguna, dan tidak mampu memunculkan penampakan kognitif dari objeknya atau memahami objek tersebut dengan benar. Ketika batin benar-benar menjadi tidak jernih, karena batin yang berkabut, ini adalah ketumpulan batin (bying-ba).[5]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Bhikkhu Bodhi (2003), hlm. 84
  2. ^ a b Guenther (1975), Kindle Locations 944-945.
  3. ^ a b Kunsang (2004), hlm. 29.
  4. ^ a b Gorkom (2010), Definition of Sloth, Torpor, and Doubt
  5. ^ Berzin (2006)

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Berzin, Alexander (2006), Primary Minds and the 51 Mental Factors
  • Bhikkhu Bodhi (2003), A Comprehensive Manual of Abhidhamma, Pariyatti Publishing
  • Guenther, Herbert V. & Leslie S. Kawamura (1975), Mind in Buddhist Psychology: A Translation of Ye-shes rgyal-mtshan's "The Necklace of Clear Understanding" Dharma Publishing. Kindle Edition.
  • Kunsang, Erik Pema (penerjemah) (2004). Gateway to Knowledge, Vol. 1. North Atlantic Books.
  • Nina van Gorkom (2010), Cetasikas, Zolag
  • l
  • b
  • s
   Topik Buddhisme   
  • Outline Garis besar
  • Daftar istilah
  • Indeks
  • Sejarah
  • Penyebaran
  • Garis waktu
  • Sidang Buddhis
  • Jalur Sutra
  • Anak benua India
Buddhisme awal
  • Prasektarian
  • Aliran awal
    • Mahāsāṁghika
    • Sthaviravāda
  • Kitab awal
    • Nikāya
    • Āgama
Benua
  • Asia Tenggara
  • Asia Timur
  • Asia Tengah
  • Timur Tengah
  • Dunia Barat
  • Australia
  • Oseania
  • Amerika
  • Eropa
  • Afrika
Populasi signifikan
  • Tiongkok
  • Thailand
  • Jepang
  • Myanmar
  • Sri Lanka
  • Vietnam
  • Kamboja
  • Korea
  • Taiwan
  • India
  • Malaysia
  • Laos
  • Indonesia
  • Amerika Serikat
  • Singapura
  • Aliran
  • Tradisi
  • Konsensus pemersatu
Aliran arus utama
  • Theravāda
  • Mahāyāna
  • Vajrayāna
Sinkretis
  • Buddhayana
  • Tridharma
  • Aliran Maitreya
    • Yīguàndào
    • Mílèdàdào
  • Dhammakāya
  • Siwa-Buddha
  • Tripitaka
  • Kitab
Theravāda
  • Tripitaka Pali
  • Komentar
  • Subkomentar
  • Sastra Pali
  • Paritta
Mahāyāna-Vajrayāna
  • Tripitaka Tionghoa
    • Tripitaka Taishō
  • Tripitaka Tibet
    • Kangyur
    • Tengyur
  • Dhāraṇī
Kitab daring
  • SuttaCentral
  • Chaṭṭha Saṅgāyana Tipiṭaka
  • dhammatalks.org
  • 84000
  • NTI Reader - Taishō
  • Buddha
  • Bodhisatwa
Buddha saat ini dan keluarga
  • Gotama
  • Mukjizat
  • Klan
  • Keluarga
    • Śuddhodana
    • Māyā
    • Pajāpatī Gotamī
    • Yasodharā
    • Rāhula
4 tempat suci utama
  • Lumbinī
  • Buddhagayā
  • Isipatana
  • Kusinārā
Buddha penting sebelumnya
  • Dīpaṅkara
  • Vipassī
  • Sikhī
  • Vessabhū
  • Kakusandha
  • Koṇāgamana
  • Kassapa
Buddha selanjutnya
  • Metteyya
Bawahan
  • Dewa
  • Brahma
Mahāyāna-Vajrayāna
  • Buddha terkenal:
  • Lima Buddha Kebijaksanaan
    • Amitābha
    • Vairocana
    • Akṣobhya
    • Ratnasaṁbhava
    • Amoghasiddhi
  • Padmasaṁbhava
  • Bhaiṣajyaguru
  • Bodhisatwa terkenal:
  • Daftar Bodhisatwa
  • Mañjuśrī
  • Kṣitigarbha
  • Avalokiteśvara
  • Samantabhadra
  • Vajrapāṇi
  • Dhamma
  • Ajaran
  • Empat Kebenaran Mulia
  • Jalan Mulia Berunsur Delapan
  • Trilaksana
    • Ketidakkekalan
    • Penderitaan
    • Tanpa atma
  • Pandangan
  • Titthiya
  • Ketuhanan
  • Niyāma
  • Keyakinan
  • Triratna
  • Pancasila
  • Māra
  • Karma
  • Nirwana
  • Kemunculan Bersebab
  • Gugusan
    • Materi
    • Kesadaran
    • Persepsi
    • Perasaan
    • Saṅkhāra
  • Unsur
  • Landasan indra
  • Loka
  • Punarbawa
  • Samsara
  • Bodhi
  • Abhiññā
  • Cetasika
  • Pengotor batin
  • Noda batin
  • Belenggu
  • Rintangan
  • Kekuatan
  • Hasrat
  • Nafsu (Keserakahan)
  • Kebencian
  • Moha
    • Ketidaktahuan
  • Kemelekatan
  • Perhatian penuh
  • Bodhipakkhiyā
  • Kebajikan
  • Paramita
  • Malu
  • Takut
  • Dana
  • Sila
  • Meditasi
    • Samatha-vipassanā
    • Ānāpānasati
    • Satipaṭṭhāna
    • Kammaṭṭhāna
  • Pelepasan
  • Kebijaksanaan
  • Energi
  • Kesabaran
  • Kebenaran
  • Tekad
  • Brahmavihāra
    • Cinta kasih
    • Karuna
    • Simpati
    • Ketenangan
    • Keseimbangan batin
  • Astasila
  • Bakti
    • Puja
    • Namaskara
    • Pradaksina
    • Pindapata
    • Pelimpahan jasa
    • Ziarah
  • Sādhu
  • Sangha
  • Majelis
  • Sāriputta
  • Moggallāna
  • 10 murid utama Buddha Gotama
  • Vinaya
  • Pabbajjā
  • Upasampadā
Jenis penganut
  • Sāvaka
  • Upasaka-upasika
  • Kappiya
  • Aṭṭhasīlanī
  • Sayalay
  • Samanera-samaneri
  • Biksu
  • Biksuni
  • Kalyāṇamitta
4 tingkat kemuliaan
  • Sotapana
  • Sakadagami
  • Anagami
  • Arahat
Tempat ibadah
  • Wihara
    • Wat
    • Kyaung
  • Sima
  • Kuti
  • Cetiya
    • Stupa
    • Pagoda
    • Candi
  • Hari raya
  • Peringatan
  • Waisak
  • Asalha
  • Magha
  • Kathina
  • Hari Abhidhamma
  • Uposatha
  • Budaya
  • Masyarakat
  • Aborsi
  • Agama-agama Timur
  • Anikonisme
  • Arsitektur
  • Atomisme
  • Baháʼí
  • Bendera Buddhis
  • Buddhisme Terjun Aktif
  • Bunuh diri
  • Demokrasi
  • Darmacakra
  • Dunia Romawi
  • Ekonomi
  • Filsafat
  • Filsafat Barat
  • Gnostisisme
  • Helenistik
  • Hidangan
  • Hinduisme
  • Humanisme
  • Ilmu pengetahuan
  • Jainisme
  • Kalender
  • Kasta
  • Kecerdasan buatan
  • Kekerasan
  • Kekristenan
    • Pengaruh
    • Perbandingan
  • Masturbasi
  • Modernisme
  • Musik
  • Navayāna
  • Orientasi seksual
  • Penindasan
  • Perempuan
  • Psikologi
  • Relik Buddha
  • Rupang Buddha
  • Seksualitas
  • Sekularisme
  • Seni rupa
  • Sosialisme
  • Teosofi
  • Vegetarisme
  • Yahudi
  • Category Kategori
  •  Portal Agama
  •  Portal Buddhisme
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kemalasan_(Buddhisme)&oldid=27165345"
Kategori:
  • Buddhisme
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • Artikel mengandung aksara Pali
  • Artikel mengandung aksara Sanskerta
  • Artikel mengandung aksara Tionghoa
  • Artikel mengandung aksara Tibet
  • Artikel mengandung aksara non-Indonesia

Best Rank
More Recommended Articles