More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Muhammad Prasetyo - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Muhammad Prasetyo - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Muhammad Prasetyo

  • English
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Muhammad Prasetyo
Muhammad Prasetyo, Jaksa Agung RI 2014–2019
Jaksa Agung Republik Indonesia ke-23
Masa jabatan
20 November 2014 – 21 Oktober 2019
PresidenJoko Widodo
Wakil PresidenMuhammad Jusuf Kalla
Ma'ruf Amin
Sebelum
Pendahulu
Andhi Nirwanto
(Pelaksana Tugas)
Pengganti
Arminsyah
(Plt.)
Sebelum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
Masa jabatan
1 Oktober 2014 – 20 November 2014
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Joko Widodo
Informasi pribadi
Lahir9 Mei 1947 (umur 78)
Tuban, Jawa Timur, Indonesia
Partai politik  NasDem (2013–2014)
Suami/istriRos Ellyana
HubunganLoekman Djoyosoemarto (Adik)
Anak3
AlmamaterUniversitas Lampung
ProfesiJaksa
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Muhammad Prasetyo (lahir 9 Mei 1947) adalah mantan Jaksa Agung yang menjabat pada tanggal 20 November 2014 hingga 21 Oktober 2019.[1] Sebelumnya, ia merupakan anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem periode 2014-2019 mewakili Daerah Pemilihan Jawa Tengah II. Prasetyo juga pernah menjabat sebagai Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) dan Direktur Upaya Hukum Eksekusi dan Eksaminasi Kejaksaan Agung RI pada tahun 2005-2006.

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]
  • SMP Negeri 2 Bojonegoro Indonesia (1962)
  • SMA Negeri 1 Bojonegoro Indonesia (1965)
  • Fakultas S-1 Hukum Universitas Lampung (1971)
  • Lemhanas (Kursus Reguler Angkatan XXXI) diselenggarakan oleh Departemen Pertahanan dan Keamanan
  • Diklat Pendidikan Pembentukan Jaksa Angkatan ke-V diselenggarakan oleh Kejaksaan Agung RI (1974)
  • Penataran P4 Tingkat Provinsi Papua Tipe A, angkatan III diselenggarakan oleh Jayapura (1979)
  • Penataran Intelijen para Kasi Intel Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Negeri Irja/Kejagung RI (1981)
  • Peningkatan Keterampilan Teknis Jaksa yang diselenggarakan oleh Kejagung RI (1986)
  • Bela Negara diselenggarakan oleh Pemda Provinsi Lampung (1991)
  • Diklat Wira Intelijen Yustisial diselenggarakan oIeh Kejagung RI/BAIS ABRI (1993)
  • Analisis Kebijakan diselenggarakan oleh Kejagung RI (1995)
  • Sespanas Tahun 1994/1995 diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara (1995)
  • Pelatihan Dasar Kemiliteran diselenggarakan oleh Pepelrada I Lampung (1996)
  • Kursus Kewiraan diselenggarakan oleh Dep. Pertahanan dan Keamanan (1998)

Karier

[sunting | sunting sumber]
  • Kepala Bagian Keuangan dan Materil di Bengkulu Kejaksaan Agung RI (1973 - 1973)
  • Kepala Bagian Personalia di Bengkulu Kejaksaan Agung RI (1973 - 1973)
  • Kasi Barang Bukti dan Hasil Pendapatan Dinas Kejaksaan di Jayapura Kejaksaan Agung RI (1975 - 1976)
  • Bendaharawan Khusus/Penerimaan di Jayapura Kejaksaan Agung RI (1976 - 1978)
  • Kepala Seksi Penuntutan i Irian Jaya Kejaksaan Agung RI (1978 - 1979)
  • Pjs. Kasubbag Pembinaan di Jayapura Kejaksaan Agung RI (1978 - 1978)
  • Pjs. Kajari Wamena Kejaksaan Agung RI (1979 - 1980)
  • Kepala Seksi Operasi di Jayapura Kejaksaan Agung RI (1980)
  • Kasubbag Pembinaan di Bekasi Kejaksaan Agung RI (1981 - 1984)
  • Kepala Seksi Tindak Pidana Umum di Jember Kejaksaan Agung RI (1984 - 1987)
  • Kepala Seksi Intelijen di Jakarta Timur Kejaksaan Agung RI (1987 - 1988)
  • Kepala Seksi Tindak Pidana Umum di Jakarta Timur Kejaksaan Agung RI (1988 - 1990)
  • Asisten Intelijen di Sumatera Barat Kejaksaan Agung RI (1990 - 1994)
  • Kepala Kejaksaan Negeri Kota Bumi Kejaksaan Agung RI (1990 - 1992)
  • Kepala Kejaksaan Negeri Kediri Kejaksaan Agung RI (1994 - 1995)
  • Kasub Direktorat Pengamanan Sumber Daya Manusia Kejaksaan Agung RI (1995 - 1998)
  • Direktur Politik pada JAM Inteljen Kejaksaan Agung RI (1998 - 1999)
  • Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan Kejaksaan Agung RI (1998 - 1998)
  • Asisten Intelijen Sumatera Selatan Kejaksaan Agung RI (1998 - 1998)
  • Kepala Kejaksaan Tinggi NTT Kejaksaan Agung RI (1999 - 2000)
  • Inspektur Kepegawaian dan Tugas Umum Pengawasan Kejaksaan Agung RI (2000 - 2003)
  • Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan Kejaksaan Agung RI (2003 - 2005)
  • Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Kejaksaan Agung RI (2005 - 2006)
  • Direktur Upaya Hukum Eksekusi dan Eksaminasi Kejaksaan Agung RI (2005 - 2006)
  • Jaksa Agung Republik Indonesia (2014 - 2019)[2][3]

Karier Politik

[sunting | sunting sumber]

Setelah berhenti dari Kejaksaan Agung RI, Prasetyo memasuki dunia politik dengan menjadi kader Partai Nasional Demokrat. Ia terpilih menjadi anggota DPR periode 2014-2019 mewakili daerah pemilihan Jawa Tengah II dengan 51.999 suara [4] dan duduk di komisi III.[5] Namun, seiring penunjukannya sebagai Jaksa Agung, ia mengundurkan diri dari DPR RI dan Partai NasDem pada 20 November 2014.

Jaksa Agung

[sunting | sunting sumber]

Kontroversi

[sunting | sunting sumber]

Penunjukan Prasetyo sebagai Jaksa Agung oleh Presiden Joko Widodo mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak. Sorotan itu tak lain adalah latar belakang Prasetyo yang merupakan seorang politikus Partai NasDem, yang dikenal sebagai partai pendukung utama Jokowi-JK dalam Pilpres 2014. Penunjukan ini juga ditafsirkan sebagian orang sebagai politik bagi-bagi jatah dalam pemerintahan Presiden Jokowi.[6] Sementara itu, sebagian orang juga menganggap Prasetyo tidak memiliki prestasi yang menonjol selama menjadi Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum pada 2005 hingga 2006. Penunjukan Prasetyo juga menuai kecaman lantaran Presiden tidak melibatkan KPK dan PPATK untuk menelusuri rekam jejaknya, tidak seperti calon Jaksa Agung lain yang telah ditelusuri KPK. Namun, semua kontroversi tersebut dijawab Prasetyo dengan komitmen bekerja secara profesional dan independen.[7] Prasetyo juga menyatakan siap ditelusuri rekam jejaknya oleh KPK dan PPATK.[8]

Kegiatan lain

[sunting | sunting sumber]
  • Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) (1973 - 2008)
  • Anggota Dewan Pertimbangan DPP Ormas Nasional Demokrat (2011 - 2014)
  • Anggota Mahkamah Partai Nasional Demokrat (2013 - 2014)

Kehidupan pribadi

[sunting | sunting sumber]

Prasetyo menikah dengan Ros Ellyana, B.Sc dan memiliki tiga orang anak.[9] Ia merupakan kakak kandung dari Bupati Lampung Tengah 2018-2021, Loekman Djoyosoemarto.[10]

Tanda Kehormatan

[sunting | sunting sumber]
  •  Indonesia :
    • Bintang Mahaputera Adipradana (2020)[11]
    • Satyalancana Karya Satya XXX tahun (2003)
    • Satyalancana Karya Satya XX tahun (1999)
    • Satyalancana Karya Satya X tahun

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Kompas: Profil Jaksa Agung
  2. ^ Humas (2014-11-20). "Dilantik Presiden, HM. Prasetyo Resmi Jabat Jaksa Agung". Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 2024-10-25.
  3. ^ Liputan6.com (2019-10-28). "Kelakar HM Prasetyo: Antara Kumis dan Jaksa Agung". liputan6.com. Diakses tanggal 2024-10-25. Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list (link)
  4. ^ Ini 560 Anggota DPR Terpilih. Diakses dari situs berita Detik pada 21 November 2014
  5. ^ Ini Formasi Komisi Politikus Nasdem di DPR. Diarsipkan 2014-11-29 di Wayback Machine. Diakses dari situs berita merdeka pada 21 November 2014
  6. ^ ICW:Angkat Prasetyo Jadi Jaksa Agung Jokowi Bagi-Bagi Jatah. Diakses dari situs berita Viva pada 23 November 2014
  7. ^ Jaksa Agung Prasetyo Janji Independen. Diarsipkan 2014-11-29 di Wayback Machine. Diakses dari situs berita Tempo pada 23 November 2014
  8. ^ Prasetyo Siap Dicek KPK Dan PPATK. Diarsipkan 2014-11-30 di Wayback Machine. Diakses dari situs berita JPNN pada 23 November 2014
  9. ^ Ini Profil Calon Jaksa Agung HM Prasetyo. Diakses dari situs berita Kompas pada 21 November 2014
  10. ^ "Mantan Jaksa Agung HM Prasetyo Kehilangan Sosok Sang Adik Eks Bupati Lamteng". Tribunlampung.co.id. Diakses tanggal 2024-01-06.
  11. ^ redaksi (2020-11-12). "Dianugerahi Bintang Mahaputera, Mantan Jaksa Agung HM Prasetyo Apresiasi Dukungan Korps Adhyaksa". SINAR KEADILAN | BERANI TAJAM TERPERCAYA. Diakses tanggal 2024-10-25.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Kejaksaan Agung Indonesia

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Jabatan peradilan
Didahului oleh:
Andhi Nirwanto
Pelaksana Tugas
Jaksa Agung Indonesia
2014-2019
Diteruskan oleh:
Arminsyah
Pelaksana Tugas
  • l
  • b
  • s
Kabinet Kerja (2014–2019)
Presiden: Joko Widodo | Wakil Presiden: Jusuf Kalla
  • Kementerian di bawah Menko Polhukam: Tedjo Edhy Purdijatno, Luhut Binsar Panjaitan, Wiranto
  • Mendagri: Tjahjo Kumolo
  • Menlu: Retno Marsudi
  • Menhan: Ryamizard Ryacudu
  • Menkumham: Yasonna Laoly
  • Menkominfo: Rudiantara
  • Menteri PAN-RB: Yuddy Chrisnandi, Asman Abnur, Syafruddin
  • Kementerian di bawah Menko Perekonomian: Sofyan Djalil, Darmin Nasution
  • Menkeu: Bambang Brodjonegoro, Sri Mulyani Indrawati
  • Menperin: Saleh Husin, Airlangga Hartarto
  • Mendag: Rachmad Gobel, Thomas Trikasih Lembong, Enggartiasto Lukita
  • Menaker: Hanif Dhakiri
  • Menkop UKM: Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga
  • Menteri BUMN: Rini Soemarno
  • Menteri ATR/Kepala BPN: Ferry Mursyidan Baldan, Sofyan Djalil
  • Menteri LHK: Siti Nurbaya Bakar
  • Mentan: Amran Sulaiman
  • Menteri PUPR: Basuki Hadimuljono
  • Kementerian di bawah Menko Kemaritiman: Indroyono Soesilo, Rizal Ramli, Luhut Binsar Panjaitan
  • Menhub: Ignasius Jonan, Budi Karya Sumadi
  • Menlutkan: Susi Pudjiastuti
  • Menpar: Arief Yahya
  • Menteri ESDM: Sudirman Said, Arcandra Tahar, Ignasius Jonan
  • Kementerian di bawah Menko PMK: Puan Maharani
  • Menkes: Nila Moeloek
  • Mensos: Khofifah Indar Parawansa, Idrus Marham, Agus Gumiwang Kartasasmita
  • Menag: Lukman Hakim Saifuddin
  • Menteri PPPA: Yohana Yembise
  • Mendes PDTT: Marwan Ja'far, Eko Putro Sandjojo
  • Menpora: Imam Nahrawi
  • Mendikbud: Anies Baswedan, Muhadjir Effendy
  • Menristekdikti: Mohamad Nasir
Menteri dan pejabat setingkat menteri yang dibawahi langsung oleh Presiden:
  • Mensesneg: Pratikno
  • Menteri PPN/Kepala Bappenas: Andrinof Chaniago, Sofyan Djalil, Bambang Brodjonegoro
  • Jakgung: Andhi Nirwanto (plt.), Muhammad Prasetyo
  • Kepala BIN: Marciano Norman, Sutiyoso, Budi Gunawan
  • Panglima TNI: Moeldoko, Gatot Nurmantyo, Hadi Tjahjanto
  • Kapolri: Sutarman, Badrodin Haiti, Tito Karnavian
  • Kepala Staf Kepresidenan: Luhut Binsar Panjaitan, Teten Masduki, Moeldoko
Sekretaris Kabinet: Andi Widjajanto, Pramono Anung
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Muhammad_Prasetyo&oldid=27379844"
Kategori:
  • Orang hidup berusia 78
  • Kelahiran 1947
  • Jaksa Agung Indonesia
  • Jaksa
  • Tokoh dari Tuban
  • Politikus Partai Nasional Demokrat
  • Anggota DPR RI 2014–2019
  • Alumni Universitas Lampung
  • Tokoh Jawa Timur
  • Tokoh Jawa
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list
  • Templat webarchive tautan wayback
  • Artikel biografi dengan tabel penghargaan
  • Semua orang hidup
  • Tanggal kelahiran 9 Mei
  • Artikel dengan templat lahirmati
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi Juni 2025

Best Rank
More Recommended Articles