More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Panji Surachman Cokroadisuryo - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Panji Surachman Cokroadisuryo - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Panji Surachman Cokroadisuryo

  • English
  • Nederlands
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Surachman Tjokroadisurjo)
Artikel ini memiliki beberapa masalah. Tolong bantu memperbaikinya atau diskusikan masalah-masalah ini di halaman pembicaraannya. (Pelajari bagaimana dan kapan saat yang tepat untuk menghapus templat pesan ini)
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus.
Cari sumber: "Panji Surachman Cokroadisuryo" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
(Februari 2025)
Artikel ini sebagian besar atau seluruhnya berasal dari satu sumber. Diskusi terkait dapat dibaca pada halaman pembicaraan. Tolong bantu untuk memperbaiki artikel ini dengan menambahkan rujukan ke sumber lain yang tepercaya.
Artikel ini sudah memiliki daftar referensi, bacaan terkait, atau pranala luar, tetapi sumbernya belum jelas karena belum menyertakan kutipan pada kalimat. Mohon tingkatkan kualitas artikel ini dengan memasukkan rujukan yang lebih mendetail bila perlu. (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)
(Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)
Panji Surachman Cokroadisuryo
Menteri Keuangan Indonesia ke-4
Masa jabatan
5 Desember 1945 – 2 Oktober 1946
PresidenSoekarno
Perdana MenteriSoetan Sjahrir
Sebelum
Pendahulu
Soenarjo Kolopaking
Pengganti
Syafruddin Prawiranegara
Sebelum
Menteri Kemakmuran Indonesia ke-1
Masa jabatan
19 Agustus 1945 – 14 November 1945
PresidenSoekarno
Sebelum
Pendahulu
Tidak ada, jabatan baru
Pengganti
Darmawan Mangunkusumo
Sebelum
Presiden Universiteit Indonesia ke-1
(Rektor UI)
Masa jabatan
1950–1951
Sebelum
Pendahulu
Wietse Radsma[a]
Pengganti
Soepomo
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir30 Agustus 1894
Wonosobo, Jawa Tengah, Hindia Belanda
Meninggal16 November 1952(1952-11-16) (umur 58)
Den Haag, Belanda
AlmamaterTechnische Hoogeschool Delft
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Raden Mas Pandji Soerachman Tjokroadisoerjo (EYD: Panji Surahman Cokroadisuryo) (30 Agustus 1894 – 16 November 1952) adalah insinyur teknik kimia pribumi pertama yang pernah menjabat Menteri Kemakmuran pada Kabinet Presidensial, Menteri Keuangan pada Kabinet Sjahrir I, dan Presiden Universitas Indonesia yang pertama setelah penyerahan kedaulatan RI.

Riwayat hidup

[sunting | sunting sumber]

Raden Mas Pandji Soerachman Tjokroadisoerjo lahir di Wonosobo, Jawa Tengah pada tanggal 30 Agustus 1894. Ia lahir dari keluarga Bupati di Wonosobo, ayahnya bernama Raden Mas Toemenggong Soerjohadikoesoemo, bupati Wonosobo ketiga. Kakeknya adalah Raden Mas Adipati Ario Tjokroadisoerjo, bupati Wonosobo kedua. Jika ditelusuri lebih lanjut, Soerachman merupakan keturunan generasi ke-5 dari Hamengkubuwana II. Soerachman menikah dengan R.Aj. Soenarti (Putri tunggal dari Bupati Kabupaten Grobogan, R.A.A. Pangeran Soenarto) yang masih berusia 16 tahun pada tahun 1922. Perkawinan terjadi akibat kemauan orang tua dari kedua belah pihak yang sesama Bupati. Dari hasil pernikahannya, ia memiliki 3 orang putri dan 1 orang putra:

  1. R.A. Soerachti (Menikah dengan Dr. Afloes);
  2. R.A. Soenarni (Menikah dengan Mr. Soemardi Mangoenkoesoemo);
  3. R.A. Isbadi, menikah dua kali: dengan T.W. Mulia (Putra dari Todung Sutan Gunung Mulia) dan dengan Letkol. H. Daan Jahja (Gubernur (Militer) Jakarta dan Panglima Divisi Siliwangi);
  4. R.M. Soenarto, meninggal sewaktu remaja.

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Soerachman menjalani pendidikan dasarnya di sekolah Belanda ELS (Europeesche Lagere School). Semasa sekolah, Soerachman sangat menonjol dalam bidang ilmu pengetahuan hingga lulus dengan nilai yang sangat memuaskan. Setamatnya dari ELS, Soerachman melanjutkan pendidikan menengahnya di Hogere Burger School (HBS). Pada tahun 1915, ia dikirim oleh pemerintah ke negeri Belanda dan diterima di Technische Hoogeschool Delft. Meskipun pada waktu itu Perang Dunia I sedang berlangsung, namun berkat ketekunannya ia dapat menyelesaikan studinya selama tepat 5 tahun dengan gelar Insinyur Kimia tepatnya pada tahun 1920. Ia merupakan satu-satunya dan insinyur Teknik kimia pribumi di Indonesia pada saat itu.

Karier

[sunting | sunting sumber]

Dalam memulai karier untuk pertama kalinya, Soerachman ditempatkan di Kota Bandung. Di sana, ia mendapat tugas untuk memimpin Laboratorium Kimia. Sebenarnya orang tua Soerachman mengharapkan ia dapat menggantikan posisinya sebagai Bupati, tetapi jabatan itu tidak menarik perhatian Soerachman. Soerachman juga menolak ketika ia akan diangkat menjadi Mantri Polisi setelah menerima gelar Insinyur-nya. Ia lebih tertarik untuk mengabdikan dirinya dalam bidang ilmu pengetahuan.

Masa Penjajahan Belanda

[sunting | sunting sumber]

Pada waktu Soerachman bekerja di Bandung, banyak mahasiswa dan tokoh pergerakan yang sering mengadakan hubungan dengannya, salah seorang di antara mereka ialah Bung Karno. Dengan banyaknya pertemuan yang terjadi antar dirinya dengan tokoh pergerakan mengundang kecurigaan pihak pemerintah Hindia Belanda. Akibatnya Soerachman dipindahkan dari Bandung ke Laboraturium di Kebun Raya Bogor. Setelah 3 tahun ia bertugas di Bogor, Soerachman kembali dipindahkan tugas, kali ini ke Yogyakarta. Suatu keuntungan bagi masyarakat Yogyakarta yang pada waktu itu hanya mengerjakan batik maupun kerajinan perak berdasarkan pengalaman. Soerachman yang dari kecil selalu dididik untuk bergaul dengan seluruh lapisan ini banyak membantu para pengrajin, antara lain dengan membimbing cara memilih warna dan mencampur bahan-bahan yang dipergunakan, serta pemilihan mori dan bahan-bahan kimianya. Soerachman bertugas selama kurang lebih 4 tahun di Yogyakarta, kemudian dipindahkan kembali ke Bogor hingga tahun 1936 sebelum akhirnya ditempatkan di Departemen Perekonomian di Jakarta.

Karena Soerachman masih berhubungan dengan pemimpin-pemimpn pergerakan seperti Bung Hatta dan yang lainnya, kedudukannya dalam memimpin Departemen belum sepenuhnya dipercayakan kepadanya. Walaupun pertemuan-pertemuan ini selalu ditutup-tutupi, namun pihak pemerintah dapat mengetahuinya yang menyebabkan jabatan Kepala Bagian Departemen tidak diserahkan kepadanya.

Soerachman sebenarnya ingin berkecimpung dalam pergerakan, namun karena ia telah terikat oleh tugas sebagai pegawai pemerintah, ditambah lagi adanya permintaan keluarga, maka ia hanya dapat memberi bantuan kepada pergerakan dari belakang. Jabatannya dalam Departemen pada waktu itu merupakan kedudukan yang tinggi bagi penduduk bumiputera. Ketika itu, ia duduk bersama dengan Ir. Sasrahadikusuma dalam Departemen Perekonomian.

Ia pernah diserahi tugas untuk mengurusi perusahaan-perusahaan Jerman yang diambil alih oleh pemerintah Belanda yang selanjutnya dikelola oleh badan usaha bangsa Indonesia sendiri. Dalam penyerahan kepercayaan kepada mereka itu tidaklah begitu saja, tetapi diseleksi dari Badan yang dapat dipercaya, yaitu dari golongan menengah. Di antara hasil seleksinya antara lain ialah Raman Tamin, yaitu suatu usaha dagang yang telah terkenal pada waktu itu diserahi pemintalan di Jawa Timur. Pemintalan itu diambil dari Belanda lalu diserahkan kepadanya. Kepercayaan yang sama juga diserahkan kepada Dasaat, yang diambil dari perusahaan Jerman, selanjutnya dikombinasikan dengan perusahaan Belanda dengan Mangkunegaran. Pemerintah Mangkunegaran diberinya fasilitas untuk bekerja sama dengan perusahaan Belanda. Kerja sama ini dapat berjalan lancar karena pihak Mangkunegaran bersedia menerima saran dan pengarahan demi kemajuan. Badan usaha gabungan ini bergerak dalam perdagangan mesin-mesin, tenunan, dan penggilingan padi. Badan ini merupakan satu-satunya importir yang terkuat pada waktu itu.

Masa Penjajahan Jepang

[sunting | sunting sumber]

Pada waktu pemerintahan Jepang di Indonesia, orang-orang penting, di antaranya Ir. R.M. Pandji Soerachman Tjokroadisoerjo, Abikoesno, dan Ratu Langie dipanggil Jepang. Pertemuan ketiga orang itu terjadi pada tanggal 8 Maret 1942, tepat dengan hari menyerahnya pemerintah Belanda kepada Jepang. Soerachman yang memegang peranan penting dalam bidang Ekonomi, diserahi untuk memegang Departemen Perekonomian atau Kemakmuran.

Masa Kemerdekaan

[sunting | sunting sumber]

Menurut keputusan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, Soerachman menduduki posisi Menteri Kemakmuran dalam Kabinet Presidensial. Pada akhir pemerintahan Jepang dan awal pemerintahan Republik Indonesia, keadaan ekonomi kacau balau. Inflasi meningkat dengan hebat, adapun yang menjadi sumber inflasi adalah mata uang Jepang yang tidak terkendalikan. Peredaran mata uang Jepang diperkirakan sejumlah 4 Miliar. Sampai dengan bulan Agustus 1945 mata uang Jepang yang beredar di Jawa berjumlah 1,6 Miliar. Jumlah ini kemudian bertambah lagi ketika pasukan Serikat berhasil menduduki kota besar di Indonesia dan segera menguasai bank-bank. Dari bank-bank itu diedarkan uang cadangan sebesar 2,3 Miliar untuk tujuan operasi dan membiayai pembantu-pembantunya, menggaji pegawai dalam rangka mengembalikan pemerintahan kolonial Belanda. Pemerintah Indonesia tidak dapat menyatakan bahwa uang pendudukan Jepang tidak berlaku karena Negara Indonesia belum memiliki uang untuk menggantikannya. Kas pemerintah kosong, pajak-pajak dan bea masuk lainnya sangat berkurang, sebaliknya pengeluaran negara semakin bertambah besar. Untuk sementara waktu, kebijakan yang diambil pemerintah adalah mengeluarkan penetapan berlakunya mata uang sebagai tanda pembayaran yang sah di wilayah RI. Untuk itu, ditetapkan tiga macam mata uang: mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang.

Kedudukan dan situasi yang dialami pemerintah ini masih ditambah lagi dengan adanya blokade laut, pintu keluar masuk perdagangan Republik, oleh Angkatan Laut Belanda. Tindakan blokade laut ini dimulai pada November 1945. Adapun alasan blokade ini adalah:

  • Mencegah dimasukannya senjata dan alat-alat militer ke Indonesia;
  • Mencegah dikeluarkannya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik asing lainnya; dan
  • Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan-tindakan dan perbuatan yang dilakukan oleh bukan bangsa Indonesia.

Alasan yang dikemukakan oleh Belanda itu adalah suatu usaha untuk melikuidasi Republik dengan senjata ekonomi. Terutama timbulnya keadaan sosial yang buruk, kekurangan bahan impor yang sangat dibutuhkan. Barang-barang milik Republik dihancurkan atau dibumihanguskan. Keadaan inflasi yang semakin besar menimbulkan kebencian terhadap pemerintah Republik. Saat itu, perbendaharaan Republik dalam keadaan kosong dan pengeluaran negara semakin membesar. Pihak Belanda mengira bahwa Republik secara ekonomi akan segera hancur.

Soerachman sebagai Menteri Kemakmuran berusaha keras untuk mengimbangi usaha penghancuran dari pihak Belanda. Pemerintah segera mengambil alih semua milik asing yang dilakukan oleh rakyat dengan menghadapi segala konsekuensinya. Perusahaan-perusahaan itu segera diproklamasikan sebagai milik Republik. Untuk pemindahan perusahaan-perusahaan itu, pada tanggal 4 Oktober 1945, Soerachman, atas nama pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan maklumat no. 2. Pemerintah Republik Indonesia merasa berkewajiban mengawasi perusahaan dan kekayaan tersebut. Guna keperluan itu, Departemen Kemakmuran membentuk jawatan yang mengurus perusahaan dan kekayaan tersebut. Tindakan ini diselenggarakan agar keamanan dan kemanfaatan dari perusahaan-perusahaan tersebut terjamin.

Presiden Pertama Universitas Indonesia (UI)

[sunting | sunting sumber]

Jasa Soerachman pada zaman kemerdekaan tidaklah dapat dilepaskan dengan berdirinya Universitas Indonesia. Menjelang pengakuan kedaulatan Indonesia Serikat, Pemerintah Indonesia membentuk Panitia Persiapan negara (PPN) yang bertugas antara lain mempersiapkan pengambilalihan lembaga perguruan tinggi yang diselenggarakan NICA. Undang-undang Darurat No.7 tahun 1950 mewajibkan Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan mengambil tindakan secepat-cepatnya terhadap Universiteit van Indonesie beserta semua fakultasnya, agar universitas tersebut dapat memenuhi aliran nasional Republik Indonesia Serikat. Pada tanggal 2 Februari 1950 terjadilah perundingan antara pihak Republik Indonesia (diwakili antara lain oleh dr. Abu Hanifah) dengan pihak Belanda bertempat di Aula Fakultas Kedokteran, Jalan Salemba No. 6 Jakarta. Perundingan ini tidak berjalan dengan semestinya dan berakhir dengan kekacauan. Akan tetapi pada hari itulah juga lahir suatu lembaga pendidikan baru, yang bernama Universiteit Indonesia (kemudian menjadi Universitas Indonesia).

Universitas ini merupakan penggabungan dari Universiteit van Indonesie milik NICA dan "Balai Perguruan Tinggi Republik Indonesia". Termasuk di dalamnya adalah penggabungan dari Faculteit der Rechtsgeleerdheid en Sociale Wetenschappen dan "Fakultas Hukum" milik "Balai Perguruan Tinggi Republik Indonesia", dengan nama Fakulteit Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (dengan Dekan: Prof. Mr. Djokosoetono dan Panitera: Prof. Mr. Dr. Hazairin).

Ir. R. M. Pandji Soerachman Tjokroadisoerjo merupakan presiden (saat ini disebut rektor) pertama Universiteit Indonesia (UI) yang secara resmi memulai kegiatannya pada tanggal 2 Februari 1950. Kantor Presiden Universiteit Indonesia mula-mula berkedudukan di Jakarta, tepatnya di gedung Fakultas Kedokteran di Jl Salemba Raya no. 6, kemudian dipindahkan ke salah satu bangunan bekas pabrik madat di Jl. Salemba Raya no. 4, Jakarta. Tanggal 2 Februari 1950 kemudian dijadikan hari kelahiran Universitas Indonesia.

Nama Soerachman terpilih menjadi salah satu dari 19 nama tokoh yang dianggap berjasa oleh Universitas Indonesia yang diabadikan menjadi nama jalan di dalam lingkup Universitas Indonesia. Peresmian 19 nama jalan akses sepanjang 15 kilometer ini ditandai dengan penyerahan pin emas dan sertifikat kepada ahli waris di Gedung Balai Sidang kampus UI, Rabu 10 Juni 2009.

Akhir Hayat

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1952, Soerachman ditunjuk sebagai ketua delegasi Perwakilan Indonesia ke negeri Belanda untuk menyelesaikan urusan pemindahan perusahaan-perusahaan dan pertambangan timah. Tugas ini bertujuan untuk menasionalisasikan semua perusahaan Belanda di Indonesia. Sewaktu Soerachman masih menjalankan tugasnya di Belanda, selama 6 bulan ia menderita penyakit darah tinggi hingga akhirnya wafat disana. Ia dimakamkan di pemakaman Candiwulan, Jawa Tengah.

Catatan

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Sebagai President van de Universiteit van Indonesië

Rujukan

[sunting | sunting sumber]
  • Prof. Ir. Raden Mas Panji Surakhman Cokroadisuryo: "Hasil Karya dan Pengabdiannya", Oleh: Drs. Suratmin. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional 1981/1982.
Jabatan politik
Didahului oleh:
Soenarjo Kolopaking
Menteri Keuangan Indonesia
1945–1946
Diteruskan oleh:
Syafruddin Prawiranegara
Posisi baru Menteri Kemakmuran Indonesia
1945
Diteruskan oleh:
Darmawan Mangunkusumo
Jabatan akademik
Posisi baru Presiden Universiteit Indonesia
1950–1951
Diteruskan oleh:
Soepomo
  • l
  • b
  • s
Menteri Keuangan Indonesia
Kementerian Keuangan
  • Samsi Sastrawidagda
  • Alexander Andries Maramis
  • Soenarjo Kolopaking
  • Surachman Tjokroadisurjo
  • Syafruddin Prawiranegara
  • Alexander Andries Maramis
  • Lukman Hakim
  • Syafruddin Prawiranegara
  • Lukman Hakim
  • Syafruddin Prawiranegara
  • Jusuf Wibisono
  • Soemitro Djojohadikoesoemo
  • Ong Eng Die
  • Soemitro Djojohadikoesoemo
  • Jusuf Wibisono
  • Sutikno Slamet
  • Djoeanda Kartawidjaja
  • Notohamiprodjo
  • Sumarno
  • Frans Seda
  • Ali Wardhana
  • Radius Prawiro
  • J. B. Sumarlin
  • Mar'ie Muhammad
  • Fuad Bawazier
  • Bambang Subianto
  • Bambang Sudibyo
  • Prijadi Praptosuhardjo
  • Rizal Ramli
  • Boediono
  • Jusuf Anwar
  • Sri Mulyani
  • Agus Martowardojo
  • Hatta Rajasa (Pelaksana tugas)
  • Muhammad Chatib Basri
  • Bambang Brodjonegoro
  • Sri Mulyani
  • Purbaya Yudhi Sadewa
  • Category Kategori
  • List-Class article Daftar
  • l
  • b
  • s
Menteri Pertanian Indonesia
Kementerian Pertanian
Menteri Kemakmuran
(1945–1946)
  • Panji Surachman Cokroadisuryo
  • Darmawan Mangunkusumo
Menteri Pertanian dan Persediaan
(1946)
  • Zainuddin Rasad
  • Darmawan Mangunkusumo
Menteri Kemakmuran
(1946–1949)
  • Adenan Kapau Gani
  • Sjafruddin Prawiranegara
  • Indratjahja
Menteri Persediaan Makanan Rakyat
(1949–1950)
  • Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono
Menteri Kemakmuran
(1949–1950)
  • Djoeanda Kartawidjaja (RIS)
  • Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono
Menteri Pertanian
(1950–1962)
  • Sadjarwo Djarwonagoro
  • Tandiono Manu
  • Suwarto
  • Mohammad Sardjan
  • Sadjarwo Djarwonagoro
  • Mohammad Sardjan
  • Eny Karim
  • Sadjarwo Djarwonagoro
  • Abdul Azis Saleh
Menteri Pertanian dan Agraria
(1962–1964)
  • Sadjarwo Djarwonagoro
Menteri Pertanian
(1964–2000)
  • Sadjarwo Djarwonagoro
  • T. Sukarno
  • Frans Seda
  • Sutjipto
  • Thoyib Hadiwidjaja
  • Soedarsono Hadisapoetro
  • Achmad Affandi
  • Wardojo
  • Sjarifuddin Baharsjah
  • Justika Baharsjah
  • Soleh Solahudin
  • Mohamad Prakosa
Menteri Pertanian dan Kehutanan
(2000–2001)
  • Bungaran Saragih
Menteri Pertanian
(2001–sekarang)
  • Bungaran Saragih
  • Anton Apriyantono
  • Suswono
  • Amran Sulaiman
  • Syahrul Yasin Limpo
  • Arief Prasetyo Adi
  • Amran Sulaiman
Miring: Pelaksana tugas
Kategori
  • l
  • b
  • s
Menteri Perdagangan Indonesia
Kementerian Perdagangan
Menteri Kemakmuran
(1945–1950)
  • Panji Surachman Cokroadisuryo
  • Darmawan Mangunkusumo
  • Adnan Kapau Gani
  • Sjafruddin Prawiranegara
  • Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono
  • Djuanda Kartawidjaja (RIS)
  • Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono
Menteri Perdagangan dan Perindustrian
(1950–1966)
  • Tandiono Manu
  • Soemitro Djojohadikoesoemo
  • Sujono Hadinoto
  • Wilopo
  • Soemanang
  • Iskak Tjokroadisurjo
  • Roosseno Soerjohadikoesoemo
  • Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono
  • Burhanuddin
  • Soenardjo Abu Ngusman
  • Rachmad Muljomiseno
  • Arifin Harahap
  • Soeharto Sastrosoeyoso
  • Adam Malik
  • Achmad Yusuf
Menteri Perdagangan Dalam Negeri
(1966)
  • Achmad Yusuf
Menteri Perdagangan
(1966–1995)
  • Ashari Danudirdjo
  • M. Jusuf
  • Soemitro Djojohadikoesoemo
  • Radius Prawiro
  • Rachmat Saleh
  • Arifin Siregar
  • Satrio Budihardjo Joedono
Menteri Perdagangan
(2004–sekarang)
  • Mari Elka Pangestu
  • Gita Wirjawan
  • Bayu Krisnamurthi
  • Muhammad Lutfi
  • Rachmad Gobel
  • Thomas Trikasih Lembong
  • Enggartiasto Lukita
  • Agus Suparmanto
  • Muhammad Lutfi
  • Zulkifli Hasan
Miring: Pelaksana tugas
Kategori
  • l
  • b
  • s
Indonesia Anggota BPUPKI
  • K.H. Abdul Fatah Hasan
  • K.H. Abdul Halim Majalengka
  • Raden Abdul Kadir
  • Abdul Kaffar
  • Abdoel Kahar Moezakir
  • R. Abdulrahim Pratalykrama
  • Abdurrahman Baswedan
  • K.H. Abdul Wahid Hasjim
  • R. Abikoesno Tjokrosoejoso
  • Agus Musin Dasaad
  • Haji Agus Salim
  • K.H. Ahmad Sanusi
  • Mr. R. Achmad Soebardjo
  • Mr. Alexander Andries Maramis
  • Mas Aris
  • Ir. R. Ashar Sutejo Munandar
  • R. Asikin Natanegara
  • Ki Bagoes Hadikoesoemo
  • Mr. Mas Besar Mertokusumo
  • BPH Bintoro
  • Dr. R. Boentaran Martoatmodjo
  • Prof. Dr. R. Djenal Asikin Widjaja Koesoema
  • Ki Hadjar Dewantara
  • Drs. Moh. Hatta
  • Mr. R. Hindromartono
  • Prof. Dr. Pangeran Ario Hussein Jayadiningrat
  • Ichibangase Yosio
  • Mr. Johannes Latuharhary
  • Liem Koen Hian
  • K.H. Mas Mansoer
  • R.M. Margono Djojohadikoesoemo
  • Mr. R.A. Maria Ulfah Santoso
  • K.H. Masjkur
  • Ir. Pangeran Mohammad Noor
  • Oey Tiang Tjoei
  • Oei Tjong Hauw
  • R. Otto Iskandar di Nata
  • Parada Harahap
  • P.F. Dahler
  • R.A.A. Poerbonegoro Soemitro Kolopaking
  • Pangeran Poeroebojo
  • Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat
  • R. Ruslan Wongsokusumo
  • Ir. Roosseno Soerjohadikoesoemo
  • Dr. Samsi Sastrawidagda
  • Mr. R.M. Sartono
  • Mr. R. Sastromulyono
  • Mr. Raden Panji Singgih
  • R.N. Siti Sukaptinah Sunaryo Mangunpuspito
  • Mr. R. Raden Sjamsoeddin
  • Dra. KRMH Sosrodiningrat
  • Raden Sudirman
  • R. Sukarjo Wiryopranoto
  • Ir. Soekarno
  • Dr. Soekiman Wirjosandjojo
  • Dr. R. Sulaiman Effendi Kusumah Atmaja
  • Prof. Mr. Dr. Soepomo
  • Ir. R.M. Panji Surachman Cokroadisuryo
  • R.M.T. Ario Soerjo
  • Pangeran Soerjohamidjojo
  • R.P. Soeroso
  • Mr. Mas Soesanto Tirtoprodjo
  • Mas Sutardjo Kertohadikusumo
  • Mr. R. Soewandi
  • Tan Eng Hoa
  • R.A.A. Wiranatakusumah V
  • K.R.M.T. Wongsonegoro
  • RMTA Wuryaningrat
  • Mr. Prof. Mohammad Yamin, S.H.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Panji_Surachman_Cokroadisuryo&oldid=27449562"
Kategori:
  • Kelahiran 1894
  • Kematian 1952
  • Meninggal usia 58
  • Anggota BPUPKI
  • Kematian 1954
  • Meninggal usia 60
  • Insinyur Indonesia
  • Rektor Indonesia
  • Rektor Universitas Indonesia
  • Alumni Universitas Teknologi Delft
  • Tokoh Jawa
  • Tokoh Jawa Tengah
  • Tokoh dari Wonosobo
  • Politikus Indonesia
  • Menteri Indonesia
  • Menteri Kabinet Presidensial
  • Menteri Kabinet Sjahrir I
  • Menteri Kabinet Sjahrir II
  • Menteri Keuangan Indonesia
  • Menteri Perdagangan Indonesia
  • Tokoh Orde Lama
  • Menteri Kemakmuran
Kategori tersembunyi:
  • Artikel yang membutuhkan referensi tambahan Februari 2025
  • Semua artikel yang membutuhkan referensi tambahan
  • Artikel yang membutuhkan referensi tambahan
  • Artikel yang perlu diberikan catatan kaki sebaris
  • Artikel biografi dengan tabel penghargaan
  • Pages using infobox officeholder with unknown parameters
  • Semua orang yang sudah meninggal
  • Tanggal kelahiran 30 Agustus
  • Tanggal kematian 16 November
  • Artikel dengan templat lahirmati
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi Juni 2025

Best Rank
More Recommended Articles