More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Frans Seda - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Frans Seda - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Frans Seda

  • مصرى
  • Deutsch
  • English
  • Español
  • Français
  • Jawa
  • Bahasa Melayu
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Frans Seda
Menteri Perhubungan Indonesia ke-19
Masa jabatan
6 Juni 1968 – 28 Maret 1973
PresidenSoeharto
Sebelum
Pendahulu
Soetopo
Pengganti
Basuki Rachmat
Sebelum
Menteri Keuangan Indonesia ke-14
Masa jabatan
25 Juli 1966 – 6 Juni 1968
PresidenSoekarno
Sebelum
Pendahulu
Sumarno
Pengganti
Ali Wardhana
Sebelum
Menteri Pertanian Indonesia ke-14
Masa jabatan
24 Februari 1966 – 25 Juli 1966
PresidenSoekarno
Sebelum
Pendahulu
Sukarno
Pengganti
Sutjipto
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1926-10-04)4 Oktober 1926
Maumere, Nusa Tenggara Timur, Hindia Belanda
Meninggal31 Desember 2009(2009-12-31) (umur 83)
Jakarta, Indonesia
MakamSan Diego Hills
Partai politik
  •   Katolik (sampai 1973)
  •   PDI-P (sejak 1973; sebelum 1998 bernama PDI)
Suami/istriJohanna Maria Pattinaja
Anak2
AlmamaterHollandsche Burgerschool
Katolieke Economische Hogeschool
Pekerjaan
  • Politisi
  • birokrat
  • pengusaha
  • diplomat
  • praktisi pendidikan
  • aktivis gereja
Profesi
  • Menteri
  • duta besar
  • anggota dewan
  • pengelola universitas
Penghargaan
  • (14 Juni 1999) Honorary Member of the Order of Australia (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Franciscus Xaverius Seda (4 Oktober 1926 – 31 Desember 2009) adalah seorang politikus, menteri, tokoh gereja, pengamat politik, dan pengusaha Indonesia.[1]

Dalam pemerintahan, posisi yang pernah diembannya antara lain adalah Menteri Perkebunan dalam Kabinet Kerja IV (1963-1964) dan Menteri Keuangan (1966-1968) sewaktu awal Orde Baru, serta Menteri Perhubungan (1968-1973) dalam Kabinet Pembangunan I.[1]

Riwayat Hidup

[sunting | sunting sumber]

Masa muda

[sunting | sunting sumber]

Franciscus Xaverius Seda yang lebih dikenal dengan panggilan Frans Seda dilahirkan di Maumere, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur, 4 Oktober 1926. Ia belajar di Kolese Xaverius Muntilan dan HBS (Hollandsche Burgerschool) di Surabaya. Gelar sarjana ekonomi diraih dari Katolieke Economische Hogeschool, Tilburg, Nederland (1956).

Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Dalam masa perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, ia aktif sebagai anggota Lasykar KRIS (Kebangkitan Rakyat Indonesia Sulawesi) dan anggota Batalyon Paraja/Lasykar Rakyat GRISK/TNI Masyarakat (1945-1950); dikirim Markas Besar Biro Perjuangan di Yogyakarta ke Flores dan Surabaya; menjadi Ketua Pemuda Indonesia di Surabaya; anggota Panitia Pembubaran Negara Jawa Timur dan DPR Sementara Daerah Jawa Timur (RI) mewakili Pemuda; anggota Panitia Kongres Pemuda di Surabaya; peserta Kongres Umat Katolik Seluruh Indonesia I di Yogyakarta (1949-1950); anggota Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Nederland; serta pendiri/pengurus Ikatan Mahasiswa Katolik Indonesia (IMKI) di Nederland (1950-1956).

Karier politik

[sunting | sunting sumber]

Setelah Indonesia merdeka, jabatan tinggi di pemerintahan dipegangnya, seperti pada masa Presiden Soekarno ia menjabat Menteri Perkebunan RI (1964-1966) pada usia 38 tahun dan selanjutnya menjadi Menteri Pertanian (1966). Kemudian pada masa Presiden Soeharto, ia memegang jabatan Menteri Keuangan (1966-1968) dalam keadaan keuangan Republik Indonesia di awal Orde Baru yang sangat tidak baik. Prestasi Frans Seda yang layak diapresiasi pada masa ini adalah bahwa Frans Seda mampu membawa ekonomi Indonesia ke arah yang lebih stabil setelah didera inflasi hingga 650%, mengarahkan Indonesia kembali dalam pergaulan masyarakat internasional, menerapkan kesatuan penganggaran Pemerintah pada Kementerian Keuangan serta menerapkan model anggaran penerimaan dan belanja yang berimbang; dua hal penting yang hingga kini masih diterapkan dalam dunia keuangan Indonesia. Inilah yang menurut pendapat Emil Salim, salah satu sahabat dekatnya adalah tidak berlebihan apabila kita menyebutnya sebagai Pahlawan Keuangan Indonesia. Selanjutnya, Frans Seda dipercaya sebagai Menteri Perhubungan (Pengangkutan, Komunikasi, Pariwisata, 1968-1973) dimana ia kemudian merintis penerbangan dan pelayaran perintis di berbagai daerah di Indonesia, khususnya di Indonesia bagian Timur, serta beberapa kawasan wisata unggulan seperti di Nusa Dua, Bali. Sesudahnya Frans Seda kemudian mendapatkan sederet jabatan di berbagai bidang, seperti: Duta Besar Republik Indonesia di Brussels untuk Masyarakat Ekonomi Eropa, Kerajaan Belgia dan Luksemburg (1973-1976); anggota Dewan Pertimbangan Agung Republik Indonesia (1976-1978); dan anggota Dewan Penasihat Dewan Pengembangan Kawasan Timur Indonesia (DP-KTI) di bawah pimpinan Presiden Soeharto kemudian dilanjutkan oleh Presiden B.J. Habibie (1996). Ia pun pernah menjadi Penasihat Presiden B.J. Habibie untuk bidang ekonomi (1998) dan selanjutnya pada tahun 1999 menjadi Penasihat Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri yang kemudian menjadi Presiden Republik Indonesia.

Dalam bidang politik, ia pernah menjadi Ketua Umum Partai Katolik (1961-1968), anggota Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong dan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS), mewakili golongan Katolik (1960-1964), dan anggota Dewan Penasehat Partai Demokrasi Indonesia (PDI) sejak 1971 (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) dan selanjutnya sejak 1997 menjadi anggota Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDI Perjuangan.

Karier di bidang usaha

[sunting | sunting sumber]

Dalam dunia usaha, ia menjabat sebagai Presiden Dewan Komisaris PT. Narisa, Presiden Dewan Komisaris PT. Gramedia, Presiden Dewan Komisaris PT. Kompas Media Nusantara (yang menerbitkan harian umum nasional Kompas), anggota Dewan Komisaris PT. Bayer Indonesia, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia dan Asosiasi Perdagangan Tekstil Indonesia (1982-1988), Ketua Asian Federation of Textile Industries (1983-1985), anggota Dewan Penasehat untuk Asia dari Sears & Roebuck World Trade, Chicago, Amerika Serikat (1983-1984), Ketua Joint Working Party Indonesia United Kingdom (1981-1985), Presiden Komisaris PT Saowisata Seaside & Diving Resort, Ketua Komite Kerja Sama dalam nota kesepahaman antara negara Indonesia Bagian Timur dan Australia Utara, Ketua Karwell Group (Pabrik Tekstil untuk Ekspor), Presiden Komisaris PT Bank Shinta Indonesia, Presiden Komisaris PT Pantara Wisata Jaya (kerja sama dengan Japan Airlines dalam bidang promosi pariwisata), Presiden Komisaris PT. Hindoli (kerja sama antara PT Gowa Manurung Jaya dan Perusahaan Amerika PT. Cargill dalam perkebunan kelapa sawit di Sumatera Selatan), Presiden Komisaris PT. Philips Indonesia, Presiden Komisaris PT. British American Tobacco, Ketua Dewan Penasehat Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), serta Ketua Asosiasi Indonesia-Netherland (INA).

Dalam bidang pendidikan, ia adalah Pendiri dan Perintis Yayasan Atma Jaya dan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (Unika Atma Jaya) yang juga tercatat sebagai Dekan pertama Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (1961-1964) sekaligus Rektor pertama Unika Atma Jaya. Kemudian ia menjabat sebagai Ketua Umum Yayasan Atma Jaya (1962-1996), kemudian menjadi Ketua Kehormatan Yayasan Atma Jaya, dan bahkan pada saat Frans Seda meninggal pada akhir tahun 2009, ia masih tercatat sebagai Ketua Pembina Yayasan Atma Jaya. Frans Seda juga pernah menjadi Penasihat Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK) dan Ketua Yayasan Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (PPM).

Kegiatan sosial dan keagamaan

[sunting | sunting sumber]

Frans Seda juga mendampingi Sri Paus Paulus VI dalam kunjungan ke Indonesia pada tahun 1970. Selanjutnya Frans Seda menjadi Ketua Organizing Committee pada kunjungan Sri Paus Yohanes Paulus II ke Indonesia pada tahun 1989.

Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Dana Komite Olahraga Nasional Indonesia (1980-1982), anggota Dewan Harian Nasional Angkatan 1945, anggota Komisi Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian (Iustitia et Pax) di Vatican, Roma (1984-1989), serta anggota Dewan Pertimbangan Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat, Ketua Dewan Pembina Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI), Anggota Dewan Penyantun Pusat Kajian Australia, Universitas Indonesia (PKA-UI), dan Ketua Forum Indonesia-Nederland (FINED).

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Bintang kehormatan yang pernah diterimanya antara lain;

  • Grandcross of St. Silvester dari Paus Paulus VI di Vatican (1964);
  • Grandcross in de Orde van Oranje Nassau dari Kerajaan Belanda;
  • Grandcross de L’Ordre Royal du Saha Metrei dari (bekas) Kerajaan Kamboja (1968);[2]
  • Commander in the Order of Maritime Merit dari State California (USA) dan San Fransisco Port Authority, Governor Ronald Reagan (6 September 1968);
  • Grandcross de L’Ordre de Leopold II dari Kerajaan Belgia (4 Juni 1970);
  • Grandcross of St. Thomas University dari Filipina (1972);
  • Bintang Mahaputra Adipradana dari Republik Indonesia (10 Maret 1973);
  • Honorary Member of the Order of the Australia (In Recognition for Service to the Development of Trade Links Between Australian and Indonesia), Agustus 1999 dari Pemerintah Australia.[1]

Kematian dan warisan

[sunting | sunting sumber]

Frans sempat dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah pada 30 November hingga 18 Desember 2009, ia mengeluh sakit tenggrokan dan sulit menelan. Frans meninggal dunia di rumahnya di kawasan Pondok Indah, Jakarta, pada 31 Desember 2009 pada usia 83 tahun.

Pada 2 Januari 2010, Frans dimakamkan di permakaman San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat[3]

Sepeninggal ia, Yayasan Atma Jaya kemudian berinisiatif mengabadikan semangat ia yang membaktikan diri seutuhnya “Untuk Tuhan dan Tanah Air” dalam suatu kegiatan “Frans Seda Award”. “Frans Seda Award” yang diluncurkan 1 Juni 2011 lalu untuk pertama kalinya difokuskan pada bidang Pendidikan dan Kemanusiaan dan ditujukan pada seluruh warga negara Indonesia yang berusia maksimal 40 tahun yang memiliki karya nyata pada bidang Pendidikan maupun Kemanusiaan yang turut merawat, menanam dan mengembangkan ke-Indonesiaan sebagaimana diteladankan Frans Seda.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c "Profil Frans Seda di website "Frans Seda Award"". Diarsipkan dari asli tanggal 2012-10-06. Diakses tanggal 2012-09-04.
  2. ^ Nazaruddin Nasution (2002). Indonesia-Cambodia Forging Ties Through Thick and Thin. Kamboja: Embassy of the Republic of Indonesia. hlm. 32. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  3. ^ Media, Kompas Cyber (2009-12-31). "Frans Seda Meninggal Dunia". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-09-09.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • (Indonesia) Profil Diarsipkan 2010-04-12 di Wayback Machine. di Tokoh Indonesia
  • (Indonesia) tentang "Frans Seda Award" Diarsipkan 2012-10-06 di Wayback Machine.
Jabatan politik
Didahului oleh:
Sumarno
Menteri Keuangan Indonesia
1966–1968
Diteruskan oleh:
Ali Wardhana
Didahului oleh:
Salimin Prawiro Sumarto
Menteri Perhubungan Indonesia
1968–1973
Diteruskan oleh:
Emil Salim
Didahului oleh:
Sukarno
Menteri Pertanian Indonesia
1966
Diteruskan oleh:
Soetjipto Soedjono
Jabatan diplomatik
Didahului oleh:
Johan Boudewijn Paul Maramis
Duta Besar Indonesia untuk Belgia
1973–1976
Diteruskan oleh:
Atmono Suryo
  • l
  • b
  • s
Kabinet Pembangunan I (1968–1973)
Presiden: Soeharto
Mendagri: Basuki Rahmat, Amir Machmud • Menlu: Adam Malik • Menhankam/Panglima ABRI: Soeharto, Maraden Panggabean • Menhak: Oemar Senoadji • Menteri Penerangan: Boediardjo • Menkeu: Ali Wardhana • Mendag: Sumitro Djojohadikusomo • Mentan: Thoyib Hadiwidjaja • Menperin: M. Jusuf • Mentam: Sumantri Brodjonegoro • Menteri PUTL: Sutami • Menhub: Frans Seda • Mendikbud: Mashuri Saleh • Menkes: G.A. Siwabessy • Menag: Muhammad Dahlan, Abdul Mukti Ali • Menaker: Mursalin Daeng Mamangung, M. Sadli • Mentranskop: M. Sarbini, Subroto • Mensos: Albert Mangaratua Tambunan, Idham Chalid (Plt.), M. S. Mintaredja • Menteri Ekuin: Sri Sultan Hamengkubuwono IX • Menteri Kesra: Idham Chalid • Menteri PPN/ Ketua BAPPENAS: Sunawar Sukowati, Widjojo Nitisastro • Menpenhukpemmen (dihapuskan sejak Reshuffle Kabinet pada 11 September 1971): M. S. Mintaredja • Menteri PPAN: Harsono Tjokroaminoto, Emil Salim • Jaksa Agung: Sugih Arto • Gubernur Bank Indonesia: Radius Prawiro • Pangkopkamtib: Maraden Panggabean, Sumitro • Mensesneg: Alamsyah Ratu Perwiranegara, Soedharmono
  • l
  • b
  • s
Kabinet Ampera II (1967–1968)
Pejabat Presiden: Soeharto
Menteri Ekuin: Sri Sultan Hamengkubuwono IX • Menteri Kesra: Idham Chalid • Mendagri: Basuki Rahmat • Menlu: Adam Malik • Menhankam/Panglima ABRI: Soeharto • Menhak: Oemar Senoadji • Menteri Penerangan: B.M. Diah • Mendikbud: Sanusi Hardjadinata • Menag: Muhammad Dahlan • Menkes: G.A. Siwabessy • Menaker: Awaluddin Djamin • Mensos: Albert Mangaratua Tambunan • Menkeu: Frans Seda • Mendag: M. Jusuf • Mentan: Sutjipto • Menbun: Thoyib Hadiwidjaja • Menhub: Sutopo • Menteri Maritim: Jatidjan • Menteri PU: Sutami • Menperindariten: Ashari Danudirdjo • Menperinteksjin: Muhammad Sanusi • Mentam: Soemantri Brodjonegoro • Mentransvetbil: Sarbini Sumawinata
  • l
  • b
  • s
Kabinet Ampera I (1966–1967)
Presiden: Soekarno, Soeharto (Plt.)
  • Ketua Preskab: Soeharto
  • Kementerian di bawah Menteri Utama Hankam: Soeharto
  • Menpangad: Soeharto
  • Menpangla: Muljadi
  • Menpangud: Rusmin Nurjadin
  • Menpangpol: Sutjipto Judodihardjo
  • Menvetdem: Sarbini Sumawinata
  • Kementerian di bawah Menteri Utama Politik: Adam Malik
  • Menlu: Adam Malik
  • Mendagri: Basuki Rahmat
  • Menhak: Oemar Senoadji
  • Menteri Penerangan: B.M. Diah
  • Kementerian di bawah Menteri Utama Kesra: Idham Chalid
  • Mendikbud: Sarino Mangunpranoto
  • Menag: Sjaifuddin Zuchri
  • Mensos: Albert Mangaratua Tambunan
  • Menkes: G.A. Siwabessy
  • Menaker: Awaluddin Djamin
  • Kementerian di bawah Menteri Utama Ekonomi dan Keuangan: Hamengkubuwono IX
  • Menteri Perdagangan: Ashari Danudirdjo
  • Menkeu: Frans Seda
  • Menhub: Sutopo
  • Menteri Maritim: Jatidjan
  • Mentan: Sutjipto
  • Menhut: P.C. Harjasudirdja
  • Kementerian di bawah Menteri Utama Industri dan Pembangunan: Sanusi Hardjadinata
  • Menperin R&T: M. Jusuf
  • Menperin T&K: Muhammad Sanusi
  • Mentam: Slamet Bratanata
  • Menteri PU: Sutami
  • l
  • b
  • s
Menteri Keuangan Indonesia
Kementerian Keuangan
  • Samsi Sastrawidagda
  • Alexander Andries Maramis
  • Soenarjo Kolopaking
  • Surachman Tjokroadisurjo
  • Syafruddin Prawiranegara
  • Alexander Andries Maramis
  • Lukman Hakim
  • Syafruddin Prawiranegara
  • Lukman Hakim
  • Syafruddin Prawiranegara
  • Jusuf Wibisono
  • Soemitro Djojohadikoesoemo
  • Ong Eng Die
  • Soemitro Djojohadikoesoemo
  • Jusuf Wibisono
  • Sutikno Slamet
  • Djoeanda Kartawidjaja
  • Notohamiprodjo
  • Sumarno
  • Frans Seda
  • Ali Wardhana
  • Radius Prawiro
  • J. B. Sumarlin
  • Mar'ie Muhammad
  • Fuad Bawazier
  • Bambang Subianto
  • Bambang Sudibyo
  • Prijadi Praptosuhardjo
  • Rizal Ramli
  • Boediono
  • Jusuf Anwar
  • Sri Mulyani
  • Agus Martowardojo
  • Hatta Rajasa
  • Muhammad Chatib Basri
  • Bambang Brodjonegoro
  • Sri Mulyani
Miring: Pelaksana tugas
Kategori
  • l
  • b
  • s
Menteri Pertanian Indonesia
Kementerian Pertanian
Menteri Kemakmuran
(1945–1946)
  • Panji Surachman Cokroadisuryo
  • Darmawan Mangunkusumo
Menteri Pertanian dan Persediaan
(1946)
  • Zainuddin Rasad
  • Darmawan Mangunkusumo
Menteri Kemakmuran
(1946–1949)
  • Adenan Kapau Gani
  • Sjafruddin Prawiranegara
  • Indratjahja
Menteri Persediaan Makanan Rakyat
(1949–1950)
  • Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono
Menteri Kemakmuran
(1949–1950)
  • Djoeanda Kartawidjaja (RIS)
  • Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono
Menteri Pertanian
(1950–1962)
  • Sadjarwo Djarwonagoro
  • Tandiono Manu
  • Suwarto
  • Mohammad Sardjan
  • Sadjarwo Djarwonagoro
  • Mohammad Sardjan
  • Eny Karim
  • Sadjarwo Djarwonagoro
  • Abdul Azis Saleh
Menteri Pertanian dan Agraria
(1962–1964)
  • Sadjarwo Djarwonagoro
Menteri Pertanian
(1964–2000)
  • Sadjarwo Djarwonagoro
  • T. Sukarno
  • Frans Seda
  • Sutjipto
  • Thoyib Hadiwidjaja
  • Soedarsono Hadisapoetro
  • Achmad Affandi
  • Wardojo
  • Sjarifuddin Baharsjah
  • Justika Baharsjah
  • Soleh Solahudin
  • Mohamad Prakosa
Menteri Pertanian dan Kehutanan
(2000–2001)
  • Bungaran Saragih
Menteri Pertanian
(2001–sekarang)
  • Bungaran Saragih
  • Anton Apriyantono
  • Suswono
  • Amran Sulaiman
  • Syahrul Yasin Limpo
  • Arief Prasetyo Adi
  • Amran Sulaiman
Miring: Pelaksana tugas
Kategori
  • l
  • b
  • s
Menteri Perhubungan Indonesia
Kementerian Perhubungan
  • Abikoesno Tjokrosoejoso
  • Endoen Abdoel Karim
  • Djoeanda Kartawidjaja
  • Indera Mahmoed Tjaya
  • Herling Laoh
  • Mananti Sitompul
  • Djoeanda Kartawidjaja
  • Abikoesno Tjokrosoejoso
  • Roosseno Soerjohadikoesoemo
  • Frits Laoh
  • Sjuchjar Tedjasukmana
  • Sukardan
  • Mohammad Nazir
  • Djatikusumo
  • Abdoelmoettalip Danoeningrat
  • R. Iskandar
  • Djatikusumo
  • Abdoelmoettalip Danoeningrat
  • R. Iskandar
  • Abdoelmoettalip Danoeningrat
  • R. Iskandar
  • Djatikusumo
  • Hidajat Martaatmadja
  • Ali Sadikin
  • R. Iskandar
  • Hidajat Martaatmadja
  • Ali Sadikin
  • Partono
  • Hidajat Martaatmadja
  • Ali Sadikin
  • Partono
  • Soerjadi Soerjadarma
  • Jatidjan
  • Utojo Utomo
  • Susatyo Mardi
  • Partono
  • S.H. Simatupang
  • Sutopo
  • Salimin Prawiro Sumarto
  • Frans Seda
  • Emil Salim
  • Rusmin Nuryadin
  • Azwar Anas
  • Haryanto Dhanutirto
  • Giri Suseno Hadihardjono
  • Agum Gumelar
  • Budhi Muliawan Suyitno
  • Agum Gumelar (ad-interm)
  • Hatta Rajasa
  • Jusman Syafii Djamal
  • Freddy Numberi
  • Evert Ernest Mangindaan
  • Bambang Susantono (Pelaksana Tugas)
  • Ignasius Jonan
  • Budi Karya Sumadi
  • Dudy Purwagandhi
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Frans_Seda&oldid=27115790"
Kategori:
  • Kelahiran 1926
  • Kematian 2009
  • Meninggal usia 83
  • Pejuang kemerdekaan Indonesia
  • Rektor Indonesia
  • Tokoh Flores
  • Tokoh Nusa Tenggara Timur
  • Tokoh dari Sikka
  • Tokoh Angkatan 45
  • Tokoh Katolik Indonesia
  • Politikus Indonesia
  • Politikus Partai Katolik
  • Politikus Partai Demokrasi Indonesia
  • Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
  • Menteri Indonesia
  • Menteri Keuangan Indonesia
  • Menteri Perhubungan Indonesia
  • Menteri Pertanian Indonesia
  • Duta Besar Indonesia untuk Belgia
  • Anggota DPR-GR 1960–1965
  • Tokoh Orde Lama
  • Tokoh Orde Baru
  • Penerima Bintang Mahaputera Adipradana
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Galat CS1: periode diabaikan
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • Artikel biografi dengan tabel penghargaan
  • Halaman dengan label Wikidata belum diterjemahkan
  • Semua orang yang sudah meninggal
  • Tanggal kelahiran 4 Oktober
  • Tanggal kematian 31 Desember
  • Artikel dengan templat lahirmati
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi April 2025
  • Templat webarchive tautan wayback

Best Rank
More Recommended Articles