More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Gunung Tangkuban Parahu - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gunung Tangkuban Parahu - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Gunung Tangkuban Parahu

  • مصرى
  • Basa Bali
  • Betawi
  • Català
  • Cebuano
  • Čeština
  • Deutsch
  • English
  • Français
  • Jawa
  • 한국어
  • Bahasa Melayu
  • Nederlands
  • Norsk bokmål
  • Русский
  • Simple English
  • Slovenčina
  • Sunda
  • Svenska
  • Українська
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Koordinat: 6°46′S 107°36′E / 6.77°S 107.60°E / -6.77; 107.60
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Tangkuban Parahu)
Untuk tempat lain yang bernama sama, lihat Cagar Alam Tangkuban Perahu.
Artikel ini bukan mengenai Gunung Parahu.
Tangkuban Parahu
ᮌᮥᮔᮥᮀ ᮒᮀᮊᮥᮘᮔ᮪ ᮕᮛᮠᮥ
Panorama Gunung Tangkuban Parahu dilihat dari sisi Perhotelan
Titik tertinggi
Ketinggian2.086 m (6.844 ft)[1]
Koordinat6°46′S 107°36′E / 6.77°S 107.60°E / -6.77; 107.60 [1]
Peta
Lokasi Gunung Tangkuban Parahu
Hidrologi DASDAS Cipunagara, DAS Citarum, dan DAS Ciasem
Geologi
Usia batuan90.000 tahun (tertua)
Jenis gunungStratovolcano
Letusan terakhir26 Juli 2019[1]
Pendakian
Pendakian pertama1713 oleh van Riebeeck
Rute termudahJalan Tangkuban Parahu

Gunung Tangkuban Parahu (Aksara Sunda Baku: ᮌᮥᮔᮥᮀ ᮒᮀᮊᮥᮘᮔ᮪ ᮕᮛᮠᮥ, Latin: Gunung Tangkuban Parahu) adalah salah satu gunung yang terletak di antara Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sekitar 20 km ke arah utara Kota Bandung, dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh di sekitarnya, Gunung Tangkuban Parahu mempunyai ketinggian setinggi 2.086 meter. Bentuk gunung ini adalah Stratovolcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari timur ke barat. Jenis batuan yang dikeluarkan melalui letusan kebanyakan adalah lava dan sulfur, mineral yang dikeluarkan adalah sulfur belerang, mineral yang dikeluarkan saat gunung tidak aktif adalah uap belerang. Daerah Gunung Tangkuban Parahu dikelola oleh Perum Perhutanan. Suhu rata-rata hariannya adalah 17oC pada siang hari dan 2 °C pada malam hari.

Gunung Tangkuban Parahu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Sejarah Pembentukan dan Letusan

[sunting | sunting sumber]
Tangkuban Perahu dilihat dari Pelantungan (litografi berdasarkan lukisan J. S. G. Gramberg pada tahun 1865–1872).
Tangkuban Perahu dilihat dari Pelantungan (litografi berdasarkan lukisan J. S. G. Gramberg pada tahun 1865–1872).

Gunung Tangkuban Parahu terbentuk sekitar 125.000 tahun lalu di Kaldera Sunda. Gunung ini, menurut T. Bachtiar dan Dewi Syafriani dalam buku Bandung Purba, lebih muda dari Gunung Burangrang. Gunung Burangrang yang terletak di sisi barat Gunung Tangkuban Parahu terbentuk sekitar 210.000 hingga 105.000 tahun lalu. Menurut T. Bachtiar, Gunung Tangkuban Parahu lahirnya setelah terbentuknya Sesar Lembang. Ketika Gunung Tangkuban Parahu meletus, sebagian material alirannya yang mengalir ke selatan tertahan di kaki patahan.

Sepanjang sejarahnya, aktivitas yang terjadi di gunung Tangkuban Parahu telah membentuk 13 kawah. Tiga kawah diantaranya populer dijadikan destinasi wisata, yakni Kawah Ratu, Kawah Upas, dan Kawah Domas. Sementara perincian 13 kawah lengkapnya sebagai berikut: Kawah Upas terdiri dari Kawah Upas (termuda), Kawah Upas (muda), dan Kawah Upas (tua). Kawah Ratu juga terdiri dari Kawah Ratu (1920), Kawah Ratu (muda), dan Kawah Ratu (tua). Kemudian ada kawah baru, Kawah Pangguyanganbadak, Kawah Badak, Kawah Ecoma, Kawah Jurig, Kawah Siluman, dan Kawah Domas.

Gunung Tangkuban Parahu sempat meletus beberapa kali. Orang yang sempat mencatat letusan pertamanya adalah botanis sekaligus geologis bernama Franz Wilhelm Junghuhn. Berdasarkan catatan yang dibuat Junghuhn tahun 1853, catatan pertama tentang letusan Gunung Tangkuban Parahu adalah tahun 1829. Tak ada data tentang letusan sebelumnya. Setelah itu letusan beristirahat selama 17 tahun, letusan berikutnya terjadi pada tahun 1846. Setelah itu gunung tercatat aktif berturut-turut tahun 1867 dan 1887. Letusan besar berikutnya terjadi tahun 1896 setelah gunung mengalami masa istirahat 50 tahun. Aktivitas atau letusan kemudian terjadi tahun 1910, 1929, 1935, 1946, 1947, 1950, 1952, 1957, 1961, 1965, 1967, 1969, 1971, 1983, 1992, 1994, 2004, 2013, dan 2019. Menurut T. Bachtiar, masa istirahat antar letusan Gunung Tangkuban Parahu berlangsung antara 30 - 70 tahun.

Pada tahun 2005, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Daerah sudah membuat peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Tangkuban Parahu. Daerah-daerah yang rawan bencana dibagi dalam tiga kategori. Masing-masing Kawasan Rawan Bencana I, II, dan III. Ada yang berada dalam radius 1 km, 5 km dari letusan, dan yang berpotensi terkena terjangan lahar dan hujan abu atau lontaran batu pijar. Dalam buku Bandung Purba disebutkan, lembah yang berpotensi dilanda lahar meliputi Ciasem, Cimuji, Cikole, Cibogo, Cikapundung, Cihideung, Cibeureum dan Cimahi.[2]

Daftar Letusan dan Erupsi sejak 1829

[sunting | sunting sumber]
  • 1829: Erupsi abu dan batu dari Kawah Ratu dan Domas.
  • 1846: Terjadi erupsi dan peningkatan kegiatan.
  • 1896: Terbentuk fumarol baru di sebelah utara Kawah Badak.
  • 1900: Erupsi uap dari Kawah Ratu.
  • 1910: Meletus cukup dahsyat dengan Kolom asap membubung setinggi 2 km di atas dinding kawah, erupsi berasal dari Kawah Ratu.
  • 1926: Erupsi freatik di Kawah Ratu membentuk lubang ecoma.
  • 1935: Lapangan fumarol baru disebut Badak terjadi, 150 m ke arah selatan barat daya dari Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu.
  • 1952: erupsi abu didahului oleh erupsi hidrothermal (freatik).
  • 1957: erupsi freatik di Kawah Ratu, terbentuk lubang kawah baru.
  • 1961, 1965, 1967: erupsi freatik.
  • 1969, 1971: erupsi freatik didahului oleh erupsi lemah menghasilkan abu.
  • 1983: erupsi freatik.
  • 1992: awan abu membubung setinggi 159 m di atas Kawah Ratu.
  • 1994: peningkatan kegiatan kuat dengan gempa seismik dangkal dengan erupsi freatik kecil.
  • 2004: peningkatan kegempaan.[3]
  • 2013: erupsi freatik di bulan Februari, Maret, dan Oktober.[4]
  • 2019: erupsi freatik di bulan Juli.

Legenda rakyat setempat

[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Legenda Sangkuriang

Asal usul Gunung Tangkuban Parahu dikaitkan dengan legenda Sangkuriang, yang dikisahkan jatuh cinta kepada ibunya, Dayang Sumbi/Rarasati. Untuk menggagalkan niat anaknya menikahinya, Dayang Sumbi mengajukan syarat supaya Sangkuriang membuat sebuah telaga dan sebuah perahu dalam semalam. Ketika usahanya gagal, Sangkuriang marah dan menendang perahu itu sehingga mendarat dalam keadaan terbalik. Perahu inilah yang kemudian membentuk Gunung Tangkuban Parahu.

Gunung Tangkuban Parahu ini termasuk gunung api aktif yang statusnya diawasi terus oleh Direktorat Vulkanologi Indonesia. Beberapa kawahnya masih menunjukkan tanda tanda keaktifan gunung ini. Di antara tanda aktivitas gunung berapi ini adalah munculnya gas belerang dan sumber-sumber air panas di kaki gunungnya, di antaranya adalah di kawasan Ciater, Subang. Gunung Tangkuban Parahu pernah mengalami letusan kecil pada tahun 2006, yang menyebabkan 3 orang luka ringan.

Keberadaan gunung ini serta bentuk topografi Bandung yang berupa cekungan dengan bukit dan gunung di setiap sisinya menguatkan teori keberadaan sebuah telaga besar yang kini merupakan kawasan Bandung. Diyakini oleh para ahli geologi bahwa kawasan dataran tinggi Bandung dengan ketinggian kurang lebih 709 m di atas permukaan laut merupakan sisa dari danau besar yang terbentuk dari pembendungan Ci Tarum oleh letusan gunung api purba yang dikenal sebagai Gunung Sunda dan Gunung Tangkuban Parahu merupakan sisa Gunung Sunda purba yang masih aktif. Fenomena seperti ini dapat dilihat pada Gunung Krakatau di Selat Sunda dan kawasan Ngorongoro di Tanzania, Afrika. Sehingga legenda Sangkuriang yang merupakan cerita masyarakat kawasan itu diyakini merupakan sebuah dokumentasi masyarakat kawasan Gunung Sunda Purba terhadap peristiwa pada saat itu.

Galeri

[sunting | sunting sumber]
  • Keindahan di wisata Gunung Tangkuban Perahu
    Keindahan di wisata Gunung Tangkuban Perahu
  • Kawah Gunung Tangkuban perahu
    Kawah Gunung Tangkuban perahu
  • Kawah Tangkuban Perahu
    Kawah Tangkuban Perahu

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c "Tangkubanparahu". Global Volcanism Program. Institusi Smithsonian.
  2. ^ Network, Ayo Media (2019-07-26). "Gunung Tangkuban Parahu: Sejarah Terbentuk dan Letusannya". AyoBandung.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2020-04-25. Diakses tanggal 2019-10-18.
  3. ^ Liputan6.com. "Gunung Tangkuban Parahu Erupsi, Ini Sejarah Letusannya". LINE TODAY. Diarsipkan dari asli tanggal 2020-09-01. Diakses tanggal 2019-10-18. Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list (link)
  4. ^ cnnindonesia.co. "Riwayat Erupsi Gunung Tangkuban Parahu". CNN Indonesia. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-04-20. Diakses tanggal 2023-04-16. ;

[1]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • (Indonesia) Situs Resmi Kementrian Pariwisata Diarsipkan 2015-06-07 di Wayback Machine.
  • Tangkuban Perahu (4K) Diarsipkan 2022-03-06 di Wayback Machine.
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Tangkuban Perahu.
  • l
  • b
  • s
Gunung di Indonesia
Gunung-gunung di Sumatra
Aceh
  • Abongabong
  • Bandahara
  • Bateekeubeu
  • Geureudong
  • Kembar
  • Leuser
  • Perkison
  • Peuet Sagoe
  • Seulawah Agam
  • Ulumasen
Sumatera Utara
  • Barus
  • Hutapanjang
  • Lubukraya
  • Pangulubao
  • Pusuk Buhit
  • Sibayak
  • Sibualbuali
  • Sibuaten
  • Sihapuabu
  • Sinabung
  • Sorik Marapi
  • Toba (di Danau Toba)
  • Sumatera Barat
  • Kerinci (perbatasan dengan Jambi)
  • Marapi
  • Pasaman
  • Sago
  • Singgalang
  • Talamau
  • Talang
  • Tandikat
  • Bengkulu
  • Bungkuk
  • Dingin (perbatasan dengan Sumsel)
  • Gedang Seblat (perbatasan dengan Jambi)
  • Hitam (perbatasan dengan Sumsel)
  • Kaba
  • Pandan Bungsu
  • Riau
  • Jadi
  • Kepulauan Riau
  • Bedung
  • Bintan
  • Daik
  • Demit
  • Karimun
  • Kijang
  • Lengkuas
  • Ranai
  • Jambi
  • Gedang Seblat (perbatasan dengan Bengkulu)
  • Kerinci (perbatasan dengan Sumbar)
  • Kunyit
  • Tujuh
  • Masurai
  • Sumbing
  • Sumatera Selatan
  • Belirang-Beriti
  • Dempo
  • Dingin (perbatasan dengan Bengkulu)
  • Hitam (perbatasan dengan Bengkulu)
  • Patah
  • Lampung
  • Betung
  • Buleud
  • Krakatau (di Selat Sunda)
  • Pesagi
  • Pesawaran
  • Pugung
  • Punggur
  • Rajabasa
  • Ratai
  • Ridingan
  • Sekincau
  • Seminung
  • Suoh
  • Tanggamus
  • Tanggang
  • Tangkit Cumbi
  • Tangkit Tebak
  • Kepulauan
    Bangka Belitung
  • Maras
  • Gunung-gunung di Jawa
    Jakarta
    tidak ada
    Jawa Barat
    • Batu Jonggol
    • Baud Jonggol
    • Bongkok
    • Bedil
    • Bohong
    • Buleud
    • Bukit Tunggul
    • Burangrang
    • Cakrabuana
    • Calancang
    • Cangah
    • Ceremai
    • Cikuray
    • Cupu
    • Galunggung
    • Gede
    • Geulis
    • Guntur
    • Halimun

    (perbatasan dengan Banten)

    • Hanjawong
    • Kamojang
    • Kancana
    • Karacak
    • Kencana
    • Kendang
    • Kiaraberes-Gagak
    • Kuta Jonggol
    • Lalakon
    • Lamajang
    • Limbung
    • Malabar
    • Manglayang
    • Masigit
    • Padakasih
    • Pancar
    • Pangrango
    • Papandayan
    • Patuha
    • Perbakti
    • Pojoktiga (perbatasan dengan Jateng)
    • Puncak Besar
    • Riung
    • Salak
    • Sanggabuana
    • Sawal
    • Sadakeling
    • Sunda
    • Tampomas
    • Tangkuban Parahu
    • Telaga Bodas
    • Tilu
    • Waringin
    • Wayang
    • Windu
    Banten
  • Aseupan
  • Endut
  • Halimun (perbatasan dengan Jabar)
  • Karang
  • Kendeng
  • Krakatau (di Selat Sunda)
  • Pulosari
  • Jawa Tengah
  • Andong
  • Gajah
  • Genuk
  • Lasem
  • Lawu (perbatasan dengan Jatim)
  • Merapi (perbatasan dengan Yogya)
  • Merbabu
  • Muria
  • Pojoktiga (perbatasan dengan Jabar)
  • Parahu
  • Rogojembangan
  • Sindara
  • Sipandu
  • Slamet
  • Srandil
  • Sumbing
  • Telomoyo
  • Tidar
  • Ungaran
  • Pegunungan Kapur Utara (perbatasan dengan Jatim)
  • Pegunungan Kendeng (perbatasan dengan Jatim)
  • Pegunungan Menoreh (perbatasan dengan Yogya)
  • Pegunungan Sewu (perbatasan dengan Yogya dan Jatim)
  • Yogyakarta
  • Kucir
  • Merapi (perbatasan dengan Jateng)
  • Nglanggeran
  • Pegunungan Baturagung
  • Pegunungan Menoreh (perbatasan dengan Jateng)
  • Pegunungan Sewu (perbatasan dengan Jateng dan Jatim)
  • Jawa Timur
  • Anjasmoro
  • Argapura
  • Argowayang
  • Arjuno
  • Baluran
  • Banyak
  • Batok
  • Biru
  • Bromo
  • Buring
  • Butak
  • Geger
  • Gumitir
  • Ijen
  • Kawi
  • Kelud
  • Kembar I
  • Kembar II
  • Klotok
  • Kursi
  • Lawu (perbatasan dengan Jateng)
  • Lemongan
  • Liman
  • Limo
  • Lurus
  • Merapi
  • Pandan
  • Panderman
  • Penanggungan
  • Penanjakan
  • Pendil
  • Rante
  • Raung
  • Ringgit
  • Semeru
  • Suket
  • Welirang
  • Widodaren
  • Wilis
  • Pegunungan Kapur Utara (perbatasan dengan Jateng)
  • Pegunungan Kendeng (perbatasan dengan Jateng)
  • Pegunungan Sewu (perbatasan dengan Jateng dan Yogya)
  • Gunung-gunung di Kalimantan
    Kalimantan Barat
  • Kelam
  • Palung
  • Rumput
  • Kalimantan Tengah
  • Bondang
  • Kanamu
  • Liyang
  • Bukit Raya
  • Sapathawung
  • Kalimantan Selatan
  • Halau-halau
  • Pamaton
  • Pegunungan Meratus
  • Kalimantan Timur
  • Batubrok
  • Ilas Mapulu
  • Kemul
  • Liangpran
  • Lumut
  • Mesangat
  • Pegunungan Muller (perbatasan dengan Kalbar)
  • Kalimantan Utara
  • Bekayan
  • Harun
  • Makita
  • Gunung-gunung di Kepulauan Nusa Tenggara
    Bali
  • Abang
  • Agung
  • Batur
  • Batukaru
  • Merbuk
  • NTB
  • Rinjani
  • Sangeang Api
  • Tambora
  • NTT
  • Batutara
  • Ebulobo
  • Egon
  • Fatuleu
  • Fatu Timao
  • Iliboleng
  • Ililabalekan
  • Ilimuda
  • Iliwerung
  • Ine Lika
  • Inierie
  • Iya
  • Kelimutu
  • Kelinabe
  • Lakaan
  • Leroboleng
  • Lewotobi
  • Lewotolo
  • Mutis
  • Poco Leok
  • Poco Mandasawu
  • Rokatenda
  • Sirung
  • Sukaria
  • Wanggameti
  • Gunung-gunung di Sulawesi
    Sulawesi Barat
  • Gandang Dewata
  • Sulawesi Utara
  • Awu
  • Empung
  • Karangetang
  • Kaweng
  • Klabat
  • Kombi
  • Lokon
  • Mahawu
  • Masarang
  • Ruang
  • Sahendaruman
  • Soputan
  • Tangkoko
  • Tondano
  • Sulawesi Tengah
  • Bulutumpu
  • Colo
  • Dako
  • Gawalise
  • Kajoga
  • Kalangkangan
  • Katopasa
  • Mao
  • Nokilalaki
  • Ogoamas
  • Sojol
  • Timbulon
  • Tinombala
  • Tokala
  • Sulawesi Selatan
  • Balease
  • Bawakaraeng
  • Buntu Kabobong
  • Latimojong
  • Lompobattang
  • Nepo
  • Sulawesi Tenggara
  • Kabaena
  • Mekongga
  • Pagogul
  • Gorontalo
  • Gunung Yile-Yile
  • Gunung Pontolo
  • Gunung Biawu
  • Gunung Tolinggula
  • Gunung Paku
  • Gunung Dulukapa
  • Gunung Boliyohuto
  • Gunung Timbulon
  • Gunung Bilontalo
  • Gunung Pombatoa
  • Gunung Gambuta
  • Gunung Dapi
  • Gunung Padasepayo
  • Gunung Bonggolo Sapi
  • Gunung Buwano Olowala
  • Gunung Mohenti
  • Gunung Polalo Dupoto
  • Gunung Lamu
  • Huidu Malango
  • Gunung Tilongkabila
  • Gunung-gunung di Kepulauan Maluku dan Papua
    Maluku
  • Binaia
  • Gamsunoro
  • Kapalamadan
  • Sahuwai
  • Waloolon
  • Maluku Utara
  • Api
  • Batusibela
  • Dukono
  • Gamalama
  • Gamkonora
  • Hiri
  • Ibu
  • Kie Besi
  • Tigalalu
  • Todoko-Ranu
  • Papua Barat
  • Arfak
  • Irau
  • Mebo
  • Umsini
  • Wats
  • Papua
  • Bijih
  • Dafonsoro
  • Gunung Menuk
  • Pegunungan Foja
  • Pegunungan Jayawijaya
  • Daftar pegunungan di Indonesia · Daftar gunung di Indonesia menurut lokasi
    1. ^ "Gunung Tangkuban Parahu: Harga Tiket, Jam Buka, dan Aktivitas".
    Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gunung_Tangkuban_Parahu&oldid=27190908"
    Kategori:
    • Artikel yang menggunakan tautan GVP dalam format vnum
    • Tempat wisata di Kabupaten Subang
    • Gunung berapi di Jawa Barat
    • DAS Ciasem
    • DAS Cilamaya
    • DAS Cipunagara
    • DAS Citarum
    • Ciater, Subang
    • Gunung berapi aktif di Indonesia
    Kategori tersembunyi:
    • Pages using gadget WikiMiniAtlas
    • Pages using the JsonConfig extension
    • Galat CS1: parameter tidak didukung
    • Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list
    • Galat CS1: nama generik
    • Koordinat di Wikidata
    • Templat webarchive tautan wayback
    • Pranala kategori Commons ada di Wikidata
    • Halaman yang menggunakan ekstensi Kartographer

    Best Rank
    More Recommended Articles