More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Gunung Gede - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gunung Gede - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Gunung Gede

  • العربية
  • مصرى
  • Basa Bali
  • Betawi
  • Cebuano
  • Čeština
  • Deutsch
  • English
  • فارسی
  • Français
  • 日本語
  • Jawa
  • 한국어
  • Ladin
  • Bahasa Melayu
  • Nederlands
  • Polski
  • Русский
  • Slovenčina
  • Sunda
  • Svenska
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Koordinat: 6°47′S 106°59′E / 6.78°S 106.98°E / -6.78; 106.98
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Untuk taman nasional, lihat Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Untuk layanan kereta api yang pernah beroperasi, lihat Kereta api Argo Gede.
Gunung Gede
Blaauwberg
Sisi selatan Gunung Gede dilihat dari Kabupaten Sukabumi
Titik tertinggi
Ketinggian2.959 m (9.708 ft)[1]
Puncak401 m (1.316 ft)
Koordinat6°47′S 106°59′E / 6.78°S 106.98°E / -6.78; 106.98 [1]
Penamaan
Nama lokalᮌᮥᮔᮥᮀ ᮌᮨᮓᮦ
Geografi
Gunung Gede di Jawa
Gunung Gede
Gunung Gede
Jawa Barat, Indonesia
Tampilkan peta Jawa
Gunung Gede di Provinsi Jawa Barat
Gunung Gede
Gunung Gede
Gunung Gede (Provinsi Jawa Barat)
Tampilkan peta Provinsi Jawa Barat
Geologi
Jenis gunungStratovolcano
Letusan terakhir13 Maret 1957[1]
Pendakian
Pendakian pertama1815 oleh Raffles
Rute termudahCibodas
Rute normalCipanas
Salabintana

Gunung Gede (Aksara Sunda Baku: ᮌᮥᮔᮥᮀ ᮌᮨᮓᮦ, Gunung Gedé, Gunung Gemuruh, bahasa Belanda: Blaauwberg[2]) merupakan sebuah gunung berapi kerucut tipe A yang berada di bagian barat Pulau Jawa, Indonesia. Gunung Gede berada dalam ruang lingkup Taman Nasional Gede Pangrango, yang merupakan salah satu dari lima taman nasional yang pertama kali diumumkan di Indonesia pada tahun 1980. Gunung ini berada di dua wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Cianjur dan Sukabumi, dengan ketinggian 1.000 - 2.962 mdpl, dan berada pada lintang 106°51' - 107°02' BT dan 64°1' - 65°1 LS. Suhu rata-rata di puncak gunung Gede adalah 13 °C di siang hari dan di malam hari suhu puncak berkisar 5 °C, Pada musim kemarau suhunya bisa mencapai -1 °C, dengan curah hujan rata-rata 3.600 - 4.000 mm/tahun. Gerbang utama menuju gunung ini adalah dari jalur Cibodas dan Cipanas (Gunung Putri) di utara serta jalur Salabintana di arah selatan yang tidak begitu banyak dilalui pendaki.

Gunung Gede diselimuti oleh hutan pegunungan, yang mencakup zona-zona submontana, montana, hingga ke subalpin di sekitar puncaknya. Hutan pegunungan di kawasan ini merupakan salah satu yang paling kaya jenis flora di Indonesia, bahkan di kawasan Malesia.

Sejarah Letusan

[sunting | sunting sumber]

Letusan 1747

[sunting | sunting sumber]

Letusan Gunung Gede pertama kali tercatat di tahun 1747. Letusan pertama ini memiliki skala ledak VEI-3 dan menyebabkan 2 aliran lava bergerak dan terlihat dari kawah lanang. Lalu letusan yang lebih kecil terjadi kembali di tahun 1761, 1780, dan 1832.[3]

Letusan 1840

[sunting | sunting sumber]

Pada 2 November 1840, Gunung Gede kembali meletus setelah hampir 100 tahun setelah letusan pertama, letusan tersebut berada pada skala ledak VEI-3 di jam 3 dini hari. Goncangannya terasa sangat hebat sampai membangunkan warga yang tertidur pulas. Letusan kedua tercatat sebagai letusan yang terbesar dan baru benar-benar berhenti pada Maret 1841.[4][5]

Letusan 1853

[sunting | sunting sumber]

Letusan di tahun 1853 merupakan letusan besar yang berskala VEI-3, dimana letusan ini memporakporandakan Cianjur yang saat itu berstatus sebagai ibu kota dari Keresidenan Priangan. Sebagai dampak dari letusan ini, pemerintah Hindia Belanda lalu mulai perlahan-lahan memindahkan pusat pemerintahan ke Bandung, dimana Bandung di tahun 1864 secara resmi menjadi ibu kota karesidenan di bawah Residen van der Moor.[6][7]

Letusan 1957

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1900an, Gunung Gede kembali terjadi letusan-letusan kecil sebanyak 24 kali, dimana letusan ini cukup membahayakan untuk warga sekitar yang tinggal berdekatan dengan Gunung Gede. Letusan besar terakhir dari gunung ini tercatat pada tahun 1957 dengan skala ledak VEI-2.

Potensi letusan di masa depan

[sunting | sunting sumber]

Jika terjadi letusan kembali di gunung ini, maka daerah kaki gunung seperti Cipanas diperkirakan akan terkena dampak terbesar. Banyaknya populasi di dekat kaki Gunung Gede yang dihuni oleh sekitar 4 juta penduduk, dapat berpotensi menimbulkan kerusakan parah jika benar-benar terjadi letusan besar.[8]

Rute Pendakian

[sunting | sunting sumber]

Untuk mencapai lokasi Taman Nasional Gede Pangrango bisa ditempuh melalui rute Jakarta-Bogor-Cibodas dengan waktu sekitar 2,5 jam (± 100 km) menggunakan mobil, atau Bandung-Cipanas-Cibodas dengan waktu 2 jam (± 89 km), dan Bogor-Salabintana dengan waktu 2 jam (52 km).

Sejarah Pendakian

[sunting | sunting sumber]

Gunung Gede mempunyai keadaan alam yang khas dan unik, hal ini menjadikan Gunung Gede sebagai salah satu laboratorium alam yang menarik minat para peneliti sejak lama.

Tercatat pada Februari 1815, Gubernur Jenderal Stamford Raffles berhasil mencapai puncak Gunung Gede,[9] lalu di tahun 1819, Caspar Reinwardt tercatat sebagai orang Belanda pertama yang mencapai puncak Gunung Gede, kemudian disusul oleh Franz Junghuhn (1839-1861), Johannes Teijsmann (1839), Alfred Wallace (1861), Sijfert Koorders (1890), Melchior Treub (1891), Willem van Leeuwen (1911); dan Cornelis van Steenis (1920-1952) yang telah membuat koleksi tumbuhan dari gunung ini sebagai sumber dasar penyusunan buku The Mountain Flora of Java yang diterbitkan tahun 1972.[10]

Flora dan Fauna

[sunting | sunting sumber]

Gunung Gede juga memiliki keanekaragaman ekosistem yang terdiri dari formasi-formasi hutan submontana, montana, subalpin; serta ekosistem danau, rawa, dan sabana.

Gunung Gede terkenal kaya akan berbagai jenis burung penghuninya yaitu sebanyak 251 jenis dari 450 jenis burung yang terdapat di Pulau Jawa. Beberapa jenis diantaranya merupakan burung langka yaitu elang Jawa (Spizaetus bartelsi) dan celepuk jawa (Otus angelinae).

Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango ditetapkan UNESCO sebagai Cagar Biosfir pada tahun 1977,[11] dan sebagai Sister Park (taman saudari) dengan Hutan Rekreasi Alam Yumyeongsan di Korea Selatan di tahun 2007.[12]

Objek Pariwisata

[sunting | sunting sumber]

Gunung Gede sebagai bagian dari kawasan Taman Nasional Gede Pangrango juga menyajikan objek-objek wisata alam yang menarik dan banyak dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun internasional.

Beberapa lokasi/objek yang menarik untuk dikunjungi

[sunting | sunting sumber]
  • Telaga Biru. Danau kecil berukuran lima hektare (1.575 meter dpl.) terletak 1,5 km dari pintu masuk Cibodas. Danau ini selalu tampak biru diterpa sinar matahari, karena ditutupi oleh ganggang biru.
  • Air terjun Cibereum (I). Air terjun yang mempunyai ketinggian sekitar 50 meter terletak sekitar 2,8 km dari Cibodas. Di sekitar air terjun tersebut pengunjung dapat melihat sejenis lumut merah yang endemik di daerah Jawa Barat.
  • Air terjun Cibereum (II). Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 60 meter dan terletak sekitar 2,5 km dari Perbawati, Sukabumi. Terletak diantara jalur pendakian via Salabintana.
  • Sumber Air Panas Cibodas. Terletak sekitar 5,3 km atau 2 jam perjalanan dari Cibodas, berada di jalur pendakian via Cibodas.
  • Kandang Batu dan Kandang Badak. Tempat singgah untuk kegiatan berkemah dan pengamatan flora/fauna. Berada di ketinggian 2.220 mdpl dengan jarak 7,8 km atau 3,5 jam perjalanan dari Cibodas.
  • Puncak dan Kepundan Gunung Gede. Panorama berupa pemandangan matahari saat terbenam/terbit, hamparan Cianjur-Sukabumi-Bogor terlihat dengan jelas ketika cuaca cerah, dengan atraksi geologi yang menarik dan pengamatan tumbuhan khas sekitar kepundan. Di puncak ini terdapat tiga kepundan yang masih aktif dalam satu kompleks yaitu kawah Lanang, Ratu, dan Wadon. Puncak Gunung Gede berada pada ketinggian 2.962 mdpl dengan jarak 9,7 km atau 5 jam perjalanan dari Cibodas.
  • Alun-Alun Suryakencana. Dataran lembah seluas 50 hektare yang ditutupi hamparan bunga edelweiss. Berada pada ketinggian 2.750 mdpl dengan jarak 11,8 km atau 6 jam perjalanan dari Cibodas.

Legenda Rakyat

[sunting | sunting sumber]

Sejarah dan legenda yang merupakan kepercayaan masyarakat setempat yaitu tentang keberadaan Eyang Suryakancana. Suryakancana adalah Putra dari Dalem Cikundul atau Rd. Aria Wira Tanu I, pendiri Cianjur dan bupati Pertama Cianjur, hasil dari pernikahannya dengan Putri Jin. Masyarakat percaya bahwa Eyang Suryakencana yang notabenenya adalah bangsa jin, masih bermukim di sekitar gunung Gede, dan menjadi penguasa bangsa jin di gunung tersebut. Pada saat tertentu, banyak orang khususnya penganut Agama Sunda Wiwitan masuk ke goa-goa sekitar Gunung Gede untuk semedhi / bertapa maupun melakukan upacara religius.

Galeri

[sunting | sunting sumber]
  • Litografi karya Junghuhn tahun 1856
    Litografi karya Junghuhn tahun 1856
  • Litografi karya A. J. Bik tahun 1828
    Litografi karya A. J. Bik tahun 1828
  • Tampilan drone dari arah selatan
    Tampilan drone dari arah selatan
  • Kepundan aktif Gunung Gede (kiri) dari arah Megamendung
    Kepundan aktif Gunung Gede (kiri) dari arah Megamendung
  • Puncak Gunung Gede dilihat dari Alun-Alun Suryakencana
    Puncak Gunung Gede dilihat dari Alun-Alun Suryakencana
  • Kawah Gunung gede terlihat yang diapit dari belakang Gunung Pangrango dilihat dari arah Villa Cisarua
    Kawah Gunung gede terlihat yang diapit dari belakang Gunung Pangrango dilihat dari arah Villa Cisarua
  • Sisi barat Gunung Gede (kanan) dan Gunung Pangrango (kiri) dari Cicurug, Sukabumi
    Sisi barat Gunung Gede (kanan) dan Gunung Pangrango (kiri) dari Cicurug, Sukabumi
  • Tanda larangan merusak atau memetik edelweiss di Suryakencana
    Tanda larangan merusak atau memetik edelweiss di Suryakencana
  • Kawah Gunung Gede dilihat dari puncak
    Kawah Gunung Gede dilihat dari puncak
  • Gunung Gede (Kiri) dan Gunung Pangrango (Kanan)
    Gunung Gede (Kiri) dan Gunung Pangrango (Kanan)
  • Relief Map of Mt.Pangrango (Left) and Mt.Gede (Right)
    Relief Map of Mt.Pangrango (Left) and Mt.Gede (Right)
  • Gunung Pangrango dan Gede dilihat dari Lereng gunung Salak
    Gunung Pangrango dan Gede dilihat dari Lereng gunung Salak
  • Gunung Gede-Pangrango merupakan satu kesatuan, dengan Puncak Gede (yang sedikit lebih rendah) di tengah kanan. View dari Karangtengah, Cibadak, Sukabumi
    Gunung Gede-Pangrango merupakan satu kesatuan, dengan Puncak Gede (yang sedikit lebih rendah) di tengah kanan. View dari Karangtengah, Cibadak, Sukabumi

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • flagPortal Indonesia
  • Daftar gunung berapi di Indonesia

Rujukan

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c "Gede". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diarsipkan dari asli tanggal 2008-05-03. Diakses tanggal 2006-12-19.
  2. ^ de Wilde, A. (2023). Priangan. Bandung: Dunia Pustaka Jaya. hlm. 15. ISBN 9786232218840. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  3. ^ Sastha, Harley Bayu (2007). Mountain climbing for everybody: panduan mendaki gunung. Hikmah. ISBN 978-979-1141-47-5. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-07-30. Diakses tanggal 2023-07-30.
  4. ^ Imran, Dede. "Pertama Meletus 1747, Berikut Sejarah Aktivitas Vulkanik Gunung Gede - Sukabumi Update". Pertama Meletus 1747, Berikut Sejarah Aktivitas Vulkanik Gunung Gede - Sukabumi Update. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-07-30. Diakses tanggal 2023-07-30.
  5. ^ "Gede-Pangrango". www.volcanodiscovery.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal 2019-06-09. Diakses tanggal 2023-07-30.
  6. ^ Patria, Teguh Amor (2014). Telusur Bandung. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. hlm. 10. ISBN 978-602-02-3198-3. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-08-10. Diakses tanggal 2022-04-17.
  7. ^ Caturwati, Endang (2000). R. Tjetje Somantri, 1892-1963: Tokoh Pembaharu Tari Sunda. Tarawang. hlm. 27.
  8. ^ Tri Yogatama, Author (2012). "Risiko bencana letusan Gunung Gede di kecamatan Cipanas = Disaster of risk eruption of Mt. Gede in Cipanas district". Universitas Indonesia Library (dalam bahasa American English). Diarsipkan dari asli tanggal 2023-02-02. Diakses tanggal 2023-07-30. ;
  9. ^ Glendinning, Victoria (2012-11-01). Raffles: And the Golden Opportunity (dalam bahasa Inggris). Profile. ISBN 978-1-84765-824-1. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-07-27. Diakses tanggal 2023-07-27.
  10. ^ Steenis, Cornelis Gijsbert Gerrit Jan (2006). The Mountain Flora of Java (dalam bahasa Inggris). Brill. ISBN 978-90-04-15347-9. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-07-30. Diakses tanggal 2023-07-30.
  11. ^ S.Pd, Eko Titis Prasongko (2020-03-26). Gunung Berapi di Indonesia. Alprin. ISBN 978-623-263-084-0. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-07-30. Diakses tanggal 2023-07-30.
  12. ^ antaranews.com (2007-07-02). "Menhut RI Peroleh Penganugerahan Gelar Honoris Causa Bidang Kehutanan dari Kangwon National Universi". Antara News. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-07-30. Diakses tanggal 2023-07-30.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • (Indonesia) http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/tn_gedepangrango.htm Diarsipkan 2006-04-30 di Wayback Machine.
  • (Indonesia) http://www.menlh.go.id/kehati/kawasan/gunung_gede.html Diarsipkan 2005-03-19 di Wayback Machine.
  • (Indonesia) https://celotehanpedia.com/lembah-mandalawangi/ Diarsipkan 2019-06-21 di Wayback Machine.
  • (Indonesia) https://www.gedepangrango.org/tentang-tnggp/sejarah-letusan-gunung/ Diarsipkan 2022-01-27 di Wayback Machine.
  • l
  • b
  • s
Gunung di Indonesia
Gunung-gunung di Sumatra
Aceh
  • Abongabong
  • Bandahara
  • Bateekeubeu
  • Geureudong
  • Kembar
  • Leuser
  • Perkison
  • Peuet Sagoe
  • Seulawah Agam
  • Ulumasen
Sumatera Utara
  • Barus
  • Hutapanjang
  • Lubukraya
  • Pangulubao
  • Pusuk Buhit
  • Sibayak
  • Sibualbuali
  • Sibuaten
  • Sihapuabu
  • Sinabung
  • Sorik Marapi
  • Toba (di Danau Toba)
  • Sumatera Barat
  • Kerinci (perbatasan dengan Jambi)
  • Marapi
  • Pasaman
  • Sago
  • Singgalang
  • Talamau
  • Talang
  • Tandikat
  • Bengkulu
  • Bungkuk
  • Dingin (perbatasan dengan Sumsel)
  • Gedang Seblat (perbatasan dengan Jambi)
  • Hitam (perbatasan dengan Sumsel)
  • Kaba
  • Pandan Bungsu
  • Riau
  • Jadi
  • Kepulauan Riau
  • Bedung
  • Bintan
  • Daik
  • Demit
  • Karimun
  • Kijang
  • Lengkuas
  • Ranai
  • Jambi
  • Gedang Seblat (perbatasan dengan Bengkulu)
  • Kerinci (perbatasan dengan Sumbar)
  • Kunyit
  • Tujuh
  • Masurai
  • Sumbing
  • Sumatera Selatan
  • Belirang-Beriti
  • Dempo
  • Dingin (perbatasan dengan Bengkulu)
  • Hitam (perbatasan dengan Bengkulu)
  • Patah
  • Lampung
  • Betung
  • Buleud
  • Krakatau (di Selat Sunda)
  • Pesagi
  • Pesawaran
  • Pugung
  • Punggur
  • Rajabasa
  • Ratai
  • Ridingan
  • Sekincau
  • Seminung
  • Suoh
  • Tanggamus
  • Tanggang
  • Tangkit Cumbi
  • Tangkit Tebak
  • Kepulauan
    Bangka Belitung
  • Maras
  • Gunung-gunung di Jawa
    Jakarta
    tidak ada
    Jawa Barat
    • Batu Jonggol
    • Baud Jonggol
    • Bongkok
    • Bedil
    • Bohong
    • Buleud
    • Bukit Tunggul
    • Burangrang
    • Cakrabuana
    • Calancang
    • Cangah
    • Ceremai
    • Cikuray
    • Cupu
    • Galunggung
    • Gede
    • Geulis
    • Guntur
    • Halimun

    (perbatasan dengan Banten)

    • Hanjawong
    • Kamojang
    • Kancana
    • Karacak
    • Kencana
    • Kendang
    • Kiaraberes-Gagak
    • Kuta Jonggol
    • Lalakon
    • Lamajang
    • Limbung
    • Malabar
    • Manglayang
    • Masigit
    • Padakasih
    • Pancar
    • Pangrango
    • Papandayan
    • Patuha
    • Perbakti
    • Pojoktiga (perbatasan dengan Jateng)
    • Puncak Besar
    • Riung
    • Salak
    • Sanggabuana
    • Sawal
    • Sadakeling
    • Sunda
    • Tampomas
    • Tangkuban Parahu
    • Telaga Bodas
    • Tilu
    • Waringin
    • Wayang
    • Windu
    Banten
  • Aseupan
  • Endut
  • Halimun (perbatasan dengan Jabar)
  • Karang
  • Kendeng
  • Krakatau (di Selat Sunda)
  • Pulosari
  • Jawa Tengah
  • Andong
  • Gajah
  • Genuk
  • Lasem
  • Lawu (perbatasan dengan Jatim)
  • Merapi (perbatasan dengan Yogya)
  • Merbabu
  • Muria
  • Pojoktiga (perbatasan dengan Jabar)
  • Parahu
  • Rogojembangan
  • Sindara
  • Sipandu
  • Slamet
  • Srandil
  • Sumbing
  • Telomoyo
  • Tidar
  • Ungaran
  • Pegunungan Kapur Utara (perbatasan dengan Jatim)
  • Pegunungan Kendeng (perbatasan dengan Jatim)
  • Pegunungan Menoreh (perbatasan dengan Yogya)
  • Pegunungan Sewu (perbatasan dengan Yogya dan Jatim)
  • Yogyakarta
  • Kucir
  • Merapi (perbatasan dengan Jateng)
  • Nglanggeran
  • Pegunungan Baturagung
  • Pegunungan Menoreh (perbatasan dengan Jateng)
  • Pegunungan Sewu (perbatasan dengan Jateng dan Jatim)
  • Jawa Timur
  • Anjasmoro
  • Argapura
  • Argowayang
  • Arjuno
  • Baluran
  • Banyak
  • Batok
  • Biru
  • Bromo
  • Buring
  • Butak
  • Geger
  • Gumitir
  • Ijen
  • Kawi
  • Kelud
  • Kembar I
  • Kembar II
  • Klotok
  • Kursi
  • Lawu (perbatasan dengan Jateng)
  • Lemongan
  • Liman
  • Limo
  • Lurus
  • Merapi
  • Pandan
  • Panderman
  • Penanggungan
  • Penanjakan
  • Pendil
  • Rante
  • Raung
  • Ringgit
  • Semeru
  • Suket
  • Welirang
  • Widodaren
  • Wilis
  • Pegunungan Kapur Utara (perbatasan dengan Jateng)
  • Pegunungan Kendeng (perbatasan dengan Jateng)
  • Pegunungan Sewu (perbatasan dengan Jateng dan Yogya)
  • Gunung-gunung di Kalimantan
    Kalimantan Barat
  • Kelam
  • Palung
  • Rumput
  • Kalimantan Tengah
  • Bondang
  • Kanamu
  • Liyang
  • Bukit Raya
  • Sapathawung
  • Kalimantan Selatan
  • Halau-halau
  • Pamaton
  • Pegunungan Meratus
  • Kalimantan Timur
  • Batubrok
  • Ilas Mapulu
  • Kemul
  • Liangpran
  • Lumut
  • Mesangat
  • Pegunungan Muller (perbatasan dengan Kalbar)
  • Kalimantan Utara
  • Bekayan
  • Harun
  • Makita
  • Gunung-gunung di Kepulauan Nusa Tenggara
    Bali
  • Abang
  • Agung
  • Batur
  • Batukaru
  • Merbuk
  • NTB
  • Rinjani
  • Sangeang Api
  • Tambora
  • NTT
  • Batutara
  • Ebulobo
  • Egon
  • Fatuleu
  • Fatu Timao
  • Iliboleng
  • Ililabalekan
  • Ilimuda
  • Iliwerung
  • Ine Lika
  • Inierie
  • Iya
  • Kelimutu
  • Kelinabe
  • Lakaan
  • Leroboleng
  • Lewotobi
  • Lewotolo
  • Mutis
  • Poco Leok
  • Poco Mandasawu
  • Rokatenda
  • Sirung
  • Sukaria
  • Wanggameti
  • Gunung-gunung di Sulawesi
    Sulawesi Barat
  • Gandang Dewata
  • Sulawesi Utara
  • Awu
  • Empung
  • Karangetang
  • Kaweng
  • Klabat
  • Kombi
  • Lokon
  • Mahawu
  • Masarang
  • Ruang
  • Sahendaruman
  • Soputan
  • Tangkoko
  • Tondano
  • Sulawesi Tengah
  • Bulutumpu
  • Colo
  • Dako
  • Gawalise
  • Kajoga
  • Kalangkangan
  • Katopasa
  • Mao
  • Nokilalaki
  • Ogoamas
  • Sojol
  • Timbulon
  • Tinombala
  • Tokala
  • Sulawesi Selatan
  • Balease
  • Bawakaraeng
  • Buntu Kabobong
  • Latimojong
  • Lompobattang
  • Nepo
  • Sulawesi Tenggara
  • Kabaena
  • Mekongga
  • Pagogul
  • Gorontalo
  • Gunung Yile-Yile
  • Gunung Pontolo
  • Gunung Biawu
  • Gunung Tolinggula
  • Gunung Paku
  • Gunung Dulukapa
  • Gunung Boliyohuto
  • Gunung Timbulon
  • Gunung Bilontalo
  • Gunung Pombatoa
  • Gunung Gambuta
  • Gunung Dapi
  • Gunung Padasepayo
  • Gunung Bonggolo Sapi
  • Gunung Buwano Olowala
  • Gunung Mohenti
  • Gunung Polalo Dupoto
  • Gunung Lamu
  • Huidu Malango
  • Gunung Tilongkabila
  • Gunung-gunung di Kepulauan Maluku dan Papua
    Maluku
  • Binaia
  • Gamsunoro
  • Kapalamadan
  • Sahuwai
  • Waloolon
  • Maluku Utara
  • Api
  • Batusibela
  • Dukono
  • Gamalama
  • Gamkonora
  • Hiri
  • Ibu
  • Kie Besi
  • Tigalalu
  • Todoko-Ranu
  • Papua Barat
  • Arfak
  • Irau
  • Mebo
  • Umsini
  • Wats
  • Papua
  • Bijih
  • Dafonsoro
  • Gunung Menuk
  • Pegunungan Foja
  • Pegunungan Jayawijaya
  • Daftar pegunungan di Indonesia · Daftar gunung di Indonesia menurut lokasi
    Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gunung_Gede&oldid=27263837"
    Kategori:
    • Gunung berapi di Jawa Barat
    • DAS Citarum
    • DAS Cimandiri
    • Gunung berapi aktif di Indonesia
    Kategori tersembunyi:
    • Pages using gadget WikiMiniAtlas
    • Pages using the JsonConfig extension
    • Galat CS1: parameter tidak didukung
    • Pemeliharaan CS1: Status URL
    • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
    • Galat CS1: nama generik
    • CS1 sumber berbahasa American English (en-us)
    • Koordinat di Wikidata
    • Artikel mengandung aksara Belanda
    • Templat webarchive tautan wayback

    Best Rank
    More Recommended Articles