More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Rupang Buddha - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Rupang Buddha - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Rupang Buddha

  • Deutsch
  • English
  • Español
  • Euskara
  • हिन्दी
  • Magyar
  • 日本語
  • ភាសាខ្មែរ
  • 한국어
  • Nederlands
  • Norsk nynorsk
  • සිංහල
  • ไทย
  • Українська
  • 中文
  • 粵語
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Buddharupa)
"Seni rupa Buddha" beralih ke halaman ini. Artikel ini bukan mengenai seni rupa Buddhisme secara umum.
Untuk penyusun materi dari suatu objek, lihat Rupa (Buddhisme).
Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu.
Cari sumber: "Rupang Buddha" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
Bagian dari seri tentang
Buddhisme
  • Istilah
  • Indeks
  • Garis besar
  • Sejarah
  • Penyebaran
  • Garis waktu
  • Sidang Buddhis
  • Jalur Sutra
  • Anak benua India
Buddhisme awal
  • Prasektarian
  • Aliran awal
    • Mahāsāṁghika
    • Sthaviravāda
  • Kitab awal
    • Nikāya
    • Āgama
Benua
  • Asia Tenggara
  • Asia Timur
  • Asia Tengah
  • Timur Tengah
  • Dunia Barat
  • Australia
  • Oseania
  • Amerika
  • Eropa
  • Afrika
Populasi signifikan
  • Tiongkok
  • Thailand
  • Jepang
  • Myanmar
  • Sri Lanka
  • Vietnam
  • Kamboja
  • Korea
  • Taiwan
  • India
  • Malaysia
  • Laos
  • Indonesia
  • Amerika Serikat
  • Singapura
  • Aliran
  • Tradisi
  • Konsensus pemersatu
Arus utama
  • Theravāda
  • Mahāyāna
  • Vajrayāna
Sinkretis
  • Buddhayana
  • Tridharma
  • Aliran Maitreya
    • Yīguàndào
    • Mílè Dàdào
  • Siwa-Buddha
  • Tripitaka
  • Kitab
Theravāda
  • Tripitaka Pali
  • Komentar
  • Subkomentar
  • Paritta
  • Sastra Pali
Mahāyāna–Vajrayāna
  • Sutra Mahāyāna
  • Tripitaka Tionghoa
    • Tripitaka Taishō
  • Tripitaka Tibet
    • Kangyur
    • Tengyur
  • Dhāraṇī
  • Buddha
  • Bodhisatwa
  • Buddha masa ini:
  • Gotama
  • Mukjizat
  • Klan
  • Keluarga
    • Śuddhodana
    • Māyā
    • Pajāpatī Gotamī
    • Yasodharā
    • Rāhula
  • 4 tempat suci utama:
  • Lumbinī
  • Buddhagayā
  • Isipatana
  • Kusinārā
  • Buddha masa lampau:
  • Kassapa
  • Koṇāgamana
  • Kakusandha
  • Vessabhū
  • Sikhī
  • Vipassī
  • dll.
  • Dīpaṅkara
  • Buddha masa depan:
  • Metteyya
  • Bawahan:
  • Dewa
  • Brahma
Mahāyāna–Vajrayāna
  • Buddha terkenal:
  • Lima Buddha Kebijaksanaan
    • Amitābha
    • Vairocana
    • Akṣobhya
    • Ratnasaṁbhava
    • Amoghasiddhi
  • Padmasaṁbhava
  • Bhaiṣajyaguru
  • Bodhisatwa terkenal:
  • Daftar Bodhisatwa
  • Mañjuśrī
  • Kṣitigarbha
  • Avalokiteśvara
    • Kwan Im
  • Samantabhadra
  • Vajrapāṇi
  • Dhamma
  • Ajaran
Keyakinan
  • Ketuhanan
  • Hukum Alam
  • Pandangan
  • Kesesatan
  • Kebenaran Mulia
  • Jalan Mulia
  • Perlindungan
  • Pancasila
  • Karma
    • Kehendak
  • Punarbawa
  • Alam Kehidupan
  • Samsara
  • Māra
  • Pencerahan
  • Nirwana
Tiga corak
  • Ketidakkekalan
  • Penderitaan
  • Tanpa atma
Gugusan
  • Rupa
  • Kesadaran
  • Persepsi
  • Perasaan
  • Saṅkhāra
  • Nāmarūpa
  • Unsur
  • Landasan indra
  • Kontak indra
  • Kemunculan Bersebab
Faktor mental
  • Malu
  • Takut
  • Pengotor batin
  • Noda batin
  • Belenggu
  • Rintangan
  • Kekuatan
  • Hasrat
  • Nafsu (Keserakahan)
  • Kebencian
  • Delusi
    • Ketidaktahuan
  • Kemelekatan
  • Kewawasan
  • Bodhipakkhiyā
  • dll.
Meditasi
  • Ānāpānasati
  • Anussati
    • Maraṇasati
  • Brahmawihara
    • Cinta kasih
    • Belas kasih
    • Simpati
    • Ketenangan
    • Keseimbangan batin
  • Paṭikūlamanasikāra
  • Kammaṭṭhāna
  • Satipaṭṭhāna
  • Sampajañña
  • Samatha-vipassanā
  • Abhiññā
Bakti
  • Puja
  • Pelimpahan jasa
  • Namaskara
  • Pradaksina
  • Pindapata
  • Ziarah
Praktik lainnya
  • Kebajikan
  • Paramita
  • Dana
  • Sila
  • Pelepasan
  • Kebijaksanaan
  • Usaha
  • Kesabaran
  • Kebenaran
  • Tekad
  • Astasila
  • Fangseng
  • Sādhu
  • Sangha
  • Majelis
  • Vinaya
  • Pabbajjā
  • Upasampadā
Jenis penganut
  • Sāvaka
  • Upasaka-upasika
  • Kappiya
  • Pandita
  • Aṭṭhasīlanī
  • Sayalay
  • Samanera-samaneri
  • Biksu
  • Biksuni
  • Kalyāṇamitta
  • Kepala wihara
  • Saṅgharāja
Murid penting
  • Upasaka:
  • Tapussa dan Bhallika
  • Anāthapiṇḍika
  • Citta
  • Hatthaka
  • Upasika:
  • Khujjuttarā
  • Veḷukaṇḍakiyā
  • Visākhā
  • Biksu:
  • Sāriputta
  • Moggallāna
  • Mahākassapa
  • Ānanda
  • 10 murid utama
  • Biksuni:
  • Pajāpatī Gotamī
  • Khemā
  • Uppalavaṇṇā
4 tingkat kemuliaan
  • Sotapana
  • Sakadagami
  • Anagami
  • Arahat
Tempat ibadah
  • Wihara
    • Wat
    • Kyaung
  • Sima
  • Kuti
  • Cetiya
    • Stupa
    • Pagoda
    • Candi
  • Hari raya
  • Peringatan
  • Utama:
  • Magha
  • Waisak
  • Asalha
  • Kathina
  • Lainnya:
  • Hari Abhidhamma
  • Uposatha
  • Budaya
  • Masyarakat
Produk
  • Arsitektur
  • Atomisme
  • Bendera
  • Buddhisme Terjun Aktif
  • Darmacakra
  • Ekonomi
  • Filsafat
  • Helenistik
  • Hidangan
  • Humanisme
  • Kalender
  • Modernisme
  • Musik
  • Navayāna
  • Relik
  • Rupang
  • Seni rupa
Hubungan dengan …
  • Agama timur
  • Baháʼí
  • Dunia Romawi
  • Filsafat Barat
  • Gnostisisme
  • Hinduisme
  • Jainisme
  • Kekristenan
    • Pengaruh
    • Perbandingan
  • Penindasan
  • Yahudi
Pandangan tentang …
  • Aborsi
  • Anikonisme
  • Bunuh diri
  • Demokrasi
  • Ilmu pengetahuan
  • Kasta
  • Kecerdasan buatan
  • Kekerasan
  • Masturbasi
  • Orientasi seksual
  • Perempuan
  • Psikologi
  • Seksualitas
  • Sekularisme
  • Sosialisme
  • Teosofi
  • Vegetarianisme
  •  Portal Buddhisme
  • l
  • b
  • s
Buddharūpa Wairocana di Mendut.

Rupang Buddha adalah istilah yang merujuk pada seni perwujudan Buddha. Istilah ini berasal dari bahasa Pali Buddharūpaṁ (Dewanagari: बुद्धरूवं) dan Sanskerta Buddharūpa (Dewanagari: बुद्धरूप), secara harfiah bemakna "Rupa Sang Buddha" atau "Rupa Yang Sadar". Konsonan nasal pada kata rūpaṁ ditulis dengan pedoman IAST, dan dibaca rupang dalam bahasa Indonesia. Dalam tata bahasa Pali, akhiran ṁ (konsonan nasal atau vokal yang disengaukan) menunjukkan bentuk akusatif (objek langsung) tunggal.[butuh rujukan]

Umat Buddha di Indonesia umumnya tidak menyebut seni perwujudan Buddha dengan istilah "patung Buddha", melainkan "rupang Buddha".

Ciri-ciri yang serupa

[sunting | sunting sumber]

Meskipun terdapat banyak variasi dan perbedaan rupa sang Buddha dalam banyak kebudayaan, serta banyak penafsiran mengenai kehidupan Buddha Gautama, terdapat pedoman dasar mengenai bagaimanakah penggambaran rupa sang Buddha, antara lain:

  • Jari-jari tangan dan kaki lebih panjang secara proporsional
  • Hidung yang mancung dan bangir
  • Cuping telinga yang lebar dan panjang
  • Urna, yaitu tonjolan pada dahi
  • Bahu yang kokoh dan lebar
  • Rambut berupa ikal-ikal keriting yang disanggul ke atas
  • Ekspresi wajah yang tenang, damai dan teduh
  • Kelopak mata hanya sedikit terbuka dan tatapan mengarah ke bawah

Cuping telinga yang memanjang dengan lubang bekas anting perhiasan melambangkan masa lalu Sang Buddha sebagai pangeran yang mengenakan banyak perhiasan mewah. Tonjolan pada tengah dahi menyerupai jerawat melambangkan hubungan yang longgar antara tubuh dan pikiran Sang Buddha atau Boddhisatwa, artinya ia memiliki wawasan pikiran yang melampaui manusia biasa yang mampu melihat menembus alam fana manusia yang hidup dalam lingkaran samsara.

Variasi regional

[sunting | sunting sumber]

Dalam berbagai budaya Sang Buddha digambarkan dalam banyak rupa, mulai dari digambarkan tampan dan gagah bagai satria pertapa dengan tubuh yang proposional, pertapa dengan wajah tenang dan damai yang tengah bermeditasi, hingga menggambarkan pengelana bertubuh gemuk dengan wajah gembira dan tengah tertawa.

Proporsi

[sunting | sunting sumber]

Rupa Buddha dalam kesenian India, Afganistan, Sri Lanka, Tibet, dan Indonesia (Jawa kuno) biasanya digambarkan dengan proporsi tubuh ideal dan wajah yang rupawan. Bahkan dalam kesenian Gandhara India (sekitar abad ke-3 SM) yang dipengaruhi kesenian Yunani, rambut dan lipatan jubah Buddha digambarkan sangat naturalis, dan Pangeran Siddharta digambarkan bertubuh kekar. Buddha di dataran Asia Tenggara seperti Thailand, Laos, Myanmar dan Kamboja digambarkan berwajah tirus dan lonjong dengan tubuh yang langsing dan ujung mahkota rambut yang runcing. Dalam kesenian Buddhis Asia Timur, seperti di China, Korea, dan Jepang, Buddha cenderung digambarkan berperawakan lebih gemuk dan kokoh. Buddha di Vietnam lebih dipengaruhi gaya seni Buddha Asia Timur.

Dalam episode tertentu dalam kehidupan Buddha Gautama, ia digambarkan sebagai pertapa kurus kering dengan tulang-tulang yang menonjol. Gambaran ini untuk menceritakan upaya awal Siddharta untuk mencapai pencerahan, melakukan tindakan penyangkalan diri dengan berpuasa berlebihan dan menyiksa tubuh. Akhirnya Siddharta menyadari kesalahan ini dan melanjutkan bertapa di bawah pohon boddhi tanpa menyiksa diri. Dalam kesenian Buddhis China dikenal "Buddha Tertawa", tokoh ini berbeda dengan Buddha Gautama, ia adalah biksu Buddha Tionghoa yang digambarkan sebagai pengelana bertubuh gemuk yang riang gembira, serta dianggap membawa rezeki dalam kepercayaan Tionghoa.

Sikap tubuh dan artefak

[sunting | sunting sumber]

Citra Buddha Gautama biasanya digambarkan dalam ekspresi wajah yang tenang dalam posisi tubuh bersila posisi teratai, duduk, atau duduk setengah bersila dengan satu kaki dilipat. Sementara tangan melakukan mudra atau sikap tangan simbolis tertentu. Beberapa pose lainnya menggambarkannya tengah berdiri memegang benda tertentu seperti bunga teratai, tongkat atau mangkuk derma, atau tengah berbaring dengan satu tangan menopang kepalanya, menggambarkan keberangkatan Buddha Sakyamuni ke Nirwana.

Pakaiannya pun bervariasi; di China dan Jepang di mana dianggap kurang pantas bagi biksu untuk memperlihatkan bahu terbuka, Buddha digambarkan mengenakan jubah tunik berlengan panjang. Sementara di Asia Tenggara dan India adalah wajar menggambarkan Buddha mengenakan jubah dengan salah satu bahunya terbuka. Di India bahkan sering kali Buddha digambarkan hanya mengenakan kain yang dililitkan di pinggang, bertelanjang dada tanpa mengenakan jubah bagian atas.

Galeri

[sunting | sunting sumber]
  • Buddha dari Sarnath, India.
    Buddha dari Sarnath, India.
  • Buddha gaya Gandhara, India, abad III SM.
    Buddha gaya Gandhara, India, abad III SM.
  • Wadah emas berukir Buddha dari Bimaran, Afganistan.
    Wadah emas berukir Buddha dari Bimaran, Afganistan.
  • Buddharūpa berukuran besar di Bamiyan, kini telah dihancurkan oleh Taliban
    Buddharūpa berukuran besar di Bamiyan, kini telah dihancurkan oleh Taliban
  • Buddharūpa di Sri Lanka
    Buddharūpa di Sri Lanka
  • Buddharūpa dari Borobudur, Jawa Tengah
    Buddharūpa dari Borobudur, Jawa Tengah
  • Buddha Sriwijaya gaya Amarawati, Bukit Seguntang, Palembang
    Buddha Sriwijaya gaya Amarawati, Bukit Seguntang, Palembang
  • Buddharūpa Khmer dari Siem Reap, Kamboja
    Buddharūpa Khmer dari Siem Reap, Kamboja
  • Buddha di gua Yungang, China
    Buddha di gua Yungang, China
  • Buddha di Seokguram, Korea Selatan.
    Buddha di Seokguram, Korea Selatan.
  • Buddharūpa Amitabha besar di Kamakura, Jepang.
    Buddharūpa Amitabha besar di Kamakura, Jepang.
  • Buddharūpa emas di Vietnam.
    Buddharūpa emas di Vietnam.
  • Buddharūpa emas di Bagan, Myanmar.
    Buddharūpa emas di Bagan, Myanmar.
  • Buddharūpa emas di Wat Traimit, Thailand.
    Buddharūpa emas di Wat Traimit, Thailand.

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]
  • Seni rupa Buddha
  • Anikonisme dalam Buddhisme

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

"Thai birth day colors and Buddha image". United States Muay Thai Association Inc. 16 October 2004. Diarsipkan dari asli tanggal 2010-01-13. Diakses tanggal 6 April 2011. An innovation of the Ayutthaya period.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • l
  • b
  • s
Sang Buddha (Buddha Gotama)
  • Buddhisme
  • Ajaran inti
    • Empat Kebenaran Mulia
    • Jalan Mulia Berunsur Delapan
    • Jalan Tengah
    • Vacana
  • Para siswa
    • Sepuluh siswa utama Buddha
  • Empat Penglihatan
  • Delapan Peristiwa Besar
  • Pelepasan Agung
  • Keluarga
    • Maya
    • Śuddhodana
    • Mahapajapati Gotami
    • Yaśodharā
    • Rāhula
  • Tempat
    • Lumbini, Bodh Gaya, Pohon Bodhi, Vihara Mahabodhi
    • tempat ziarah
  • Mukjizat
  • Kelahiran
  • Modak
  • Ramalan
  • Ciri-ciri fisik
  • Kematian
  • Relik
    • Cetiya
    • gigi
    • jejak kaki
  • Buddha dalam seni
    • kehidupan dalam seni
  • Ikonografi
  • Film
  • Buddha Gotama dalam agama-agama dunia
    • Hinduisme
  • Commons page Commons
  • Wikiquote page Wikiquote
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rupang_Buddha&oldid=26997252"
Kategori:
  • Buddhisme
  • Seni Buddha
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Artikel yang tidak memiliki referensi Maret 2025
  • Halaman yang menggunakan sidebar dengan parameter child
  • Semua artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan
  • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan
  • Galat CS1: parameter tidak didukung

Best Rank
More Recommended Articles