More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Dalem Pujokusuman - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dalem Pujokusuman - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dalem Pujokusuman

  • Jawa
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dalem Pujokusuman
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Cagar budaya Indonesia
KategoriBangunan
No. RegnasRNCB.20111017.02.000264
Lokasi
keberadaan
Kelurahan Keparakan, Kěmantrèn Měrgangsan, Kota Yogyakarta
No. SKSK Menteri No.PM.89/PM.007/MKP/2011
Tanggal SK2011
PemilikKesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat
PengelolaG.B.P.H. Pujokusumo

Dalem Pujokusuman (bahasa Jawa: ꦢꦊꦩ꧀ꦥꦸꦗꦏꦸꦱꦸꦩꦤ꧀, translit. Dalem Pujakusuman) atau Dalem Danudiningratan adalah bangunan cagar budaya yang terletak di Kalurahan Keparakan, Kemantren Mergangsan, Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.[1][2] Bangunan ini dibangun pada masa Sultan Hamengku Buwana II. Pada awalnya dalem ini ditempati oleh KRT Danudiningrat yang merupakan menantu Sultan Hamengku Buwana VII. Pada tahun 1901 diberikan kepada GBPH Pujokusumo yang merupakan putra Sultan Hamengku Buwana VIII. Pada tahun 1948 hingga 1949, dalem ini pernah digunakan sebagai markas pasukan gerilya Hantu Maut.[3][4][5][6]

Riwayat

[sunting | sunting sumber]

Dalem Pujokusurnan ini dibangun pada masa Hamengkubuwana II dan pada masa perjuangan pernah digunakan sebagai Markas Laskar Hantu Maut. Pada masa penjajahan Belanda, GBPH Pujokusumo dikenal sebagai pejuang yang ulet dan tidak pernah mau kompromi dengan Belanda.[7][8]

Bangunan terdiri atas pendopo, balai rata, pringgitan, dalem (sentong kanan, sentong tengah, sentong kiri), gandhok kanan, gandhok kiri, dan gadri. Pada saat ini, Dalem Pujokusuman digunakan sebagai salah satu wadah pelestarian seni tradisional Yogyakarta di bawah pengelolaan Yayasan Pamulangan Beksa Sasminta Mardawa dan pada tahun 2011 ditetapkan sebagai pusat seni tari gaya Yogyakarta oleh Pemerintah Provinsi DIY. Kiprah Yayasan Pamulangan Beksa Sasminta Mardawa yang rutin menyenggarakan pendidikan tari di Dalem Pujokusuman telah melestarikan tari klasik dan menelurkan banyak penari handal.[9] Tari Golek Ayun-ayun yang diciptakan Rama Sas pada tahun 1976 sangat kerap dipentaskan dalam berbagai acara oleh beragam penari. Tari ini mengambarkan seorang gadis remaja yang tengah beranjak dewasa dan senang mempercantik diri sendiri. Meski tari tunggal namun dalam penyajiannya bisa juga ditarikan oleh lebih dari seorang penari dengan mengolah komposisi pola lantainya.[10][11]

Begitulah saat peringatan ulang tahun YPBSM ke-54, Golek Ayun-Ayun ditarikan oleh para penari dari sanggar penciptanya di Gedung Societet Taman Budaya Yogyakarta. Malam itu tari Golek Ayun-Ayun dibawakan oleh lima orang penari dengan stilisasi gerak yang anggun dan indah.[12][13] Diiringi gending yang bertempo lambat, tercipta rasa ayem dan adem bagi penonton. Dipentaskan pula tari Bedaya Awalokiteswara ciptaan istri Rama Sas, Siti Sutiyah Sasmintadipura,[14] yang kini memimpin YPBSM.[15][16] Tari ini mengambil cerita dari legenda di kalangan masyarakat Buddha yang sangat populer di China, Jepang, India dan Thailand. Awalokiteswara adalah salah seorang murid sang Buddha yang sudah mencapai kesempurnaan dan berkedudukan di langit. Ia dipercaya sebagai dewi penolong karena selalu melihat ke alam dan mendengarkan keluh kesah serta menolong penderitaan umat manusia yang memintanya. Diiringi gending yang ditata Bayu Papang Purnama, tarian ini juga lamban dan anggun.Pementasan bertajuk Revitalisasi Tari Klasik Gaya Yogyakarta #2 ini cukup dinamis karena menampilkan pula tari Yoga Nuraga dan Topeng Ngelana yang rancak. Tari Yoga Nuraga yang dibawakan oleh lima anak-anak berusia sekolah dasar bergerak dengan lincah.[17] Maklum, tari ciptaan Ical Yulianto ini kental dengan suasana bermain anak-anak. Kostumnya tradisional berunsur kekinian. Blangkon di kepala, kemeja putih lengan pendek dengan dasi kupu-kupu hitam, serta selendang di pinggang.[18]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Dalem Brontokusuman
  • Dalem Jayadipuran
  • Museum Perjuangan Yogyakarta
  • Sekolah Dasar Negeri Kintelan I

Rujukan

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Thohari, Hamim (2015-08-22). "Menyaksikan Tarian Jogja Karya Maestro Romo Sas di Dalem Pujokusuman". Tribunnews.com. Diakses tanggal 22 Mei 2022.
  2. ^ "Keparakan Maju Tingkat Provinsi Lomba Kelurahan". Portal Berita Pemerintah Kota Yogyakarta. Diakses tanggal 28 Mei 2022.
  3. ^ "Dalem Pujokusuman". Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta. Diakses tanggal 22 Mei 2022.
  4. ^ "Dalem Pujokusuman Pusat Pelestarian Seni Tari Gaya Yogyakarta". Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta. Diakses tanggal 22 Mei 2022.
  5. ^ "Suasana Dalem Pujokusuman Yayasan Rama Sasmita". Kelompok Studi Mahasiswa Fotografi Komunikasi 401 UPN “Veteran” Yogyakarta. Diarsipkan dari asli tanggal 2022-01-25. Diakses tanggal 28 Mei 2022.
  6. ^ "Pasukan Hantu Maut". Gudeg. Diakses tanggal 28 Mei 2022.
  7. ^ "Dalem Pujokusuman". Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya. Diakses tanggal 8 September 2020.[pranala nonaktif permanen]
  8. ^ "Dalem Pujokusuman dan Kesenian Tari Tradisional Gaya Yogyakarta". Gudeg. Diakses tanggal 22 Mei 2022.
  9. ^ "Dua Tarian Ciptaan K.R.T. Sasminta Dipura Direvitalisasi". Harian Jogja. Diakses tanggal 22 Mei 2022.
  10. ^ "Pentas Pendapan Dalem Pujokusuman". Jogja TV. Diakses tanggal 22 Mei 2022.
  11. ^ "YPBSM: Sanggar Tari Klasik Pengolah Rasa dan Karakter". Warga Jogja. Diakses tanggal 21 Mei 2022.
  12. ^ "Metode Pengenalan Tarian Tradisional Jawa Berbasis Multimedia pada Sanggar Tari Dalem Pujokusuman Yogyakarta" (PDF). Naskah Publikasi.
  13. ^ "Peranan Mardawa Budaya terhadap Perkembangan Seni Tari di Yogyakarta Tahun 1962–1996" (PDF). Naskah Publikasi.
  14. ^ "Ingat! Malam Ini Peringatan 5 Tahun Jogedan Selasa Legen". Kedaulatan Rakyat. Diakses tanggal 22 Mei 2022.
  15. ^ "Tiga Tari untuk Penghiasku". Tempo.co. Diakses tanggal 22 Mei 2022.[pranala nonaktif permanen]
  16. ^ "Kemas Langen Mandara Wanara Lebih Informatif". JawaPos.com. Diakses tanggal 21 Mei 2022.
  17. ^ "Satu Tahun Seloso Legen". Ekspresi Online. Diakses tanggal 22 Mei 2022.
  18. ^ "11 Sanggar Tari di Jogja untuk Anak-Anak Hingga Dewasa". Dolan Yok. Diakses tanggal 21 Mei 2022.

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]

Buku

  • Adhisupho, Muhammad (1995). Gali Budaya Sendiri: Buku Panduan Festival Kesenian Yogyakarta VII Tahun 1995 dan Peringatan 50 Tahun Indonesia Emas. Yogyakarta: Festival Kesenian Yogyakarta VII. Pemeliharaan CS1: Ref menduplikasi bawaan (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  • Harnoko, Darto; Tashadi (1991). Mengenal Seniman Tari dan Karawitan Jawa. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta. Pemeliharaan CS1: Ref menduplikasi bawaan (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  • Soekiman, Djoko (1986). Sejarah Kota Yogyakarta. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional. Pemeliharaan CS1: Ref menduplikasi bawaan (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)

Jurnal

  • Muryantini, Sri; Nyoman, Ni Luh; Prasetyo, Himawan (Juni 2016). "Dalem Pujokusuman Yogyakarta" (PDF). Buletin Narasimha. 9 (9). ISSN 2087-5452. Pemeliharaan CS1: Tahun (link)
  • Ratnasari, Tri Ana; Nusarini (Desember 2016). "Istilah Khas dalam Seni Tari Klasik Yogyakarta". Caraka. 3 (1). ISSN 2579-4485. Pemeliharaan CS1: Ref menduplikasi bawaan (link) Pemeliharaan CS1: Tahun (link)
  • Zulfiar, Muhammad Heri; Jayady, Arman; Saputra, Nurwidi Rukmono Jati (Juli 2018). "Kerentanan Bangunan Rumah Cagar Budaya terhadap Gempa di Yogyakarta". Karkasa. 4 (1). ISSN 2721-9534. Pemeliharaan CS1: Ref menduplikasi bawaan (link) Pemeliharaan CS1: Tahun (link)

Bacaan lanjutan

  • Februana, Ngarto (2013). Lorong Tanpa Cahaya. Yogyakarta: Media Pressindo. ISBN 978-130-1446-21-6. Pemeliharaan CS1: Ref menduplikasi bawaan (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  • Ulung, Gagas (2011). Go Traditional: 100 Sanggar Seni, Artshop, Bengkel Kerajinan Bertradisi di Jogja dan Solo. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ISBN 978-979-2271-40-9. Pemeliharaan CS1: Ref menduplikasi bawaan (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  • Jalidu, Ahmad (2018). Daya Tari: Jejak, Mimpi, dan Daya Hidup Koreografer Muda. Yogyakarta: Garudhawaca. ISBN 978-602-6581-59-4. Pemeliharaan CS1: Ref menduplikasi bawaan (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  • Janarto, Herry Gendut (2005). Didik Nini Thowok, Menari Sampai Lahir Kembali. Yogyakarta: Sava Media. ISBN 978-979-3695-30-3. Pemeliharaan CS1: Ref menduplikasi bawaan (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  • Jatmika, Sidik (2009). Urip Mung Mampir Ngguyu: Telaah Sosiologis Folklor Jogja. Yogyakarta: Kanisius. ISBN 978-979-2124-31-6. Pemeliharaan CS1: Ref menduplikasi bawaan (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  • Nurhajarini, Dwi Ratna, dkk (2012). Yogyakarta: Dari Hutan Beringin ke Ibu Kota Daerah Istimewa. Yogyakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta. ISBN 978-979-8971-40-2. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Dalem Pujokusuman.
  • Kursus Tari Klasik Yogyakarta di Yayasan Pamulangan Beksa Sasminta Mardawa.
  • Profil Yayasan Pamulangan Beksa Sasminta Mardawa.
  • Siti Sutiah Sasmintadipura, Pelestari Sendratari Ramayana di Dalem Pujokusuman.
  • Wayang Orang Gaya Yogyakarta Miskin Penghargaan.
  • l
  • b
  • s
Topik Daerah Istimewa Yogyakarta
Gubernur: Hamengkubawana X  · Wakil Gubernur: Paku Alam X
Arsitektur bersejarah
  • Astana Pajimatan Himagiri
  • Bank BNI 1946 Yogyakarta
  • Hotel Toegoe
  • Kantor Pos Besar Yogyakarta
  • Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
  • Kotagede
  • Makam Ratu Mas Malang
  • Dalem Brontokusuman
  • Dalem Jayadipuran
  • Dalem Pujokusuman
  • Pasarean Mataram
  • Pasarean Giri Gondo
  • Pura Pakualaman
  • Rumah Tradisional Yusuf Sudirman
  • Keraton Kerto
  • Situs Warungboto
  • Taman Sari Yogyakarta
  • Tugu Yogyakarta
  • Watu Ngelak
Candi
  • Dataran Kewu
  • Candi Barong
  • Candi Banyunibo
  • Candi Gebang
  • Candi Ijo
  • Candi Kalasan
  • Candi Kedulan
  • Candi Kimpulan
  • Candi Prambanan
  • Candi Sambisari
  • Candi Sari
  • Situs Ratu Baka
Monumen dan museum
  • Monumen Jogja Kembali
  • Monumen Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia
  • Monumen Perjuangan TNI AU
  • Museum Benteng Vredeburg
  • Museum Biologi
  • Museum Anak Kolong Tangga
  • Museum Gunung Merapi
  • Museum Padepokan Sumber Karahayon
  • Museum Perjuangan
  • Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman
  • Museum Sejarah Purbakala Pleret
  • Museum Sonobudoyo
  • Wahanarata
Transportasi
  • Bandara Adisucipto
  • Bandar Udara Internasional Yogyakarta
  • Pelabuhan Tanjung Adikarta
  • Stasiun Lempuyangan
  • Stasiun Maguwo
  • Stasiun Tugu
  • Stasiun Wates
  • Terminal Condongcatur
  • Terminal Dhaksinarga
  • Terminal Giwangan
  • Terminal Jombor
  • Terminal Pakem
  • Terminal Palbapang
  • Terminal Prambanan
  • Terminal Wates
  • Trans Jogja
Objek wisata alam
  • Air Terjun Sri Gethuk
  • Bukit Bego
  • Curug Pulosari
  • Gardu Pandang Lemah Rubuh
  • Gua Cerme
  • Gua Pindul
  • Gua Selarong
  • Gunung Merapi
    • Kaliurang
    • Kaliadem
  • Gunung Nglanggeran
  • Pantai Baron
  • Pantai Indrayanti
  • Pantai Kesirat
  • Pantai Krakal
  • Pantai Kukup
  • Pantai Glagah
  • Pantai Wohkudu
  • Puncak Suroloyo
  • Puncak Sosok
  • Parangtritis
Tempat ibadah
  • Masjid Gedhe Kauman
  • Masjid Jogokariyan
  • Masjid Syuhada
  • Gereja Santo Antonius Kotabaru
  • GPIB Marga Mulya Yogyakarta (eks Indische Kerk)
  • Kelenteng Fuk Ling Miau
  • Kelenteng Poncowinatan
Wisata belanja, hiburan,
hotel, dan kuliner
  • Hartono Lifestyle Mall Yogyakarta
  • Jalan Malioboro
  • Jogja City Mall
  • Kampung Ketandan
  • Kebun Binatang Gembira Loka
  • Kasongan
  • Malioboro Mall
  • Pasar Beringharjo
  • Pasar Ngasem
  • Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta
  • Plaza Ambarrukmo
  • Purawisata
  • Ramai Mall
  • Kampung Internasional Sosrowijayan Wetan
  • Taman Budaya Yogyakarta
  • Taman Budaya Embung Giwangan
  • Taman Pelangi
  • Taman Pintar Yogyakarta
  • Wisata Gudeg Wijilan
Pendidikan
  • Daftar sekolah di Yogyakarta
  • Daftar perguruan tinggi di Yogyakarta
    • Universitas Gadjah Mada
    • Universitas Islam Indonesia
    • Universitas Mercu Buana
    • Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
    • Universitas Negeri Yogyakarta
    • Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Olahraga
  • GOR Among Raga
  • Persiba Bantul
  • Persig Gunung Kidul
  • Persikup Kulon Progo
  • PS Protaba Bantul
  • PSIM Yogyakarta
  • PSS Sleman
  • Sleman United
  • Stadion Maguwoharjo
  • Stadion Mandala Krida
  • Stadion Sultan Agung
  • Stadion Tridadi
Militer dan kepolisian
  • Polda DIY
  • Korem 072/Pamungkas
  • Yonif 403
  • Kikavser 2
  • Pangkalan TNI AL Yogyakarta
  • Pangkalan Udara Adisutjipto
Kebudayaan
  • Bahasa Jawa Yogyakarta
  • Bregada
  • Budaya Jawa
  • Gamelan
    • Javanese Court Gamelan
Makanan dan minuman
tradisional khas Yogyakarta
  • Adrem
  • Alen-alen
  • Ampyang
  • Awug-awug
  • Bakmi Jawa
  • Bakpia Pathuk
  • Bir Jawa
  • Brongkos
  • Carang Gesing
  • Cemplon
  • Cenil
  • Cethil
  • Gaplek
  • Gathot
  • Geblek
  • Geplak
  • Gudeg Manggar
  • Gudeg Nangka
  • Grontol
  • Growol
  • Gudangan
  • Jadah
  • Jadah Manten
  • Jenang Gempol
  • Jenang Sungsum
  • Kipo
  • Kopi Jos
  • Lempeng Legendar
  • Lempeng Tela
  • Lotek
  • Mangut Lele
  • Mata Kebo
  • Miedes
  • Mie Lethek
  • Mie Pentil
  • Mendut
  • Nasi Kucing
  • Onde-onde
  • Ongol-ongol
  • Peyek Kacang
  • Peyek Jingking
  • Peyek Tumpuk
  • Sagon Kotagede
  • Sate Klathak
  • Sega Abang
  • Tempe Benguk
  • Tempe Garit
  • Tempe Gembus
  • Tempe Kara
  • Timus
  • Thiwul
  • Tumpeng
  • Ungrung
  • Wajik
  • Walang Goreng
  • Wedang Ronde
  • Wedang Secang
  • Wedang Uwuh
  • Yangko
Festival dan pesta rakyat
  • Biennale Jogja
  • Jogja Java Carnival
  • Merti bumi tunggul arum
  • Saparan bekakak
  • Sekaten
Media
  • Jogja TV
  • Kedaulatan Rakyat
  • Mataram Surya Visi
  • RBTV (afiliasi dengan Kompas TV)
  • Radar Jogja
  • Radio Retjo Buntung
  • Tribun Jogja
  • TVRI Yogyakarta
Topik lainnya
  • Kesultanan Mataram
  • Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat
  • Kadipaten Paku Alaman
  • Hamengkubuwana
  • Paku Alam
  • Sejarah DIY
  • Lambang DIY
  • Garis Imajiner Yogyakarta
  • Alas Mentaok
Lihat pula: Kategori
Proyek  · Portal
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dalem_Pujokusuman&oldid=27231837"
Kategori:
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif Mei 2021
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif Desember 2022
  • Cagar budaya di Indonesia
  • Pemeliharaan CS1: Tahun
  • Cagar budaya di Yogyakarta
  • Bangunan bersejarah di Yogyakarta
  • Bangunan dan struktur di Yogyakarta
  • Mergangsan, Yogyakarta
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif
  • Artikel dengan paramater tanggal tidak valid pada templat
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif permanen
  • Artikel mengandung bahasa Jawa
  • Pemeliharaan CS1: Ref menduplikasi bawaan
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • Pranala kategori Commons didefinisikan sebagai nama halaman

Best Rank
More Recommended Articles