More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Museum Wahanarata - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Museum Wahanarata - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Museum Wahanarata

  • Nederlands
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Koordinat: 7°48′20″S 110°21′47″E / 7.805467°S 110.363062°E / -7.805467; 110.363062
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Wahanarata)
Kagungan Dalem Wahanarata
ꦏꦒꦸꦁꦔꦤ꧀ꦢꦊꦩ꧀ꦮꦲꦤꦫꦠ
Peta
Nama lamas
Museum Kereta Keraton
Didirikan1 Juni 1985; 39 tahun lalu (1985-06-01)
LokasiJalan Rotowijayan, Kadipaten, Kraton, Yogyakarta, Indonesia
Koordinat7°48′20″S 110°21′47″E / 7.805467°S 110.363062°E / -7.805467; 110.363062
Koleksi penting
  • Kanjeng Nyai Jimad
  • Kanjeng Kyai Garuda Yaksa
KoleksiKereta kencana
Ukuran koleksi21
PemilikKesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat

Museum Wahanarata (bahasa Jawa: ꦏꦒꦸꦁꦔꦤ꧀ꦢꦊꦩ꧀ꦮꦲꦤꦫꦠ, translit. Kagungan Dalem Wahanarata), dikenal pula sebagai Museum Kereta Keraton, adalah museum yang terletak di sebelah barat area Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, tepatnya di Jalan Rotowijayan, di sebelah utara kantor Kemantren Kraton. Museum ini merupakan bagian dari Museum Keraton Yogyakarta, selain Museum Lukisan, Museum Sri Sultan Hamengkubuwana IX, dan Museum Batik. Museum ini dikhususkan untuk menyimpan koleksi kereta kencana yang sedang atau pernah digunakan oleh keluarga Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.

Sejarah

[sunting | sunting sumber]
Museum Wahanarata saat masih bernama "Museum Kereta Keraton"

Museum Wahanarata awalnya merupakan sebuah garasi yang dibangun atas prakarsa Hamengkubuwana VI tahun 1855. Sebelumnya, lahan seluas 14.000 m2 (150.000 sq ft) tempat museum ini berdiri dahulunya merupakan kandang kuda milik Keraton.[1] Bangunan tersebut dikenal sebagai Gedhong Balerata (gedung tempat penyimpanan kereta kuda). Bangunan ini dibangun karena jumlah armada kereta kencana yang dimiliki Keraton semakin banyak.[2]

Pada tanggal 1 Juni 1985, bangunan ini dibuka sebagai museum untuk umum dengan nama Museum Kereta Keraton. Pada masa itu museum ini telah mengoleksi 18 kereta kencana serta atribut yang digunakan baik oleh kusir maupun kuda seperti pelana dan pakaian kuda. Selain itu, museum ini juga menjadi tempat untuk merawat kuda milik Keraton.[3]

Pada tahun 2022, museum ini mulai ditutup untuk menjalani serangkaian renovasi. Setelah direnovasi total, pada tanggal 18 Juli 2023, museum ini berganti nama menjadi Wahanarata.[4] Nama Wahanarata berasal dari gabungan kata "wahana" yang bermakna 'kendaraan/kereta' dan "rata" yang juga bermakna "kereta", yang secara harfiah bermakna kereta-kereta.[5] Pelayanan museum ini ditingkatkan dengan menambahkan fasilitas baru berbasis teknologi digital yang dapat dinikmati langsung oleh wisatawan, seperti Augmented Reality, Catch and Run, Come to Life, dan photo booth.[6]

Koleksi

[sunting | sunting sumber]
Kereta Kyai Harsunaba

Saat ini Wahanarata mengoleksi 21 kereta kencana, baik yang diimpor maupun diproduksi lokal. Terdapat dua kereta kencana yang dikenal sangat penting dalam sejarah Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, yaitu Kanjeng Nyai Jimad dan Kyai Garuda Yaksa.[5]

Separuh dari koleksi kereta kencana milik Kesultanan Ngayogyakarta diimpor, sedangkan sisanya dibuat di bengkel Yogyakarta dan Semarang. Hingga dekade 1930-an, kereta-kereta kencana tersebut masih digunakan hingga digantikan oleh mobil dan sepeda motor, yang menyebabkan Keraton tidak lagi menambah kereta kencananya.[7]

Kanjeng Nyai Jimad

[sunting | sunting sumber]
Kereta Nyai Jimad

Kanjeng Nyai Jimad adalah kereta kencana tertua yang dikoleksi oleh Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yang digunakan pada masa Hamengkubuwana I (1755–1792) hingga Hamengkubuwana III (1812–1814). Kereta Kanjeng Nyai Jimad dibuat di Belanda antara tahun 1740–1750. Berdasar catatan yang ada, Kereta Kanjeng Nyai Jimad merupakan hadiah dari Gubernur Jenderal VOC Jacob Mossel (1750–1761) kepada Hamengkubuwana I, setelah perjanjian Giyanti pada tahun 1755.[8]

Bentuk dan gaya Kereta Kanjeng Nyai Jimad sama dengan kereta buatan Eropa. Di Eropa, kereta dengan bentuk dan bergaya Renaissance merupakan kereta yang digunakan oleh bangsawan kelas tertinggi atau para raja. Kereta dengan model dan bentuk yang sama, serta dengan usia yang kurang lebih sama terdapat pula di Keraton Kasunanan Surakarta, dengan nama kereta kencana Kanjeng Kyai Grudha. Baik Kereta Kanjeng Nyai Jimad maupun Kanjeng Kyai Grudo, masing-masing digunakan oleh Keraton Kasultanan Yogyakarta dan Keraton Kasunanan Surakarta setelah perjanjian Giyanti.[8]

Setelah dipensiunkan sebagai kereta kencana Sultan, kereta kanjeng Nyai Jimad disimpan di keraton sebagai kereta pusaka Kasultanan Yogyakarta. Sebagai kereta pusaka, setiap tahun pada hari Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon pada bulan Sura, Kereta Kanjeng Nyai Jimad dikeluarkan dari Wahanarata untuk dijamas.[9]

Kanjeng Kyai Garudha Yaksa

[sunting | sunting sumber]
Kereta Kyai Garuda Yaksa

Kanjeng Kyai Garudha Yaksa adalah kereta kencana yang diproduksi di Hermans & Co., Belanda pada tahun 1867–1869.[10] Kereta tersebut ditarik 8 ekor kuda, dan digunakan saat penobatan Sultan. Kereta tersebut memiliki ornamen mewah dengan lapisan emas asli dan dipasangi lambang Kerajaan Belanda yang bersanding dengan cihnaning pribadi (lambang pribadi) dari Hamengkubuwana VI.[11] Secara resmi kereta ini adalah kendaraan resmi Sri Sultan yang bertahta.


Referensi

[sunting | sunting sumber]
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Museum Wahanarata.
  1. ^ Sujarweni 2021, hlm. 116.
  2. ^ Sabdacarakatama 2009, hlm. 119.
  3. ^ "Malam 1 Suro: Air Bekas Cucian Kereta Kencana Keraton Yogyakarta Dipercaya Bisa Bikin Awet Muda - Semua Halaman - Intisari". intisari.grid.id. Diakses tanggal 2024-04-20.
  4. ^ Media, Kompas Cyber (2023-07-20). "Museum Kereta Keraton Yogyakarta: Jam Buka dan Harga Tiket Terkini Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2024-04-20.
  5. ^ a b Habibi, Muhammad Irfan. "Menilik Koleksi Museum Wahanarata yang Sajikan Koleksi Kereta Kuda Keraton Yogyakarta dengan Konsep Kekinian - Jawa Pos". Menilik Koleksi Museum Wahanarata yang Sajikan Koleksi Kereta Kuda Keraton Yogyakarta dengan Konsep Kekinian - Jawa Pos. Diakses tanggal 2024-04-20.
  6. ^ Times, I. D. N.; Ayu, Dyar. "Kagungan Dalem Wahanarata, Museum Kereta Keraton yang Megah". IDN Times Jogja (dalam bahasa In-Id). Diakses tanggal 2024-04-20. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  7. ^ "Mengintip Koleksi Kereta-Kereta Pusaka Keraton Yogyakarta, Sempat Jadi Transportasi Populer". Tribunjogja.com. Diakses tanggal 2024-04-20.
  8. ^ a b Kereta-kereta pusaka keraton Yogya Diarsipkan 2019-07-20 di Wayback Machine.. Website resmi kraton Yogya. 2019. Diakses tanggal 20/07/2019
  9. ^ "Berebut Berkah Air Cucian Kereta Pusaka Diarsipkan 2009-05-09 di Wayback Machine.", Tempo Interaktif, 24 Januari 2007
  10. ^ Tjandrasasmita 2009, hlm. 208.
  11. ^ Media, Kompas Cyber (2022-09-04). "Kereta Kencana Kiai Garuda Yeksa, Pusaka Keraton Yogyakarta yang Digunakan Pada Kirab Penobatan Sultan". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2024-04-20.

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Sabdacarakatama (2009). Sejarah Keraton Yogyakarta. Yogyakarta: Narasi. ISBN 978-979-168-104-9. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  • Sujarweni, V. W. (2021). Menelusuri Jejak Mataram Islam di Yogyakarta. Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia. ISBN 978-623-244-735-6. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  • Tjandrasasmita, U. (2009). Arkeologi Islam Nusantara. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 978-979-91-0212-6. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  • l
  • b
  • s
Museum di Indonesia
Jawa
Daerah Istimewa Yogyakarta
  • Affandi
  • Dewantara
  • Gempa Sarwidi
  • Merapi
  • Keraton
    • Wahanarata
  • Monumen Yogya Kembali
  • P Diponegoro
  • Soeharto
  • Sonobudoyo
  • UGM
  • Ullen Sentalu
  • Wayang
DKI Jakarta
  • Bahari
  • Basoeki Abdullah
  • Energi Baru
  • Fatahillah
  • Hoesni Thamrin
  • Nasional Indonesia
  • Prangko
  • Proklamasi
  • Satria Mandala
  • Seni Rupa
  • Sumpah Pemuda
  • Wayang
Banten
  • Situs Kepurbakalaan Banten Lama
Jawa Barat
  • Gedung Sate
  • Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti
  • Konferensi Asia Afrika
  • Pos
  • Pusaka Keraton Kasepuhan
  • Zoologi Bogor
Jawa Tengah
  • Batik Danar Hadi
  • Jawa Tengah Ranggawarsita
  • Kereta Api Ambarawa
  • Palagan Ambarawa
  • Radyapustaka
Jawa Timur
  • Mpu Tantular
  • Satwa
  • Sunan Giri
  • Trowulan
  • Trinil
Sumatra
Aceh
  • Pedir
  • Samudra Pasai
  • Tsunami Aceh
  • Cut Nyak Dien
Bengkulu
  • Bengkulu
Jambi
  • Gentala Arasy
Kepulauan Riau
  • Bahari Bintan
Lampung
  • Lampung
Riau
  • S.Syarif Kasim
Sumatera Barat
  • Imam Bonjol
Sumatera Selatan
  • Sriwijaya
Sumatera Utara
  • Deli Serdang
Kepulauan Nusa Tenggara
Bali
  • Bung Karno
  • Lukis Klasik
  • Njana Tilem
  • Prasejarah Gilimanuk
  • Pendet
Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
  • Nusa Tenggara Timur
  • Budaya Sumba
Kalimantan
Kalimantan Barat
  • Kalimantan Barat
  • Kapuas Raya
Kalimantan Selatan
  • Lambung Mangkurat
  • Sampai Ka Puting
Kalimantan Tengah
  • Kayu Sampit
Kalimantan Timur
  • Mulawarman
Kalimantan Utara
  • Kesultanan Bulungan
Sulawesi
Gorontalo
  • Popa Eyato
  • Purbakala
Sulawesi Barat
  • Mamuju
  • Mandar
Sulawesi Selatan
  • Batara Guru
  • Kupu-Kupu Bantimurung
  • La Pawawoi
  • Ne' Gandeng
  • Pong Tiku
  • Simettengpola
Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
  • Bharugano Wuna
  • Sulawesi Tenggara
  • Wolio
Sulawesi Utara
  • Anti Narkoba
  • Sulawesi Utara
  • Perjuangan
Kepulauan Maluku
Maluku
  • Siwalima
Maluku Utara
  • Sultan Ternate
  • Sonyine Malige
Papua
Papua
  • Asmat
  • Noken
  • Papua
  • UNCEN
Papua Barat
  • Mansinam
  • l
  • b
  • s
Topik Daerah Istimewa Yogyakarta
Gubernur: Hamengkubawana X  · Wakil Gubernur: Paku Alam X
Arsitektur bersejarah
  • Astana Pajimatan Himagiri
  • Bank BNI 1946 Yogyakarta
  • Hotel Toegoe
  • Kantor Pos Besar Yogyakarta
  • Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
  • Kotagede
  • Makam Ratu Mas Malang
  • Dalem Brontokusuman
  • Dalem Jayadipuran
  • Dalem Pujokusuman
  • Pasarean Mataram
  • Pasarean Giri Gondo
  • Pura Pakualaman
  • Rumah Tradisional Yusuf Sudirman
  • Situs Kerto
  • Situs Warungboto
  • Taman Sari Yogyakarta
  • Tugu Yogyakarta
  • Watu Ngelak
Candi
  • Dataran Kewu
  • Candi Barong
  • Candi Banyunibo
  • Candi Gebang
  • Candi Ijo
  • Candi Kalasan
  • Candi Kedulan
  • Candi Kimpulan
  • Candi Prambanan
  • Candi Sambisari
  • Candi Sari
  • Situs Ratu Baka
Monumen dan museum
  • Monumen Jogja Kembali
  • Monumen Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia
  • Monumen Perjuangan TNI AU
  • Museum Benteng Vredeburg
  • Museum Biologi
  • Museum Anak Kolong Tangga
  • Museum Gunung Merapi
  • Museum Padepokan Sumber Karahayon
  • Museum Perjuangan
  • Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman
  • Museum Sejarah Purbakala Pleret
  • Museum Sonobudoyo
  • Wahanarata
Transportasi
  • Bandara Adisucipto
  • Bandar Udara Internasional Yogyakarta
  • Pelabuhan Tanjung Adikarta
  • Stasiun Lempuyangan
  • Stasiun Maguwo
  • Stasiun Tugu
  • Stasiun Wates
  • Terminal Giwangan
  • Trans Jogja
Objek wisata alam
  • Air Terjun Sri Gethuk
  • Bukit Bego
  • Curug Pulosari
  • Gardu Pandang Lemah Rubuh
  • Gua Cerme
  • Gua Pindul
  • Gua Selarong
  • Gunung Merapi
    • Kaliurang
    • Kaliadem
  • Gunung Nglanggeran
  • Pantai Baron
  • Pantai Indrayanti
  • Pantai Kesirat
  • Pantai Krakal
  • Pantai Kukup
  • Pantai Glagah
  • Pantai Wohkudu
  • Puncak Suroloyo
  • Puncak Sosok
  • Parangtritis
Tempat ibadah
  • Masjid Gedhe Kauman
  • Masjid Jogokariyan
  • Masjid Syuhada
  • Gereja Santo Antonius Kotabaru
  • GPIB Marga Mulya Yogyakarta (eks Indische Kerk)
  • Kelenteng Fuk Ling Miau
  • Kelenteng Poncowinatan
Wisata belanja, hiburan,
hotel, dan kuliner
  • Hartono Lifestyle Mall Yogyakarta
  • Jalan Malioboro
  • Jogja City Mall
  • Kampung Ketandan
  • Kebun Binatang Gembira Loka
  • Kasongan
  • Malioboro Mall
  • Pasar Beringharjo
  • Pasar Ngasem
  • Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta
  • Plaza Ambarrukmo
  • Purawisata
  • Ramai Mall
  • Kampung Internasional Sosrowijayan Wetan
  • Taman Budaya Yogyakarta
  • Taman Pelangi
  • Taman Pintar Yogyakarta
  • Wisata Gudeg Wijilan
Pendidikan
  • Daftar sekolah di Yogyakarta
  • Daftar perguruan tinggi di Yogyakarta
    • Universitas Gadjah Mada
    • Universitas Islam Indonesia
    • Universitas Mercu Buana
    • Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
    • Universitas Negeri Yogyakarta
    • Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Olahraga
  • GOR Among Raga
  • Persiba Bantul
  • Persig Gunung Kidul
  • Persikup Kulon Progo
  • PS Protaba Bantul
  • PSIM Yogyakarta
  • PSS Sleman
  • Sleman United
  • Stadion Maguwoharjo
  • Stadion Mandala Krida
  • Stadion Sultan Agung
  • Stadion Tridadi
Militer dan kepolisian
  • Polda DIY
  • Korem 072/Pamungkas
  • Yonif 403
  • Kikavser 2
  • Pangkalan TNI AL Yogyakarta
  • Pangkalan Udara Adisutjipto
Kebudayaan
  • Bahasa Jawa Yogyakarta
  • Bregada
  • Budaya Jawa
  • Gamelan
    • Javanese Court Gamelan
Makanan dan minuman
tradisional khas Yogyakarta
  • Adrem
  • Alen-alen
  • Ampyang
  • Awug-awug
  • Bakmi Jawa
  • Bakpia Pathuk
  • Bir Jawa
  • Brongkos
  • Carang Gesing
  • Cemplon
  • Cenil
  • Cethil
  • Gaplek
  • Gathot
  • Geblek
  • Geplak
  • Gudeg Manggar
  • Gudeg Nangka
  • Grontol
  • Growol
  • Gudangan
  • Jadah
  • Jadah Manten
  • Jenang Gempol
  • Jenang Sungsum
  • Kipo
  • Kopi Jos
  • Lempeng Legendar
  • Lempeng Tela
  • Lotek
  • Mangut Lele
  • Mata Kebo
  • Miedes
  • Mie Lethek
  • Mie Pentil
  • Mendut
  • Nasi Kucing
  • Onde-onde
  • Ongol-ongol
  • Peyek Kacang
  • Peyek Jingking
  • Peyek Tumpuk
  • Sagon Kotagede
  • Sate Klathak
  • Sega Abang
  • Tempe Benguk
  • Tempe Garit
  • Tempe Gembus
  • Tempe Kara
  • Timus
  • Thiwul
  • Tumpeng
  • Ungrung
  • Wajik
  • Walang Goreng
  • Wedang Ronde
  • Wedang Secang
  • Wedang Uwuh
  • Yangko
Festival dan pesta rakyat
  • Biennale Jogja
  • Jogja Java Carnival
  • Merti bumi tunggul arum
  • Sekaten
Media
  • Jogja TV
  • Kedaulatan Rakyat
  • Mataram Surya Visi
  • RBTV (afiliasi dengan Kompas TV)
  • Radar Jogja
  • Radio Retjo Buntung
  • Tribun Jogja
  • TVRI Yogyakarta
Topik lainnya
  • Kesultanan Mataram
  • Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat
  • Kadipaten Paku Alaman
  • Hamengkubuwana
  • Paku Alam
  • Sejarah DIY
  • Lambang DIY
  • Garis Imajiner Yogyakarta
  • Alas Mentaok
Lihat pula: Kategori
Proyek  · Portal
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Museum_Wahanarata&oldid=27208801"
Kategori:
  • Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
  • Kereta kencana di Indonesia
  • Museum di Yogyakarta
Kategori tersembunyi:
  • Pages using gadget WikiMiniAtlas
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui
  • Templat webarchive tautan wayback
  • Mapframe Infobox tanpa hubungan OSM di Wikidata
  • Koordinat di Wikidata
  • Artikel mengandung bahasa Jawa
  • Pranala kategori Commons dari Wikidata
  • Galat CS1: nilai parameter tidak valid
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • Halaman yang menggunakan ekstensi Kartographer

Best Rank
More Recommended Articles