More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Hamengkubuwana X - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hamengkubuwana X - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Hamengkubuwana X

  • Basa Bali
  • Betawi
  • English
  • Español
  • Suomi
  • Français
  • Italiano
  • 日本語
  • Jawa
  • 한국어
  • Bahasa Melayu
  • Nederlands
  • Polski
  • Русский
  • ไทย
  • 閩南語 / Bân-lâm-gú
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Wikikutip
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Hamengkubawana X)
Biografi ini memerlukan lebih banyak catatan kaki untuk pemastian. Bantulah untuk menambahkan referensi atau sumber tepercaya. Materi kontroversial atau trivial yang sumbernya tidak memadai atau tidak bisa dipercaya harus segera dihapus, khususnya jika berpotensi memfitnah.
Cari sumber: "Hamengkubuwana X" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
(Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)
Ingkang Sinuwun Sri Sultan
Hamengkubuwana X
ꦲꦩꦼꦁꦑꦸꦨꦮꦟ꧇꧑꧐꧇
Potret resmi Gubernur Yogyakarta tahun 2022.
Sultan Yogyakarta ke-10
Petahana
Mulai menjabat
7 Maret 1989
Sebelum
Pendahulu
Hamengkubuwana IX
Pengganti
Petahana
Sebelum
Pewaris jelasGKR Mangkubumi (Putri Mahkota)[1][2]
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta ke-3
Petahana
Mulai menjabat
3 Oktober 1998
Presiden
  • B.J. Habibie
  • Abdurrahman Wahid
  • Megawati Soekarnoputri
  • Susilo Bambang Yudhoyono
  • Joko Widodo
  • Prabowo Subianto
Wakil
  • Paku Alam IX (2003–2015)
  • Paku Alam X (2016–sekarang)
Sebelum
Pendahulu
Paku Alam VIII
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Bendara Raden Mas Herjuno Darpito

2 April 1946 (umur 79)
Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Yogyakarta, Indonesia
PermaisuriGusti Kanjeng Ratu Hemas
Keturunan
  • GRA Nurmalita Sari/GKR Pembayun/GKR Mangkubumi
  • GRA Nurmagupita/GKR Condrokirono
  • GRA Nurkamnari Dewi/GKR Maduretno
  • GRA Nurabra Juwita/GKR Hayu
  • GRA Nurastuti Wijareni/GKR Bendara
Nama takhta
Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Sri Sultan Hamengkubawana Ingkang Jumeneng Kasepuluh, Suryaning Mataram, Senapati Ing Ngalaga, Langgeng ing Bawana, Langgeng, Langgeng ing Tata Panatagama ing Ngayogyakarta Hadiningrat
WangsaMataram
AyahHamengkubuwana IX
IbuKRAy. Windyaningrum
PekerjaanGubernur
Tanda tanganTanda tangan Hamengkubuwana X
  • Tatler 500 Indonesia Edit nilai pada Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Sri Sultan Hamengkubuwana X atau Hamengkubawana ka-10 (bahasa Jawa: ꦲꦩꦼꦁꦑꦸꦨꦮꦟ꧇꧑꧐꧇, translit. Hamengkubawana ka-10; lahir 2 April 1946 dengan nama Bendara Raden Mas Herdjuno Darpito) adalah Sultan Ngayogyakarta Hadiningrat yang bertakhta sejak tahun 1989. Saat ini, ia juga menjabat sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta ketiga yang menjabat sejak 3 Oktober 1998.[3]

Keluarga Sultan Yogyakarta
Lambang Praja Cihna

Sri Sultan Hamengkubawana X
GKR Hemas

Keluarga Inti
  • GKR Mangkubumi
    KPH Wironegoro
    • RA Artie Ayya Fatimasari
    • RM Drasthya Wironegoro
  • GKR Condrokirono
    • RM Gusthilantika Marrel Suryokusumo
  • GKR Maduretno
    KPH Purbodiningrat
  • GKR Hayu
    KPH Notonegoro
    • RM Manteyyo Kuncoro Suryonegoro
  • GKR Bendoro
    KPH Yudonegoro
    • RA Nisaka Irdina Yudonegoro
    • RM Radityo Mandhala Yudo
Keluarga Besar
  • GKR Anom (almh) lahir BRAjG Sri Murhanjati
    KPH Hadibrata (alm) lahir Kolonel Budi Permana
  • GBRAy Murdokusumo lahir BRAj Sri Murdiyatun
    KRT Murdokusumo (alm)
  • GBRAy Riyokusumo lahir BRAj Sri Kuswarjanti
  • GBRAy Darmokusumo lahir BRAj Sri Muryati
    KRT Darmokusumo (alm)
  • GBRAy Padmokusumo lahir BRAj Sri Kusuladewi
    KRT Padmokusumo
  • KGPH Hadikusumo (alm) lahir BRM Murtyanta
    BRAy Hadikusumo lahir Dr. Sri Hardani
  • KGPH Hadiwinoto (alm) lahir BRM Ibnu Prastowo
    BRAy Hadiwinoto lahir Aryuni Utari
  • GBPH Hadisuryo lahir BRM Kaswara
    BRAy Hadisuryo lahir Andinidevi
  • GBPH Prabukusumo lahir BRM Harumanto
    BRAy Prabukusumo (almh) lahir Kuswarini
  • GBPH Joyokusumo (alm) lahir BRM Sumyandana
    BRAy Joyokusumo lahir Nuraida
  • GBPH Pakuningrat lahir BRM Anindita
  • GBPH Yudhaningrat lahir BRM Sulaksmana
    BRAy Yudhaningrat lahir Rr Endang Hermaningrum
  • GBPH Candraningrat lahir BRM Habirama
    BRAy Candraningrat lahir Hery Iswanti
  • GBPH Cakraningrat (alm) lahir BRM Prasasta
    BRAy Cakraningrat lahir Laksmi Indra Suharjana
  • GBPH Suryodiningrat lahir BRM Arianta
    BRAy Suryodiningrat lahir Farida Indah
  • GBPH Suryomataram lahir BRM Sarsana
    BRAy Suryomataram lahir Safarina Malik
  • GBPH Hadinegoro lahir BRM Harkamaya
    BRAy Hadinegoro lahir Iceu Cahyani
  • GBPH Suryonegoro lahir BRM Swatindra
    BRAy Suryonegoro (almh)

Kehidupan awal

[sunting | sunting sumber]

Hamengkubuwana X lahir dengan nama BRM Herjuno Darpito. Setelah dewasa bergelar KGPH Mangkubumi dan setelah diangkat sebagai putra mahkota diberi gelar KGPAA Hamengku Negara Sudibyo Rajaputra Nalendra ing Mataram.

Hamengkubuwana X adalah seorang lulusan Fakultas Hukum Jurusan Ketatanegaraan di Universitas Gajah Mada pada 1983. Hamengkubuwana X juga sempat memimpin Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (KAGAMA).

Karier

[sunting | sunting sumber]

Menjadi putra mahkota

[sunting | sunting sumber]
Hamengkubuwana X bersama Ratu Hemas pada upacara penobatannya sebagai Raja dan Permaisuri Kasultanan Yogyakarta di Keraton Yogyakarta pada 7 Maret 1989.

Saat menginjak usia dewasa, BRM Herjuno Darpito dinobatkan sebagai putra mahkota oleh ayahnya dengan diberi gelar sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Harya (K.G.P.H.) Mangkubumi, penobatan tersebut menandai bahwa dia telah dikukuhkan menjadi penerus sukesi selanjutnya untuk Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat setelah ayahnya. Setelah pengangkatannya sebagai putra mahkota, KGPH Mangkubumi diberi gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (K.G.P.A.A.) Hamengku Negara Sudibyo Rajaputra Nalendra ing Mataram.[3][4][5]

Menjadi Sultan Ngayogyakarta Hadiningrat

[sunting | sunting sumber]

Penobatan Hamengkubuwana X sebagai Sultan sekaligus Raja Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dilaksanakan di Keraton Yogyakarta pada tanggal 7 Maret 1989 (dalam kalender Jawa: Selasa Wage 19 Rajab 1921) dengan gelar resmi penguasa Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Hamengku Buwana Senapati-ing-Ngalaga 'Abdurrahman Sayyidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sadasa ing Ngayogyakarta Hadiningrat. Sekitar 2.000 tamu undangan dan ratusan abdi dalem terlibat dalam acara ini.[3][4][5]

Papan pengumuman terpasang di salah satu tempat publik di Kota Yogyakarta untuk menyambut raja yang baru.

Penobatan BRM Herjuno Darpito sebagai Raja sekaligus Sultan untuk Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dalam sejarah Keraton Yogyakarta dan Kesultanan Yogyakarta merupakan yang pertama kali di dalam sejarah Republik Indonesia, setelah semua Raja-raja pendahulunya yang berkuasa dibawah kekuasaan pemerintah VOC dan Hindia Belanda harus melakukan izin dahulu terhadap pemerintah Hindia Belanda sebelum melakukan penobatan.[3][4][5]

Setelah Sabda raja pertama yang diucapkan di Siti Hinggil Keraton Yogyakarta pada 30 April 2015, gelar Sultan sebelumnya mengalami perubahan menjadi Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Sri Sultan Hamengkubawana ingkang Jumeneng Kasepuluh Suryaning Mataram Senopati-ing-Ngalaga Langgeng ing Bawana, Langgeng, Langgeng ing Tata Panatagama. Sabda raja tersebut menimbulkan kontroversi di antara para kerabat bangsawan dan masyarakat Yogyakarta sehingga memunculkan Polemik sabda raja Yogyakarta 2015.[4][6][7]

Kegiatan organisasi

[sunting | sunting sumber]
Hamengkubuwana X beserta keluarga menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana beserta cucu pertamanya, Jan Ethes Srinarendra di keraton Yogyakarta pada Juni 2019.

Hamengkubuwana X aktif dalam berbagai organisasi dan pernah memegang berbagai jabatan diantaranya adalah ketua umum Kadinda DIY, ketua DPD Golkar DIY, ketua KONI DIY, Dirut PT Punokawan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi, Presiden Komisaris PG Madukismo, dan pada bulan Juli 1996 diangkat sebagai Ketua Tim Ahli Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada 2010, bersama dengan ketua umum Partai NasDem Surya Paloh, Hamengkubuwana X mencetuskan pendirian Nasional Demokrat.

Sri Sultan Hamengkubuwana X saat bersalaman dengan salah satu warganya dalam acara Open House di Bangsal Kepatihan Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta pada 16 April 2024.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta

[sunting | sunting sumber]
Pelantikan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta oleh Presiden Joko Widodo.

Setelah Paku Alam VIII meninggal dunia, dan melalui beberapa perdebatan, pada 1998 ia ditetapkan sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dengan masa jabatan 1998-2003. Dalam masa jabatan ini Hamengkubuwana X tidak didampingi Wakil Gubernur. Pada tahun 2003 ia ditetapkan lagi, setelah terjadi beberapa pro-kontra, sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta untuk masa jabatan 2003-2008. Kali ini ia didampingi Wakil Gubernur yaitu Paku Alam IX.

Sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, ia tidak menguber penghargaan dan piagam pengakuan. Menurutnya, peradaban kota memerlukan sentuhan kasih dan hati nurani.

"Kota kita tidak memerlukan kata pujian yang berlebihan. Dia hanya perlu sentuhan kasih dari hati nurani kita." (Kutipan dari Monumen Tapak Prestasi, Yogyakarta)

Gempa Yogyakarta

[sunting | sunting sumber]

Pada masa kepemimpinannya, Yogyakarta mengalami gempa bumi yang terjadi pada bulan Mei 2006 dengan skala 5,9 skala richter atau 6,3 magnitudo yang menewaskan lebih dari 6.000 orang dan melukai puluhan ribu orang lainnya.

Kiprah nasional

[sunting | sunting sumber]
"Kota kita tidak memerlukan kata pujian yang berlebihan. Dia hanya perlu sentuhan kasih dari hati nurani kita" - Kutipan dari Monumen Tapak Prestasi Hamengku Buwono X di Monumen Tapak Prestasi, Yogyakarta.

Pada peringatan hari ulang tahunnya yang ke-61 di Pagelaran Keraton pada 7 April 2007, Hamengkubuwana X menegaskan tekadnya untuk mulai berkiprah di kancah nasional. Ia akan menyumbangkan pemikiran dan tenaganya untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia.

Gelar dan Tanda kehormatan

[sunting | sunting sumber]

Pada 27 Desember 2011, ia menerima gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa) dari Institut Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta. Gelar tersebut karena kiprahnya dalam seni dan budaya, terutama seni pertunjukan tradisi dan kontemporer sejak 1989.[8][9]

Tanda Kehormatan Dalam Negeri

[sunting | sunting sumber]
  •  Indonesia
    • Bintang Mahaputera Utama (2007)
    • Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha (2015)
    • Satyalancana Karya Satya (30 Tahun)
    • Satyalancana Karya Satya (20 Tahun)
    • Satyalancana Karya Satya (10 Tahun)
    • Satyalancana Pembangunan
    • Satyalancana Wira Karya
    • Satyalancana Kebaktian Sosial
    • Lencana Melati Gerakan Pramuka
    • Lencana Darma Bakti Gerakan Pramuka
    • Lencana Pancawarsa IV
    • Lencana Pancawarsa VII
    • Bintang Legiun Veteran Indonesia - 2024[10]

Tanda kehormatan luar negeri

[sunting | sunting sumber]
  •  Austria
    • Grand Decoration of Honour in Gold with Sash of the Decoration of Honour for Services to the Republic of Austria - 1996[11]
  •  Belanda
    • Knight Grand Cross of the Order of Orange-Nassau
  •  Jepang
    • Order of the Rising Sun Gold and Silver Star - 28 Juni 2022[12][13]

Silsilah

[sunting | sunting sumber]
Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Bab atau bagian ini akan dihapus bila tidak tersedia referensi ke sumber tepercaya dalam bentuk catatan kaki atau pranala luar.
  • Anak laki-laki tertua dari Sultan Hamengkubuwana IX dari istri keduanya:
  1. RA Siti Kustina (BRA Widyaningrum/KRA Widyaningrum/RAy Adipati Anum)
  • Menikah dengan :
  1. Tatiek Drajad Suprihastuti (BRA Mangkubumi/GKR Hemas; putri dari Kolonel Raden Subanadigda Sastrapranata, pada tahun 1968).
  • Memiliki saudara antara lain :
  1. GBPH Joyokusumo
  2. GBPH Hadiwinoto
  3. GBPH Prabukusuma
  4. GBPH Yudhaningrat
  • Memiliki lima orang putri :
  1. GRA Nurmalita Sari (GKR Pembayun/GKR Mangkubumi)
    (menikah dengan KPH Wironegoro)
  2. GRA Nurmagupita (GKR Condrokirono)
    (menikah dan bercerai dengan [KRT] Suryokusumo)
  3. GRA Nurkamnari Dewi (GKR Maduretno)
    (menikah dengan KPH Purbodiningrat)
  4. GRA Nurabra Juwita (GKR Hayu)
    (menikah dengan KPH Notonegoro)
  5. GRA Nurastuti Wijareni (GKR Bendoro)
    (menikah dengan KPH Yudanegara)

Penerus

[sunting | sunting sumber]
Hamengkubuwana X dan Ratu Hemas mengikuti kirab pernikahan putri keempatnya, Hayu dengan Notonegoro.

Sultan Hamengkubuwana X menghadapi persoalan terkait penerusnya karena tidak memiliki anak laki-laki. Masalah ini mengemuka ketika terjadi pembahasan Raperda Istimewa tentang Pengisian Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur sampai Sultan Hamengkubuwana X secara mendadak mengeluarkan Sabdatama pertama[14] pada 6 Maret 2015. Dalam UU No. 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Yogyakarta Pasal 18 ayat (1) huruf m disebutkan bahwa salah satu syarat menjadi gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta adalah "menyerahkan daftar riwayat hidup yang memuat, antara lain riwayat pendidikan, pekerjaan, saudara kandung, istri, dan anak;" yang dianggap hanya memberikan kesempatan kepada laki-laki untuk menjadi kandidat Sultan selanjutnya.

Sabdaraja dan Dhawuhraja

[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Polemik sabda raja Yogyakarta 2015

Pada akhirnya, Hamengkubuwana X memutuskan mengeluarkan Sabdaraja yang diucapkan pada tanggal 30 April 2015[15] dan Dhawuhraja pada tanggal 5 Mei 2015. Sabdaraja tersebut menghasilkan keputusan mengenai pengubahan nama gelarnya menjadi Hamengkubawana, sedangkan Dhawuhraja menghasilkan keputusan mengangkat GKR Pembayun sebagai GKR Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawana Langgeng ing Mataram.[15] Namun kemudian, pada tanggal 3 Juli 2015 Sultan menarik kembali Sabdaraja tersebut dan mencabut permohonan penggantian nama legalnya di Pengadilan Negeri Yogyakarta, sehingga kini nama legalnya kembali menjadi seperti semula.[16]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Gusti Kanjeng Ratu Hemas
  • Daftar Raja-Raja Jawa
  • Daerah Istimewa Yogyakarta

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
Biografi ini sudah memiliki referensi, tetapi tidak disertai kutipan yang cukup. Materi kontroversial atau trivial yang sumbernya tidak memadai atau tidak bisa dipercaya harus segera dihapus, khususnya jika berpotensi memfitnah. Anda dapat membantu mengembangkan artikel ini dengan menambahkan lebih banyak kutipan pada teks artikel. (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)
  1. ^ Ridwan Anshori (5 Mei 2015). "GKR Pembayun Dinobatkan sebagai Putri Mahkota?". Sindonews.com. SindoNews.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2015-05-07. Diakses tanggal 9 Mei 2015.
  2. ^ Sukma Indah Permana (5 Mei 2015). "Abdi Dalem: Sabda Raja Ubah Nama GKR Pembayun Jadi GKR Mangkubumi". detikcom. detik.com. Diakses tanggal 9 Mei 2015.[pranala nonaktif permanen]
  3. ^ a b c d "Profil Lengkap Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X". Detik. 22 Oktober 2022. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-06-05. Diakses tanggal 5 Juni 2023.
  4. ^ a b c d Hariadi Saptono, Djoko Poernomo, Soelastri Soekirno, Julius Pourwanto (27 Juni 2022). "KGPH H Mangkubumi Dinobatkan Jadi Sultan Hamengku Buwono X (Arsip Kompas)". Kompas. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-06-05. Diakses tanggal 5 Juni 2023. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  5. ^ a b c S. Dian Andryanto, ed. (3 April 2022). "76 Tahun Herjuno Darpito Sri Sultan Hamengkubuwono X". Tempo Nasional. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-06-05. Diakses tanggal 5 Juni 2023.
  6. ^ Kedaulatan Rakyat, edisi Sabtu, 9 Mei 2015, hlm. 8
  7. ^ Agustina, Widiaristi (9 Mei 2015). "Sabda Raja dan Apa Makna di Balik Pergantian Gelar Sultan". Tempo Nasional. Diakses tanggal 5 Juni 2023.
  8. ^ "Sultan Hamengku Buwono X resmi bergelar Dr HC seni pertunjukan". Solopos.com. 27 Desember 2011. Diakses tanggal 27 Desember 2011.[pranala nonaktif permanen]
  9. ^ Gramedia Pustaka Utama, Indonesia (2007). Merajut kembali keindonesiaan kita. Indonesia: Hamengku Buwono X (Sultan of Yogyakarta). Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  10. ^ Mahany, Andry Trisandy (2024-06-11). "Sri Sultan Terima Tanda Penghargaan Bintang LVRI". Portaljogja (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-06-23.
  11. ^ "Eingelangt am 23.04.2012 : Dieser Text wurde elektronisch übermittelt. Abweichungen vom Original sind möglich. Bundeskanzler Anfragebeantwortung" (PDF). Parlament.gv.at. Diakses tanggal 10 February 2019.
  12. ^ Kurnia, Tommy (2022-06-29). Yulianingsih, Tanti (ed.). "Sultan Hamengkubuwono X Raih The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star dari Jepang". Liputan6.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2022-07-09. Diakses tanggal 2022-07-09.
  13. ^ Japanese Ministry of Foreign Affairs, "2022 Spring Conferment of Decorations on Foreign Nationals," p. 3. Diarsipkan 2022-08-23 di Wayback Machine.
  14. ^ Kusuma, Wijaya (6 Maret 2015). Wadrianto, Glori K. (ed.). "Raja Jogja Mendadak Keluarkan Sabdatama". Kompas.com. Kompas.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2015-03-27. Diakses tanggal 6 Maret 2015. ;
  15. ^ a b Thohari, Hamim (30 April 2015). "Ini Isi Sabdaraja Sri Sultan HB X Siang Tadi". Tribunnews.com. Tribun Jogja. Diarsipkan dari asli tanggal 2015-05-07. Diakses tanggal 30 April 2015. ;
  16. ^ Ujang Hasanudin (4 Juli 2015). "Sultan Cabut Permohonan Ganti Nama di Pengadilan". Diarsipkan dari asli tanggal 2015-09-25. Diakses tanggal 23 September 2015.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan: Hamengkubuwana X.
  • (Indonesia) Official Website Sri Sultan Hamengkubuwono X Diarsipkan 2008-12-07 di Wayback Machine.
  • (Indonesia) Profil di Tokoh Indonesia Diarsipkan 2006-03-02 di Wayback Machine.
  • (Indonesia) Pisowanan Agung Rakyat Yogyakarta (28 Oktober 2008) Diarsipkan 2008-10-31 di Wayback Machine.
  • (Inggris) HB X - Genealogy Diarsipkan 2023-05-02 di Wayback Machine.
  • (Inggris) Profile Sri Sultan Hamengku Buwono X di pemiluindonesia.com Diarsipkan 2008-12-02 di Wayback Machine.
  • Sambutan Gubernur DIY di FKY 2017: Menjadi Jogja Menjadi Indonesia Diarsipkan 2017-07-31 di Wayback Machine.
Gelar kebangsawanan
Didahului oleh:
Hamengkubuwana IX
Raja Kesultanan Yogyakarta
1989–sekarang
Petahana
Jabatan politik
Didahului oleh:
Sri Paku Alam VIII
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
1998–sekarang
Petahana
  • l
  • b
  • s
Topik Daerah Istimewa Yogyakarta
Gubernur: Hamengkubawana X  · Wakil Gubernur: Paku Alam X
Arsitektur bersejarah
  • Astana Pajimatan Himagiri
  • Bank BNI 1946 Yogyakarta
  • Hotel Toegoe
  • Kantor Pos Besar Yogyakarta
  • Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
  • Kotagede
  • Makam Ratu Mas Malang
  • Dalem Brontokusuman
  • Dalem Jayadipuran
  • Dalem Pujokusuman
  • Pasarean Mataram
  • Pasarean Giri Gondo
  • Pura Pakualaman
  • Rumah Tradisional Yusuf Sudirman
  • Situs Kerto
  • Situs Warungboto
  • Taman Sari Yogyakarta
  • Tugu Yogyakarta
  • Watu Ngelak
Candi
  • Dataran Kewu
  • Candi Barong
  • Candi Banyunibo
  • Candi Gebang
  • Candi Ijo
  • Candi Kalasan
  • Candi Kedulan
  • Candi Kimpulan
  • Candi Prambanan
  • Candi Sambisari
  • Candi Sari
  • Situs Ratu Baka
Monumen dan museum
  • Monumen Jogja Kembali
  • Monumen Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia
  • Monumen Perjuangan TNI AU
  • Museum Benteng Vredeburg
  • Museum Biologi
  • Museum Anak Kolong Tangga
  • Museum Gunung Merapi
  • Museum Padepokan Sumber Karahayon
  • Museum Perjuangan
  • Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman
  • Museum Sejarah Purbakala Pleret
  • Museum Sonobudoyo
  • Wahanarata
Transportasi
  • Bandara Adisucipto
  • Bandar Udara Internasional Yogyakarta
  • Pelabuhan Tanjung Adikarta
  • Stasiun Lempuyangan
  • Stasiun Maguwo
  • Stasiun Tugu
  • Stasiun Wates
  • Terminal Giwangan
  • Trans Jogja
Objek wisata alam
  • Air Terjun Sri Gethuk
  • Bukit Bego
  • Curug Pulosari
  • Gardu Pandang Lemah Rubuh
  • Gua Cerme
  • Gua Pindul
  • Gua Selarong
  • Gunung Merapi
    • Kaliurang
    • Kaliadem
  • Gunung Nglanggeran
  • Pantai Baron
  • Pantai Indrayanti
  • Pantai Kesirat
  • Pantai Krakal
  • Pantai Kukup
  • Pantai Glagah
  • Pantai Wohkudu
  • Puncak Suroloyo
  • Puncak Sosok
  • Parangtritis
Tempat ibadah
  • Masjid Gedhe Kauman
  • Masjid Jogokariyan
  • Masjid Syuhada
  • Gereja Santo Antonius Kotabaru
  • GPIB Marga Mulya Yogyakarta (eks Indische Kerk)
  • Kelenteng Fuk Ling Miau
  • Kelenteng Poncowinatan
Wisata belanja, hiburan,
hotel, dan kuliner
  • Hartono Lifestyle Mall Yogyakarta
  • Jalan Malioboro
  • Jogja City Mall
  • Kampung Ketandan
  • Kebun Binatang Gembira Loka
  • Kasongan
  • Malioboro Mall
  • Pasar Beringharjo
  • Pasar Ngasem
  • Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta
  • Plaza Ambarrukmo
  • Purawisata
  • Ramai Mall
  • Kampung Internasional Sosrowijayan Wetan
  • Taman Budaya Yogyakarta
  • Taman Pelangi
  • Taman Pintar Yogyakarta
  • Wisata Gudeg Wijilan
Pendidikan
  • Daftar sekolah di Yogyakarta
  • Daftar perguruan tinggi di Yogyakarta
    • Universitas Gadjah Mada
    • Universitas Islam Indonesia
    • Universitas Mercu Buana
    • Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
    • Universitas Negeri Yogyakarta
    • Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Olahraga
  • GOR Among Raga
  • Persiba Bantul
  • Persig Gunung Kidul
  • Persikup Kulon Progo
  • PS Protaba Bantul
  • PSIM Yogyakarta
  • PSS Sleman
  • Sleman United
  • Stadion Maguwoharjo
  • Stadion Mandala Krida
  • Stadion Sultan Agung
  • Stadion Tridadi
Militer dan kepolisian
  • Polda DIY
  • Korem 072/Pamungkas
  • Yonif 403
  • Kikavser 2
  • Pangkalan TNI AL Yogyakarta
  • Pangkalan Udara Adisutjipto
Kebudayaan
  • Bahasa Jawa Yogyakarta
  • Bregada
  • Budaya Jawa
  • Gamelan
    • Javanese Court Gamelan
Makanan dan minuman
tradisional khas Yogyakarta
  • Adrem
  • Alen-alen
  • Ampyang
  • Awug-awug
  • Bakmi Jawa
  • Bakpia Pathuk
  • Bir Jawa
  • Brongkos
  • Carang Gesing
  • Cemplon
  • Cenil
  • Cethil
  • Gaplek
  • Gathot
  • Geblek
  • Geplak
  • Gudeg Manggar
  • Gudeg Nangka
  • Grontol
  • Growol
  • Gudangan
  • Jadah
  • Jadah Manten
  • Jenang Gempol
  • Jenang Sungsum
  • Kipo
  • Kopi Jos
  • Lempeng Legendar
  • Lempeng Tela
  • Lotek
  • Mangut Lele
  • Mata Kebo
  • Miedes
  • Mie Lethek
  • Mie Pentil
  • Mendut
  • Nasi Kucing
  • Onde-onde
  • Ongol-ongol
  • Peyek Kacang
  • Peyek Jingking
  • Peyek Tumpuk
  • Sagon Kotagede
  • Sate Klathak
  • Sega Abang
  • Tempe Benguk
  • Tempe Garit
  • Tempe Gembus
  • Tempe Kara
  • Timus
  • Thiwul
  • Tumpeng
  • Ungrung
  • Wajik
  • Walang Goreng
  • Wedang Ronde
  • Wedang Secang
  • Wedang Uwuh
  • Yangko
Festival dan pesta rakyat
  • Biennale Jogja
  • Jogja Java Carnival
  • Merti bumi tunggul arum
  • Sekaten
Media
  • Jogja TV
  • Kedaulatan Rakyat
  • Mataram Surya Visi
  • RBTV (afiliasi dengan Kompas TV)
  • Radar Jogja
  • Radio Retjo Buntung
  • Tribun Jogja
  • TVRI Yogyakarta
Topik lainnya
  • Kesultanan Mataram
  • Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat
  • Kadipaten Paku Alaman
  • Hamengkubuwana
  • Paku Alam
  • Sejarah DIY
  • Lambang DIY
  • Garis Imajiner Yogyakarta
  • Alas Mentaok
Lihat pula: Kategori
Proyek  · Portal
  • l
  • b
  • s
Kepala Daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta
Gubernur: Sri Sultan Hamengku Buwono X
Bupati
  • Bantul: Abdul Halim Muslih
  • Gunungkidul: Endah Subekti Kuntariningsih
  • Kulon Progo: Agung Setyawan
  • Sleman: Harda Kiswaya
Walikota
  • Yogyakarta: Hasto Wardoyo
  • l
  • b
  • s
Daftar Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta

Hamengkubowono IX
Sultan Hamengkubuwono IX
(1950–1988)

Paku Alam VIII
Paku Alam VIII
(1988–1998)

Hamengkubowono X
Sultan Hamengkubuwono X
(1998–sekarang)

  • l
  • b
  • s
Sri Sultan Hamengkubuwana Yogyakarta

Hamengkubuwana I
HB I
(1755–1792)

Hamengkubuwana II
HB II
(1792–1810)

Hamengkubuwana III
HB III
(1810–1811)

Hamengkubuwana II
HB II
(1811–1812)

Hamengkubuwana III
HB III
(1812–1814)

Hamengkubuwana IV
HB IV
(1814–1822)

Hamengkubuwana V
HB V
(1822–1826)

Hamengkubuwana II
HB II
(1826–1828)

Hamengkubuwana V
HB V
(1828–1855)

Hamengkubuwana VI
HB VI
(1855–1877)

Hamengkubuwana VII
HB VII
(1877–1921)

Hamengkubuwana VIII
HB VIII
(1921–1939)

Hamengkubuwana IX
HB IX
(1940–1988)

Hamengkubuwana X
HB X
(1989–sekarang)

  • l
  • b
  • s
Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
  • Pusat pemerintahan: Yogyakarta
  • Gubernur: Hamengkubuwana X
  • Wakil Gubernur: Paku Alam X
Kabupaten
  • Bantul
  • Gunungkidul
  • Kulon Progo
  • Sleman
Lambang Daerah Istimewa Yogyakarta
Kota
  • Yogyakarta
Topik
  • Kabupaten/kota
  • Kapnewon/kemantren dan kalurahan/kelurahan
  • Kepala dan wakil kepala daerah
  • l
  • b
  • s
Gubernur petahana di Indonesia
Aceh
Muzakir Manaf
Sumatera Utara
Bobby Nasution
Sumatera Barat
Mahyeldi Ansharullah
Riau
Abdul Wahid
Kep. Riau
Ansar Ahmad
Jambi
Al Haris
Bengkulu
Helmi Hasan
Sumatera Selatan
Herman Deru
Kep. Bangka Belitung
Hidayat Arsani
Lampung
Rahmat Mirzani Djausal
Banten
Andra Soni
DKI Jakarta
Pramono Anung
Jawa Barat
Dedi Mulyadi
Jawa Tengah
Ahmad Luthfi
DI Yogyakarta
Hamengkubuwana X
Jawa Timur
Khofifah Indar Parawansa
Bali
I Wayan Koster
Nusa Tenggara Barat
Lalu Muhamad Iqbal
Nusa Tenggara Timur
Emanuel Melkiades
Kalimantan Barat
Ria Norsan
Kalimantan Tengah
Agustiar Sabran
Kalimantan Selatan
Muhidin
Kalimantan Timur
Rudy Mas'ud
Kalimantan Utara
Zainal Arifin Paliwang
Sulawesi Barat
Suhardi Duka
Sulawesi Selatan
Andi Sudirman Sulaiman
Sulawesi Tenggara
Andi Sumangerukka
Sulawesi Tengah
Anwar Hafid
Gorontalo
Gusnar Ismail
Sulawesi Utara
Yulius Selvanus
Maluku Utara
Sherly Tjoanda
Maluku
Hendrik Lewerissa
Papua Barat
Dominggus Mandacan
Papua Barat Daya
Elisa Kambu
Papua
Ramses Limbong (Pj.)
Papua Tengah
Meki Fritz Nawipa
Papua Pegunungan
John Tabo
Papua Selatan
Apolo Safanpo
Terakhir diperbarui: 19 April 2025
(Pj.) = Penjabat; (Plt.) = Pelaksana Tugas; (Plh.) = Pelaksana Harian; (Pjs.) = Pejabat Sementara.
  • l
  • b
  • s
Penguasa di Jawa
Kalingga
  • Ratu Shima
Mataram Kuno
Wangsa Syailendra
  • Sri Sanjaya
  • Sri Sanggramadananjaya
  • Jatiningrat
  • Sri Sajjanotsawatungga
  • Sri Jayakirtiwarddhana
  • Sri Dharmmodaya
  • Sri Mahottunggawijaya
  • Sri Sajjana Sannatanuraga
  • Sri Wijayalokanamottungga
Wangsa Isyana
  • Sri Isyanawikrama
  • Sri Isyana Tunggawijaya
  • Sri Makutawangsawarddhana
  • Sri Dharmawangsa
Kahuripan
Airlangga
Janggala
  • Mapanji Garasakan
  • Alanjung Ahyes
  • Samarotsaha
Kadiri
  • Samarawijaya
  • Jitendrakara
  • Jayawarsa
  • Bameswara
  • Jayabhaya
  • Sarweswara
  • Aryeswara
  • Gandra
  • Kameswara
  • Kertajaya
  • Jayakatwang
Singasari
  • Ken Arok
  • Anusapati
  • Wisnuwardhana
  • Kertanagara
Majapahit
  • Raden Wijaya
  • Jayanagara
  • Tribhuwana Tunggadewi
  • Hayam Wuruk
  • Wikramawardhana
  • Suhita
  • Kertawijaya
  • Rajasawardhana
  • Girishawardhana
  • Singhawikramawardhana
  • Girindrawardhana (Brawijaya)
Demak
  • Raden Patah
  • Pati Unus
  • Trenggana
  • Prawata
Kalinyamat
  • Ratu Kalinyamat
  • Pangeran Kalinyamat
Pajang
  • Adiwijaya
  • Awantipura
  • Prabuwijaya
Mataram Islam
  • Senapati
  • Anyakrawati
  • Anyakrakusuma
  • Amangkurat I
  • Amangkurat II
  • Amangkurat III
  • Pakubuwana I
  • Amangkurat IV
  • Pakubuwana II
  • Amangkurat V
Surakarta
  • Pakubuwana II
  • Pakubuwana III
  • Pakubuwana IV
  • Pakubuwana V
  • Pakubuwana VI
  • Pakubuwana VII
  • Pakubuwana VIII
  • Pakubuwana IX
  • Pakubuwana X
  • Pakubuwana XI
  • Pakubuwana XII
  • Pakubuwana XIII
Yogyakarta
  • Hamengkubuwana I
  • Hamengkubuwana II
  • Hamengkubuwana III
  • Hamengkubuwana IV
  • Hamengkubuwana V
  • Hamengkubuwana VI
  • Hamengkubuwana VII
  • Hamengkubuwana VIII
  • Hamengkubuwana IX
  • Hamengkubuwana X
Mangkunagaran
  • Mangkunagara I
  • Mangkunagara II
  • Mangkunagara III
  • Mangkunagara IV
  • Mangkunagara V
  • Mangkunagara VI
  • Mangkunagara VII
  • Mangkunagara VIII
  • Mangkunagara IX
  • Mangkunagara X
Pakualaman
  • Paku Alam I
  • Paku Alam II
  • Paku Alam III
  • Paku Alam IV
  • Paku Alam V
  • Paku Alam VI
  • Paku Alam VII
  • Paku Alam VIII
  • Paku Alam IX
  • Paku Alam X
Pengawasan otoritas Sunting ini di Wikidata
Umum
  • Integrated Authority File (Jerman)
  • ISNI
    • 1
  • VIAF
    • 1
  • WorldCat (via VIAF)
Perpustakaan nasional
  • Amerika Serikat
  • Belanda
Lain-lain
  • Faceted Application of Subject Terminology
  • SUDOC (Prancis)
    • 1
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hamengkubuwana_X&oldid=27198964"
Kategori:
  • Galat CS1: parameter berlebih
  • Pages using infobox royalty with unknown parameters
  • Orang hidup berusia 79
  • Kelahiran 1946
  • Artikel kurang kutipan baris
  • Bangsawan Asia
  • Alumni Universitas Gadjah Mada
  • Tokoh Jawa
  • Tokoh Jawa Tengah
  • Tokoh Yogyakarta
  • Tokoh dari Kota Yogyakarta
  • Sultan Yogyakarta
  • Politikus Indonesia
  • Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
  • Penerima Bintang Mahaputera Utama
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif permanen
  • Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • Templat webarchive tautan wayback
  • Semua artikel biografi yang tidak memiliki referensi
  • Artikel biografi yang tidak memiliki referensi April 2025
  • Semua orang hidup
  • Artikel mengandung aksara Jawa
  • Artikel biografi dengan tabel penghargaan
  • Artikel mengandung bahasa Jawa
  • Tanggal kelahiran 2 April
  • Artikel dengan templat lahirmati
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi April 2025
  • Artikel yang tidak memiliki referensi April 2025
  • Semua artikel kurang kutipan baris
  • Tokoh yang tahun kelahirannya tidak diketahui (orang hidup)
  • Artikel Wikipedia dengan penanda GND
  • Artikel Wikipedia dengan penanda ISNI
  • Artikel Wikipedia dengan penanda VIAF
  • Artikel Wikipedia dengan penanda LCCN
  • Artikel Wikipedia dengan penanda NTA
  • Artikel Wikipedia dengan penanda FAST
  • Artikel Wikipedia dengan penanda SUDOC
  • Artikel Wikipedia dengan penanda WorldCat-VIAF

Best Rank
More Recommended Articles